• Tidak ada hasil yang ditemukan

meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakng

Masalah Penelitian

  • Identifikasi Masalah
  • Alternatif Pemecahan Masalah
  • Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Relevan

Kajian Teori

Kerangka Pikir

Hipotesis Tindakan

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Lokasi dan Subjek Penelitian
  • Faktor yang di Selidiki
  • Prosedur Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Indikator Keberhasilan

Dalam penelitian tindakan yang dilakukan adalah peningkatan keterampilan motorik halus melalui kegiatan kolase dengan bahan-bahan alam sekitar. Dalam penelitian ini berdasarkan faktor luaran maka yang akan diteliti adalah Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B di TK ABA II Kuncio Kabupaten Gowa. Peneliti mengamati proses pembelajaran dengan menerapkan media kolase menggunakan bahan-bahan alam sekitar dan melakukan observasi selama proses penerapan media kolase oleh peneliti untuk mengamati aspek motorik halus anak.

Sedangkan dokumentasi dan foto digunakan untuk menunjukkan perkembangan motorik halus anak selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media kolase, alat penelitian ini merupakan alat yang dipilih dan digunakan peneliti dalam kegiatan, pengumpulan data sehingga kegiatan tersebut menjadi lebih mudah. Data yang diperoleh dan dikumpulkan terlebih dahulu dianalisis dengan tujuan untuk membuktikan adakah peningkatan kemampuan motorik halus anak setelah dilakukan tindakan. Dengan menganalisis data tersebut dapat diketahui seberapa besar perkembangan yang dialami anak setelah penerapan media kolase dalam perkembangan motorik halus anak.

Penelitian tersebut mengelompokkan empat kriteria persentase keterampilan motorik halus anak yang diadaptasi oleh Acep Yoni (2010:40). Anak dapat menguasai indikator motorik halus anak kelompok B di TK ABA II Kuncio Kabupaten Gowa.

Gambar 3.1 Diagram penelitian tindakan kelas   E.  Instrumen Penelitian
Gambar 3.1 Diagram penelitian tindakan kelas E. Instrumen Penelitian

Hasil

Setelah kegiatan selesai, siswa diminta membersihkan dan mengembalikan peralatan yang digunakan, serta mengumpulkan hasil pekerjaannya. Setelah kegiatan selesai, siswa diminta membersihkan dan mengembalikan peralatan yang digunakan, serta mengumpulkan hasil pekerjaannya. Peneliti mempersilahkan siswa untuk masuk ke dalam kelas dan duduk di tempat duduknya masing-masing, setelah itu guru melakukan sesi tanya jawab mengenai kegiatan yang telah dilakukan.

Pada indikator pertama BSH menganut gambaran yang benar yaitu berkembang sesuai harapan, 5 siswa atau 33,3% berkembang dengan baik (BSH) Pada indikator pertama terdapat 3 siswa atau 20% siswa berkembang sesuai harapan b. Pada indikator pertama terdapat 3 siswa atau 20% siswa berkembang sesuai harapan b. Pada indikator pertama terdapat 3 siswa atau 20% siswa berkembang sesuai harapan b. indikator ketiga, dilakukan gerakan mata dan tangan terkoordinasi yang berkembang sesuai harapan (BSH) pada 5 orang siswa. Pada indikator keempat melaksanakan eksplorasi dengan media bahan alam berbeda yang berkembang sesuai harapan (BSB) 6 siswa atau 40% berkembang sangat baik (BSB) 5 siswa atau 33,3% siswa berkembang sangat baik.

Peneliti berharap pada siklus II dapat mencapai tujuan peningkatan 75% kemampuan motorik halus siswa TK ABA II Kuncio. Setelah kegiatan selesai, siswa diminta untuk membersihkan dan mengembalikan peralatan yang telah digunakannya serta mengumpulkan hasil pekerjaannya. Peneliti mempersilahkan siswa untuk masuk ke dalam kelas dan duduk di tempat duduknya masing-masing.

Namun masih terdapat satu siswa yang masih belum mampu menempelkan gambar sesuai gambar model pada saat kegiatan berlangsung. Pada indikator kedua, anak mampu terampil menggunakan tangan kanan dan kiri dalam berbagai aktivitas (misalnya memanjat) yang belum berkembang, ada 0 siswa, 0% sudah mulai berkembang, ada 3 siswa atau 20% sudah berkembang sesuai harapan, 8 siswa atau 53,3% berkembang sangat baik 4 siswa atau 26,7%. Pada indikator keempat, melakukan eksplorasi dengan berbagai cara terhadap bahan alam yang belum dikembangkan, 0 siswa mengetahui 0%.

Pada indikator pertama BSH menganut gambaran benar yaitu berkembang sesuai harapan, 8 siswa atau 53,3% berkembang sangat baik (BSH), pada indikator pertama ada 3 siswa atau 20% siswa berkembang sesuai harapan b. Pada indikator ketiga melakukan gerakan mata dan tangan terkoordinasi yang berkembang sesuai harapan (BSH) 9 siswa atau 60% berkembang sangat baik (BSB) 4 siswa atau 26,7% siswa berkembang sangat baik. Pada indikator keempat, melakukan eksplorasi dengan alat bantu bahan alam berbeda yang berkembang sesuai harapan (BSB) 9 siswa atau 60% berkembang sangat baik (BSB) 5 siswa atau 33,3% siswa berkembang sangat baik.

Hal ini membuktikan bahwa keterampilan motorik halus siswa dalam kegiatan kolase menunjukkan peningkatan pada setiap siklusnya. Hasil peningkatan Prasiklus, siklus I hingga siklus II menunjukkan adanya peningkatan keterampilan motorik halus siswa melalui kegiatan kolase di TK ABA II Kuncio yang disajikan pada tabel berikut.

gambar pola kupu-kupu, lem, jagung dan kacan hijau serta lembar  kerja anak.
gambar pola kupu-kupu, lem, jagung dan kacan hijau serta lembar kerja anak.

Pembahasan

Pada siklus II, guru menjelaskan proses kegiatan secara lebih rinci, perlahan dan tidak tergesa-gesa, sehingga siswa menjadi lebih fokus dan antusias terhadap hal-hal baru yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa berupa pujian dan dorongan agar siswa lebih percaya diri dan fokus dalam menyelesaikan aktivitasnya. Berdasarkan hasil observasi siklus I dapat disimpulkan bahwa peningkatan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan kolase di TK ABA II Kuncio mengalami peningkatan, hal ini terlihat pada siswa pada saat kegiatan pra siklus menunjukkan angka sebesar 25,5%. .

Hasil observasi yang dilakukan pada Siklus II menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada Siklus I. Hasil yang diperoleh siswa pada Siklus II merupakan indikator bahwa siswa mampu mengaplikasikan lem pada materi. sebelum ditempelkan pada gambar dengan menggunakan tangan kanan dan kiri, 8 siswa mengalami kemajuan sesuai harapan (BSH) dan 3 siswa mengalami kemajuan sangat baik (BSB). Pada indikatornya anak mampu menjaga rapi sesuai pola gambar, berkembang sesuai harapan (BSH), sebanyak 8 siswa dan. Indikator: Anak mampu mendalami materi pada kegiatan kolase, berkembang sesuai harapan (BSH) sebanyak 9 orang siswa dan berkembang sangat baik (BSB) sebanyak 5 orang siswa, sehingga dapat dikategorikan baik.

Maka dari hasil rekapitulasi data Siklus II meningkat menjadi 83,5% dibandingkan Refleksi Siklus I. Berdasarkan observasi kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan kolase pada anak kelompok B di TK ABA II Kuncio Kabupaten Gowa. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan motorik halus, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pada indikator pencapaian keterampilan motorik halus anak, dimana kriterianya adalah 75%-100.

Kesimpulan

Saran

Anak sudah mampu menempelkan lem pada bahan sebelum ditempelkan pada model gambar dengan menggunakan tangan kanan dan kiri. 1 Guru merencanakan pembuatan media kolase gambar pembelajaran 2 Guru menyiapkan media kolase pembelajaran anak. 1 Anak mampu menempel dengan baik sesuai gambar model. 2 Anak mampu mewarnai. rekatkan bahan sebelum direkatkan. gunakan tangan kanan dan kirimu. gerakkan mata dan jari Anda secara terkoordinasi untuk menempelkan bahan kolase. mengeksplorasi materi yang diberikan dalam deskripsi media kolase.

Anak dapat menempelkan sesuai gambar pola. BB) Anak belum bisa menempel rapi sesuai gambar pola. Anak dapat mandiri menempel rapi sesuai gambar pola dan dapat membantu temannya. Anak dapat menempelkan lem pada bahan sebelum menempelkannya pada pola gambar dengan tangan kanan dan kiri. BB) Anak belum bisa menempelkan lem pada bahan sebelum menempelkannya pada gambar pola dengan tangan kanan dan kiri.

Anak dapat menempelkan lem pada bahan sebelum ditempelkan pada gambar pola dengan tangan kanan dan kiri, tanpa bimbingan guru. Anak dapat menggunakan tangan kiri dan kanannya untuk mengoleskan lem pada bahan sebelum ditempelkan pada gambar pola dan membantu temannya. Anak dapat menggerakkan mata dan jari secara terkoordinasi untuk menempelkan bahan kolase. BB) Anak belum mampu menggerakkan mata dan jari secara terkoordinasi untuk menempelkan bahan kolase.

Kanak-kanak dapat menggerakkan mata dan jari secara selaras untuk memasukkan bahan kolaj tanpa bimbingan guru 4. BSB). Kanak-kanak boleh menggerakkan mata dan jari mereka secara bebas. diselaraskan untuk memasukkan bahan kolaj secara bebas dan boleh membantu rakannya. Kanak-kanak dapat meneroka bahan yang telah disediakan dalam aktiviti kolaj. BB) Kanak-kanak masih belum dapat meneroka bahan yang telah disediakan dalam aktiviti kolaj.

MB) Anak mampu mengeksplorasi materi dalam kegiatan kolase dengan bimbingan guru. Guru menata kursi dan meja serta menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 4 Guru melaksanakan kegiatan. Guru mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti lem/perekat, gambar pola dan bahan yang akan digunakan.

gambar  dengan
gambar dengan

Gambar

Gambar 2.1 skema karangka pikir penelitian Pembelajaran di TK ABA II
Gambar 3.1 Diagram penelitian tindakan kelas   E.  Instrumen Penelitian
gambar pola kupu-kupu, lem, jagung dan kacan hijau serta lembar  kerja anak.
gambar pola kupu-kupu, lem, jagung dan kacan hijau serta lembar  kerja anak.
+6

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KREATIF ABA JONO TANON SRAGEN TAHUNAJARAN 2015/2016.. Fakultas Keguruan dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan Motorik Halus melalui Metode Kolase pada anak didik kelompok B TK Gebang 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Motorik Halus melalui Metode Kolase pada anak didik kelompok B TK Gebang 2 Masaran Sragen Tahun Pelajaran

Untuk membuktikan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “ada pengaruh yang signifikan kegiatan kolase tiga dimensi terhadap kemampuan motorik halus anak autis di TK

Berdasarkan hasil penelitian dengan kegiatan kolase daun kering mampu meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 3-4 di PPT Mutiara Bunda Benowo

Berdasar hasil data di atas menunjukkan bahwa anak yang memiliki keterampilan motorik halus berkembang dengan optimal pencapaian anak dalam mengikuti kegiatan bermain kolase

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan teknik kolase dalam meningkatkan perkembangan motorik halus anak didik pada TK Negeri Pembina

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan peneliti dapat diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan mencetak di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Braja