UJI KUALITATIF
PROTEIN
Protein
Struktur Protein
Asam Amino Kesimpulan
Table of contents
Ikatan Peptida
Uji Kualitatif Protein
Pertanyaan Video
Jelaskan jenis-jenis struktur protein!
1
● Primer
Struktur primer protein
- Struktur dasar atau tingkatan yang paling sederhana molekul protein
- Struktur berbentuk linear yang kaku dan hanya terdiri atas asam amino dengan ikatan peptida
● Sekunder
- Struktur sekunder protein terdiri dari ikatan peptida dan ikatan hidrogen
- Struktur sekunder memiliki tiga bentuk umum yaitu α-helix, β-sheet, dan β-turn yang ke semuanya memiliki bentuk zig-zag.
● Tersier
- Struktur tersier adalah gabungan dari struktur sekunder dengan bentuk terpilin
- Struktur tersier terbentuk dari interaksi komponen seperti interaksi hidrofobik, elektrostatik, gaya Van der Waals, ikatan peptida, dan jembatan disulfida.
● Kuartener
- Struktur kuartener memiliki lebih dari satu jumlah ikatan peptida yang dihubungkan dari berbagai interaksi komponen seperti interaksi hidrofobik, elektrostatik, gaya Van der Waals, ikatan peptida, dan jembatan disulfida
- Struktur kuartener dapat dibentuk dari monomer protein yang sejenis maupun berbeda jenis. Contoh struktur kuartener : hemoglobin.
Apa yang kalian ketahui tentang ikatan peptida?
2
Ikatan yang terbentuk dari reaksi gugus karboksil dan gugus amina antar asam
amino yang berdekatan akan membentuk ikatan peptida.
Bagaimana prinsip analisis protein dengan metode ninhidrin dan biuret?
3
> Prinsip uji ninhidrin
Menguji ada tidaknya asam amino bebas dalam suatu senyawa dengan penambahan reagen ninhidrin untuk mengetahui banyak asam amino bebas yang terkandung di dalamnya, di mana asam amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin dan membentuk senyawa kompleks berwarna biru pekat hingga ungu.
> Prinsip uji biuret
Menguji keberadaan protein dalam sampel dengan penambahan reagen NaOH dan CuSO4 berdasarkan identifikasi ikatan peptida. Ion Cu2+ (dari pereaksi biuret) akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein dan membentuk senyawa kompleks berwarna ungu dalam suasana basa.
Mengapa pada uji biuret sampel MSG dan aspartam menghasilkan reaksi negatif?
4
- MSG tidak memiliki ikatan peptida
- Aspartam hanya memiliki satu ikatan peptida.
Sebutkan fungsi reagen pada praktikum ini!
5
- Ninhidrin: Pereaksi untuk menguji asam amino bebas yang ada pada sampel - NaOH : Memberi suasana basa/alkalis
- CuSO4 : Pereaksi yang memberikan ion Cu2+ untuk membentuk kompleks ungu
PROTEIN
01
Protein
Protein adalah polimer dari asam-asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida.
Definisi Sifat
● Amfoter, yaitu dapat bereaksi terhadap asam serta basa.
● Mudah terdenaturasi, yaitu berubahnya
struktur protein tersier dan sekundernya
menjadi struktur primer akibat pengaruh
perlakuan fisik maupun kimia.
STRUKTUR PROTEIN
02
Struktur
protein
Struktur Primer
merupakan kumpulan asam- asam amino yang saling berikatan
peptida membentuk rantai polipeptida
Struktur Sekunder
merupakan bentuk pelipatan ( folding ) asam-asam amino dari struktur primer yang distabilkan oleh
ikatan hidrogen antara hidrogen amida dan oksigen karbonil. Pelipatan ini dapat membentuk
dua jenis struktur sekunder:
● Alpha-helix (spiral)
● Beta-pleated sheet (lipatan)
Struktur Tersier
merupakan hasil pelipatan rantai polipeptida hingga membentuk struktur 3 dimensi yang distabilkan oleh berbagai ikatan/interaksi, di antaranya yaitu ikatan hidrogen, ikatan sulfida,
interaksi hidrofobik, interaksi hidrofilik, serta jembatan garam (salt bridge) antar residu asam-
amino.
