Laporan pelatihan dan perencanaan berbasis data mengatasi masalah peningkatan kualitas pelatihan dengan lebih sederhana dan bermakna. Perencanaan yang terkomputerisasi adalah perubahan kebiasaan untuk mendorong unit pelatihan dan kantor pelatihan mengembangkan kegiatan untuk meningkatkan hasil.
Perencanaan berbasis data adalah sebuah perubahan kebiasaan untuk mendorong satuan pendidikan dan dinas pendidikan menyusun kegiatan peningkatan capaian
Mengidentifikasi
Melakukan
Perencanaan berbasis data adalah proses yang terintegrasi dalam siklus perencanaan satuan
Analisis Profil
Analisis Akar
Perumusan Program
Monitoring dan
Pelaksanaan
Memasukkan dalam
Perencanaan berbasis data dilakukan di tingkat pemerintah daerah dan satuan pendidikan
Perencanaan Satuan Pendidikan
Kemendikbudristek akan memfasilitasi satuan pendidikan dan pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan berbasis data
Dukungan materi untuk belajar mandiri disiapkan
Pusat Bantuan disiapkan untuk menjawab semua
Profil Pendidikan dan Platform Rapor Pendidikan
Memahami definisi, kerangka, dan struktur Profil Pendidikan
Memahami indikator dalam Profil Pendidikan
Mampu mengakses dan menggunakan platform Rapor Pendidikan
Definisi Profil Pendidikan, Rapor Pendidikan, dan Platform Rapor Pendidikan
Pendidikan
Rapor Pendidikan
Platform Rapor
Laporan pelatihan dan perencanaan berbasis data merupakan alat bagi unit pelatihan dan lembaga pelatihan untuk terus bekerja sama meningkatkan kualitas.
Rapor Pendidikan dan perencanaan berbasis data adalah alat bantu bagi satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk terus bersama memperbaiki kualitas
Mengidentifikasi akar permasalahan Refleksi capaian pendidikan sejauh ini
Didiskusikan secara konstruktif dengan berbagai pemangku
Menghukum dan mencari siapa yang salah Memeringkatkan satuan dan daerah
Membanding-bandingkan pencapaian
Menjadi tambahan beban dokumen administrasi yang tidak bermakna
09 Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Negara Bagian dan Daerah terhadap pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Hasil evaluasi sistem pendidikan pemerintah daerah digunakan oleh pemerintah daerah sebagai bahan untuk melakukan penyesuaian kebijakan dan perencanaan program untuk meningkatkan akses, mutu, relevansi dan pengelolaan penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
Asesmen Nasional
Profil Pendidikan merupakan laporan komprehensif tentang layanan pendidikan PAUD Dikdasmen berdasarkan hasil evaluasi sistem
Dapodik
Data Pendidikan Kemenag Platform Digital
BPS, dll
PROFIL Profil Satuan
RAPOR
Rapor Satuan Pendidikan Rapor Pendidikan
Daerah
Evaluasi Diri Satuan Pendidikan
Evaluasi Diri Pemda
Evaluasi Pendidikan Daerah (re)akreditasi Sekolah
Insentif Kinerja Sekolah
RKTS
RKPD
SPM Akredi
Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya
Profil pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan sebagai penyempurnaan laporan mutu sebelumnya sebagai penyempurnaan laporan mutu sebelumnya.
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Proses Standar Penilaian
Standar GTK
Standar Pembiayaan Standar Sarpras
8 Standar Nasional Pendidikan
Setiap dimensi terdiri dari indikator yang tersusun dalam beberapa tingkatan
Dimensi
Indikato r Level
Struktur Profil Pendidikan Pendidikan Dasar Menengah dan SMK
Kualitas Capaian Pembelajaran Siswa Kualitas Proses Belajar Siswa
Kualitas Sumber Daya Manusia dan Sekolah
Indikator DASMEN
Mutu dan Relevansi Kemampuan literasi
Pendidikan Yang Bermutu
Kesenjangan dalam bahan ajar dan alat literasi Kesenjangan dalam akses dan kemampuan pembelajaran online Kesenjangan dalam iklim kesetaraan gender Pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.
