• Tidak ada hasil yang ditemukan

manajemen pns berdasarkan pp no 11 tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "manajemen pns berdasarkan pp no 11 tahun 2017"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PNS

BERDASARKAN PP NO 11 TAHUN

2017

MANAJEMEN PNS

BERDASARKAN PP NO 11 TAHUN

2017

(2)

VISI DAN MISI KEPEGAWAIAN NEGARA DI ERA UU ASN

VISI DAN MISI KEPEGAWAIAN NEGARA DI ERA UU ASN

VISI VISI

Mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas,

profesional, melayani dan sejahtera Mewujudkan Aparatur Sipil Negara

yang memiliki integritas,

profesional, melayani dan sejahtera

MISI MISI

Memindahkan Aparatur Sipil Negara dari Comfort Zone ke

Competitive Zone

Memindahkan Aparatur Sipil Negara dari Comfort Zone ke

Competitive Zone

(3)

PRINSIP DASAR MERIT SYSTEM DALAM UU

ASN

(4)

KRITERIA IMPLEMENTASI MERIT SISTEM KRITERIA IMPLEMENTASI MERIT SISTEM

a. seluruh Jabatan sudah memiliki standar kompetensi Jabatan;

a. seluruh Jabatan sudah memiliki standar kompetensi Jabatan;

b. perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja;

b. perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja;

c. pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara terbuka;

c. pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara terbuka;

d.memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan, pengembangan, pola karir, dan kelompok rencana suksesi yang diperoleh dari manajemen talenta;

d.memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan, pengembangan, pola karir, dan kelompok rencana suksesi yang diperoleh dari manajemen talenta;

e.memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada penilaian kinerja yang objektif dan transparan;

e.memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada penilaian kinerja yang objektif dan transparan;

f. menerapkan kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;

f. menerapkan kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;

g. merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi sesuai hasil penilaian kinerja;

g. merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi sesuai hasil penilaian kinerja;

h.memberikan perlindungan kepada Pegawai ASN dari tindakan penyalahgunaan wewenang; dan h.memberikan perlindungan kepada Pegawai ASN dari tindakan penyalahgunaan wewenang; dan

i. memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi dan dapat diakses oleh seluruh Pegawai ASN.

i. memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi dan dapat diakses oleh seluruh Pegawai ASN.

(5)

MANAJEMEN PNS

Perencanaan Kebutuhan Perencanaan

Kebutuhan

Rekruitment Rekruitment

Pangkat Jabatan Pangkat Jabatan

Pola Karier Pola Karier

Pengembangan Karier Pengembangan

Karier

Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja Kenaikan

Pangkat &

Mutasi Kenaikan Pangkat &

Mutasi Disiplin Pegawai

Disiplin Pegawai Penggajian &

Tunjangan Penggajian &

Tunjangan Pensiun, Jaminan

Hari Tua &

Perlindungan Pensiun, Jaminan

Hari Tua &

Perlindungan Penghargaan Penghargaan

Sistem Informasi Sistem Informasi

Manajemen PNS

(6)

Penerapan prinsip grey open untuk tahun berikutny Penerapan prinsip grey open untuk tahun berikutny

Penyusunan kebutuhan harus dilakukan satu tahun sebelumnya atau bulan maret sudah diajukan kepada Menpan dan Kepala BKN. Pertimbangan Kepala BKN paling lambat diajukan bulan Juli dan pertimbangan Kementerian Keuangan paling lambat akhir mei.

Penetapan formasi oleh Menpan Mei tahun berjalan

Penyusunan kebutuhan harus dilakukan satu tahun sebelumnya atau bulan maret sudah diajukan kepada Menpan dan Kepala BKN. Pertimbangan Kepala BKN paling lambat diajukan bulan Juli dan pertimbangan Kementerian Keuangan paling lambat akhir mei.

Penetapan formasi oleh Menpan Mei tahun berjalan

Dilaksanakan dengan Anjab & ABK yang menghasilkan peta jabatan dan kebutuhan jabatan Dilaksanakan dengan Anjab & ABK yang menghasilkan peta jabatan dan kebutuhan jabatan Instansi diwajibkan menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan jangka waktu 5 tahun

dan diperinci per tahun disertai dokumen rencana strategis

Instansi diwajibkan menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan jangka waktu 5 tahun dan diperinci per tahun disertai dokumen rencana strategis

PERENCANAAN KEBUTUHAN PNS

(7)

PERENCANAAN PERENCANAAN

PENGUMUMAN LOWONGAN PENGUMUMAN

LOWONGAN

PELAMARAN PELAMARAN

SELEKSI DAN

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI

SELEKSI DAN

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI

PENGANGKATAN DAN MASA PERCOBAAN CPNS

PENGANGKATAN DAN MASA PERCOBAAN CPNS

PNS mengucapkan sumpah berdasarkan agama sesuai kepercayaan masing- masing

SUMPAH PNS SUMPAH PNS

1 2 3 4

5

Panitia Seleksi Nasional Pengadaan Calon PNS Ketua Kepala BKN

Diumumkan secara terbuka paling lambat 15 hari kalender sblm tgl penerimaan lamaran

