• Tidak ada hasil yang ditemukan

meningkatkan ketuntasan belajar siswa kelas viii b smpn 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "meningkatkan ketuntasan belajar siswa kelas viii b smpn 3"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS VIII B SMPN 3 PARINGIN PADA MATERI PEMBELAJARAN UNSUR INTRINSIK NOVEL

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

(INCREASING THE LEARNING MASTERY OF STUDENTS CLASS VIII B SMPN 3 PARINGIN TO NOVEL INTRINSIC ELEMENTS USING MAKE A MATCH

INSTRUCTIONAL MODEL) Siti Jaleha

SMPN 3 Paringin, Jl. Paringin, Tanjung KM. 08 Dahai RT. 2, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, e-mail [email protected]

Abstract

Increasing the Comprehension of Students Class VIII B SMPN Paringin to Novel Intrinsic Elements using Make a Match Instructional Model. This Classroom Action Research (CAR) aims to improve the student learning outcome in learning material of novel intrinsic elements by using Make a Match instructional model. This study conducted in 2 cycles.

Each cycle consisted of planning, action, observation, and reflection stages. The subjects were 18 students of class VIII B SMP 3 Paringin. Research instrument in the form of a written test instrument type multiple choice questions numbered 10 questions and non- test instruments such as questionnaires. This research datas were analyzed by using qualitative approach. This study concluded that, students learning mastery in increased fron 44.5% in the cycle 1 to 88.8% after completed cycle 2.

Keywords: learning mastery, novel intrinsic elements, make a match Abstrak

Meningkatkan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 3 Paringin.pada Materi Pembelajaran Unsur Intrinsik Novel Menggunakan Model Pembelajaran Make a Match. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada materi pembelajaran unsure-unsur intrinsic novel menggunakan model pembelajaran Make a Match. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, Setiap siklus terdiri dari terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMPN 3 Paringin yang berjumlah 18 siswa. Instrument penelitian berupa instrument tes tertulis tipe soal pilihan ganda berjumlah 10 soal dan instrument non tes seperti angket. Data dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ketuntasan belajar meningkat dari 44,5% pada siklus 1 menjadi 88,8% setelah selesai siklus 2.

Kata-kata kunci: ketuntasan belajar, unsur intrinsik novel, model pembelajaran make a match

PENDAHULUAN

Di dalam kegiatan belajar-mengajar bahasa Indonesia, unsur intrinsik novel di kelas VIII SMPN Paringin mengalami suatu masalah. Hal ini tampak dari nilai yang diperoleh cenderung di bawah KKM, yaitu yang mencapai ketuntasan belajar atau mencapai nilai minimal 70 hanya 25 %.

(2)

guru dan siswa dalam pembelajaran terlalu pasif. Atas dasar itu, peneliti mencoba mengembangkan pendekatan kooperatif dalam pembelajaran memahami unsur intrinsik novel dengan model pembelajaran make a match.

Model kooperatif bukanlah hal yang baru bagi guru. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerjasama dalam penyelesaian permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran (Mulyati, 2010).

Oleh sebab itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan partisipasi dan aktivitas siswa dalam kelas, yang diharapkan berdampak pada pemahaman dan ketuntasan belajar siswa.

Penelitian ini menerapkan model pembelajaran make a match dalam materi pembelajaran unsur intrinsik novel. Model pembelajaran make a match atau mencari pasangan merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan kepada siswa.

Teknik metode pembelajaran make a match atau mencari pasangan dikembangkan oleh Curran, dalam Ramadhan (2008). Salah satu keunggulan teknik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Langkah-langkah penerapan metode make a match sebagai berikut:

1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.

2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban.

3. Tiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.

4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya: pemegang kartu yang bertuliskan nama tumbuhan dalam bahasa Indonesia akan berpasangan dengan nama tumbuhan dalam bahasa Latin (ilmiah).

5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.

6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama.

7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok.

9. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan terhadap materi pelajaran.

METODE

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri atas dua siklus, siklus 1 dan 2 masing-masing 1 kali pertemuan/tindakan tiap tindakan terdiri atas 2 X 40 menit. Siklus 2 merupakan perbaikan dari siklus 1 dengan materi yang sama, yakni mengenai unsur intrinsik novel.

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B SMPN 3 Paringin tahun 2011/2012 yang terdiri atas 18 siswa yang terdiri atas 9 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Selain hasil belajar siswa, kegiatan pembelajaran di kelas juga diobservasi sebagai bahan refleksi untuk merancang kegiatan belajar siswa pada siklus berikutnya.

Prosedur penelitian tindakan kelas bersiklus 2 meliputi 4 tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, (4) refleksi (Aqib, 2009).

(3)

Perencanaan

1) Membuat skenario pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran make a match.

2) Menyusun lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi proses kegiatan belajar- mengajar di kelas ketika diterapkan model pembelajaran langsung.

3) Mendesain instrumen-instrumen evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam memahami materi pembelajaran unsur intrinsik novel.

Pelaksanaan Tindakan

1) Melaksanakan langkah-langkah sesuai perencanaan.

2) Menerapkan model pembelajaran klasikal.

3) Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai rencana.

4) Memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan.

5) Mengantisipasi dengan melakukan solusi apabila menemukan kendala saat melakukan tahap tindakan (Mulyana, 2007).

Observasi dan evaluasi

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap penelitian tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat serta diikuti dengan evaluasi yang relevan.

Refleksi

Hasil yang didapat pada siklus 1 dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil observasi, guru merefleksi diri dengan melihat data observasi dan hasil belajar siswa. Apakah kegiatan yang dilakukan telah dapat meningkatkan nilai belajar siswa. Hasil analisis data yang diperoleh dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Instrumen penelitian ini meliputi (1) lembar pengamatan kegiatan pembelajaran guru, (2) lembar pengamatan aktivitas siswa, (3) soal tes siklus, (4) angket respon siswa dengan menggunakan model pemebelajaran make a match. Penelitian dikatakan berhasil jika tercapainya indikator keberhasilan, yakni 80% siswa dalam kelas mencapai nilai minimal 70.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembelajaran kooperatif dengan model make a match mampu meningkatkan ketuntasan belajar siswa. Pada tes awal, rata-rata hasil belajar siswa mencapai pada siklus I 44,5% dan siklus II rata-rata 88,8% dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Siklus 1 dan 2

Berdasarkan Tabel 1 dapat dikatakan bahwa pembelajaran siklus 1 belum mencapai indikator keberhasilan karena hanya 44,5% siswa yang mencapai KKM. Namun demikian, dilihat dari kemajuan yang dicapai siswa sebelum penelitian ini dilakukan hasil belajar ini menunjukkan

(4)

yang dapat memperoleh nilai 70. Namun melalui pembelajaran siklus 1 diperoleh 44,5% siswa tuntas.

Pembelajaran siklus 2 menunjukkan kemajuan yang cukup pesat, yaitu dengan pencapaian ketuntasan belajar sebesar 88,8%. Hanya 11,2% siswa yang tidak tuntas. Kenaikan pencapaian hasil belajar siswa cukup tajam, yakni sebesar 44,3%. Kenaikan tersebut merupakan suatu realita bahwa pembelajaran kooperatif model pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran unsur intrinsik novel siswa kelas VIII B SMPN 3 Paringin.

Selain itu, ditemukan pula bahwa siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran unsur intrinsik novel. Motivasi belajar siswa meningkat dari siklus ke silus yang ditandai oleh tingginya keterlibatan dan aktivitas siswa dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Widyaningsih (2008) yang menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa yang terjadi melalui penerapan model kooperatif tipe make a match terjadi karena melalui model ini motivasi belajar siswa meningkat.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa (1) pembelajaran dengan model make a match dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada materi pembelajaran unsur intrinsik novel siswa kelas VIII B SMPN 3 Paringin (2) penerapan model pembelajaran make a match pada materi pembelajaran unsur intrinsik novel dapat meningkatkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian disarankan (1) untuk melaksanakan model pembelajaran make a match memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar. (2) Pada model pembelajaran make a match disarankan guru terlebih dahulu memberikan penjelasan tentang model pembelajaran make a match sehingga lebih mudah penerapannya di kelas. (3) Dalam hal pengelolaan waktu, perlu diperhatikan agar dapat dipergunakan dengan baik dan efisien sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Yayasan Adaro Bangun Negeri yang telah membiayai penelitian. Kepada dosen pembimbing yang selalu memberikan arahan pada peneliti.

Kepada kepala sekolah yang telah memberikan motivasi dan teman-teman kerja di SMPN 3 Paringin serta anak-anakku siswa SMPN 3 Paringin yang saya sayangi.

(5)

DAFTAR RUJUKAN

Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Mulyana, Slamet. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pengembangan Profesi. Bandung: LPMP.

Mulyati, Yeti. 2010. Model Inovatif Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Multi Kreasi Satu Delapan.

Ramadhan, Tarmizi. 2008. Pembelajaran Kooperatif Make A Match. http://tarmizi.wordpress.com/

2008/12/03/pembelajaran-kooperatif-make-a-match/. Diakses tanggal 23 September 2013.

Widyaningsih, Wahyu. 2008. Kel. 3 Cooperative Learning sebagai Model Pembelajaran Alternatif untuk Meningkatkan Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran Matematika. Makalah dipublikasikan melalui http://tpcommunity05.blogspot.com. Diakses pada tanggal 15 April 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa “Penggunaan model pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA dari

Dari data tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT ( Numbered Heads Together ) dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dan ketuntasan belajar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI.. LARI SPRINT DI KELAS VIII SMP YAYASAN PERGURUAN

Penerapan Model Cooperative Learning Melalui Make A Match Dalam Pembelajaran Sejarah Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Bandung: Universitas

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis dalam proses pembelajaran Biologi pada materi Sistem Pererdaran darah Manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII

Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Penerapan model kooperatif tipe mind mapping dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi Sudut dan Pengukurannya.Hal tersebut