• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PEMELIHARAAN BROILER

N/A
N/A
Adrini Nainggolan

Academic year: 2023

Membagikan "MANAJEMEN PEMELIHARAAN BROILER"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PEMELIHARAAN BROILER

(2)

MANAJEMEN PEMELIHARAAN BROILER

APNI TRISTIA UMIARTI

Pustaka Larasan

2020

(3)

MANAJEMEN PEMELIHARAAN BROILER

Copyright © 2020 Apni Tristia Umiarti

Penulis Apni Tristia Umiarti

Pracetak Slamat Trisila

Penerbit

Jalan Tunggul Ametung IIIA/11B Denpasar, Bali

Posel: [email protected] Ponsel: 0817 353433

Cetakan Pertama Januari 2020

ISBN 978-602-5401-65-7

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Maha Sempurna dan Maha Pemberi. Atas karunia-Nya buku ini dapat diselesaikan dengan sebaik-bainya.

Peternakan broiler memberikan manfaat bagi peningkatan konsumsi protein masyarakat dan keuntungan ekonomi. Dengan inovasi dan penerapan teknologi memungkinkan menghasilkan jumlah broiler dalam jumlah besar dengan harga yang terjangkau. Hal ini berimplikasi pada peningkatan konsumsi daging per kapita.

Informasi dan pengetahuan sederhana dalam buku ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk membangun usaha peternakan broiler. Dari berbagai informasi praktis, memungkinkan masyarakat awam sekalipun mengembangkan usaha peternakan broiler secara mandiri, sebagai sumber penghasilan dan sekaligus membantu menciptakan ketahanan pangan.

Dari segi permintaan, kebutuhan ayam broiler semakin meningkat baik untuk konsumsi langsung ataupun bahan baku produk olahan. Pertama, permintaan masyarakat untuk konsumsi langsung semakin tinggi di daerah perkotaan seiring dengan mengingkatnya urbanisasi. Kedua, kebutuhan bahan baku broiler sebagai akibat dari pertumbuhan jasa kuliner dan peningkatan pemanfaatan teknologi untuk membuat produsk olahan ayam untuk makanan kemasan seperti sosis, nugget, ataupun produk matang yang dijadikan souvenir wisata.

Semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat bagi pengusaha peternakan mandiri, mahasiswa, akademisi, pihak swasta, pemerintah, dan bagi siapa saja yang menekuni kegiatan berkaitan dengan broiler. Penulis mengharapkan timbal balik positif dalam upaya menyempurkan buku ini. Semoga semua budi baik Ibu dan Bapak pembaca senantiasa diberkati kesehatan dan kebahagiaan dari Tuhan Yang Maha Pencipta

Denpasar, Januari 2020 Apni Tristia Umiarti

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Ijikanlah kami mengucapan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, buku sederhana ini bisa hadir di hadapan para pembaca yang budiman. Pada kesempatan yang baik ini, kami hendak menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada keluarga, sahabat dan kolega yang telah membantu dalam penyelesaian tulisan ini, yaitu:

1. Suami tercinta, Made Sukana, yang selalu menhadirkan pikiran-pikiran positif dan senantiasa mendorong penulis untuk menghasilkan karya ilmiah.

2. Anak-anak tercinta, Reino Mosca Apkana dan Ruida Volcano Apkana yang menjadi penyemangat dalam berkarya, memberi, dan menanamkan kebaikan bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan manusia.

3. Sahabat pengusaha peternakan broiler yang berkenan berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengelola peternakan broiler dengan hasil yang sangat baik.

4. Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Udayana yang terlibat dalam diskusi terkait dengan peternakan broiler dan berbagai peluangnya.

5. Semua pihak yang telah memberikan saran, masukan, kritik, bantuan material maupun moral sehingga buku ini bisa terselesaikan.

Penulis mendoakan semua pihak yang telah memberikan pertolongan dan kebaikan. Semoga mereka memperoleh pahala dan imbalan dari Tuhan Yang Maha Pemberi. Penulis sangat terbuka untuk menerima berbagai informasi dan pengetahuan baik berupa teori maupun praktik baik peternakan broiler. Untuk kontak dan korespondensi dapat mengikrim email ke [email protected]. Kami mengharapkan agar semakin banyak masyarakat yang berani mengembangkan usaha broiler secara mandiri. Dengan demikian, suplai daging ayam tersedia untuk mencukupi kebutuhan gizi masyarakat dan sekaligus menciptakan ketahanan pangan.

Denpasar, Januari 2020 Apni Tristia Umiarti

(6)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... v

I. PENGERTIAN BROILER ... 1

Strain Broiler ... 1

Strain dan Karakteristik Broiler di Indonesia ... 2

Strain CP 707 ... 3

Strain Lohman (MB 202) ... 4

Strain Super Chick ... 5

Strain Cobb 500 ... 5

Strain Ross ... 6

Stain Hybro ... 7

II. MENGAPA MEMILIH BROILER SEBAGAI USAHA? ... 9

Perkembangan Peternakan Broiler di Indonesia ... 9

Keunggulan Beternak Broiler ... 10

Permintaan Pasar terhadap Daging Broiler ... 12

III. PEMILIHAN LOKASI, KANDANG DAN PERALATANNYA ... 15

Pemilihan Lokasi Usaha Peternakan Broiler ... 15

Kandang Broiler dan Peralatannya ... 22

Sistem Kandang ... 24

Atap Kandang ... 25

Lantai Kandang ... 26

(7)

Sistem Ventilasi ... 28

Dinding Kandang ... 29

Jenis Bangunan yang Ada di Kandang ... 30

Peralatan Kandang Broiler ... 30

Peralatan Kandang Open House ... 30

Peralatan Kandang Close House ... 34

IV MANAJEMEN PEMELIHARAAN BROILER ... 37

Persiapan Kandang ... 38

Pemasukan DOC ... 39

Pengaturan Temperatur Brooder ... 42

Pemberian Ransum dan Air Minum ... 43

Pengaturan Ventilasi ... 45

Pencatatan/Recording ... 46

Pemeliharaan Kesehatan Broiler ... 46

Tata Laksana Panen Broiler ... 55

Pelestarian Fungsi Lingkungan ... 57 DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Strain Broiler yang Beredar di Indonesia ... 2

Tabel 1.2 Performa Broiler Strain CP 707 ... 3

Tabel 1.3 Performa Broiler Strain Lohman (MB 202) ... 5

Tabel 1.4 Performa Standar Mingguan Strain Cobb 500 ... 6

Tabel 1.5 Performa Mingguan Strain Ross ... 7

Tabel 4.1 Suhu dan Kelembaban Brooder Sesuai dengan Umur Ayam ... 42

Tabel 4.2 Ukuran Sekat (Chick Guard) sesuai dengan Umur Ayam ... 43

Tabel 4.3 Pemberian Ransum per Ekor per hari sesuai Umur ... 44

Tabel 4.4 Persyaratan Mutu Ransum Starter ... 44

Tabel 4.5 Persyaratan Mutu Ransum Finisher ... 45

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 DOC CP 707 ... 4

Gambar 1.2 Box Kemasan DOC CP 707 ... 4

Gambar 1.3 Box DOC MB 202 ... 4

Gambar 1.4 DOC MB 202 ... 4

Gambar 1.5 Strain MB 202 Siap Panen ... 4

Gambar 1.6 Strain Cobb Siap Panen... 6

Gambar 1.7 Strain Ross Sipa Panen ... 7

Gambar 3.1 Kandang Panggung Open House ... 24

Gambar 3.2 Kandang Litter Open House ... 24

Gambar 3.3 Kandang Close House ... 25

Gambar 3.4 Tipe Atap Kandang Broiler ... 26

Gambar 3.5 Lantai Kandang Panggung dari Bilah Bambu ... 28

Gambar 3.6 Lantai Kandang Panggung dari Kawat dan Besi ... 28

Gambar 3.7 Sistem Ventilasi Kandang Close House ... 28

Gambar 3.8 Tempat Pakan Manual ... 31

Gambar 3.9 Baby Chick Feeder ... 31

Gambar 3.10 Tempat Pakan Super Feeder ... 31

Gambar 3.11 Tempat Minum Manual ... 32

Gambar 3.12 Tempat Minum Otomatis ... 32

Gambar 3.13 Pemanas dengan Menggunakan Elpiji ... 33

Gambar 3.14 Kipas ... 33

Gambar 3.15 Automatic Feeding Sytsem ... 34

Gambar 3.16 Tada Minum dan Nipple ... 34

Gambar 3.17 Blower ... 35

Gambar 3.18 Pendingin ... 35

Gambar 3.19 Pemanas ... 36

(10)

Gambar 4.1 Brooder dan Peletakan Tempat Pakan dan Minum pada

Kandang Open House ... 39

Gambar 4.2 Brooder dan Peletakan Tempat Pakan dan Minum pada Kandang Close House ... 39

Gambar 4.3 Gambaran Sebaran DOC di Dalam Brooder ... 40

Gambar 4.4 Pemeriksaaan terhadap Crop Fill, Kaki dan Suhu Tubuh DOC ... 41

Gambar 4.5 Ayam yang Terkena Penyakit Tetelo ... 47

Gambar 4.6 Ayam yang Terkena Penyakit Gumboro ... 47

Gambar 4.7 Bentuk Mata Ayam yang Terkena Penyakit Snot ... 48

Gambar 4.8 Ayam yang Mati dengan Penyakit Pullorum ... 49

(11)

Pengertian Broiler I PENGERTIAN BROILER

STRAIN BROILER

Broiler merupakan jenis ayam yang ras pedaging unggul yang merupakan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktifitas tinggi.

Dengan adanya persilangan tersebut, bisa dikatakan bahwa broiler merupakan jenis ayam dengan mutu genetik yang tinggi dalam menghasilkan daging. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mulyantini (2014), bahwa ayam ras pedaging atau yang disebut juga ayam broiler adalah ayam hasil budidaya teknologi yang memiliki karakteristik ekonomi dengan ciri khas sebagai penghasil daging.

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh broiler dibandingkan dengan ayam kampung di antaranya adalah memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi sehingga sudah dapat dipasarkan/dipanen saat ayam berumur 4-5 minggu.

Proporsi daging yang dihasilkan jauh lebih tinggi dan relatif empuk karena broiler dipotong/dikonsumsi saat usia masih muda. Dengan perkembangan teknologi bahkan broiler bisa mencapai bobo tantara 1,3 – 1,6kg dalam waktu 35 hari.

Pencapaian perkembangan yang maksimal pada broiler tentunya apabila didukung dengan lingkungan dan pakan yang baik.

Ada beberapa strain broiler yang telah berhasil dikembangkan dan beredar di Indonesia. Strain adalah merek dagang atau hasil seleksi dalam breeding untuk tujuan tertentu. Tujuan ini pada umumnya cenderung untuk komersial atau nilai ekonomi tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suprijatna et al (2005), strain merupakan sekelompok ayam yang dihasilkan oleh perusahaan pembibitan

(12)

Pengertian Broiler

merupakan strain ayam hibrida modern yang berjenis kelamin jantan dan betina, yang memiliki karateristik ekonomis, pertumbuhannya cepat dengan konversi pakan irit, dan siap dipanen di usia muda (Gordon dan Charles, 2002).

Ada beberapa strain broiler yang beredar di Indonesia beserta negara asalnya, (Hartono 2001).

Tabel 1.1 Strain Broiler yang Beredar di Indonesia STRAIN BROILER NEGARA ASAL

Arbor Acress Amerika

Avian Amerika

Acoblack (Aksas) Perancis

Cobb Amerika

Hubbard Amerika

Hybro Belanda

Isa Vedette Perancis

Lohman Meat Jerman

Peterson Amerika

Ross Inggris

STRAIN DAN KARAKTERISTIK BROILER DI INDONESIA

Telah dikatakan bahwa strain merupakan hasil persilangan genetik untuk menghasilkan keunggulan-keunggulan yang diinginkan sehingga memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Sesuai dengan tujuan tersebut, maka setiap strain broiler yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan tentu memiliki keunggulan-keunggulan serta kelemahan tersendiri. Hal ini sangat penting diketahui oleh peternak sehingga pemilihan strain yang akan dipelihara mampu disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang ada dan disesuaikan pula dengan tujuan pemasaran dan keinginan dari konsumen. Pengetahuan ini diperlukan guna memberikan manfaat ekonomi yang lebih tinggi serta mengurangi kerugian-kerugian yang diakibatkan adanya ketidak cocokan strain terhadap lingkungan.

Saat ini Strain broiler yang beredar di pasaran di Indonesia sekitar 30

(13)

Pengertian Broiler

Super 77, Tegel 70, ISA Kim Cross, Hyline, Vdett, Missouri, Shaver Starbro, Pilch, Yabro, Goto, Arbor acres, Tatum, Indian river, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler, Marshall ‘m’, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex dan Bromo.

Dari ke 30 strain tersebut, ada beberapa strain yang popular di Indonesia, di antaranya adalah:

Strain CP 707

CP 707 merupakan strain ayam ras yang dihasilkan oleh PT. Charoen Pokphand. Broiler CP 707 merupakan persilangan galur murni yang unggul dengan tujuan memiliki FCR yang rendah, pola pertumbuhan cepat dan lebih selektif (daging dada lebih banyak). Broiler dari strain ini dikembang biakan selama 30 – 45 hari dengan berat rata-rata 1.39 – 2.45 kg sebelum dipanen atau setara dengan berat bersih 1.11 – 1.96 kg daging ayam (PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk). Berikut adalah performa Broiler strain CP 707

Tabel 1.2 Performa Broiler Strain CP 707

Umur (minggu)

bobot badan (g/ekor)

pertambahan bobot badan (g/ekor)

konsumsi pakan

(g/ekor) FCR

1 175 19,10 150 0,857

2 486 44,40 512 1,052

3 932 63,70 1167 1,252

4 1467 76,40 2105 1,435

5 2049 83,10 3283 1,602

6 2643 83,60 4604 1,748

Sumber: PT. Charoen Pokphand

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata konsumsi ransum mengalai peningkatan yang diikuti dengan pertambahan bobot badan setiap minggunya.

Pada minggu ke 1 rata-rata ayam akan mengkonsumsi pakan sebanyak 150gr dengan pertambahan bobot badan sebanyak 19,10g. konsumsi pakan tersebut

(14)

Pengertian Broiler

akan terus mengalami peningkatan dan diikuti dengan peningkatan pertambahan bobot badan setiap minggunya.

Selain keunggulan-keunggulan tersebut, strain CP 707 memiliki beberapa kekurangan, diantaranya adalah peka terhadap perubahan sehingga strain ini sangat mudah stress, pertumbuhan bulu yang lambat dan memerlukan formulasi pakan yang sangaut baik untuk bisa memaksimalkan keunggulan yang ada.

Strain Lohman (MB 202)

Strain Lohman (MB 202) merupakan salah satu strain ayam broiler yang di produksi oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia. Strain Lohman ini memiliki keunggulan seperti berperforma tinggi dan kualitas FCR yang bagus.

Gambar 1.1 DOC CP 707 Gambar 1.2 Box kemasan DOC CP 707

Gambar 1.3 Box DOC MB 202 Gambar 1.4 DOC MB 202 Gambar 1.5 Strain MB 202 siap panen

(15)

Pengertian Broiler

Berikut adalah performa Broiler strain Lohman (MB 202) Tabel 1.3 Performa Broiler Strain Lohman (MB 202)

Umur (minggu)

bobot badan (g/ekor)

konsumsi pakan

(g/ekor) FCR

1 185 165 0,885

2 477 532 1,115

3 926 1176 1,270

4 1498 2120 1,415

5 2140 3339 1,560

6 2801 4777 1,705

Sumber: Brosur PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk.

Strain Super Chick

Strain Super Chick atau lebih dikenal oleh peternak sebagai strain SUJ merupakan strain yang diproduksi oleh PT Super Unggas Jaya. PT. Super Unggas Jaya merupakan anak perusahaan dari PT. Cheil Jedang (CJ) yang merupakan perusahaan besar dunia dari Korea Selatan. DOC yang dikeluarkan oleh perusahaan pembibit sudah memenuhi standar SNI dengan kondisi fisik sehat, kaki normal dan dapat berdiri tegak, paruh normal, tampak tegar dan aktif, tidak dehidrasi, tidak ada kelainan bentuk dan cacat fisik, perut tidak kembung, sekitar pusar dan dubur kering serta pusar tertutup. Selain itu, warna bulu seragam sesuai dengan warna spesifikasinya, kondisi bulu kering dan mengembang. SElain syarat tersebut, syarat lainnya yaitu bobot DOC di penetasan per ekor minimum 35 gram.

Strain Cobb 500

Strain cobb memiliki keunggulan diantaranya adalah memiliki Food Convertion Ratio (FCR) yang baik, pertumbuhan yang cepat dengan tingkat keseragaman yang tinggi, memiliki struktur tulang dan otot yang baik serta memiliki kualitas daging yang baik (Prambudi, 2007). Secara genetik, strain ini

(16)

Pengertian Broiler

dikembangkan untuk memiliki pembentukan daging dada dan mudah beradaptasi pada lingkungan iklim tropis yang panas. Ayam strain Cobb 500 memiliki ciri-ciri jengger tunggal, warna bulu putih, dan kaki besar yang berwarna kuning.

Berikut adalah standar performa mingguan Strain Cobb 500 Tabel 1.4 Performa Standar Mingguan Strain Cobb 500

Umur (minggu)

bobot badan (g/ekor)

pertambahan bobot badan (g/ekor)

konsumsi pakan

(g/ekor) FCR

1 193 28 145 0,76

2 528 38 541 1,03

3 1018 48 1239 1,22

4 1615 58 2209 1,37

5 2273 65 3399 1,50

6 2952 70 4760 1,61

Sumber: Cobb 500 Performance & Nutrition Supplement, 2018 Strain Ross

Strain Ross dikembangkan untuk memiliki FCR yang efesien, pertumbuhan yang cepat dan daya tahan hidup yang lebih baik. Fokus pengembangan genetik diarahkan untuk memiliki kaki yang kuat sebagai penopang badan yang besar.