• Harus memenuhi persyaratan administrasi

• Pendaftaran dengan online

• Batas usia melamar untuk jabatan tertentu yang ditetapkan oleh Presiden adalah 40 tahun

• Pengangkatan Calon PNS oleh PPK setelah mendapat persetujuan teknis dari Kepala BKN

• Calon PNS wajib menjalani masa percobaan selama 1 tahun

• Harus ikut diklat prajabatan 1x, apabila tidak lulus diberhentikan sebagai CPNS

• Apabila mengundurkan diri dimasa percobaan ybs dikenakan punishment tidak boleh ikut test CPNS untuk waktu tertentu

• Seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar, dan seleksi kompetensi bidang dilakukan dengan CAT

• Pengumuman hasil seleksi secara terbuka

PENGADAAN PENGADAAN

Dilakukan secara nasional untuk menjamin kualitas hasil Dilakukan secara nasional untuk menjamin kualitas hasil

6

(8)

PANGKAT & JABATAN

1. Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukan tingkatan Jabatan berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak, dan persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar penggajian.

2. Nomenklatur jabatan & pangkat JPT Maya & Utama oleh Presiden, JPT Pratama dan Jabatan Administrator oleh PPK dengan pertimbangan Menpan

3. Pengangkatan dalam jabatan Administrator dilaksanakan dengan pertimbangan Tim Penilai Kinerja

4. Pengangkatan Jabatan Fungsional melalui pengangkatan pertama, pengangkatan perpindahan dari jabatan lain, pengangkatan penyesuaian (inpassing), dan promosi.

5. Pengangkatan JPT dilakukan secara terbuka dan kompetitif dan dapat diisi dari kalangan non-PNS (JPT utama dan Madya) kecuali Instansi yang sudah melaksanakan merit sistem.

6. PPK dilarang mengisi jabatan yang lowong dari calon JPT yang lulus dari JPT lain.

7. Presiden dapat mengangkat JPT Utama melalui penugasan dan penunjukan langsung.

8. Penataan jabatan karena reorganisasi melalui uji kompetensi dari pejabat yang ada, apabila tidak ada kompetensi yang sesuai baru dilaksanakan seleksi terbuka

9. Mutasi antar JPT dapat dilakukan dengan uji kompetensi dari pejabat yang ada dengan syarat 1 klasifikasi jabatan, memenuhi standart kompetensi & menduduki jabatan min 2 tahun maksimal 5 tahun

10. Pejabat Fungsional dilarang rangkap jabatan dengan jabatan administrasi atau jabatan pimpinan tinggi 11. JPT di lingkungan Instansi Pemerintah tertentu dapat diisi oleh Prajurit TNI dan Anggota Polri.

12. Presiden memiliki kewenangan mutasi JPT secara nasional 13. JPT hanya dapat diduduki maksimal 5 tahun

14. Instansi maksimal 2 tahun sejak ditetapkan PP ini harus sudah menetapkan nama jabatan, kompetensi jabatan dan persyaratan jabatan

1. Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukan tingkatan Jabatan berdasarkan tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak, dan persyaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar penggajian.

2. Nomenklatur jabatan & pangkat JPT Maya & Utama oleh Presiden, JPT Pratama dan Jabatan Administrator oleh PPK dengan pertimbangan Menpan

3. Pengangkatan dalam jabatan Administrator dilaksanakan dengan pertimbangan Tim Penilai Kinerja

4. Pengangkatan Jabatan Fungsional melalui pengangkatan pertama, pengangkatan perpindahan dari jabatan lain, pengangkatan penyesuaian (inpassing), dan promosi.

5. Pengangkatan JPT dilakukan secara terbuka dan kompetitif dan dapat diisi dari kalangan non-PNS (JPT utama dan Madya) kecuali Instansi yang sudah melaksanakan merit sistem.

6. PPK dilarang mengisi jabatan yang lowong dari calon JPT yang lulus dari JPT lain.

7. Presiden dapat mengangkat JPT Utama melalui penugasan dan penunjukan langsung.

8. Penataan jabatan karena reorganisasi melalui uji kompetensi dari pejabat yang ada, apabila tidak ada kompetensi yang sesuai baru dilaksanakan seleksi terbuka

9. Mutasi antar JPT dapat dilakukan dengan uji kompetensi dari pejabat yang ada dengan syarat 1 klasifikasi jabatan, memenuhi standart kompetensi & menduduki jabatan min 2 tahun maksimal 5 tahun

10. Pejabat Fungsional dilarang rangkap jabatan dengan jabatan administrasi atau jabatan pimpinan tinggi 11. JPT di lingkungan Instansi Pemerintah tertentu dapat diisi oleh Prajurit TNI dan Anggota Polri.

