• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Kegiatan Sekolah dan Masyarakat

N/A
N/A
Luthfi mubarok2

Academic year: 2024

Membagikan "Program Kegiatan Sekolah dan Masyarakat"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“Program Kegiatan Sekolah Dan Masyarakat”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Relasi Publik

Dosen Pengampuh : Zelan Thamrin Danial, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 4 Anggita Febriani (23124005)

Muh. Luthfi Mubarok Sahibe (23124014)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI MANADO

(2)

TAHUN 2024

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang mengambil sub tema “Program Kegiatan Sekolah Dan Masyarakat”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari Teman sekelompok sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Wasalamualaikum Wr.Wb

Manado 28 September 2024

Kelompok 4

(3)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penulisan BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hakikat Hubungan Sekolah dan Masyarakat Dalam kamus Koenen’s Endepols: Administrasi (Belanda: administratie) berasal dari bahasa Latin

“administration” dengan kata kerja “administrare” yang berarti mengemudikan, mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaannya (1923: 28). Dalam arti sempit administrasi berarti pekerjaan tulis menulis (Inggris: clerical work). Sedangkan dalam arti luas, administrasi merupakan kegiatan yang komperehensip (menyeluruh), yakni yang bersangkutan dengan pengolahan keseluruhan dari awal hingga mencapai hasil akhir.

Adapun pengertian hubungan dengan masyarakat menurut Abdurrachman ialah kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, good will, kepercayaan, penghargaan dari publik sesuatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Program atau kegiatan sekolah merupakan salah satu upaya untuk menunjang efektivitas belajar disekolah,diperlukan sebuah contoh program atau kegiatan sekolah yang di lakukan agar tujuan tercapai. Pembentukan kegiatan kerja yang menarik sesuai kebutuhan siswa di sekolah untuk meningkatkan kualitas SDM dan membuat siswa lebih aktif diberbagai kegiatan disekolah.

Program kegiatan masyarakat dapat berupa program pemberdayaan masyrakat, program pengembangan masyarakat, atau program berbasis masyarakat lainnya. Dalam melaksanakan program kegiatan masyarakat ini, kolaborasi antara pemerintah dan LSM serta masyarakat setempat sangat untuk mencapai tujuan bersama yang bermanfaat bagi semua pihak.

B. Rumusan Masalah

(5)

1. Apa tujuan program kegiatan sekolah dan masyarakat?

2. Apa manfaat dari program kegiatan sekolah dan masyarakat?

3. Apa saja jenis-jenis kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat?

4. Apa tantangan yang dihadapi program kegiatan sekolah dan masyarakat?

5. Apa strategi pelaksanaan dari program kegiatan sekolah dan masyarakat?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui tujuan program kegiatan sekolah dan masyarakat 2. Untuk mengetahui manfaat dari program kegiatan sekolah dan masyarakat 3. Untuk mengeahui jenis-jenis kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat 4. Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi program kegiatan sekolah dan

masyarakat

5. Untuk mengetahui strategi pelaksanaan dari program kegiatan sekolah dan masyarakat

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Tujuan kegiatan sekolah dan masyarakat

Tujuan program kegiatan sekolah dan masyarakat adalah Meningkatkan Kualitas Pendidikan menjadi lebih baik Program kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, baik dari segi akademik maupun non-akademik, melalui kolaborasi antara sekolah dan masyarakat. Peran serta masyarakat dalam pendidikan, membuat mereka dapat menjadi individu yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosialnya.

Masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sekolah, seperti pengadaan sarana prasarana, dukungan moral, dan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat membantu hubungan sekolah dan masyarakat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik, melalui kerjasama dalam berbagai program dan kegiatan dapat meningkatkan literasi, keterampilan, dan pengetahuan siswa melalui program-program yang melibatkan masyarakat, seperti pelatihan dan workshop.

Kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka melalui berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat. Kepedulian dan Solidaritas Mendorong siswa untuk memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap isu-isu sosial melalui kegiatan sosial yang melibatkan komunitas. Dengan mengintegrasikan program kegiatan sekolah dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta pendidikan yang lebih holistik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

B. Manfaat dari program kegiatan sekolah dan masyarakat

Hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas sekolah di mata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu

(7)

menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok–sosok individu yang mapan

secara

intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju.

Tujuan program kegiatan sekolah sangat bervariasi, tergantung pada jenis dan fokus sekolah, namun secara umum, tujuan tersebut dapat dirangkum sebagai berikut :

1. Pengembangan Akademis: Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa di berbagai bidang pelajaran untuk mempersiapkan mereka menghadapi ujian dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Pengembangan Karakter : Menyediakan kegiatan yang mendorong pengembangan sikap, nilai, dan etika yang baik di kalangan siswa, seperti kerja sama, tanggung jawab, dan kepemimpinan.

3. Keterampilan Sosial : Membangun keterampilan interpersonal melalui kegiatan kelompok, organisasi, dan proyek kolaboratif yang memungkinkan siswa berinteraksi dan beradaptasi dengan orang lain.

