MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA TENTANG ZAKAT FITRAH MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS
V MI NURUL IMAN
Maria Olpah1
1Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya E-mail: [email protected]1
Abstract
Penelitian ini untuk meningkat minat belajar siswa pada mata pelajaran fikih kelas V MI Nurul Iman. Setelah mengikuti pembelajaran dengan metode Problem Based Learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan tujuan meningkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran pendidikan Agama Islam. Penelitian ini dilakukan di kelas, V MI Nurul Iman, hasil penelitian setelah dilakukan tindakan yakni dengan menerapkan metode Problem Based Learning, minat belajar siswa terjadi peningkatan. Peningkatan tersebut bisa dilihat Dari hasil observasi pada siklus pertama, clan siklus kedua. Siklus pertama dengan rata-rata 58%, sedangkan pada siklus kedua dengan rata-rata 88%. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Problem Based Learning dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas V MI Nurul Iman pada mata pelajaran Fikih.
Kata kunci:minat belajar, problem based learning, zakat fitrah
Pendahuluan
Pendidikan agama Islam sebagai mata pelajaran pokok di sekolah dasar yang didukung berbagai komponen agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan nasional maupun tujuan pendidikan Islam. Komponen komponen itu antara lain, kurikulum, program pembelajaran, materi pembelajaran,tujuan pembelajaran, metode, sarana dan prasarana, guru dan siswa. Dengan didukung oleh komponen-komponen diatas, maka tujuan pembelajaran akan dapat dicapai.
Maka dalam proses pembelajaran yang diperhatikan pertama kali adalah peserta didik, bagaimana keadaan dan kemampuannya, setelah itu menentukan komponen-komponen yang lain. Apa bahan yang digunakan, bagaimana cara yang tepat untuk bertindak, alat dan fasilitas apa yang cocok dan mendukung,
semua itu harus disesuaikan dengan keadaan dan karakteristik siswa. Itulah sebabnya peserta didik menjadi subjek belajar.
Diantara mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diajarkan di kelas V MI Nurul Iman adalah mata pelajaran Zakat. Mata pelajaran Zakat diharapkan dapat memberikan motivasi kepada peserta didik dalam mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai dalam Alquran.
Dalam proses pembelajaran, siswa kurang dimotivasi untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Siswa selalu diarahkan untuk menghafal informasi, otak siswa hanya dipaksa untuk mengingat berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi itu dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan betapa pentingnya ajaran agama Islam diterapkan kepada peserta didik pada tingkat dasar khususnya pada mata pelajaran Fikih . Zakat Fitrah merupakan unsur mata pelajaran Fikih pada Madrasah Ibtidayah Nurul Iman khususnya kelas V.
Metode/Metodologi
Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pembelajaran 2023/2024. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan maka penulis membuat beberapa tahapan yang akan dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas. Model ini terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
1. Perencanaan
Perencanaan adalah tahapan dalam menyiapkan sesuatu yang diperlukan dalam penelitian diantaranya :
a. Menyiapkan perangkat mengajar (alat dan bahan) yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan.
b. b. Menetapkan materi pembelajaran sebagai bahan ajar dalam penelitian yang disesuaikan dengan kurikulum mata pelajaran dalam silabus.
c. Membuat rencana pelaksanaan pengajaran yang berdasarkan materi yang telah ditetapkan yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran tiap siklus.
d. Membuat skenario pembelajaran dengan metodeproblem based learning.
e. Membuat jadwal pembelajaran.
f. Menyiapkan lembar observasi yang disesuaikan dengan tindakan yang akan dilaksanakan pada siswa, sebagai pengumpul data untuk mencatat kegiatan yang dilakukan siswa, hasil lembar observasi dalam bentuk persentase angka yang akan dibandingkan dengan minat belajar siswa pada saat evaluasi akhir siklus.
2. Implementasi Tindakan Implementasi tindakan yang telah direncanakan dimana tahapan ini guru dan siswa melakukan kegiatan pembelajaran dikelas yang sesuai dengan rencana yang disebutkan dalam skenario pembelajaran. Tindakan yang dilaksanakan dikelas dalam proses pembelajaran adalah:
a. Melaksanakan apersepsi pada setiap siklus sebagai gambaran materi yang diberikan kepada siswa;
b. Memotivasi siswa pada setiap siklus akan pentingnya penguasaan materi serta mengenali karakter siswa agar mempermudah guru dalam mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi siswa yang dapat menghambat proses pembelajaran;
c. Melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran yang disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Secara umum tahapan pembelajaran pada setiap siklus dilakukan dengan cara :
1) menentukan tujuan pembelajaran.
2) memberikan informasi kepada siswa tentang materi pembelajaran.
3) guru meminta kepada siswa mengajukan pertanyaan yang mereka dapatkan tentang materi zakat.
4) guru meminta kepada setiap kelompok siswa memberikan tanggapan tentang masalah yang diajukan.
5) guru mengevaluasi dengan memberikan tes akhir kepada setiap siklus berupa soal-soal yang ada hubungannya dengan materi yang diajarkan guru kepada siswa dan selanjutnya dibahas kembali pada saat pembelajaran dikelas. Hasil tes akan diolah menjadi angka sehingga akan dapat dilihat hasil dari belajar yang dicapai oleh siswa, dan sebagai bahan perbandingan lembar observasi.
6) menganalisa hasil dari evaluasi itu untuk melihat tingkat keberhasilan metode yang diterapkan serta menganalisis kesulitan-kesulitan yang menjadi penyebab penghambat dalam meningkatkan minat belajar siswa.
7) merevisi proses pembelajaran untuk bahan perencanaan pada siklus selanjutnya.
3. Observasi
Observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara objektif selama berlangsungnya proses pembelajaran, serta mengamati sikap siswa pada saat berlangsungnya penelitian dilakukan. Observasi dilaksanakan untuk penerapan tindakan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam proses pembelajaran observer yang berkompeten di bidang pendidikan agama Islam, sebagai pengamat aktivitas siswa.
Disamping pengamatan terhadap minat belajar siswa yang dilakukan dengan memberikan tes, hasil observasi tes dicatat untuk direvisi untuk siklus berikutnya. Tahapan observasi secara umum digambarkan sebagai berikut :
a. mengamati aktivitas siswa serta hambatan-hambatan, dan kesulitan yang dialami baik siswa maupun guru selama pembelajaran. Aktivitas siswa dicatat dalam lembar observasi yang dilakukan oleh observer.
Hasil dari observasi digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus selanjutnya.
b. mengevaluasi hasil belajar siswa dengan memberikan tes pada setiap akhir siklus.
4. Refleksi
Refleksi adalah sebagai tahapan dalam mengkaji, memperhatikan dan mepertimbangkan dari hasil tindakan kelas yang dilaksanakan seperti kendala- kendala dan juga hal-hal lainnya yang berhubungan dengan proses pembelajaran untuk sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan siklus selanjutnya. Secara umum kegiatan yang dilaksana tahap ini adalah :
a. menganalisa hasil observasi pada saat berlangsungnya pelaksanaan tindakan kelas di siklus pertama.
b. 2) mencari jalan pemecahan permasalahan tersebut yang ditemukan sebagai bahan dalam perencanaan tindakan siklus berikutnya.
Observasi dilaksanakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa pada siklus 1 dan 2. Setiap siklus dilaksanakan 1x pertemuan.Ini dimaksudkan supaya guru dan siswa dapat beradaptasi dengan strategi pembelajaran yang diteliti hingga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat dimanfaatkan pada saat pembelajaran selanjutnya.Observasi dilaksanakan dengan kolaboratif yaitu dibantu oleh teman sejawat.
Data yang didapat dari hasil pengamatan berdasarkan lembaran observasi selanjutnya dianalisis. Untuk data keaktifan guru masing-masing indikator diberi bobot nol apabila tidak dilaksanakan, bobot 1 jika belum sempurna, bobot 2 kurang sempurna, bobot 3 apabila sempurna dan bobot 4
jika sangat sempurna. Untuk keaktifan siswa masing-masing indicator diberi bobot 1 bila dilakukan dan bobot nol jika tidak dilakukan.
Dalam menentukan kriteria penilaian tentang keaktifan siswa, dari data kualitatif dikelompokkan atas empat kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah. Hal ini mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto, adapun kriteria persentase tersebut yaitu :
1. Persentase antara 76% - 100% dikatakan sangat tinggi, 2. Persentase antara 56% - 75% dikatakan tinggi,
3. Persentase antara 40% - 55% dikatakan sedang, 4. Persentase antara 0% - 40% dikatakan kurang Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Sebelum Tindakan
Pengambilan data awal tentang minat siswa pada mata pelajaran zakat kelas V MI NURUL IMAN pada tanggal 16 Juli 2023. Data tentang minat siswa dalam proses pembelajaran dengan metode Problem based learning pada siswa kelas V MI NURUL IMAN sebelum tindakan pada tabel berikut ini.
