• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Tentang Demokrasi Indonesia

N/A
N/A
Nyimas Mutiara

Academic year: 2024

Membagikan "Makalah Tentang Demokrasi Indonesia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, pencipta langit dan bumi, pembuat gelap dang terang.

Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada pemimpin kita, Muhammad, penutup para rasul, yang memberi kabar gembira dan ancaman, yang memberi janji dan peringatan, yang dengan kehadiran beliaulah Allah menyelamatkan manusia dari kesesatan, yang menunjuki manusia ke jalan yang lurus, jalan Allah yang ada dilangit dan bumi, dan hanya kepada Allah-lah semua urusan akan kembali.

Dan tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua yang telah memberi dukungan baik yang bersifat material maupun motivasi demi terselesaikannya makalah ini. Serta kepada Ustadzah relly sulyani, Lc, M.hum selaku dosen pembelajaran kewareganegaraan di institut agama islam al-qur’an Al-Ittifaqiah yang telah membimbing kami mulai dari awal penulisan makalah ini penulis ucapkan terima kasih. Kemudian kepada teman-teman sejawat khususnya seluruh anggota kelompok 7 yang ikut andil dalam penulisan dan penyempurnaan makalah ini penulis ucapkan terima kasih.

Kami sebagai penulis dalam makalah ini menerima kritik dan saran dari para pembaca yang dapat membantu untuk memperbaiki makalah berikutnya menjadi yang lebih baik dan dengan kata-kata ditulis dengan indah dan benar. Mudah- mudahan makalah ini menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam pembelajaran.

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……… 1

DAFTAR ISI ………. 2

BAB I……….. 3

PENDAHULUAN……….. 3

a. Latar belakang ……… 3

b. Rumusan masalah……… 3

c. Tujuan masalah……… 4

BAB II………. 5

PEMBAHASAN………. 5

a. Pengertian demokrasi……….. 5

b. Komponen Komponen Penegak Demokrasi……… 6

c. Prinsip-Prinsip Demokrasi……….. 8

d. Sejarah dan Perkembangan demokrasi di Indonesia………... BAB III……… 11 PENUTUP………... 15

a. Kesimpulan……….. 15

b. Saran……… 16

DAFTAR PUSTAKA……….. 17

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada pembahasan demokrasi ini akan mengantarkan saudara pada pemahaman tentang hakikat atau pengertian demokrasi, prinsip-prinsip demokrasi, komponen penegak demokrasi, dan perkembangan demokrasi di Indonesia.

Demokrasi saat ini merupakan kata yang senantiasa mengisi perbincangan berbagai lapisan masyarakat mulai dari masyarakat bawah sampai masyarakat kelas elit seperti kalangan elit politik, birokrat pemerintahan, tokoh masyarakat, aktivis lembaga swadaya masyarakat, cendikiawan, mahasiswa, kaum profesional lainnya.

Pada berbagai kesempatan mulai dari obrolan warung kopi sampai dalam forum ilmiah seperti seminar, lokakarya, symposium, diskusi publik, dan sebagainya.

Semaraknya perbincangan tentang demokrasi semakin memberi dorongan kuat agar kehidupan bernegara , berbangsa , dan bermasyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Wacana tentang demokrasi seringkali dikaitkan dengan berbagai persoalan. Karena itu demokrasi menjadi alternatif system nilai dalam berbagai lapangan kehidupan manusia baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, dan Negara.

Demokrasi sepertinya sebuah kata yang sudah tidak asing bagi siapa saja. Oleh karena itu , untuk mewujudkan salah satu tujuan nasional Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, ada baiknya kita sebagai calon tenaga pendidik mengetahui hakikat dari demokrasi ini. Maka, penulis tertarik untuk membahas sebuah makalah dengan judul “ Demokrasi Indonesia”.

B.Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Demokrasi ?

2. saja komponen penegak Demokrasi Indonesia?

(4)

3. Apa saja prinsip- prinsip Demokrasi?

4. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia?

