• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Untuk Tugas Mata Kuliah Pengantar Akuntansi Dosen Pengampu Hendrik Oktaviansyah

N/A
N/A
marida sandra

Academic year: 2023

Membagikan "Makalah Untuk Tugas Mata Kuliah Pengantar Akuntansi Dosen Pengampu Hendrik Oktaviansyah"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KELOMPOK

” INVESTASI ”

Makalah Untuk Tugas Mata Kuliah Pengantar Akuntansi Dosen Pengampu Hendrik Oktaviansyah

Oleh : 2i Manajemen

Zidane Aji Wijaya (202213026) Fajrul Falah (202213034) Budi Romdana (202213055) Akidani Masruri (202213058) Arlina Nurul Qiftiya (202213168) Al Arthur Shaka Wariki (202213197) Marida Sandra Palupi (202213212)

UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO

2023

(2)

KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul:

Alasan perusahaan berinvestasi, Investasi saham, dan Menilai Investasi.” Penulis berharap semoga tugas makalah ini minimal dapat menjawab permasalahan yang ingin diteliti, semoga makalah ini tidak sia – sia dan dapat menjadi perhatian pembaca. Sehingga diharapkan dapat menimbulkan ketertarikan untuk melakukan penelitian lanjutan.

Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bimbingan, petunjuk, masukan dan bantuan dari beberapa pihak.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karenanya saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan, Amin.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Situbondo, 06 Juni 2023

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

TUGAS KELOMPOK...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. LATAR BELAKANG...1

B. RUMUSAN MASALAH...2

C. TUJUAN...2

D. MANFAAT...3

BAB II...3

PEMBAHASAN...3

A. Perusahaan Melakukan Investasi...3

B. Investasi Saham...7

C. Penilaian Saham...11

BAB III...16

PENUTUP...16

A. KESIMPULAN...16

B. KRITIK & SARAN...17

DAFTAR PUSTAKA...18

(4)

BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Memiliki bisnis yang bisa memberikan penghasilan tambahan adalah impian setiap orang. Namun jangan senang dulu karena itu hanya awalnya saja. Untuk bisa

mempertahankan serta mengembangkan bisnis ke arah sustainable, diperlukan uang yang tidak sedikit termasuk untuk investasi. Namun, apa alasan perusahaan harus melakukan investasi?

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa semakin sebuah bisnis berjalan, semakin besar pengeluaran yang dibutuhkan. Seolah-olah, kebutuhan akan uang tidak pernah ada habisnya.

Entah dipakai untuk mengembangkan produk, merekrut pegawai handal, menginvestasikan sejumlah dana pada kampanye pemasaran dengan hasil signifikan, memperbarui fasilitas, dan masih banyak lagi.

Nah, untuk bisa mencukupi kebutuhan tersebut, tidak sedikit para pebisnis melakukan investasi.

Bagi sebagian orang, kegiatan investasi diibaratkan seperti mengembalikan hasil tangkapan ikan ke dalam laut alih-alih menikmatinya untuk santapan makan malam. Akan

(5)

tetapi, sebagian orang lupa kalau membuang ikan ke laut bisa memberikan peluang mendapatkan ikan yang lebih banyak dan lebih besar.

Jadi, investasi pada bisnis sebenarnya bukan sekadar agar mendapat lebih banyak laba. Ada banyak alasan lain yang bernilai lebih besar di baliknya sehingga tidak heran jika para pebisnis melakukan investasi.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Mengapa Perusahaan perlu memerlukan Investasi?

2) Apa pengertian Saham, Investasi, dan Investasi Saham?

3) Apa Jenis jenis,Keuntungan,dan Resiko dari Saham?

4) Apa saja yang termasuk alternative dari investasi?

5) Bagaimana cara menilai suatu Saham?

C. TUJUAN

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dituliskan tujuan dari makalah ini sebagai berikut:

1) Yang paling utama tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk mencari serta menambah pengetahuan serta wawasan yang luas.

2) Memahami lebih dalam lagi materi tentang Investasi, Saham.

3) Menumbuhkan sikap kritis dan peka serta arif dalam memahami permasalahan yang mungkin timbul dari materi Investasi Saham.

(6)

D. MANFAAT

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dituliskan manfaat dari makalah ini sebagai berikut:

1) Mendapatkan pengetahuan dan wawasan.

2) Mampu memecahkan suatu masalah yang timbul dari materi pembahasan.

3) Mengetahui banyak hal tentang Investasi, Saham, dan Investasi Saham.

BAB II

PEMBAHASAN

Apa Tujuan Perusahaan Harus Melakukan Investasi?

1. Investasi Untuk Memenuhi Tujuan Keuangan

Saat membuka bisnis, kamu pasti menetapkan tujuan besar di batas waktu tertentu, bukan?

(7)

Misalnya, merenovasi rumah, menyekolahkan anak ke perguruan tinggi, membeli mobil, liburan bersama keluarga, dan lain sebagainya.

Tanpa berinvestasi memang bisa mewujudkan keinginan tersebut dengan menabung laba di rekening. Hanya saja, cara ini membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa

mewujudkan tujuan tersebut.

Misalnya, kamu mempunyai tujuan ingin membeli rumah dalam waktu 2 tahun dengan mengandalkan satu toko usaha dengan laba per bulan Rp 3 juta. Tujuan membeli rumah dengan harga Rp 500 juta akan lebih realistis jika kamu berinvestasi membuka beberapa cabang. Barulah bisa tercapai keinginan untuk membeli rumah tersebut.

Jadi, dibanding menyimpan dana di deposito dengan imbal hasil tidak seberapa, berinvestasi pada bisnis lebih gesit dalam mengembangkan bisnis serta dapat memberikan imbal hasil lebih besar. Dengan begitu, kamu lebih mudah dalam

mewujudkan tujuan-tujuan keuangan yang sudah direncanakan sejak awal membangun usaha.

Jika tidak melakukan investasi segera, kamu akan kehilangan kesempatan membangun kekayaan di masa depan karena pesaing terus melakukan investasi demi mempertahankan bisnis mereka.

2. Investasi Adalah Tabungan Masa Depan Yang Tidak Lekang Oleh Waktu

Laba dari bisnis sejatinya memang ditujukan untuk membangun kekayaan yang tak lekang oleh waktu. Namun, dalam hal ini dikategorikan menjadi dua.

(8)

Pertama, pebisnis yang menginvestasikan sejumlah besar dana untuk membangun kekayaan keluarga. Untuk mendanai masa pensiun, warisan yang bernilai, sebagai sumber penghasilan berkelanjutan bagi keluarga di masa depan, hingga sebagai tempat anak cucu bekerja tanpa perlu repot melamar di tempat lain.

Kedua, pebisnis yang menginvestasikan sejumlah besar dana dengan gagasan

mewariskan bisnis untuk generasi berikutnya sebagai sarana lapangan pekerjaan. Bisa dibilang, investasi bisnis ini dirancang sebagai fondasi ekonomi. Bisa terus beroperasi menghasilkan keuntungan hingga ke beberapa generasi yang berdampak bagi banyak orang.

Jika tidak ada pemikiran seperti ini, tidak akan mungkin ada perusahaan Disney yang namanya terkenal hingga kini, yang padahal pendirinya telah tiada selama seratus tahun.

Di Indonesia sendiri juga ada banyak perusahaan yang berdiri selama beberapa generasi yang memang dirancang untuk sarana lapangan pekerjaan, seperti Sampoerna, Indofood, dan yang kini tengah ramai, perusahaan RANS Raffi-Nagita yang mampu berekspansi dalam waktu cepat. Kemajuan perusahaan-perusahaan tersebut tidak bisa berdiri tanpa berinvestasi.

Sebelum mendapat investor, beberapa pendiri perusahaan tersebut pastinya sudah banyak melakukan investasi sejak pertama kali pengembangannya hingga berhasil seperti

sekarang.

(9)

Itulah jawaban lainnya yang tepat untuk menjawab apa alasan perusahaan harus melakukan investasi. Bukan hanya menciptakan kekayaan pribadi semata, melainkan memberi dampak yang lebih bermakna bagi masyarakat sekitar.

3. Investasi Guna Membuka Cabang Bisnis Di Sektor Lain

Investasi bukan saja bertujuan membangun kekayaan yang berdampak pada sekitar

(keluarga dan masyarakat). Tidak menutup kemungkinan, kamu dapat merambah bisnis di sektor lainnya.

Hal tersebut dikarenakan, saat kamu berinvestasi, kamu secara tidak langsung ikut berkembang dan mampu merespon perubahan sehingga bisa sigap dalam melihat kesempatan laba di sektor lain tanpa meninggalkan bisnis lama.

Namun dalam hal ini, cabang bisnis yang dimaksud berkaitan dengan tujuan mengembangkan perusahaan inti.

Investasi bisa digunakan untuk memperbanyak operasional yang bisa mendekatkan ke pelanggan untuk menarik potensi untung lebih besar.

Misalnya, kamu memiliki perusahaan ritel. Kamu dapat memperbanyak gudang di beberapa titik area dekat pelanggan. Jika memiliki gudang, kamu harus menginvestasi sejumlah dana untuk membangun toko fisik, serta memperluas bisnis di bidang

(10)

transportasi untuk memudahkan pengiriman barang lebih terpercaya bagi pelanggan.

Proses membangun bisnis baru seperti ini tidak menutup kemungkinan lebih sukses dibandingkan perusahaan yang kamu dirikan pertama kali.

Nah, mari kita tarik benang merah dari beberapa alasan yang menjawab pertanyaan, apa alasan perusahaan harus melakukan investasi?

Jadi, jika ingin menjadikan perusahan kamu berkelanjutan, kamu harus terus berinvestasi.

Cara ini yang dapat membantu kamu mencapai kesejahteraan dalam waktu cepat, memberikan orang lain kesempatan hidup lebih baik, hingga menciptakan peluang membuka bisnis baru yang lebih besar memberikan keuntungan di masa depan.

INVESTASI SAHAM

Investasi merupakan pilihan orang untuk mempersiapkan keuangan di masa depan. Saham walaupun lebih likuid daripada emas, tetapi potensi keuntungannya juga sepadan. Banyak orang kaya di Indonesia karena memiliki investasi saham yang besar.

Apa sebenarnya keuntungan investasi ini?

Apa itu Investasi Saham? Saham merupakan penyertaan modal seseorang atau badan terhadap sebuah perusahaan. Jadi apa itu investasi saham? Investasi saham merupakan bentuk investasi pada penyertaan modal tersebut. Investor memiliki klaim pada aset perusahaan serta berhak mengikuti rapat perusahaan terkait.

(11)

Investasi saham ini bertujuan untuk mempersiapkan dana di masa depan.

Penghasilan jangka panjang yang bisa kamu persiapkan untuk modal usaha nantinya.

Kapan kamu bisa siap melakukan investasi saham? Ciri-cirinya kalau saat ini kamu memiliki penghasilan yang lebih besar ketimbang pengeluaran, kamu nggak punya utang konsumtif maupun produktif, dan kamu telah terbiasa memiliki dana simpanan darurat.

Jenis-Jenis Investasi Saham

Secara umum jenis investasi saham terbagi dua, yakni:

1. Investasi Jangka Panjang

Investasi saham jangka panjang membutuhkan rentang waktu yang cukup lama untuk mendapatkan keuntungan. Biasanya mulai dari 3 hingga 15 tahun lamanya.

2. Investasi Jangka Pendek

Investasi jenis ini bisa kamu dapatkan keuntungannya dalam tempo waktu yang lebih cepat. Biasanya dalam rentang waktu 1 hingga 3 tahun ke depannya.

Sedangkan sektor-sektor untuk investasi saham ini meliputi pertanian, finance, industri, property, infrastruktur, transportasi, konstruksi, dan sebagainya.

Keuntungan Investasi Saham

Penting kamu ketahui jika kamu berinvestasi saham maka keuntungan investasi saham ini bisa kamu dapatkan dari berbagai cara, yakni:

1. Dividen

Dividen merupakan keuntungan dari perusahaan yang selanjutnya bisa kamu terima ebagai pemegang saham. Biasanya kamu bisa menerimanya dalam bentuk uang tunai atau tambahan saham dari perusahaan untuk pemegang saham. Pembagian dividen ini atas kesepakatan mayoritas pemegang saham.

