• Tidak ada hasil yang ditemukan

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "meningkatkan hasil belajar mata pelajaran"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan strategi 'student-have-question' dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIN 1 Lampung Timur tahun ajaran 2015/2016. Analisis data dapat dipahami bahwa strategi bertanya siswa dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA dengan menggunakan Strategi Tuntutan Siswa Kelas V MIN 1 Lampung Timur Tahun Pelajaran 2015/2016.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Deskripsi Teoritis

Strategi Question Student Have a. Pengertian Question Student Have

Mengacu pada pernyataan di atas, strategi bertanya siswa ini memiliki kelebihan yaitu membuat guru dan siswa aktif dalam proses pembelajaran, memotivasi siswa untuk lebih aktif mengikutinya, membantu siswa untuk berani bertanya karena tidak semua siswa berani bertanya tentang topik yang belum dipahami dan membantu guru menemukan di mana letak kekurangan pemahaman siswa. Namun strategi ini juga memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang banyak dan tidak semua materi pelajaran dapat digunakan dengan menggunakan metode soal. siswa akan bertanya. Jika dia juga ingin mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang dia baca, silakan centang.

Hasil Belajar

Hal terpenting yang perlu diketahui guru adalah bahwa evaluasi secara umum berarti evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Hasil belajar sangat bergantung pada proses pembelajaran yang dilalui siswa, dalam hal ini siswa tidak lepas dari peran guru selama proses belajar mengajar. Perubahan yang dicapai siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah hasil belajar secara umum pada ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik (keterampilan).

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Perhatian terhadap faktor-faktor tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan dapat mencegah siswa dari terjadinya keterlambatan belajar. Artinya, siswa dapat dikatakan berhasil dalam belajar apabila dapat menerapkan hasil belajarnya pada situasi kehidupan nyata di masyarakat. Jadi dapat diasumsikan bahwa seseorang dikatakan belajar jika telah terjadi proses kegiatan dalam dirinya yang mengakibatkan perubahan tingkah laku.

Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu pasti yang membahas tentang cara belajar tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan suatu tubuh pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip, tetapi juga proses penemuan. Sedangkan menurut Triant, IPA adalah kumpulan teori yang sistematis, penerapannya umumnya terbatas pada fenomena alam yang lahir dan dikembangkan dengan metode ilmiah seperti observasi dan eksperimentasi, serta memerlukan sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, keterbukaan dan kejujuran. Pada dasarnya IPA adalah ilmu yang mempelajari gejala rangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah, yang dibangun atas dasar sikap ilmiah, dan hasilnya diwujudkan sebagai produk ilmiah, yang terdiri dari tiga komponen terpenting dalam berupa konsep, prinsip, dan teori yang dapat diterapkan secara universal.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pasti yang mempelajari lingkungan alam secara ilmiah untuk merangsang kemampuan berpikir siswa. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan memecahkan masalah, serta untuk memperkuat kesadaran dalam perlindungan lingkungan alam. Penelitian ini menggunakan strategi pertanyaan yang dimiliki siswa, yang bertujuan untuk mencapai pembelajaran sesuai dengan standar kesempurnaan minimal (MMC) pendidikan IPA yang ditetapkan ≥ 70 pada kelas V semester gasal tahun pelajaran 2015/2016.

Topik yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah tentang bumi dan alam semesta, dengan standar kompetensi yaitu memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan pemanfaatan sumber daya alam.

Hipotesis Tindakan

Definisi Oprasional Variabel

Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau timbulnya variabel terikat (variabel terikat). Mintalah siswa untuk menulis pertanyaan di lembar tentang topik yang mereka tidak mengerti dan mencantumkan nama mereka. Mintalah siswa untuk membaca pertanyaan dan tandai daftar periksa untuk pertanyaan yang sama (langkah ini akan menentukan pertanyaan mana yang paling banyak ditanyakan).

Rencana Tindakan

Observasi merupakan upaya mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dalam proses pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan observasi atau observasi terkait pelaksanaan dengan menggunakan lembar observasi. Pada langkah ini peneliti melakukan analisis untuk memperoleh gambaran tentang dampak dari tindakan yang telah dilakukan dan apa yang perlu diperbaiki serta apa yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran sebagai dasar perbaikan pada siklus berikutnya. .

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pembelajaran pada siklus II akan dapat memperbaiki kekurangan pada siklus I. Siklus II menyajikan tahapan yang sama pada siklus I, dilanjutkan materi pembelajaran yang diselaraskan dengan kompetensi dasar dan indikator lanjutan.

Setting Lokasi

Subjek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Observasi

Metode observasi juga digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas belajar siswa yaitu siswa dapat bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami siswa.

Tes Hasil Belajar

Instrumen Penelitian

Jenis Instrumen Penelitian a. Lembar Observasi

Kerlinger dalam bukunya Edi Kusnadi “reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat diandalkan atau dapat dipercaya. 26. Suatu instrumen cukup reliabel untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut baik.

Metode Analisis Data

Indikator Keberhasilan

Profil Daerah Penelitian

Keadaan Lokasi

Visi dan Misi Sekolah a. Visi

Hasil Penelitian

Siklus I

Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata siswa dalam satu kelas pada pretest siklus I adalah 52. Berdasarkan keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran angket siswa, skor rata-rata hasil belajar siswa pada post-test dan post-test adalah 73. Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa pada siklus I secara klasikal mengalami peningkatan yang cukup baik, namun hasil tersebut belum dapat dikatakan tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya kurang 68% dari persentase ketuntasan yang diinginkan yaitu 75.

Berdasarkan hasil observasi observer terhadap 2 kali kegiatan belajar mengajar atau tatap muka, pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru diperoleh proses dari pertemuan pertama yaitu 67% sampai pertemuan kedua yaitu 77%. , sehingga rata-rata tercapai 72%. Tentunya dari hasil evaluasi diatas akan dijadikan sebagai bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilaksanakan pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi dapat dinyatakan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran soal siswa memiliki skor rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 68, dan ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 68% atau terdapat 17 siswa dari 25 siswa.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa pada siklus I secara klasikal tidak belajar tuntas, karena nilai siswa ≥ 70 hanya kurang dari 68% dari persentase ketuntasan yang diinginkan yaitu 75%. Dilihat dari aspek-aspek yang diamati pada aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I, siswa masih kekurangan aspek motivasi belajar dan aspek bertanya dan argumentasi. Hal ini dijadikan sebagai revisi bagi peneliti agar dapat diperbaiki pada siklus II untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan atau hasil yang lebih baik lagi.

Pada tahap refleksi, bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada Siklus I masih menunjukkan kekurangan, oleh karena itu perlu dilakukan peninjauan kembali pada siklus berikutnya.

Siklus II

Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui nilai rata-rata siswa pada suatu kelas pada pretest siklus II adalah 71, kemudian hasil perhitungan nilai rata-rata siswa pada suatu kelas pada posttest siklus I adalah 81. Selain itu, agar hasil belajar siswa lebih jelas pada siklus I, maka penulis akan mencari persentase total ketuntasan pelajaran kelas V MIN 1 Lampung Timur secara klasikal dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Berdasarkan hasil di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode pertanyaan siswa harus belajar, nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II pre-test adalah 71 dan pada siklus II setelah tes adalah 81. .

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II ketuntasan belajar secara klasikal meningkat dari siklus I. Terjadi peningkatan hasil belajar bagi siswa, karena setelah guru menginformasikan akan selalu ada ulangan di setiap akhir pelajaran agar siswa pada pelajaran berikutnya pertemuan lebih termotivasi untuk belajar. Pengamatan pada siklus II masih mengacu pada pengamatan pada siklus I yaitu terhadap guru dan siswa. Berdasarkan hasil observasi guru dalam pengelolaan pembelajaran di kelas pada siklus II dapat dijelaskan bahwa persentase yang diperoleh dari pertemuan pertama siklus II adalah 74% dan pertemuan kedua adalah 89.

Dilihat dari aspek-aspek yang diamati dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus II yang dilakukan guru dengan menggunakan pertanyaan siswa memiliki strategi untuk mendapatkan penilaian cukup baik dari pengamat (observer) adalah motivasi siswa, komunikasi tujuan pembelajaran dan manajemen waktu. Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan strategi soal siswa berstrategi, nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 74 dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 68% atau terdapat 17 siswa yang tuntas dari 25 siswa. Jadi pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 81, dan ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 88%, atau ada 23 siswa yang tuntas.

Hal ini terlihat dari aktivitas belajar siswa dan hasil pelaksanaan proses belajar mengajar yang telah berjalan dengan baik.

Pembahasan

Pada tahap refleksi ini, proses pembelajaran pada siklus II guru mengajukan pertanyaan siswa telah menerapkan strategi metode dengan baik. Sebelum dilakukan pembelajaran IPA dengan strategi soal siswa berstrategi di kelas V MIN 1 Lampung Timur, siswa berpendapat bahwa mata pelajaran IPA sulit dipahami karena banyak yang dihafal sehingga cenderung membosankan. tidak terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari beberapa reaksi dan reaksi dari siswa itu sendiri yang malas mengikuti proses pembelajaran yang menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi dan banyak hasil belajar siswa yang tidak memenuhi KKM.

Hal ini terlihat dari beberapa aktivitas siswa yang awalnya kurang perhatian, malu untuk bertanya dan kurang percaya diri untuk mengemukakan pendapat yang bertentangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi bertanya siswa berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu dengan pembelajaran menggunakan strategi .. pertanyaan siswa memiliki beberapa manfaat bagi siswa dimana kegiatan tersebut terlihat langsung dalam proses pembelajaran .. kegiatan tersebut tergambar pada saat itu.

Berdasarkan data dalam penelitian ini, dapat dianalisis bahwa strategi soal yang dimiliki siswa merupakan strategi yang efektif untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan penelitian siklus I, hasil belajar siswa berdasarkan persentase ketuntasan klasikal mencapai 68%, dengan skor rata-rata 74. Dari hasil penelitian, bahwa siswa menggunakan strategi bertanya dalam pembelajaran mata pelajaran IPA kelas V. MIN 1 Lampung Timur pada materi bumi dan alam semesta siklus I mencapai prosentase 68% dan pada siklus II mencapai 88% menunjukkan adanya peningkatan yang baik sebesar 20%.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, penggunaan soal strategi yang dimiliki siswa dapat diterapkan pada materi yang lain, bahkan penggunaan strategi ini digunakan pada banyak materi, sehingga masih banyak materi yang tidak diketahui siswa dan siswa dapat menanyakan tentang materi tersebut dalam proses pembelajaran ini.

Kesimpulan

Saran

Kunandar, Easy Steps to Classroom Action Research for Teacher Professional Development, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Referensi

Dokumen terkait

Based on the results of the determination coefficient test which has an influence of 46,2%, it shows that in increasing the brand loyalty of DANA application users in