C.Tujuan Penulisan

1. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang Hakikat Demokrasi Indonesia 2. Untuk mengetahui komponen-komponen penegak Demokrasi Indonesia 3. Untuk mengetahui perkembangan Demokrasi di Indonesia

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Demokrasi

Demokrasi saat ini merupakan kaya yang senantiasa mengisi perbincangan berbagai lapisan masyarakat mulai dari masyrakat bahwa masyarakat kelas elit seperti kalangan elit politik, birokrat, pemerintahan, took masyarakat, aktivitas lembaga swadaya masyarakat, cendekiawan, maha siswa dan kaum professional lainnya.

Secara etimilogi demokrasi terdiri daru dua kata yang berasal dari Yunani yaitu: “demos” yang berarti rakyat atau kekuasaan suatu tempat dan

“cratein” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi :demos-cratos” atau

“demos-cratos” (demokrasi) adalah kekuasaan atau kedaulatan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan rakyat, rakyat yang berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat.

Adapun pengertian demokrasi dari para ahli yaitu:

1. Josefh A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan dengan cara perjuangan komperatif atas suara rakyat.

2. Sidney Hook dekrasi adalah bentuk pemerintahab dimana keputusan- keputusan pemerintahan yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

3. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl demokrasi merupakan suatu system pemerintahan dimana pemerintahan dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka diwilayah public oleh warga Negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih. 1

1 Tim Penyusun PUSLIT IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pendidikan Kewargaan Demokrasi, HAM & Masyrakat Madani (Jakarta :IAIN Jakarta Press, 2000), hlm 161-162

(6)

Jadi demokrasi adalah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga Negara.2

B. Komponen Komponen Penegak Demokrasi

Tegaknya demokrasi sangat terkait dengan komponen-komponen yang mengawantahkan tegaknya demokrasi antara lain:

1. Negara Hukum

Konsepsi Negara hukum mengandung pengertian bahwa Negara memberikan perlindungan hukum bagi warga Negara melalui pelembagaan peradilan yang bebas dan tidak memihak serta penjaminan hak asasi manusia.

Istilah hukum di Indonesia dapat ditemukan dalam penjelasan UUD 1945 bahwa “Negara Indonesia ialah Negara yang berdasarkan atas hukum dan bukan berdasarkan atas kekuasaan belaka”.

Adapun cirri-ciri sebagai berikut:

a Adanya perlindungan HAM

b Adannya supremasi hukum dan

penyelenggaraan pemerintah.

c Adanya pemisahan dan kekuasaan Negara.

d Adanya lembaga peradilan yang bebas dan mandiri.

2. Masyarakat Madani

Masyarakat madani dengan cirinya sebagai masyarakat terbuka, masyarakat yang bebas dari pengaruh kekuasaan dan tekanan Negara, masrakat yang berpartisipasi aktif sertamasyarakat egaliter merupakan bagian yang integral dalam menegakkan demokrasi. Selain itu masyarakat madani merupakan elemen yang signifikan dalam membangun demokrasi sebagaimana yang dikatakan oleh Soetandyo wignyosoebroto, Adi Suryadi Culla, Muhammad AS. Hikam, Ryaas Rasyid, Samsuddin Haris sebagai prasyarat demokrasi. Sebab salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah

2 I Putu Ari Astawa , Demokrasi Indonesia, (Jakarta : Universitas Udayana press, 2017), hlm 5

(7)

terciptanya partisipasi masyarakat secara aktif dalam prosesproses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh Negara atau pemerintahan.

3. Infrastruktur Politik

Infrastruktur politik yang terdiri dari partai politik, kelompok gerakan, dan kelompok penrkanan. Partai politik adalah struktur kelembagaan politik yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama yaitu memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dalam mewujudkan kebijakan-kebijakannya.

Begitu pula aktivitas yang dilakukan oleh kelompok gerakan dan kelompok penekanan merupakan perwujutan adanya kebebasan berorganisasi, kebebasan menyampaokan pendapat dan melakukan oposisi terhadap Negara dan pemeruntahan.

4. Pers Yang Bebas dan Bertanggung Jawab

Sebagai institusi penegak demokrasi, pres mempunyai peran yang sangat strategis. Salah satu peranan strategis pres adalah sebagai penyedia informasi bagi masyarakat yang berkaitan dengan kehidupan kenegaraan dan pemerintahan maupun masalah yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat.3

C. Prinsip-Prinsip Demokrasi

Menurut Kencana prinsip-prinsip demokrasi sebagai berikut :

3 Tim Penyusun PUSLIT IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pendidikan Kewargaan Demokrasi, HAM & Masyrakat Madani, hlm, 183-188.

(8)

1. Adanya pembagian kekuasaan (Sharing Power)

Untuk timbulnya iklim dan budaya demokratis, kekuasaan (power) dipisahkan atau dibagi-bagi antara pembuatan undang-undang dengan pelaksanaan undang-undang, agar terjadi pengawasan atau control ( checking power with power )

2. Adanya pemilihan umum yang bebas ( general election )

Untuk terpilihnya pemerintahan yang dikehendaki oleh rakyat atau anggota-anggota perwakilan yang akan mewakili suara rakyat itu sendiri diperlukan pemilihan umum yang jujur adil, bebas, dan demokratis dilakukan oleh lembaga independen.

3. Adanya manajemen pemerintahan yang terbuka

Untuk tidak terciptanya Negara tirai besi yang kaku dan otoriter , perlu keikutsertaan rakyat dalam menilai pemerintahan. Hal tersebut terwujud bila manajemen pemerintahan dilakukan secara transparan , menerapkan akuntabilitas public.

4. Adanya kebebasan individu

Untuk membuktikan bahwa rakyat tidak dihantui rasa ketakutan, setiap lapisan masyarakat mesti memilki kebebasan berbicara, beribadah, dan kebebasan mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan masing- masing. Apabila mahasiswa, wartawan, aktivis partai resmi yang bersuara lantang lalu diciduk , hal ini sama sekali tidak demokratis.

5. Adanya peradilan bebas

Untuk tidak ikut campurnya aparat pemerintah ( dalam arti sempit) dalam peradilan umum dan penegakan hukum , maka aparat pengadilan harus bebas dari pengaruh eksekutif , sehingga keluarga pejabat

pemerintah itu sendiri dapat diproses di pengadilan dan dapat diputuskan hukumannya dengan adil.

6. Adanya pengakuan hak minoritas

(9)

Untuk adanya perlindungan terhadap kelompok minoritas , mesti ada pengakuan baik terhadap agama yang minoritas penganutnya atau terhadap golongan ekonomi lemah seperti pedagang kaki lima.

7. Adanya pemerintah yang berdasarkan hukum4

Untuk tidak timbulnya Negara yang berdasarkan kekuasaan belaka ( machtsstaat), maka hukum di tempatkan pada rujukan tertinggi. Dengan demikian warga Negara sama kedudukannya di depan hukum dan lembaga peradilan.

8. Adanya pers yang bebas

Secara konseptual kebebasan pers akan mememunculkan pemerintahan yang cerdas, bersih, dan bijaksana. Untuk menjamin tegaknya demokrasi, per situ sendiri harus bebas menyuarakan hati nurani rakyat, baik penyampaian kritik terhadap kebijakan dan pelaksanaan pemerintah maupun terhadap diri seorang pejabat public juga dalam penyampaian informasi pembangunan lainnya. Informasi yang disampaikan pers hendaknya didukung oleh akurasi data.5

9. Adanya multi partai politik

Untuk tidak timbulnya dictator partai atau system monolitik partai politik, system demokrasi memberikan ruang tumbuhnya multi partai politik bebas dan mengemukakan dan mengartikulasikan kepentingan masyarakat untuk disampaikan kepada Negara atau pemerintahan. Dalam alam demokrasi, partai politik berkompetisi dalam pemilu untuk mendapat dukungan mayoritas rakyat. Karena itu ada partai yang mendapat suara dan dukungan mayoritas dan ada yang mendapat dukungan minoritas.

Partai politik yang mendapat dukungan mayoritas berkesempatan memimpin pemerintahan , sedangkan partai politik yang mendapat dukungan minoritas berada dalam parlemen atau diluar parlemen sebagai

4 Hendra Nurtjahyo, Filsafat Demokrasi, ( Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006), hlm. 72

5 Henry Subiakto, Komunikasi Politik Media dan Demokrasi, ( Jakarta : Kencana Prenada media grup , 2012), hlm. 144

(10)

kelompok oposisi ( penyeimbang ) pemerintah, sehingga akan timbul check and balance.

10. Adanya musyawarah

Untuk menyelesaikan konflik secara damai seperti timbulnya protes dan demonstrasi yang dilakukan oleh rakyat hendaklah diselesaikan dengan musyawarah atau negoisasi (syur), bukan dengan penekanan dan intimidasi apalagi dengan kekerasan senjata. Dengan demikian dalam system demokrasi konflik baik vertical mupun konflik horizontal bukan sesuatu yang menakutkan , melainkan sesuatu yang harus diselesaikan dengan damai.

11. Adanya persetujuan parlemen

Untuk menjalankan roda pemerintahan, pihak eksekutif terutama pengambilan keputusan dan kebijakan yang menyangkut kepentingan orang banyak, dalam Negara demokrasi dibutuhkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak legislative dan refresentasi rakyat. Sehingga segala kebijakan dan keputusan eksekutif dapat dikontrol oleh pihak legislative.

12. Adanya pemerintah yang konstituonal

Untuk tidak timbulnya Negara yang bersifat absolutism, yaitu kekuasaan yang tidak terbatas, maka pemerintah harus berdasarkan atas system konstitusi ( hukum dasar ). Karena konstitusi sebagai aturan dasar dalam penyelenggaraan Negara.

13. Adanya ketentuan pendukung tentang system demokrasi

Untuk terciptanya system demokratis dalam kehidupan kenegaraan, diperlukan adanya ketentuan tentang pendemokrasian yaitu UndangUndang Dasar suatu Negara mesti tercantumkan secara tertulis ,bahwa kedaulatannya berada di tangan rakyat.

14. Adanya pengawasan terhadap administrasi public

Untuk terciptanya manajemen dan organisasi pemerintahan yang dapat dipertanggungjawabkan ( accountable ) dalam mencapai tujuan nasional yaitu kesejahteraan masyarakat seutuhnya dan kemerdekaan secara damai,

(11)

mutlak dibutuhkan adanya pengawasan terhadap jalannya danpengaturan administrasi public itu sendiri.

D. Sejarah dan Perkembangan demokrasi di Indonesia

Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam dua tahapan yaitu tahapan pra kemerdekaan dan tahapan pasca kemerdekaan. Seperti dikemukakan oleh Jimly Asshiddiqie telah tumbuh praktik yang dapat dikaitan dengan gagasan kedaulatan rakyat ( penulis menyebut gagasan demokrasi ) di wilayah nusantara ini terutama yang terjadi di pedesaan.

Dengan demikian bangsa Indonesia tradisi berdemokrasi sebenarnya telah dimulai sejak zaman kerajaan Nusantara. Karena itu potensi tumbuhnya alam demokrasi sangat besar.

1. Demokrasi periode 1945-1959

Demokrasi pada masa ini dikenal dengan demokrasi parlementer.

Sistem demokrasi parlementer yang mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan diproklamirkan dan diperkuat dalam Undang-undang Dasar 1945 dan 1950, ternyata kurang cocok untuk Indonesia, meskipun dapat berjalan secara memuaskan pada beberapa Negara Asia lain. Persatuan yang dapat digalang selama menghadapi musuh bersama menjadi koridor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan-kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan tercapai. Karena lemahnya benih-benih demokrasi system parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Undang Undang Dasar 1950 menetapkan berlakunya system parlementer dimana badan eksekutif terdiri dari presiden sebagai kepala Negara konstitusional ( constitutional head ) beserta mentri-mentrinya yang mempunyai tanggung jawab politik.

