MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
INFORMASI UMUM A. Identitatas Modul
Nama Penyusun : Nova Nursanty dan Maya Selviani Ajid Intansi/Sekolah : SD Negeri 3 Banjaranyar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Lingkup Materi : Materi Berdasarkan Komponen Penyusunnya (Zat Tunggal dan Campuran)
Jenjang Sekolah : Sekolah Dasar (SD)
Fase/Kelas : C/ V
Tahun Pelajaran : 2023/2024 Semester : Genap (II)
Alokasi Waktu : 6 JP (6 x 35 menit) B. Kompetensi Awal
1. Peserta didik dapat mengidentifikasi materi berdasarkan wujud zatnya
2. Peserta didik dapat mengidentifikasi materi berdasarkan komponen penyusunnya 3. Peserta didik dapat menganalisis perubahan materi yang terjadi pada suatu fenomena.
4. Peserta didik mampu mengumpulkan data pada kegiatan projek yang dilakukan
5. Peserta didik mampu menganalisis dan mengambil kesimpulan melalui data yang dikumpulkan.
C. Profil Pelajar Pancasila
1. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia 2. Gotong Royong
3. Bernalar Kritis D. Sarana dan Prasarana
1. Sarana
Kelas dan lingkungan sekolah untuk peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran.
2. Prasarana
a. Sumber Belajar
1) Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Fase C kelas V.
2) Buku Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD Kelas V.
3) Buku Ilmu Pengetahuan Alam SD Kelas V b. Alat Belajar
1) Komputer/ laptop 2) Proyektor
3) Jaringan internet c. Media Belajar
1) Gambar dan video tentang materi berdasarkan komponen penyusunnya 2) LKPD
3) Kuis dengan Wordwall E. Target Peserta Didik
Peserta didik regular/ tipikal F. Jumlah Peserta Didik
Sebanyak 28 peserta didik dalam satu kelas, terbagi menjadi 7 kelompok, masing - masing kelompok 4 orang. Untuk sekolah yang peserta didiknya kurang dari 28, dapat menyesuaikan jumlah kelompoknya sesuai kebutuhan pembelajaran.
G. Model Pembelajaran 1. Mode Pembelajaran
Tatap muka
2. Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) 3. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Diskusi kelompok c. Tanya jawab d. Penugasan KOMPETENSI INTI
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1. Dengan kegiatan mengamati berbagai gambar benda termasuk dalam zat tunggal, peserta didik dapat menuliskan pengertian zat tunggal dan mengidentifikasi contoh benda termasuk zat tunggal di lingkungan sekitar dengan benar.
2. Dengan kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat mendeskripsikan perbedaan antara unsur dan senyawa dengan benar.
3. Dengan berdiskusi, peserta didik dapaat menyajikan informasi tentang penggunaan unsur tertentu dan senyawanya dalam kehidupan dengan benar.
4. Dengan kegiatan membaca teks mengenai zat tunggal dan campuran, peserta didik dapat menuliskan pengertian zat campuran dan menuliskan contoh benda termasuk zat campuran di lingkungan sekitar dengan benar.
5. Dengan kegiatan diskusi, peserta didik dapat mengidentifikasi perbedaan antara zat tunggal dan campuran berdasarkan sifat-sifat dari keduanya.
6. Dengan kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat mengklasifikasikan materi dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan komponen penyusunnya (zat tunggal dan campuran).
7. Dengan kegiatan mempelajari lebih lanjut bacaan, peserta didik dapat mendeskripsikan berbagai metode untuk memisahkan campuran.
8. Dengan kegiatan lanjutan, peserta didik dapat menggali metode-metode pemisahan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah lingkungan.
B. Pemahaman Bermakna
1. Peserta didik akan belajar perbedaan zat tunggal dan campuran.
2. Peserta didik akan belajar tentang sifat-sifat dari zat tunggal dan campuran.
3. Peserta didik akan belajar manfaat zat tunggal dan campuran dalam kehidupan manusia.
4. Peserta didik akan belajar metode yang dapat digunakan untuk memisahkan campuran.
5. Peserta didik akan belajar cara meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan dengan memanfaatkan metode pemisahan campuran.
C. Pertanyaan Pemantik Pertemuan ke-1:
1. Sifat-sifat fisik apa yang dapat kalian amati dari benda-benda ini?
2. Kalian telah mengenal nama-namanya. Di manakah benda-benda ini kalian temukan?
Bagaimana manusia memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari?
3. Kelompokkanlah benda-benda yang menurutmu memiliki sifat-sifat fisik yang sama!
4. Jika belum pernah melihat semua benda yang ditunjukkan, buatlah dugaan mengenai kegunaan setiap benda tersebut.
Pertemuan ke-2:
1. Tahukah kalian bagaimana air mineral yang setiap hari kita minum dikatakan aman untuk dikonsumsi? Padahal zat-zat yang ada di alam umumnya masih tercampur dengan zat-zat lainnya. Untuk itulah diperlukan pengolahan air yang bertujuan menghasilkan air yang memenuhi standar kesehatan. Pengolahan air yang dilakukan ini harus terlebih dahulu melalui sebuah metode, yang disebut metode pemisahan campuran.
2. Campuran dapat dipisahkan berdasarkan sifat fisiknya. Sebutkan metode yang digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan sifat fisikanya!
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1: Zat Tunggal dan Campuran a. Model pembelajaran: Problem Based Learning b. Alokasi waktu: 3 JP
c. Tabel urutan kegiatan:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan Fase 1: Persiapan dan Motivasi
1. Guru memberikan salam, menyapa dan mengkondisikan peserta didik pada situasi belajar yang kondusif.
2. Peserta didik berdoa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing dipimpin oleh salah satu Peserta didik (Penerapan Budaya Positif sekolah yaitu karakter pelajar Pancasila Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia).
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
4. Guru memberikan motivasi dan mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan ice breaking agar peserta didik lebih fokus dalam belajar.
5. Guru membuka proses pembelajaran dengan menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 3-4 orang dalam setiap kelompok.
15 menit
Inti Fase 2: Orientasi Peserta Didik terhadap Masalah 1. Guru mengkondisikan peserta didik sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
2. Guru memberikan pertanyaan pemantik:
a. Sifat-sifat fisik apa yang dapat kalian amati dari
75 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu benda-benda ini?
b. Kalian telah mengenal nama-namanya. Di manakah benda-benda ini kalian temukan?
Bagaimana manusia memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari?
c. Kelompokkanlah benda-benda yang menurutmu memiliki sifat-sifat fisik yang sama!
d. Jika belum pernah melihat semua benda yang ditunjukkan, buatlah dugaan mengenai kegunaan setiap benda tersebut.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap jawaban yang peserta didik berikan.
Fase 3: Mengorganisasi Peserta Didik dalam Belajar 1. Guru membagikan lembar kerja peserta didik.
2. Peserta didik melakukan proses pengamatan gambar dan mengisi pertanyaan yang ada di LKPD
Fase 4: Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok
1. Guru membimbing setiap kelompok dalam memahami setiap permasalahan yang ada di LKPD dan menyampaikan informasi tentang zat tunggal dan campuran.
2. Peserta didik melakukan pengamatan tentang zat tunggal dan campuran yang ada di lingkungan sekitar.
3. Peserta didik melakukan penyelidikan sesuai LKPD yang diberikan guru dan berdiskusi dalam kelompoknya.
4. Pada saat melakukan pengamatan, peserta didik juga melakukan kegiatan ramah lingkungan dengan memungut sampah di lingkungan sekolah (pembentukan karakter pelajar Pancasila)
Fase 5: Mengembangkan dan Menyajikan karya 1. Peserta didik mencari informasi tentang zat tunggal
dan campuran.
2. Peserta didik menggunakan sumber belajar LKPD dan buku penunjang lainnya untuk menggali informasi sebanyak mungkin.
3. Peserta didik kembali mendiskusikan gagasan yang disampaikan oleh peserta didik lain dalam kelompok tersebut dan menuliskan jawabannya di LKPD
4. Peserta didik menyajikan hasil pengamatannya melalui
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu laporan pengamatan.
Fase 6: Analisis dan Evaluasi
1. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya secara jujur berdasarkan hasil diskusi dan pengamatannya.
2. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya kepada kelompok yang tampil.
3. Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi jawaban semua kelompok.
4. Agar lebih memahami materi yang telah dipelajari guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan di lingkungan rumahnya.
5. Sebagai produk pembelajaran berdiferensiasi, hasil penyelidikannya dapat dilaporkan dalam bentuk cerita ilmiah, ilustrasi gambar dan laporan pengamatan ilmiah beserta penjelasannya.
6. Produk peserta didik akan ditampilkan dan diberikan feedback oleh guru pada pertemuan selanjutnya.
Penutup 1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah berlangsung, seperti:
a. Apa saja yang telah dipahami peserta didik?
b. Apa yang belum dipahami peserta didik?
c. Bagaimana perasaan selama mengikuti pembelajaran?
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
3. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
4. Peserta didik melakukan operasi semut untuk menjaga kebersihan kelas.
6. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang peserta didik.
15menit
2. Pertemuan ke-2: Pemisahan Campuran
a. Model pembelajaran: Problem Based Learning b. Alokasi waktu: 3 JP
c. Tabel urutan kegiatan:
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendahuluan Fase 1: Persiapan dan Motivasi
1. Guru memberikan salam, menyapa dan
15 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu mengkondisikan peserta didik pada situasi belajar
yang kondusif.
2. Peserta didik berdoa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing dipimpin oleh salah satu Peserta didik (Penerapan Budaya Positif sekolah yaitu karakter pelajar Pancasila Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia).
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
4. Guru memberikan motivasi dan mengajak peserta didik untuk melakukan kegiatan ice breaking agar peserta didik lebih fokus dalam belajar.
5. Guru membuka proses pembelajaran dengan menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 3-4 orang dalam setiap kelompok.
Inti Fase 2: Orientasi Peserta Didik terhadap Masalah 1. Guru mengkondisikan peserta didik sesuai dengan
kelompoknya masing-masing.
2. Guru memberikan pertanyaan pemantik:
a. Tahukah kalian bagaimana air mineral yang setiap hari kita minum dikatakan aman untuk dikonsumsi? Padahal zat-zat yang ada di alam umumnya masih tercampur dengan zat-zat lainnya.
Untuk itulah diperlukan pengolahan air yang bertujuan menghasilkan air yang memenuhi standar kesehatan. Pengolahan air yang dilakukan ini harus terlebih dahulu melalui sebuah metode, yang disebut metode pemisahan campuran.
b. Campuran dapat dipisahkan berdasarkan sifat fisiknya. Sebutkan metode yang digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan sifat fisikanya!
3. Guru memberikan umpan balik terhadap jawaban yang peserta didik berikan.
Fase 3: Mengorganisasi Peserta Didik dalam Belajar 1. Guru membagikan lembar kerja peserta didik.
2. Peserta didik melakukan proses pengamatan gambar dan mengisi pertanyaan yang ada di LKPD
75 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Fase 4: Membimbing Penyelidikan Individu dan
Kelompok
1. Guru membimbing setiap kelompok dalam memahami setiap permasalahan yang ada di LKPD dan menyampaikan informasi tentang pemisahan campuran.
2. Peserta didik melakukan pengamatan tentang pemisahan campuran yang ada di lingkungan sekitar.
3. Peserta didik melakukan penyelidikan sesuai LKPD yang diberikan guru dan berdiskusi dalam kelompoknya.
4. Pada saat melakukan pengamatan, peserta didik juga melakukan kegiatan ramah lingkungan dengan memungut sampah di lingkungan sekolah (pembentukan karakter pelajar Pancasila)
Fase 5: Mengembangkan dan Menyajikan karya 1. Peserta didik mencari informasi tentang pemisahan
campuran.
2. Peserta didik menggunakan sumber belajar LKPD dan buku penunjang lainnya untuk menggali informasi sebanyak mungkin.
3. Peserta didik kembali mendiskusikan gagasan yang disampaikan oleh peserta didik lain dalam kelompok tersebut dan menuliskan jawabannya di LKPD
4. Peserta didik menyajikan hasil pengamatannya melalui laporan pengamatan.
Fase 6: Analisis dan Evaluasi
1. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya secara jujur berdasarkan hasil diskusi dan pengamatannya.
2. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya kepada kelompok yang tampil.
3. Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi jawaban semua kelompok.
4. Agar lebih memahami materi yang telah dipelajari guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan di lingkungan rumahnya.
5. Sebagai produk pembelajaran berdiferensiasi, hasil penyelidikannya dapat dilaporkan dalam bentuk cerita ilmiah, ilustrasi gambar dan laporan pengamatan ilmiah beserta penjelasannya.
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu 6. Produk peserta didik akan ditampilkan dan diberikan
feedback oleh guru pada pertemuan selanjutnya.
Penutup 1. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah berlangsung, seperti:
a. Apa saja yang telah dipahami peserta didik?
b. Apa yang belum dipahami peserta didik?
c. Bagaimana perasaan selama mengikuti pembelajaran?
2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
3. Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
4. Peserta didik melakukan operasi semut untuk menjaga kebersihan kelas.
6. Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang peserta didik.
15menit
E. Asesmen
No. Jenis Bentuk
1 Diagnostik non-kognitif Pertanyaan lisan
2 Penilaian sikap spiritual dan sosial (individu) Observasi 3 Penilaian pengetahuan:
a. Penugasan LKPD (kelompok) b. Soal Evaluasi (individu)
LKPD (Terlampir) Soal Evaluasi (Terlampir) 4 Penilaian Keterampilan:
Evaluasi Performa dalam diskusi dan presentasi (Kelompok)
Lembar Observasi (Terlampir)
F. Kegiatan Pengayaan dan Remedial 1. Kegiatan Pengayaan
Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mampu mencapai kompetensi yang telah ditetapkan dalam pembelajaran. Adapun bentuk pengayaan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Melaksanakan konsep tutor sebaya, dimana peserta didik yang telah mencapai kompetensi yang ditetapkan memberi bantuan kepada rekannya yang belum mampu mencapai kompetensi yang ditetapkan.
b. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang pemisahan campuran yang ada di sekitar peserta didik.
2. Kegiatan remedial
Kegiatan remedial dilaksanakan bagi peserta didik yang belum mampu mencapai kompetensi dari pembelajarannya.
a. Melalui tutor sebaya apabila peserta didik yang remedial jumlahnya tidak lebih dari 50% jumlah peserta didik di kelas.
b. Bimbingan khusus apabila peserta didik yang remedial jumlahnya sedikit, sekitar 1- 5 peserta didik.
c. Pembelajaran dengan model dan metode yang berbeda apabila peserta didik yang remedial jumlahnya lebih dari 50% peserta didik di kelas.
G. Refleksi
1. Refleksi Guru
a. Apakah terdapat kendala dalam pembelajaran?
b. Apakah semua tujuan pembelajaran tercapai?
c. Apa saja kesulitan siswa saat mengikuti pembelajaran?
d. Apakah level ketuntasan minimal kelas mencapai 80 persen?
e. Apakah strategi pembelajaran perlu perbaikan? Pada bagian mana?
2. Refleksi Peserta Didik
a. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pembelajaran hari ini?
b. Apakah ada kesulitan saat pembelajaran?
c. Bagaimana cara kalian mengatasi kesulitan tersebut?
H. Daftar Lampiran 1. Bahan Ajar
2. Media Pembelajaran 3. LKPD
4. Lembar Asesmen 5. Lembar Refleksi 6. Glosarium 7. Daftar Pustaka
Mengetahui, Kepala Sekolah
SITI NURHAYATI, S.Pd.
NIP.