(12)

2. Potensi Capital Gain

Keuntungan lainnya bagi investor berasal dari selisih harga beli dan harga jual saham.

Istilahnya adalah capital gain. Para investor saham jangka pendek biasanya menargetkan keuntungan dengan cara ini.

3. Saham Bonus

Nggak semua perusahaan memberikan saham bonus pada investor. Saham bonus ini biasanya berasal dari agio saham. Agio ini merupakan selisih antara harga jual dengan harga normal saham pada saat perusahaan terkait melakukan penawaran.

4. Likuid dan Transparan

Investasi saham ini memang sifatnya lebih transparan dan likuiditasnya lebih tinggi.

Likuid artinya mudah untuk kamu cairkan. Namun, tetap aja masing-masing saham berbeda tingkat likuiditasnya.

Risiko Investasi Saham

Jika kamu adalah seorang pemula, kamu perlu tahu risiko investasi saham. Sama halnya dengan usaha bisnis lainnya, risiko untuk mengalami kerugian juga sangat mungkin. Apa aja risiko investasi ini?

1. Nggak Dapat Dividen

Nggak selamanya investasi kamu berjalan mulus. Ada saatnya perusahaan mengalami kerugian dan udah pasti kamu nggak bakal dapat dividen. Kalau ini terjadi, nggak usah panik. Kamu perlu mencegahnya dengan cara diversifikasi saham yang lebih beragam.

2. Capital Loss

Capital loss ini merupakan kondisi di mana harga jual saham kamu lebih rendah ketimbang harga pada saat kamu membelinya. Kebalikan dari capital gain. Jadi udah pasti di sini kamu bakal mengalami kerugian karena harga saham yang lebih murah ketimbang modal yang sudah kamu keluarkan.

3. Likuidasi

Kebangkrutan perusahaan sangat mungkin terjadi. Pemegang saham memiliki hak untuk mendapatkan aktiva, tetapi jika dalam kondisi di mana semua aktiva perusahaan habis, para

(13)

pemegang saham mungkin nggak dapat apa-apa. Inilah risiko terburuk yang perlu kamu waspadai.

Penghapusan Saham dari BEI

Beberapa alasan tertentu saham perusahaan bisa aja dihapus di bursa. Ya, akibatnya saham yang kamu miliki dari perusahaan terkait nggak likuid lagi. Ini juga risiko buruk yang sangat mungkin terjadi.

Alternatif investasi

Ada banyak pilihan atau tempat yang dapat investor gunakan dalam berinvestasi dengan harapan mendapatkan keuntungan untuk periode yang akan datang. Investasi dapat berupa kas, deposito, membeli tanah / bangunan, maupun membeli surat berharga seperti saham, reksadana dan lain-lain. Berdasarkan jenisnya investasi terbagi menjadi dua yaitu investasi berwujud (riil) dan investasi tidak berwujud (non riil)

Ada banyak pilihan atau tempat yang dapat investor gunakan dalam berinvestasi dengan harapan mendapatkan keuntungan untuk periode yang akan datang. Investasi dapat berupa kas, deposito, membeli tanah / bangunan, maupun membeli surat berharga seperti saham, reksadana dan lain-lain.

Contoh Investasi riil meliputi :

1. Barang berharga (perhiasan dan sebagainya)

2. Gedung

3. Barang antik 4. Kendaraan

Sedangkan contoh investasi non riil meliputi:

1. Deposito 2. Obligasi 3. Valuta Asing

4. Saham

Dengan semakin banyaknya produk investasi, investasi menjadi sangat kompleks terutama bagi investor awam yang belum benar-benar memahami seluk-beluk berinvestasi.

(14)

Sebelum berinvestasi, investor harus memiliki strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan juga memahami faktor-faktor risiko yang akan mempengaruhi investasinya.

Investor dapat memilih berdasarkan return (kembalian) dan risk (risiko). Misalnya dengan melihat hasil atau return-nya maka investasi yang menarik untuk dilakukan adalah investasi dalam saham, obligasi dan valas. Pengembalian atas investasi yang didapat oleh investor dapat berbentuk apresiasi modal, pendapatan atau kombinasi keduanya. Apresiasi modal menitik-beratkan pada pertumbuhan investasi atas investasi awal dalam satu kerangka periode waktu tertentu, misalnya jangka pendek (dibawah satu tahun), jangka menengah (satu sampai tujuh tahun) dan jangka panjang (lebih dari tujuh tahun). Sedangkan pendapatan umumnya didistribusikan dalam bentuk dividen, bunga dan pembayaran sewa. Dividen merupakan bentuk pembagian keuntungan perusahaan kepada investor pemegang sahamnya dalam bentuk kas atau saham tambahan (saham bonus). Pertumbuhan dan pendapatan memberikan investor baik pertumbuhan investasi maupun pendapatan pada saat bersamaan. Di pasar modal misalnya banyak perusahaan-perusahaan berkapitalisasi besar (blue chips) yang memberikan deviden dan sekaligus memiliki pertumbuhan yang berkelanjutan.

Investasi yang paling baik adalah investasi pada produk keuangan yang sudah investor ketahui dengan baik potensi pertumbuhan dan risiko yang akan dihadapi. Kesalahan dalam berinvestasi umumnya banyak dilakukan investor karena investasi berdasarkan emosional tanpa mempertimbangkan risiko hanya karena ingin mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi dalam waktu yang singkat (instan). Saham contohnya, akan menjadi sangat berisiko jika investor transaksi hanya berdasarkan emosi dan tidak memahami dengan baik cara kerjanya.

Pengembalian atas investasi yang didapat oleh investor dapat berbentuk apresiasi modal, pendapatan atau kombinasi keduanya. Buku ini akan banyak membahas tentang investasi dalam pasar modal dan pasar uang.

Tujuh metode yang bisa digunakan dalam penilaian investasi.

Berikut diantaranya:

1. Net Present Value (NPV)

NPV merupakan rasio antara nilai dari kas masuk saat ini dan nilai dari kas keluar dalam periode tertentu. Nilai yang diperoleh dari metode penilaian NPV ini bisa digunakan dalam memperhitungkan nilai uang hingga membandingkan beberapa alternatif investasi sejenis.

Menganalisa kelayakan investasi dengan metode Net Present Value (NPV) dilihat dari keuntungan bersih yang diperoleh di akhir pengerjaan suatu investasi. Kamu tinggal hitung selisih dari nilai sekarang dengan aliran kas dari investasi tersebut.

Ketika nilai NPV yang diperoleh positif, artinya potensi keuntungannya cukup besar sehingga investasi bisa tetap dilakukan. Metode penilaian ini dianggap paling baik, karena investor bisa memperhitungkan nilai dari arus investasi di masa mendatang.

(15)

Berikut rumus NPV:

NPV = ΣPVt – A0

NPV = (PV1 + PV2 + …) – A0 PV = NCF x Discount factor Discount factor = 1/(1+r)t Keterangan:

NPV = Net Present Value PV = Present Value

NCF = aliran kas

A0 = investasi yang dikeluarkan pada awal tahun r = biaya modal

t = periode waktu investasi/proyek Metode ini menggunakan asumsi:

Jika NPV0 > NPV1, investasi tidak layak karena bisa menimbulkan kerugian.

Jika NPV0 < NPV1, investasi layak karena bisa menguntungkan.

Jika NPV0 = NPV1, investasi tidak layak karena bisa menimbulkan kerugian.

2. Profitability Index (PI)

Profitability Index atau disingkat PI merupakan metode penilaian dengan

membandingkan antara nilai kas masa di mendatang dan nilai pengeluaran pada investasi di masa sekarang. Bisa dikatakan, PI adalah rasio antara present value dari kas masuk dan present values kas keluar.

Metode ini mengukur investasi dinyatakan layak atau tidak berdasarkan indeks keuntungannya yang dibandingkan dengan nilai penerimaan kas bersih secara

keseluruhan dan nilai investasi saat ini.

Berikut rumusnya:

(16)

PI = PV/I Keterangan:

PI = Profitability Index

PV = Present Value (nilai sekarang seluruh penerimaan kas bersih) I = Investasi

Asumsi dari metode PI, ialah:

Jika PI > 1, investasi layak karena menguntungkan.

Jika PI < 1, investasi tidak layak karena bisa merugikan.

3. Payback Period (PBP)

Payback periode atau metode penilaian yang dilakukan dengan mengkalkulasi dari berapa lama modal investor bisa kembali. Jadi, satuan ukuran yang digunakan adalah waktu.

Makin singkat jangka waktu pengembalian modalnya, makin bagus investasi tersebut.

Metode penilaian ini bukan tanpa kelemahan. Salah satunya adalah tidak melakukan perhitungan nilai aliran kas dan waktu uang setelah periode payback tersebut terpenuhi.

Berikut rumusnya:

Jika arus kas per tahun sama jumlahnya:

PBP = (investasi awal/arus kas) x 1 tahun Jika arus kas per tahun berbeda jumlahnya:

PBP = n + (a – b/c – b) x 1 tahun

Keterangan:

n = tahun terakhir di mana jumlah arus kas belum bisa menutup investasi awal a = jumlah investasi awal

b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n

(17)

c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n+1

Asumsi metode PBP ialah:

Jika PBP lebih cepat atau singkat dari ketentuan, investasi layak karena menguntungkan.

Jika PBP lama dari ketentuan awal, investasi tidak layak karena merugikan.

4. Internal Rate of Return (IRR)

Kamu juga bisa menganalisa kelayakan investasi dengan menggunakan metode Internal Rate of Return (IRR). Metode ini dapat digunakan untuk memperhitungkan profitabilitas suatu investasi yang tengah dijalankan. Metode ini mengukur investasi dari tingkat suku bunga yang menjadikan nilai sekarang keuntungan yang diharapkan sama dengan jumlah nilai dari biaya modal. Ketika nilai IRR yang dihasilkan tinggi, investasi tersebut

dikatakan menguntungkan. Sebaliknya, jika nilai IRR yang dihasilkan nilainya kecil, investasi tersebut tak layak dan dianggap merugikan.

Rumus analisa IRR, yaitu:

IRR = R1 + (PV1 – PV0/PV1 – PV2) x (R1 – R2)

Keterangan:

IRR = Internal Rate of Return R1 = tingkat bunga pertama R2 = tingkat bunga kedua

(18)

PV = Present Value

Metode IRR menggunakan asumsi:

Jika IRR > tingkat bunga, investasi layak karena menguntungkan.

Jika IRR < tingkat bunga, investasi tidak layak karena merugikan.

5. Average Rate of Return

Metode ini disebut juga dengan financial statement. Average Rate of Return ini

digunakan untuk mengukur besar kecilnya laba bersih per tahun rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Hal ini digunakan untuk memberi gambaran terkait potensi imbal hasil yang akan diterima dari investasi selama periode tertentu.

Nilai dari Average Rate of Return atau ARR diperoleh dari persentase laba rata-rata setelah dikurangi pajak dibagi investasi rata-rata.

Karena menggunakan hasil dari data-data yang memang sudah ada, jadi tidak perlu lagi melakukan perhitungan apapun. Kelebihan metode ini yakni lebih sederhana dan mudah dimengerti.

6. Return of Investment (ROI)

Metode penilaian ini disebut juga dengan laba investasi. Keuntungan yang diperoleh dihitung dari pembagian hasil pendapatan dari nominal modal yang telah ditanamkan.

Rasio penghitungan ROI ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas efisiensi dari suatu kegiatan investasi. Caranya adalah dengan mengukur langsung jumlah nominal

pengembalian yang diperoleh dari total semua biaya investasi.

Payback Periode

Metode penilaian ini dilakukan dengan cara menambahkan nilai arus kas masuk setiap tahun hingga tercapai nominal yang sama dari nilai investasi awal.

