• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TRIOLOGI PROFESI GURU

N/A
N/A
Muhammad Saikhudin

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH TRIOLOGI PROFESI GURU"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

TRIOLOGI PROFESI GURU

Dosen Pembimbing Dr. M. Hatta. M.Pd

Disusun Oleh : M. Hasby Ashshiddiqy

Romi Yanto Hendri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

SULTAN SYARIF HASYIM SIAK SRI IDRAPURA

TA. 2023/2024

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat dan karunianya sehingga tugas makalah ini bisa diselesaikan. Sholawat dan salam tidak lupa kita hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Karna berkat perjuangannya sehingga kita dapat merasakan dan menikmati ilmu dan tarbiyah.

Kami juga mengucapkan terimakasih banyak atas bimbingan dari dosen pembimbing dan harapan kami semoga makalah ini bisa memberikan pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Dengan disusunnya makalah ini ialah bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui ilmunya Sebagai sarana pembelajaran dan pengajaran antara mahasiswa dan dosen.Mudah mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Siak, 01 Oktober 2023

Penulis

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i DAFTAR ISI ...ii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...1 B. Rumusan Masalah ...1 BAB II PEMBAHASAN

ADasar Keilmuan...2 B.Subtansi Profesi...3 C. Praktek Profesi...6 BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan ...12 DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan manusia diamana pendidikan sering dianggap sebagai jembatan kesuksesan sehingga tidak heran kalau pendidikan selalu dituntut agar relevan dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat apalagi diera medern ini semua sudah serba canggih.

Selanjutnya menyadari pentingnya pendidikan bagi masyarakat maka penting pula memahami bagian bagian yang menjadi penunjang keberhasilan pendidikan salah satunya guru telah memenuhi trilogi keguruan disni.

Guru merupakan suatu hal yang penting dalam pembelajaran mengapa begitu karena pendidikan yang sukses bila gurunya mengajarkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik ada banyak macam pembelajaran yang dapat diterapkan itu semua bisa menjadi pilihan sebagai penunjang pembelajaran yang efektif.

Guru merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh seorang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan pekerjaan sebagai guru. Profesi guru memerlukan syarat-syarat husus, apalagi sebagai seorang guru yang profesonal, yang harus menguasai seluk-beluk pendidikan dan pembelajaran dengan dengan berbagai ilmu pengetahuan. Ada tiga komponen profesi yang membentuk trilogi keguruan anatara lain dasar keilmuuan, subtansi profesi, dan praktek profesi. Dari dasar inilah pada kesempatan kali ini akan dibahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Dasar Keilmuan?

2. Apa Subtansi profrsi?

3. Apa praktek profesi?

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. Dasar Keilmuan

Sehubungan dengan beberapa fungsi yang dimiliki guru maka terdapat beberapa aspek utama yang merupakan kecakapan serta pengetahuan dasar bagi guru yaitu:

1. Guru harus dapat memahami dan menempatkan kedewasaannya.

Sebagai pendidik harus mampu menjadikan dirinya sebagai teladan dimana guru harus mampu memberi contoh perilaku yang baik, terbuka, serta menghindari segala perbuatan tercela dan tingkah laku yang dapat menjatuhkan martabat pendidik.

2. Guru harus mengenal diri siswanya.

Guru harus memiliki kecakapan memberikan bimbingan. Dalam mengajar akan lebih berhasil jika disertai dengan kegiatan bimbingan yang banyak berpusat pada kemampuan intelektual, guru perlu memiliki pengetahuan yang memungkinkan dapat membantu dan menetapkan serta meningkatkan tingkat perkembangan peserta didik atau siswanya.

3. Guru harus memiliki dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan pendidikan di Indonesia pada umumnya sesuai dengan tahap-tahap pembangunan.

4. Guru harus memiliki pengetahuan yang bulat dan baru mengenai ilmu yang diajarkan.

Guru harus mampu memiliki pemahaman secara menyeluruh terhadap bidang ilmu yang diajarkan kepada anak didiknya sehingga informasi yang disampaikan bukanlah informasi yang salah. Juga guru harus mampu selalu memperbarui informasi ataupun ilmu yang didapat karena perkembangan ilmu pengetahuan serta informasi terus-menerus dapat berubah.

