BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas mengenai desain penelitian, populasi dan sampel, tempat penelitian, waktu penelitian, etika penelitian, alat pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, pengolahan data, dan rencana analisa data.
4.1. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah metode yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian, sehingga penelitian lebih terarah. Desain penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan dan hipotesis dalam penelitian (Dharma, 2011). Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian analiktik menggunakan pendekatan cross sectional, dan menggunakan pendekatan kuantitatif karena gejala- gejala hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis menggunakan statistik. Penelitian analtik berfungsi untuk mengetahui bagaimana dan mengapa suatu fenomena terjadi dalam sebuah analisis statistik seperti korelasi antara sebab dan akibat atau faktor risiko dengan efek serta kemudian dapat dilanjutkan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari sebab atau faktor risiko tersebut terhadap akibat atau efek (Masturoh & Anggita, 2018). Pendekatan cross sectional adalah penelitian yang tujuannya untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel dan di observasi pada waktu yang sama (Setiawan , 2015).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti, yaitu kedua variabel yang terdiri dari variabel dependen (perilaku caring perawat) dan variabel independen (kecerdasan emosional).
4.2.Populasi dan Sampel 4.2.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik kesimpulannya (sintesis) statistika (Masturoh & Anggita, 2018).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat rawat inap di RSUD Kota Depok yaitu sebanyak 76 orang.
4.2.2. Sampel Penelitian.
Menurut Masturoh & Anggita (2018) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan. Dari jumlah populasi yang ada, peneliti menggunakan rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel yang akan dilibatkan dalam penelitian.
Pendekatan pengambilan sampel ini diambil berdasarkan teori Masturoh & Anggita (2018) dengan menggunakan rumus slovin :
n : 𝑁
1+𝑁(𝑑)2
n : 76
1+76 (0,1)2
n : 76
1,76
n : 43,18 : 43 Keterangan :
n : besar sampel N : besar populasi
d : tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan 10% (0,1)
Jadi sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebanyak 43 perawat pelaksana ruang rawat inap di RSUD Kota Depok.
Kriteria sampel.
a. Kriteria inklusi :
Kriteria inklusi adalah kriteria untuk menyaring anggota populasi untuk menjadi sampel yang memenuhi kriteria secara teori dan sesuai dengan topik dan kondisi penelitian (Masturoh & Anggita, 2018). Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu :
a) Perawat di rawat inap RSUD Kota Depok b) Bersedia menjadi responden
c) Lama bekerja minimal 1 tahun d) Usia responden minimal 20 tahun
b.Kriteria ekslusi :
Kriteria ekslusi adalah kriteria yang dapat digunakan untuk mengeluarkan anggota sampel dari kriteria inklusi atau dengan kata lain anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Masturoh & Anggita, 2018).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu:
- Perawat rawat jalan di RSUD Kota Depok
4.3.Teknik pengambilan sampel.
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan, jenis Probability sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan metode purposive sampling yaitu penarikan sampel yang dilakukan dengan memilih subjek berdasarkan karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang telah diketahui sebelumnya (masturoh & anggita, 2018).
4.4.Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Depok Provinsi Jawa Barat.
4.5.Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung pada bulai Mei – Juli tahun 2022, uji proposal dilakukan pada bulan Mei 2022, pengambilan data bulan Juni 2022 dan hasil penelitian setalah diolah dipaparkan pada bulan Agustus 2022.
4.6.Etika Penelitian
Menurut Rahayu (2020) etika yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut :
4.6.1. Informed Consent (Persetujuan).
Sebelum peneliti memberikan kuesioner penelitian, peneliti memberikan Informed consent kepada calon responden, agar responden mengetahui maksud dan tujuan dari penelitian ini. Jika responden menyetujui maka penelitian dapat dilakukan tapi, jika responden tidak bersedia, peneliti tidak boleh memaksa dan harus menghormati keputusan responden.
