MAKALAH
“PENGELOLAAN SARANA PRASARANA”
“Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sarana Prasarana”
Dosen Pemgampuh:
Sulfa Potiua, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Luthfia Maura Humu (23124004)
Muhammad Luthfi Mubarok Sahibe (23124014)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MANADO
1446 H/2024 M
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan izinnya semata sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam atas junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. Semoga rahmat dan maghfira Allah selalu bercucuran ke pundak beliau, keluarga, sahabat, dan InsyaAllah limpahan rahmat tersebut sampai kepada kita sebagai umat pengikutnya.
Makalah dengan judul “Pengelolaan Sarana Prasarana” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Personalia Pendidikan. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Sulfa Potiua, M.Pd sebagai dosen pengampuh pada mata kuliah ini.
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, dalam hal ini kami mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca agar kedepannya kami bisa lebih baik lagi.
Manado, 24 September 2024
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI...
BAB I PENDAHULUAN...
A. Latar Belakang...
B. Rumusan Masalah...
C. Tujuan Penulisan...
BAB II PEMBAHASAN...
A. Sistem Pengelolaan dan Pemantauan...
B. Manajemen Resiko dan Keamanan...
BAB III PENUTUP...
A. Kesimpulan...
B. Saran...
DAFTAR PUSTAKA...
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Dewasa ini era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal-hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman. Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dilakukan sejak masa pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Untuk memenuhi harapan di bidang pendidikan, peran sarana pendidikan sangat penting, yaitu untuk memperlancar terlaksananya proses belajar mengajar. Di satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan sangat banyak, tetapi di sisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang menghambat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Salah satu masalah yang dihadapi oleh sekolah adalah masalah sarana pendidikan. masalah-masalah sarana pendidikan yang dihadapi sekolah antara sarana lain penyelenggaraan pendidikan belum sepenuhnya berada dalam kondisi yang memadai. Hal ini dapat dilihat misalnya sarana belajar yang rusak atau bahkan mungkin belum tersedia. Kondisi yang demikian, selain akan berpengaruh pada ketidaklayakan, ketidaknyamanan pada proses belajar mengajar,juga akan berdampak pada keengganan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah tersebut. Agar sarana pendidikan dapat difungsikan dengan baik, maka diperlukan manajemen sarana dan prasarana pendidikan. Dengan adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan, maka sekolah akan mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara lebih terkonsep dan terarah.
Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang mengatur penyiapan semua peralatan/bahan untuk pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Pengelolaan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar.
Pengelolaan sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai penyelenggaraan kegiatan, mulai dari perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan dan penjualan, pemanfaatan, pemeliharaan, persediaan dan pemusnahan serta penataan tanah, bangunan, peralatan dan perabot sekolah serta sesuai dan tepat sasaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana Sistem pengelolaan dan pemantauan sarana prasarana?
2. Bagaimana Manajemen risiko dan keamanan sarana prasarana?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menegtahui Sistem pengelolaan dan pemantauan sarana prasarana.
2. Untuk menegtahui Manajemen resiko dan keamanan sarana prasarana.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sistem Pengelolaan dan Pemantuan
Kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan sebagai suatu usaha yang dilakukan dalam proses untuk menyelenggarakan dan pengawasan dalam sarana prasarana pendidikan dan juga pengadaan sarana-sarana pendidikan yang ada di lembaga-lembaga pendidikan untuk membantu mencapai tujuan tertentu. Jika sarana dan prasarana pendidikan memadai maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan efektif dan efisien.
Tujuan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pengelolaan sarana prasarana bertujuan sebagai pengadaan alat atau media dalam proses belajar mengajar agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal, efektif dan efisien. Menurut pendapat ibrahim tujuan pengelolaan sarana dan prasarana sejalan dengan tujuan administrasi perlengkapan sekolah yang menyatakan bahwa tujuan administrasi perlengkapan sekolah adalah memberikan layanan secara professional di bidang sarana prasarana pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan efisien.1
Pada dasarnya pengelolaan sarana dan prasarana meliputi beberapa hal diantaranya yaitu:
1. Perencanaan
Perencanaan adalah pola perbuatan menggambarkan dimuka hal-hal yang akan dikerjakan kemudian. Dengan kata lain, Planning adalah memikirkan sekarang untuk tindakan yang akan datang. Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi sewa atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan.
1 Ine Rahayu Purnamaningsih,Tedi Purbangkara, ”PENGELOLAAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR”, Jawa Timur, 2019, hal 5
Perencanaan kebutuhan merupakan rincian fungsi perencanaan yang mempertimbangkan suatu faktor kebutuhan yang harus dipenuhi. Dengan tujuan demi menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan dan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya.
