Kelompok 2
Manusia purba
asia
Anggota kelompok
Fani Afnan Jannati Galih Dewangga
Kezia Khayyira Junaedi
Hestianisa Nurhikmah Prihatini M. Desta Putranto
Jihan Rafifah M. Ardiansyah Alzani
Marsya Dinur R. M. Faiz
Fadli Nugroho
MANUSIA PURBA DI ASIA
01 02
Sinanthropus pekinensis atau pithecanthropus pekinensis
Sinanthropus
lantianensis atau
pithecanthropus
lantianensis
MARI KITA
MULAI!
Sinanthropus pekinensis atau pithecanthropus pekinensis
01
Apa itu sinanthropus pekinensis?
Penelitian arkeologi Kembali dilanjutkan pada periode
tahun 1949-1966. Para arkeolog menemukan banyak
fosil dan artefak dari rekontruksi para arkeolog berhasil menyimpulkan bahwa
Sinanthropus Pekinensis mampu berjalan dan berdiri
tegak dan Sinanthropus Pekinensis laki-laki memiliki
tinggi badan 156cm, sedangkan Perempuan bertinggi badan 140cm.
Sinanthropus Pekinensis adalah manusia purba yang
fosil nya yang ditemukan disebuah kapur bernama Chou
Kou Tien, Peking, Tiongkok.
Fosil ditemukan oleh Davidson Black dan Franz Weidenreich.
Pada tahun 1929 ahli Paleoanthropologi Bernama
Pei Wenzhong melakukan ekskavasi untuk meneliti kehidupan purba di sekitar gua Chou Kou Tien. Dalam penggalian ditemukan 6 batok
kepala, 12 pecahan batok kepala dan 150 gigi di bukit
Tulang Naga.
Ciri-ciri
Ciri-ciri Sinanthropus Pekinensis sebagai berikut :
● Kepala hampir mirip kera.
● Hidung pesek, mulut agak maju.
● Tulang alis besar, Kaki dan tangan mirip seperti manusia modern.
Memiliki volume otak 900-1.200cc.
BUKTI penemuan
Sinanthropus lantianensis atau pithecanthropus lantianensis
02
APA ITU sinanthropus Lantianensis ?
Sinanthropus Lantianensis adalah manusia purba sejenis dengan Homo Erectus. Manusia Lantian diperkirakan hidup sekira 800 ribu
tahun yang lalu. Ditemukan pada tahun 1963 dan di publikasi pada
tahun 1964 oleh Woo Ju-Kang, ditemukan dikota Lantien, Tiongkok
bagian Barat Laut.
Hasil penelitian
Fragmen pertama yang ditemukan adalah Mandibula (Tulang Rahang). Penelitian selanjutnya, ditemukan sebuah tengkorak dengan tulang hidung, rahang kanan dan 3 gigi berdasarkan rekonstruksi, pecahan fosil tersebut memperkirakan Lantienensis memiliki
volume otak sekira 780cc. Disekitar temuan fosil itu juga ditemukan fosil hewan dan artefak. Penemuan artefak batu dan abu menunjukkan bahwa Lantienensis sudah mampu menggunakan peralatan untuk membuat api dan menunjang kehidupan.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik