• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KONFLIK ANTAR PRIBADI

N/A
N/A
Firdaus Tanjung

Academic year: 2024

Membagikan "MANAJEMEN KONFLIK ANTAR PRIBADI "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

23016671

MANAJEMEN KONFLIK ANTAR PRIBADI Rendy Dwi Ananda1; Didi Suprianto2

Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, STITNU Sakinah Dharmasraya

Email: [email protected]1, [email protected]2, Abstrak

Dalam kehidupan sehari- hari tentunya kita selalu di hadapkan dengan berbagai keadaan yang terkadang membuat kita berbeda atau berselisih dengan orang sekitar kita, bahkan keadaan seperti ini terkadang menjadikan kita bermusuhan dengan orang sekitar kita yang sebelumnya kita dekat, maka permasalahan ini bisa kita sebut dalam bahasa lainya sebagai perselisihan atau konflik antar pribadi seseorang dengan orang lain, maka agar konflik ini tidak berkelanjutan secara lama di perlukanlah manajemen dalam penyelesaian konflik yang terjadi, mungkin salah satu solusi yang dapat membatu ialah dengan cara mempelajari manajemen konflik, dan pada hari ini menejemen konflik memiliki peran penting dalam menyelesaikan konflik yang terjadi, sebab manajemen memiliki pondasi yang kuat dalam pengaturan suatu hal dan pondasi ini sudah familiar tentunya di kalangan masyarakat kita, pondasi tersebut yakni POACE( Planning, Organizing, Actuating, Controling, and Evaluating), memang tidak dapat di pungkiri konflik antar pribadi akan selalu terjadi dalam berbagai hal, dan salah satu penyebabnya ialah kurang baiknya komunikasi atau kesalahan dalam komunaksi yang membuat konflik tersebut terjadi, maka dengan manajemen yang baik konflik tersebut akan mudah terselesaikan, demikian juga jika suatu konflik tidak di selesaikan dengan manajemen yang baik, ini akan membuat konflik tersebut semakin lama.

Kata-kata kunci: Manajemen Konflik Antar Pribadi.Konflik

A. Pendahuluan

(2)

Dalam kehidupan sehari- hari tentunya kita selalu di hadapkan dengan berbagai keadaan yang terkadang membuat kita berbeda atau berselisih dengan orang sekitar kita, bahkan keadaan seperti ini terkadang menjadikan kita bermusuhan dengan orang sekitar kita yang sebelumnya kita dekat, maka permasalahan ini bisa kita sebut dalam bahasa lainya sebagai perselisihan atau konflik antar pribadi seseorang dengan orang lain, maka agar konflik ini tidak berkelanjutan secara lama di perlukanlah manajemen dalam penyelesaian konflik yang terjadi, mungkin salah satu solusi yang dapat membatu ialah dengan cara mempelajari manajemen konflik, dan pada hari ini menejemen konflik memiliki peran penting dalam menyelesaikan konflik yang terjadi, sebab manajemen memiliki pondasi yang kuat dalam pengaturan suatu hal dan pondasi ini sudah familiar tentunya di kalangan masyarakat kita, pondasi tersebut yakni POACE( Planning, Organizing, Actuating, Controling, and Evaluating), memang tidak dapat di pungkiri konflik antar pribadi akan selalu terjadi dalam berbagai hal, dan salah satu penyebabnya ialah kurang baiknya komunikasi atau kesalahan dalam komunaksi yang membuat konflik tersebut terjadi, maka dengan manajemen yang baik konflik tersebut akan mudah terselesaikan, demikian juga jika suatu konflik tidak di selesaikan dengan manajemen yang baik, ini akan membuat konflik tersebut semakin lama.

B. Pembahasan Penyebab Konflik

Penyebab terjadinya konflik antar pribadi pada dasarnya dapat terjadi akibat beberapa kemungkinan dan dalam hal ini kami sebagai penulis merangkumnya dalam 3 hal sebab terjadinya sebuah konflik antar pribadi, untuk lebih jelaskan akan kami sebutkan dalam pembahasan berikut,;

1. Perbedaan keyakinan serta pendirian antar invidu yang bersangkutan, hal ini dapat menjadi pemicu terjadinya konflik antar pribadi di karenakan keyakinan dan pendirian yang berbeda terkadang akan timbul ambisi atau pemikiran yang ingin menghancurkan atau memusnahkan keyakinan serta pendirian lawannya, dalam hal ini memusnahkan bukan saja berarti dalam bentuk fisik melainkan juga bisa menjadi simbolis yang juga dapat menghancurkan visi dan misi lawannya dengan cara

(3)

menghancurkan pemikiran mereka dan lain sebagainya yang dapat berakibat kepada kehancuran lawanya serta tujuan akhirnya memudahkan pribadinya dalam menggapai apa yang di yakininya setelah kehancuran lawan.

2. Perbedaan Budaya, faktor pemicu kedua yang dapat memunculkan konflik ialah perbedaaan budaya dan hal ini terkadang bukan saja akan membuat konflik antar pribadi bahkan juga bisa antar kelompok satu dengan kelompok lainnya yang berbeda kebudayaan, tentu hal ini terjadi sebabkan cara pandang dan sikap serta pola pikir yang berbeda antar kelompok budaya dan hal ini juga terkadang yan menimbulkan perilaku rasis terhadap kelompok lain di karenakan memiliki rasa dalam diri bahwa kelompoknya lebih baik dan unggul dari kelompok lain, padahal jika di ambil sikap secara positif perbedaan budaya ini dapat menjadikan sebagai pelengkap bagi kelompok lain untuk menciptakan individu yang saling harmonis, seperti semboyan negara kita “Bhineka Tunggal Ika” berbeda tetapi tetap satu dalam hal melengkapi.

3. Perbedaan Kepentingan, faktor yang terakhir ialah perbedaan kepentingan hal inilah yang membuat individu bersaing atau konflik dengan tujuan untuk mendapatkan beberapa peluang serta sarana sehingga tujuan akhirnya melakukan konflik ialah mendapatkan kepentingan yang di inginkannya, bahkan faktor ketiga ini atau faktor kepentingan ini lebih berbahaya dari dua faktor yang sudah di sebutkan diatas tadi, karena ada sebagian individu yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh kepentingan yang di inginkannya agar tercapai tak kenal halal dan dan haram serta keluarga dan orang lain.

Tiga faktor yang sudah di sebutkan di atas tadilah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari dari sekian banyak faktor lainnya.

Bentuk- Bentuk Konflik

(4)

Untuk mempermudah kita dalam pengelompokan berbagai macam konflik maka pada keterangan berikut akan kami jelaskan beberapa bentuk konflik yang sering terjadi dalam kehidupan sehari- hari dengan penjelasan secara rinci;

1. Konflik terhadap diri sendiri/ konflik individual, biasanya konflik ini sering terjadi terhadap individu yang terbatas oleh akal pikiran serta sikap sendiri, sehingga terjadi ketidak sesuaian diri terhadap apa yang harus di penuhi dalam tujuan yang di inginkanya serta keinginan pihak lain, tempat dia bekerja.

2. Konflik antar perorangan atau antar individu hal ini sebenarnya tidak terlalu jauhnya dengan penyebab terjadinya sebuah konflik, seperti yang sudah di jelaskan dalam penjelasan sebelumnya, konflik ini bahkan sering terjadi dalam berbagai situasi dan tempat, salah satu penyebab kurang adanya kesesuaian antara satu individu dengan individu yang lainnya, baik dalam pemikiran, sikap serta sasaran tujuan yang ingin di capai, dan ini tentu berbeda dengan konflik yang pertama yang hanya bisa di perbaiki dengan melakukan intropeksi diri, sedangkan di konflik yang kedua ini di butuhkan saling mengerti antar individu serta saling bekerja sama untuk mempermudah dalam menggapai sasaran.

3. Konflik seseorang dengan lembaga atau sebuah instansi ini kerap kali terjadi di akibatkan ketidacocokan antara individu dengan instansi yang di milikinya, sebab terkadang banyaknya peraturan yang membatasi gerak individu tersebut sehingga individu yang bersangkutan merasa di rugikan oleh instansi tempat dia bekerja, atau bahkan sebaliknya ini bisa terjadi akibat individu tersebut di rasa tidak sesuai dengan apa yang di butuhkan tau di inginkan oleh instansi tempat dia bekerja, dan ini merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya konflik individu dengan sebuah instansi

Strategi Manajemen Konflik

(5)

Dalam berbagai konflik yang terjadi tentunya banyak pihak yang akan merasa di rugikan jika konflik tersebut berjalan secara lama, bahkan kemungkinan besar ada sebagian pihak yang terkadang tidak terlibat konflik akan merasakan hal yang sama akibat dari konflik yang terjadi, sudah pasti tentunya banyak dari pihak yang terlibat konflik dan juga tidak terlibat konflik ingin agar konflik yang terjadi dapat di selesaikan dengan segera, oleh karena itu perlu kiranya bagi setiap pihak memahami beberapa cara atau strategi agar konflik yang terjadi cepat terselesaikan, dan adapun strategi yang dapat di gunakan dalam manajemen konflik ialah sebagai berikut,;

1. Pengenalan, strategi pengenalan ini sangat di butuhkan dalam penyelesaian konflik yang terjadi, sebab strategi pengenalan ini kita lakukan agar dapat mengenali permasalah yang terjadi antar individu dengan individu lain tau kelompok tertentu, dengan melakukan pengenalan terhadap masalah maka kita bisa mencari akar permasalah yang terjadi antar individu yang menjadikan konflik terjadi dalam kehidupan sosial mereka.

2. Diagnosa, langkah ini di ambil setelah kita melakukan pengenalan terhadap permasalahan konflik yang terjadi, dengan tujuan agar kita mengetahui secara jelas penyebab terjadinya sebuah konflik dan mengetahui cara atau solusi penyelesaiannya, ini juga bertujuan agar kita salah langkah dalam mengambil tindakan.

3. Menyepakati Solusi, setelah melakukan diagnosa terhadap sebuah masalah konflik, maka langkah selanjutnya ialah menyepakati solusi terbaik yang di butuhkan dalam penyelesaian konflik tersebut, adapun solusi yang di sepakati harus sesuai dengan keadaan yang di butuhkan dan juga seimbang antara dampak positif serta dampak negatifnya dari sebuah solusi yang di sepakati, hal ini di lakukan dengan tujuan agar kedua belah pihak yang sedang konflik tidak merasa di rugikan oleh keputusan solusi yang di sepakati.

(6)

4. Pelaksanaan, ialah rentetan selanjutnya dalam melakukan strategi konflik dalam menajemen, tentu tahap ini dapat di jalankan setelah adanya kesepakatan atas solusi yang di perlukan dalam penyelesaian sebuah konflik, langkah tidak dapat hanya di lakukan oleh seseorang atau sebagian individu saja, di karenakan ini akan berdampak pada kelancaran proses dalam penyelesaian sebuah konflik, akan tetapi tahap ini harus di laksanakan oleh seluruh elemen yang ikut serta dalam sebuah konflik yang terjadi.

5. Evaluasi, merupakan tahap terakhir dalam strategi penyelesaian sebuah konflik, tahap ini sangat di perlukan sebagai pengukuran atau penilaian terhadap pencapain dalam penyelesaian konflik yang sedang di rundingkan, dan bukan hanya sebatas itu saja, tahap ini juga bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh elemen yang terlibat konflik agar tidak terjadi konflik yang sama di kemudian hari, sehingga kemungkinan- kemungkinan yang terjadi berupa konflik di masa yang akan datang dapat di hindari.

Penyelesaian Konflik

Ada beberapa cara dalam penyelesaian sebuah konflik yang mungkin bisa menjadi salah satu solusi yang tepat dalam penyelesain sebuah konflik, adapun cara tersebut ialah;

1. Lumping It yaitu dengan mengabaikan isu-isu yang di dapati dari pihak lain perihal penyebab konflik yang terjadi dengan tetap menjaga hubungan baik dengan lawan konflik setelah melakukan cara lumping it.

2. Avoidance atau dalam bahasa lainya exit yang berarti mengakhiri hubungan dengan lawan konflik dan meninggalkannya, tentu langkah ini dapat di ambil dengan pertimbangan yang matang, pada keterbatasan

(7)

antar kedua belah pihak, baik berupa kekuatan, finansial, dan sosial.

3. Ceorsion, tahap ini tidak terlalu jauh berbeda dengan tahap avoidance hanya saja kedua belah pihak memberikan kepentingannya terhadap pihak lain dengan tetap menjalin hubungan dengan pihak lawan.

4. Negotation, langkah yang di lakukan oleh kedua belah pihak dalam penyelesaian konflik dengan tahap negoisasi tanpa melibatkan orang lain atau pihak ketiga.

5. Mediation, menghadirkan pihak ketiga sebagai penengah dalam sebuah konflik yang terjadi dengan tujuan penyelesaian konflik.

6. Arbitration ialah tahap hasil dari mediasi yang di lakukan pihak ketiga dalam mengintervensi dan kedua belah pihak yang sedang berkonflik harus bisa menerima segala keputusan atau saran yang di berikan pihak ketiga dalam proses mediasi yang berlangsung sebagai solusi dalam penyelesaian konflik.

Beberapa hal di atas mungkin bisa menjadi solusi dalam penyelesaian sebuah konflik.

Pentingnya Manajemen Konflik

Tidak dapat di pungkiri bahwa manajemen konflik sangat berperan penting dalam berbagai hal konflik dengan adanya manajemen konflik dalam berbagai penyelesaian konflik tentu akan mempermudah seseorang dalam penentuan sebuah keputusan atau tindakan agar tidak berakibat konflik, dan hal ini juga dapat meningkatkan kemampuan berfikir serta bertindak seseorang dalam penyelesaian sebuah masalah, agar tidak merugikan orang lain.

C. Kesimpulan

Tidak dapat di pungkiri bahwa manajemen konflik sangat berperan penting dalam berbagai hal konflik dengan adanya manajemen konflik dalam berbagai penyelesaian konflik tentu akan mempermudah seseorang dalam penentuan sebuah keputusan atau tindakan agar tidak berakibat konflik, dan hal ini

(8)

juga dapat meningkatkan kemampuan berfikir serta bertindak seseorang dalam penyelesaian sebuah masalah, agar tidak merugikan orang lain dan juga dalam kehidupan sehari- hari tentunya kita selalu di hadapkan dengan berbagai keadaan yang terkadang membuat kita berbeda atau berselisih dengan orang sekitar kita, bahkan keadaan seperti ini terkadang menjadikan kita bermusuhan dengan orang sekitar kita yang sebelumnya kita dekat, maka permasalahan ini bisa kita sebut dalam bahasa lainya sebagai perselisihan atau konflik antar pribadi seseorang dengan orang lain, maka agar konflik ini tidak berkelanjutan secara lama di perlukanlah manajemen dalam penyelesaian konflik yang terjadi, mungkin salah satu solusi yang dapat membatu ialah dengan cara mempelajari manajemen konflik, dan pada hari ini menejemen konflik memiliki peran penting dalam menyelesaikan konflik yang terjadi, sebab manajemen memiliki pondasi yang kuat dalam pengaturan suatu hal dan pondasi ini sudah familiar tentunya di kalangan masyarakat kita, pondasi tersebut yakni POACE( Planning, Organizing, Actuating, Controling, and Evaluating), memang tidak dapat di pungkiri konflik antar pribadi akan selalu terjadi dalam berbagai hal, dan salah satu penyebabnya ialah kurang baiknya komunikasi atau kesalahan dalam komunaksi yang membuat konflik tersebut terjadi, maka dengan manajemen yang baik konflik tersebut akan mudah terselesaikan, demikian juga jika suatu konflik tidak di selesaikan dengan manajemen yang baik, ini akan membuat konflik tersebut semakin lama.

E. Daftar Pustaka

Kristanto, Andri. (2022). Manajemen Konflik.

Wirawan. (2017). Konflik dan Manajemen Konflik Teori, Aplikasi, dan Penelitian.

Puspita, Weni. (2017). Manajemen Konflik Suatu Pendekatan Psikologi, Komunikasi, dan Pendidikan.

Rusdiana, A, H. (2015). Manajemen Konflik.

Hidayat, Wahyu, & Wahyudi. (2009). Manajemen Konflik dan Stres.

Hidayat, Samsul. ( 20140). Fenomena Manajemen Konflik

Referensi

Dokumen terkait

Sulaiman Yamin (2011) menjelaskan bahwa PBL dapat meningkatkan kemampuan berfikir ktitis, penyelesaian masalah tidak menekankan pada perkembangan keefektifan

Memecahkan masalah merupakan pekerjaan rutin manusia, sebab dalam kehidupan sehari-hari sering dihadapkan pada masalah. Walaupun orang selalu berusaha

Disajikan soal cerita, siswa mampu menjelaskan penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari tentang keliling dan luas persegi dan persegi

· Meningkatkan ketajaman penalaran siswa yang dapat membentu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. · Meningkatkan kemampuan

 Memotivasi peserta didik tentang keterkaitan bilangan bentuk akar dengan materi yang lain maupun penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari..

• Menafsirkan penyelesaian masalah dalam matematika, mata pelajaran lain atau kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan persamaan atau fungsi kuadrat.

Siswa memiliki kemampuan mengaplikasikan konsep geometri dan trigonometri dalam masalah kehidupan sehari-hari pada topik:. -

Analisis kemampuan berpikir kritis siswa SMP sebagai landasan dalam menghadapi masalah pribadi dan sosial di kehidupan