MENGAPA LINGKUNGAN BERUBAH?
BAGAIMANA MENJAGANYA?
Penulis Modul : Luh Emy Kertiasih, S.Pd.,M.Pd Kode Modul Ajar : BIO. E. AYP. 10.15-10.17
Fase : E Jenjang : SMA Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit Perkiraan Jumlah Siswa : 25-32 Moda Pembelajaran : PJJ/PTM
Ketersediaan Materi
1. Ada pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi: YA / TIDAK
2. Ada materi khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar: YA / TIDAK 3. Ada materi khusus untuk siswa yang berkebutuhan khusus. YA/TIDAK
4. Ada materi pengayaan alternatif menggunakan teknologi. YA/TIDAK
Profil Pelajar Pancasila :
Bernalar Kritis, Mandiri, Bergotong Royong, Kreatif
Sarana Dan Prasarana :
Laptop, Gawai, Wifi, Gambar/Foto suatu wilayah, LCD Proyektor, Speaker.
Tujuan Pembelajaran
10.15 Mengidentifikasi perubahan lingkungan yang terjadi di sekitarnya dengan menyajikan laporan hasil pengamatan
10.16 Menganalisis penyebab dan dampak negatif dari perubahan lingkungan dengan menyajikan data hasil kajian literatur atau pengamatan atau wawancara
10.17 Mendeskripsikan bioteknologi yang dapat diterapkan dalam mengatasi perubahan lingkungan dengan menyajikan diagram dari hasil kajian literatur atau wawancara
Elemen Capaian Pembelajaran : Pemahaman sains dan Keterampilan Sains
Metode Pembelajaran
Diskusi, Tanya Jawab, Observasi dan Presentasi
Materi Prasyarat
1. Komponen ekosistem 2. Interaksi antar ekosistem 3. Pengelolaan limbah 4. Definis bioteknologi 5. Jenis-jenis bioteknologi
Kelas : X
Pertemuan Ke-1
Pemahaman Bermakna :
Murid akan memahami bahwa lingkungan terus berubah dan dapat memberikan dampak negatif bagi kelangsungan mahluk hidup
Pertanyaan Pemantik
Anak-anak, masih ingatkan kalian bagaimana jumlah rumah di lingkungan kalian pda saat kalian duduk di sekolah dasar? Bandingkan dengan kondisi saat ini. Adalah yang berubah? Apakah perubahan itu menguntungkan bagi manusia?
Persiapan Pembelajaran :
1. Gambar perubahan lingkungan (gambar terlampir).
2. Absensi
3. Meeting Link (dapat menggunakan google meet atau zoom) 4. Pastikan laptop atau gawai Bapak/Ibu dalam kondisi baik
5. Memberitahukan orang tua murid apabila PTM tidak dapat berlangsung, maka murid akan melakukan observasi di lingkungan sekitar.
6. Pastikan Bapak/Ibu telah menyepakati Learning Management System (LMS) yang akan digunakan.
Misalnya Google Classroom, Edomodo dan yang lainnya.
7. Apabila di sekolah Bapak/Ibu tidak memungkinan menggunakan LMS dan Whatssap Group untuk moda PJJ maka Bapak/Ibu dapat melakukan kunjungan rumah untuk memberikan materi serta LKPD.
Pembukaan (Durasi 10 Menit)
Berikut adalah kegiatan pembukaan pada pertemuan ke-1, Bapak/Ibu dapat memilih salah satu moda pembelajaran sesuai dengan kondisi pada wilayah Bapak/Ibu.
1. Menyapa dan Mempersiapkan Peserta Didik
PTM PJJ Sinkron PJJ Asinkron
1. Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
2. Mengecek kehadiran peserta didik
3. Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik dan guru mematuhi protokol kesehatan.
4. Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
1. Menyapa peserta didik melalui Whatsaap Group/Google Meet/Zoom.
2. Mengecek kesiapan peserta didik.
3. Guru dan peserta didik melakukan doa
bersama
Untuk moda PJJ sinkron, Bapak/Ibu dapat
membagikan link absen pada akhir pertemuan.
1. Menyapa peserta didik pada LMS yang digunakan.
2. Mengingatkan peserta didik untuk mengisi absensi pada LMS
2. Apersepsi
PTM PJJ Sinkron PJJ Asinkron
1. Meminta peserta didik untuk memperhatikan gambar berikut :
Gambar 1. Lapangan Tahun 2013
Gambar 2. Lapangan Tahun 2017
2. Peserta didik menjawab pertanyaan : apakah yang berubah dari lingkungan kalian? Mengapa demikian?
3. Mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa lingkungan senantiasa berubah dan memiliki dampak negatif maupun positif.
1. Meminta peserta didik meperhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 1. Lapangan Tahun 2013
Gambar 2. Lapangan Tahun 2017
2. Peserta didik menjawab pertanyaan : apa perbedaan dari kedua gambar diatas?
Perubahan apa yang terjadi?
3. Mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa lingkungan senantiasa berubah dan memiliki dampak negatif maupun positif.
1. Tautkan video berikut pada LMS yang Bapak/Ibu gunakan. Minta peserta didik untuk mencermati video tersebut.
https://www.youtube.com/w atch?v=_8nGtzzGJZY
Catatan : Bapak/Ibu dapat juga menggunakan foto atau gambar lingkungan di wilayah Bapak/Ibu dari tahun yang berbeda dan telah mengalami perubahan yang berdampak negatif.
2. Peserta didik menjawab pertanyaan perubahan apa yang terjadi pada Kuta, Bali? Mengapa demikian?
3. Mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa lingkungan senantiasa berubah dan memiliki dampak negatif maupun positif.
Kegiatan Pembelajaran (Durasi 70 Menit)
Berikut adalaha kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-2. Bapak/Ibu dapat memilih salah satu moda pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah Bapak/Ibu. Untuk kegiatan inti, Bapak/Ibu dapat melakukan pendampingan secara intensif bagi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar.
PTM PJJ Sinkron PJJ Asinkron
1. Guru meminta peserta didik untuk membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang.
2. Peserta didik bersama guru menyepakati wilayah yang akan diobservasi. Bapak/Ibu dapat memilih wilayah yang telah mengalami kerusakan akibat perubahan lingkungan. Misalnya : a) wilayah yang awalnya bersih dari sampah, namun saat ini telah berubah menjadi tempat
pembuangan sampah liar, b) garis pantai yang semakin sempit, c) luas sawah yang semakin sempit dan lain sebagainya.
3. Peserta didik melakukan observasi pada wilayah yang telah di sepakati.
Catatan : apabila wilayah yang akan diamati jauh dari sekolah maka Bapak/Ibu mengarahkan peserta didik agar melakukan observasi setelah pembelajaran selesai.
4. Peserta didik mencatat hasil temuannya pada lembar kerja peserta didik yang telah di sediakan.
5. Peserta didik melakukan
wawancara dengan warga sekitar atau tokoh adat dan dinas lingkungan hidup untuk mengetahui penyebab dari perubahan lingkungan setempat (data ini akan diperlukan pada pertemuan ke-2)
6. Peserta didik melaporkan hasil diskusinya secara tertulis. isinya harus mencakup dokumentasi wilayah observasi, dokumentasi saat melakukan observasi, temuan perubahan serta catatan khusus jika ada.
Instruksi Diberikan Melalui Pertemuan Virtual/Wa Group
1. Guru meminta peserta didik untuk masuk pada meeting room atau whatssap group.
2. Guru menyampaikan bahwa kegiatan kali ini peserta didik akan mengamayti video secara berkelompok pada breakout room.
3. Peserta didik menuju break out room masing-masing.
4. Peserta didik secara berkelompok menyimak video berikut :
Video untuk kelompok 1 dan 2
https://www.youtube.com/
watch?v=85PMqDCkZWY Video untuk kelompok 2 dan 3
https://www.youtube.com/
watch?v=fMI4tdftlPQn 5. Peserta didik secara
berkelompok mencatat segala perubahan yang terjadi pada kota Jakarta dan pantai pada worksheet.
6. Peserta didik secara berkelompok melaporkan hasil observasinya secara tertulis. isinya harus mencakup dokumentasi wilayah observasi, dokumentasi saat melakukan observasi, temuan perubahan serta catatan khusus jika ada.
7. Peserta didik mengunggah hasil diskusinya pada link yang telah diberikan.
Instruksi Diberikan Melalui LMS yang Digunakan Oleh Bapak/Ibu.
1. Peserta didik melakukan observasi pada wilayah yang telah di sepakati. Bapak/Ibu dapat mengarahkan peserta didik untuk mengamati wilayah yang telah
mengalami kerusakan akibat perubahan lingkungan.
Misalnya : a) wilayah yang awalnya bersih dari sampah, namun saat ini telah
berubah menjadi tempat pembuangan sampah liar, b) garis pantai yang semakin sempit, c) luas sawah yang semakin sempit dan lain sebagainya.
2. Peserta didik mengunduh LKPD 2 pada LMS.
3. Peserta didik mencatat hasil temuannya pada LKPD 2 yang telah di sediakan.
4. Peserta didik melakukan wawancara dengan warga sekitar atau tokoh adat serta dinas lingkungan hidup untuk mengetahui penyebab dari perubahan lingkungan setempat (data ini akan diperlukan pada pertemuan ke-2)
5. Peserta didik melaporkan hasil diskusinya secara tertulis. isinya harus mencakup dokumentasi wilayah observasi,
dokumentasi saat observasi, temuan perubahan serta catatan khusus jika ada..
6. Peserta didik mengunggah hasil diskusinya pada link yang telah diberikan.
Penutup (Durasi 10 Menit)
Berikut adalah kegiatan penutup pada pertemuan ke-1, Bapak/Ibu dapat memilih salah satu moda pembelajaran sesuai dengan kondisi pada wilayah Bapak/Ibu.
PTM PJJ Sinkron PJJ Asinkron
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti
pembelajaran.
4. Peserta didik
menyampaikan salam penutup
5. Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.
Instruksi Diberikan Melalui Pertemuan Virtual/Wa Group
1. Peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti pembelajaran.
4. Peserta didik
menyampaikan salam penutup
5. Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.
6. Guru membagikan link absensi
Instruksi Diberikan Melalui LMS yang Digunakan Oleh Bapak/Ibu
1. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan kesimpulan
pembelajaran pada LMS.
2. Guru memberikan tanggapan terhadap kesimpulan yang ditulis peserta didik.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan Ke-1
Rubrik Penilaian Pertemuan Ke-1
Tabel Rubrik Penilaian Laporan Observasi
No Kriteria Skor Bobot
1 Isi Laporan
1. Menyebutkan minimal 3 aspek perubahan yang terjadi (dapat ditunjau dari segi luas wilayah, komposisi komponen ekosistem, kondisi pencemaran dan lain sebagainya)
2. Penjelasan perubahan yang terjadi dipaparkan secara jelas
3. Data hasil pengamatan ditampilkan dalam bentuk tabel/gambar/infografis dan lainnya
4. Mengaitkan konsep-konsep biologi dalam proses perubahan lingkungan
Semua kriteria
terpenuhi 4 6
Tiga kriteria
terpenuhi 3
Dua kriteria
terpenuhi 2
Hanya satu
kriteria terpenuhi 1
2 Tampilan Laporan
1. Tata letak elemen (gambar, tulisan dan lainnya sesuai pada temptnya.
2. Foto dokumentasi wilayah jelas 3. Menggunakan media yang interaktif 4. Tulisan dapat dibaca dengan jelas
Semua kriteria
terpenuhi 4 4
Hanya tiga
kriteria terpenuhi 3 Hanya dua
kriteria terpenuhi 2 Hanya satu
kriteria terpenuhi 1 Nilai : Jumlah skor x bobot x 100
40
Tabel Perkembangan Peserta Didik
No Kriteria Perkembangan
Belum Mulai Sudah 1 Mampu menentukan perubahan lingkungan dilihat dari
berbagai aspek Memenuhi
1 kriteria Memenuhi
2 kriteria Memenuhi semua kriteria 2 Mampu menggali informasi dari berbagai sumber
mengenai perubahan lingkungan
3 Mampu menyampaikan hasil diskusi dengan jelas, menggunakan bahasa baik dan benar
Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila peserta didik telah memenuhi semua kriteria dan memiliki capaian tambahan seperti mampu menampilkan solusi untuk mengurangi masalah lingkungan.
Tindak Lanjut Penilaian
• Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan aktivitas tambahan dengan membaca materi (materi terlampir)
• Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan Kembali oleh guru maupun tutor sebaya.
Materi Ajar Pertemuan Ke-1
A. Definisi Lingkungan Hidup
Pengertian lingkungan hidup dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan umum serta makhluk hidup lain.
Berdasarkan pengertian diatas, pengertian lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
B. Hukum Lingkungan
Berdasarkan aspek, maka hukum lingkungan meliputi hukum tata lingkungan, hukum perlindungan lingkungan, hukum kesehatan lingkungan, hukum pencemaran lingkungan, hukum lingkungan internasional, hukum perselisihan lingkungan. Dalam penyimpulannya, mengemukakan bahwa hukum lingkungan adalah hukum yang mengatur tatananan lingkungan untuk mencapai keselarasan hubungan antara manusia dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan hidup sosial budaya. Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian hukum lingkungan ialah keseluruhan peraturan yang mengatur tentang tatanan lingkungan untuk mencapai keselarasan hubungan manusia dengan lingkungan yang pelaksanaan peraturan tersebut dapat dipaksakan dengan sanksi oleh penguasa/pihak berwenang.
C.Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pembangunan berwawasan lingkungan menurut Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya terencana yang memadukan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial kedalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup. Pembangunan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu hidup manusia. Pada pelaksanaannya, pembangunan dihadapkan pada dua sisi, yaitu jumlah penduduk yang besar dengan tingkat pertambahan yang tinggi dan sumber daya alam yang terbatas. Untuk menyelesaikannya dengan cara pengelolaan sumber daya alam dengan bijaksana, pembangunan yang berkesinambungan sepanjang masa dan peningkatan kualitas hidup
D. Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan 1. Definisi Pencemaran Lingkungan
Pencemaran menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1988, adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air/udara, dan/atau berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya
2. Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan
Lingkungan dibentuk oleh kegiatan yang dilakukan manusia. Perubahan yang terjadi pada lingkungan akan mempengaruhi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain baik langsung maupun tidak langsung. Istilah pencemaran digunakan untuk melukiskan
bagaimana keadaan alam yang lebih berat dri sekedar pengotoran saja. Dalam perkembangannya, istilah pencemaran lingkungan mengalami kekhususan yaitu pencemaran udara, air,dan tanah. Setiap pencemaran berasal dari sumber tertentu.
Sumber ini sangat penting karena dapat dijadikan pedoman untuk menghilangkan pencemaran pada lingkungan. Jenis-jenis pencemaran lingkungan, antara lain:
a. Pencemaran Air Air merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lain. Pencemaran air merupakan perubahan yang terjadi pada penampungan air, seperti danau, sungai, rawa dan laut akibat kegiatan manusia. Pengertian pencemaran air menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran air disebabkan oleh berbagai hal dan karakteristeik berbeda- beda, contohnya: sampah organik, limbah rumah tangga, dan limbah industri. Untuk itu, diperlukan upaya pengendalian terhadap sumber air supaya kualitas air tetap terjaga dan sesuai dengan mutu air. Pengendalian pada sumber air dilakukan dengan cara memelihara fungsi air dan memenuhi baku mutu air. Pencemaran air dapat mengakibatkan gangguan hidup makhluk lain.