(6)

Jika guru mampu menguasai aspek-aspek yang merupakan kecakapan dan pengetahuan dasar bagi guru tersebut maka guru harusnya dapat melaksanakan tugas dan peran sebagai guru dengan baik. Setiap guru hendaknya memang harus menguasai aspek-aspek kecakapan dan pengetahuan dasar profesi guru tersebut, agar setiap guru mampu menjadi guru dengan baik yang tentunya mampu mencapai dan mewujudkan tujuan pendidikan.

B. Substansi Profesi

Proses pembelajaran terhadap pengembangan diri/ pribadi individu melalui modus pelayanan konseling.1

Komponen praktik profesi: Penyelenggaraan proses pembelajaran terhadap sasaran pelayanan melalui modus pelayanan konseling.

Komponen dasar keilmuan : Ilmu Pendidikan.

Sehubungan dengan beberapa fungsi yang dimiliki guru maka terdapat beberapa aspek utama yang merupakan kecakapan serta pengetahuan dasar bagi guru yaitu:

1. Guru harus dapat memahami dan menempatkan kedewasaannya.

Sebagai pendidik harus mampu menjadikan dirinya sebagai teladan dimana guru harus mampu memberi contoh perilaku yang baik, terbuka, serta menghindari segala perbuatan tercela dan tingkah laku yang dapat menjatuhkan martabat pendidik.

2. Guru harus mengenal diri siswanya.

Guru harus memiliki kecakapan memberikan bimbingan. Dalam mengajar akan lebih berhasil jika disertai dengan kegiatan bimbingan yang banyak berpusat pada kemampuan intelektual, guru perlu memiliki

1 Mulyasa, E. (2006). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015.

(7)

pengetahuan yang memungkinkan dapat membantu dan menetapkan serta meningkatkan tingkat perkembangan peserta didik atau siswanya.

Guru harus memiliki dasar pengetahuan yang luas tentang tujuan pendidikan di Indonesia pada umumnya sesuai dengan tahap-tahap pembangunan.

3. Guru harus memiliki pengetahuan yang bulat dan baru mengenai ilmu yang diajarkan.

Guru harus mampu memiliki pemahaman secara menyeluruh terhadap bidang ilmu yang diajarkan kepada anak didiknya sehingga informasi yang disampaikan bukanlah informasi yang salah. Juga guru harus mampu selalu memperbarui informasi ataupun ilmu yang didapat karena perkembangan ilmu pengetahuan serta informasi terus-menerus dapat berubah.

Jika guru mampu menguasai aspek-aspek yang merupakan kecakapan dan pengetahuan dasar bagi guru tersebut maka guru harusnya dapat melaksanakan tugas dan peran sebagai guru dengan baik. Setiap guru hendaknya memang harus menguasai aspek-aspek kecakapan dan pengetahuan dasar profesi guru tersebut, agar setiap guru mampu menjadi guru dengan baik yang tentunya mampu mencapai dan mewujudkan tujuan pendidikan.

Komponen substansi profesi: Proses pembelajaran terhadap pengembangan diri/ pribadi individu melalui modus pelayanan konseling.2

Komponen praktik profesi: Penyelenggaraan proses pembelajaran terhadap sasaran pelayanan melalui modus pelayanan konseling.

Guru diwajibkan menguasai ilmu pendidikan sebagai dasar dari keseluruhan kinerja profesionalnya dalam bidang pelayanan konseling, karena guru digolongkan ke dalam kualifikasi pendidik. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi siswa pada pendidikan anak

2 Suprihatiningrum, Jamil. Guru Profesional: Pedoman, Kinerja, Kualifikasi, dan Kompetensi Guru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

(8)

usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah. dan oleh karenanya pula kualifikasi akademik seorang guru pertama-tama adalah Sarjana Pendidikan. Atas dasar keilmuan inilah guru akan menguasai dengan baik kaidah-kaidah keilmuan pendidikan sebagai dasar dalam memahami peserta didik (sebagai sasaran pelayanan konseling) dan memahami seluk beluk proses pembelajaran yang akan dijalani peserta didik melalui modus pelayanan konseling. Dalam hal ini proses konseling tidak lain adalah proses pembelajaran yang dijalani oleh sasaran layanan bersama gurunya. Dalam arti yang demikian pulalah, guru sebagai pendidik diberi label juga sebagai agen pembelajaran.Substansi profesi konseling

Di Indonesia, konselor sebagai salah satu jenis tenaga pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 Angka 6 di nyatakan bahwa

”Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.