4.6.2. Anonimity (Tanpa nama).
Dalam penelitian ini peneliti tidak mencantumkan nama lengkap responden pada lembar kuesioner tetapi hanya menyantumkan inisial pada lembar pengumpulan data.
4.6.3. Confidentiality (Kerahasiaan).
Dari semua data informasi yang peneliti kumpulkan dijamin kerahasiaannya dan dijaga oleh peneliti dan tidak disalahgunakan untuk hal-hal lainnya.
4.6.4. Justice (Keadilan).
Peneliti memperlakukan semua responden dengan adil dan baik, semua responden akan mendapatkan perlakuan yang sama dari penelitian yang dilakukan peneliti.
4.6.5. Beneficience (manfaat)
Peneliti berharap penelitian ini akan memberikan manfaat yang baik dan responden tidak merasa dirugikan. Oleh sebab itu penelitian ini harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan dari responden.
4.6.6. Maleficient (tidak merugikan)
Responden dalam penelitian ini tidak boleh mengalami kerugian. Penting bagi peneliti memikirkan kemungkinan yang akan terjadi dalam penelitian sehingga dapat terhindar dari kerugian atau risiko yang membahayakan bagi responden.
4.7. Alat Pengumpulan Data
4.7.1. Data karakteristik responden.
Data karakteristik responden dalam kuesioner ini meliputi nama (inisial), usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan lama bekerja. Semua responden wajib mengisi seluruh pertanyaan yang tertera.
4.7.2. Kuesioner kecerdasan emosional.
Kuesioner kecerdasan emosional dalam penelitian ini menggunakan TEIQUE-SF (Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form) yang telah dikembangkan oleh Petrides. TEIQue-SF ini terdiri dari 4 dimensi utama nya yang terdiri dari: well being, self control, sociability, dan emotionalit, sedangkan 2 dimensi tambahannya adalah adaptability dan self motivation. TEIQue-SF terdiri dari 30 item dan kemudian di modifikasi oleh Ghandi (2015) menjadi 15 item pernyataan dengan menggunakan 7 skala likert. Peneliti melakukan modifikasi kuesioner tersebut menjadi 4 skala yaitu : 1
= Sangat tidak setuju (STS), 2 = Tidak setuju, (TS), 3 = Setuju (S), dan 4 = Sangat setuju (SS) yang berisi 15 pernyataan tentang kecerdasan emosional dengan interpretasi : kecerdasan emosional di atas rata-rata apabila skor ≥ dari 39 dan kecerdasan emosional di bawah rata-rata, apabila skor < dari 39.
4.7.3. Kuesioner perilaku caring perawat.
Kuesioner caring perawat dalam penelitian ini menggunakan caring behaviors inventory (CBI) dari Haflah, N (2020). Kuesioner ini menggunakan google form berisi 24 pernyataan tentang perilaku caring perawat menggunakan 6 skala likert. Peneliti melakukan modifikasi kuesioner tersebut menjadi 4 skala likert yaitu : 1 = Tidak Pernah (TP), 2 = Kadang-kadang (KK), 3 = Sering (Sr), dan 4 = Selalu (Sl) dengan interpretasi : caring baik = 72-96, caring cukup = 48-71, dan caring kurang = 24-47.
4.8. Uji validitas dan reabilitas 4.8.1. Uji Validitas.
Validitas adalah sejauh mana suatu instrument atau kuesioner peneliti melakukan fungsinya dan mengukur apa yang seharusnya diukur atau sejauh mana ketepatan suatu instrumen dalam melakukan fungsinya (masturoh & anggita, 2018). Suatu pernyataan dikatakan valid jika r hitung > r tabel sebaliknya jika r hitung < r tabel penyataan tersebut tidak valid (Hidayat,2017).
Kuesioner Kecerdasan Emosional dengan menggunakan kuesioner TEQue-SF (Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form) telah dilakukan uji validitas
menggunakan IBM SPSS 26 oleh peneliti dari 15 item pernyataan semuanya valid karena nilai r hitung antara 0,461-0,900 lebih besar daripada r tabel (0,433) untuk itu semua penyataan bisa digunakan untuk penelitian.