Gangguan tersebut antara lain: gangguan fisik terhadap badan air yang menyangkut suhu, bau, rasa dan kekeruhan, gangguan kimia terhadap badan air adanya senyawa organik maupun anorganik, gangguan biologis karena adanya mikroorganisme, tumbuhan dan hewan. Pencemaran air sangat mempengaruhi keseimbangan kehidupan dan kelangsungan hidup manusia, maka pencemaran air harus dihilangkan atau dikendalikan.
b. Pencemaran Udara Udara sangat penting dalam kelangsungan hidup makhluk hidup. Sebagai sumber daya alam, udara harus dilindungi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain.pencemaran udara bersumber dari pencemar udara misalnya pembakaran batu bara, bahan bakar minyak dan pembakaran lainnya.
Kadar pencemar yang tinggi mempunyai dampk yang lebih merugikan. Keadaan cuaca dan meteorologi mempengaruhi pembentukan penyebaran pencemaran udara. Peredaran pencemaran udara dimulai dari sumber sampai ke lingkungan berakhir pada permukaan tanah dan perairan. Pencemaran yang dimaksud merugikan adalah pencemaran yang sudah melampaui ambang batas daya tampung atas kemampuan yang dapat mengakibatkan berbagai efek negatif sampai fatal. Untuk mendapatkan udara yang sesuai dengan kualitas yang diinginkan maka pengendalian pencemaran udara harus dilakukan. Pengertian pencemaran udara berdasarkan Pasal 1 Angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi,dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia,sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yangmenyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Secara garis besar pencemaran udara dibagi menjadi dua bagian yaitu pencemaran udara bebas dan pencemaran udara ruangan. Bahan yang dapat mencemari udara berbentuk
partikel dan gas. Penyebab pencemaran udara berasal dari alam maupun kegiatan manusia. Adanya pencemaran udara harus mengatahui baku mutu udara atau nilai ambang batas. Baku mutu udara bermanfaat untuk menentukan batas kadar yang diperbolehkan bagi bahan pencemar udara namun tidak menimbulkan gangguan terhadap kehidupan makhluk hidup.
c. Tanah mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, disamping sebagi ruang hidup juga mempunyai fungsi produksi yaitu sebagai penghasil biomassa seperti makanan, kayu, obat-obatan. Selain itu, tanah juga berperan menjaga kelestarian sumber daya air dan lingkungan hidup secara umum.
Artinya pemanfaatan tanah harus dilakukan dengan bijaksana dan perencanaan untuk kepentingan yang akan datang. Tanah bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan apabila kegiatan pengendalian perusakan tanah sudah sesuai dengan tingkat mutu yang diinginkan Ditinjau dari terjadinya pencemaran tanah dapat di bagi menjadi dua yaitu, terjadi dengan sendirinya yang disebabkan alam dan perbuatan manusia dan terjadi karena adanya pencemaran yang berasal dari air, udara maupun tanah. Sumber kerusakan tanah berkaitan dengan usaha penggunanan tanah untuk pertanian, perkebunan, dan hutan termasuk kegiatan pertambangan, pemukiman, dan industri. Pencemaran yang terjadi pada tanah merupakan keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami
Materi Untuk Peserta Didik Dengan Pencapaian Tinggi
Bapak/Ibu dapat meminta peserta didik untuk mencermati video mengenai hujan asam, selanjutnya peserta didik akan mencatat perubahan yang terjadi setelah terjadinya hujan asam pada wilayah tersebut.
Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=bAZ9h2Uos2Y
Pertemuan Ke-2
Pemahaman Bermakna :
Murid akan memahami bahwa dengan melakukan analisis penyebab serta dampak kerusakan lingkungan maka mereka akan mampu menemukan solusi terbaik untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
Pertanyaan Pemantik
Menurut kalian, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan lingkungan?
Persiapan Mengajar
1.Materi Ajar (materi terlampir) Bapak/Ibu dapat juga mempersiapkan materi dalam bentuk PPT atau hardcopy.
2. Absensi
3.Link meeting menggunakan Google Meet atau Zoom
4. Pastikan kondisi laptop atau gawai dan koneksi dalam kondisi baik
5.Pastikan Bapak/Ibu telah menyepakati Learning Management System (LMS) yang akan digunakan. Misalnya Google Classroom, Edomodo dan yang lainnya.
6.Apabila di sekolah Bapak/Ibu tidak memungkinan menggunakan LMS dan Whatssap Group untuk moda PJJ maka Bapak/Ibu dapat melakukan kunjungan rumah untuk memberikan materi serta LKPD.
7.
Pembukaan (Durasi 10 Menit)
Berikut adalah kegiatan pembukaan pada pertemuan ke-2, Bapak/Ibu dapat memilih salah satu moda pembelajaran sesuai dengan kondisi pada wilayah Bapak/Ibu.
1. Menyapa dan Mempersiapkan Peserta Didik
PTM PJJ Sinkron PJJ Asinkron
1. Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
2. Mengecek kehadiran peserta didik 3. Mengecek kesiapan ruangan,
kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik dan guru mematuhi protokol kesehatan.
4. Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
Kegiatan dilakukan melalui Whatssap Group atau Virtual Meeting.
1. Menyapa peserta didik.
2. Mengecek kesiapan peserta didik.
3. Guru dan peserta didik melakukan doa bersama
Kegiatan
DilakukanPada LMS Yang Telah
Disepakati
1. Menyapa peserta didik pada LMS yang digunakan.
2. Mengingatkan peserta didik untuk mengisi absensi pada LMS
2. Apersepsi
PTM PJJ Sinkron PJJ Asinkron
1. Peserta didik mencermati gambar yang diberikan oleh guru
2. Peserta didik diminta menentukan salah satu penyebab dari
perubahan lingkungan yang terjadi pada gambar tersebut.
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa perubahan lingkungan dapat dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan dan
disebabkan oleh banyak faktor
1. Peserta didik mencermati gambar yang diberikan oleh guru.
2. Peserta didik diminta menentukan salah satu penyebab dari perubahan lingkungan yang terjadi pada gambar tersebut.
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa perubahan lingkungan dapat dapat menimbulkan kerusakan lingkungan dan
disebabkan oleh banyak faktor
1. Peserta didik mencermati gambar yang diberikan oleh guru.
2. Peserta didik diminta menentukan salah satu penyebab dari
perubahan lingkungan yang terjadi pada gambar tersebut dengan menjawab pertanyaan pada LMS.
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa perubahan lingkungan dapat dapat
menimbulkan
kerusakan lingkungan dan disebabkan oleh banyak faktor
Kegiatan Pembelajaran (Durasi 70 Menit)
Berikut adalaha kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-2. Bapak/Ibu dapat memilih salah satu moda pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah Bapak/Ibu. Dalam pembuatan fishbone,
Bapak/Ibu dapat memberikan pendampingan yang intensif bagi peserta didik dengan kesulitan belajar.
PTM PJJ Sinkron PJJ Asinkron
1. Guru meminta peserta didik bekerja dalam kelompok (pembagian kelompok sesuai dengan pertemuan pertama)
2. Peserta didik
mencermati Kembali hasil observasi pada pertemuan pertama.
3. Peserta didik membuat “fishbone diagram” untuk
mengetahui penyebab serta dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan.
Fishbone dapat dibuat secara digital atau manual tergantung minat dan bakat serta sarana peserta didik.
4. Untuk memperkaya “ Fishbone diagram” yang dibuat, peserta didik dapat mencermati Kembali hasil wawancara dengan tokoh adat atau warga sekitar serta dari kajian literatur.
5. Peserta didik
mengkomunikasikan
“Fishbone diagram”
yang telah dibuat.
Instruksi Diberikan Melalui Pertemuan Virtual/Wa Group.
1. Peserta didik diarahkan memasuki main room.
2. Guru meminta peserta didik bekerja dalam kelompok (pembagian kelompok sesuai dengan pertemuan pertama)
3. Peserta didik mencermati kembali hasil observasi pada pertemuan pertama.
4. Peserta didik diarahkan untuk memasuki break out room untuk melakukan diskusi. Karena kegiatan berkelompok, silahkan arahkan peserta didik bekerja pada google docs.
5. Peserta didik membuat
“fishbone diagram” untuk mengetahui penyebab serta dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan
lingkungan. Fishbone dapat dibuat secara digital atau manual tergantung minat dan bakat serta sarana peserta didik.
6. Untuk memperkaya “ Fishbone diagram” yang dibuat, peserta didik dapat mencermati kembali hasil wawancara dengan tokoh adat atau warga sekitar serta dari kajian literatur.
7. Peserta didik
mengkomunikasikan
“Fishbone diagram” yang telah dibuat.
Instruksi Diberikan Melalui LMS yang Digunakan Oleh
Bapak/Ibu
1. Guru mengunggah kembali pembagian kelompok pada
pertemuan pertama pada LMS dan meminta peserta didik untuk mencermatinya.
2. Peserta didik memilih salah satu hasil observasi anggota kelompokknya yang akan dijadikan fokus diskusi.
3. Peserta didik mengunduh LKPD pada LMS.
4. Peserta didik membuat
“fishbone diagram” untuk mengetahui penyebab serta dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan.
Fishbone dapat dibuat secara digital atau
manual tergantung minat dan bakat serta sarana peserta didik.
5. Untuk memperkaya “ Fishbone diagram” yang dibuat, peserta didik dapat mencermati kembali hasil wawancara dengan tokoh adat atau warga sekitar serta dari kajian literatur.
6. Peserta didik mengapoad hasil karyanya pada media sosial untuk mendapatkan tanggapan dan menautkan linknya pada LMS.
Penutup (Durasi 10 Menit)
Berikut adalah kegiatan penutup pada pertemuan ke-2, Bapak/Ibu dapat memilih salah satu moda pembelajaran sesuai dengan kondisi pada wilayah Bapak/Ibu.
PTM PJJ Sinkron PJJ Asinkron
1. Peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti
pembelajaran.
4. Peserta didik
menyampaikan salam penutup
5. Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.
Instruksi Diberikan Melalui Pertemuan Virtual/Wa Group
1. Peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti pembelajaran.
4. Peserta didik
menyampaikan salam penutup
5. Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.
6. Guru membagikan link absensi
Instruksi Diberikan Melalui LMS yang Digunakan Oleh Bapak/Ibu
1. Guru meminta peserta didik untuk menuliskan
kesimpulan
pembelajaran pada LMS.
2. Guru memberikan tanggapan terhadap kesimpulan yang ditulis peserta didik.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan Ke-2
Rubrik Penilaian Pertemuan Ke-2
Tabel 1. Rubrik Penilaian Fishbone
No Kriteria Skor Bobot
1 Isi Fishbone
1. Terdapat masalah utama pada bagian kepala
2. Menyebutkan minimal 2 penyebab potensial pada bagian tulangnya.
3. Menjabarkan masing-masing penyebab yang memungkinkan 4. Penjabaran benar
Semua kriteria terpenuhi 4 6 Hanya tiga kriteria
terpenuhi 3
Hanya dua kriteria
terpenuhi 2
Hanya satu kriteria
terpenuhi 1
2 Tampilan Fishbone
1. Perbandingan ukuran antara kepala dengan tulang sesuai.
2. Tulisan dapat dibaca 3. Bersih dan rapi
4. Pengaturan warna menarik
Semua kriteria terpenuhi 4 4 Hanya tiga kriteria
terpenuhi 3
Hanya dua kriteria
terpenuhi 2
Hanya satu kriteria
terpenuhi 1
Nilai Laporan : Jumlah Skor x Bobot X 100 40
Tabel Perkembangan Peserta Didik
No Kriteria Perkembangan
Belum Mulai Sudah
1 Mampu menentukan penyebab perubahan
lingkungan dari berbagai aspek Memenuhi 1
kriteria Memenuhi 2
kriteria Memenuhi semua kriteria 2 Mampu menggali informasi dari berbagai
sumber mengenai perubahan lingkungan 3 Mampu menyampaikan hasil diskusi dengan
jelas, menggunakan bahasa baik dan benar
Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila peserta didik memenuhi semua kriteria capaian dan memiliki capaian lain seperti dapat menunjukkan rancangan solusi dari masalah lingkungan.
Tindak Lanjut Penialian
• Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan aktivitas tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi (materi terlampir)
• Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan Kembali oleh guru maupun tutor sebaya.
Materi Ajar Pertemuan Ke-2
Kerusakan Lingkungan
Perubahan lingkungan yang menyebabkan kerusakan lingkungan bisa terjadi karena faktor alam maupun faktor manusia.
a) Kerusakan Lingkungan karena faktor manusia. Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan pokok atau kebutuhan lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut manusia memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia.
Semakin banyak jumlah manusia, semakin banyak pula sumber daya alam yang digali. Dalam proses pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan sumberdaya alam terdapat zat sisa yang tidak digunakan oleh manusia. Sisa-sisa tersebut dibuang karena dianggap tidak ada manfaatnya lagi. Proses pembuangan yang tidak sesuai dengan mestinya akan mencemari perairan, udara, dan daratan. Sehingga lama- kelamaan lingkungan menjadi rusak. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan pencemaran terjadi dimana-mana berdampak pada menurunya kemampuan kungan menimbulkan dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam.
Beberapa kegiatan manusia yang dapat meneyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan yaitu: 1) Penebangan hutan 2) Penambangan liar 3) Pembangunan perumahan 4) Penerapan intensifikasi pertanian )
b) Perubahan lingkungan karena faktor alam. Sadar atau tidak lingkungan yang kita tempati sebenarnya selalu berubah. Pada awal pembentukannya bumi sangat panas seehingga tidak ada satupun bentuk kehidupan yang berada didalamnya.namun dalam jangka waktu yang sangat lamadan berangsur-angsur lingkungan bumi berbah menjadi lingkungan yang memungkinkan adanya bentuk kehidupan. Perubahan lingkungan itu terjadi karena adanya faktor-faktor alam. Beberapa faktor alam yang dapat mempengaruhi berubahnya kondisi lingkungan antara lain bencana alam, seperti gunung meletus, tsunami, tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan.
Usaha Manusia Menangani Limbah
Selain mencemari lingkungan, banyaknya limbah di permukaan bumi, baik di tanah maupun di perairan, juga menimbulkan bau busuk dan pemandangan yang tidak sedap dipandang mata.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut, usaha-usaha yang dapat dilakukan. antara lain mengolah limbah secara langsung atau tanpa didaur ulang dan mengolah limbah dengan didaur ulang.
1. Penanganan limbah organik padat :
a. Composting, yaitu penanganan limbah organik menjadi kompos yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk melalui proses fermentasi. Bahan baku untuk membuat kompos adalah sampah kering maupun hijau dari sisa tanaman, sisa makanan, kotoran hewan, sisa bahan makanan. Gas Bio, yaitu pengubahan sampah organik yang berasal dari tinja manusia maupun kotoran hewan menjadi gas yang dapat berfungsi sebagai bahan bakar alternatif. Kandungan gas bio antara lain metana ( CH4) dalam komposisi yang terbanyak, karbondioksida ( CO2 ), Nitrogen ( N2 ), Karbonmonoksida ( CO ), Oksigen (O2), dan hidrogen sulfida (H2S). Gas metana
murni adalah gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Supaya efektif, proses pengubahan ini harus pada tingkat kelembaban yang sesuai, suhu tetap dan pH netral.
b. Makanan ternak (Hog Feeding), adalah pengolahan sampah organik menjadi makanan ternak. Agar sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak harus dipilih dan dibersihkan terlebih dulu agar tidak tercampur dengan sampah yang mengandung logam berat atau bahan-bahan yang membahayakan kesehatan ternak.
2. Penanganan limbah anorganik padat :
a. Empat R ( 4 R = replace, reduce, recycle dan reuse )
Replace yaitu usaha mengurangi pencemaran dengan menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Contohnya memanfaatkan daun daripada plastik sebagai pembungkus, menggunakan MTBE daripada TEL untuk anti knocking pada mesin, tidak menggunakan CFC sebagai pendingin dan lain-lain. Reduce yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan meminimalkan produksi sampah.
Contohnya membawa tas belanja sendiri yang besar dari pada banyak kantong plastik, membeli kemasan isi ulang rinso, pelembut pakaian, minyak goreng dan lain- lain daripada membeli botol setiap kali habis, membeli bahan-bahan makanan atau keperluan lain dalam kemasan besar daripada yang kecil-kecil. Recycle yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan mendaur ulang sampah melalui penanganan dan teknologi khusus. Proses daur ulang biasanya dilakukan oleh pabrik/industri untuk dibuat menjadi produk lain yang bisa dimanfaatkan.
Dalam hal ini pemulung berjasa sekaligus mendapatkan keuntungan karena dengan memilah sampah yang bisa didaur ulang bisa mendapat penghasilan.Misalnya plastik-plastik bekas bisa didaur ulang menjadi ember, gantungan baju, pot tanaman.Reuse yaitu usaha mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menggunakan dan memanfaatkan kembali barang-barang yang seharusnya sudah dibuang. Misalnya memanfaatkan botol/kaleng bekas sebagai wadah, memanfaatkan kain perca menjadi keset, memanfaatkan kemasan plastik menjadi kantong belanja / tas
b. Insenerator, adalah alat yang digunakan untuk membakar sampah secara terkendali pada suhu tinggi. Insenerator efisien karena sanggup mengurangi volume sampah hingga 80 %. Residunya berupa abu sekitar 5 – 10 % dari total volume sampah yang dibakar dan dapat digunakan sebagai penimbun tanah. Kekurangan alat ini adalah mahal dan tidak bisa memusnahkan sampah logam.
c. Sanitary Landfill, adalah metode penanganan limbah padat dengan cara membuangnya pada area tertentu.
d. Penghancuran sampah (pulverisation), adalah proses pengolahan sampah anorganik padat dengan cara menghancurkannya di dalam mobil sampah yang dilengkapi dengan alat pelumat sampah sehingga sampah hancur menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang cekung atau letaknya rendah.
e. Pengepresan sampah ( reduction mode), yaitu proses pengolahan sampah dengan cara mengepres sampah tesebut menjadi padat dan ringkas sehingga tidak memakan banyak tempat.
3. Penanganan Limbah cair
Sekitar 80% air yang digunakan manusia untuk aktivitasnya akan dibuang lagi dalam bentuk air yang sudah tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga.
Untuk itu diperlukan penanganan limbah dengan baik agar air buangan ini tidak menjadi polutan. Cara Fisika, yaitu pengolahan limbah cair dengan beberapa tahap proses kegiatan yaitu :
1) Proses Penyaringan (screening), yaitu menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar dan mudah mengendap.
2) Proses Flotasi, yaitu menyisishkan bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya.
3) Proses Filtrasi, yaitu menyisihkan sebanyak mungkin partikel tersuspensi dari dalam air atau menyumbat membran yang akan digunakan dalam proses osmosis.
4) Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan senyawa anorganik dan senyawa organik terlarut lainnya, terutama jika diinginkan untuk menggunakan kembali air buangan tersebut, biasanya menggunakan karbon aktif.
5) Proses reverse osmosis (teknologi membran), yaitu proses yang dilakukan untuk memanfaatkan kembali air limbah yang telah diolah sebelumnya dengan beberapa tahap proses kegiatan. Biasanya teknologi ini diaplikasikan untuk unit pengolahan kecil dan teknologi ini termasuk mahal.
6) Cara kimia, yaitu pengolahan air buangan yang dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang diperlukan.
7) Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah dengan memanfaatkan mikroorganisme alami untuk menghilangkan polutan baik secara aerobik maupun anaerobik.
Pengolahan ini dianggap sebagai cara yang murah dan efisien.
Peserta didik dengan pencapaian tinggi dapat diminta untuk mencermati video inspirasi berikut untuk menambah khasanah ilmu.
https://www.youtube.com/watch?v=SYn_WacbtB8
Petunjuk Pembuatan Fishbone
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya.
Langkah-Langkah Pembuatan Fish Bone 1. Menyepakati Pernyataan Masalah
a. Sepakati sebuah pernyataan masalah (problem statement). Pernyataan masalah ini diinterpretasikan sebagai “effect”, atau secara visual dalam fishbone seperti “kepala ikan”.
b. Tuliskan masalah tersebut di tengah whiteboard di sebelah paling kanan, misal: “Bahaya Potensial Pembersihan Kabut Oli”.
c. Gambarkan sebuah kotak mengelilingi tulisan pernyataan masalah tersebut dan buat panah horizontal panjang menuju ke arah kotak (lihat Gambar 1).
d. Mengidentifikasi Katagori
Dari garis horisontal utama, buat garis diagonal yang menjadi “cabang”. Setiap cabang mewakili “sebab utama” dari masalah yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan sebagai
“cause”, atau secara visual dalam fishbone seperti “tulang ikan”.
3. Menemukan Penyebab-Penyebab Potensial
a) Saat sebab-sebab dikemukakan, tentukan bersama-sama di mana sebab tersebut harus ditempatkan dalam fishbone diagram, yaitu tentukan di bawah kategori yang mana gagasan tersebut harus ditempatkan, misal: “Mengapa bahaya potensial?
Penyebab: Karyawan tidak mengikuti prosedur!” Karena penyebabnya karyawan (manusia), maka diletakkan di bawah “Man”.
b) Sebab-sebab ditulis dengan garis horisontal sehingga banyak “tulang” kecil keluar dari garis diagonal.
c) Pertanyakan kembali “Mengapa sebab itu muncul?” sehingga “tulang” lebih kecil (sub- sebab) keluar dari garis horisontal tadi, misal: “Mengapa karyawan disebut tidak mengikuti prosedur? Jawab: karena tidak memakai APD” (lihat Gambar 3).
d) Satu sebab bisa ditulis di beberapa tempat jika sebab tersebut berhubungan dengan beberapa kategori.
4. Mengkaji Dan Menyepakati Penyebab Yang Paling Memungkinkan
a) Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua sebab-sebab dan sub-subnya.
b) Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan merupakan petunjuk sebab yang paling mungkin.
c) Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan (sebab yang tampaknya paling memungkinkan) dan tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
d) Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari permasalahan teridentifikasi.
e) Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau sudah sampai ke situ sebab pokok telah terindentifikasi.
f) Lingkarilah sebab yang tampaknya paling memungkin pada fishbone diagram (lihat Gambar 4).
Pertemuan Ke-3
Pemahaman Bermakna :
Peserta didik dapat menerapkan bioteknologi sederhana untuk menyelesaikan masalah lingkungan
Pertanyaan Pemantik
Menurut kalian apa yang akan terjadi apabila perubahan lingkungan tetap dibiarkan?
Persiapan Pembelajaran
1. Contoh bioteknogi untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
2. Absensi
3. Meeting Link (dapat menggunakan google meet atau zoom)
4. Pastikan laptop atau gawai serta koneksi Bapak/Ibu dalam kondisi baik
5. Pastikan Bapak/Ibu telah menyepakati Learning Management System (LMS) yang akan digunakan.
Misalnya Google Classroom, Edomodo dan yang lainnya.
6. Apabila di sekolah Bapak/Ibu tidak memungkinan menggunakan LMS dan Whatssap Group untuk moda PJJ maka Bapak/Ibu dapat melakukan kunjungan rumah untuk memberikan materi serta LKPD.
7.
Pembukaan (Durasi 20 Menit)
Berikut adalah kegiatan pembukaan pada pertemuan ke-3, Bapak/Ibu dapat memilih salah satu moda pembelajaran sesuai dengan kondisi pada wilayah Bapak/Ibu.
1. Menyapa dan Mempersiapkan Peserta Didik
PTM PJJ Sinkron PJJ Asinkron
1. Memberikan salam pembuka kepada peserta didik
2. Mengecek kehadiran peserta didik
3. Mengecek kesiapan ruangan, kesiapan peserta didik untuk belajar serta memastikan bahwa peserta didik dan guru mematuhi protokol kesehatan.
4. Meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
Kegiatan dilakukan melalui Whatssap Group atau Virtual Meeting.
1. Menyapa peserta didik 2. Mengecek kesiapan peserta
didik.
3. Guru dan peserta didik melakukan doa bersama Untuk moda PJJ sinkron, Bapak/Ibu dapat
memberikan link absensi pada akhir pembelajaran
Kegiatan DilakukanPada LMS Yang Telah Disepakati
1. Menyapa peserta didik pada LMS yang
digunakan.
2. Mengingatkan peserta didik untuk mengisi absensi pada LMS
2. Apersepsi
PTM PJJ Sinkron PJJ Asinkron
1. Peserta didik mencermati dua video di bawah ini.
a. https://www.youtube.c om/watch?v=-
XSbpUia0yk
b. https://www.youtube.c om/watch?v=4m9Pc7Pl 9Zo
Catatan : Apabila di sekolah Bapak/Ibu tidak terdapat LCD proyektor maka Bapak/Ibu dapat mengambil contoh gambar pada PJJ sinkron untuk ditampilkan pada peserta didik.
2. Peserta didik menjawab pertanyaan : dari kedua video tersebut, video manakah yang
menerapkan bioteknologi dalam menganggulangi kerusakan lingkungan?
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa untuk menyelesaikan kerusakan lingkungan dapat
menggunakan
bioteknologi sederhana.
1. Peserta didik mencermati gambar di bawah ini :
Gambar
https://coaction.id/mengola h-sampah-jadi-listrik- melimpah/
Gambar b
2. Peserta didik menjawab pertanyaan : dari kedua gambar tersebut, video manakah yang menerapkan bioteknologi dalam
menganggulangi kerusakan lingkungan?
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa untuk menyelesaikan kerusakan lingkungan dapat menggunakan bioteknologi sederhana.
1. Peserta didik mencermati dua video di bawah ini.
a. https://www.youtube.c om/watch?v=-
XSbpUia0yk
b. https://www.youtube.c om/watch?v=4m9Pc7Pl 9Zo
Catatan : Apabila di sekolah Bapak/Ibu tidak terdapat LCD proyektor maka Bapak/Ibu dapat mengambil contoh gambar pada PJJ sinkron untuk ditampilkan pada peserta didik.
2. Peserta didik menjawab pertanyaan pada LMS : dari kedua video tersebut, video manakah yang menerapkan bioteknologi dalam menganggulangi kerusakan lingkungan?
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk memahami bahwa untuk menyelesaikan kerusakan lingkungan dapat
menggunakan
bioteknologi sederhana.
Kegiatan Pembelajaran (Durasi 150 Menit)
Berikut adalaha kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-3. Bapak/Ibu dapat memilih salah satu moda pembelajaran sesuai dengan kondisi sekolah Bapak/Ibu.
PTM PJJ Sinkron PJJ Asinkron
1. Guru meminta peserta didik bekerja dalam kelompok (pembagian kelompok sesuai dengan pertemuan kedua) 2. Peserta didik
mencermati “fishbone diagram” yang telah dibuat.
3. Selanjutnya peserta didik akan berdiskusi mengenai bioteknologi tepat guna untuk menyelesaikan
kerusakan lingkungan.
4. Peserta didik membuat rancangan, gambar bagan, poster atau infografis yang
menerangkan Langkah- langkah penerapan bioteknologi yang paling tepat untuk menyelesaikan
perubahan lingkungan tersebut.
5. Peserta didik
mempresentasikan hasil karyanya.
Instruksi Diberikan Melalui Pertemuan Virtual/Wa Group.
1. Guru meminta peserta didik bekerja dalam kelompok (pembagian kelompok sesuai dengan pertemuan kedua)
2. Peserta didik mencermati
“fishbone diagram” yang telah dibuat.
3. Selanjutnya peserta didik akan berdiskusi mengenai bioteknologi tepat guna untuk menyelesaikan kerusakan perubahan lingkungan.
4. Peserta didik membuat rancangan, gambar bagan, poster atau infografis yang menerangkan Langkah- langkah penerapan bioteknologi yang paling tepat untuk menyelesaikan perubahan lingkungan tersebut.
5. Peserta didik
mempresentasikan hasil karyanya.
Instruksi Diberikan Melalui LMS yang Digunakan Oleh Bapak/Ibu
1. Guru meminta peserta didik bekerja dalam kelompok (pembagian kelompok sesuai dengan pertemuan kedua) Catatan : Bapak/Ibu dapat mengunggah pembagian kelompok pada LMS untuk mengingatkan peserta didik.
2. Peserta didik mencermati
“fishbone diagram” yang telah dibuat.
3. Selanjutnya peserta didik akan berdiskusi mengenai bioteknologi tepat guna untuk menyelesaikan kerusakan perubahan lingkungan.
4. Peserta didik membuat rancangan, gambar bagan, poster atau infografis yang menerangkan Langkah- langkah penerapan bioteknologi yang paling tepat untuk menyelesaikan perubahan lingkungan tersebut.
5. Peserta didik mengunggah hasil karyanya pada LMS.
Penutup (Durasi 10 Menit)
Berikut adalah kegiatan penutup pada pertemuan ke-3, Bapak/Ibu dapat memilih salah satu moda pembelajaran sesuai dengan kondisi pada wilayah Bapak/Ibu.
PTM PJJ Sinkron PJJ Asinkron
1. Peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti
pembelajaran.
4. Peserta didik
menyampaikan salam penutup
5. Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.
Instruksi Diberikan Melalui Pertemuan Virtual/Wa Group
1. Peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti pembelajaran.
4. Peserta didik
menyampaikan salam penutup
5. Guru mengingatkan agar peserta didik tetap mengikuti protokol kesehatan.
6. Guru membagikan link absensi
Instruksi Diberikan Melalui LMS yang Digunakan Oleh Bapak/Ibu
1. Peserta didik mengisi lembar refleksi pada LMS.
2. Guru menggunakan refleksi dari peserta didik untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan Ke-3
Rubrik Penilaian Pertemuan Ke-3
Rubrik Penilaian Bioteknologi
No Kriteria Skor Bobot
1 Isi
1. Ide menarik
2. Pemilihan jenis bioteknologi tepat
3. Mudah dilakukan
4. Solusi yang diberikan dapat mengatasi permasalahan lingkungan
Semua kriteria terpenuhi 4 6 Hanya tiga kriteria terpenuhi 3
Hanya dua kriteria terpenuhi 2 Hanya satu kriteria terpenuhi 1
2 Tampilan Media Penyajian 1. Menggunakan bahasa yang
baik dan benar
2. Menggunakan gambar yang jelas
3. Tulisan dapat dibaca 4. Komposisi warna menarik
Semua kriteria terpenuhi 4 4 Hanya tiga kriteria terpenuhi 3
Hanya dua kriteria terpenuhi 2 Hanya satu kriteria terpenuhi 1
Nilai Laporan : Jumlah Skor x Bobot X 100 40
Tabel Perkembangan Murid
No Kriteria Perkembangan
Belum Mulai Sudah
1 Mampu menentukan jenis bioteknologi yang tepat untuk mengatasi permasalahan lingkungan
Memenuhi 1
kriteria Memenuhi 2
kriteria Memenuhi semua kriteria 2 Mampu membuat membuat Langkah-
langkah bioteknologi yang akan dilakukan 3 Mampu menyampaikan hasil diskusi
dengan jelas, menggunakan bahasa baik dan benar
Catatan : Peserta didik dikatakan perkebangannya melampaui teman sejawatnya apabila peserta didik memenuhi semua kriteri dan memiliki capaian tambahan seperti diagram bioteknologi yang dibuat peserta didik memunculkan teknik-teknik terbaru atau solusi yang diberikan masih orisinil.
Tindak Lanjut Penialian
• Peserta didik yang sudah berkembang dan perkembangannya melampaui dapat diberikan aktivitas tambahan dengan membaca materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi (materi terlampir)
• Peserta didik yang belum berkembang dan mulai berkembang dapat diberikan pendampingan Kembali oleh guru maupun tutor sebaya.
Materi Ajar Pertemuan Ke-3
(materi bioteknologi secara lengkap dapat dilihat pada modul guru pembelajar mata pelajaran biologi tingkat SMA)
Definisi Bioteknologi
Bioteknologi adalah terapan biologi yang melibatkan disiplin ilmu mikrobiologi, biokimia, genetika, dan biologi molekuler. Definisi bioteknologi secara klasik atau konvensional adalah teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau bagian bagiannya untuk menghasilkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan jika ditinjau secara modern, bioteknologi adalah pemanfaatan agen hayati atau bagian-bagian yang sudah direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan barang dan jasa pada skala industry
Jenis-Jenis Bioteknologi I Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional mencakup pemanfaatan organisme untuk menghasilkan barang dan jasa secara tradisional. Ciri utama dari bioteknologi konvensional adalah tidak adanya rekayasa genetik sehingga makhluk hidup yang terlibat dalam proses bioteknologi tersebut masih memiliki sifat alaminya. Jika pun ada, rekayasa yang dilakukan belum terarah dan hasilnya belum dapat dipastikan. Contohnya adalah pencarian bibit unggul tanaman melalui radiasi. Teknik mutasi yang dilakukan menghasilkan tanaman mutan dengan sifat yang berbeda-beda dan tidak dapat dipastikan. Barulah melalui proses penyortiran didapatkan tanaman dengan sifat unggul yang diinginkan. Teknologi-teknologi yang mendasari bioteknologi konvensional, diantaranya yaitu:
1. Teknologi bioproses
Teknologi bioproses adalah teknologi yang berkaitan dengan segala operasi dan proses yang memanfaatkan mikroorganisme, baik dalam fasa hidupnya maupun produk-produk enzimnya. Teknologi bioproses merupakan gabungan antara bioteknologi dan teknik kimia.
Fermentasi memegang peranan penting dalam bioproses, karena merupakan kunci (proses utama) bagi produksi bahan-bahan yang berbasis biologis. Bahan-bahan yang diuhasilkan melalui fermentasi merupakan hasil-hasil metabolit sel mikroba, misalnya antibiotik, asam- asam organik, aldehid, alkohol, fussel oil, dan sebagainya. Di samping hasil-hasil metabolit tersebut, fermentasi juga dapat diterapkan untuk menghasilkan biomassa sel mikroba seperti ragi roti (baker yeast) yang digunakan dalam pembuatan roti. Untuk menghasilkan tiap- tiap produk fermentasi di atas dibutuhkan kondisi fermentasi yang berbeda-beda dan jenis mikroba yang bervariasi juga karakteristiknya. Oleh karena itu, diperlukan keadaan lingkungan, substrat (media), serta perlakuan (treatment) yang sesuai sehingga produk yang dihasilkan optimal.
2. Teknologi Bioremediasi
Bioremediasi berasal dari dua kata yaitu “bio” dan “remediasi” yang dapat diartikan sebagai proses dalam menyelesaikan masalah. Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim- enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan. Peristiwa ini disebut biotransformasi. Pada banyak kasus, biotransformasi berujung pada biodegradasi, saat polutan beracun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit yang tidak berbahaya dan tidak beracun. Bioremediasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :
A. Biostimulasi Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitas bakteri remediasi yang telah ada di dalam air atau tanah tersebut.
B. Bioaugmentasi Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan kontaminan tertentu ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar. Cara ini yang paling sering digunakan dalam menghilangkan kontaminasi di suatu tempat.
C. Bioremediasi Intrinsik Bioremediasi jenis ini terjadi secara alami di dalam air atau tanah yang tercemar
3. Teknologi Kultur Jaringan
Menurut Narayanaswamy (1994), kultur jaringan merupakan teknik dengan menggunakan bagian kecil dari organ tanaman atau sekelompok tanaman yang ditumbuhkan dalam suatu sistem yang terisolasi pada medium dengan nutrisi tertentu baik medium padat seperti agar atau dipelihara dalam suspensi cair. Medium tersebut memiliki kondisi bebas jamur dan bakteri serta kondisi lingkungan yang terkontrol baik temperatur maupun cahaya untuk waktu yang tidak terbatas.
4. Teknologi Inseminasi Buatan
Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut insemination gun
II. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan terarah sehingga hasilnya dapat dikendalikan dengan baik. Teknik yang sering digunakan adalah dengan melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad hidup secara terarah sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan. Dalam prosesnya, bioteknologi modern dapat berlangsung hingga merubah susunan gen (mutasi gen) yang disebut dengan rekayasa genetika.
Beberapa contoh produk biteknologi modern diantaranya: insulin manusia, vaksin, antibodi monoklonal, dan hormon pertumbuhanTeknologi-teknologi yang telah dikembangkan dalam bioteknologi modern, diantaranya yaitu:
1. Teknologi hibridoma Fusi sel (teknologi hibridoma) adalah suatu cara untuk menyatukan dua sel dari jaringan-jaringan berbeda suatu organisme yang sama atau bahkan organisme yang berbeda, sehingga diperoleh satu sel tunggal (sel hibrid). Selanjutnya, sel hibrid dapat dikembangbiakkan, sehingga diperoleh bertriliun-triliun sel, yang masing-masing mengandung satu set gen komplit dari dua sel aslinya. Sebagai contoh, salah satu dari dua
sel yang asli merupakan sel tubuh manusia. Sel tersebut khusus mensekresikan produk yang berguna seperti antibodi atau hormon. Hormon atau antibodi disekresikan tubuh dalam jumlah sangat sedikit, karena hasil produksi dikendalikan mekanisme pengaturan sel yang normal.
2. Teknologi Vaksin, Pembuatan vaksin biasanya memerlukan organisme hidup seperti toksin bakteri atau immune sera dalam jumlah besar. Pertumbuhan bakteri biasanya dilakukan pada media cair dalam bejana fermentor. Media ditetapkan secara kimia dan kondisi pembiakan diatur dengan tepat, seperti temperatur, pH, oksigen dan sebagainya. Untuk pembuatan vaksin virus, pertumbuhan dapat dilakukan dalam host atau biakan sel hidup.
Vaksin smallpox dapat dibiakkan pada dermis anak sapi domba, kerbau atau yang lain.
Vaksin influenza dan yellow fever dapat dibiakkan pada fertile hen’s eggs. Beberapa virus dapat ditumbuhkan pada biakan sel. Biasanya sel disiapkan dari monkey kidney, chick embryo atau human diploid cells.
3. Teknologi Rekayasa Genetika Pemuliaan tanaman secara tradisional dan rekayasa genetika, sebenarnya telah dilakukan oleh para petani melalui proses penyilangan dan perbaikan tanaman. Misalnya melalui tahap penyilangan dan seleksi tanaman, dengan tujuan tanaman tersebut menjadi lebih besar, kuat, dan lebih tahan terhadap penyakit.
Selama puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, para petani dan para pemulia tanaman telah berhasil memuliakan tanaman padi, jagung, dan tebu, sehingga tanaman tanaman tersebut mempunyai daya hasil tinggi dan memiliki kualitas panen yang lebih baik. Prinsip rekayasa genetika sama dengan pemuliaan tanaman, yaitu memperbaiki sifat-sifat tanaman dengan menambahkan sifat-sifat ketahanan terhadap cekaman mahluk hidup pengganggu maupun cekaman lingkungan yang kurang menguntungkan serta memperbaiki kualitas nutrisi makanan. Rekayasa genetika adalah kelanjutan dari pemuliaan secara tradisional. Dalam arti paling luas merupakan penerapan genetika untuk kepentingan manusia akan tetapi masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik genetika molekuler untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu
Materi untuk peserta didik dengan pencapaian tinggi
Apabila di kelas Bapak/Ibu terdapat peserta didik dengan pencapaian tingg, Bapak/Ibu dapat meminta peserta didik untuk mencermati video berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=UelnoQ0jBdc Selanjutnya Bapak/Ibu dapat mengarahkan peserta didik untuk menemukan penyebab dari permasalahan lingkungan tersebut. Setelah itu, ajak peserta didik untuk berdiskusi mengenai kemungkinan bioteknologi yang dapat mengurangi atau mengatasi permasalahan tersebut.
Soal Uraian
Perhatikan grafik berikut ini! (skor 4)
Informasi pembangunan hotel dan villa pada Kabupaten Badung, Tabanan dan Jembrana.
“Bertambahnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali, maka beberapa Kabupaten tujuan wisatawan telah menambah jumlah villa dan hotel baik hotel bintang tiga sampai hotel binta lima” (https://bali.bps.go.id/)
Pertanyaan :
1. Identifikasilah dua kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat berkurangnya luas sawah ditinjau dari segi ekosistem dan ekonomi (skor 2)
………..
2. Tentukan 2 penyebab yang mengakibatkan semakin berkurangnya luas sawah di Kabupaten Tabanan (skor 2)
……….
3. Tentukan dua solusi yang dapat mengurangi dampak negatif dari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan tersebut. (skor 2)
……….
Tes Sumatif Modul 2 (Durasi 90 Menit)
Nama : Kelas :
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000
Tahun 2010 Tahun 2012 Tahun 2014 Tahun 2016
Luas Sawah Pada Beberapa Kabupaten Di Bali
Jembrana Tabanan Badung
4. Perhatikan gambar di wilayah di bawah ini!
………
………
………
………
………
Berdasarkan gambar di atas, buatlah
“fishbone diagram” yang terdiri dari pernyataan masalah, penyebab potensial serta penyebab yang paling memungkinkan. (skor 3)
Pedoman Penskoran Tes Sumatif
1. Soal Nomor 1
No Kriteria Skor Bobot
1 Menyebutkan 2 dampak yang benar dari perubahan lingkungan pada aspek ekonomi dengan benar
2 1
Menyebutkan 1 dampak yang benar dari perubahan lingkungan pada aspek ekonomi dengan benar
1
Tidak menyebutkan dampak yang benar dari perubahan lingkungan pada aspek ekonomi
0
Skor 2
2. Soal Nomor 2
No Kriteria Skor Bobot
1 Menyebutkan 2 penyebab yang benar 2 1
Menyebutkan 1 penyebab yang benar 1 Tidak menyebutkan penyebab 0
Skor 2
3. Soal Nomor 3
No Kriteria Skor Bobot
1 Menyebutkan 2 solusi yang sesuai 2 1
Menyebutkan 1 solusi yang sesuai 1
Tidak menyebutkan solusi 0
Skor 2
4. Soal Nomor 2
No Kriteria Skor Bobot
1 Isi Fishbone
1. Terdapat masalah utama pada bagian kepala
2. Menyebutkan minimal 2
penyebab potensial pada bagian tulangnya.
3.Menjabarkan masing-masing penyebab yang memungkinkan 4. Penjabaran benar
Semua kriteria terpenuhi 4 6 Hanya tiga kriteria
terpenuhi 3
Hanya dua kriteria
terpenuhi 2
Hanya satu kriteria
terpenuhi 1
2 Tampilan Fishbone
1. Perbandingan ukuran antara kepala dengan tulang sesuai.
2.Tulisan dapat dibaca 3. Bersih dan rapi
4. Pengaturan warna menarik
Semua kriteria terpenuhi 4 4 Hanya tiga kriteria
terpenuhi 3
Hanya dua kriteria
terpenuhi 2
Hanya satu kriteria
terpenuhi 1
Nilai : Skor x bobot x 100
40
Pengayaan Dan Remedial
A. Pengayaan 1. Materi
Materi untuk murid dengan pencapaian tinggi dapat diakses pada link berikut : https://www.bps.go.id/statictable/2020/07/13/2110/rekapitulasi-luas-penutupan- lahan-hutan-dan-non-hutan-menurut-provinsi-tahun-2014-2019-ribu-ha-.html 2. Aktivitas
a. Murid mencermati berbagai informasi yang tersedia pada materi yang telah diberikan berupa : 1) peningkatan jumlah penduduk, 2) perubahan luas hutan pada masing-masing provinsi, 3) mencermati berbagai infografis pada link yang tersedia.
b. Murid membuat menentukan satu permasalahan lingkungan yang mungkin muncul berdasarkan data-data yang terdapat pada link. Murid dapat mengambil tema mengenai kependudukan, berkurangnya jumlah hutan, dampak paradigma baru perekononian terhadap lingkungan dan lain sebagainya.
c. Murid menciptakan solusi untuk mengatasai permasalahan tersebut.
3. Penilaian
No Kriteria Skor Bobot
1 Isi
1. Ide menarik 2. Ide Orisinal 3. Mudah dilakukan
4. Solusi yang diberikan dapat mengatasi permasalahan lingkungan
Semua kriteria
terpenuhi 4 6
Hanya tiga kriteria
terpenuhi 3
Hanya dua kriteria
terpenuhi 2
Hanya satu kriteria
terpenuhi 1
2 Tampilan Media Penyajian
1. Menggunakan bahasa yang baik dan benar
2. Menggunakan gambar yang jelas 3. Tulisan dapat dibaca
4. Komposisi warna menarik
Semua kriteria
terpenuhi 4 4
Hanya tiga kriteria
terpenuhi 3
Hanya dua kriteria
terpenuhi 2
Hanya satu kriteria
terpenuhi 1
Nilai Laporan : Jumlah Skor x Bobot X 100 40
B. Remedial
Untuk murid yang belum mencapai kriteria, maka Bapak/Ibu dapat melakukan kegiatan berikut :
Kegiatan Pembelajaran
Bapak/Ibu dapat memberikan jam tambahan diluar jam pembelajaran untuk memberikan pemahaman materi terkait ekosistem untuk peserta didik yang akan mengikuti remedial.
Agar kegiatan remedial tidak menganggung waktu pembelajaran, Bapak ibu dapat mengunggah soal remedial secara online melalui LMS.
1. Memberikan bimbingan secara individu mengenai materi komponen ekosistem, jaring-jaring makanan serta interaksi antara ekosistem
2. Memberikan bimbingan kelompok
3. Meminta bantuan kepada teman sebaya murid untuk memberikan penjrlasan mengenai materi terkait
Materi
Untuk materi, Bapak/Ibu dapat menggunakan materi sebelumnya (materi terlampir) Soal
Untuk soal remedial Bapak/Ibu dapat menggunakan soal test sumatif atau membuatkan soal dengan tingkat kesulitan yang sama.
Contoh Soal Remedial Yang Memiliki Tingkat Kesulitan Sama Dengan Tes Sumatif (Bapak/Ibu dapat mengembangkan soal lainnya)
1. Perhatikan gambar di wilayah di bawah ini!
Berdasarkan gambar di samping, buatlah “fishbone diagram” yang terdiri dari pernyataan masalah, penyebab potensial serta penyebab yang paling memungkinkan. (skor 3)