Gambar 1.6 Strain Cobb Siap Panen

(17)

Pengertian Broiler

Standar performa mingguan Strain Ross akan di sajikan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 1.5 Performa Mingguan Strain Ross

Umur (minggu)

bobot badan (g/ekor)

pertambahan bobot badan (g/ekor)

konsumsi pakan

(g/ekor) FCR

1 189 22,93 165 0,877

2 480 41,70 537 1,118

3 929 64,10 1180 1,270

4 1501 81,72 2116 1,409

5 2144 91,90 3319 1,548

6 2809 94,97 4739 1,687

Sumber: Ross 308 Broiler Performance Objective, 2014 Strain Hybro

Strain ini diproduksi oleh PT. Hybro Indonesia. Strain hybro memiliki fokus pengembangan untuk ketahanan daya hidup. Performanya untuk daerah tropis cukup baik dan memiliki ketahanan terhadap penyakit ascites. Fokus pengembangan genetik pada hasil karkas. Pertumbuhan ayam strain hybro cepat dengan konversi pakan yang baik, kualitas karkas baik dengan ukuran seragam

Gambar 1.7 Strain Ross Panen

(18)

Pengertian Broiler

serta menghasilkan daging dada yang tebal. Ciri-ciri Ayam dari bangsa ini sebagian besar memiliki bulu berwarna putih.

DOC yang dibudidayakan berasal dari pembibitan ayam pedaging sesuai dengan SNI bibit niaga (final stock) ayam tipe pedaging umur sehari (DOC).

Persyaratan mutu DOC broiler meliputi:

1. Berat DOC per ekor minimal 35 g;

2. Kondisi fisik sehat, kaki normal, dan dapat berdiri tegak tampak segar dan aktif,

3. Tidak dehidrasi, dubur kering tidak basah, tidak ada kelainan bentuk dan tidak cacat fisik

4. Warna bulu seragam sesuai dengan warna galur (strain) dan kondisi bulu kering

5. Jaminan kematian DOC maksimal 2%.

(19)

Mengapa memilih Broiler Sebagai Usaha II MENGAPA MEMILIH BROILER SEBAGAI USAHA ?

PERKEMBANGAN PETERNAKAN BROILER DI INDONESIA

Usaha peternakan adalah suatu usaha pembibitan atau budidaya peternakan dalam bentuk perusahaan peternakan atau peternakan rakyat, yang dilakukan secara teratur dan terus menerus pada suatu tempat dan dalam jangka waktu tertentu untuk tujuan komersil atau sebagai usaha sampingan untuk menghasilkan ternak bibit/ternak potong, telur, susu, serta menggemukkan suatu jenis ternak termasuk mengumpulkan, mengedarkan dan memasarkan.

Perkembangan broiler di Indonesia dimulai pada pertengahan 1970an dan mulai terkenal pada awal tahun 1980an (Fadilah, 2004). Lebih lanjut dijelaskan bahwa laju perkembangan usaha broiler sejalan dengan pertumbuhan populasi penduduk, pergeseran gaya hidup, tingkat pendapatan, perkembangan situasi ekonomi politik, serta kondisi keamanan. Usaha peternakan broiler tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, hal ini karena broiler merupakan salah satu komoditas unggas yang mempunyai peran penting dalam menghasilkan daging untuk mendukung ketersediaan protein hewani. Hal ini sejalan dengan pendapat Rasyaf (2008), bahwa dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan waktu pemeliharaan yang dibutuhkan dalam pemeliharaan broiler

(20)

Mengapa memilih Broiler Sebagai Usaha

semakin singkat, yaitu dipanen sampai umur 4 – 5 minggu. Broiler ditujukan untuk menghasilkan daging dan menguntungkan secara ekonomis.

KEUNGGULAN BETERNAK BROILER

Melakukan usaha denga beternak broiler bukanlah sesuatu yang sulit. Ada beberapa keunggulan beternak broiler yang bisa dijadikan alasan untuk menjadikannya sebuah usaha

1. Telah menjadi salah satu bidang usaha yang dikembangkan oleh masyarakat.

Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang mengembangkan usaha broiler.

Dalam hal ini masyarakat akan lebih mudah untuk mencari informasi mengenai usaha tersebut.

2. Teknologi budi daya telah dikuasai.

Lamanya bisnis perunggasan yang ada di Indonesia menjadikan bisnis ini telah menyerap beberapa teknologi. Teknologi yang ada mampu mempermudah peternak dalam proses pemeliharaan sampai dengan saat panen sehingga meminimalkan tingkat kerugian yang dialami oleh peternak.

3. Mendukung usaha pertanian dan perikanan.

Peternakan merupakan salah satu bagian dari sektor peternakan secara luas.

Sektor pertanian secara umum mulai banyak ditinggalkan oleh masyarakat.

Semakin terbatasnya lahan dan berubahnya gaya hidup menjadi salah satu alasan semakin menurunnya masyarakat terhadap sektor ini. Dengan membuka usaha broiler ikut membantu mendukung adanya usaha pertanian dan perikanan yang masih tetap diharapkan pemerintah untuk berkembang di Indonesia sebagai negara agraris.

(21)

Mengapa memilih Broiler Sebagai Usaha

4. Mudah dipasarkan.

Daging broiler cenderung lebih mudah dipasarkan dibanding dengan daging lainnya. Hal ini terkait dengan harganya yang relatif lebih murah dibanding dengan daging lainnya dan minat masyarakat yang masih tinggi dengan daging broiler.

5. Perputaran modal relatif cepat.

Memiliki usaha peternakan broiler cenderung memiliki perputaran modal yang relatif cepat. Waktu pemeliharaan yang relatif singkat (satu bulan) menjadikan peternak cepat memperoleh uang hasil dari penjualan. Hal ini sangat penting untuk cash flow perusahaan keuangan peternak akan lebih stabil

6. Mempunyai nilai gizi yang tinggi.

Daging broiler memiliki nilai nutrisi yang tinggi sehingga masih selalu menjadi komoditi yang terus dicari oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarganya.

7. Dapat menampung tenaga kerja terutama di kawasan pedesaan. Usaha peternakan secara umum akan memanfaatkan daerah yang kurang produktif.

Selain daerah yang kurang produktif, peternakan juga disarankan jauh dari pemukiman penduduk. Dua syarat tersebut lebih mungkin dilakukan di daerah pedesaan. Usaha yang didirikan di pedesaan akan membantu membuka lapangan pekerjaan di pedesaan. Hal ini memungkinkan membantu mengurangi angka urbanisasi masyarakat ke daerah perkotaan.

Dengan berbagai keunggulan tersebut, budi daya broiler masih sangat mungkin untuk dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para peternak, perusahaan peternakan, dan masyarakat, termasuk untuk meningkatkan daya saing.

(22)

Mengapa memilih Broiler Sebagai Usaha

PERMINTAAN PASAR TERHADAP DAGING BROILER

Peternakan broiler merupakan salah satu agroindustri yang berkembang pesat di Indonesia. Menurut Dinas Pertanian dan Kehutanan (2005), komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang baik karena didukung oleh karakteristik unggas yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim, harga relatif murah dengan akses yang mudah diperoleh. Secara umum daging ayam bisa dikonsumsi oleh semua masyarakat dan dengan harga yang relatif lebih murah dibanding dengan harga daging lainnya, daging ayam lebih bisa terjangkau oleh semua kalangan. Selain harganya yang relatif lebih terjangkau, daging ayam broiler mudah diolah menjadi berbagai macam masakan sehingga banyak digunakan dalam rumah tangga maupun rumah makan karena dagingnya yang empuk dan tebal (Setiawan et al. 2006).

Daging broiler merupakan salah satu sumber bahan pangan hewani yang merupakan sumber protein dan energi. Hal ini menjadi salah satu faktor yang turut mendorong meningkatnya permintaan daging broiler selain itu terjadi pula pergeseran pola konsumsi masyarakat dari bahan pangan sumber protein nabati ke bahan pangan sumber protein hewani.

Permintaan merupakan jumlah dari suatu barang yang mau serta mampu dibeli pada berbagai kemungkinan harga dan dalam jangka waktu tertentu (Gilarso, 2003). Beberapa faktor yang mempegaruhi permintaan daging broiler adalah sebagai berikut.

1. Harga daging broiler

Harga daging broiler cenderung lebih murah disbanding dengan harga daging lainnya. Sehingga daging broiler mampu terbeli oleh semua kalangan.

(23)

Mengapa memilih Broiler Sebagai Usaha

2. Harga daging lainnya yang cenderung lebih mahal

Harga daging lainnya merupakan salah satu penentu mampu terbelinya daging broiler. Apabla dilihat dalam pasaran keputusan masyarakat memilih untuk membeli daging broiler adalah karena harga barang pengganti (daging ayam kampung, itik, daging sapi) cenderung lebih tinggi.

3. Jumlah anggota keluarga di Indonesia

Secara statistic jumlah penduduk Indonesia mengalami peningkatan tetapi kesadaran penduduk atas kualitas keluarga menjadikan banyak keluarga memutuskan untuk memiliki anak sedikit. Kondisi yang demikian menjadikan keluarga tersebut lebih memiliki kemampuan secara ekonomi dibandingkan dengan memiliki anak yang banyak. Meningkatnya kemampuan secara ekonomi tentu akan meningkatkan daya beli masyarakat termasuk daya beli masyarakat terhadap daging broiler

4. Peningkatan pendapatan penduduk

Peningkatan pendapatan masyarakat Indonesia yang mengalami peningkatan menjadikan kemampuan masyarakat untuk membeli daging broiler juga meningkat setiap tahunnya.

5. Selera Masyarakat

Daging broiler masih menjadi komodi yang tetap digemari oleh masyarakat.