12. Presiden memiliki kewenangan mutasi JPT secara nasional 13. JPT hanya dapat diduduki maksimal 5 tahun

14. Instansi maksimal 2 tahun sejak ditetapkan PP ini harus sudah menetapkan nama jabatan, kompetensi jabatan dan persyaratan jabatan

(9)

Persyaratan Pengangkatan Jabatan Administrator

a. berstatus PNS;

a. berstatus PNS;

b. memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;

b. memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;

c. memiliki integritas dan moralitas yang baik;

c. memiliki integritas dan moralitas yang baik;

d.memiliki pengalaman pada Jabatan pengawas paling singkat 3 (tiga) tahun atau JF yang setingkat dengan Jabatan pengawas sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan diduduki;

d.memiliki pengalaman pada Jabatan pengawas paling singkat 3 (tiga) tahun atau JF yang setingkat dengan Jabatan pengawas sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan diduduki;

e.setiap unsur penilaian prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

e.setiap unsur penilaian prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

f. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi oleh tim penilai kinerja PNS di instansinya; dan

f. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi oleh tim penilai kinerja PNS di instansinya; dan

g. sehat jasmani dan rohani.

g. sehat jasmani dan rohani.

(10)

Persyaratan Pengangkatan Jabatan Pengawas

1. berstatus PNS;

2. memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan paling rendah diploma III atau yang setara;

3. memiliki integritas dan moralitas yang baik;

4. memiliki pengalaman dalam Jabatan pelaksana paling singkat 4 (empat) tahun atau JF yang setingkat dengan Jabatan pelaksana sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan diduduki;

5. setiap unsur penilaian prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

6. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi oleh tim penilai kinerja PNS di instansinya; dan

7. sehat jasmani dan rohani.

1. berstatus PNS;

2. memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan paling rendah diploma III atau yang setara;

3. memiliki integritas dan moralitas yang baik;

4. memiliki pengalaman dalam Jabatan pelaksana paling singkat 4 (empat) tahun atau JF yang setingkat dengan Jabatan pelaksana sesuai dengan bidang tugas Jabatan yang akan diduduki;

5. setiap unsur penilaian prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;

6. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang dibuktikan berdasarkan hasil evaluasi oleh tim penilai kinerja PNS di instansinya; dan

7. sehat jasmani dan rohani.

(11)

1. berstatus PNS;

2. memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan paling rendah sekolah lanjutan tingkat atas atau yang setara;

3. telah mengikuti dan lulus pelatihan terkait dengan bidang tugas dan/atau lulus pendidikan dan pelatihan terintegrasi;

4. memiliki integritas dan moralitas yang baik;

5. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan; dan

6. sehat jasmani dan rohani.

1. berstatus PNS;

2. memiliki kualifikasi dan tingkat pendidikan paling rendah sekolah lanjutan tingkat atas atau yang setara;

3. telah mengikuti dan lulus pelatihan terkait dengan bidang tugas dan/atau lulus pendidikan dan pelatihan terintegrasi;

4. memiliki integritas dan moralitas yang baik;

5. memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan; dan

6. sehat jasmani dan rohani.

Persyaratan Pengangkatan Jabatan

Pelaksana

(12)

Pengecualian Persyaratan

Kualifikasi & Pendidikan

(13)

Jabatan Fungsional

1. Jenjang Utama 1. Jenjang Utama

• JF Utama : mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tertinggi

• JF Madya : mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tinggi

• JF Muda : mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat lanjutan

• JF Pertama : mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat dasar

2. Jenjang Ketrampilan 2. Jenjang Ketrampilan

• JF Penyelia : melaksanakan tugas & fungsi koordinasi dalam JF Ketrampilan

• JF Mahir : melaksanakan tugas & fungsi utama dalam JF keterampilan.

• JF Terampil : melaksanakan tugas & fungsi yang bersifat lanjutan dalam JF keterampilan.

• JF Pemula : melaksanakan tugas & fungsi yang bersifat dasar dalam JF

keterampilan.

(14)

Batas Usia Jabatan Fungsional

* Kecuali yang ditentukan Undang-Undang tersendiri

a. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi pejabat administrasi, pejabat fungsional ahli muda, pejabat fungsional ahli pertama, dan pejabat fungsional keterampilan;

a. 58 (lima puluh delapan) tahun bagi pejabat administrasi, pejabat fungsional ahli muda, pejabat fungsional ahli pertama, dan pejabat fungsional keterampilan;

b. 60 (enam puluh) tahun bagi pejabat pimpinan tinggi dan pejabat fungsional madya; dan

b. 60 (enam puluh) tahun bagi pejabat pimpinan tinggi dan pejabat fungsional madya; dan

c. 65 (enam puluh lima) tahun bagi PNS yang memangku pejabat fungsional ahli utama.

c. 65 (enam puluh lima) tahun bagi PNS yang memangku

pejabat fungsional ahli utama.

