• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TEORI PERSIA

N/A
N/A
deni fendi

Academic year: 2024

Membagikan "MAKALAH TEORI PERSIA "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TEORI PERSIA

Guru Pembimbing : Imam Apriyanto S.Pd Disusun Oleh :

1. Nurul Barokah 2. Lili Rahmadani 3. Sri utami

4. Riski Hernanda P 5. Meli Agustina

PONDOK PESANTREN BAHRUL ULUM

TAHUN AJARAN 2021/2022

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat nya, sehingga Makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tak lupa penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Makalah ini. Penyusun menyadari bahwa Makalah ini banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penyusun punya.

Penyusun berharap agar Makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penyusun juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penulisan Makalah berikutnya.

Tanjunglago, 23 Maret 2022

Penyusun

(3)

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Adapun ruang lingkup sejarah dapat dibagi menjadi empat, yakni sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai kisah dan sejarah sebagai seni. Keempatnya memiliki definisi dan makna masing-masing yang menjadi pembahasan ilmu sejarah itu sendiri.

Sebagai manusia, tentu kita harus belajar dari sejarah. Ada banyak kejadian di masa lampau yang bisa kita jadikan referensi agar menjadi lebih baik di masa depan. Kita juga harus belajar dari kesalahan di masa lalu agar tidak mengulangi lagi hal serupa. Banyak para sejarawan dan ahli di seluruh dunia yang meneliti tentang sejarah, baik ahli Indonesia atau dari luar negeri. Studi sejarah pun dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal di masa lalu yang menjadi manfaat sejarah yang paling utama.

Tiap ahli juga memiliki pendapat berbeda terkait definisi dan pengertian ilmu sejarah.

Meski secara umum tidak saling berbenturan, namun para ahli ini memiliki pandangan masing-masing mengenai apa itu sejarah di mata mereka.

2. Rumusan Masalah

a. Apa pengertian dari sejarah?

b. Bagaimana sejarah masuknya Islam di Indonesia?

c. Bagaimana teori-teori masuknya Islam di Indonesia?

d. Bagaimana saluran-saluran persebaran Islam di Indonesia?

3. Tujuan

a. Mengetahui perngertian sejarah

b. Mengetahui sejarah masuknya Islam di Indonesia c. Mengetahui teori-teori masuknya Islam di Indonesia d. Mengetahui saluran-saluran persebaran Islam di Indonesia

(4)

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Sejarah

 Menurut Ensiklopedi

Pengertian sejarah menurut Ensiklopedi adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis.

 Menurut Etimologi

Pengertian sejarah secara etimologi berasal dari kata Arab yaitu sajaratunyang berarti pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh yang berarti waktu atau penanggalan.

Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris berubah menjadi history yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah geschichte dalam bahasa Jerman yang berarti sudah terjadi.

 Menurut Bahasa

Dari pengertian sejarah secara etimolgi di atas, bisa diartikan pengertian sejarah menurut bahasa adalah sebagai berikut:

- Bahasa Inggris, kata sejarah (History) sendiri berasal dari kata Historia yang mempunyai arti masa lampau.

- Bahasa Arab, kata sejarah disebut sajaratun (syajaroh) yang memiliki arti pohon dan keturunan, maksudnya pada saat membaca silsilah raja akan tampak seperti pohon dari yang terkecil hingga berkembang menjadi besar, maka sejarahdiartikan sebagai silsilah keturunan para raja yang memiliki arti peristiwa pemerintahan keluarga raja yang ada pada masa lampau.

- Bahasa Yunani, kata sejarah disebut istoria yang memiliki arti belajar. Sehingga sejarah ialah suatu ilmu pengetahuan yang membahas tentang peristiwa, kejadian yang pernah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan manusia.

- Bahasa Jerman, kata sejarah disebut geschichte yang memiliki arti sesuatu yang telah terjadi di masa lampau kehidupan manusia.

(5)

2. Sejarah Masuknya Islam di Indonesia

Kedatangan Islam di berbagai daerah Indonesia tidaklah bersamaan. Demikian pula kerajaan-kerajaan dan daerah-daerah yang didatanginya mempunyai situasi politik dan sosial budaya yang berlainan. Proses masuknya Islam ke Indonesia memunculkan beberapa pendapat. Para Tokoh yang mengemukakan pendapat itu diantaranya ada yang langsung mengetahui tentang masuk dan tersebarnya budaya serta ajaran agama Islam di Indonesia, ada pula yang melalui berbagai bentuk penelitian seperti yang dilakukan oleh orang-orang barat (eropa) yang datang ke Indonesia karena tugas atau dipekerjakan oleh pemerintahnya di Indonesia.

Islam masuk ke Indonesia berawal saat negeri ini menjadi pusat perdagangan di Asia bahkan di Dunia. Terutama di wilayah kerajaan Sriwijaya, Sumatera. Yang menjadi tempat persinggahan pedagang yang berlayar dari berbagai wilayah terutama Timur Tengah yang penduduknya terlebih dahulu memeluk agama Islam. Selama di Indonesia para pedagang tersebut mulai menjalin hubungan baik dengan penduduk lokal yang saat itu mayoritas beragama Hindu. Para pedagang tersebut mencedritakan tentang indahnya Islam yang memiliki persamaan derajat dan tidak menganut sistem kasta. Kemudian penduduk pribumi merasa tertarik dengan agama Islam dan sebagian dari mereka beralih memeluk Agama Islam. Perkawinan antara pedagang Arab dan penduduk pribumi juga memperkuat pengaruh Islam di Bumi Nusantara.

3. Teori-Teori Masuknya Islam di Indonesia

Ada 3 teori yang mengemukakan tentang masuknya Islam di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

- Teori Gujarat

Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13. Islam disebutkan datang dari para pedagang daerah Gujarat (India). Teori ini diperkuat dengan adanya fakta bahwa saat itu Indonesia menjalin hubungan perdagangan yang baik dengan orang- orang Gujarat.

- Teori Mekkah

Merupakan teori masuknya Islam yang baru muncul dan bertentangan dengan teori Gujarat. Teori ini mengatakan bahwa orang yang membawa Agama Islam masuk ke Indonesia adalah orang-orang Arab. Dibuktikan dengan adanya perkampungan yang

sudah di diami oleh orang Islam di wilayah pantai barat sumatera pada abad itu.

- Teori Persia

Teori ini memiliki anggapan yang sama tentang masuknya Islam ke Indonesia pada

(6)

Abad ke 13. Perbedaannya Teori ini beranggapan bahwa Agama Islam di Indonesia datang dari Persia. Hal ini disebabkan karena adanya persamaan-persamaan budaya Islam di Indonesia dengan di Persia. Seperti contoh peringatan 10 Muharram.

Teori Persia

Teori kedua adalah teori Persia. Tanah Persia disebut-sebut sebagai tempat awal Islam datang di Indonesia. Sandaran teori ini, yaitu adanya kesamaan budaya yang dimiliki oleh beberapa kelompok masyarakat Islam dengan penduduk Persia. Contohnya, peringatan 10 Muharram yang dijadikan sebagai hari peringatan wafatnya Hasan dan Husain. Selain itu juga beberapa sarapan bahasa yang diyakini berasal dari wilayah Iran, misalnya kata jabar dari zabar, jer dari zeer, dan sebagainya.

Teori ini meyakini bahwa Islam masuk ke wilayah Indonesia pada abad ke-13 M. Adapun wilayah pertama yang disinggahi adalah kawasan Samudra Pasai. Pada saat ini Persia mengarah pada wilayah negara Iran. Menurut teori Persia, Islam di Indonesia berasal dari Persia. Pencetus teori ini adalah Hoesein Djajadiningrat dan Oemar Amir Husein. Argumentasi Hoesein Djajadiningrat didasarkan

pada bukti berikut.

Kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia.

Tradisi tersebut antara lain tradisi perayaan 10 Muharram atau Asyuro, sebagai hari suci Kaum Syiah atas wafatnya Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW dan tradisi tabuik/tabot yang berkembang diBengkulu.

Ajaran sufi Wihdatul Wujud Syekh Siti Jenar dari Jawa Tengah memiliki kesamaandenganajaransufiAl-HallajdariPersia. Kesamaan seni kaligrafi yang terpahat pada nisan makam Islam di Indonseia dengan makam-makam di Persia. Penggunaan gelar syah pada raja-raja Islam di Indonesia. Bukti yang disampaikan Hoesein Djajadiningrat dan Oemar Amir Husein dengan mengemukakan bukti tambahan sebagai berikut. Di Persia terdapat Suku Leran. Kemungkinan besar suku Leran berasal dari Jawa. Kemungkinan ini didukung dengan adanya kampung bernama Leran di Jawa Timur. Di Persia terdapat Suku Jawi. Suku Jawi diduga mengajarkan huruf Arab di Jawa.