Beberapa masakan Indonesia yang banyak menggunakan bahan dasar daging ayam mulai dari digoreng sampai dengan diolah dengan kuah menjadi salah satu alasan tetap meningkatnya permintaan terhadap daging broiler.

(24)

Mengapa memilih Broiler Sebagai Usaha

6. Fluktuasi Harga.

Harga daging broiler cenderung tidak terlalu berfluktuasi. Saat hari raya tiba, harga daging broiler meningkat tetapi tidak terlalu signifikan dibanding dengan harga daging lainnya.

7. Revolusi Pasar Modern, berkembangnya supermarket/ hypermarket

Munculnya beberapa pasara modern merupakan membuat permintaan akan daging broiler semakin meningkat, bukan hanya untuk memenuhi supply daging di pasar tradisional. Namun perlu diperhatikan bahwa pasar modern ini kana memerlukan kualitas daging yang lebih baik dan terstandar dibanding dengan pasar tradisional.

Beberapa faktor di atas menjadi dasar bahwa permintaan terhadap daging broiler akan terus mengalami peningkatan, sehingga masih menjadi usaha yang profitable untuk dikembangkan. Anggorodi (1995), menyatakan bahwa permintaan domestik terhadap broiler masih sangat besar. dari semua jenis daging yang dikonsumsi di dunia, ayam terus mengalami peningkatan permintaan di setiap tahunnya (Jung et al., 2011).

(25)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya III PEMILIHAN LOKASI, KANDANG DAN PERALATANNYA

PEMILIHAN LOKASI USAHA PETERNAKAN BROILER

Usaha peternakan broiler sangat menjanjikan mengingat semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan daging ayam. Hal ini tentunya terkait dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk sehingga meningkat pula pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam sebagai salah stu sumber protein. Broiler menjadi salah satu hal yang masih diminati oleh beberapa peternak untuk dikembangkan. Waktu yang singkat (sekitar satu bulan) dalam pemeliharaan, menjadi salah satu alasan bagi peternak sehingga peternak akan lebih cepat dapat menikmati hasilnya.

Sebelum memutuskan sebuah tempat dijadikan sebagai lokasi dalam menjalankan usaha peternakan broiler, ada beberapa hal sebaiknya perlu menjadi pertimbangan. Hal ini sesuai dengan peraturan Menteri pertanian republik Indonesia nomor 31/pemetaan/OT.140/2/2014 tentang Pedoman Budi Daya Ayam Pedaging dan Ayam Petelur yang Baik. Dalam hal Sarana dan Prasarana dijelaskan mengenai.

1. Lahan dan Lokasi.

Lahan dan lokasi budi daya ayam pedaging harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. Upaya Kelestarian Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL/UPL);

(26)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

b. sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP), Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRWK), atau Rencana Detail Tata Ruang Daerah (RDTRD);

c. letak dan ketinggian lokasi dari wilayah sekitarnya memperhatikan topografi dan fungsi lingkungan serta bebas dari bakteri patogen yang membahayakan ayam pedaging; dan

d. mudah diakses atau terjangkau alat transportasi.

2. Air dan Sumber Energi

Tersedia cukup air bersih sesuai dengan baku mutu, dan sumber energi yang cukup sesuai kebutuhan dan peruntukannya.

Mengikuti Peraturan perundang-undangan tersebut, maka perlu diperhatikan lebih jauh mengenai pemilihan lokasi sebagai usaha peternakan broiler. Syarat penentuan lokasi Peternakan Broiler adalah sebagai berikut.

Jauh dari Pemukiman Penduduk

Lokasi yang akan digunakan dalam usaha peternakan broiler harus jauh dari pemukiman penduduk. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam usaha peternakan broiler akan menghasilkan limbah yang berupa kotoran yang kan menimbulkan bau. Bukan hanya aroma tidak sedap dari kotoran, kebisingan dari suara ayam dan ramainya lalu lalang kendaraan pembawa sarana produksi dan saat panen tentu akan menimbulkan gangguan bagi masyarakat sekitar. Hal ini perlu dipertimbangkan sebagai salah satu upaya menghindari konflik dan complain dari masyarakat sehingga usaha yang akan didirikan dapat berjalan dengan lancar.

Lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk juga akan memberikan dampak yang positif bagi produktifitas ternak. Broiler merupakan ayam rentan

(27)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

yang berdampak pada penurunan produktifitas bahkan kematian. Lokasi yang terlalu dekat dengan pemukiman penduduk bisa mengakibatkan ternak terganggu oleh suara lalu-lalang kendaraan.

Pemilihan lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk akan memberikan keuntungan dan kemudahan di kemudian hari. Selain itu pengurusan ijin usaha ada baiknya dilakukan. Selain meminimalkan konflik dengan masyarakat, ijin juga diperlukan guna memastikan bahwa lokasi tersebut bukan daerah yang diperuntukkan sebagai Kawasan pemukiman. Ijin usaha juga nantinya diperlukan apabila peternak ingin memperbesar usahanya dan memperoleh pinjaman dari perbankan. Munculnya beberapa penyakit yang dapat ditularkan baik dari manusia ke ternak ataupun dari ternak ke manusia juga menjadi salah satu alasan bahwa pendirian lokasi usaha peternakan harus jauh dari pemukiman penduduk. Sebagai contoh adalah kasus Avian influenza yang banyak terjadi beberapa tahun yang lalu.

Jauh dari Lokasi Peternakan yang Lain

Memilih lokasi sebagai tempat usaha peternakan broiler juga perlu mempertimbangkan ada tidaknya peternakan lain di lingkungan tersebut. Apabila dalam lingkungan terseut telah terdapat usaha peternakan, maka perlu dipertimbangkan jarak antara peternakan tersebut.

Jarak dengan peternakan lain sesuai dengan anjuran Environmental Code of Practice for Poultry Farm in Western Australia (2004) mensyaratkan jarak antar peternakan sebaiknya minimal 500m. tetapi berbeda dengan kondisi di Indonesia dimana para peternak masih banyak menggunakan system open house maka ada baiknya jarak ditambah menjadi 1km. Pemilihan lokasi yang jauh dengan lokasi peternakan lain bermaksud untuk mengantisipasi adanya penularan dan

(28)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

penyebaran penyakit. Beberapa penyakit yang terjadi pada unggas dapat dengan mudah menyebar melalui udara. Apabila dalam satu kandang telah terjangkit suatu penyakit, maka akan dengan mudah menular dan menyebar ke kendang lainnya apabila lokasinya berdekatan. Pemilihan lokasi yang tepat dengan mempertimbangkan jarak antar kandang yang satu dengan lainnya tentu merupakan salah satu cara untuk meminimalisir kerugian peternak akibat wabah penyakit.

Sumber Air yang Baik

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi semua mahluk, begitu pula untuk ayam. Dalam pemeliharaan broiler, air minum harus tersedia sepanjang waktu (ad libitum). Kekurangan air pada broiler akan berakibat terganggunya sistem metabolisme dalam tubuh yang akan berakibat terhadap menurunnya produktifitas ternak bahkan sampai kematian. Selain digunakan sebagai sumber air minum, air juga sangat diperlukan untuk membersihkan kandang dan peralatan kandang. Air juga pastinya diperlukan oleh peternak dan pekerja untuk kebutuhan mereka selama mereka berada di areal kandang.

Dengan kondisi tersebut perlu diperhatikan adanya sumber air yang bersih dalam penetapan lokasi sebagai lokasi kandang. Air bersih yang ada bisa berasal dari sumur atau PDAM setempat. Perlu diperhatikan pula bahwa air bersih adalah air yang memenuhi syarat biologis, kimia maupun fisik. Secara biologis air yang bersih adalah air yang bebas dari bakteri pathogen yang bisa menyebabkan penyakit. Secara kimia air bersih adalah air dengan pH netral (6,8 – 9,0), tidak mengandung bahan kimia beracun, tidak mengandung garam atau ion logam berbahaya. Sedangkan secara fisik air jernih atau tidak keruh, tidak berwarna dan

(29)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

Ketersediaan sarana penunjang yang lain

Sarana penunjang lain yang diperlukan dalam penetapan suatu tempat menjadi lokasi peternakan broiler adalah, tersedianya instalasi listrik atau gas yang mudah untuk didapat. Apabila dalam suatu Kawasan belum tersedia instalasi listrik maka perlu dipertimbangkan adanya pengeluaran tambahan untuk menambah instalasi listrik.

Listrik sendiri sangat diperlukan terutama berfungsi dalam penerangan kandang. Kandang yang selalu terang akan memacu ternak untuk mengkonsumsi pakan sepanjang waktu sehingga pertumbuhan bisa lebih dimaksimalkan. Selain sebagai penerangan, listrik juga diperlukan dalam beberapa hal untuk mengoperasikan peralatan kandang, misalnya pompa air, blower (axhaust fan) dan penghangat.

Pada kandang broiler terbuka (tradisional), beberapa peralatan masih dioperasikan secara manual. Pemanas DOC masih bisa menggunakan kompor atau gas. Tapi sangat berbeda dengan kandang dengan system close house dimana seluruh operasional kandang sudah otomatis dan menggunakan listrik untuk menggerakkannya. Begitu vitalnya listrik sebagai sarana penunjang peternakan, ada baiknya apabila disediakan genset untuk mengantisipasi faktor resiko yang diakibatkan oleh matinya listrik.