Struktur Kuartener
merupakan struktur yang terbentuk dari subunit berbeda dari struktur tersier atau asosiasi antara dua atau lebih rantai polipeptida yang distabilkan oleh berbagai ikatan/interaksi seperti
ikatan hidrogen, ikatan sulfida, interaksi hidrofobik, interaksi hidrofilik, serta jembatan garam (salt bridge) antar residu asam- amino. Struktur kuartener dimiliki oleh protein berukuran besar
seperti hemoglobin.
ASAM AMINO
03
Asam Amino
● Monomer penyusun protein
● Senyawa organik yang mengandung gugus karboksil (COOH) yang memberi sifat asam dan amina (NH2) yang memberi sifat basa.
● Oleh karena itu, asam amino memiliki sifat amfoter
ketika berada dalam larutan. Sifat amfoter tersebut
terjadi karena asam amino mampu membentuk ion
dipolar/zwitter-ion yang dapat bersifat asam dan basa.
IKATAN PEPTIDA
04
Ikatan Peptida
Reaksi Ikatan Peptida
Reaksi kondensasi terjadi pada gugus amina yang melepaskan 1 atom H dan akan berikatan dengan OH yang juga terlepas dari gugus karboksil, sehingga reaksi ini menghasilkan molekul air dan ikatan peptida antara dua asam amino.
Reaksi hidrolisis terjadi akibat penambahan air dalam suasana tertentu yang menyebabkan gugus hidroksil bereaksi pada gugus karboksil salah satu asam amino dan atom H menempel pada gugus amino lain. Reaksi ini menyebabkan putusnya ikatan peptida dalam rantai polipeptida.
Ikatan peptida merupakan ikatan kovalen yang terbentuk dari
dua asam amino. Reaksi gugus karboksil dan gugus amina antar
asam amino yang berdekatan membentuk ikatan peptida.
UJI KUALITATIF PROTEIN
05
Uji
Kualitatif Protein
Uji Biuret
Uji Ninhidrin
Uji Ninhidrin
Prinsip
z
Menguji ada tidaknya asam amino bebas dalam suatu senyawa dengan penambahan
reagen ninhidrin. Asam amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin dan membentuk
senyawa kompleks berwarna biru keunguan hingga ungu.
Diagram Alir Uji Ninhidrin
Fungsi Reagen
● Ninhidrin : Pereaksi untuk menguji keberadaan asam amino bebas dalam sampel
Fungsi Perlakuan
● Pemanasan : mempercepat reaksi
● Duplo : memastikan hasil proses pengujian sudah akurat
1
4
Ninhidrin bereaksi dengan asam alfa
amino
Mekanisme Reaksi Uji Ninhidrin
2
Ninhidrin tereduksi menjadi hidrindantin, asam amino mengalami
dekarboksilasi menjadi aldehid, NH3, dan CO2
3
Hidrindantin bereaksi dengan NH3 dan senyawa
ninhidrin lainnya
Terjadi kondensasi dan terbentuklah diketo-hyril halide-diketo-hydramine yang merupakan kompleks
berwarnaungu
Hasil Uji
Ninhidrin
Uji Biuret
Prinsip
Menguji keberadaan protein dalam sampel dengan penambahan reagen NaOH dan CuSO
4berdasarkan identifikasi ikatan peptida. Ion Cu
2+(dari pereaksi biuret) akan bereaksi dengan
polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein dan membentuk senyawa
kompleks berwarna ungu dalam suasana basa.
Diagram Alir Uji Biuret
Fungsi Reagen
● NaOH : Memberi suasana basa/alkalis dan melarutkan protein agar lebih mudah bereaksi
● CuSO4 : Pereaksi yang memberikan ion Cu2+
untuk membentuk kompleks ungu Fungsi Perlakuan
● Vortex : Homogenisasi larutan dan mempercepat reaksi
● Duplo : memastikan hasil proses pengujian sudah akurat
1 4
CuSO4 bereaksi dengan NaOH menghasilkan
Cu(OH)2
Mekanisme Reaksi Uji Biuret
2
Cu(OH)2 terionisasi menjadi Cu2+
3
Cu2+ bereaksi dengan ikatan peptida dalam rantai
polipeptida pada suasana basa
Reaksi positif terjadi antara Cu2+ dengan senyawa mengandung dua atau lebih ikatan peptidamenghasilkan cincin di permukaan sampel
yang berwarna ungu
Hasil Uji
Biuret
UJI NINHIDRIN UJI BIURET
Susu skim + +
MSG +++ -
Aspartam ++ -
Gelatin - +
Hasil Uji Ninhidrin dan Uji Biuret
KESIMPULAN
06
CREDITS:This presentation template was created by Slidesgo,including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik