• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI 4 UJI KUALITATIF PROTEIN

N/A
N/A
Derren Rosse

Academic year: 2023

Membagikan "MATERI 4 UJI KUALITATIF PROTEIN"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

UJI KUALITATIF

PROTEIN

(2)

Protein

Struktur Protein

Asam Amino Kesimpulan

Table of contents

Ikatan Peptida

Uji Kualitatif Protein

(3)

Pertanyaan Video

(4)

Jelaskan jenis-jenis struktur protein!

1

(5)

● Primer

Struktur primer protein

- Struktur dasar atau tingkatan yang paling sederhana molekul protein

- Struktur berbentuk linear yang kaku dan hanya terdiri atas asam amino dengan ikatan peptida

● Sekunder

- Struktur sekunder protein terdiri dari ikatan peptida dan ikatan hidrogen

- Struktur sekunder memiliki tiga bentuk umum yaitu α-helix, β-sheet, dan β-turn yang ke semuanya memiliki bentuk zig-zag.

● Tersier

- Struktur tersier adalah gabungan dari struktur sekunder dengan bentuk terpilin

- Struktur tersier terbentuk dari interaksi komponen seperti interaksi hidrofobik, elektrostatik, gaya Van der Waals, ikatan peptida, dan jembatan disulfida.

● Kuartener

- Struktur kuartener memiliki lebih dari satu jumlah ikatan peptida yang dihubungkan dari berbagai interaksi komponen seperti interaksi hidrofobik, elektrostatik, gaya Van der Waals, ikatan peptida, dan jembatan disulfida

- Struktur kuartener dapat dibentuk dari monomer protein yang sejenis maupun berbeda jenis. Contoh struktur kuartener : hemoglobin.

(6)

Apa yang kalian ketahui tentang ikatan peptida?

2

(7)

Ikatan yang terbentuk dari reaksi gugus karboksil dan gugus amina antar asam

amino yang berdekatan akan membentuk ikatan peptida.

(8)

Bagaimana prinsip analisis protein dengan metode ninhidrin dan biuret?

3

(9)

> Prinsip uji ninhidrin

Menguji ada tidaknya asam amino bebas dalam suatu senyawa dengan penambahan reagen ninhidrin untuk mengetahui banyak asam amino bebas yang terkandung di dalamnya, di mana asam amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin dan membentuk senyawa kompleks berwarna biru pekat hingga ungu.

> Prinsip uji biuret

Menguji keberadaan protein dalam sampel dengan penambahan reagen NaOH dan CuSO4 berdasarkan identifikasi ikatan peptida. Ion Cu2+ (dari pereaksi biuret) akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein dan membentuk senyawa kompleks berwarna ungu dalam suasana basa.

(10)

Mengapa pada uji biuret sampel MSG dan aspartam menghasilkan reaksi negatif?

4

(11)

- MSG tidak memiliki ikatan peptida

- Aspartam hanya memiliki satu ikatan peptida.

(12)

Sebutkan fungsi reagen pada praktikum ini!

5

(13)

- Ninhidrin: Pereaksi untuk menguji asam amino bebas yang ada pada sampel - NaOH : Memberi suasana basa/alkalis

- CuSO4 : Pereaksi yang memberikan ion Cu2+ untuk membentuk kompleks ungu

(14)

PROTEIN

01

(15)

Protein

Protein adalah polimer dari asam-asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida.

Definisi Sifat

● Amfoter, yaitu dapat bereaksi terhadap asam serta basa.

● Mudah terdenaturasi, yaitu berubahnya

struktur protein tersier dan sekundernya

menjadi struktur primer akibat pengaruh

perlakuan fisik maupun kimia.

(16)

STRUKTUR PROTEIN

02

(17)

Struktur

protein

(18)

Struktur Primer

merupakan kumpulan asam- asam amino yang saling berikatan

peptida membentuk rantai polipeptida

Struktur Sekunder

merupakan bentuk pelipatan ( folding ) asam-asam amino dari struktur primer yang distabilkan oleh

ikatan hidrogen antara hidrogen amida dan oksigen karbonil. Pelipatan ini dapat membentuk

dua jenis struktur sekunder:

● Alpha-helix (spiral)

● Beta-pleated sheet (lipatan)

(19)

Struktur Tersier

merupakan hasil pelipatan rantai polipeptida hingga membentuk struktur 3 dimensi yang distabilkan oleh berbagai ikatan/interaksi, di antaranya yaitu ikatan hidrogen, ikatan sulfida,

interaksi hidrofobik, interaksi hidrofilik, serta jembatan garam (salt bridge) antar residu asam-

amino.

Struktur Kuartener

merupakan struktur yang terbentuk dari subunit berbeda dari struktur tersier atau asosiasi antara dua atau lebih rantai polipeptida yang distabilkan oleh berbagai ikatan/interaksi seperti

ikatan hidrogen, ikatan sulfida, interaksi hidrofobik, interaksi hidrofilik, serta jembatan garam (salt bridge) antar residu asam- amino. Struktur kuartener dimiliki oleh protein berukuran besar

seperti hemoglobin.

(20)

ASAM AMINO

03

(21)

Asam Amino

● Monomer penyusun protein

● Senyawa organik yang mengandung gugus karboksil (COOH) yang memberi sifat asam dan amina (NH2) yang memberi sifat basa.

● Oleh karena itu, asam amino memiliki sifat amfoter

ketika berada dalam larutan. Sifat amfoter tersebut

terjadi karena asam amino mampu membentuk ion

dipolar/zwitter-ion yang dapat bersifat asam dan basa.

(22)

IKATAN PEPTIDA

04

(23)

Ikatan Peptida

Reaksi Ikatan Peptida

Reaksi kondensasi terjadi pada gugus amina yang melepaskan 1 atom H dan akan berikatan dengan OH yang juga terlepas dari gugus karboksil, sehingga reaksi ini menghasilkan molekul air dan ikatan peptida antara dua asam amino.

Reaksi hidrolisis terjadi akibat penambahan air dalam suasana tertentu yang menyebabkan gugus hidroksil bereaksi pada gugus karboksil salah satu asam amino dan atom H menempel pada gugus amino lain. Reaksi ini menyebabkan putusnya ikatan peptida dalam rantai polipeptida.

Ikatan peptida merupakan ikatan kovalen yang terbentuk dari

dua asam amino. Reaksi gugus karboksil dan gugus amina antar

asam amino yang berdekatan membentuk ikatan peptida.

(24)

UJI KUALITATIF PROTEIN

05

(25)

Uji

Kualitatif Protein

Uji Biuret

Uji Ninhidrin

(26)

Uji Ninhidrin

Prinsip

z

Menguji ada tidaknya asam amino bebas dalam suatu senyawa dengan penambahan

reagen ninhidrin. Asam amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin dan membentuk

senyawa kompleks berwarna biru keunguan hingga ungu.

(27)

Diagram Alir Uji Ninhidrin

Fungsi Reagen

● Ninhidrin : Pereaksi untuk menguji keberadaan asam amino bebas dalam sampel

Fungsi Perlakuan

● Pemanasan : mempercepat reaksi

● Duplo : memastikan hasil proses pengujian sudah akurat

(28)

1

4

Ninhidrin bereaksi dengan asam alfa

amino

Mekanisme Reaksi Uji Ninhidrin

2

Ninhidrin tereduksi menjadi hidrindantin, asam amino mengalami

dekarboksilasi menjadi aldehid, NH3, dan CO2

3

Hidrindantin bereaksi dengan NH3 dan senyawa

ninhidrin lainnya

Terjadi kondensasi dan terbentuklah diketo-hyril halide-diketo-hydramine yang merupakan kompleks

berwarnaungu

(29)

Hasil Uji

Ninhidrin

(30)

Uji Biuret

Prinsip

Menguji keberadaan protein dalam sampel dengan penambahan reagen NaOH dan CuSO

4

berdasarkan identifikasi ikatan peptida. Ion Cu

2+

(dari pereaksi biuret) akan bereaksi dengan

polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein dan membentuk senyawa

kompleks berwarna ungu dalam suasana basa.

(31)

Diagram Alir Uji Biuret

Fungsi Reagen

● NaOH : Memberi suasana basa/alkalis dan melarutkan protein agar lebih mudah bereaksi

● CuSO4 : Pereaksi yang memberikan ion Cu2+

untuk membentuk kompleks ungu Fungsi Perlakuan

● Vortex : Homogenisasi larutan dan mempercepat reaksi

● Duplo : memastikan hasil proses pengujian sudah akurat

(32)

1 4

CuSO4 bereaksi dengan NaOH menghasilkan

Cu(OH)2

Mekanisme Reaksi Uji Biuret

2

Cu(OH)2 terionisasi menjadi Cu2+

3

Cu2+ bereaksi dengan ikatan peptida dalam rantai

polipeptida pada suasana basa

Reaksi positif terjadi antara Cu2+ dengan senyawa mengandung dua atau lebih ikatan peptidamenghasilkan cincin di permukaan sampel

yang berwarna ungu

(33)

Hasil Uji

Biuret

(34)

UJI NINHIDRIN UJI BIURET

Susu skim + +

MSG +++ -

Aspartam ++ -

Gelatin - +

Hasil Uji Ninhidrin dan Uji Biuret

(35)

KESIMPULAN

06

(36)
(37)

CREDITS:This presentation template was created by Slidesgo,including icons by Flaticon,

and infographics & images by Freepik

Terima

Kasih!

Gambar

Diagram Alir Uji Ninhidrin
Diagram Alir Uji Biuret

Referensi

Dokumen terkait

Ion H+ yang lebih reaktif tersebut dapat diikat dan tak akan bereaksi dengan gugus amino, sehingga ion Cu+2 dapat bereaksi dengan 4 gugus amino dari ikatan peptida

Pereaksi molisch terdiri dari α-naftol dalam alkohol yang akan bereaksi dengan furfural membentuk senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam sulfat

Ninhidrin yang tereduksi akan bereaksi dengan amonia dan dengan molekul ninhidrin lain sehingga terbentuk senyawa kompleks berwarna ungu ( ungu Ruhemann

 Protein atau peptida yang mempunyai gugus asam amino bebas (pada satu sisi rantainya) juga bereaksi positif dengan ninhidrin.  Sampel yang mengandung prolin, hydroxyproline,

Ion tembaga dalam suasana alkali akan bereaksi dengan protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu... 2 ml Larutan

Semua asam amino, atau peptida yang mengandung asam-α amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu.. Namun, prolin dan

Dalam larutan basa, Cu 2+ akan membentuk kompleks dengan ikatan peptida suatu protein, sehingga menghasilkan warna ungu yang dapat diidentifikasi dengan

Dalam larutan basa, Cu 2+ akan membentuk kompleks dengan ikatan peptida suatu protein, sehingga menghasilkan warna ungu yang dapat diidentifikasi dengan