Huruf arab itu disebut sebagai huruf Arab Pegon yang sering digunakan pada naskah-naskah kuno kerajaan Islam.Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanyaberasal dari Persia (Iran).Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti:a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah/Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar

(7)

dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj.

Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tandatanda bunyi Harakat. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat. TEORI lain masuknya Islam di Indonesia ialah teori Persia. Teori ini berpenda pat bahwa Islam masuk di Indonesia sejak awal Islam yakni abad pertama Hijriyah, atau sekitar abad ke-7 Masehi. Teori ini hampir sama dengan teori pertama, bedanya teori ketiga ini beranggapan yang membawa Islam ke bumi Nusantara ini ialah para pedagang Persia yang beragama Islam dengan corak Syi'ah. Teori ini didukung sejumlah manuskrip yang ditemukan di sejumlah perpustakaan di Iran, termasuk di pusat-pusat manuskrip di Quom, Iran. Teori ini sering merujuk pendapat Prof Hoesein Djajadiningrat dan Umar Amir Hus en.

Bahkan, kedua tokoh ini dianggap sebagai pencetus teori ketiga. Kalangan ahli sejarah sering menyebut kepulauan Nusantara sebagai bagian dari wilayah operasi dakwah dan wilayah dagang kerajaan Persia di masa lalu. Mereka menemukan beberapa bukti antara lain dalam bentuk tradisi keagamaan sejumlah daerah seperti tradisi Tabut di Beng kulu dan tradisi maulid Cikoang di Takalar, Sulawesi Selatan. Tradisi dan lambang-lam bang yang ditampilkan dalam upacara Tabut (atau Tabot, yang dapat dihubungkan den gan kata taubah atau pengampunan dosa dari Allah Swt). Hal yang sama juga sering ditampilkan dalam tradisi Maulud Lompoa di Cikoang, sangat diperkaya dengan tradisi yang mirip seperti apa yang dilakukan di sejumlah wilayah di Iran.

Tradisi-tradisi sejumlah wilayah umat Is lam di Indonesia masih dekat dengan tradisi Syi'ah meskipun mereka menolak kalau tradisi itu bersumber dari Syi'ah.

Sejumlah daerah di Indonesia juga masih terus me meringati Hari Asyura yang sesungguhnya adalah bagian tak terpisahkan dengan tradi si Syi'ah atau tradisi Islam Persia. Integrasi tradisi Syi'ah di dalam tradisi keagamaan di Indonesia dahulu tidak pernah dipersoalkan, karena tradisi itu diterima sebagai fenomena budaya ketimbang sebagai fenomena agama (Islam). Persoalan mulai muncul ketika tadin ya sebuah fenomena budaya tersebut dikembangkan menjadi fenomena agama. Tentu saja mulai muncul sikap resisten, misalnya lahirnya isu bid'ah, syinkretik, dan bisa jadi si'atisasi umat Sunni. Allahu a'lam. Kenyataan lain yang dijadikan bukti ialah banyaknya kosa kata Persia yang menjadi kosa kata Bahasa Melayu atau Bahasa Indo nesia. Kosa kata di sekitar aktivitas pelabuhan seperti kata Syahbandar, sampai seka rang ini masih tetap menjadi bahasa aktual di pelabuhan Indonesia, Malaysia, dan Brunei.Kantor Kedutaan

(8)

Besar Iran di Jakarta pernah menerbitkan sebuah buku lumayan tebal tentang bahasa- bahasa Persia yang masuk di dalam perbendaharaan Bahasa Indone sia, baik sebagai bahasa resmi maupun sebagai bahasa atau istilah prokem.

Kehadiran pengaruh Persia dalam masyarakat Indonesia memang tak terbantahkan. Persoalannya, apakah itu muncul sejak awal Islam yakni abad ke-7 Masehi atau datang belakangan, hal ini masih terus dalam perde batan. Yang pasti, sejarah panjang Persia penuh dengan beberapa kebanggaan. Sejumlah besar ulama dan ilmuan di abad pertengahan berasal dari wilayah kekuasaan Persia. Ada yang mengatakan, seandainya sejak dahulu kala ada Hadiah Nobel (Noble Price) maka yang mendominasi Hadiah Nobel itu berasal dari kawasan Persia.