Guru sebagai konselor menjalani peran yang berbeda dengan psikoterapis. Peran primer konselor adalah melaksanaakan konseling, baik konseling individual, koseling kelompok, konseling keluarga, konseling karir, konseling pendidikan, konsultasi dengan guru, konsultasi dengan orang tua, dan evaluasi layanan bimbingan dan konseling, serta menfasilitasi rujukan ke lembaga atau ahli di luar lingkungan sekolah. Guru sebagi konselor harus fleksibel dan berkemampuan dalam mengetahui bagaimana cara bekerja dengan anak-anak, orang Tua dan personel sekolah lainnya yang kadang dari berbagai lingkungan memiliki sudut pandang yang bebeda pula.

C. Praktik profesi

Konselor sebagai tenaga pendidik profesional melakukan pelayanan konseling sebaagai salah satu upaya pendidikan untuk membantu individu

(9)

memperkembangkan diri secara optimal sesuia dengan tahp-tahap perkembangan dan tuntutan lingkungan. Guru sebagai profesi konseling memberikan bantuan diperuntukkan bagi individu-individu normal yang sedang menjalani proses perkembangan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan agar mencapai perkembangan optimal, kemandirian dan kebahagian dalam menjalani berbagai kehidupan.3

Guru sebagi konselor harus memiliki dasar keilmuan pendidikan yang kuat, karena “Konselor” sebagi salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan membantu konselor khususnya guru dalam memahali proses pemberdayaan dan pembudayaan manusia yang sedang berkembang menuju kepribadian madiri untu dapat memabangun dirinya sendiri dan masyarakat.

Ketiga komponen trilogi profesi merupakan satu kesatuan tak terpisahkan, ketiganya merupakan kesatuan, dan dipelajari dengan intensif sehingga menghasilkan keterampilan keahlian yang tunggi atau bahkan sangat tinggi mengacu kepada standar norma atau standar mutu tertentu. Apabila ketiga komponen trilogi profesi telah terbina dengan baik dan teraplikasikan di dunia pendidikan, maka guru sebagai suatu profesi semestinyalah akan menjadi profesi bermartabat. Yaitu meliputi kondisi pelayanan bermartabat, karena pelayanan professional yang dilaksanakan benar- benar bermanfaat bagi kemaslahatan kehidupan secara luas.

Ditegaskan oleh prayitno (2011) bahwa pelayanan yang bermartabat meliputi dua hal:

1) Pelaksanaan bermandat, yaitu pelayanan professional diselenggarakan oleh petugas atau peaksana yang bermandat.

2) Pengakuan sehat, yaitu pelayanan professional yang dimaksudkan itu diakui secara sehat oleh pemerintah dan masyarakat.

3 Wibowo, Mungin Edi, “Profesi Konselor dalam Kurikulum 2013 dan Permasalahannya”

Jurnal Bimbingan dan konseling Terapan Volume 1,No.2, 2013.

(10)

Kemartabatan profesi meliputi kondisi:

1) Pelayanan professional yang diselenggarakan benar-benar bermanfaat bagi kemaslahatan kehidupan secara luas.

2) Pelayanan professional di selenggarakan oleh petugas atau pelaksana yang bermandat.

3) Pelayanan professional yang dimaksudkan itu diakui secara sehat oleh pemerintah dan masyarakat.

Dengan memperhatikan kualifikasi diatas sangat memungkinkan pendidikan akan terselenggara dengan baik, kecelakaan pendidikan oleh karena banyak pendidik tidak mengerti dengan ilmu pendidikan jelas akan dapat dihindari, karena pendidik sangat mengerti dan memahami profesi pendidikan itu sesungguhnya. Berarti penyelenggaraan praktik pendidikan diwarnai oleh pendidik yang mengerti dengan ilmu pendidikan.4

4 https://mediasemnas.blogspot.com/2018/12/makalah-trilogi-profesi-guru.html?m=1

(11)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dari ciri-ciri mendasar tentang profesi dan arah pengembangan profesi serta pembinaan tenaga profesional, dikonsepsikan adanya komponen-komponen pokok yang membentuk profesi itu dalam konsep/teori, praksis dan praktiknya. Ada tiga komponen profesi yang membentuk trilogi profesi pada umumnya, yaitu: dasar keilmuan, substansi profesi, dan praktek profesi.

Komponen dasar keilmuan memberikan landasan bagi calon tenaga profesional dalam wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap berkenaan dengan profesi yang dimaksud. Komponen substansi profesi membekali calon profesional apa yang menjadi fokus dan objek praktis spesifik pekerjaan profesionalnya. Komponen praktik mengarahkan calon tenaga profesional untuk menyelenggarakan praktik profesinya itu kepada sasaran pelayanan atau pelanggan secara tepat dan berdaya guna. Penguasaan dan penyelenggaraan trilogi profesi secara mantap merupakan jaminan bagi suksesnya penampilan profesi tersebut demi kebahagiaan sasaran pelayanan. Penguasaan ketiga komponen profesi tersebut diperoleh di dalam program pendidikan profesi dan pendidikan akademik yang mendasarinya.

B. Saran

Dari apa yang telah penulis sampaikan dalam makalah ini, tentunya penulis mengharapkan pengkajian ulang oleh pembaca dengan tujuan penyempurnaan makalah ini sendiri di sebabkan oleh keterbatasan pengetahuan penulis yang tidak memadai, oleh karena itu jika ada sesuatu yang menurut pembaca kurang pas dalam penulisan makalah

(12)

ini, kami mengharapkan kesediaannya untuk langsung menyampaikan permasalahannya kepada penulis, yang terahir kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kami karena pembaca sudah berkenan membaca dan menelaah makalah ini, sekali lagi kami banyak- banyak mengucapkan terima kasih.

DAFTAR RUJUKAN

Mulyasa, E. (2006). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015.

Suprihatiningrum, Jamil. Guru Profesional: Pedoman, Kinerja, Kualifikasi, dan Kompetensi Guru. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

Wibowo, Mungin Edi, “Profesi Konselor dalam Kurikulum 2013 dan Permasalahannya”

Jurnal Bimbingan dan konseling Terapan Volume 1,No.2, 2013.

https://mediasemnas.blogspot.com/2018/12/makalah-trilogi-profesi-guru.html?m=1

Referensi

Dokumen terkait

Motivasi menjadi guru adalah dorongan yang berasal dari luar maupun dalam diri seseorang untuk memilih profesi sebagai guru. Motivasi menjadi guru adalah daya penggerak

Dalam pengembangan diri untuk menjadi seorang yang professional di dalam bidangnya, ada baiknya jika kita mempelajari dulu aspek-aspek dasar dalam membangun profesionalitas

menunjukkan bahwa kegiatan pengembangan profesi khususnya pengembangan diri dengan indikator diklat teknis paling banyak dilakukan guru untuk menambah pengetahuan profesi yang

Praksis kerja sama sekolah dengan lembaga bimbel harus dihentikan, jika perlu sekolah yang melakukan diberi teguran keras, sebab mereka telah melecehkan etika profesi guru

Pengembangan profesi guru dapat dilakukan di lembaga LPPG ( Lembaga Pendidikan Profesi Guru) oleh karean itu LPPG menjadi lembaga yang secara khusus bertugas melakukan

Dalam mata kuliah profesi kependidikan mahasiswa diajarkan untuk menguasai kode etik keguruan, dan bersikap sebagai seorang guru yang menguasai kompetensi dasar

Pelaksanaan program pendidikan profesi guru menghasilkan guru- guru pendidikan agama Islam yang mempunyai kompetesi personal yang baik sehingga dapat menjadi contoh bagi peserta

Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di