(15)

Persyaratan JPT dari PNS

No JPT Utama JPT Madya Pratama

1 memiliki kualifikasi pendidikan paling

rendah sarjana atau diploma IV; memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;

memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah sarjana atau diploma IV;

2 memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;

memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;

memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;

3 memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat selama 10 (sepuluh) tahun;

memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat selama 7 (tujuh) tahun;

memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling kurang selama 5 (lima) tahun;

4 sedang atau pernah menduduki JPT madya atau JF jenjang ahli utama paling singkat 2 (dua) tahun;

sedang atau pernah menduduki JPT pratama atau JF jenjang ahli utama paling singkat 2 (dua) tahun;

sedang atau pernah menduduki Jabatan administrator atau JF jenjang ahli madya paling singkat 2 (dua) tahun;

5 memiliki rekam jejak Jabatan, integritas,

dan moralitas yang baik; memiliki rekam jejak Jabatan,

integritas, dan moralitas yang baik; memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang baik;

6 usia paling tinggi 58 (lima puluh

delapan) tahun; dan usia paling tinggi 58 (lima puluh

delapan) tahun; dan usia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun; dan

7 sehat jasmani dan rohani. sehat jasmani dan rohani. sehat jasmani dan rohani.

(16)

Persyaratan dari Non PNS

No JPT Utama JPT Madya

1 warga negara Indonesia; warga negara Indonesia;

2 memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah pascasarjana; memiliki kualifikasi pendidikan paling rendah pascasarjana;

3 memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang ditetapkan;

memiliki Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan yang dibutuhkan;

4 memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat 15 (lima belas) tahun;

memiliki pengalaman Jabatan dalam bidang tugas yang terkait dengan Jabatan yang akan diduduki secara kumulatif paling singkat 10 (sepuluh) tahun;

5 tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik paling

singkat 5 (lima) tahun sebelum pendaftaran; tidak menjadi anggota/pengurus partai politik paling singkat 5 (lima) tahun sebelum pendaftaran;

6 tidak pernah dipidana dengan pidana penjara; tidak pernah dipidana dengan pidana penjara;

7 memiliki rekam jejak Jabatan, integritas, dan moralitas yang

baik; memiliki rekam jejak Jabatan, integritas dan moralitas

yang baik;

8 usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun; usia paling tinggi 58 (lima puluh delapan) tahun;

9 sehat jasmani dan rohani; dan sehat jasmani dan rohani; dan

10 tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari PNS, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Republik Indonesia atau pegawai swasta.

tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat dari PNS, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia atau pegawai swasta.

(17)

Tahapan Seleksi JPT

(18)

PPK PUSAT

MEMBENTUK

PANSEL

MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA

MENYAMPAIKAN 3 CALON JPT

Laporan PRESIDEN

KEPUTUSAN PRESIDEN JPT TERPILIH

MEMASTIKAN SISTEM MERIT

1 1 5 5

6 6 8 8

3 3

MEKANISME SELEKSI JPT PUSAT

KASN

9 9

MENYAMPAIKAN 3 CALON

MENDAGRI

PENGAWASAN PELAKSANAAN SELEKSI DAN KEPUTUSAN MENGIKAT

PENGAWASAN PEMBENTUKAN PANSEL DAN KEPUTUSAN MENGIKAT

2 2

4 4

PENGAWASAN DAN KEPUTUSAN MENGIKAT

7 7

KOORDINASI

18

(19)

Gub/Bupati/

Walikota

MEMBENTUK

PANSEL

MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA

MENYAMPAIKAN 3 CALON JPT

LAPORAN PRESIDEN

MEMASTIKAN SISTEM MERIT

1 1

5 5 8 8

3 3

MEKANISME SELEKSI JPT DAERAH

7 7

Pembatalan, Peringatan dan

Teguran

MENETAPKAN JPT 6 6

KASN

PENGAWASAN PELAKSANAAN SELEKSI DAN KEPUTUSAN MENGIKAT

PENGAWASAN PEMBENTUKAN PANSEL DAN KEPUTUSAN MENGIKAT

2 2

4 4

PyB/sekda

KOORDINASI

(20)

PENGEMBANGAN KARIER, PENGEMBANGAN KOMPETENSI, POLA KARIER, PROMOSI DAN MUTASI

PENGEMBANGAN KARIER, PENGEMBANGAN KOMPETENSI, POLA KARIER, PROMOSI DAN MUTASI

• Dilakukan dengan menerapkan prinsip sistem merit untuk meningkatkan kompetensi, kinerja dan profesionalitas PNS.

• Setiap instansi wajib memiliki Sistem Informasi Manajemen Karier yg merupakan bagian terintegrasi dari Sistem Informasi ASN

• Setiap PNS harus dinilai melalui uji kompetensi

• Dilakukan dengan menerapkan prinsip sistem merit untuk meningkatkan kompetensi, kinerja dan profesionalitas PNS.

• Setiap instansi wajib memiliki Sistem Informasi Manajemen Karier yg merupakan bagian terintegrasi dari Sistem Informasi ASN

• Setiap PNS harus dinilai melalui uji kompetensi

PENGEMBANGAN KARIER PENGEMBANGAN KARIER

kejelasan dan kepastian karier kepada PNS

berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan instansi pemerintah

Dilakukan melalui mutasi dan/atau promosi

kejelasan dan kepastian karier kepada PNS

berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan instansi pemerintah

Dilakukan melalui mutasi dan/atau promosi

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PENGEMBANGAN

KOMPETENSI

Diklat, seminar, kursus, penataran,

sekolah/pelatihan kader dan magang

paling kurang 20 jam pelajaran dalam 1 tahun

Prinsip Dasar: PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama didasarkan pada penilaian kinerja dan penilaian kompetensi

Diklat Pim (Madya, pratama, Administrator, Pengawas)

Diklat tingkat nasional

Diklat, seminar, kursus, penataran,

sekolah/pelatihan kader dan magang

paling kurang 20 jam pelajaran dalam 1 tahun

Prinsip Dasar: PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama didasarkan pada penilaian kinerja dan penilaian kompetensi

Diklat Pim (Madya, pratama, Administrator, Pengawas)

Diklat tingkat nasional

POLA KARIER POLA KARIER

Berdasarkan standar jabatan dan standar kompetensi jabatan

Pola karier nasional dan Instansional.

