• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RISIKO kelompok 2

N/A
N/A
Vicky Oberyon

Academic year: 2024

Membagikan "MANAJEMEN RISIKO kelompok 2"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN RISIKO TUGAS RINGKASAN IDENTIFIKASI RISIKO

Dosen Pengampu : Yuhelmi S.E,M.M

Disusun Oleh :

Shetya Junaidi 21-092 Ummi Habibah 21-093 Lidya Miranda 21-120 Zurin Safika 21-133

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BUNG HATTA TAHUN 2024

(2)

a. Indentifikasi Risiko

Risiko didefinisikan sebagai segala peristiwa atau kejadian yang mungkin terjadi, serta memiliki dampak yang positif maupun negatif apabila risiko tersebut terjadi. Risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan setiap orang maupun praktik bisnis sebuah perusahaan. Pada umumnya risiko selalu ada di setiap perusahaan oleh karena itu pengelolaan risiko selalu menjadi hal yang penting Semua risiko baik internal maupun eksternal mengandung unsur ketidakpastian yang dapat memberikan dampak terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Suatu risiko mungkin memiliki satu atau lebih sumber risiko dan apabila risiko itu terjadi, maka risiko akan menimbulkan satu atau lebih dampak seperti pada ruang lingkup sebuah proyek, jadwal, biaya, kualitas dan lain sebagainya. Manajemen Risiko adalah suatu proses atau upaya dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen dalam pengelolaan risiko yang meliputi penetapan konteks, asessmen risiko.

b. Input Identifikasi Risiko

Inputs atau masukan dari identifikasi risiko dapat juga diistilahkan sebagai sumber-sumber informasi dari identifikasi risiko. Risiko dapat diidentifikasi dari berbagai sumber yang berbeda. Biasanya risiko sudah dapat diidentifikasi sebelum proyek dilaksanakan. Berikut ini inputs dari identifikasi risiko.

1. Risk Management Plan

Risk Management Plan atau rencana manajemen risiko merupakan komponen dari rencana manajemen proyek yang menjelaskan bagaimana aktivitas manajemen risiko akan disusun dan dilaksanakan. Rencana manajemen risiko dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi risiko di seluruh proyek. Rencana manajemen risiko tersebut meliputi metodologi, penugasan peran dan tanggung jawab, penganggaran, jadwal,kategori dan dampak, format pelaporan serta pelacakan risiko.

2. Cost Management Plan

Cost Management Plan atau rencana manajemen biaya merupakan komponen dari rencana manajemen proyek yang menjelaskan rencana, estimasi dan pengendalian biaya proyek. Rencana manajemen biaya dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi risiko di seluruh proyek. Rencana manajemen biaya mendokumentasikan setiap proses dalam manajemen proyek dan menetapkan berbagai hal yang meliputi pengukuran setiap sumber daya, tingkat presisi dan

(3)

akurasi berdasarkan ruang lingkup kegiatan dan besaran proyek, prosedur pengendalian biaya serta format pelaporan pembiayaan proyek.

3. Schedule Management Plan

Schedule Management Plan atau rencana manajemen jadwal merupakan komponen dari rencana manajemen proyek yang menjelaskan penjadwalan dan alat penjadwalan yang digunakan dalam proyek serta waktu dan kegiatan pelaksanaan proyek. Rencana manajemen jadwal dapat digunakan untuk membantu mengidentifikasi risiko di seluruh proyek. Rencana manajemen jadwal menetapkan kriteria dan kegiatan untuk mengembangkan, memantau dan mengendalikan seluruh jadwal dalam proyek.

4. Quality Management Plan

Quality Management Plan atau rencana manajemen mutu merupakan komponen dari rencana manajemen proyek yang menjelaskan bagaimana manajemen mutu akan dilaksanakan. Tim manajemen proyek harus memenuhi persyaratan mutu atau kualitas yang sudah ditetapkan untuk proyek tersebut.

Rencana manajemen mutu harus ditinjau di awal proyek untuk memastikan bahwa keputusan didasarkan pada informasi yang akurat.

5. Human Resource Management Plan

Human Resource Management Plan atau rencana manajemen sumber daya manusia merupakan komponen dari rencana manajemen proyek yang menjelaskan bagaimana sumber daya manusia proyek harus didefinisikan dan dikelola dengan baik.

c. Alat Dan Teknik Identifikasi

Proses selanjutnya setelah menetapkan inputs dari semua risiko adalah mengidentifikasi menggunakan alat dan teknik yang ada. Alat dan teknik identifikasi yang digunakan akan disesuaikan berdasarkan sasaran, jenis dan kemampuan risiko dalam memengaruhi suatu proyek. Berikut ini adalah alat dan teknik yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi risiko.

1. Documentation Reviews

Documentation Reviews atau tinjauan dokumentasi merupakan salah satu alat bantu manajemen proyek yang efektif digunakan untuk mendapat informasi yang akurat dan terperinci dalam mengidentifikasi risiko.

(4)

2. Information Gathering Techniques

Information Gathering Techniques atau teknik pengumpulan informasi merupakan proses berulang yang digunakan untuk membuat dan mengelola data pada berbagai sumber informasi.

a) Brainstorming.

Teknik brainstorming adalah teknik yang dapatdigunakan untuk menemukan solusi dari permasalahan yang sangat spesifik dengan mengumpulkan berbagai gagasan dari anggota tim dengan format diskusi.

b) Delphi.

Teknik Delphi adalah teknik yang digunakan untuk mendapatkan konsensus dari para ahli atau orang-orang yang menjadi pakar di bidangnya.

Para ahli memberikan gagasan atau pendapatnya sebagai anonim, namun tetap dapat melihat gagasan atau opini dari pakar lainnya selama pelaksanaan delphi berlangsung.

c) Wawancara

Teknik wawancara digunakan apabila fasilitator kesulitan mengumpulkan orang-orang yang diperlukan apabila ingin menggunakan teknik brainstorming atau apabila format diskusi bebas kurang sesuai dengan permasalahan tertentu.

3. Checklist Analysis

Checklist Analysis atau analisis daftar periksa dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko serta mengevaluasi pengendalian risiko. Daftar periksa identifikasi risiko dikembangkan berdasarkan informasi dan pengetahuan historis yang telah dikumpulkan dari proyek serupa sebelumnya serta dari sumber informasi lain. Daftar periksa juga berguna dalam memeriksa apakah semua aspek telah diidentifikasi setelah teknik teknik lain dilakukan untuk mengidentifikasi risiko baru yang mungkin muncul. Daftar periksa harus ditinjau, dianalisis dan dievaluasi selama proyek berlangsung agar dapat digunakan pada proyek mendatang.

4. Assumptions Analysis

Assumptions Analysis atau analisis asumsi digunakan untuk mengidentifikasi risiko berdasarkan serangkaian hipotesis, skenario atau asumsi-asumsi yang telah dikembangkan.

(5)

5. Diagramming Techniques

Diagramming Techniques atau teknik diagram merupakan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko dengan membuat diagram risiko.

6. SWOT Analysis

Strength, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) Analysis merupakan teknik yang mengkaji suatu proyek berdasarkan berbagai perspektif mulai dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang) dan threats (ancaman).

7. Expert Judgment

Expert Judgment atau pertimbangan para ahli di bidangnya juga penting dalam manajemen proyek. Risiko dapat diidentifikasi secara langsung oleh para ahli dengan pengalaman yang relevan dengan proyek atau bidang bisnis serupa.

d. Ountput Identifikasi Risiko

Outputs atau hasil utama dari proses identifikasi risiko adalah daftar risiko.

Daftar risiko adalah dokumen yang mencatat hasil identifikasi risiko dan tanggapan risiko potensial yang digunakan oleh manajer proyek untuk memantau proses manajemen risiko. Dokumen tersebut berisi berbagai informasi dari setiap risiko yang teridentifikasi seperti peristiwa risiko, tingkat risiko, sifat risiko, komponen atau tahapan mana yang memiliki risiko, siapa yang memilikinya, penyebab risiko, kategori risiko, serta tanggapan atau langkah-langkah mitigasi apa saja yang dilakukan untuk mengelola risiko tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian terdapat 33 potensi bahaya yang teridentifikasi pada 9 tahapan proses pengelasan dengan tingkat risiko tertinggi yakni tersetrum listrik dan Metal Fume

Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk memprediksi peristiwa yang mungkin terjadi, mengkaji tingkat kemungkinan dan dampak, dan dengan aktif merencanakan apa yang harus dilakukan

Adanya risiko-risiko yang dihadapi Bank inilah yang menjadi tolak ukur dalam tingkat kinerja Bank untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko, terutama risiko

Berdasarkan asesmen yang telah dilakukan, maka teridentifikasi 31 risiko korporasi yang diperoleh dari empat kategori; risiko keuangan, risiko operasional, risiko strategis,

Pada analisis kualitatif, semua risiko yang teridentifikasi diplot ke dalam matriks risiko kualitatif yaitu matriks antara probabilitas versus dampak berdasarkan skor risiko

Meningkatkan kinerja perusahaan melalui penyediaan informasi tingkat risiko yang dituangkan dalam peta risiko ( risk map ) yang berguna bagi manajemen dalam pengembangan strategi

Untuk mengelola berbagai jenis risiko yang melekat pada Bank sesuai dengan kompleksitas kegiatan usahanya, Bank telah memiliki beberapa unit kerja pada struktur

Dokumen ini berisi informasi tentang teknik analisis pasar yang digunakan untuk mengidentifikasi tren dan risiko di