Menulis Sebagai Proses Berfikir
Disusun oleh kelompok 7:
Yusril Dava Bayu (20237179013) Surya Ilman Sukmawi (20237179017) Siti Nurazizah Qurota A Yun (20237179097)
Niarrofah (20237179110)
Definisi 01
Menulis Sebagai Proses Berpikir
02 Tahapan dalam Menulis yang Mencerminkan Aktivitas Berpikir
Menulis dapat 03
Membantu
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Siswa
04 Menulis dapat Membantu
Mengembangkan Kemampuan
Berpikir Siswa
Definisi Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan untuk menyampaikan gagasan melalui bahasa tulis. Sebagai bentuk kegiatan yang bersifat produktif dan ekspresif, menulis menuntut penguasaan kosakata, kaidah tata bahasa, serta struktur
kebahasaan yang baik
Hubungan Antara Menulis
dengan Proses Bepikir Menulis disebut sebagai proses untuk berpikir karena merupakan sarana untuk mentransfer gagasan secara tertulis
melalui medium bahasa. Aktivitas ini termasuk dalam keterampilan berbahasa yang bersifat produktif dan ekspresif, yang menuntut penguasaan unsur kebahasaan seperti kosakata, tata bahasa, dan struktur wacana secara terpadu. Kemampuan
menulis mencerminkan kompetensi individu dalam merepresentasikan ide, pemikiran, maupun emosi kepada
pembaca melalui sistem lambang linguistik
yang bermakna
Tujuan Menulis
Mengekspresikan gagasan, pikiran,
dan perasaan.
Membantu proses berpikir dan pemahaman
Mengomunikasik an informasi kepada orang lain
Merekam Ide
Mengambangkan kreativitas dan daya
nalar
Membantu memecahkan
masalah
Tahapan Dalam Menulis yang Mencerminkan Aktivitas Berpikir
Menulis merupakan proses berpikir yang sistematis dan terstruktur.
Aktivitas ini tidak hanya sekadar
menuangkan kata ke dalam tulisan,
tetapi mencerminkan kemampuan
seseorang dalam merencanakan,
mengembangkan, dan mengevaluasi
gagasan. Dalam kegiatan menulis,
terdapat beberapa tahapan utama
yang mencerminkan aktivitas berpikir
Tahapan dalam Menulis
Tahapan Pra - Menulis
Tahap Penulisan Draf
Tahap Revisi Tahap
Penyuntingan
Menulis Dapat Membantu Mengembang Kemampuan Berpikir Siswa
Menulis merupakan sarana penting dalam membentuk dan mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Ketika menulis, siswa tidak hanya sekadar menyalin atau merekam informasi, tetapi juga mengolah, menafsirkan, dan menyusun ulang informasi tersebut sesuai pemahaman dan sudut
pandangnya sendiri. Hal ini menjadikan aktivitas menulis
sebagai alat kognitif yang melatih berbagai aspek berpikir,
mulai dari berpikir kritis, analitis, hingga reflektif.
Melatih berpikir runtut dan logis
1
Alasan Mengapa Menulis dapat Mengembangkan Kemampuan Berpikir Siswa
Membantu mengklarifikasi
pikiran
3
Mendorong eksplorasi
gagasan
2
Mengembangkn metakognisi
4
Cara Penerapan Menulis sebagai Proses Berpikir dalam Pembelajaran di Sekolah
Penerapan menulis sebagai proses berpikir dalam pembelajaran tidak hanya terbatas pada mata pelajaran bahasa, tetapi bisa diterapkan lintas disiplin ilmu. Dalam pendekatan ini, menulis tidak sekadar sebagai
produk akhir, tetapi juga sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri.
Guru perlu merancang pembelajaran yang mendorong siswa menulis
untuk berpikir, bukan hanya berpikir untuk menulis.
Beberapa strategi penerapannya dalam pembelajaran di sekolah
Menulis untuk belajar (Writing to
Learn)
Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Writing)
Menulis Terpandu (Guided Writing)
Revisi Kolaboratif Diskusi Sebelum Menulis
Kesimpulan
Menulis sebagai proses berpikir merupakan aktivitas kognitif yang kompleks dan mendalam, di mana penulis tidak hanya
menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, tetapi juga secara aktif mengembangkan, merefleksikan, dan menyusun ide secara logis
dan sistematis. Kegiatan ini melibatkan berbagai tahapan—dari pra-menulis hingga penyuntingan—yang masing-masing
mencerminkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan metakognitif. Dalam konteks pendidikan, menulis dapat menjadi
sarana yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa, karena mendorong mereka mengeksplorasi gagasan, mengklarifikasi pikiran, serta membangun pemahaman yang lebih
mendalam terhadap materi. Oleh karena itu, penerapan menulis sebagai proses berpikir perlu diintegrasikan dalam pembelajaran
lintas mata pelajaran secara terstruktur dan reflektif.