Berbentuk horizontal, vertikal dan diagonal

Prinsip Dasar: untuk menjamin keselarasan potensi PNS dengan penyelenggaraan tugas- nya

Berdasarkan standar jabatan dan standar kompetensi jabatan

Pola karier nasional dan Instansional.

Berbentuk horizontal, vertikal dan diagonal

Prinsip Dasar: untuk menjamin keselarasan potensi PNS dengan penyelenggaraan tugas- nya

PROMOSI DAN MUTASI PROMOSI DAN MUTASI

Instansi menyusun perencanaan mutasi

Atas dasar kesesuaian antara kompetensi PNS dengan persyaratan jabatan, klasifikasi jabatan dan pola karier

paling cepat 2 tahun dan paling lama 5 tahun

Mutasi antar kota/kab dalam provinsi oleh Gubernur dengan pertimbangan BKN

Mutasi kab/kota antar provinsi oleh Mendagri dengan pertimbangan BKN

Mutasi proc/kab/kota ke pusat dan antar instansi pusat oleh BKN

Instansi menyusun perencanaan mutasi

Atas dasar kesesuaian antara kompetensi PNS dengan persyaratan jabatan, klasifikasi jabatan dan pola karier

paling cepat 2 tahun dan paling lama 5 tahun

Mutasi antar kota/kab dalam provinsi oleh Gubernur dengan pertimbangan BKN

Mutasi kab/kota antar provinsi oleh Mendagri dengan pertimbangan BKN

Mutasi proc/kab/kota ke pusat dan antar instansi pusat oleh BKN

(21)

PENILAIAN KINERJA

PENILAIAN KINERJA

(22)

• Untuk menjamin terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelaksanaan tugas, PNS wajib mematuhi disiplin PNS

• Instansi pemerintah wajib melaksanakan penegakan disiplin terhadap PNS serta melaksanakan berbagai upaya peningkatan disiplin

• PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin

• Hukuman disiplin dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum

Disiplin PNS

Disiplin PNS

(23)

PENGHARGAAN PENGHARGAAN

• Kenaikan pangkat istimewa diberikan kepada PNS berdasarkan pada penilaian kinerja dan keahlian yang luar biasa dalam menjalankan tugas jabatannya

• Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi diberikan kepada PNS yang mempunyai nilai prestasi kerja yang sangat baik, memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada organisasi

• Kenaikan pangkat istimewa diberikan kepada PNS berdasarkan pada penilaian kinerja dan keahlian yang luar biasa dalam menjalankan tugas jabatannya

• Kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi diberikan kepada PNS yang mempunyai nilai prestasi kerja yang sangat baik, memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada organisasi

Penghargaan berupa : a. Tanda Kehormatan

b. Kenaikan pangkat istimewa

c. kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi

d. kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan Penghargaan berupa :

a. Tanda Kehormatan

b. Kenaikan pangkat istimewa

c. kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi

d. kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan

Didasarkan atas kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya

Didasarkan atas kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan

prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya

(24)

1.Pemberhentian atas Permintaan Sendiri

2.Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia Pensiun 3. Perampingan Organisasi atau Kebijakan Pemerintah 4. tidak Cakap Jasmani dan/atau Rohani

5. Meninggal Dunia, Tewas, atau Hilang

6. Melakukan Tindak Pidana/Penyelewengan 7. Pelanggaran Disiplin

8. Menjadi anggota/pengurus parpol

9. tidak Menjabat Lagi Sebagai Pejabat Negara

10. selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara 11. menggunakan ijazah palsu

1.Pemberhentian atas Permintaan Sendiri

2.Pemberhentian Karena Mencapai Batas Usia Pensiun 3. Perampingan Organisasi atau Kebijakan Pemerintah 4. tidak Cakap Jasmani dan/atau Rohani

5. Meninggal Dunia, Tewas, atau Hilang

6. Melakukan Tindak Pidana/Penyelewengan 7. Pelanggaran Disiplin

8. Menjadi anggota/pengurus parpol

9. tidak Menjabat Lagi Sebagai Pejabat Negara

10. selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara 11. menggunakan ijazah palsu

PEMBERHENTIAN

(25)

PEMBERHENTIAN SEMENTARA PEMBERHENTIAN SEMENTARA

1 1 AT AT JAB JAB DI PE DI PE JA JA EN EN T M T M GKA GKA ARA ARA DIAN NEG DIAN NEG • •

2 2 S S LN LN TA TA DI DI GGO GGO JA JA EN /AN EN /AN ER ER T M T M ON ON GKA GKA ISI ISI DIAN KOM DIAN KOM • •

3 3 A A I I JAD JAD DAN DAN EN EN AK PI AK PI A M A M ND ND EN EN TI TI AR AR K K GKA GKA AN AN SAN SAN AH AH DIT TER DIT TER • •

(26)

PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN

dalam perkara yang dihadapi di pengadilan terkait pelaksanaan tugasnya

diberikan on top dari program jaminan sosial

nasional

diberikan on top dari program jaminan sosial

nasional

(27)

CUTI CUTI

• Cuti Sakit, Cuti Melahirkan, Cuti Karena Alasan Penting, dan Cuti Bersama berlaku pula untuk Calon Pegawai Negeri Sipil

• Cuti Pegawai Negeri Sipil yang menjabat sebagai Pejabat Negara, Jaksa Agung dan Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang dijabat oleh bukan Pegawai Negeri diatur dalam peraturan tersendiri.

• Cuti Sakit, Cuti Melahirkan, Cuti Karena Alasan Penting, dan Cuti Bersama berlaku pula untuk Calon Pegawai Negeri Sipil

• Cuti Pegawai Negeri Sipil yang menjabat sebagai Pejabat Negara, Jaksa Agung dan Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang dijabat oleh bukan Pegawai Negeri diatur dalam peraturan tersendiri.

Lam an ya ha k a tas cuti ta huna n ada lah 1 2 ha ri k erja

Hak a tas cu ti t ah unan yang ti dak dig unak an dal am ta hun y an g be rsang kut an, da pat diguna kan dala m t ahun

beri kut nya unt uk pal ing la ma 1 8 ha ri k erj a

Hak a tas c uti tahu nan yang ti dak digun aka n le bih da ri 2 (du a) tahu n a tau le bih bert uru t-t urut , da pat

digun aka n dala m t ahu n beri kut nya untuk paling la ma 2 4 ha ri k erja

gur u d an dose n yang me ndapa t libur an dis am aka n de ngan P NS yang tel ah m eng guna kan ha k cuti ta hunan

CUTI TAHUNAN

PN S y ang te la h be kerja se kur ang -kur ang nya 5 ta hun se cara te ru s m ene rus be rha k a tas cuti be sa r p ali ng lam a

3 b ula n

CUTI BESAR

PN S y ang sak it le bih dari 1

hari sa mpa i de ngan 14 hari berha k a tas cuti sa kit

Hak ata s cu ti s akit dap at dibe rik an pa ling la ma 1 tah un & da

pat ditam bah unt uk pa

ling la ma 6 bulan

PN S y ang me ngal am i gug ur kandu ngan

b erha k a tas cuti sa kit u ntu k p aling lam a 1 1/2 (s atu s ete ngah) bulan

CUTI SAKIT

Unt uk k ela hir an ana k pe rtam a s am pai deng an kel ahi ran a nak k eti ga pada sa at me njadi PN S be rha k a tas cuti

me la hirka n se la ma 3 bula n

CUTI MELAHIRKAN

Peg aw ai N ege ri S ipi l berha k a tas cuti ka rena ala san pe ntin

g p aling la ma 1 bul

CUTI KARENA an

ALASAN PENTING

Cuti be rsa ma tid ak m en gur ang i h ak cuti tahu nan;

PN S y an g k are na ja bata nnya ti dak dib eri kan hak ata s c uti be rsa ma, h ak cuti t ah unann ya ditam bah se sua i

deng an jum lah cuti

bers am a y ang tid ak dibe rika n

CUTI BERSAMA

PN S y an g tel ah beke rja pal in g kur ang 5 ( lim a) tahun se cara t erus -m en erus k are na ala sa n pri badi da

n n bula ga) (ti a 3 am ng l ali a p gar gan ne gun ang r t di lua an cuti diberik pat k da ndesa me

CLTN

(28)

KETENTUAN PERALIHAN

• Calon PNS dengan masa kerja lebih dari 1 (satu) tahun dan belum mengikuti pelatihan prajabatan sampai dengan Peraturan Pemerintah ini ditetapkan, wajib mengikuti pelatihan prajabatan berdasarkan Peraturan Pemerintah ini dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal Peraturan Pemerintah ini diundangkan.

• Pangkat dan golongan ruang PNS yang sudah ada pada saat PP ini mulai berlaku, tetap berlaku sampai dengan diberlakukannya ketentuan mengenai gaji dan tunjangan berdasarkan PP mengenai gaji dan tunjangan sebagai pelaksanaan UU ASN

• Pejabat administrator yang belum memenuhi persyaratan kualifikasi dan tingkat pendidikan wajib memenuhi persyaratan kualifikasi pendidikan dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal Peraturan Pemerintah ini diundangkan.

• PNS yang berusia di atas 60 tahun dan sedang menduduki JF ahli madya, yang sebelum PP ini mulai berlaku BUPnya ditetapkan 65 tahun, BUPnya tetap 65 (enam puluh lima) tahun.