No NAMA SISWA Indikator Alternatif
1 2 3 4 5 Ya Tidak
1 Ahmad Fauzan ✔ 1 4
2 Heni Khairina ✔ ✔ 2 3
3 Hildayanti ✔ 1 4
4 Lutfi Rahmani ✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
5 Mudzalifah Ali ✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
6 Muhammad Munawwar
✔ 1 4
7 Muhammad Zaini ✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
8 Mursidah ✔ 1 4
9 Risma ✔ ✔ 2 3
10 Rizka Ihyatul Qalbi ✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
11 Saida Tuzzahrah ✔ ✔ ✔ 3 2
12 Sainiatul Hidayah ✔ ✔ 2 3
13 Sifa Maulida ✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
14 Syafiyyah ✔ 1 4
Jumlah 14 9 6 5 0 34 36
Rata-Rata 100% 64% 43% 36% 0% 49% 51%
Keterangan :
a. Siswa membentuk kelompok,
b. Siswa menentukan seorang moderator dan juga juru bicara sekaligus mencatat serta pemecah masalah
c. Siswa mendengarkan dan memperhatikan tentang permasalahan zakat yang disampaikan guru.
d. Siswa mendiskusikan tentang zakat. Setelah diamati hanya.
e. Siswa mengumpulkan data dan menganalisis data yang telah dikerjakan.
2. SiklusI
Hasil Pengamatan Minat Siswa Pada Siklus I
No NAMA SISWA Indikator Alternatif
1 2 3 4 5 Ya Tidak
1 Ahmad Fauzan ✔ ✔ 2 3
2 Heni Khairina ✔ ✔ ✔ 3 2
3 Hildayanti ✔ ✔ 2 3
4 Lutfi Rahmani ✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
5 Mudzalifah Ali ✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
6 Muhammad Munawwar
✔ ✔ 2 3
7 Muhammad Zaini ✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
8 Mursidah ✔ ✔ 2 3
9 Risma ✔ ✔ 2 3
10 Rizka Ihyatul Qalbi ✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
11 Saida Tuzzahrah ✔ ✔ ✔ 3 2
12 Sainiatul Hidayah ✔ ✔ 2 3
13 Sifa Maulida ✔ ✔ ✔ ✔ 5 0
14 Syafiyyah ✔ 2 3
Jumlah 14 11 8 6 2 41 29
Rata-Rata 10
79
57% 43% 14,4% 58% 42%
Berdasarkan table diatas, dapat diketahui bahwa aktifitas siswa dalam proses pembelajaran dengan penerapan metode Problem based learning dengan alternative jawaban “Ya” dan “Tidak”, maka diperoleh jawaban “Ya” sebanyak 39 dengan persentase 58% serta jawaban untuk
“Tidak” sebanyak 29 dengan persentase 42%. Setelah dibandingkan standar klasifikasi yang telah ditetapkan di Bab III, maka aktivitas siswa dengan penerapan metode Problem Based Learningpada siklus I ini berada pada klasifikasi “ tinggi “ karena 57% berada rentang 56%- 75%. Adapun aktivitas siswa yang diamati adalah
a. Siswa membentuk beberapa kelompok. Setelah diamati dari seluruh siswa maka dapat diketahui semua siswa melaksanakan aktivitas tersebut.
b. Siswa memilih seorang moderator dan juga sebagai juru bicara sekaligus mencatat dan pemecah masalah. Setelah diamati dari seluruh kelompok hanya 1 kelompok yang kurang melaksanakan dengan baik dan benar.
c. Siswa mendengarkan dan memperhatikan tentang permasalahan zakat yang disampaikan guru. Setelah diamati dari seluruh siswa-siswa dapat diketahui hanya 8 siswa yang mendengarkan dan memperhatikan dari seluruh jumlah siswa.
d. Siswa mendiskusikan dan memecahkan pokok permasalahan tentang zakat. Setelah diamati dari seluruh siswa hanya 6 siswa yang melaksanakan diskusi dari seluruh jumlah siswa.
Siswa melakukan observasi dan menganalisis data yang didiskusikan melalui bacaan atau observasi lapangan. Setelah diamati dari seluruh siswa, maka dapat diketahui hanya 2 siswa yang tidak melaksanakan dari seluruh jumlah siswa.
3. Siklus II
Perbaikan proses pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learningpada mata pelajaran zakat belum memberikan hasil
optimal pertama pada minat. Terutama pada aktivitas siswa terutama tentang observasi dan menganalisis data.Ini dapat dilihat dari observasi siklus pertama.Agar minat siswa lebih meningkat maka perlu direncanakan suatu tindakan pada siklus kedua.Siklus kedua dimaksudkan untuk memperbaiki tindakan pada siklus pertama.Tindakan utama pada siklus pertama tetap dilaksanakan pada siklus kedua dengan metodeProblem Based Learning.
Hasil Pengamatan Minat Siswa Pada Siklus II
No NAMA SISWA Indikator Alternatif
1 2 3 4 5 Ya Tidak
1 Ahmad Fauzan ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ 5 0
2 Heni Khairina ✔ ✔ ✔ 3 2
3 Hildayanti ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ 5 0
4 Lutfi Rahmani ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ 5 0
5 Mudzalifah Ali ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ 5 0
6 Muhammad Munawwar
✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
7 Muhammad Zaini ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ 5 0
8 Mursidah ✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
9 Risma ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ 5 0
10 Rizka Ihyatul Qalbi
✔ ✔ ✔ ✔ ✔ 5 0
11 Saida Tuzzahrah ✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
12 Sainiatul Hidayah ✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
13 Sifa Maulida
✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
14 Syafiyyah ✔ ✔ ✔ ✔ 4 1
Jumlah 14 14 14 10 10 62 8
Rata-Rat a
100% 100% 100% 74.1% 74.1% 88.5% 11.5%
Berdasarkan table diatas, dapat diketahui bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan penerapan metode Problem based learning dengan alternatif jawaban “Ya” dan “Tidak”, maka diperoleh jawaban “Ya” sebanyak 62 dengan persentase 88.5% serta jawaban untuk
standar klasifikasi yang telah ditetapkan di Bab III, maka aktivitas siswa dengan penerapan metodeProblem Based Learning pada siklus II ini berada pada klasifikasi “sangat tinggi “ karena 88.5% berada rentang 76%-100%.
Adapun aktivitas siswa yang diamati adalah
a. Siswa membentuk beberapa kelompok. Setelah diamati dari seluruh siswa maka dapat diketahui semua siswa melaksanakan aktivitas tersebut.
b. Siswa memilih seorang moderator dan juga sebagai juru bicara sekaligus mencatat dan pemecah masalah. Setelah diamati di seluruh kelompok melakukan tugasnya dengan baik dan benar.
c. Siswa mendengarkan dan memperhatikan tentang permasalahan zakat yang disampaikan guru. Setelah diamati seluruh siswa-siswa mendengarkan dan memperhatikan dengan baik.
d. Siswa mendiskusikan dan memecahkan pokok permasalahan tentang zakat. Setelah diamati dari seluruh siswa hanya 10 siswa yang melaksanakan diskusi dari seluruh jumlah siswa.
e. Siswa melakukan observasi dan menganalisis data yang didiskusikan melalui bacaan atau observasi lapangan. Setelah diamati dari seluruh siswa, maka dapat diketahui hanya 10 siswa yang melaksanakan dari seluruh jumlah siswa.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang disampaikan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa penerapan metodeProblem Based Learningdapat meningkatkan minat belajar siswa pada kelas V MI Nurul Iman, pada mata pelajaran FIKIH. Dengan metode Problem Based Learning minat belajar siswa meningkat sangat tinggi. Peningkatan minat belajar siswa dengan menerapkan metode Problem Based Learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dapat diketahui bahwa adanya peningkatan minat belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I minat belajar siswa termasuk “tinggi” dengan rata-rata persentase 63%, sedangkan minat belajar siswa pada siklus II terjadi peningkatan dengan rata rata persentase 86%.Hal ini membuktikan bahwa menerapkan metode Problem Based Learningdapat meningkatkan minat belajar siswa.
Referensi
Ahmad hal Taswin, S.Pd, DKK,PAI VI, Cempaka Putih
Abdul Aziz Abdur Rauf, Al Hafidz, Lc, Pedoman Dauroh Al Qur’an, Pengantar
Abuddin Nata, M.A, Persepektif islam tentang strategi pembelajaran, kencana,jakarta 2011
Baharuddin, M.Pd.I, Teori Belajar dan Pembelajaran,AR-RUZZ MEDIA, Jakarta2010
Hisyam Zaini DKK, Strategi Pembelajaran Aktif, Universitas Islam Negeri SunanKalijaga, Yogyakarta, 2011
Hartono, dkk,Pembelajaran PAIKEM, Jogjakarta, Zanafa, 2009
Hasnah Faizah AR, S.Pd, M.Hum, Menulis Karangan Ilmiah, Cendikia Insani,2009
Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran ktif, 2011Melvin L. Silberman, Active Learning, 2011
Muhibbin Syah, M.Ed,Psikologi Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Mei 2000 Muhibbin Syah,Psikologi Belajar, Rajawali, Jakarta,2011.
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,PT Remaja Rosdakarya,Bandung 2010
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2011 Prof. H. Muzayyin Arifin, M.Ed, Kapita Selekta Pendidikan Islam, 2009 Robert E.Slavin, Cooperative Learning, Nusa Media, 2005UU No 38 Tahun 1999, tentang pengelolaan zakat