MEMPERTAHANKAN PANCASILA DALAM
MENGISI KEMERDEKAAN
Drs. Sudarsana, PGD in PD
A. Mempertahankan Pancasila (nilai- nilai sila Pancasila) dibutuhkan
proses realisasi, sosialisasi dan pemberdayaan pancasila
• Pancasila merupakan sistem nilai
• Dijabarkan dalam norma negara (uud 1945)
• Pengamalan bersifat kongkrit dan empiris dalam bentuk realisasi kongkrit dalam
bidang kenegaraan
Pancasila juga merupakan suatu filsafat bangsa Indonesia diistilahan sebagai pandangan hidup, maka:
• Pancasila merupakan suatu sistem nilai
• Dijabarkan (dalam norma hukum, norma etika)
• Direalisasikan dalam suatu kehidupan bersifat kongkrit, nyata, empiris
o.k.i.
Perlu transformasi dari sistem nilai, norma,
kemudian dijabarkan dalam suatu realisasi yang disebut praksis
B. Proses Sosialisasi
Pembudayaan Pancasila
• Wujud kebudayaan manusia berupa: kompleks gagasan, ide-ide, dan pikiran manusia yang
dalam hal ini bersifat abstrak
• Hasil kebudayaan: suatu nilai yang hanya dapat dipahami, dihayati, dan dimengerti.
Contoh: pengetahuan, ideologi, etika, estetika, norma, kaidah, dsb
• Wujud kebudayaan manusia yang bersifat
kongkrit: aktivitas manusia dalam masyarakat saling berinteraksi maka terwujudlah suatu sistem sosial.
• Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
• Wujud budaya kongkrit lainnya: bentuk-bentuk budaya fisik yang dihasilkan oleh manusia, sering disebut benda-benda budaya
(Benda budaya fisik:
benda bergerak seperti: kendaraan, mesin- mesin, suatu hasil teknologi;
benda tidak bergerak: bangunan, candi, tempat ibadah, dsb)
Secara sistematik wujud sistem sosial-kebudayaan dalam pembudayaan Pancasila:
• Pembudayaan nilai-nilai Pancasila
• Sistem sosial (pembudayaan Pancasila pada kehidupan sosial)
• Wujud fisik (pembudayaan Pancasila dalam wujud bangunan fisik)
Dalam hubungan ini Pancasila merupakan core values sistem sosial-kebudayaan masyarakat Indonesia, yaitu: suatu esensi nilai kebudayaan sosial-kebudayaan yang disebut
MULTIKULTURALISME.
Tantangan:
• Semakin kuatnya pengaruh individualisme;
primordialisme; fanatisme etnis, ras, golongan maupun agama.
• Bangsa Indonesia adalah multikultural, multietnis, multireligius
o.k.i
nilai-nilai persatuan dalam suatu keragaman harus dibudayakan dengan berbasisipada etika religius dan kemanusiaan yang adi; dan beradab, inilah
yang perlu diperjuangkan, dipertahankan, sejak 17 Agustus 1945 s.d seterusnya.
C. Pembudayaan Nilai-Nilai Pancasila
• Pembudayaan niali-nilai Pancasila pada domain nilai.
• Realitas nilai adalah merupakan sesuatu yang hanya dapat dipahami dan dimengerti oleh manusia.
• Strategi: menghubungkan nilai-nilai Pancasila dengan realitas kongkrit kehidupan manusia
• Misal: nilai Ketuhanan juga harus dihubungkan dengan realitas (kehidupan manusia dalam masyarakat,
berbangsa, bernegara)
• Misalnya: sikap toleransi, tidak memaksakan keyakinan beragama pada orang lain dsb)
• Sila Kemanusiaan selain menampakkan
pengertian nilai kemanusiaan, juga dihubungkan dengan realitas kehidupan manusia. Misalnya:
senang melakukan kegiatan kemanusiaan;
mengangkat harkat martabat manusia.
• Sila Persatuan menanamkan pengertian nilai persatuan juga dihubungkan kehidupan
praksisnya seperti: cinta tanah air, bangsa dan
negara; memelihara; mempertahankan; menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; dsb.
• Nilai kerakyatan selain memberikan pengertian nilai kerakyatan namun juga dihubungkan dengan realitas kongkrit, misalnya: memberikan hak yang sama pada orang lain; menghargai pendapat orang lain; melakukan musyawarah; dsb.
• Sila keadilan sosial memberikan pengertian nilai keadilan sosial yang dihubungkan dengan
kehidupan kongkrit, misalnya: memberikan hak pada orang lain yang memang memilikinya;
memenuhi kewajiban dalam kehidupan
bermasyarakat; mewujudkan kebersamaan dengan tidak menonjolkan kepentingan individu; dsb
Pembudayaan Pancasila pada kehidupan sosial:
Proses pembudayaan Pancasila dalam kehidupan sosial-budaya secara kongkrit. Realisasi Pancasila dilaksanakan secara langsung dalam kehidupan masyarakat secara kongkrit.
Nilai-nilai Pancasila diaktulalisasikan dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan situasi, kondisi dan keadaan masyarakat. Misal: di
lingkungan RT, RW langsung mempraktekkan dan mewujudkan nilai-nilai Pancasila.
Misal praktek realisasi musyawarah-mufakat, sikap toleransi, realisasi kemanusiaan
• Kompleknya dan modernitas masyarakat, maka pembudayaan pada kehidupan sosial dapat
melalui IT, internet, dsb.
Pembudayaan Pancasila dalam wujud budaya fisik langsusng, misalnya:
• pada kaos dengan gambar, simbol nasionalisme, semboyan kebangsaan, dsb;
• cinderamata;
• buku;
• lukisan; dsb.