• PNS yang berusia di atas 58 (lima puluh delapan) tahun dan sedang menduduki JF ahli pertama, JF

ahli muda, dan JF penyelia, yang sebelum Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku Batas Usia

Pensiunnya ditetapkan 60 (enam puluh) tahun, Batas Usia Pensiunnya tetap 60 (enam puluh) tahun.

(29)

• PNS yang diangkat dalam JF ahli muda, JF ahli pertama, dan JF penyelia setelah PP 21 Tahun 2014 tentang Pemberhentian PNS yang Mencapai BUP bagi Pejabat Fungsional 58 tahun. PNS yang menduduki JA dan JPT yang telah melaksanakan tugas-tugas JF sebelum Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku dapat diangkat dalam JF melalui penyesuaian yang dilaksanakan 1 (satu) kali secara nasional untuk paling lama:

a. 2 (dua) tahun untuk masa persiapan; dan b. 2 (dua) tahun untuk masa pelaksanaan,

terhitung sejak tanggal Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, dengan mempertimbangkan kebutuhan instansi, kualifikasi, dan kompetensi serta dilaksanakan sesuai pedoman yang ditetapkan oleh Menteri.

• PNS yang telah menduduki JPT tetapi belum memenuhi persyaratan Jabatan berdasarkan Peraturan Pemerintah ini, wajib memenuhi persyaratan Jabatan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal Peraturan Pemerintah ini diundangkan

• Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, PNS yang sedang menjalani pemberhentian sementara yang ditahan karena menjadi tersangka atau terdakwa tetap menerima penghasilan PNS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sampai dengan selesainya masa pemberhentian sementara.

• PNS yang sedang menjalankan cuti berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976

tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil sisa masa cutinya berlaku sesuai dengan ketentuan dalam

Peraturan Pemerintah ini.

(30)

PP yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku (Psl 362)

1. PP Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri 2. PP Nomor 21 Tahun 1975 tentang Sumpah/Janji PNS

3. PP Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti PNS

4. PP Nomor 15 Tahun 1979 tentang Daftar Urutan Kepangkatan PNS 5. PP Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS

6. PP Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional PNS

7. PP Nomor 29 Tahun 1997 tentang PNS yang Menduduki Jabatan Rangkap 8. PP Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi PNS

9. PP Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan PNS

10. PP Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat PNS

11. PP Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural 12. PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan PNS

13. PP Nomor 15 Tahun 2001 tentang Pengalihan Status Anggota TNI dan Anggota POLRI Menjadi PNS Untuk Menduduki Jabatan Struktural

14. PP Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian PNS

15. PP Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pemberhentian PNS yang Mencapai BUP bagi Pejabat

Fungsional

(31)

Peraturan Kepala BKN

No Pasal Nama Perka

1 Pasal 11 Tata Cara Pelaksanaan Penyusunan Kebutuhan PNS 2 Pasal 45 Petunjuk Teknis Pengadaan PNS

3 Pasal 63 Tata Cara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan Administrator dan Jabatan Pengawas

4 Pasal 93 Tata Cara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji JF

5 Pasal 141 Tata Cara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Jabatan Pejabat Pimpinan Tinggi

6 Pasal 197 Tata Cara Pelaksanaan Mutasi

7 Pasal 260 ayat (5) Sistem Informasi Manajemen Pemberhentian dan Pensiun 8 Pasal 341 Tata Cara Pemberian Cuti

9 Pasal 350 ayat (5) Tata Cara Masa Persiapan Pensiun 10 Kewenangan Atribusi Tata Cara Pemberhentian PNS

11 Kewenangan Atribusi Pengangkatan Dalam Jabatan Administrasi

12 Kewenangan Atribusi Sistem Informasi ASN

(32)

No Nama Aturan 1 Anjab ABK

2 Tata cara penyusunan kebutuhan secara elektronik 3 Susunan & mekanisme Panselnas

4 Pedoman penyusunan kompetensi

5 Tata cara pemberian kuasa pengangkatan Jabatan Administrator 6 Tata cara pemberian kuasa pemberhentian Jabatan Administrator 7 Klasifikasi Jabatan

8 Tata cara pengusulan dan penetapan JF

9 Tata cara pemberian kuasa pengangkatan Jabatan Fungsional 10 Tata cara pemberhentian JF

11 Penyelenggaraan uji kompetensi JF

12 Syarat & tata cara pembentukan organisasi profesi JF

13 Pedoman penyusunan kompetensi teknis, manajerial dan sosial kultur 14 Seleksi pengisian JPT

15 Tata cara pemberhentian JPT

16 Pembentukan dan mekanisme kerja Tim Penilai Kinerja 17 Kelompok Rencana Suksesi

18 PNS dengan penugasan khusus 19 Kriteria & penetapan kelebihan PNS

Peraturan Menpan

(33)

Perpres/Kepres

1. Kepres jabatan yang bisa diisi non PNS 2. Perpers Sekolah Leader

3. Perpres JPT Utama & Madya 4. Perpres Mutasi JPT Nasional 5. Perpres Tugas Belajar

6. Perpres Pemberian Penghargaan

(34)

Perka LAN

1. Peraturan Diklat Prajabatan

2. Peraturan Perencanaan & Pelaksanaan Evaluasi Pengembangan Kompetensi

1. Peraturan Diklat Prajabatan

2. Peraturan Perencanaan & Pelaksanaan

Evaluasi Pengembangan Kompetensi

(35)

NO URAIAN KET 1 Ketentuan mengenai tata cara dan persyaratan Prajurit

Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang akan mengisi jabatan pimpinan tingi tertentu pada instansi

Oleh

Menteri yang membidangi urusan pemerintahan di bidang pertahanan dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia

Pasal 160

Peraturan Lainnya

(36)

NO. Nama Perka/Kepka

BKN TENTANG KET

1 a. Kepka 26 Th 2004

b. Perka 19 Th 2011 a. Ketentuan Pelaksanaan PP

97/2000 tentang Formasi PNS jo.

PP 54/2003

b. Pedoman Umum Penyusunana Kebutuhan PNS

Masih berlaku sepanjang belum

ditetapkannya Perka BKN yg mengatur Tata Cara Pelaksanaan Penyusunan Kebutuhan PNS

2 Perka 9 Th 2012 Pedoman Pelaksanaan

Pengadaan Calon PNS Masih berlaku sepanjang belum

ditetapkannya Perka BKN yang mengatur Petunjuk Teknis Pengadaan PNS

3 a. Kepka 12 Th 2002 b. Perka 33 Th 2011 c. Perka 25 Th 2013

a. Ketentuan Pelaksanaan PP 99/2000 tentang Kenaikan Pangkat PNS jo. PP 12/2002 b. Kenaikan Pangkat bagi PNS yg

memperoleh STTB/Ijazah

c. Pedoman Pemberian Pertek KP Reguler PNS untuk menjadi

pembina tk I gol ru IV/b ke bawah

Ketentuan mengenai Kenaikan pangkat Masih berlaku, sepanjang belum ditetapkannya PP yang mengatur mengenai gaji dan tunjangan sebagai pelaksanaan UU 5 Th 2014

Perka/Kepka BKN yg masih berlaku (berdasarkan Ps 363 PP 11/2017) Perka/Kepka BKN yg masih berlaku

(berdasarkan Ps 363 PP 11/2017)

(37)

NO. Nama Perka/Kepka

BKN

TENTANG KET

4 Kepka 13 Th

2003 a. Ketentuan Pelaksanaan PP 100/2000 tentang Pengangkatan PNS dlm Jab.

Struktural jo. PP 13/2002

Ketentuan mengenai mekanisme

pengangkatan dlm jab sturktural Masih berlaku, sepanjang bukan ketentuan yang mengatur persyaratan pengangkatan dlm jabatan dan belum ditetapkannya PP yang mengatur mengenai Tim Penilai Kinerja sebagai pelaksanaan UU 5 Th 2014

5 Perka 13 Th

2003 a. Petunjuk Teknis Pelaksanaan PP 9/2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemndahan, dan Pemberhentian PNS jo. PP 63/2009

Masih berlaku sepanjang ketentuan yang mengatur mengenai Prosedur sebagaimana dimaksud dalam angka IV

Lampiran Perka dimaksud dan belum

ditetapkannya Perka BKN mengenai Tata Cara Pelaksanaan Mutasi

6 a. Kepka 14 Th 2003

b. Perka 26 Th 2013

a. Petunjuk Teknis Pemberhentian dan Pemberian Pensiun PNS serta Pensiun Janda/Dudanya sebagai Pelaksanaan PP 9 Th 2003

b. Pedoman Pemberhentian dan

Pemberian Pensiun PNS yang mencapai BUP yg akan diberhentiakn dlm

pangkat Pembina Tk I golru IV b ke bawah

Masih berlaku sepanjang belum

ditetapkannya Perka BKN tentang Tata Cara Pemberhentian PNS dan Perka tentang Tata Cara MPP

(38)

T T e e r r i i m m a a k k a a s s i i h h

S E M O G A B E R M A N FA AT

Referensi

Dokumen terkait

Guru pada satuan pendidikan jalur pendidikan formal yang memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) bukan dalam bidang teknologi informasi dan

• Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan lebih dari 2 (dua) tahun atau lebih berturut-turut, dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 hari kerja. • guru

(3) Keahlian dan tingkat pendidikan. Karyawan waktu tidak tertentu telah memiliki keahlian pada bidangnya dan tingkat pendidikan dari diploma hingga sarjana.

Sarjana (S1) atau Diploma IV bagi PNS yang diangkat berdasarkan ijazah DIII dan atau yang sederajat dapat dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Muda (III/a) setelah memiliki

• Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan lebih dari 2 (dua) tahun atau lebih berturut-turut, dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 hari kerja. • guru

• Pejabat Pimpinan Tinggi Utama tertentu dan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya tertentu yang berasal dari non-PNS yang belum mencapai Batas Usia Jabatan tetap dapat melaksanakan

• Hak atas cuti tahunan yang tidak digunakan lebih dari 2 (dua) tahun atau lebih berturut-turut, dapat digunakan dalam tahun berikutnya untuk paling lama 24 hari kerja. • guru dan

kurikulum 2013 pada satuan pendidikan jalur pendidikan formal yang tidak memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dalam bidang