Banjarsari, April 2024 Guru Kelas V
Nova Nursanty & Maya Selviani Ajid
Lampiran 1
BAHAN AJAR
A. Zat Tunggal dan Campuran
Semua benda yang ada di sekitar kita termasuk materi. Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Berdasarkan komposisi penyusunnya, materi dibedakan menjadi zat tunggal dan campuran.
1. Zat tunggal
Zat tunggal merupakan zat yang terdiri atas materi sejenis.
Contoh benda termasuk dalam zat tunggal adalah air, garam, gula, dan emas 24 karat.
Zat tunggal disebut sebagai zat murni, karena komponen penyusunnya hanya satu materi.
Zat tunggal terbagi menjadi dua yaitu unsur dan senyawa.
a. Unsur, merupakan zat kimia yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih sederhana. Unsur terbagi menjadi dua, yaitu:
1) Unsur logam mempunyai beberapa sifat khusus, yaitu berwujud padat kecuali raksa yang berwujud cair, berwarna putih mengkilap/keperakan/abu-abu/kuning, penghantar listrik dan panas yang baik, mempunyai titik didih atau titik leleh yang tinggi, serta dapat dibentuk menjadi lempengan atau lembaran.
Contoh unsur logam:
• Tembaga, digunakan dalam kabel listrik, uang logam dan perhiasan.
• Seng, digunakan di setiap pembuatan atap rumah.
• Platina, digunakan pada bagian knalpot mobil atau kontak listrik.
• Besi, digunakan sebagai bahan campuran dengan karbon untuk menghasilkan baja.
• Emas, merupakan logam yang tidak reaktif dan ditemukan dalam bentuk murni, biasanya digunakan untuk perhiasan maupun komponen listrik berkualitas.
• Nikel, digunakan untuk lapisan pelindung
• Krom, digunakan untuk campuran baja menjadikannya stainless steel dan biasanya untuk bumper mobil.
Contoh lainnya: aluminium, barium, kalium, kalsium, perak, magnesium, mangan, natrium.
2) Unsur semi-logam (metaloid), merupakan unsur yang memiliki sifat antara logam dan non-logam. Umumnya, unsur ini bersifat semikonduktor. Jadi, saat suhu rendah, unsur ini tidak dapat menghantarkan listrik dengan baik (isolator), sedangkan saat suhu tinggi, unsur ini dapat menghantarkan listrik dengan baik (konduktor). Unsur semilogam berwujud padat, namun teksturnya lebih rapuh
dibandingkan unsur logam serta berwarna abu-abu mengkilap atau keperakan.
Contoh unsur semi logam (metaloid):
• Germanium, adalah bahan semikonduktor yang digunakan untuk digunakan pada lensa kamera sudut lebar dan lensa objektif untuk mikroskop, sebagai bahan paduan (menambahkan 1% germanium pada perak akan mencegahnya menodai) pada lampu neon, dan sebagai katalis, serta digunakan dalam spektroskop inframerah.
• Silikon, merupakan unsur paling banyak ke-2 di alam. Kegunaannya sebagai sumber bahan pembuatan semikonduktor, gelas, dan keramik, serta peralatan pemotong hingga pengamplasan.
Contoh lainnya: boron, arsen, antimon, tellurium, dan polonium.
3) Unsur non-logam memiliki beberapa sifat khusus, yaitu berwujud padat, cair, dan gas pada suhu ruangan. Umumnya, berwarna tidak mengkilap, bukan penghantar listrik dan panas yang baik, mempunyai titik didih atau titik leleh yang rendah, serta tidak dapat dibentuk, direntangkan, atau ditarik.
Contoh unsur non-logam:
• Bromin merupakan unsur non-logam yang berbentuk cair, dapat dijadikan obat penenang saraf, dan bahan campuran untuk zat pemadam kebakaran.
• Iodin/ Yodium, merupakan unsur non-logam yang berbentuk padat, dapat digunakan untuk membuat garam dapur dan bahan tes amilum di industri tepung, serta digunakan untuk antiseptik luka.
