• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Mutu Pelayanan Keperawatan

vera puspitasari

Academic year: 2024

Membagikan " Manajemen Mutu Pelayanan Keperawatan"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN MUTU

PELAYANAN KEPERAWATAN

oleh :

Tri Kurniati

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2022-2023

(2)

Pokok bahasan meliputi:

1. Pengertian mutu

2. Cara mengukur mutu.

3. Indikator mutu

4. Quality improvemen.

5. Audit mutu

(3)

1. Pengertian mutu:

Mutu; gambaran dan karakteristik

menyeluruh dari barang atau jasa yang menunjukan kemampuan dalam

memuaskan kebutuhan yang ditentukan (ISO 1986)

Mutu Asuhan Keperawatan :

Gambaran /tingkat asuhan keperawatan yang diberikan serta kepuasan akan

asuhan keperawatan sejalan dengan perkembangan perawatan saat ini

(4)

2. Cara mengukur mutu:

Menurut Donabedian dlm Nursalam (2014)

Mutu pely. diukur dg menggunakan 3 variabel;

Yaitu: input; proses; dan output/

outcame

A. Input: segala sumber daya yg diperlukan untuk melaksanakan kegiatan.

Contoh: tenaga, dana, obat, fasilitas pely. Teknologi , organisasi , informasi

(5)

B. Proses : interaksi profesional antara pemberi pely, dengan konsumen ( Pasien dan

masyarakat)

- Setiap tindakan medis/ keperawatan hrs mempertimbangkan nilai yg dianut pasien

- Setiap tindakan korektif, meminimalkan

resiko terulangnya keluhan/ ketidak puasan pd pasien lainnya

-Program keselamatan pasien dg tujuan meningkatkan keselamatan pasien/

meningkatkan mutu pely

(6)

C. out put/ outcome : hasil pely kes atau pely Keperawatan

- Perubahan yg terjadi pd konsumen termasuk kepuasan konsumen

(7)

3. Indikator Penilaian Mutu As Kep.

Mutu As Kesehatan /As keperawatan RS selalu terkit dg, Struktur, Proses,

outcame Pely RS tsb.

Mutu As. PelyRS dpt dikaji dr tingkat sarana pemanfaatan pely oleh

masyarakat, mutu pely dan tingkat efisiensi RS

Secara umum aspek penilaian meliputi Evaluasi, dokumen, Instrumen, audit

(EDIA).

(8)

out come hasil akhir kegiatan dokter, perawat, tenaga profesi lain terhadap pasien.

A.Indikator mutu yg mengacu pd aspek pely:

-Angka infeksi nasokomial: 1-2%

-Angka kematian kasar: 3-4%

-kematian pasca bedah: 1-2%

-kematian ibu melahirkan: 1-2%

-Kematian bayi baru lahir: 20/ 1000

(9)

- Net Death Rate:2,5 %

- ADR (Anesthesia Death Rate: 1/5000 - PODR (Post Operation Death Rate): 1%

-POIR (Post operative Infection Rate):1%

B. Indikator mutu untuk mengukur tingkat efisiensi RS.

- Biaya per unit untuk rawat jalan

-Jumlah pasien yang mengalami dikubitus - Jumlah pasien yang jatuh dari tempat tidur - BOR : 70-85%

-BTO (Bed Turn Over)5-45 hari atau 40-50kali per satu tempat tidur /tahun

(10)

-TOI (turn over interval) 1-3 hari TT yang kosong

- LOS ( Length of Stay): 7- 10 hari

(komplikasi, infeksi nosokomial; gawat darurat;tingkat kontaminasi dalam

darah;tingkat kesalahan;dan kepuasn pasien)

(11)

C. Indikator mutu yang berkaitan dengan kepuasan pasien:

- dapat diukur dengan jumlah keluhan pasien/ keluarga

-surat pembaca dikoran - surat kaleng.

- Surat masuk dikotak saran..dll

D. Indikator cakupan pelayanan sebuah RS:

- Jumlah dan % kunjungan rawat jalan/inap.

Jarak RS dan asal pasien

(12)

-Jumlah pelayanan Tindakan:

.Tindakan pembedahan

.Jumlah kunjungan SMF spesialis

angka layanan dibandingkan dengan dengan standar ( indikator) nasional.

-Bisa juga dg membandingkan catatan mutu tahun lalu

(13)

E. Indikator mutu yang mengacu pada keselamtan pasiendari tempat tidur:

- Pasien terjatuh dari tempat tidur/kamar mandi.

-Pasien diberi obat yang salah.

-tidak ada obat/alat emergensi, -tidak ada Oksigen.

-tidak ada suction (penyedot lendir

- tidak tersedia alat pemadam kebakaran

(14)

Standar nasional indikator mutu pely.

Jumlah BOR 75-80%

Jumlah ALOS 1-10 hari

Jumlah TOI(turn over interval) 1-3 hari

Jumlah BTO(Bed Turn Over) 5 – 45 hari

Jumlah NDR(Net Death Rate) <

2,5 %

Jumlah GDR (Goss Death Rate) < 3

%

Jumlah ADR (Anesthesia death rate 1/5000

Jumlah PORD(Post operative death rate)

< 1%

(15)

Jumlal POIR ( Post operative infection rate) < 1%

Jumlah MDR ( maternal death rate)

< 0,25%

Jumlah IDR ( infant death rate) < 2 %

Jumlah NTRR (Normal tissue removel rate) < 10 %

(16)

4. Quality Improvement

Proses untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan

(17)

Quality Assurance:

Upaya organisasi dlm menyediakan pelayanan yg memenuhi standar

profesional yg dpt diterima oleh klien

Total Quality Management:

Upaya memuaskan konsumen dengan melibatkan semua karyawan dlm

meningkatkan kualitas

Continuous quality improvement:

Proses yang terus menerus

meningkatkan kualitas sistem pelayanan

(18)

Jaminan mutu:

1.Standar

2.Produk atau pelayanan 3.Diorganisasi

4.Konsumen yakin akan kualitas

(19)

Problem dalam Proses

Membuat standar

Menyepakati standar

Melaksanakan pelayanan sesuai standar

Mengevaluasi sesuai atau tidak dengan standar

(20)

Apakah konsumen puas

Bila ya : selanjutnya pertahankan

Bila tidak:

- Modifikasi performance - Modifikasi standar

Kesimpulan: audit= monitor= pantau

(21)

Elemen kualitas:

Quality for patients: Respon terhadap kebutuhan - Komunikasi

- Menurunnya gejala

Quality for provider; -Askep memenuhi teknik - Kebebasan bertindak

Quality for stakeholder: efisien sumber 2x - penggunaan sumber yg

tepat

-kehilangan produktifitas menurun

(22)

Standards of clinical nursing practice ANA’s 1991

Standars of care:

-Assessment -Diagnosis

-outcome identification -Planning

-Implementation -Evaluation

(23)

Standards of professional Performance -Quality of care

-Performance appraisal -Education

-Collegiality -Ethics

-Collaboration -Reserch

-Resource utilization

(24)

Standards Quality of Care ( Stuart & Sundeen, 1995)

Standard I : Quality of care

Standard II :Penilaian kinerja

Standard III : Pendidikan

Standard IV : Kesejawatan/ collegiality)

Standard V : Etik

Standard VI : Kolaborasi

Standard VII : Riset

Standard VIII : Pemakaian sumber daya

(25)

SIKLUS PENGENDALIAN MUTU

Monitoring/ pemantauan

Evaluasi/ penilaian

Perbaikan program

Tindak lanjut

(26)

5. Audit mutu keperawatan

Audit internal merupakan kegiatan menjaga mutu ( menilai kesesuaian antara fakta

dengan kriterianya) dan konsultasi dengan tim independen serta objektif yg dirancang untuk memberikan nilai tambah dan memajukan

kegiatan organisasi dlm mencapai tujuan nya.

Aditor internal membantu manajemen dlm hal:

a. Memunitor aktifitas yg tidak dpt dilakukan manajemen.

ketika tim audit setiap tahun mengajukan jadual audit

(27)

kemanajemen eksekutif ( misal: audit As Kep, audit infeksi nasokomial.

b. Mengidentifikasi dan meminimalkan resiko.

c. Mevalidasi laporan untuk manajemen senior dg melakukan tinjauan terhadap laporan untuk melihat akurasi,ketepatan waktu dan maknanya, sehingga keputusan manajemen bisa lebih valid.

d. Meninjau kegitan yang sdh berlalu dan sedang berjalan.

e. Kegiatan audit program dgpenilaian kebijakan atau program saat masih dlm rancangan, pd saat diimplementasikan ,dan hasi aktualyg dicapai oleh kebijakan dari program tsb

f. Membantu manajer

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kredensial keperawatan dan mutu pelayanan keperawatan di RS Wava Husada Kepanjen Malang.. Metode: Penelitian ini

pengetahuan perawat tentang mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit. PKU

diperlukan suatu rancangan manajemen implementasi standar prosedur operasional keperawatan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan sesuai dengan

Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang

Pada dimensi mutu assurance pelayanan keperawatan yang paling banyak didapatkan tapi tidak sesuai dengan harapan dan keinginan pasien adalah perawat tidak

Mata kuliah ini membahas tentang konsep manajemen mutu, visi misi dan strategi mutu pelayanan kesehatan, total quality management, continuous quality improvement, gugus kendali

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit, maka Komite Keperawatan telah membentuk suatu sub komite Peningkatan Mutu Pelayanan yang membantu Komite

Sjahranie Samarinda Tahun 2019 Berdasarkan hasil analisis bivariat pada tabel 4.7 didapatkan, bahwa Mutu pelayanan keperawatan yang baik sebanyak 34 orang 100%, dan yang memiliki