4. Kreativitas dan Ekspresi Diri : Mendorong siswa untuk mengekspresikan diri mereka melalui seni, musik, drama, dan kegiatan kreatif lainnya yang membantu mereka menemukan minat dan bakat.

5. Kesehatan dan Kebugaran : Mempromosikan pentingnya kesehatan fisik dan mental melalui kegiatan olahraga dan program kesehatan, yang dapat membantu siswa membangun pola hidup sehat.

Humas sebagai penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri. Sekolah harus selalu siap mengantarkan peserta didik terjun langsung ke masyarakat diantaranya dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan-

(8)

ketrampilan khusus baik melalui kegiatan intra maupun ekstra. Jadi bila kita tarik garis merah secara general, maka pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja secara sadar dan sukarela.

C. Jenis-jenis kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat

Hubungan kerjasama antara sekolah dan masyarakat digolongkan menjadi tiga jenis (Purwanto, Ngalim, 2009), yaitu:

1. Hubungan edukatif : adalah hubungan kerjasama antara sekolah dan masyarakat dalam hal mendidik siswa, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri peserta didik.

Contohnya, mengadakan pertemuan yabng dapat dilaksanakan anjang sana oleh guru ke rumah peserta didik di luar waktu sekolah. Jika hal terakhir itu tidak memungkinkan, dapat pula dilakukan pertemuan guru dan orang tua peserta didik per kelas untuk mengadakan dialog terbuka mengenai masalah pendidikan yang sering terdapat atau terjadi di sekolah dan keluarga. Bisa juga dengan mengadakan dialog personal antara orang tua peserta didik dan para guru dalam mengatasi masalah bersama.

2. Hubungan Kultural

Hubungan kultural adalah usaha kerjasama sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Bahkan yang diharapkan adalah hendaknya sekolah itu dapat menjadi titik pusat dan sumber terpencarnya norma-norma kehidupan (norma agama, etika, sosial, estetika ataupun yang lainnya). Contohnya, hubungan dengan

(9)

bersama menyelenggarakan perayaan-perayaan yang bersifat keagamaan maupun nasional dengan mementaskan berbagai atraksi dan kesenian.  Kegiatan kerjasama seperti ini akan sangat berarti bagi peserta didik dengan berpartisipasi yang akhirnya akan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadapat masyarakat dan lingkungannya.

3. Hubungan Institusional

Hubungan institusional adalah hubungan kerjasama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi lainnya, baik swasta maupun pemerintah. Contohnya, hubungan sekolah dengan Puskesmas.

Hal ini dilakukan dalam rangka mengedukasi pentinya menjaga kesehatan pada pendidikan. Terdapat empat pendekatan yang dapat digunakan dalam kegiatan hubungan antara sekolah dan masyarakat sekitarnya (Bafadal, 2006), yaitu :

1. Komunikasi :dalam tinjauan humas berarti adanya hubungan timbal balik antara pihak sekolah dan masyarakat yang bersifat dialogis baik secara langsung maupun tidak langsung.

Implementasinya bisa dengan memanggil/mengajak orang tua ke sekolah, berkunjung ke rumah peserta didik, memberikan informasi ke masyarakat melalui telepon, buletin sekolah, mading sekolah, surat dan lain-lain.

2. Peragaan :yang dimaksudkan adalah sekolah mengadakan acara- acara yang menampilkan kreasi sekolah dalam membina peserta didik, baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, melalui pameran, acara keagamaan, perlombaan, maupun pagelaran kesenian sekolah. Dari kegiatan tersebut masyarakat bias merasakan ikut serta memperhatikan pendidikan sekolah.

3. Pelibatan : Sekolah perlu melibatkan masyarakat dalam membantu mensukseskan program-program pendidikan sekolah.

Misalnya melalui kegiatan rapat sekolah untuk meminta pendapat masyarakat, pemberian bantuan dari masyarakat berupa barang

(10)

maupun jasa, bergotong royong membersihkan sekolah dan lain sebagainya. Melibatkan masyarakat pada suatu kegiatan sekolah berarti masyarakat akan terlibat pada pendidikan di sekolah dan ini akan menanamkan kecintaan dan kesetiaan pada sekolah.

4.  Penggunaan Fasilitas Sekolah oleh Masyarakat :Supaya

masyarakat merasa memiliki sekolah, maka masyarakat juga diberikan hak untuk memanfaatkan sarana dan prasarana sekolah, misalnya sarana olah raga, ruang kelas, lapangan sekolah dan lain sebagainya. Apabila masyarakat diberikan hak untuk memanfaatkan sarana tersebut, tentu masyarakat akan merasa memiliki dan ikut memeliharanya.