Salah satu hal yang penting dalam periode ini adalah adanya perdebatan yang tidak berkesudahan yang dilakukan oleh anggota parlemen dari partai yang berbeda. Karena seperti diketahui bahwa pada

(12)

periode ini tumbuh era multi partai. Era multi partai diikuti oleh adanya alam kebebasan ( tumbuhnya paham liberalism ) yang tumbuh pada periode ini.

Ir. Soekarno sebagai presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menentukan berlakunya kembali Undang Undang Dasar 1945.

Keluarnya Dekrit Presiden tersebut merupakan intervensi presiden terhadap parlemen. Dengan demikian sejak Dekrit Presiden keluar masa demokrasi berdasarkan system parlemen berakhir.

2. Demokrasi Periode 1959-1965

Ciri system politik pada periode ini adalah dominasi peranan presiden, terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis dan meluasnya peranan ABRI sebagai unsur sosial politik. Dalam praktik pemerintahan, pada periode ini telah banyak melakukan distorsi terhadap praktik demokrasi.

Pada periode ini ada kekeliruan besar dalam demokrasi terpimpin Soekarno, yaitu adanya pengingkaran terhadap nilai-nilai demokrasi.

Demokrasi terpimpin Soekarno sebenarnya bukan system demokrasi yang sebenarnya melainkan sebagai suatu bentuk otoriterian. Karena itu pada periode ini sebenarnya alam dan iklim demokrasi tidak muncu, karena yang sebenarnya terjadi dalam praktik pemerintahan adalah rezim pemerintah sentralistik otoriter Soekarno. Demokrasi terpimpin ala Soekarno berakhir dengan lahirnya Gerakan 30 September 1965 yang didalangi oleh PKI ( Partai Komunis Indonesia).

3. Demokrasi periode 1965-1998

Periode pemerintahan ini muncul setelah gagalnya gerakan 30 september yang dilakukan oleh PKI. Landasan formil periode ini adalah Pancasila, Undang Undang Dasar 1945 serta ketetapan MPRS. Semangat yang mendasari kelahiran periode ini adalah ingin mengembalikan dan memurnikan pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen.

(13)

Namun demikian “ Demokrasi Pancasila” dalam rezim orde baru hanya sebagai retorika dan gagasan belum sampai pada tatanan praksis atau penerapan. Karena dalam praktik kenegaraan dan pemerintahan, rezim ini sangat tidak memberikan ruang bagi kehidupan berdemokrasi.

Seperti dikatakan oleh M. Rusli Karim rezim orde baru ditandai oleh ; dominan peranan ABRI, Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik, pengebirian peran dan fungsi partai politik, campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai politik dan public, Masa mengambang, Monolitisasi idologi Negara, Inkorporasi lembaga nonpemerintahan. Tujuan cir tersebut menjadikan hubungan Negara versus masyarakat secara berhadap-hadapan dan subordinat, dimana Negara atau pemerintah sangat mendominasi. Dengan demikian kejadian pengingkaran terhadap nilai-nilai demokrasi juga terjadi dalam demokrasi Pancasila pada masa rezim Soeharto.

4. Demokrasi 1998-sekarang dengan Sistem Demokrasi Pancasila ( Orde Reformasi)

Demokrasi Pancasila Era Reformasi berakar pada kekuatan multi partai yang berupaya mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga Negara. Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi ini adalah demokrasi dengan mendasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, dengan penyempurnaan pelaksanaannya dan perbaikan peraturanperaturan yang dianggap tidak demokratis, meningkatkan peran lembagalembaga tinggi Negara dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan , dan tata hubungan yag jelas antara lembaga-lembaga eksekutif , legislatif, dan yudikatif.

Demokrasi pada periode ini telah dimulai dengan terbentuknya

DPR-MPR hasil Pemilu 1999 yang telah memilih Presiden dan Wakil presiden serta terbentuknya lembaga-lembaga tinggi lainnya. Dalam perkembangannya, pemerintah

(14)

fokus pada pembagian kekuasaan antar Presiden dan Parpol dalam DPR, sehingga rakyat diabaikan. 5

5 Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn (Teori Pengajaran Abad 21 di SD/MI), ( Yogyakarta: Samudra Biru, 2018), hlm. 50

(15)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

1. Pengertian demokrasi, secara etimologi terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu : “demos” yang berarti rakyat atau kekuasaan suatu tempat dan “cratein” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi “demos-cratos” atau demokrasi adalah kekuasaan atau kedaulatan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan rakyat, rakyat yang berkuasa, pemerintahan rakyat, dan kekuasaan oleh rakyat.

2. Komponen Penegak Demokrasi a. Negara Hukum

b. Masyarakat Madani c. Infrastruktur Politik

d. Pers yang bebas dan bertanggungjawab 3. Prinsip-prinsip Demokrasi

a. Adanya pembagian kekuasaan

b. Adanya manajemen pemerintahan yang terbuka c. Adanya kebebasan Individu

d. Adanya peradilan yang bebas e. Adanya pengakuan hak minoritas

f. Adanya pemerintah yang berdasarkan huum g. Adanya pers yang bebas

h. Adanya multi partai politik i. Adanya musyawarah

j. Adanya persetujuan parlemen

k. Adanya pemerintah yang constitutional

l. Adanya ketentuan pendukung tentang system demokrasi m. Adanya pengawasan terhadap administrasi public

4. Perkembangan demokrasi di Indonesia, terdiri dari empat periode, yaitu : a. Demokrasi periode 1946-1959

(16)

b. Demokrasi periode 1959-1965 c. Demokrasi periode 1965-1998 d. Demokrasi 1998 – sekarang

B. Saran

Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan implementasi dan

pengaplikasian pengetahuan yang didapatkan pembaca dari hasil karya penulis untuk kehidupan pembaca dalam ranah pendidikan yang semakin berkembang saat ini dan yang akan datang.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun PUSLIT IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pendidikan Kewargaan Demokrasi, HAM & Masyrakat Madani, Jakarta : IAIN Jakarta Press, 2000

I Putu Ari Astawa , Demokrasi Indonesia, Jakarta : Universitas Udayana press, 2017 Nurtjahyo, Hendra, Filsafat Demokrasi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006

Subiakto, Henry, Komunikasi Politik Media dan Demokrasi, Jakarta : Kencana Prenada media grup , 2012

Lubis, Maulana Arafat, Pembelajaran PPKn (Teori Pengajaran Abad 21 di SD/MI), Yogyakarta: Samudra Biru, 2018

Referensi

Dokumen terkait

Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya, oleh mayoritas pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan dilakukan

Demokrasi langsung adalah sitem pemerintahan dimana rakyat secara langsung turut serta dalam menetapkan garis – garis kebijakan pemerintahan yang baik dalam pembuatan undang

Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem demokrasi pemerintahan, yang keduanya bisa dipakai di negara manapun, dengan cara masing masing di indonesia sendiri

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh

Di Endonesia demokrasi bukan hanya sebagai sistem pemerintahan namun kini telah menjadi salah satu sistem politik.. pemilu yang krusial atau penting dalam katatanegaraan

Transisi demokrasi dapat di defeniskan sebagai masa peralihan antara sebuah rezim kekuasaan yang sebelumnya ke rezim kekuasaan yang sesudahnya. Transisi demokrasi

Perkembangan demokrasi di Indonesia dibagi dalam empat periode sebagai berikut : Periode 1945 – 1959 : Demokrasi Parlementer Dominasi peran parlemen dan partai-partai politik Politik

MENURUT SIDNEY HOOK MENURUT SIDNEY HOOK Demokrasi adalah bentuk Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan- pemerintahan dimana keputusan- keputusan pemerintah yang