(19)

Salah satu kelebihan metode ini adalah bisa mempertimbangkan risiko yang mungkin muncul dari arus kas yang masuk nantinya di masa depan dan kemudian dipergunakan untuk mengembalikan dana modal investasi.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab terdahulu dan berdasarkan tujuan dari makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa Saham merupakan alternatif investasi bagi investor dalam melakukan portofolio investasi mereka. Banyak pertimbangan yang dipakai oleh investor untuk menentukan seberapa menarik suatu saham. Sebagai investor yang rasional dalam melakukan transaksi, faktor return dan risiko saham merupakan komponen pertimbangan yang penting dalam melakukan investasi pada pasar modal. Para investor dihadapkan pada keinginan untuk memperoleh return yang optimal dengan memperhatikan faktor resiko yang mereka hadapi. Investor

(20)

berusaha untuk dapat memperoleh return saham yang maksimal dengan tingkat resiko tertentu atas investasi yang mereka lakukan atau memperoleh return tertentu pada tingkat resiko yang minimal.

B. KRITIK&SARAN

1.Bagi para investor yang memiliki portofolio saham, hendaknya dapat menilai

bagaimana kinerja dari portofolio saham yang dimiliki, agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi di saham.

2.Bagi para calon investor yang tertarik untuk berinvestasi di saham, sebelum mulai berinvestasi sebaiknya mencari pengetahuan terlebih dahulu “seluk- beluk” tentang saham, cara berinvestasi di saham, dan cara menilai kinerja dari portofolio saham serta disesuaikan dengan karakteristik investor. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

melakukan konsultasi kepada pihak- pihak/lembaga yang bergerak di bidang jual-beli saham.

3.Dari hasil penelitian yang diperoleh, investor yang menjadi objek penelitian seluruhnya adalah pria. Saran penulis bagi penulis yang akan meneliti topik yang sama dengan skripsi ini, sebaiknya penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran dan agar mencoba untuk meneliti wanita sebagai objek penelitiannya.

(21)

4.Bagi yang tertarik kepada penilaian kinerja portofolio saham, dapat melakukan kerjasama dengan pihak teknik, agar dapat membuat program khusus tentang penilaian kinerja portofolio saham. Diharapkan program ini dapat memberikan kemudahan bagi para investor untuk dapat menilai kinerja portofolio sahamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Budiantara, M. (2012). Pengaruh tingkat suku bunga, nilai kurs, dan inflasi terhadap indeks harga saham gabungan di bursa efek Indonesia periode tahun

2005-2010. Jurnal Sosiohumaniora, 3(3).

Ekhsan, M., & Taopik, M. (2020). Peran Mediasi Employee Engagement pada Pengaruh Talent Management Terhadap Employee Retention. Jurnal

Pengembangan Wiraswasta, 22(3), 163–176.

Tandelilin, E. (2010). Dasar-dasar Manajemen Investasi. Manajemen Investasi, 34.

(22)

Wulandari, O. S., Rahayu, S. M., & Nuzula, N. F. (2016). Analisis Fundamental Menggunakan Pendekatan Price Earnings Ratio Untuk Menilai Harga

Intrinsik Saham Untuk Pengambilan Keputusan Investasi Saham (Studi Pada Perusahaan Yang Sahamnya Masuk Indeks Lq45 Periode Tahun 2010-2012 Di

Bursa Efek Indonesia). Jurnal Administrasi Bisnis, 31(1), 73–80.

Referensi

Dokumen terkait

Komponen atau parameter penilaian terdiri dari dua kelompok yaitu (1) profil portofolio mahasiswa yang mencakup (a) Aktivitas kegiatan ilmiah di luar kelas-

Dari kedua hak dasar inilah lahir hak-hak asasi lainnya atau tanpa kedua hak dasar ini, hak asasi manusia lainnya sulit akan ditegakkan.Mengingat begitu pentingnya

Fungsi buku teks bagi guru adalah sebagai pedoman untuk mengidentifikasi apa yang harus diajarkan atau dipelajari oleh siswa, mengetahui urutan penyajian bahan

Pada gambar c, kamera menggunakan Lensa yang memiliki panjang fokus panjang (300mm) sehingga lensa itu akan memberikan sudut pandang kecil dan bayangan benda menjadi besar dari

a) Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang- orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara. b) Penduduk ialah

atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu

Adapun, hal-hal yang perlu dipraktikan dan dipastikan dalam pemanfaatan media cetak dalam pembelajaran, yaitu : a). Pastikan Modul Media cetak sudah sesuai prinsip pengembangan

Karena suatu konstanta tidak bisa menjadi suatu vektor, maka pemetaan konstan bukan merupakan suatu transformasi