Akses jalan dan Kemudaahan Transportasi

Lokasi yang akan digunakan sebagai kandang broiler sebaiknya memiliki akses jalan. Dalam pembangunan kandang tentu aka nada material bangunan yang datang setiap harinya. Ini memerlukan akses jalan yang memadai sehigga kendaraan pengangkut material bisa mencapai lokasi. Keadaan ini sangat berpengaruh terhadap penghematan modal dalam pendirian kandang. Apabila

(30)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

lokasi tidak bisa diakses dengan mudah, maka dalam pengangkutan akan memerlukan tenaga tambahan yang mengakibatkan pembengkakan biaya.

Selain berpengaruh terhadap biaya pembuatan kandang, tidak adanya akses jalan akan mengakibatkan kesulitan dalam penyediaan sarana produksi ternak (sapronak) apabila kandang sudah beroperasi. Kendala yang sama juga akan dialami ketika masa panen datang. Penanganan yang berlebihan terhadap ternak saat pengangkutan dapat mengakibatkan ternak stress. Selain bisa mengakibatkan kematian dalam pengangkutan, stress juga bisa menurunkan kualitas daging ayam yang dipotong.

Dengan beberapa alasan tersebut, adanya akses langsung ke lokasi kandang menjadi sangat penting. Lokasi yang tidak bisa diakses langsung oleh kendaraan akan mengakibatkan tambahan biaya bahkan beresiko terhadap kerugian dari kematian ternak.

Topografi Tanah Lapang

Lokasi pendirian kandang hendaknya juga mempertimbangkan topografi tanah. Tanah yang lapang sangat diperlukan untuk sirkulasi kandang yang baik.

Banyaknya penghalang dalam kandang akan berakibat tidak lancarnya sirkulasi udara. Sirkulasi kandang yang tidak bagus akan memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan ternak. Sirkulasi udara yang tidak lancer akan berakibat ayam mengalami cekaman panas dan kadar ammonia yang berlebihan di dalam kandang.

Tempat Sejuk, Tidak Gersang dan Terlalu Panas

Tempat sejuk merupakan tempat yang paling ideal untuk pertumbuhan ternak terutama bagi broiler yang memiliki tingkat stress yang tinggi. Tempat yang

(31)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

Selain beresiko terjadinya stress pada ayam, lokasi kandang yang berada pada tempat yang panas akan mengakibatkan ayam lebih banyak mengkonskumsi air. Hal ini akan berakibat menurunnya konsumsi pakan akibat dari terbatasnya kapasitas saluran pencernaan. Kondisi yang demikian akan menurunkan performa dan produktifitas broiler karena broiler cenderung akan kekuran nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal.

Pada daerah yang terlalu dingin ada kecenderungan terjadi pertumbuhan bulu yang terlalu tebal sebagai faktor adaptasi terhadap lingkungan yang terlalu dingin. Kondisi yang demikian juga akan berakibat pada hal yang kurang baik karena nutrisi yang ada dalam pakan akan dimanfaatkan lebih banyak dalam pertumbuhan bulu bukan pada pertumbuhan daging.

Aman dari Gangguan dan Bencana Alam

Pemilihan lokasi juga sebaiknya mempertimbangkan adalanya keamanan dan juga bencana alam. Keamanan bisa didefinisikan aman dari ganggu wan binatang buas maupun aman dari pencurian. Ada beberapa daerah yang terkadang tidak aman karena banyaknya gangguang dari binatang buas yang memangsa ayam. Bukan hanya menimbulkan stress pada ayam, tetapi bisa menimbulkan kematian pada ayam. Daerah yang rawan terhadap pencurian ternak juga harus dipertimbangkan kembali untuk menjadi lokasi kandang.

Sebagai negara kepulauan dan berada di atas cincin api dunia (ring of fire), bencana alam menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi kandang. Beberapa daerah yang memang menjadi langganan bencana seperti banjir, angin puting beliung, gempa dan bencana alam lainnya sebaiknya tidak dipilih untuk menjadi lokasi kandang. Bukan hanya kerugian

(32)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

terhadap kematian ternak, kerugian terhadap rusaknya kandang akan berakibat sangat fatal terhadap keberlanjutan usaha peternakan tersebut.

KANDANG BROILER DAN PERALATANNYA

Setelah menetapkan lokasi yang dianggap strategis sebagai lokasi kandang broiler, langkah selanjutnya adalah pembuatan kandang. Kandang merupakan tempat tinggal bagi ternak yang memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.

1. Melindungi ternak dari pengaruh-pengaruh buruk iklim baik itu hujan, panas dan angin

Ternak yang tidak terlindungi dari hujan dan panas akan cenderung mudah terkena penyakit dan stress. Keadaan yang demikian tentu akan menurunkan produktifias ternak bahkan berujung pada kematian. Kandang menyediakan lingkungan yang nyaman agar ternak terhindar dari cekaman/stress

2. Melindungi ternak dari gangguan hewan buas dan pencurian

Kandang akan melindungi ternak dari predator yang biasa memangsa ayam seperti musang atau anjing. Kandang juga melindungi ternak dari pencurian 3. Meningkatkan efisiensi pakan dan penggunaan tenaga kerja

Di dalam kandang telah tersedia tempat pakan yang dapat meningkatkan efisiensi dibandingkan memberi pakan ternak yang tidak dikandangkan.

Selain banyak yang tercecer, ada kemungkinan pakan juga akan dikonsumsi oleh binatang lain. Tenaga kerja yang diperlukan untuk ternak yang dikandangkan juga jauh lebih efisien dibandingkan terlah yang diliarkan dengan area yang tidak terbatas.

(33)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

4. Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi

Dengan kandang akan memberi kemudahan bagi peternak untuk memberi pakan, minum, membersihkan kotoran sehingga proses peternak dalam memelihara ternak akan lebih mudah dan efisien,

5. Melindungi ternak dari penyakit

Kandang memberikan batasan antara ternak yang dikandangkan dengan ternak yang ada di luar. Ternak yang diluar secara umum tidak terlalu diberikan perlakuan khusus sehingga mudah sekali terkena virus dan penyakit. Kandang akan melindungi ternak dari tertularnya penyakit dari luar

Ada beberapa syarata kandang, yaitu.

1. Kenyamanan bagi ternak. Ternak yang nyaman akan memberikan hasil produksi yang lebih maksimal

2. Jaminan kesehatan dan keselamatan Ternak. Kandang akan melindungi ternak dari serangan penyakit dari luar dan juga memberikan keselamatan ternak dari predator

3. Memberikan hasil bagi ternak. Kandang akan membuat ternak semakin efisiensi dalam pemnafaatan pakan sehingga memberikan hasil yang lebih maksimal

4. Tidak mengganggu peternak dan sebaliknya. Kandang akan memberikan batasan antara tempat tinggal ternak dan manusia sehingga antara ternak dan manusia tidak saling terganggu. Ternak tidak terganggu dengan aktifitas manusia yang bisa mnegkibatkan stress dan manusia juga tidak terganggu dengan suara berisik dan kotoran dari tenak yang dipeliharanya

5. Memenuhi syarat ekonomis. Kandang sebaiknya menggunakan bahan yang tersedia di lingkungan sekitar dan ditata sehingga lebh ekonomis.

(34)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

Sistem Kandang

A. Kandang Open House

Kandang open house memastikan udara bisa keluar masuk melalui ventilasi sehingga sirkulasi di dalam kandang menjadi lebih baik. Ventilasi memiliki peranan yang penting dalam menjaga sirkulasi udara, sehingga temperatur di dalam kandang lebih sejuk, mengurangi kelembaban yang berlebihan, debu, mengurangi gas beracun dan menyediakan oksigen bagi ternak. Kandang model ini juga memiliki biaya investasi yang lebih murah dibandingkan dengan close house.

Kelemahan dari system kandang ini yaitu di mana kondisi ternak sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dari luar seperti panas, dingin, kelembaban udara dan angin.

B. Kandang Close House

Kandang close house merupakan kandang yang keseluruhannya bisa dikontrol secara otomatis, mulai dari sitem ventilasi, pemberian pakan, minum, suhu dan kelembaban di dalam kandang. Kondisi yang demikian memungkinkan

Gambar 3.1 Kandang panggung Open House

Gambar 3.2 Kandang litter Open House

(35)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

Karena kondisi nyaman dalam kandang yang bisa dikontrol maka kepadatan dalam kandang bisa ditambah sehingga kapasitaas kandang bisa bertambah. Keunggulan lain dari system ini adalah adanya penghematan terhadap tenaga kerja karena semua sudah berjalan dengan otomatis. Kelemahan dari system close house adalah memerlukan investasi yang tinggi sehingga tidak semua kalangan masyarakat mampu untuk membuat kandang dengan system ini.

Atap Kandang

Atap memiliki fungsi yang penting dalam melindungi ayam dari panas dan hujan. Atap yang baik yaitu atap genteng karena mampu menyerap panas dan lebih tahan lama. Atap yang terbuat dari seng sebaiknya dilapisi dengan paranet atau Styrofoam yang berfungsi untuk menyerap panas. Tinggi yang ideal untuk atap kandang yaitu minimal 2,5 m (pada bagian rendahnya) guna menghindari panas kandang yang berlebihan. Tipe atap kandang sangat berpengaruh terhadap sirkulasi udara yang masuk ke dalam kandang.