Manfaat perencanaan yaitu dapat membantu dalam menentukan tujuan, meletakkan dasar-dasar dan menetapkan langkah-langkah, menghilangkan ketidakpastian, dapat dijadikan sebagai suatu pedoman untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan bahkan juga penilaian.
Perencanaan yang efektif di dalam penyusunannya harus dilakukan melalui suatu rangkaian pertanyaan yang perlu dijawab dengan memuaskan. Hasil suatu perencanaan akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan oleh pengendalian, bahkan penilaian untuk perbaikan selanjutnya. Oleh karena itu, perencanaan sarana dan prasarana harus dilakukan dengan baik dengan memerhatikan persyaratan dari perencanaan yang baik.
2. Pengadaan
Pengadaan merupakan segala kegiatan yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa berdasarkan hasil dari perencanaan untuk menunjang kegiatan agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Pengadaan sarana dan prasarana merupakan suatu hal yang perlu dilakukan mengingat kebutuhan terhadap pelayanan dan fasilitas pendidikan semakin meningkat.
Berdasarkan jenisnya pengadaan sarana dan prasarana pada dasarnya meliputi 4 macam, yaitu: pengadaan bangunan, pengadaan tanah, pengadaan perabot, dan pengadaan alat kantor.
Adapun cara pengadaan dapat dilakukan dengan membeli, membuat sendiri, menerima bantuan/hibah/hadiah, daur ulang. Ada beberapa prosedur pengadaan barang, yaitu: menganalisis kebutuhan dan fungsi barang. mengklasifikasikan, membuat proposal pengadaan barang yang ditujukan kepada pemerintah bagi sekolah negeri dan pihak yayasan bagi sekolah swasta.
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan sarana dan prasarana adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan daya guna dan hasil guna suatu barang
4
sehingga barang tersebut selalu dalam keadaan siap pakai Pemeliharaan sangat erat kaitannya dengan pemakaian, apabila dalam pemakaian dipelihara dengan haik, maka kondisi barang tersebut akan bertahan lama sampai batas umumnya. Dalam kegiatan pemeliharaan barang diperlukan ketekunan dan kerajinan, karena jika barang-barang yang digunakan tidak dirawat maka akan mudah rusak, kour dan usang.
Pemeliharaan yang dilakukan akan dapat terralisasikan dengan baik apabila seluruh stakeholder sekolah memiliki rasa tanggung jawah dalam kepemilikan, sehingga barang yung akan digunakan selalu dalam kondisi siap pakai. Macam-macam pemeliharaan, yaitu: pemeliharaan darurat korektif, pencegahan. Ditinjau dari waktu pemeliharaan dapat dibagi alam 2 (dua) bagian (pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala).
Pemeliharaan dapat dilakukan dengan perawatan preventif sebagai upaya untuk dapat menjamin kesiapan operasinnal dan kebersihan lingkungan serta menekan biaya pengeluaran. Pemeliharaan yang dilakukan menurut keadaan barangnya dilakukan terhadap barang habis pakai dan barang tak habis pakai. Adapun fungsi dari pemeliharaan adalah agar barang terpelihara dengan baik, sehingga jarang terjadi kerusakan. awet, enak dilihat atau dipandang, mudah dipergunakan dan tidak cepat rusak. Dengan meningkatnya mutu pelayanan belajar, maka akan dapat membangkitkan semangat dan kenyamanan belajar bagi seluruh peserta didik
4. Penghapusan
Penghapusan barang inventaris adalah pelepasan suatu barang dari pemilikan dan tanggung jawab pengurusanya oleh pemerintah ataupun swasta. Secara lebih operational, penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan/menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris, karena sarana dan prasarana sudah dianggap udak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran sekolah.
Hakikatnya penghapusan harus dilakukan agar tidak terjadi penumpukan sarana dan prasarana yang sudah tidak bernilai guna, sehingga mengurangi space ruang untuk meletakan sarana prasarana yang ada dan dapat diganti dengan yang baru. Dalam melaksanakan penghapusan dikenal dua jenis. yaitu menghapus dengan menjual barang- barang melalui kantor lelang negara. Kedua dengan cara pemusnahan,
Adapun cara penghapusan yang dilakukan yaitu dengan pembentukan panitia lelang, Dilaksanakan sesuai prosedur lelang, mengikuti cara pelelangan yang berlaku.
Penghapusan barang dengan cara pemusnahan apabila barang inventaris yang diusulkan unnik dihapus dan memperoleh surat keputusan untuk dimusnahkan maka pemusnahannya dilakukan oleh unit kerja yang bersangkutan dengan disaksikan oleh pejabat yang berwenang serta mengikuti tata cara prosedur.
