Sebagai faktor produksi, sumber daya manusia harus memperhatikan input yang diolah perusahaan dan menghasilkan output. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian yang terdapat dalam APCC sangat relevan untuk dibahas lebih lanjut dengan judul penelitian yang akan dibahas “Manajemen Sumber Daya Manusia pada Lembaga Pendidikan Al-Ghozali Private Cource Center (APCC) Jetis Ponorogo”.
Rumusan Masalah
Selain kebutuhan waktu, kepuasan pelanggan atau orang tua menjadi fokus utama kesejahteraan lembaga ini dalam mengembangkan sumber daya manusianya.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Faktor pendukung manajemen sumber daya manusia untuk mengembangkan pendidik profesional di luar sekolah formal swasta. Memberikan wawasan lebih jauh mengenai manajemen personalia, bimbingan dan pengembangan profesi guru, yang dapat dialami dan dapat dijadikan motivasi bagi peneliti.
Kajian Terdahulu
Persamaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian ini adalah sama-sama mempelajari tentang pengembangan dan perencanaan sumber daya manusia. Persamaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian ini adalah mengenai manajemen sumber daya manusia dalam pengertian sistem perencanaan pengembangan personalia.
Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi ini didasarkan pada kesesuaian dengan topik penelitian, yaitu didasarkan pada kenyataan bahwa lembaga ini mempunyai pengelolaan kegiatan yang sistematis dan terarah. Lembaga Pendidikan APCC Jetis Ponorogo didirikan oleh Bu Yenis dan Bu Likka serta 56 orang guru swasta yang terbagi di berbagai wilayah sesuai tempat tinggal.
Penelitian kualitatif mempunyai ciri tidak dapat dipisahkan dari observasi, karena peran peneliti adalah menentukan keseluruhan skenario. 15 Subyek dalam penelitian ini adalah orang atau sekelompok orang yang menjadi sasaran penelitian dan dapat memberikan informasi. Objek penelitian adalah apa yang menjadi fokus suatu penelitian 16 Apa yang menjadi objek penelitian ini.
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang pertama diketahui melalui penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam terkait perencanaan rekrutmen tenaga pengajar, bentuk pengembangan sumber daya manusia, permasalahan dan solusi yang diberikan. Dalam penelitian sosial, fungsi data yang diperoleh dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap terhadap data primer yang diperoleh.
Teknik Analisis Data
Dari gambar model analisis data menurut Miles dan Huberman di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada tahap ini data yang terkumpul dievaluasi terutama mengenai kualitas dan kecukupan data.
Keabsahan Data
Masing-masing metode tersebut akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda-beda, yang kemudian akan memberikan pandangan (wawasan) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Pengecekan sumber data menggunakan triangulasi sumber data dengan cara memeriksa dari beberapa sumber, kemudian menganalisis untuk menarik suatu kesimpulan yang kemudian diminta kesepakatan dengan beberapa sumber data.
Sistematika Penulisan
Bab ini menjelaskan penjelasan tentang teori manajemen sumber daya manusia (meliputi pengertian manajemen sumber daya manusia dan fungsi manajemen sumber daya manusia), rekrutmen (meliputi pengertian rekrutmen, proses atau langkah rekrutmen, metode rekrutmen dan hambatan rekrutmen), pengembangan karyawan ( meliputi pentingnya pengembangan pegawai, tujuan pengembangan dan jenis pengembangan) serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karir pegawai.
Pengertian manajemen sumber daya manusia Manajemen adalah ilmu dan seni yang
Sumber daya manusia merupakan kemampuan yang muncul dari pemikiran dan kekuatan fisik seseorang. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian dari manajemen umum yang menjelaskan aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. 34 Harsuko Riniwati, Manajemen Sumber Daya Manusia (kegiatan pokok dan pengembangan SDM) (Universitas Brawijawa Malang: UB Media, 2016, 1-2.
35 Emron Edison dkk, Manajemen sumber daya manusia (strategi dan perubahan untuk meningkatkan kinerja pegawai dan organisasi (Bandung: Alfabeta, 2018), 10. Tujuan utama pengelolaan sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kontribusi pegawai terhadap organisasi dalam mencapai produktivitas dari organisasi yang bersangkutan.
Fungsi manajemen sumber daya manusia
Perencanaan (perencanaan sumber daya manusia) adalah perencanaan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk membantu mencapai tujuan. Kepemimpinan merupakan kegiatan mengarahkan seluruh pegawai agar bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, pegawai, dan masyarakat. Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan seluruh karyawan agar mematuhi peraturan perusahaan dan bekerja sesuai rencana.
Pembelian merupakan proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk memperoleh karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Integrasi merupakan kegiatan menyatukan kepentingan bisnis dan kebutuhan karyawan untuk menciptakan kemitraan yang harmonis dan saling menguntungkan.
Perencanaan Rekrutmen 1. Pengertian rekrutmen
- Prosedur perencanaan sumber daya manusia Prosedur perencanaan SDM ini terdiri dari 6
- Proses atau langkah-langkah perekrutan
- Metode-metode perekrutan karyawan
- Kendala-kendala perkerutan karyawan
Oleh karena itu, penarikan tersebut merupakan upaya mencari dan menarik tenaga kerja baru untuk melamar lowongan di perusahaan tersebut. Terdapat 4 hambatan yang perlu diperhatikan dalam merekrut pegawai antara lain faktor organisasi, rencana sumber daya manusia, kebiasaan pencari kerja, dan kondisi eksternal.49. Rencana ini membatasi langkah dan tindakan pencari kerja dan harus mengikuti peraturan yang telah ditetapkan.
Jabatan suatu organisasi yang mencari tenaga kerja baru dari organisasi lain dalam bidang kegiatan yang sama atau yang memproduksi barang dan jasa serupa. Berdasarkan perkiraan tersebut, pencari kerja dapat memperkirakan jumlah pelamar dan kualifikasi yang dibutuhkan.
Pengembangan
Pengertian pengembangan
Perkembangan manajemen sumber daya manusia merupakan suatu bidang kegiatan yang dipengaruhi oleh tantangan yang dihadapinya, oleh karena itu memerlukan perubahan. Melalui sistem informasi manajemen pada organisasi dan perusahaan.51 Program pengembangan pegawai harus disusun secara matang dan didasarkan pada metode ilmiah serta pedoman keterampilan yang dibutuhkan saat ini dan di masa depan. Seiring berkembangnya teknologi dan meningkatnya persaingan antar perusahaan sejenis, maka pengembangan karyawan sangatlah penting agar tidak terjadi kesenjangan antara tujuan perusahaan dengan proses kerja karyawan.
Pengembangan karyawan memerlukan biaya yang cukup besar, namun biaya tersebut merupakan investasi jangka panjang bagi perusahaan di bidang personalia. Hal ini memberikan peluang yang lebih baik bagi perusahaan untuk mencapai keuntungan yang lebih besar, sehingga remunerasi (gaji dan tunjangan) karyawan dapat ditingkatkan.
Bentuk-bentuk pengembangan
Konseling ini hanya memahami permasalahan kinerja yang dihadapi kemudian menyelesaikan permasalahan tersebut secara pribadi. Pendampingan merupakan upaya pengembangan pegawai dengan cara memberikan wawasan, sehingga wawasan yang diperoleh dipelajari dan diterapkan pada bidang kerja lainnya.
Faktor yang memengaruhi pengembangan karier
Kepribadian karyawan yang menyimpang seperti terlalu emosional, apatis, terlalu ambisius, penipu, terlalu bodoh dan lain sebagainya. Apabila seorang pegawai diangkat ke jabatan tinggi, maka harus dibatalkan karena ada orang lain yang dipecat dari luar perusahaan. Saat ini banyak perusahaan yang menciptakan sistem penghargaan yang baik dengan harapan setiap kinerja yang ditunjukkan oleh karyawannya dapat dinilai dengan cara “kredit poin”.
Hal ini berkaitan dengan jumlah jabatan dalam suatu organisasi, termasuk jumlah jenis pekerjaan dan jumlah tenaga kerja pribadi yang diperlukan untuk mengisi jabatan dan pekerjaan tersebut. Banyak pegawai yang merupakan pekerja yang rajin, cerdas, dan jujur, pasti gagal mengejar karir yang sukses karena terjebak dalam sistem manajemen yang buruk.
Letak Geografis Lembaga Pendidikan APCC Jetis Ponorogo
Sejarah Berdirinya Lembaga Pendidikan APCC Jetis Ponorogo
Bu Yenis mempunyai beberapa pengalaman kerja di beberapa lembaga bimbingan belajar privat sebagai guru door to door, mengajar siswa dari berbagai tingkatan, sebutnya studi banding, mempelajari sistem pengelolaan/manajemen lembaga bisnis berbasis pengajaran door to door /pendidikan swasta. . Dari situlah ia belajar banyak tentang pengelolaan lembaga les privat, sehingga ia berinisiatif untuk mendirikan lembaga les privat sendiri di rumah orang tuanya. Tentu saja dalam pengembangan les privat ini ia banyak mengalami kendala sehingga harus menggelarnya di tempat, sambil melihat apakah usaha yang ia dirikan bisa bertahan lama atau tidak.
Apalagi dalam wawancaranya, pemilik lembaga, Ibu Yenis, menyampaikan asal usul nama Al-Ghozali dalam wawancara tersebut. Selanjutnya setelah semuanya selesai dan disetujui, selanjutnya diserahkan kepada Ibu Yenis dalam bentuk jadi dengan nama Al-Ghozali, dalam kegiatan tersebut berlangsung Mbah Adnan.
Visi, Misi dan Tujuan Lembaga Pendidikan APCC Jetis Ponorogo
Struktur Organisasi Lembaga Pendidikan APCC Jetis Ponorogo
Data staf guru Lembaga Pendidikan Al-Ghozali Private Cource Center Jetis Ponorogo
Tenaga pengajar yang aktif saat ini berjumlah 56 karyawan dan untuk pelanggan atau mahasiswa yang bergabung sekitar 123 mahasiswa. Untuk mengetahui kebutuhan tenaga kerja, APCC selalu memperhatikan staf pengajar. Setiap kali ada tenaga pengajar yang cuti, maka akan segera dicarikan penggantinya dengan memberikan informasi di grup WhatsApp atau melalui media sosial lainnya. Setelah wawancara, saya diterima menjadi salah satu staf pengajar di APCC yang kemudian mendapat 2 orang siswa.66.
Dalam proses rekrutmen ini, APCC tidak menyebarkan brosur seperti lembaga bimbingan belajar lainnya, namun menerima rekomendasi dari guru-guru yang terlibat agar ada yang sedang mencari pekerjaan dan dianggap mampu. Secara khusus, pelamar yang dirujuk langsung oleh staf pengajar di lembaga APCC memiliki peluang 30% untuk diterima dan dapat segera mulai mengajar.
Analisis perencanaan rekrutmen pendidik di Lembaga Pendidikan APCC Jetis Ponorogo
Tenaga pengajar yang direkrut akan dibagi menjadi beberapa wilayah sesuai dengan tempat tinggal staf tersebut. Suara lembut inilah yang menjadi salah satu tantangan yang dialami banyak guru. Apapun permasalahan yang dialami oleh para tenaga pengajar yang tergabung dalam APCC, kami akan berusaha menyelesaikannya bersama-sama karena lembaga ini dibentuk untuk mengurangi keresahan para orang tua terhadap anaknya yang sangat perlu diawasi ketika sedang belajar.
Guru-guru yang sudah lama bergabung dengan APCC juga perlu dibimbing dalam bidang manajemen waktu dan ketepatan waktu dalam mengisi absensi yang direncanakan. Misalnya saja jika tidak bisa masuk maka kita sebagai guru profesional harus mencari guru pengganti agar materi yang diberikan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati di awal.91.
Analisis bentuk-bentuk pengembangan pendidik di Lembaga Pendidikan APCC Jetis Ponorogo
Guru yang bergabung dalam APCC harus memiliki transportasi, wangi, berpenampilan rapi, mampu berdandan dan yang terpenting adalah murah senyum dan pandai menyampaikan materi sehingga dapat dipahami. Ketika staf pengajar berada pada titik kebingungan, Pemilik pun memotivasi guru agar yakin akan tujuannya dan selalu yakin akan kemampuannya dalam menerapkan ilmu. Pemilik juga mendorong staf pengajar untuk bertanggung jawab dalam perbaikan, pelaksanaan dan selalu berpartisipasi sehingga tujuan organisasi tercapai.
Salah satunya adalah ketika seorang guru meminta cuti karena ada konflik antara aktivitas pribadi dan waktu pribadi. Solusi dari permasalahan terkait penempatan tenaga pengajar adalah dengan berangkat lebih awal dan berusaha semaksimal mungkin untuk tampil lebih profesional dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya.
PENUTUP
Saran
Saran bagi lembaga pendidikan Private Course Center Al-Ghozali adalah terus memperhatikan dan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada. Guru juga harus menerima segala masukan dari lembaga dan selalu mengakui kesalahan apa pun. Bagi peneliti yang akan datang agar melakukan penelitian lebih mendalam lagi mengenai metode pembinaan yang dilaksanakan oleh lembaga swasta atau lembaga formal resmi dan diapresiasi oleh masyarakat setempat, karena tidak ditemukan titik terang dalam penelitian ini dan semoga penelitian ini dapat membawa manfaat dan bermanfaat. mudah dipahami oleh seluruh akademisi atau masyarakat pada umumnya.