Antara ujung atap dan dinding sebaiknya juga diberi jarak (minimal1,5m) sehingga ayam akan terhindar dari hujan dan sinar matahari langsung. Atap

Gambar 3.3 Kandang Close House

(36)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

monitor (atap ganda) bertujuan untuk menambah peertukaran udara di dalam kandang.

Ada beberapa tipe atap kandang yang bisa digunakan pada kandang broiler, yaitu

Lantai Kandang

Dilihat dari konstruksi lantai kandang dibedakan menjadi 2 tipe yaitu 1. Lantai kandang dengan “litter”.

Syarat bahan yang bisa digunakan sebagai litter yaitu bahan organik yang memiliki daya serap tinggi terhadap air. Bahan yang biasa digunakan sebagai litter yaitu serbuk gergaji, sekam padi, potongan jerami, serutan kayu.

LANTAI KANDANG BAHAN LITTER Tanah yang dipadatkan

Lantai Semen

Batu dipadatkan Tanah dipadatkan Lapisan kapur Kulit Padi

Kulit Padi atau serutan kayu

Gambar 3.4 Tipe Atap Kandang Broiler

(37)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

Lantai kandang dengan litter biasanya cepat lembab karena banyakya kotoran dan air minum yang tumpah. Litter yang lembab merupakan media yang baik untuk tumbuhnya mikroorganisme. Selain itu banyaknya kotoran yang semakin banyak di dalam litter menyebabkan kandungan ammonia dalam kandang juga akan meningkat. Oleh karena itu peternak harus lebih rajin membalik litter bahkan diperlukan upaya penggantian apabila memang sudah terlalu basah.

Lantai dengan litter memiliki kelebihan dibandingkan dengan lantai panggung yaitu biaya kandang yang lebih hemat karena tidak perlu membuat panggung, tersedianya tambahan mineral yang berasal dari litter tersebut yang bisa langsung dikonsumsi ayam apabila memang defisiensi dalam ransum.

Kelemahan dari menggunakan system litter adalah perlunya tenaga extra untuk membalik dan mengganti litter.

2. Lantai kandang panggung

Alas kandang bisa terbuat dari bilah bambu atau kawat atau kombinasi keduanya. Kelebihan lantai panggung adalah lantai kandang yang cenderung bersih sehingga mengurangi kemungkinan ayam terkena penyakit yang disebabkan oleh kotoran, tidak memerlukan waktu yang extra untuk membersihkan lantai kandang dalam satu periode pemeliharaan. Selain diperlukan biaya yang lebih tinggi, Kelemaahan dari jenis lantai ini adalah bisa mengakibatkan lepuh dada pada broiler

(38)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

Sistem Ventilasi

Ventilasi dalam kandang memiliki beberapa fungsi diantaranya yaitu:

menghilangkan panas yang berlebihan di dalam kandang, mengurangi debu, mengurangi kelembaban, mengurangi kadar ammonia dan beracun lainnya yang ada di dalam kandang, menyediakan oksigen di dalam kandang.

Gambar 3.7 Sistem ventilasi kandang Close House

A.

Gambar 3.5 Lantai kandang panggung dari

bilah bambu Gambar 3.6 Lantai kandang panggung dari

kawat dan besi

Cooling Evaporative pads

Sumber: Dok. Medion

(39)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

masuk (positive pressure system) dan menyedot udara keluar (negative pressure system). Cara kerja positive pressure system adalah udara yang mengalir ke dalam akan menyebabkan tekanan yang positif sehingga disebut sistem tekanan positif. Sedangkan cara kerja fan negative preassure system adalah udara akan mengalir dari dalam kandang menuju keluar kandang akibat adanya daya sedot fan sehingga terjadi tekanan negatif (Fadilah, 2004). Sistem tekanan negatif ada 2 yaitu tunnel ventilation system dan cooling pad system. Cara kerja tunnel ventilation system yaitu udara masuk ke kandang disedot oleh exhaust fan melalui lubang udara (air inlet) tanpa melalui suatu proses, sehingga keadaan udara yang masuk ke dalam kandang tergantung pada keadaan udara lingkungan. Sedangkan cooling pad system, udara masuk disedot oleh exhaust fan melalui bantalan (fan) khusus yang dialiri air sehingga temperatur dan kelembaban udara yang masuk ke dalam kandang bisa disesuaikan dengan kebutuhan ayam (Fadilah, 2004).

Dinding kandang

Dinding kandang yang baik adalah semi terbuka, hal ini berfungsi agar pertukaran udara di dalam kandang bisa terjadi dengan sempurna. Bahan yang bisa digunakan yaitu bagian bawah terbuat dari batako dan bagian atasnya terbuat dari bilah-bilah bamboo atau kawat.

Dinding juga sebaiknya dilengkapi dengan plastik atau terpal. Terpal yang berfungsi sebagai tirai tersebut dipasang sehingga bisa digulung ke atas atau ke bawah yang memungkinkan bisa menutupi kandang apabila hujan turun atau angin kencang. Tirai tersebut diatur sesuai dengan kebutuhan ayam dari DOC sampai dengan saat panen tiba. Terpal tersebut untuk menahan udara, atau angin kencang masuk kedalam kandang, disamping itu untuk insulator agar suhu

(40)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

Jenis Bangunan yang Ada di Kandang

Ada beberapa bangunan atau ruangan yang harus ada di dalam area kandang, yaitu.

1. Gudang penyimpanan pakan, peralatan, dan obat-obatan 2. Saluran air, bak air dan bak pengolahan limbah

PERALATAN KANDANG BROILER

Jumlah, ukuran dan bentuk peralatan yang digunakan dalam kandang akan mengikuti umur kandang. Saat ayam dalam fase starter, peralatan yang ada di dalam kandang meliputu tempat makan dan minum yang memiliki daya tampung yang lebih kecil dibandingkan dengan saat fase grower. Beberapa peralatan yang ada dalam kandang broiler sistem open house dan close house juga ada perbedaan

Peralatan Kandang Open House a. Tempat Makan

- Jika menggunakan tempat makan manual, biasanya diletakkan berselang seling dengan tempat minum. Jika menggunakan tempat pakan otomatis (chain feeder) atau sistem pipa spiral harus memeriksa tegangan rantai, kecepatan perputaran rantai dan tinggi perputaran rantai (Fadilah, 2004).

- Tempat Pakan broiler bervariasi ukuran dan jenisnya antara lain tempat pakan ayam manual, baby chick feeder, dan super feeder.

- Tempat pakan ayam manual memiliki ukuran dan kapasitas yang disesuaikan dengan kandang ayam para peternak mulai dari ukuran 1kg, 3kg, 5kg, 6kg, 7kg hingga 10kg.

(41)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

- Baby chick feeder merupakan tempat pakan ayam yang memang digunakan khusus DOC digunakan sampai umur 14 hari.

- Tempat pakan super feeder merupakan inovasi terbaru karena penggabungan antara baby chick feeder dan tempat pakan manual, super feeder dapat digunakan pada ayam DOC hingga dewasa.

b. Tempat Minum

- Tempat minum ayam untuk ayam broiler dibagi menjadi 2 jenis yaitu tempat minum manual dan otomatis.

Gambar 3.8 Tempat Pakan Manual

Gambar 3.9 Baby Chick Feeder

Gambar 3.10 Tempat Pakan Super Feeder

(42)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

- Tempat minum ayam manual untuk pengaplikasiannya butuh waktu

karena harus sering dicek apakah air sudah waktunya diisi atau belum.

- Untuk tempat minum yang otomatis pengaplikasiannya lebih mudah karena kita hanya memasang sebuah pipa yang terhubung dengan aliran air, lalu selang dari tempat minum otomatis tinggal disambungkan ke pipa.

Jika air pada TMAO habis maka otomatis katup yang berada pada - mekanisme akan terbuka dan mengalirkan air ke tabung TMAO menuju

bawah, sebaliknya jika air penuh maka katup akan menutup.

c. Pemanas Kandang

- Pemanas kandang ayam berperan penting dalam kesuksesan usaha ternak ayam broiler dikarenakan jika kondisi cuaca dingin atau extrim maka pemanas digunakan untuk menghangatkan suhu ruangan kandang agar ayam tidak kedinginan dan mati.

- Pemanas yang digunakan bisa menggunakan kompor minyak tanah yang memakai canopy juga bisa menggunakan LPG.

- kebanyakan sekarang para peternak sudah mengguanakan pemanas yang memakai LPG dikarenakan lebih mudah untuk menaruhnya dan tidak makan tempat juga daya sebarnya luas.

Gambar 3.11 Tempat Minum Manual Gambar 3.12 Tempat Minum Otomatis

(43)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

d. Kipas

- Kipas Kandang ayam digunakan pada saat kondisi cuaca panas.

- Untuk kandang ayam broiler open house perlu memakai kipas kandang untuk mengurangi suhu kandang yang terlalu panas.

- Kipas kandang yang digunakan standard ukuran yaitu 30″ yang dipasang di dinding.

e. Perlengkapan Support

- Perlengkapan support disini sebagai pendukung untuk kesuksesan dalam usaha beternak ayam broiler.

Gambar 3.13 Pemanas dengan Menggunakan LPG

Gambar 3.14 Kipas

(44)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

- Yang termasuk dalam Perlengkapan support yaitu katrol, timbangan digital, pulley, kawat seling, alat pengukur suhu, alat pengukur kelembaban kandang, alat pengukur kadar air dan lain lain

Peralatan Kandang Close House a. Automatic Feeding System

- Automatic feeding merupakan satu rangkaian (satu set) alat otomatis untuk memberi pakan pada ayam.

- Digunakan pada kandang close house agar ketersediaan pakan ayam tetap terjaga tidak sampai kehabisan.

b. Tempat Tadah Minum dan Nipple

- untuk system kandang close house minum ayam harus menggunakan nipple - Lebih efisien tidak memakan banyak tempat dan kebersihan air tetap terjaga

Gambar 3.15 Automatic Feeding System

Gambar 3.16 Tadah Minum dan Nipple

(45)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

c. Blower/ Exhaust Fan

- Berfungsi untuk menyedot atau membuang bau amoniak didalam kandang supaya hawa di dalam kandang lebih segar dan mengatur aliran udara/

ventilator didalam kandang supaya udara selalu berganti setiap saat - Berpengaruh baik terhadap pertumbuhan ayam dengan udara yang segar

dan bersih

d. Pendingin/ Celldeck

- Berfungsi untuk mengubah udara panas dari luar kandang menjadi udara yang lebih sejuk saat aliran udara masuk kedalam kandang.

- Cara kerja dengan mengaliri celldeck dengan air sehingga udara panas dari luar yang melewati celldeck akan berganti menjadi lebih sejuk karena udara tersebut akan bercampur dengan air .

f. Pemanas

- Pemanas kandang ayam digunakan untuk memaksimalkan produksi DOC Gambar 3.17 Blower

Gambar 3.18 Pendingin

(46)

Pemilihan Lokasi, Kandang dan Peralatannya

- Temperatur dalam kandang harus dijaga pada suhu 32 derajat dalam kondisi

cuaca dingin dan ekstrim.

Gambar 3.19 Pemanas

(47)

Manajemen Pemeliharaan Broiler

IV MANAJEMEN PEMELIHARAAN BROILER

Menurut Kartasudjana dan Suprijatna (2006), ada 2 sistem pemeliharaan broiler, yaitu.

1. Sistem All In All Out

Sistem ini lebih banyak digunakan oleh peternak karena lebih praktis. Dalam sistem ini hanya ada satu umur dalam satu peternakan. Semua DOC masuk pada waktu yang sama dan dijual pada waktu yang sama. Setelah panen kandnga akan dokosong selama 2 minggu untuk memotong siklus penyakit dalam kandang. Dengan sistem ini ayam yang masuk pada periode berikutnya akan sehat karena tidak tertular penyakit dari ternak periode sebelumnya.

2. Multiple Brooding

Dalam sistem multiple brooding, di dalam satu areal peternakan terdapat beberapa umur ayam yang berbeda beda. Sistem ini lebih menghasilkan produksi yang berkesinambungan dan bisa disesuaikan dengan permintaan pasar. Kelemahan dalam sistem ini adalah adanya kemungkinan penularan penyakit dari ayam yang berumur lebih tua ke ayam-ayam yang lebih muda.

Broiler akan tumbuh dan berkembang dengan optimal apabila didukung dengan pakan, perawatan yang baik, ketepatan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit dan sistim perkandangan yang baik. Perlu diterapkan beberapa hal agar brolier dapat tumbuh dengan optimal. Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan oleh peternak yang ingin berusaha dalam bidang usaha ayam broiler :

(48)

Manajemen Pemeliharaan Broiler

PERSIAPAN KANDANG

Tujuan dari persiapan kandang adalah untuk memastikan bahwa kandang yang digunakan untuk memelihara broiler sudah bersih. Lingkungan kandang juga nyaman dan bebas dari cemaran penyakit baik itu dari pemeliharaan broiler periode sebelumnya ataupun kontimaniasi penyakit dari luar kandang.

Tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam persiapan kandang yaitu.

- Mengeluarkan semua peralatan yang ada di dalam kandang termasuk ayam yang mati. Membersihkan litter, bulu dan debu yang ada di dalam kandang.

Kotoran yang menempel pada slat kandang dan lantai yang masih menempel juga harus dihilangkan. Kotoran atau litter yang tidak diolah di lokasi kandang harus dimasukkan ke dalam karung dan setelah semprot karung yang berisi kotoran tersebut dengan desinfektan.

- Menyemprot lantai kandang dan dinding dengan air yang bertekanan tinggi.

Membersihkan seluruh peralatan. Setelah kandang dan peralatan dibersihakan, selanjutnya disemprot dengan menggunakan desinfektan.

- Pengecekan dan perbaikan terhadap kandang dan peralatan serta penggantian terhadap bagian kandang dan peralatan yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik.

- Menebarkan litter ke dalam kandang 3 hari sebelum DOC dimasukkan dan lakukan fumigasi. Litter yang digunakan untuk DOC adalah setebal 10 cm.

- Pengaturan dalam kandang agar DOC yang masuk tidak mengalami stress.

Mengatur sistem pemanas dan instalasi air minum

- Pre-heating (Dilakukan pemanasan ruangan) sebelum DOC ditebar di dalam kandang. Hal ini bertujuan agar DOC yang ditebar ke dalam area brooding

(49)

Manajemen Pemeliharaan Broiler

dapat langsung beradaptasi dengan kondisi lingkungan kandang. Lama pre- heating adalah antara 2-3 jam sebelum DOC masuk

PEMASUKAN DOC

Hal pertama saat DOC datang adalah melakukan pengecekan terhadap DOC. Ciri-ciri DOC yang baik adalah

1. Ukuran seragam 2. Cukup sering bersuara

3. Kaki berisi dengan bulu bersih dan mata yang nampak cerah 4. Lincah dan aktif mencari pakan dan minum

5. Tidak ada gangguan pernafasan atau gangguan penyakit lainnya 6. Dubur bersih dan tidak ada pasta putih

7. Berat tidak kurang dari 37g

Perlu diperhitungkan antara besaran brooder dengan jumlah DOC yang dimasukkan, jumlah alat pemanas, jumlah tempat pakan dan minum. Apabila menggunakan chick guard sebaiknya berbahan seng, dimana seng dapat memantulkan panas sehingga menambah kehangatan bagi ayam.

Gambar 4.1 Brooder dan Peletakan Tempat Pakan dan Minum pada Kandang Open House

Gambar 4.2 Brooder dan Peletakan Tempat Pakan dan Minum pada Kandang Close House

(50)

Manajemen Pemeliharaan Broiler

Hal-hal per perlu dilakukan selama penyebaran DOC yaitu:

1. Saat DOC baru tiba disarankan untuk memberikan air gula guna memulihkan kembali tenaga DOC selama perjalanan

2. Pakan dan air minum dikontrol agar selalu tersedia.

3. DOC yang jelek atau cacat langsung dikeluarkan. Sedangkan yang lemah dapat dibantu minum dengan mencelupkan ujung paruh ke air gula.

4. Penyebaran dan tingkah laku DOC ,harus selalu diperhatikan dan diamati kondisinya

5. Pemanas untuk brooder harus diawasi

DOC yang kedinginan atau kepanasan akan cenderung diam dan meringkuk sehingga konsumsi ransum akan menurun. DOC yang sehat dengan lingkungan yang nyaman akan terlihat lincah dan aktif, kaki anak ayam basah dengan tubuh yang hangat.

Gambar 4.3 Gambaran sebaran DOC di dalam brooder

(51)

Manajemen Pemeliharaan Broiler

Setelah DOC dipastikan dalam kondisi nyaman, lakukan evaluasi terhadap tembolok (crop fill). Amati penyebaran dan tingkah laku DOC dalam chick guard.

Konsumsi ransum dikatakan baik bila minimal 75% sampel DOC temboloknya teraba kenyal dan lunak yang mengindikasikan bahwa ayam sudah mengonsumsi cukup ransum dan juga air minum.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalan evaluasi tembolok yaitu,

1. Apabila tembolok terlalu keras: ayam kurang minum à amati temperature dan ketersediaan air minum

2. Apabila tembolok terlalu lembek: ayam terlalu banyak minum à amati temperature dan ketersediaan pakan

3. Apabila tembolok kosong à lakukan pengamatan terhadap situasi brooding secara menyeluruh baik dari segi temperature maupun pencahayaan. Lakukan pengetukan terhadap tempat pakan secara perlahan untuk menstimulasi DOC untuk mendekat dan makan

Gambar 4.4 Pemeriksaan Terhadap Crop Fill, kaki dan suhu tubuh DOC

(52)

Manajemen Pemeliharaan Broiler

PENGATURAN TEMPERATUR BROODER

Pengaturan temperature pada brooder sangat penting. Pengaturan suhu tubuh anak ayam belum berjalan dengan optimal, oleh karena itu perlu dibantu dengan suhu brooder agar anak ayam dapat melewati masa kritis dan tumbuh dengan optimal.

Kontrol pada suhu brooder sebaiknya dilakukan secara terus menerus.

Kenyamanan ayam dapat dilihat pada aktivitas ayam dan penyebarannya. Suhu yang ideal akan membuat anak ayam berkativitas secara normal dan menyebar rata ke seluruh area brooding. Berikut adalah tabel suhu dan kelembabab ideal sesuai dengan umur ayam

Tabel 4.1 Suhu dan Kelembaban Brooder sesuai dengan Umur Ayam Umur

(Hari)

Target Temperatur (oC)

Kelembaban (%) 0

7 14 21 28 35

33 30 27 24 21 19

30 – 50 40 – 60 40 – 60 40 – 60 50 – 70 50 - 70

PELEBARAN SEKAT

Pelebaran sekat pada brooder setelah ayam berumur 3 hari. Pelebaran sekat juga harus diikuti dengan penambahan tempat pakan dan minum. Pelebaran sekat berfungsi untuk memberikan kenyamanan ayam sesuai dengan tingkat pertumbuhannya. Selain itu juga berfungsi dalam memudahkan peternak dalam

(53)

Manajemen Pemeliharaan Broiler

mengontrol dan memberikan pakan dan minum. Sebagai acuan, pelebaran sekat dapat dilakukan dengan ukuran

Tabel 4.2 Ukuran sekat (Chick Guard) sesuai dengan Umur Ayam UMUR (hari) Ekor/m2

1 60 - 65

3 40 - 45

6 25 - 30

8 20 - 25

10 15 - 20

14 10 - 15

18 8 - 10

PEMBERIAN RANSUM DAN AIR MINUM

Ransum memiliki peranan yang penting dalam usaha peternakan broiler dan merupakan biaya produksi paling tinggi yaitu sekitar 70%. Pemberian ransum pada broiler harus disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan segingga ransum yang diberikan dapat optimal dimanfaatkan untuk pertumbuhan ayam.

Ransum broiler terdiri dari ransum starter (umur 0 - 4 minggu) dan ransum finisher (umur 4-6 minggu). Rata-rata pemberian ransum per ekor per hari sesuai umur ayam adalah sebagai berikut

(54)

Manajemen Pemeliharaan Broiler

Tabel 4.3 Pemberian Ransum Per Ekor Per Hari Sesuai Umur Umur Ayam

(Hari)

Pemberian pakan (Gram/ekor/hari)

1 - 7 17

8 - 14 43

15 - 21 66

22 - 28 91

29 - 35 111

36 - 42 129

Pemberian minum diberikan secara ad libitum (tersedia setiap saat).

vitamin dapat diberikan dengan mencampurnya dengan air minum. Persyaratan kandungan nutrisi broiler dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4 Persyaratan Mutu Ransum Starter

No Parameter Satuan Persyaratan

1 Kadar air (Maks) % 14,02

2 Protein Kasar (min) % 19,03

3 Lemak Kasar % 7,44

4 Serat Kasar (maks) % 6,05

5 Abu (maks) % 8,06

6 Kalsium (Ca) % 0,90-1,20

7 Fospor (P) total % 0,60-1,00

8 Fospor (P) tersedia (min) % 0,40

9 Aflatoksin (maks) µ/kg 50,0

10 Energi termetabolis (EM) (min) Kkal/kg 2900 11 Asam amino

– lisin – metionin

– metionin + sistin

%

%

%

1,10 0,40 0,60 sumber : SNI 01-3930-2006

(55)

Manajemen Pemeliharaan Broiler

Tabel 4.5 Persyaratan mutu Ransum Finisher

No Parameter Satuan Persyaratan

1 Kadar air (Maks) % 14,02

2 Protein Kasar (min) % 18,03

3 Lemak Kasar (maks) % 8,04

4 Serat Kasar (maks) % 6,05

5 Abu (maks) % 8,06

6 Kalsium (Ca) % 0,90-1,20

7 Fospor (P) total % 0,60-1,00

8 Fospor (P) tersedia (min) % 0,40

9 Aflatoksin (maks) µ/kg 50,0

10 Energi termetabolis (EM) (min) Kkal/kg 2900 11 Asam amino

– lisin – metionin

– metionin + sistin

%

%

%

0,90 0,30 0,50 sumber : SNI 01-3931-2006

PENGATURAN VENTILASI 1. Masa brooding

Melakukan pembukaan terhadap tirai apabila temperature brooding terlalu panas - Buka tirai plafon mulai dari atas ke bawah

- Apabila masih terlalu panas, titai bisa dibuka pada bagian yang berlawanan dengan arah mata angin. Pembukaan juga dilakukan dari atas ke bawah - Apabila suhu dingin, tirai ditutup kembali dari arah yang berlawanan 2. Setelah masa brooding

Pembukaan tirai samping harus dimulai dari atas ke bawah dengan cara - Terlebih dahulu buka tirai yang berlawanan dengan arah mata angin - Pembukaan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi ayam.

(56)

Manajemen Pemeliharaan Broiler

- Jika pembukaan tirai samping dirasa belum cukup, bisa dilanjutkan pembukaan tirai bawah (buka dulu tirai yang berlawanan dengan arah angin, dibuka dari bawah ke atas sambil mengamati kondisi ayam).

PENCATATAN/ RECORDING

Pencatatan laporan kegiatan setiap harinya harus dilakukan semenjak DOC. Pencatatan tersebut meliputi jumlah ayam yang mati, pemberian pakan, vaksin, obat dan pertambahan berat badan mingguan. Pencatatan dan Kontrol Berat Badan dan Keseragaman. Pencatatan dan kontrol berat badan dan keseragaman dilakukan secara rutin setiap minggu. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan ayam dapat terpantau dengan baik. Penimbangan dilakukan dengan cara melakukan sampling secara acak dan pada pada waktu yang tetap.

PEMELIHARAAN KESEHATAN BROILER

Dalam pemeliharaan broiler, perlu diperhatikan juga mengenai kesehatan ternak, baik yang menyangkut kesehatan ternak maupun kesehatan kandang.

Beberapa apenyakit yang biasa menyerang broiler yaitu.

1. Tetelo (Newcastle Disease)

Penyakit tetelo atau Newcastle Disease disebabkan oleh spesis Newcastle Disease virus. penyakit tetelo bersifat akut. Gejala ayam yang terkena penyakit tetelo adalah hidung berlendir, sayap terkulai, lesu, hilang nafsu makan, sesak nafas dan kepala melintir atau melipat. Penyakit ini bisa mengakibatkan kematian dengan penularan yang sangat cepat. Langkah pencegahan yang dilakukan peternak adalah dengan melakukan vaksinasi karena penyakit ini belum ada

(57)

Manajemen Pemeliharaan Broiler

2. Gumboro (Infectious Bursal Disease)

Penyakit gumboro lebih sering menjangkiti ayam muda (umur 3 – 6 minggu). Kematian bisa terjadi pada hari ke tiga sampai hari ke lima. Yang umum terjasi pada ayam yang menderita gumboro yaitu lesu, mengantuk, kotor disekitar anus, diare dengan warna keputih-putihan, mudah terkejut dan posisi badan membungkuk, pada saat tidur paruh menjuntai kebawah. Selain dilakukan Gambar 4.5 Ayam yang terkena penyakit Tetelo

Gambar 4.6 Ayam yang terkena penyakit

(58)

Manajemen Pemeliharaan Broiler

vaksinasi, pencegahan juga bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan peralatannya serta meminimalisir tingkat stress.

3. Ngorok/Coryza/snot

Penyakit ngorok adalah penyakit pada ayam yang menyerang sistim pernafasan. Penyakit ini dapat menyerang ayam pada semua usia yang berakibat pada menurunnya produksi ayam. Gejala dari penyakit ini adalah keluar lendir dari hidung awalnya bening kemudian menjadi kuning kental, sekitar mata bengkak dan mata tertutup kemudian ada suara ngorok pada saat bernafas. Pencegahan penyakit ngorok adalah sanitasi kandang, memperhatikan kepadatan kandang.

Pengobatan dengan pemberian antibiotik gram negatif pada air minum.

Gambar 4.7 Bentuk Mata Ayam yang terkena penyakit Snot

Gambar

Tabel 1.1 Strain Broiler yang Beredar di Indonesia  STRAIN BROILER  NEGARA ASAL
Tabel 1.2 Performa Broiler Strain CP 707
Gambar 1.3 Box DOC MB 202  Gambar 1.4 DOC MB 202 Gambar 1.5 Strain MB 202 siap panen
Gambar 1.1 DOC CP 707  Gambar 1.2 Box kemasan DOC CP 707
+7

Referensi

Dokumen terkait

perkawinan yang dilakukan di peternakan Bumiku Hijau adalah dengan. melepas kambing betina terlebih dahulu ke lokasi

input data kendaraan pegawai yang akan keluar dari lokasi parkir.

kendaraan roda empat. b) Waktu masuk masing-masing jenis kendaraan. 2) Survey waktu keluar kendaraan pada Rumah Sakit Mata Cicendo. (1) Petugas survey ditempatkan pada gerbang

Dalam penelitian ini diperoleh data primer dengan melakukan pengamatan dan mencatat jumlah kendaraan yang masuk lokasi parkir dan keluar dari lokasi parkir

Tabel 1 menyajikan kondisi profil pasar yang memuat lokasi, hari pasar dan jenis ternak yang masuk dan keluar dari pasar.. Umumnya pasar melayani

Data berupa kendaraan masuk dan keluar tersebut diinput pada program bantu Microsoft Excel yang kemudian dilakukan perhitungan dengan metode perbandingan dan

Tabel 1 menyajikan kondisi profil pasar yang memuat lokasi, hari pasar dan jenis ternak yang masuk dan keluar dari pasar.. Umumnya pasar melayani

Keberadaan Rumah Sakit Tlogorejo mengakibatkan tingginya hambatan samping (side friction) yaitu aktivitas keluar masuk parkir kendaraan yang mengakibatkan antrian