Adapun syarat-syarat penghapusan diantaranya adalah: apabila barang dalam keadaan rusak berat, perbaikan terhadap barang akan menelan biaya yang besar, secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak sesuai lagi dengan biaya pemeliharaan.
Barang tersebut sudah tidak mutakhir lagi, kesulitan di luar kekuasaan pengurus barang (misal: bahan kimia) musnah akibat bencana alam merupakan barang kelebihan, jika disimpan lebih lama akan menjadi rusak, barangnya dicuri, diselewengkan atau musnah oleh bencana alam atau hewan, ternak dan tanaman banyak yang mati.
5. Pengendalian atau Pengawasan
Pengendalian atau pengawasan harus dilakukan secara obyektif, artinya pengawasan itu harus didasarkan atas bukti-bukti yang ada. Apabila dari hasil pengawasan ternyata terdapat kekurangankekurangan, maka kepala sekolah wajib melakukan tindakan-tindakan perbaikan dan penyelenggaraannya.
Untuk pendokumentasian hasil pengawasan, perlu adanya buku pengawasan untuk diisi oleh pemeriksa. Pengawasan umum terhadap ketertiban penyelenggaraan pengelolaan barang yang dikuasai sekolah dilaksanakan oleh aparat lainnya yang dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pelaksanaan pengawasan umum yang mencakup segi administrasi dan teknis pelaksanaan meliputi seluruh kegiatan pengurusan barang mulai dari perencanaan, pengadaan, penyimpanan/pengamanan, pemeliharaan inventaris, perubahan status barang, tuntutan perubahan status barang, tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi.
Untuk keperluan pengawasan, maka setiap sekolah atau pejabat yang diperiksa wajib memberikan keterangan dan bukti yang diminta oleh pemeriksa, serta menyediakan buku pengawasan untuk diisi oleh pemeriksa.
Pengendalian adalah mengatur, melaksanakan, mengembangkan membimbing untuk mencapai tujuan sarana dan prasarana pendidikan sehingga tercapai tujuan pendidikan.
Dengan pengendalian yang baik masa guna sarana dan prasarana yang telah dimiliki dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.2
2 Ine Rahayu Purnamaningsih,Tedi Purbangkara, ”PENGELOLAAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR”,(Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia), 2019, hal 13-18
6
B. Definisi Risiko Penghapusan/ Pemusnahan Sarana dan Prasarana
Penghapusan sarana dan prasarana merupakan proses yang terakhir dalam manajemen sarana prasarana pendidikan di sekolah, oleh karena itu harus mempertimbangkan alasan-alasan normatif tertentu dalam pelaksanaannya. Muara berbagai pertimbangan tersebut tidak lain adalah demi efektivitas dan efisiensi kegiatan persekolahan. Menurut Nurabadi (2014) menyatakan bahwa, penghapusan sarana dan prasarana adalah suatu aktivitas manajemen sarana dan prasarana pendidikan yang bermaksud untuk meniadakan, mengeluarkan dan atau menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris mengingat tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan, terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran 3
Konsep Penghapusan/ Pemusnahan Sarana dan Prasarana Ada beberapa alasan yang harus diperhatikan untuk dapat menyingkirkan atau menghapus sarana dan prasarana. Beberapa alasan tersebut yang dapat dipertimbangkan untuk menghapus sesuatu sarana dan prasarana harus memenuhi sekurang-kurangnya salah satu syarat di bawah ini.
1. Dalam keadaan sudah tua atau rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau dipergunakan lagi.
2. Perbaikan akan menelan biaya yang besar sehingga merupakan pemborosan.
3. Secara teknis dan ekonomis kegunaannya tidak seimbang dengan besarnya biaya pemeliharaan.
4. Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini.