Kelemahan teori ini sama dengan teori lain, masih diperlukan bukti-bukti historis yang cukup untuk mengatakan teori ini paling benar. Kita berharap kiranya para peneliti sejarah terus lebih giat mencari bukti-bukti otentik masuknya Islam di Indonesia.

(9)

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari pembahasan tentang sejarah dan sejarah masuknya Islam di Indonesia yaitu: kata sejarah disebut sajaratun (syajaroh) yang memiliki arti pohon dan keturunan, maksudnya pada saat membaca silsilah raja akan tampak seperti pohon dari yang terkecil hingga berkembang menjadi besar, maka sejarah diartikan sebagai silsilah keturunan para raja yang memiliki arti peristiwa pemerintahan keluarga raja yang ada pada masa lampau.

Islam masuk ke Indonesia berawal saat negeri ini menjadi pusat perdagangan di Asia bahkan di Dunia. Terutama di wilayah kerajaan Sriwijaya, Sumatera. Yang menjadi tempat persinggahan pedagang yang berlayar dari berbagai wilayah terutama Timur Tengah yang penduduknya terlebih dahulu memeluk agama Islam.

Ada 3 teori yang mengemukakan tentang masuknya Islam di Indonesia, yaitu Teori Gujarat, Teori Mekkah, Teori Persia

Kedatangan Islam ke Indonesia dan penyebarannya kepada golongan bangsawan dan rakyat umumnya, dilakukan secara damai. Saluran-saluran Islamisasi yang berkembang ada enam, yaitu: Saluran Politik, Saluran Pendidikan, Saluran Kesenian, Saluran Tasawuf. Saluran Perkawinan, Saluran Perdagangan

2. Saran

Penyusun menyadari akan kekurangan dan minimnya sumber pengetahuan yang diberikan, untuk kedepannya dalam pembuatan makalah selanjutnya penyusun berharap agar lebih baik lagi dalam pembuatan makalah selanjutnya, serta menjadi sumber informasi yang baik bagi para pembaca.

(10)

Daftar Pustaka

KARTODIRDJO, S. 1987. PENGANTAR SEJARAH INDONESIA BARU. JAKARTA: GRAMEDIA. https://www.zonareferensi.com/pengertian- sejarah/

http://kumpulblogger.com/lempar_framefirst.php?

j=fece0afc8df051d0&type=sca&k=38587&b=242484&droll=84679b45&rr=http%3A%2F

%2Fskul-id.blogspot.co.id%2F2015%2F03%2Fteori-persia-teori-kedatangan-islam-di.html https://sangkualita.blogspot.co.id/2016/09/makalah-agama-islam-perkembangan-islam.html.

http://www.rmol.co/read/2018/02/02/325152/Masuknya-Islam-Di-Indonesia:-Teori-Persia-.

Referensi

Dokumen terkait

Gabungan kata yang memiliki arti berbeda dengan kata, disebut ….. Kalimat perintah diakhiri dengan

Iman berarti percaya di dalam hati, diikrarkan dengan ucapan serta dilakukan dengan perbuatan, dan pengertian islam secara bahasa berasal dari kata salama atau salm yang memiliki

Masuknya Islam ke Indonesia didukung oleh beberapa teori dan diambil kesimpulan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 M dan mulai berkembang pada abad ke 13 M.. Teori masuknya

Proses masuknya Islam di Indonesia beberapa sejarawan menyebutkan pada abad ke-7 sebagian lainnya menyebut pada abad ke-13. Sumber sejarah yang menginformasikan Islam masuk ke

Keberadaan hukum Islam di Indonesia berlangsung melalui sejarah yang panjang. Sama lamanya dengan masuknya Islam itu sendiri sejak sebelum zaman kemerdekaan. Setelah

Sedangkan dalam bahasa Inggris, manusia yang sering disebut sebagai “man” dapat dikaitkan dengan kata “mens” yang memiliki arti kemampuan berpikir.1 Konsep manusia adalah sebagai

Dahan pohon 2.3 Mengoptimalkan Masjid Sebagai Pemberdayaan Umat islam Jika kita lihat dari sejarah peradaban Islam, baik ketika era Rasulullah maupun pada era keemasan Islam di

Dokumen ini membahas tentang sejarah Islam di Indonesia dan tantangan yang dihadapinya saat masuknya ke