MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA GLOBAL
(GLOBAL HRM)
2017
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
Penggunaan sumber daya manusia global untuk mencapai tujuan organisasi
tanpa
memandang
batasan geografis.
“ Ruang lingkup MSDM Global meliputi fungsi MSDM, tipe pekerjaan, dan negara yang terlibat ”
Peter J. Dowling
Pemeliharaan
Motivasi Akuisisi
PengembanganPerencanaan, penarikan, dan sosialisasi
K3, serta
hubungan kerja
Pelatihan, pengem- bangan, dan
pembinaan
Evaluasi, peng- hargaan, dan
disiplin
LOCAL NATIONAL
EXPATRIATE
THIRD COUNTRY NATIONAL
Karyawan yang berasal dari negara tempat perusahaan beroperasi
Karyawan yang berasal dari negara asal perusahaan.
Karyawan yang berasal dari negara ketiga.
t
01 03
Negara tuan rumah tempat perusahaan beroperasi
(host country).
Negara asal perusahaan (home country).
Negara-negara yang bukan negara asal dan
negara tuan rumah
(others country).
02
MSDM global lebih luas fungsi yang ditangani (pajak,
gaji dalam mata uang asing, keluarga pekerja,
dll).
Keterlibatan dalam kehidupan pribadi
(akomodasi, budaya,sekolah,&
keamanan).
Sistem politik, kemasyarakatan, dan pemerintahan berbeda,
untuk lokasi geografis yang berbeda Meningkatnya
berbagai resiko (keamanan, dan
kesehatan)
NAFTA,APEC,AFTA ,MEA : arus
sumber daya
manusia/perpinda han tidak dibatasi sepenuhnya.
Akselerasi pasar keuangan
internasional dan jaringan informasi
Kurang
penanganan memadai, dalam perencanaan dan pengembangan operasi
internasional.
Mobilitas tenaga kerja dari suatu negara ke negara atau daerah lain karena faktor ekonomi dan politik.
Manajemen SDM dalam konteks global, lebih membahas adanya Repositioning dan perubahan peran SDM (SDM tidak hanya sebagai asset intelectual, Human Capital namun perlu terlibat langsung dalam proses perencanaan strategis) dalam menghadapi situasi lingkungan bisnis yang
kian kompetitif.
REPOSITIONING PERAN SDM
PERUBAHAN LINGKUNGAN BISNIS
Ekonomi
Politik
Teknologi
Industri
PERUBAHAN KEBUTUHAN ORGANISASI
KEBUTUHAN SDM
STRATEGI BISNIS
IMPLEMENTASI STRATEGI
Pendekatan Lunak/Keras
Tujuan Organisasi
Strategi SDM Implementasi
Fungsi-fungsi MSDM
01 02 03 04
Kompetensi
Diversitas
Keunggulan
Kesiapan
mengelola SDM untuk menciptakan kemampuan.
mengelola diversitas tenaga kerja untuk meraih keunggulan
kompetitif.
mengelola SDM untuk memperoleh keunggulan
kompetitif.
mengelola SDM untuk menghadapi globalisasi.
ISU BISNIS TERKAIT SDM
5 TANTANGAN
GLOBALISASI
TANTANGAN GLOBALISASI
Pasar yang diproteksi
& diregulasi;
monopoli; oligopoli;
economies of scale, akses ke sumber finansial; teknologi
proses & produk.
Competence based asset ( intelectual and social capital), seperti :
kreatif, inovatif, pembelajaran organisasional, dan
kapabilitas.
pergeseran basis keunggulan
kompetitif
<- Dari , Ke ->
1st Challenges
Globalisasi mendominasi horison persaingan, konsepnya sendiri sudah lama namun intensitas tantangan yang diciptakan semakin terasa. Globalisasi memunculkan dan mengisyaratkan
produk baru, pasar baru, mindset baru, kompetensi baru, dan cara pikir bisnis baru.
mindset global, yaitu kerangka berpikir global guna mengatasi tuntutan global.
mengenali dan
mengembangkan bakat secara global.
mengenali siapa yang dapat berfungsi secara efektif dalam sebuah oprganisasi global dan mengembangkan
kemampuannya.
KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI SDM
DI ERA GLOBAL,
Indonesia Competitiveness Rank
“ Indonesia is the 36 most competitive nation in the world out of 137 countries ranked in the 2017-2018 edition of the Global
Competitiveness Report published by the World Economic Forum. Competitiveness Rank in Indonesia averaged 45.25 from
2007 until 2018, reaching an all time high of 55 in 2009 and a record low of 34 in 2015”
Sumber : https://tradingeconomics.com/indonesia/competitiveness-rank
“ Indeks daya saing global diukur berdasarkan 12 pilar, diantaranya pilar ekonomi, kesehatan, pendidikan, serta teknologi”.
Indeks daya saing global
indonesia didukung oleh pilar- pilar ekonomi, kesehatan, dan pendidikan dasar yang
semakin membaik.
Menyebarkan pengetahuan dan praktek yang paling canggih ke
seluruh organisasi dengan mengabaikan dari mana asalnya.
TANTANGAN
GLOBALISASI
TANTANGAN GLOBALISASI
3rd Challenges01 02
03 04
Budaya & Sistem Ekonomi
Hubungan Hukum Politik & Industrial
Teknologi
Demografi
TANTANGAN GLOBALISASI
4thChallengesKomponen sukses berikut yang akan menjadi semakin
penting adalah penyediaan produk dan pelayanan yang
berkualitas. “Gerakan”
Gugus Kendali Mutu (TQM), sebagai contoh, akan menjadi competitive edge dalam industri. Standarisasi
dan sertifikasi kualitas produk akan menandai terjadinya revolusi kualitas.
Quality is excellence
Quality is value
Quality is
conformance to spesification
Quality is meeting end/exceeding
customer expectation
Investasi pada
pengembangan SDM.
Fokus pada atribut penting yang diinginkan pelanggan.
Pemenuhan standar universal (ISO)
Evaluasi berdasar kepuasan pelanggan dan responsif terhadap perubahan pasar
TANTANGAN GLOBALISASI
5thChallengesKemudahan menempatkan keterampilan yang tepat ditempat
yang dibutuhkan dengan mengabaikan lokasi geografis
negaranya.
Copyright © 2011 Pearson Education, Inc. publishing sebagai Prentice Hall 17-21
Manajemen Sumber Daya Manusia
Internasional
Hubungan Tenaga Kerja
Sistem Politik / Hukum
Sistem Ekonomi
Faktor budaya dan isu-isu etika
Copyright © 2011 Pearson Education, Inc. publishing sebagai Prentice Hall 17-22
HRM Internasional
Pelatihan dan praktek pengembangan Sistemmpembayaran
dan kompensasi lainnya
Tujuan dari penilaian kinerja
Prosedur Pilihan Personil
People Issue
People Related Business Issue
Paradigma Baru SDM
Dalam
Perusahaan Global
01 02
PROBLEMATIKA
TENAGA KERJA GLOBAL
Sumber : Pearson Education, Inc.
etnosentris geosentris
Nilai Kebijakan Staffing
polisentris
Orientation Aspect of The
Enterprise
Ethnocentric Polycentric Regiocentric Geocentric
Standard Setting, Evaluation, and Control
By homecountry headquarters
By local subsidiary management
Coordination across countries in the region
Global as well as local standards and control
Communication and Coordination
From HQ to local subsidiary
Little among subsidiary, little between subsidiary and HQ
Litle between subsidiary and HQ medium to high subsidiaries in region
Totally connected network of
subsidiaries and subsidiaries with heardquarters Staffing Home country
managers
Host country managers
Managers may come from nation within region
Best people where they can be best used
Ketidakmampuan pasangan untuk menyesuaikan diri
Ketidakmampuan untuk mengatasi
tanggung jawab di luar negeri
Kurangnya pemahan tentang budaya
setempat
mengapa Expatriate Gagal dalam
bertugas Kepribadian
ekspatriat
Motivasi diri
Tekanan keluarga
Sumber : Pearson Education, Inc.
Sumber : Pearson Education, Inc.
Realistic previews Screening dengan penuh
kehati-hatian
Pelatihan budaya dan bahasa
Tingkatkan paket kompensasi
Peningkatan orientasi
Cara meningkatkan keberhasilan tugas
Expatriate
Tenaga kerja asing (immigrant labor) dapat dianggap merugikan karena mengambil pekerjaan penduduk asli
pada suatu kondisi perekonomian tertentu.
Isu ras/ perselisihan dengan penduduk asli
atau negara penerima.
Ledakan jumlah imigran dan
ketidakteraturan yang ditimbulkan.
Sumber : Journal of Business Studies Quarterly 2011, Vol. 2, No. 4, pp. 40-52
Nova Southeastern University
Lessons from Fred Bailey’s
Expatriate Experience in Japan:
Proactively Preparing
Employees for International
Assignments
Overview
• Artikel tentang pengalaman manager Amerika yang dipindahkan untuk bekerja ke Jepang
• Social dan business culture yang berbeda antara Jepang dan Amerika
• Fred dan istrinya mempertimbangkan untuk menyerah dan kembali ke Amerika
• Kebutuhan untuk pelatihan kesadaran budaya dan praktik bisnis yang efektif
• Perusahaan harus dapat secara proaktif meningkatkan hal
tersebut untuk masa depan expatriate.
6 bulan setelah sampai di Jepang, Fred harus
menentukan balik ke US atau membujuk istrinya untuk stay Fred mendapat jabatan baru
sebagai Direktur Kantor Cabang dari perusahaannya
“Kline & Associates”
Keluarga atau karir?
Setelah 4 tahun sukses dengan projectnya, perusahaan
memberikan penawaran karir menjadi Direktur di Tokyo Office dan menanggung biaya:
The Offer
Travel Relocation
Housing
Private Transportation with Driver Children Schooling
Cost Living Adjustment
Preparing for the
Move
Terjadi pengelompokan antara karyawan Amerika dan karyawan Jepang
Fred menggunakan Budaya Amerika untuk melakukan deal project ke klien
Fred tidak dapat berkomunikasi efektif dengan rekan kerjanya yang berasal dari
Jepang
The Challenges of International Assignments
Perusahaan tidak mempersiapkan Fred untuk Culture Shock
Fred berasumsi Budaya Amerika dan Jepang sama
Perusahaan seharusnya
mengadakan pre-departure training
programs
Low Context Culture
Highly Individual Oriented Culture Impersonal
High Context Culture
Community Oriented Culture Interpersonal
Budaya Karyawan Amerika Budaya Karyawan Jepang
Phases of Cultural Adjustment
1. Honeymoon
2. Culture Shock
3. Adjusment
4. Mastery
Possible Solutions to the Main Problem
Perusahaan
Mengadakan International Human Resource Management Training Mengadakan Pre-Departure Cross-Cultural Training
Fred
Saat ini Fred telah berada di Jepang, Fred harus dapat menemukan akar permasalahannya dan setelah itu di selesaikan
Pre-departure Cross-Cultural Training
Language Training
Negosiation and dealing Japan Business
Investigation of economic, cultural, political, and
technological issues.
Cultural Dimension
• Menghormati perbedaan culture di office
• Fokus membangun hubungan
• Mengurangi ketidakpastian pekerjaan untuk karyawan
• Melibatkan semua karyawan dalam pembuatan office’s goal
• Meminta feedback dari karyawan
• Memanggil spesialis bahasa Jepang yang dapat mengajari
Fred dan istrinya tentang bahasa,
tradisi dan budaya Jepang
Impl emen ta tion Pl an and St ep s
Kesimpulan
• Divisi Sumber Daya Manusia Kline & Associates lalai dalam banyak faktor untuk penugasan jangka panjang Fred Bailey
• Manajer global harus memahami budaya dan bahasa negara host country
• Perusahaan seharusnya tidak menekan seseorang untuk menerima
penugasan internasional semata-mata berdasarkan pada
keuntungan ekonomi tanpa mempertimbangkan akomodasi
keluarga.
Review
REVIEW
Identifikasi Masalah
Masalah utama dari Fred dan
keluarganya adalah tidak adanya
persiapan dalam menghadapi
perbedaan budaya. Fred menganggap
budaya Amerika dan Jepang sama.
Faktor Ekster
nal Tidak hanya kesalahan perusahaan karena
tidak mengadakan training, tetapi Fred juga tidak belajar dari Direktur sebelumnya yang pindah ke Inggris dalam waktu kurang dari 1 tahun
Keluarga Fred tidak siap dengan perbedaan budaya
Fakto r Inter
nal
Opp ortu nities
Ada beberapa langkah yang dapat segera dilakukan oleh perusahaan, yaitu memberikan training tentang perbedaan budaya.
Menurut kami Fred harus
tetap diberi kesempatan
untuk menyelesaikan
tugasnya di Jepang, tetapi
Fred harus mulai sadar
dengan perbedaan budaya.
Culture Shock
Culture Shock merupakan hal yang pasti akan dilalui oleh expatriate.
Fred dan Keluarga harus dapat dengan cepat keluar dari tahap culture
shock dan melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu tahap adjustment