Permasalahan yang terjadi di suatu indikator dapat dicari akar masalahnya dari indikator yang lain
Hasil belajar merata untuk semua kelompok gender, sosial
Struktur Profil Pendidikan PAUD
Tingkat Capaian Perkembangan
Kualitas Lingkungan Belajar PAUD (Transformasi Sekolah
PAUD Berkualitas)Pemerataan Akses
Jumlah, Distribusi dan Kompetensi
Akses yang
Indikator PAUD
Kompetensi, dan Kinerja PTK
Indikator dimensi D dan E sebagai Transformasi Sekolah menuju PAUD Berkualitas
Perjalanan pengguna (“user journey”) Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
Perencanaan Berbasis Data di Satuan Pendidikan
Mengidentifikasi masalah dan akar masalah berdasarkan Profil Pendidikan
Menetapkan solusi penyelesaian akar masalah
Memasukkan solusi dalam dokumen perencanaan dan anggaran
Perencanaan berbasis data membantu satuan pendidikan dan daerah untuk
Tahapan pelaksanaan Perencanaan Berbasis Data diatur sedemikian rupa sehingga satuan pendidikan dapat mengidentifikasi, merefleksikan, dan memperbaiki kondisi satuan pendidikan.
Tahapan pelaksanaan Perencanaan Berbasis Data disusun agar satuan pendidikan dapat mengidentifikasi, merefleksikan, dan membenahi kondisi satuan pendidikan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perencanaan Berbasis Data Pendidikan Dasar dan
Menengah (SD, SMP, SMA, SMK, SLB)
Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen
RKAS)
RKAS
Identifikasi: Memilih dan Menetapkan Masalah
Unduh Profil Pendidikan dari Platform Rapor Pendidikan
Pelajari indikator-indikator yang ada dan petakan indikator yang masih bermasalah
Kemdikbudristek telah menetapkan indikator prioritas (lihat slide berikut) bagi satuan pendidikan sebagai fokus untuk meningkatkan kualitas layanan sebagai indikator yang perlu diprioritaskan.
Pilih indikator yang ingin diintervensi dengan mempertimbangkan indikator prioritas dan indikator yang bermasalah
No Indikator Rapor yang
Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Dasar Menengah
Refleksi: Merumuskan Akar Masalah
Dari masalah yang akan diintervensi, cari akar masalah dari setiap masalah yang dipilih. Metode perumusan akar masalah dapat dilakukan dengan cara yang beragam dari yang paling sederhana sampai penggunaan analisis
Akar masalah dari indikator level 1 dapat ditemukan dari indikator level 2 atau dimensi yang lain. Misalnya
Benahi: Menentukan program dan kegiatan
Dari akar masalah yang sudah dirumuskan, tentukan program dan kegiatan untuk menyelesaikan akar 2. Penentuan program dan kegiatan dapat merujuk pada contoh program dan kegiatan yang dirumuskan oleh
Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Tahapan Identifikasi, Refleksi, dan Benahi dalam satu dokumen
RKAS: memilih kegiatan dalam RKT untuk dimasukkan dalam ke dalam format RKAS
Kegiatan yang terpilih dimasukkan di format RKAS. Terdapat tiga pilihan format RKAS
Perumusan berikut dapat digunakan oleh satuan pendidikan sebagai referensi utama dalam memilih masalah, merumuskan akar masalah
Satuan pendidikan dapat melakukan proses memilih masalah,
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah)
Kemampuan literasi rendah A.2 Kemampuan numerasi rendah
Indikator Level 2 dari literasi, numerasi, dan karakter
Proses Pembelajaran (Dimensi D)
Identifikasi (Masalah) Refleksi (Akar Masalah) Benahi (Kegiatan)
Kemampuan literasi rendah
Memanfaatkan Platform Belajar Mandiri untuk Meningkatkan Kapasitas Guru dan Pimpinan Sekolah dalam Berhitung (Benahi 1). Meningkatkan pembelajaran berhitung menggunakan modul berhitung berbasis tema dan sumber lain di luar platform belajar mandiri (Benahi 2). Refleksi pembelajaran dari guru dan pimpinan sekolah untuk mengidentifikasi tantangan pembelajaran numerasi dengan melibatkan pemangku kepentingan.
Memanfaatkan platform pembelajaran mandiri untuk meningkatkan kapasitas guru dan pimpinan sekolah terkait penilaian materi (Benahi 1). Refleksi pembelajaran yang dilakukan guru dan pimpinan sekolah untuk mengidentifikasi tantangan pembelajaran karakter dengan melibatkan pemangku kepentingan. Memanfaatkan platform belajar mandiri untuk meningkatkan kapasitas guru dan pimpinan sekolah dalam hal bahan ajar yang berkualitas.
Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi tantangan kualitas pembelajaran melalui keterlibatan pemangku kepentingan.
Kemampuan numerasi rendah
Indeks karakter rendah
Perumusan peraturan sekolah tentang perundungan, kekerasan seksual, intoleransi dan pencegahan penggunaan narkoba (Benahi 9). Iklim keberagaman dengan skor rendah mendukung kesetaraan agama dan budaya (D.8.3); toleransi beragama dan budaya (D.8.1); dan hubungan inklusif antara siswa dan guru (D.8.2). Pelatihan dan pembelajaran guru dan kepala sekolah terkait isu intoleransi, perbedaan, keberagaman dan inklusi (Benahi 7).
Kegiatan pembelajaran meliputi peninjauan dan pembahasan materi terkait pencegahan intoleransi, peningkatan keberagaman, keberagaman global, akhlak mulia, dan inklusivitas (Benahi 10).
Deskripsi Kegiatan
Rekomendasi Kegiatan dalam Benahi dideskripsikan dalam paparan berikut
- Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi literasi
- Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi numerasi
- Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi karakter
- Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kualitas pembelajaran
- Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi refleksi pembelajaran
- Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kepemimpinan instruksional
- Penguatan pembelajaran literasi dan Numerasi dengan menggunakan modul
2 Guru mempelajari pelatihan mandiri dalam platform Merdeka Mengajar dan mendiskusikannya dalam komunitas belajar dengan topik Menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik siswa pada modul Strategi Literasi. Tes nilai untuk siswa dapat dilihat melalui link di atas atau di aplikasi Merdeka Mengajar. 1 Guru mempelajari latihan mandiri di platform Merdeka Mengajar dan mendiskusikannya di komunitas belajar dengan topik proyek penguatan profil siswa Pancasila dan mencari contoh sumber belajar untuk modul proyek tema kebhinekaan dan kemandirian di platform Merdeka Mengajar .
Contoh lainnya dapat Anda cari di Platform Guru Merdeka Mengajar 2 belajar Latihan Mandiri di. Platform Merdeka Mengajar dan komunitas belajarnya berdiskusi dengan topik Profil Pelajar Pancasila khususnya modul Keberagaman Global. Guru mempelajari Pelatihan Mandiri pada Platform Merdeka Mengajar dan mendiskusikannya dalam komunitas belajar dengan topik Menyesuaikan Pembelajaran dengan Kebutuhan dan Karakteristik Siswa.
Deskripsi kegiatan
- Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari berbagai sumber dan genre secara rutin oleh guru dan siswa
- Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi
- Mengedukasi anggota komunitas dengan mengumpulkan dan berbagi informasi terkait
- Memfasilitasi interaksi dan kolaborasi antara anggota komunitas untuk mulai belajar secara
- Mendorong anggota meningkatkan
- Mengintegrasikan pembelajaran yang
- Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran dengan melibatkan pemangku kepentingan sekolah
- Melakukan refleksi terhadap praktik pembelajaran dan pendidikan 2. Menetapkan tujuan dan rencana pengembangan diri
- Menemukan aspek kekuatan dan kelemahan sebagai guru
- Menentukan cara dan beradaptasi dalam melakukan pengembangan diri
- Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah, terutama terkait penguatan profil pelajar pancasila
- tema projek yang dapat dipilih, dua
Bagi satuan pendidikan dasar yang memberikan akses teknologi kepada siswanya, dapat mengakses beragam buku anak yang dikurasi melalui https://literacycloud.org/. Kegiatan membaca nyaring yang dilakukan oleh guru atau salah satu siswa dengan menggunakan buku bacaan Literacy Cloud atau buku lainnya pada waktu istirahat. Jika memungkinkan, mintalah buku dibacakan di kelas untuk siswa yang telah menyelesaikan tugas atau pada waktu luang lainnya.
Komunitas belajar adalah sekelompok guru, staf pengajar, dan tenaga pendidik lainnya yang mempunyai semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi rutin dalam suatu forum yang di dalamnya mereka berpartisipasi secara aktif. Mendidik anggota masyarakat dengan mengumpulkan dan berbagi informasi mengenai pengumpulan dan berbagi informasi tentang pertanyaan dan kekhawatiran terkait praktik. Kompetensi terpenting yang diharapkan dalam proses refleksi pembelajaran adalah guru dapat menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri secara mandiri.
Proyek penguatan profil siswa Pancasila juga dapat dilaksanakan di sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013 sehingga berdampak pada peningkatan jam mengajar.
Langkah kegiatan
Pelajari projek penguatan profil pelajar Pancasila melalui Panduan yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek (klik untuk akses panduan
Unduh contoh modul projek dengan tema Bhineka Tunggal Ika dan Bangunlah Jiwa dan Raganya, pelajari contoh-contoh modul projek
Guru menyepakati topik apa yang akan digunakan berdasarkan tema
Tim guru merancang kegiatan projek dengan membuat modul projek
Guru dapat melibatkan masyarakat (misalnya pakar, akademisi, komunitas) dalam pengembangan dan pelaksanaan projek
Melakukan penilaian hasil belajar projek penguatan profil pelajar Pancasila dan melaporkannya secara terpisah dari penilaian
Tujuan
Cara
Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau momen peringatan hari besar
Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa
Materi
- Pelatihan guru dan kepala sekolah serta kegiatan pembelajaran terkait Iklim Keamanan
- Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
- Guru memfasilitasi refleksi bagi siswa
- Sekolah mengadopsi program Sekolah Bersinar Materi
- Kepala sekolah dan guru mempelajari panduan program Roots melalui LMS
- Kepala sekolah dan guru memetakan prinsip apa yang mungkin untuk diadopsi sekolah 3. Kepala sekolah dan guru mengadaptasi dan menjalankan program/prinsip program
- Sekolah mengadopsi program ROOTS untuk pencegahan perundungan dan kekerasan berbasis sekolah
- Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait perundungan, kekerasan seksual, intoleransi dan pencegahan penggunaan narkoba
- Membentuk satuan tugas yang terdiri dari beberapa unsur (siswa, guru dan orang tua) yang diberikan surat tugas oleh Kepala Sekolah
- Membuat sosialisasi/poster/mading yang berisi larangan Perundungan, Kekerasan Seksual, Intoleransi, dan Penggunaan Narkoba dan kanal pelaporan
- Guru menonton daftar video dengan Kebinekaan Global terlampir
- Guru mendiskusikan video mana yang relevan untuk dapat menjadi pemantik diskusi bersama
- Guru merencanakan bagaimana video tersebut
- Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi terkait materi pencegahan intoleransi, penguatan keberagaman, kebinekaan global, akhlak mulia, dan inklusivitas
- Guru memilih daftar video terlampir yang sesuai dengan topik pembelajaran atau momen peringatan hari besar
- Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau nonton bersama di dalam kelas)
- Guru menonton daftar video terlampir
- Guru mendiskusikan video mana yang relevan untuk dapat menjadi pemantik diskusi bersama
- Guru merencanakan bagaimana video tersebut dapat masuk ke materi ajar, bahan diskusi sebelum
Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau menonton bersama di kelas) di kelas). Guru meminta siswa untuk menonton (bisa sebelum kelas atau menonton bersama di kelas). Membuat sosialisasi/poster/mading yang berisi larangan perundungan, kekerasan seksual, kefanatikan dan penggunaan narkoba serta saluran pemberitaan kefanatikan dan penggunaan narkoba serta saluran pemberitaan.
Guru mendiskusikan video mana yang relevan untuk mengawali diskusi bersama. Guru menerapkannya dalam konteks kelas dan sekolah. Perlu diketahui: saat ini belum berdasarkan permintaan, namun tetap dimasukkan melalui PGP, PSP dan PPPPTK). Guru mendiskusikan video mana yang relevan untuk mengawali diskusi bersama dan mengawali diskusi dengan siswa.
Guru merencanakan bagaimana video tersebut dapat dimasukkan dalam bahan ajar, bahan diskusi sebelum dapat dimasukkan dalam bahan ajar, bahan diskusi sebelumnya.
Perencanaan Berbasis Data Pendidikan Anak
Yang disampaikan pada materi ini hanyalah contoh LK 0, langkah selanjutnya sama dengan langkah pada Dasmen.
Tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data PAUD
Unit harus melakukan evaluasi mandiri dengan mempelajari indikator kualitas layanan mana yang menjadi fokus evaluasi dan melakukan refleksi terhadap praktik di unit untuk masing-masing indikator tersebut. Kondisi unit Anda (silakan pilih kategorisasi dari daftar drop-down yang paling menggambarkan kondisi unit Anda. Anda dapat mencatat diskusi yang terjadi selama penilaian mandiri di kolom ini).
Lembar Kerja 0: Evaluasi Diri (versi sederhana)
Setiap indikator kegiatan dan layanan diyakini dapat memberikan lingkungan belajar yang dapat memberikan manfaat optimal bagi setiap anak usia dini peserta PAUD.
Indikator Prioritas Satuan Pendidikan Anak Usia Dini
Identifikas i
Refleksi (akar
Benahi
Solusi/Program/Kegiatan)
- Perencanaan Pembelajaran
- Indeks Refleksi dan
- Indeks Kemitraan dengan Orang Tua/Wali untuk
- Indeks Layanan Holistik
Orang tua/wali tidak perlu mengetahui lebih jauh tentang proses dan layanan pembelajaran di PAUD. Menyiapkan rencana kegiatan semester demi semester untuk dibagikan kepada orang tua agar orang tua lebih memahami topik pembelajaran yang diajarkan kepada anak di PAUD.
MENU BENAHI SATUAN PAUD Perumusan identifikasi, refleksi dan
Satuan pendidikan dapat melakukan proses memilih masalah,
Menu benahi dapat digunakan oleh satuan pendidikan sebagai referensi dalam memilih masalah, merumuskan akar masalah dan
Ketua unit meninjau kiat-kiat perencanaan pembelajaran dalam Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas Seri 1 (tersedia di PAUDpedia/PMM) dan Buku 1 Panduan Guru Penerapan PAUD K M (tersedia di PMM) bersama para pendidik. Panduan tersebut memuat nasihat-nasihat dalam menetapkan tujuan pembelajaran, prinsip-prinsip merancang kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan bentuk-bentuk penilaian. Unit juga dapat melakukan kegiatan pembelajaran kolaboratif untuk mengembangkan kurikulum melalui komunitas di luar unit, seperti PKG, komunitas PSP, mitra kurasi komunitas belajar atau unit PAUD lain yang dapat menjadi pendamping.
Tautan ke pedoman penyelenggaraan PAUD berkualitas: proses pembelajaran berkualitas (seri 1) dan lingkungan partisipatif (seri 9) – akan tersedia pada Juni 2022. Rencana pembelajaran adalah pedoman yang digunakan oleh unit untuk memfasilitasi pembelajaran, yang sewaktu-waktu dapat menambah dinamika disesuaikan dengan proses pembelajaran pada unit yang timbul dari kebutuhan belajar anak. Dokumen perencanaan pembelajaran setidaknya memuat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, berbagai kegiatan yang diyakini dapat mencapai tujuan pembelajaran, serta bentuk penilaian yang sesuai.
Mengingat pentingnya perencanaan pembelajaran, maka satuan PAUD dapat menyelenggarakan kegiatan pembelajaran bersama untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyusun dokumen perencanaan pembelajaran.
Perencanaan untuk Proses Pembelajaran yang Efektif -
Modul Pengajaran PAUD” sehingga unit dapat mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran dan menuangkannya dalam suatu dokumen perencanaan. Refleksi dalam Pembelajaran” agar unit-unit di kelas dapat merefleksikan dan menyesuaikan rencana pembelajaran di masa depan. Guru mengikuti pelatihan perencanaan pembelajaran pada Platform Merdeka Mengajar (PMM) (bagi satuan PAUD pelaksana KM).
Untuk mewadahi kegiatan refleksi yang dilakukan secara rutin, pimpinan unit dapat menginisiasi komunitas belajar tingkat unit dengan mengacu pada Pedoman Penciptaan Komunitas Belajar yang disusun oleh GTK. Unit juga dapat menggunakan saran membangun budaya belajar bersama dalam Panduan Penerapan Mutu PAUD Seri 9 (Lingkungan Pembelajaran Partisipatif), misalnya peer learning dimana pendidik dapat belajar dari pendidik lain di PAUD. Penting untuk membangun budaya di unit untuk terus berupaya meningkatkan kualitas layanannya, salah satunya melalui refleksi diri yang dilakukan oleh dosen dan pimpinan unit.
Refleksi diri yang dilakukan secara bersama-sama, apalagi dilakukan secara berkala, akan mendorong pengawasan oleh kepala unit dan fokus pada peningkatan kualitas layanan unit PAUD.
Indeks Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Pendidik -
Rencana kegiatan dibagikan kepada orang tua agar orang tua dapat lebih memahami layanan yang diberikan PAUD kepada anak. Rencana kegiatan disusun dalam jangka waktu minimal satu bulan agar orang tua dapat memahami metode yang digunakan unit PAUD untuk memfasilitasi tumbuh kembang anak melalui keterkaitan proses pembelajaran dengan kegiatan lain yang telah dirancang. Bagi unit PAUD yang telah berhasil membangun kemitraan dengan orang tua, maka orang tua dapat dilibatkan dalam penyusunan rencana kegiatan.
Keterlibatan tersebut dapat berupa mendengarkan masukan dari orang tua mengenai rencana kegiatan/mata pelajaran yang ada, dll. Durasi kegiatan di PAUD pada umumnya singkat, oleh karena itu satuan PAUD harus menjalin kemitraan dengan orang tua agar ada kesinambungan antara upaya peningkatan tumbuh kembang anak di unit dan di rumah. Namun seringkali orang tua/wali merasa tidak perlu mengetahui lebih jauh tentang proses dan layanan pembelajaran di PAUD.
Agar orang tua/wali juga mendapatkan informasi tersebut, maka langkah awal yang dapat dilakukan oleh unit PAUD adalah dengan menyampaikan rencana kegiatan semester tersebut kepada orang tua/wali.
Indeks Kemitraan dengan Orang Tua/Wali untuk Kesinambungan Stimulasi di Satuan dan di Rumah
Menyusun rencana kegiatan dengan topik/tema dan kegiatan di luar kelas yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang ingin dikenalkan kepada anak. Tips dan contoh unit dapat dilihat pada Panduan Penyelenggaraan PAUD Berkualitas Seri 2 (Kemitraan dengan Orang Tua), misalnya mengenai komponen minimal yang harus dimasukkan dalam rencana kegiatan. Unit tersebut melakukan koordinasi internal untuk: i) menentukan mekanisme penyelenggaraan kelas orang tua yang dianggap paling tepat berdasarkan pemetaan kondisi orang tua; ii) menentukan topik apa yang akan dibahas dalam pelajaran orang tua; serta pemetaan sumber daya.
Saran pemetaan yang perlu diperhatikan saat merancang kelas orang tua tersedia dalam Panduan Penerapan Mutu PAUD Seri 3 (Kelas Orang Tua). Topiknya bisa berbeda-beda sesuai kebutuhan, namun minimal yang harus dipastikan adalah adanya cara untuk memantau tumbuh kembang anak. Narasumber: Apabila unit belum yakin untuk menjadi narasumber, unit dapat meminta unit lain sebagai narasumber, misalnya dari BKB/Puskesmas dengan topik pemantauan tumbuh kembang anak.
Pakar kelas parenting dapat berupa pendidik, orang tua sendiri atau peserta lain, tergantung topiknya.
Indeks Layanan Holistik Integratif (Penyelenggaraan Kelas Orang
Monitoring dan Evaluasi
Memahami bentuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
Bentuk melakukan Monitoring dan Evaluasi
Lembar Monev 1: Kegiatan dan pembelanjaan yang telah dilaksanakan diupdate dalam laporan penggunaan RKAS
Lembar Monev 2: Pencatatan Perubahan
Perencanaan sekolah hanya melibatkan internal sekolah (kepala sekolah, guru)
Tidak terdapat kontrak kerja dan pembagian peran
Perencanaan sekolah melibatkan beragam pemangku kepentingan: warga sekolah, komite sekolah, orang tua
Dewan guru bersama - sama membuat kontrak kerja meliputi waktu sekolah, pembagian tugas, dll yang
Lembar Monev 3: Perbandingan capaian Profil Pendidikan
Peningkatan kemampuan numerasi disebabkan
Peningkatan karakter siswa disebabkan
TERIMA KASIH