5. Penyusutan di luar kekuasaan pengurus barang misalnya barang kimia
6. Barang yang berlebih jika disimpang lebih lama akan bertambah rusak dan tak terpakai lagi.
7. Dicuri, terbakar, musnah sebagai akibat bencana alam.4
Proses Penghapusan/ Pemusnahan Sarana dan Prasarana
3 urhattati fuad. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan konsep dan aplikasinya. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2016), hal.10
4 54Arsy H. Gunawan, Administrasi Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002). Hal 139
Proses penghapusan sarana dan prasarana dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Penghapusan barang inventaris dengan lelang Adalah menghapus dengan menjual barang-barang sekolah melalui Kantor Lelang Negara. Prosesnya sebagai berikut:
a) Pembentukan Panitia Penjualan oleh Kepala Dinas Pendidikan, b) Melaksanakan sesuai prosedur lelang;
c) Mengikuti acara pelelangan;
d) Pembuatan “Risalah Lelang” oleh Kantor Lelang dengan menyebutkan banyaknya nama barang, keadaan barang yang dilelang;
e) Pembayaran uang lelang yang disetorkan ke Kas Negara selambat-lambatnya 3 hari;
f) Biaya lelang dan lainnya dibebankan kepada pembeli;
g) Dengan perantaraan panitia lelang melaksanakan penjualan melalui kantor lelang negara dan menyetorkan hasilnya ke Kas Negara setempat
2. Penghapusan barang inventaris dengan pemusnahan hendak disingkirkan. Prosesnya adalah sebagai berikut:
a) Pembentukan panitia penghapusan oleh Kepala Dinas Pendidikan;
b) Sebelum barang dihapuskan perlu dilakukan pemilihan barang yang dilakukan tiap tahun bersamaan dengan waktu memperkirakan kebutuhan;
c) Panitia melakukan penelitian barang yang akan dihapus;
d) Panitia membuat berita acara;
e) Setelah mengadakan penelitian secukupnya barang-barang yang diusulkan untuk dihapus sesuai Surat Keputusan dan disaksikan oleh pejabat pemerintah setempat dan kepolisian, pemusnahannya dilakukan oleh unit kerja yang bersangkutan dengan cara dibakar, dikubur, dan sebagainya
f) Menyampaikan berita acara ke atasan/Menteri sehingga dikeluarkan keputusan penghapusan;
g) Kepala Sekolah selanjutnya menghapuskan barang tersebut dari buku induk dan buku golongan inventaris dengan menyebut No. dan tanggal SK penghapusannya.5
Pengendalian (Control) Penghapusan/ Pemusnahan Sarana dan Prasarana
5Nurhattati Fuad, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016) hal 120-121
8
Penghapusan sarana dan prasarana merupakan kegiatan pembebasan sarana dan prasarana dari pertanggung jawaban yang berlaku dengan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan. Secara lebih operasional penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan atau menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris, karena sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.
Tujuan Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan:
1) Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian atau pemborosan biaya.
2) Meringankan beban kerja pelaksanaan inventaris barang.
3) Membebaskan ruangan dari penumpukanbarang-barang yang tidak digunakan lagi.6
Definisi Pengamanan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pemeliharaan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan dan pencegahan dari kerusakan suatu barang.
7
Konsep Pengamanan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan. Merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan. Pemeliharaan mencakup daya upaya yang terus-menerus untuk mengusahakan agar peralatan tersebut tetap dalam keadaan baik. Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan:
1. Tujuan Pemeliharaan: adalah yang utama dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut :
A. Untuk memperpanjang usia kegunaan aset, yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja,bangunan dan isinya.
B. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
C. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan alat tersebut
6Mulyasa, Kurikulum yang di Sempurnakan pengembangan standar kompetensi dan kompetensi dasar, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2006) hlm. 43
7 Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta : CV. Multi Karya Mulia), hlm 105.
2. Manfaat pemeliharaan bagi negara, yaitu :
A. Pemeliharaan yang baik akan menyebabkan jarang terjadi kerusakan yang berarti sehingga biaya pembelian dapat ditekan seminim mungkin
B. Dengan adanya pemeliharaan yang baik, akan enak dilihat dan dipandang.
C. Pemeliharaan yang baik menghasilkan hasil pekerjaan yang baik.8
8 Op. Cit Wahyu Sri Ambar Arum, hlm. 107.
10
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
sistem pengelolaan dan pemantauan, manajemen risiko, serta keamanan sarana prasarana mencakup pentingnya integrasi antara teknologi dan prosedur operasional untuk memastikan efisiensi, efektivitas, dan mitigasi risiko. Sistem yang baik harus mampu mendeteksi, menganalisis, dan merespons ancaman dengan cepat, serta melibatkan semua pihak terkait untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terkelola dengan baik.
B. Saran
Kami berharap para pembaca dapat memahami tentang Manajemen Sarana Prasarana serta dapat diimplementasikan dalam beberapa kegiatan yang berhubungan dengan manajemen sarana prasarana.
DAFTAR PUSTAKA
DIKTAT MAN. SARPRAS.pdf (uinkhas.ac.id) Diakses Pada 24 September 2024
Ine Rahayu Purnamaningsih,Tedi Purbangkara, ”PENGELOLAAN SARANA PRASARANA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BELAJAR”, (Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia), (2019) urhattati fuad. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan konsep dan aplikasinya. (Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada, (2016)
54Arsy H. Gunawan, Administrasi Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002).
Mulyasa, Kurikulum yang di Sempurnakan pengembangan standar kompetensi dan kompetensi dasar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006)
Wahyu Sri Ambar Arum, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta : CV. Multi Karya Mulia
12