5. Namun penggunaan sarana dan prasarana tersebut tidak secara bebas dalam arti tetap dalam pengawasan dan koordinasi sekolah serta tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

D. Tantangan yang dihadapi program kegiatan sekolah dan masyarakat Kegiatan sekolah dan interaksi dengan masyarakat sering kali menghadapi berbagai tantangan. Berikut adalah beberapa tantangan yang umum dihadapi :

1. Kurangnya Sumber Daya : Banyak sekolah menghadapi keterbatasan dalam hal dana, fasilitas, dan materi pembelajaran yang dapat membatasi pelaksanaan kegiatan yang efektif.

2. Partisipasi Siswa yang Rendah : Meskipun kegiatan diadakan, sering kali partisipasi siswa tidak maksimal. Ini bisa disebabkan oleh minat yang rendah atau kurangnya motivasi.

3. Keterbatasan Waktu : Dengan jadwal pelajaran yang padat, siswa mungkin sulit untuk menemukan waktu untuk terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler.

(11)

4. Perbedaan Minat dan Keterampilan : Siswa memiliki minat dan keterampilan yang beragam, sehingga sulit untuk merancang kegiatan yang sesuai dengan semua siswa.

5. Kesehatan Mental : Tekanan akademis dan sosial bisa berpengaruh pada kesehatan mental siswa, yang dapat menghambat partisipasi mereka dalam kegiatan sekolah.

- Tantangan Hubungan dengan Masyarakat

1. Keterlibatan Orang Tua : Sulitnya mendapatkan keterlibatan aktif orang tua dalam kegiatan sekolah dapat mengurangi dukungan dan sumber daya yang diperlukan.

2. Perbedaan Budaya : Sekolah yang berisi siswa dari berbagai latar belakang budaya mungkin menghadapi tantangan dalam memahami dan menghormati perbedaan tersebut.

3. Kurangnya Kerja Sama antara Sekolah dan Komunitas : Ketiadaan komunikasi dan kolaborasi yang baik antara sekolah dan masyarakat dapat menghambat pengembangan program yang bermanfaat bagi kedua pihak.

4. Perubahan Kebijakan dan Regulasi : Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah mengenai pendidikan dan kegiatan luar sekolah dapat mempengaruhi program yang ada.

5. Persaingan dengan Kegiatan Lain : Banyak kegiatan lain di luar sekolah, seperti les privat atau kegiatan komunitas, dapat menarik perhatian dan waktu siswa, sehingga mengurangi fokus pada kegiatan sekolah.

E. Strategi pelaksanaan dari program kegiatan sekolah dan masyarakat Strategi untuk mengintegrasikan kegiatan sekolah dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan bermanfaat bagi siswa. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan :

(12)

1. Kemitraan dengan KomunitasBekerjasama dengan organisasi lokal, pemerintah, dan bisnis untuk mendukung program pendidikan dan kegiatan 2. Proyek Layanan Masyarakat Mengimplementasikan program pengabdian

masyarakat di mana siswa berpartisipasi dalam kegiatan sukarelawan, seperti membersihkan lingkungan, merawat panti asuhan, atau menyelenggarakan kegiatan kesehatan.

3. Pendidikan Berbasis Proyek : Menerapkan proyek yang melibatkan siswa dalam mencari solusi nyata untuk masalah di komunitas mereka, sehingga mereka dapat belajar sambil memberi dampak positif.

4. Kegiatan Bersama : Mengadakan acara komunitas seperti festival, acara olahraga, atau bazar yang melibatkan siswa, orang tua, dan anggota masyarakat

5. Program Mentorship : Membentuk program mentorship di mana anggota komunitas atau alumni dapat memberikan bimbingan dan dukungan kepada siswa dalam pengembangan akademik dan karier.

(13)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

bertujuan untuk memperkuat hubungan antara sekolah dan masyarakat melalui berbagai aktivitas yang melibatkan partisipasi aktif kedua belah pihak. Program ini mencakup kegiatan seperti kerja bakti, penyuluhan, pelatihan keterampilan, serta kegiatan sosial dan kebudayaan yang bermanfaat bagi siswa dan warga sekitar. Melalui kerjasama ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan belajar yang lebih inklusif, serta masyarakat yang lebih mendukung perkembangan pendidikan dan karakter siswa. Hasil akhir yang diharapkan adalah peningkatan mutu pendidikan dan kesadaran sosial.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Saeful Bahri,Napsin, MANAJEMEN HUBUNGAN ANTARA SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT, (2022).239-244.

Rita Sari, ERA BARU MANAJEMEN PENDIDIKAN, Aplikasi,Strategi, dan inovasi (Gorontalo;Juni 2020 )

Referensi

Dokumen terkait

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan Islam)..

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas. Mata Kuliah:

Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Sampling. Dosen Pengampu :

Kasus penyimpangan di pendidikan adalah makalah yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Makalah pada mata kuliah Penggunaan dan Pengaturan Motor

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan dan sebagai bahan tambahan ilmu

Makalah tentang filsafat kedokteran disusun oleh mahasiswa kedokteran gigi untuk memenuhi tugas mata kuliah

Makalah ini disusun oleh lima mahasiswa untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Geometri