Kuesioner caring dengan menggunakan Caring behaviors inventory (CBI) telah dilakukan uji validitas menggunakan IBM SPSS 26 oleh peneliti dari 24 item pernyataan yang tidak valid ada 2 pernyataan yaitu pada item nomor 9 dan 15 jadi, pernyataan tersebut tidak bisa dipakai untuk penelitian. Jadi, item yang valid ada 22 pernyataan karena nilai r hitung antara 0,503- 0,875 lebih besar daripada r tabel (0,433).
4.8.2. Uji Reabilitas.
Reabilitas menunjukkan sejauh mana instrumen dapat dipercaya. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Crombach Alpha ≥ 0,6 sebaliknya jika nilai Crombach Alpha ≤ 0,6 kuesioner tidak reliable (Hidayat,2017).
Kuesioner Kecerdasan Emosional dengan menggunakan kuesioner TEQue-ASF telah dilakukan uji reabilitas menggunakan IBM SPSS 26 oleh peneliti dengan hasil nilai Crombach Alpha yaitu 0,908 jadi, kuesioner kecerdasan emosional dinyatakan reliable karena nilai Crombach Alpha lebih besar dari r tabel (0,433).
Kuesioner caring dengan menggunakan Caring behaviors inventory (CBI) telah dilakukan uji reabilitas menggunakan IBM SPSS 26 oleh peneliti dengan hasil nilai
Crombach Alpha yaitu 0,934 kuesioner kecerdasan emosional dinyatakan reliable karena nilai Crombach Alpha lebih besar dari r tabel (0,433).
4.9. Prosedur Pengumpulan Data 4.9.1. Tahap persiapan.
a. Peneliti mengajukan surat izin pengambilan data awal ke bagian akademik Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
b. Setelah surat dari FIK UMJ sudah diberikan, maka peneliti menyerahkan surat permohonan izin penelitian dari institusi kepada bagian Diklat RSUD Kota Depok.
c. Melakukan uji etik penelitian ke Komisi Penelitian Etik Kesehatan RSUD Kota Depok.
d. Pengajuan rekomendasi izin penelitian ke kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.
4.9.2. Tahap pelaksanaan.
a. Peneliti melakukan sosialisasi maksud dan tujuan kepada kepala ruangan dan tim keperawatan setelah mendapatkan izin dari kepala Direktur RSUD Kota Depok.
b. Peneliti meminta persetujuan untuk menjadi responden dengan meminta izin mengisi informed consent penelitian, jika responden setuju maka akan berlanjut ke tahap selanjutnya.
c. Peneliti meminta responden untuk mengisi kuesioner (Google Form) yang sudah diberikan kepada Kepala Ruangan atau yang bertanggung jawab pada ruangan tersebut dan Google Form yang berisi kuesioner akan di share kepada perawat yang ada di ruangan tersebut. Responden dipersilahkan untuk mengisi sendiri
kuesioner dengan diberi waktu 3 hari, jika ada responden yang kurang paham, peneliti wajib memberikan penjelasan tersebut.
d. Setelah semua responden telah mengisi kuesioner tersebut, peneliti meneliti ulang apakah antara sampel penelitian dan jumlah responden yang mengisi kuesioner sama atau tidak.
4.9.3. Tahap terminasi.
a. Tahap terminasi dilakukan ketika seluruh responden telah mengisi kuesioner.
b. Setelah semua kuesioner sudah lengkap maka, peneliti mengakhiri kontrak waktu pada responden dan masing-masing kepala ruangan.
c. Seluruh data yang sudah terkumpul akan dikelola dan dianalisa oleh peneliti.
4.10. Pengolahan Data
Menururt Masturoh & Anggita (2018) pengelolaan data dapat dilakukan beberapa tahap, yaitu :
4.10.1 Editing.
Setelah data sudah terkumpul, peneliti memeriksa ulang kelengkapan jawaban dari seluruh responden, jika ditemukan ketidaklengkapan dalam pengisian jawaban, maka harus melakukan pengumpulan data ulang.
4.10.2 Coding.
Peneliti membuat lembaran kode yang terdiri dari tabel dibuat sesuai dengan data yang diambil dari alat ukur yang digunakan.
a. Usia : 1 = 20-25 tahun, 2 = 26-35 tahun,
3 = 36-45 tahun, 4 = 46-55 tahun, dan 5 = 56-65 tahun b. Jenis kelamin : 1 = laki-laki, 2 = perempuan
c. Pendidikan : 1 = D3 keperawatan, 2 = S1 keperawatan, 3 = profesi Ners, 4 = S2/spesialis
d. Lama bekerja : 1 = 1-4 tahun, 2 = 5-9 tahun, 3 = 10-14 tahun, 4 = 15- 20 Tahun, 5 = > dari 20 tahun
4.10.3 Data entry.
Peneliti menginput data kedalam pengisian kolom dengan kode yang sesuai dengan jawaban ke masing-masing pertanyaan kedalam aplikasi IBM SPSS 26.
4.10.4 Tabulating.
Peneliti melakukan proses penyajian data, sesuai dengan tujuan penelitian. Semua data yang sudah terinput setelah itu peneliti melakukan interpretasi data dari hasil analisis menggunakan IBM SPSS 26, peneliti melakukan analis sesuai karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan lama bekerja), variabel independen (kecerdasan emosional) dan variabel dependen (perilaku caring).
Karena jumlah tabel dalam penelitian ini adalah 2x3, sedangkan untuk melihat nilai OR syarat tabelnya adalah 2x2 maka peneliti melakukan dummy variabel untuk melihat nilai OR dalam penelitian ini.
4.10.5 Processing.
Setelah semua kuesioner terisi dengan lengkap dan benar serta telah dikode jawaban responden pada kuesioner ke dalam aplikasi pengolahan data di IBM SPSS 26.
Aplikasi yang dapat digunakan untuk pemrosesan data, antara lain: SPSS, STATA, EPI-INPO, dan lain-lain. Program yang banyak dikenal dan relatif mudah dalam penggunaannya adalah program SPSS (Statistical Package for Social Sciences).
4.10.6 Cleaning data.
Peneliti melakukan proses pengecekan ulang data yang sudah di entry untuk melihat apakah sudah benar atau ada kesalahan pada saat memasukan data. Misalnya mengetahui adanya missing data, mengetahui variasi data, dan mengetahui konsistensi data.
4.11. Analisa Data
4.11.1. Analisa univariat
Analisa univariat menganalisis data dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan apa adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Masturoh & Anggita, 2018). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan anlisa univariat pada seluruh variabel yang diteliti yaitu karakteristik responden (usia. Jenis kelamin, pendidikan terakhir dan lama bekerja), variabel independen (kecerdasan emosioanal) dan variabel dependen (perilaku caring perawat).
4.11.2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat bertujuan menguji apakah ada hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen (kecerdasan emosional) dan dependen (perilaku caring perawat).
Uji bivariat ini menggunakan analisa statistik uji Chi Square karena variabel independen (kecerdasan emosional) dan dependen (perilaku caring perawat) merupakan jenis data kategorik. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Notoatmodjo, 2018), menyatakan jika uji chi square hanya dapat dilakukan oleh data kategorik dan data kategorik. Analisis bivariat yang peneliti gunakan dalam penelitian ini menggunakan program IBM SPSS 26, dan data disajikan menggunakan tabel. Uji hipotesa yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :
a. Ha ditolak apabila nilai p value p < α atau p = α, dengan α = 0,05 b. Ha diterima apabila nilai p value > α, dengan α = 0,05
Pembuktian dengan uji chi square menggunakan rumus : X2 = ∑(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ)2
𝑓ℎ
Keterangan : X2 = chi square
fo = frekuensi yang di observasi fh = frekuensi yang diharapkan