• Fluorin, merupakan unsur non-logam yang berbentuk gas, fluoride biasanya dicampur ke pasta gigi untuk menguatkan gigi dan Freon-12 untuk pendingin kulkas dan AC.
Contoh lainnya: belerang, fosforus, karbon, helium, hydrogen, klorin, nitrogen, oksigen, dan neon.
b. Senyawa, adalah suatu zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia. Berdasarkan asal pembentuknya, senyawa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu senyawa organik dan senyawa anorganik.
1) Senyawa organik, berasal dari makhluk hidup atau dari proses fotosintesis.
Senyawa ini terdiri dari unsur karbon (C) sebagai rangkaian utamanya.
Sifat senyawa organik tidak mudah larut dalam udara, namun akan larut jika dicampur dengan pelarut yang bersifat organik juga. Selain itu, akibat unsur pembentuknya yang berupa karbon (C), senyawa organik cenderung mudah terbakar.
Contoh senyawa organik antara lain gula, alkohol, dan urea.
2) Senyawa anorganik, berasal dari sumber daya mineral yang terdapat di bumi.
Senyawa ini memiliki titik didih atau titik leleh yang relatif tinggi dibandingkan dengan senyawa organik. Senyawa anorganik memiliki sifat mudah larut dalam udara dan cenderung tidak mudah terbakar.
Contoh senyawa anorganik, yaitu air, udara, garam, karbon dioksida, dan lain-lain.
2. Campuran
Campuran adalah suatu zat yang terdiri atas gabungan dua atau lebih zat yang berbeda tanpa melalui reaksi kimia. Gabungan zat-zat ini bisa berupa senyawa dengan senyawa, unsur dengan unsur, atau senyawa dengan unsur. Namun zat tersebut tidak dapat bersatu secara kimiawi karena masih mempertahankan sifat aslinya.
Campuran dapat dibedakan menjadi campuran homogen dan campuran heterogen.
a. Campuran homogen (disebut sebagai larutan), merupakan campuran yang zat penyusunnya tercampur sempurna, sehingga zat penyusunnya tidak dapat dibedakan.
Contoh: air garam (campuran air dan garam), sirop (campuran air, gula, dan pewarna),
udara (campuran gas-gas), perunggu (campuran tembaga dan timah), kuningan (campuran tembaga dan seng, dengan elemen tambahan seperti timbal, timah, dan aluminium).
b. Campuran heterogen, merupakan campuran yang zat penyusunnya tidak tercampur sempurna, sehingga zat penyusunnya masih dapat dibedakan.
Contoh: campuran air dengan kopi, campuran air dengan tepung, campuran air dengan pasir, campuran air dengan minyak, dan campuran air dengan susu.
Campuran heterogen terbagi menjadi dua, yaitu koloid dan suspensi.
1) Koloid adalah campuran zat heterogen yang terdiri dari dua zat atau lebih, dengan partikel-partikel zat yang berukuran koloid tersebar merata dalam zat lain.
Ciri-ciri koloid:
• Terlihat keruh tetapi tetap stabil atau tidak memisah.
• Tidak dapat disaring.
Contoh koloid: air susu, santan, dan cat.
2) Suspensi Ciri suspensi:
• Antar komponen suspensi masih ada bidang batas dan dapat dibedakan tanpa menggunakan mikroskop.
• Terlihat keruh dan tidak stabil.
• Zat tersuspensi lambat laun akan terpisah karena gravitasi atau karena mengalami sedimentasi.
• Dapat dipisahkan melalui penyaringan.
Contoh suspensi: campuran terigu dengan air, campuran air dengan pasir.
B. Pemisahan Campuran 1. Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat berupa penyaring. Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya.
Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula.
2. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran yang didasarkan pada campuran di mana salah satu komponen dapat menyublim (perubahan wujud dari zat padat menjadi gas) sedangkan komponen yang lain tidak dapat menyublim. Bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim. Contohnya kapur barus yang kotor dapat dipisahkan dan dibersihkan dari kotorannya. Kapur barus yang bercampur kotoran (pasir) akan menguap menjadi gas ketika dipanaskan. Uap (gas) dari kapur barus akan menyublim menjadi kapur barus dan menempel pada pinggan penguapan. Dengan cara ini dapat memisahkan kapur barus dari campurannya.
3. Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Ada dua cara kristalisasi yaitu kristalisasi melalui penguapan dan pendinginan.
a. Kristalisasi melalui penguapan
Kristalisasi melalui penguapan dilakukan dengan menguapkan pelarut dalam suatu larutan. Proses dilakukan dengan cara memanaskan larutan sampai semua pelarut
menguap dan diperoleh bahan yang semula terlarut/ zat terlarut. Metoda ini dimanfaatkan pada industri pembuatan garam. Larutan garam dipanaskan sampai mendidih dan airnya menguap sampai terbentuk kristal garam.
b. Kristalisasi melalui pendinginan
Pada kristalisasi ini larutan jenuh yang suhunya tinggi didinginkan sehingga zat terlarut mengkristal. Hal itu terjadi karena kelarutan berkurang Ketika suhu diturunkan. Melalui kristalisasi ini diperoleh zat padat yang lebih murni karena pengotornya tidak ikut mengkristal. Contoh kritalisasi kalium nitrat.
4. Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih komponen-komponen dalam campuran tersebut. Dasar pemisahannya adalah titik didih yang berbeda antara komponen yang akan dipisahkan. Teknik yang digunakan adalah campuran dididihkan, diuapkan kemudian didinginkan kembali, sehingga dihasilkan zat murni yang diinginkan. Contohnya pemisahan minyak bumi.
5. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar pemisahan ini adalah kelarutan dalam pelarut tertentu. Ada beberapa macam ekstraksi diantaranya:
a. Ekstraksi sederhana dilakukan dengan merendam bahan dalam pelarut diaman zat yang diinginkan dapat melarut kemudian setelah beberapa waktu larutan dipisahkan dari ampasnya. Cara ini dimanfaatkan untuk meperoleh zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan.
b. Ekstraksi pelarut dilakukan dengan melarutkan bahan dalam larutan yang sesuai kemudian ditambah pelarut kedua dimana zat yang diinginkan akan melarut dan tidak bercampur dengan pelarut pertama. Larutan dikocok lalu didiamkan hingga terjadi dua lapisan yang dapat dipisahkan dengan bantuan corong pisah. Metode ini biasanya digunakan untuk memurnikan logam.
6. Kromatografi
Kromatografi merupakan suatu metoda pemisahan berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan. Contohnya kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.
7. Sentrifugasi
Prinsip teknik pemisahan ini adalah adanya gaya sentrifugal yang diberikan pada partikel-partikel dalam campuran sehingga lama kelamaan partikel yang massa jenisnya lebih besar akan mengendap. Contohnya adalah pemisahan partikel dalam darah dan pemisahan partikel dalam madu.
Adapun contoh pemanfaatan metode pemisahan suatu campuran dalam kehidupan sehari- hari.
1. Metode penyaringan dimanfaatkan pada proses pengolahan air, yaitu membersihkan air dari pengotornya.
2. Metode kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari digunakan dalam pembuatan garam dapur dari air laut. Air laut banyak mengandung mineral terutama garam dapur (NaCl).
Petani garam dapur memisahkannya dengan cara air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan kembali). Contoh lain penggunaan metode kristalisasi adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga air tebu tersebut menjadi
kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula. Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.
3. Metode Destilasi
Metode destilasi digunakan pada proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, pembuatan minyak atsiri dan memurnikan air minum. Minyak bumi mengandung campuran berbagai jenis cairan yaitu bensin, minyak tanah, solar, oli, dan bagian yang berupa padatan. Masing-masing cairan tersebut dapat dipisahkan melalui destilasi bertingkat atau destilasi fraksional karena mempunyai titik didih yang berbeda.
Hasil destilasi minyak bumi, diantaranya: bensin, minyak tanah, oli dan gas.
Lampiran 2:
Lampiran 3:
Lampiran 4:
Lampiran 5:
Lampiran 6: