• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Qurrata A’yun dalam Tafsir al-Misbah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Makna Qurrata A’yun dalam Tafsir al-Misbah"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Dengan tujuan penelitian ini untuk memperoleh pemahaman utuh tentang Qurrata A'yun dalam Al-Qur'an. Hal lain yang menarik perhatian penulis adalah belum banyak ditemukan penelitian mengenai Qurrata A'yun. Tujuan penulis mengadakan penelitian dengan judul Makna Qurrata A'yun dalam Tafsir Al-Misbah Karya Quraisy Shihab adalah.

Manfaat Penelitian

Telaah Pustaka

6 Ilham Paehoh-Ele, “Ciri-ciri Anak Bertakwa dalam Al-Qur’an”, (Skripsi Ushuluddin dan Fakultas Filsafat, UIN Ar-Raniry, 2016). Sejauh ini, sejauh yang penulis ketahui, masih sangat sedikit penelitian yang membahas tentang Makna Qurrata A'yun dalam Al-Quran. Sedangkan kajian yang dilakukan penulis mengenai Makna Qurrata A'yun dalam Al-Quran melalui kajian Kitab Tafsir Al-Misbah karya Quraisy Shihab.

Kajian Teori 1. Qurrata A’yun

Berjudul “Konsep Qurrah A’yun Sebagai Karakter Anak”.7 Dalam penelitian ini, konsep Qurrata A’yun digambarkan sebagai sebuah teori dari Al-Qur’an sebagaimana disebutkan dalam Al-Furqan ayat 74 dan Al-Sajjadah. ayat 17, sebagai sumber pendidikan Islam, dan diperkaya dengan pandangan para ahli pendidikan dan psikolog anak. Selain makna kenikmatan bagi anak dan pasangan yang taat, qurrata a'yun juga diartikan kenikmatan di surga. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Qurrata A'yun merupakan ungkapan dan harapan akan kebaikan, kebahagiaan berupa sikap, perbuatan dan perkataan anak yang senantiasa menyenangkan orang tuanya, mentaati Allah dan ajaran-Nya serta mempunyai sifat keilmuan yang cukup untuk berkembang. . kehidupan manusia.

Metode Penelitian

Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber data yang menunjang dan melengkapi sumber data primer. Penelitian ini menggunakan pengolahan data yang dilakukan melalui tiga tahap: Pertama, penyuntingan, yaitu peneliti mempertimbangkan kembali seluruh data yang telah dikumpulkan dari segi kelengkapannya, kejelasan makna dan tujuannya, kesesuaian dan konsistensi antar masing-masing data. Kedua, Pengorganisasian, peneliti memilah dan menyusun data yang telah diolah untuk memperoleh hasil data yang direncanakan sesuai dengan rumusan masalah.

Sistematika Pembahasan

Bab keempat menyajikan ayat-ayat tentang Qurrata A'yun dalam berbagai konteks serta penjelasan dan analisis makna Qurrata A'yun dalam kitab Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab. Qurrata A'yun secara bahasa diartikan sebagai biji mata, dicintai dan dicintai.19 Qurrata A'yun juga diartikan sebagai penyejuk mata, berasal dari kata al-Qarra yang berarti dingin, kesejukan, dan al-aynu yang berarti mata. Selain dikaitkan dengan makna kenikmatan bagi anak dan pasangan yang taat, qurrata a'yun juga mempunyai konotasi kenikmatan di surga.

Menurut Sayyid Qutb dalam kitab tafsir Fi Zhilalil Qur'an Surah Al-Qasas ayat ke-9 Qurrata A'yun ditafsirkan sebagai penyejuk hati. Qurrata A’yun dalam Surah As-Sajadah ayat 17 menurut Buya Hamka ialah cenderahati yang bermaksud pemberian, kejutan daripada Allah bagi orang yang beramal dengan ikhlas dan ikhlas semata-mata kerana Allah.” 23. Demikianlah dapat kita simpulkan. bahawa maksud Qurrata A 'yun menyejukkan mata, menyejukkan hati, kekasih hati yang indah dipandang dan membuat orang yang memandangnya segan untuk bergerak.

Selain itu, terdapat istilah lain yang hampir sama dengan istilah qurrata a'yun iaitu perkataan taqarra 'aynuha yang terdapat dalam Surah al-Qasas [28]:13. Dari pengertian qurrata a'yun yang diambil dari beberapa kitab tafsir, qurrata a'yun diertikan sebagai penyejuk hati, penghibur rasa sakit dan sumber kegembiraan. Ciri-ciri Qurrat A’yun menurut al-Sya’rawi “anak haruslah memiliki budi pekerti dan budi pekerti yang baik sehingga si ayah sangat berbangga dengan anak-anaknya.

Penafsiran anak sebagai qurrata a'yun juga diabadikan oleh Allah SWT dalam kisah Maryam yang terdapat dalam Qs. Allah SWT juga menjelaskan qurrata a'yun semasa kecil dalam kisah Nabi Musa sebanyak dua ayat yang terdapat dalam Qs. Beberapa ayat di atas menjelaskan qurrata a'yun sebagai anak yang indah dipandang mata, pada bagian ini Allah SWT menjelaskan qurrata a'yun dari sudut konsep anak.

Kitab Tafsir al- Misbah

Kitab Tafsir al-Misbah ini ditulis pada hari Jumat, 4 Rabi'ul Awal 1420 H/ 18 Juni 1999 M, tepat di kota Sakar Quraish, dimana pada saat itu beliau masih menjabat sebagai Duta Besar RI di Kairo, Mesir dan menjabat sebagai Duta Besar RI di Kairo, Mesir. selesai di Jakarta pada tanggal 8 Rajab 1423 H bertepatan dengan hari Jumat tanggal 5 September 2003 Masehi. Ia menghabiskan rata-rata tujuh jam sehari untuk menyelesaikan penulisan tafsirnya.43 Meskipun ia ditunjuk sebagai duta besar untuk Mesir, pekerjaan ini tidak membuatnya bertahan. sangat sibuk sehingga punya banyak waktu untuk menulis. Quraish Shihab mengawalinya dengan menjelaskan makna-makna firman Allah, menurut kemampuan manusia dan ditafsirkan menurut keberadaan seseorang dalam lingkungan budaya dan kondisi serta perkembangan ilmu pengetahuan dalam menangkap pesan-pesan Al-Qur'an.

Kehebatan firman Tuhan cocok untuk semua kemampuan, tingkatan, kecenderungan dan keadaan yang berbeda. Seorang musafir diharapkan dapat menjelaskan nilai-nilai tersebut sejalan dengan perkembangan masyarakatnya, sehingga Al-Quran benar-benar dapat berfungsi sebagai pemimpin.

Karya- Karya Ilmiah Muhammad Quraisy Shihab

30 . panduan, pemisah antara hak dan batil serta jalan keluar bagi setiap masalah hidup yang dihadapi, Mufasir juga dituntut untuk membersihkan salah faham tentang al-Quran atau kandungan ayat-ayat tersebut. Istilah Qurrata A'yun dalam Al-Qur'an memiliki beberapa konteks makna yang dikonotasikan dalam 3 tipologi utama: yaitu Qurrata A'yun sebagai anak, Qurrata A'yun sebagai jodoh, Qurrata A'yun sebagai kenikmatan di Syurga.

Qurrata A’yun sebagai Anak

Sekiranya pembinaannya mengikut garis panduan dan norma agama yang berlaku, sudah pasti anak itu akan menjadi Qurrata A'yun (penyenangkan hati) bagi mereka. Menurut al-Sya'rawi, ayat di atas adalah doa memohon zuriat yang taat kepada Allah, dan memohon zuriat yang menjadi Qurrata A'yun kedua ibu bapa. Tambahnya lagi, perlu mendoakan anak agar anak sentiasa berada di jalan dan perlindungan Allah agar layak menjadi Qurrata A'yun kepada ibu bapanya.

Mutawalli al-Sya'rawi, Tafsir al-Sya'rawi Renungan Kitab Suci Al-Quran, (Medan: Duta Azhar, 2011), jld. 9, 813. Quraish Shihab berpendapat bahawa jika seorang anak ingin menjadi Qurrata. A 'yun untuk ibu bapanya, maka anak itu hendaklah melaksanakan 11 sifat 'ibad ar-rahman dalam kehidupannya. Menurut al-Sya’rawi, Qurrata A’yun adalah istilah bagi anak yang pandai memperhatikan norma-norma yang berlaku.

Jika kriteria tersebut terpenuhi, maka anak tersebut menjadi Qurrata A'yun bagi orang tuanya, menurut al-Sya'rawi Qurrata. Karena ia telah menjadi anak yang patut dibanggakan orang tuanya di dunia dan di akhirat.63 Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surah at-Tur [52]: 21. Dapat disimpulkan bahwa Quraish Shihab juga mempunyai pendapat serupa. mengatakan bahwa Qs. al-Furqan ayat 74 menjelaskan tentang permintaan hamba Ibadurrahman yang meminta agar anak dan istrinya menjadi Qurrata A'yun.

Tambahan pula, Allah berfirman dalam al-Quran dalam ayat ke-13 dalam Surah al-Qasas.

نوُمَلْعَي َلَ

Qurraata A’yun sebagai Pasangan

Sebagai contoh, lelaki dan perempuan, lelaki dan perempuan, atau organ badan yang sama melengkapkan fungsinya antara tangan kanan dan tangan kiri, kaki kanan dan kaki kiri, telinga kanan dan telinga kiri, dsb. Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa". Quraish Shihab menambahkan penjelasan dari ayat di atas yang tercatat dalam kitab Tafsirnya, yang berbunyi: Dan hamba-hamba Allah yang terpuji ialah mereka yang selalu berkata, yaitu berdoa, setelah mereka berusaha: “Ya Tuhan kami, berilah kami, dari kehidupan kita berpasangan iaitu suami atau isteri dan keturunan kita, biarlah mereka semua menyejukkan mata untuk kita dan orang lain dengan akhlak dan amal perbuatan yang terpuji dan jadikanlah kita orang yang solat bersama pasangan dan anak-anak, jadikan kita istimewa buat orang yang bertaqwa. manusia sebagai teladan 78.

Misalnya, jika seorang suami mempunyai sikap buruk yang tidak disukai istrinya, hendaknya istri membuka dadanya untuk menerima sikap tersebut dan membantu suaminya memperbaikinya. Begitu pula jika istri mempunyai sikap yang tidak disukai suami, hendaknya suami dengan baik hati menerimanya dan membantu memperbaikinya. Perekat rumah tangga yang selanjutnya disebut Rahmah adalah keadaan psikis yang muncul dalam hati akibat menyaksikan ketidakberdayaan.

Terhadap penjelasan di atas mengenai upaya mempererat tali silaturahmi antara suami dan istri, kami tambahkan kutipan penjelasan Hamko dalam kitab tafsirnya bahwa: “seorang suami tidak akan tenteram jika istri yang dimilikinya tidak berjalan pada koridor tertentu. Memang sulit mencapai kesempurnaan pada sepasang Qurrata A'yun karena banyak ketentuan yang harus dipenuhi. Sebab keseimbangan antara hak dan kewajiban menjadi resep keharmonisan hubungan rumah tangga sehari-hari.82.

Akhir kata, penulis membuat kesimpulan dari beberapa pendapat di atas, bahawa tafsir Qurrata A'yun tentang pasangan yang menjadi penyeri mata atau cenderahati adalah wanita yang baik akhlak dan budi pekertinya, sentiasa pemurah.

Qurrata A’yun sebagai Kenikmatan di Surga

Maklumlah manusia tidak menanam apa-apa melainkan setelah benda yang hendak dinamakan itu wujud.84. Kemudian al-Qurtubi dalam kitab tafsirnya mentafsirkan ayat di atas dengan tafsiran: mereka menyebut apa-apa nikmat yang Allah SWT berikan kepada mereka. Yang tidak dapat diketahui oleh sesiapa pun, baik manusia mahupun malaikat."85 Dia menambah hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Ibn Mas'ud bahawa, tertulis dalam kitab Taurat: "Allah menjanjikan orang yang bangun dari tempat tidurnya untuk menyembah Allah adalah sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas di hati manusia.

Selanjutnya Hamko menafsirkan ayat ini: “bahawa maksud ayat ini ialah bagi orang-orang yang telah menyempurnakan imannya melalui ibadah, mendalami cintanya kepada Allah, antara takut dan berharap, amalannya yang ikhlas diterima Allah dan akan menyambutnya dengan mata tanda.Dalam ayat ini diterangkan bahawa anugerah untuk orang mukmin itu tersembunyi, tidak disebutkan terlebih dahulu apakah pemberian yang akan disampaikan kepada tangannya kelak.87. Berdasarkan hadis Rasulullah SAW. , diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Ahmad dari Abu Huraira, bahawa Rasulullah SAW bersabda: (dalam hadis Qudsi): Allah berfirman bahawa Aku telah menyediakan untuk hamba-hambaKu yang soleh apa yang tidak dilihat oleh mata, tidak didengari oleh telinga. , tidak pun masuk ke dalam fikiran manusia.88.

Sebaliknya menurut al-Sya’rawi, qurrah berarti bahwa manusia tidak akan menetap di suatu tempat kecuali ia menemukan kedamaian dan ketenangan batin. Perlu diketahui sebelumnya bahwa surah al-Sajdah menurut Quraish Shihab mempunyai tujuan utama peringatan terhadap kemaksiatan, kabar baiknya surga selalu merindukan hamba-hamba-Nya yang taat, dan orang-orang yang taat kepada Allah pasti akan dilindungi dari kemaksiatan. kejamnya siksa Neraka.90. Dari penafsiran seluruh penjelasan surat as-Sajadah ayat 17 dapat disimpulkan bahwa Qurrata A'yun menurut Quraish Shihab adalah pahala yang diterima orang beriman berupa nikmatnya makanan surgawi, yang akan diberikan kepada penghuninya sesuai dengan kebahagiaan masing-masing individu.

Hal ini tentunya sangat indah dan mengasyikkan, karena kegembiraan yang didapat individu benar-benar asli.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga mufasir yang akan dibahas di dalam penelitian ini yaitu Fakhru al-Di> n ar- Ra> zy, T} ant}a> wy Jawhary dan Quraish Shihab memiliki pemaknaan kerusakan

Quraish Shihab tentang ayat-ayat al- Qur’an yang berkenaan dengan konsep ulu> al-alba>b yang dikaitkan dengan tipe manusia

(STUDI KRITIS TERHADAP PENAFSIRAN QURAISH SHIHAB DALAM TAFSIR AL-MISBAH

dan lain-lain.29 Pada penelitian ini, penulis melakukan analisis terhadap ayat-ayat al-Qur‟an dan interpretasi dari Muhammad Quraish Shihab dalam kitab tafsir al-Mishbah yang

Dalam tafsir Al-Misbah ini, metode yang digunakan Quraish Shihab tidak jauh berbeda dengan Hamka, yaitu menggunakan metode tahlili (analitik), yaitu sebuah

Menurut Quraish Shihab dalam kitab tafsirnya Tafsir al-Misbah, menjelaskan bahwa ayat di atas memberikan tuntunan kepada kaum beriman untuk memelihara dirinya dari api

asal Pakistan dan Quraish Shihab. Muhammad Abdul Fatah, dalam penelitiannya yang berjudul Tafsir Al-Qur’an tentang Poligami, mencoba membandingkan penafsiran Muhammad

boleh karena dapat menimbulkan rasa kagum dan rangsangan atau bahkan mendapat godaan dari lelaki yang nakal.102 Quraish Shihab menjelaskan bagaimana tabarruj dalam artian berhias yang