• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN - Repository UNP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN - Repository UNP"

Copied!
337
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengembangan model pembelajaran dalam proses pembelajaran pendidikan vokasi otomotif hendaknya terus dilakukan oleh para pengelola pendidikan vokasi. Model pembelajaran Pendidikan Kejuruan Otomotif (PVO) dinilai cukup kompeten memenuhi tuntutan tipologi pembelajaran yang unik dan luas.

Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran mempunyai 4 (empat) ciri khas, antara lain; (1) model pembelajaran selalu diciptakan dengan penalaran teoritis yang logis, (2) terdapat filosofi atau refleksi tentang apa yang dicapai dan bagaimana siswa belajar, (3) untuk berhasil harus ada rumusan perilaku apa yang paling diperlukan dengan baik, dan (4) hal ini tidak akan tercapai kecuali lingkungan belajar yang diperlukan tersedia. Materi pembelajaran memerlukan model pembelajaran yang tepat, agar siswa lebih mudah memahami dan mencapai tujuan pembelajaran.

Teori Pembelajaran Konstruktivisme

Model pembelajaran berbasis masalah (PbM) konsisten dengan penggunaan teori pembelajaran konstruktivis (Perkins, 1996). Model pembelajaran pendidikan vokasi otomotif (VET) merupakan model pembelajaran yang berasal dari integrasi model pembelajaran berbasis masalah (PbM) dengan model pembelajaran berbasis proyek (PbP).

Pembelajaran Kontekstual

Rasional Pengembangan Model

Dengan adanya tantangan dunia kerja dan tuntutan kompetensi kerja yang semakin tinggi, maka lembaga pendidikan vokasi harus mampu melakukan antisipasi dengan cepat. Tantangan dunia kerja dengan kompetensi kerja dan kemajuan teknologi yang semakin meningkat serta masuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC) menuntut lembaga pendidikan vokasi untuk mampu mengantisipasi dan mengatasi perubahan teknologi yang terjadi dengan sangat cepat.

TEORI PENDUKUNG MODEL

Model Pembelajaran Pendidikan

Integrasi antara Model-Model

Perpaduan antara pembelajaran online dan pembelajaran tatap muka (Reay bahwa dua konsep pertama mengartikan blended learning dengan arti yang sangat luas, sehingga dapat merangkum hampir seluruh integrasi sistem dan model pembelajaran yang akan dilakukan. Dalam pengembangannya model PVO ini, dasar integrasi antara model Problem Based Learning (PbM) dengan model Project Based Learning (PbP) didasarkan pada tema kedua teori Graham (2006), yaitu kombinasi model pembelajaran.

Pengembangan Model Pembelajaran

Metode pengembangan model pembelajaran menghasilkan produk yang kurang berisiko bagi siswa sasaran. Model pembelajaran yang dikembangkan selalu mempunyai arti yang luas, karena model terdiri dari komponen input, proses dan output.

Pendidikan Vokasi (Kejuruan)

  • Pendidikan Kejuruan
  • Pendidikan Kejuruan dan Masalahnya
  • Karakteristik Pendidikan Kejuruan

Pendidikan vokasi sebagaimana anda ketahui merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk mampu bekerja secara langsung dalam bidang tertentu tertentu. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa pendidikan vokasi harus ditujukan pada hasil pendidikan yang dapat dijual dalam dunia kerja.

Teori yang Mendasari Model PVO

  • Konstruktivisme
  • Falsafah Dewey
  • Teori Vygotsky
  • Teori Kognisi dan Pemprosesan
  • Pembelajaran Kontekstual
  • Pengertian PbM
  • Jenis Masalah Pada PbM
  • Penerapan Model PbM di Berbagai

Jelas bahwa pembelajaran dengan model PbM dimulai dari permasalahan yang dapat diangkat oleh siswa dan guru. Bahwa PbM merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam kegiatan pembelajaran kemudian menghubungkannya dengan pengetahuan baru (Suradijono berpendapat bahwa PbM adalah pembelajaran yang mengarahkan siswa pada masalah nyata atau simulasi). Pembelajaran Berbasis Masalah (PbM) merupakan pendekatan pemodelan yang berfokus pada permasalahan nyata, relevan dan bermakna.

Ini menekankan pemecahan masalah yang kompleks dalam konteks yang kaya dan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.” Di sisi lain, permasalahan yang digunakan dalam PbM hendaknya menuntut siswa untuk berpikir kritis tentang tujuan awal mereka terlibat dengan PbM. Jadi penyelesaian masalah dalam PbM merupakan masalah terbuka, karena alternatif jawaban terhadap masalah bisa banyak, tidak unik.

Selain itu, model PbM memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi pengumpulan dan analisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

Gambar 2.1. Tahapan Pembelajaran Konstruktivisme  (Fraser & Walberg, 1995)
Gambar 2.1. Tahapan Pembelajaran Konstruktivisme (Fraser & Walberg, 1995)

Model Pembelajaran Berdasarkan

  • Pengertian PbP
  • Tujuan PbP
  • Prinsip-Prinsip PbP
  • Konsep dan Karakteristik PbP
  • Rasional Penerapan PbP
  • Perbedaan Penekanan PbP dan
  • Kelebihan dan Kekurangan PbP
  • Sintak Model PbP
  • Melakukan Penilaian Hasil Kerja

Model PbP dapat mengurangi persaingan di kelas dan mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dibandingkan sendirian. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, model PbP merupakan model pembelajaran yang berbasis proyek kelas. Menurut Cord (2001), model PbP dianggap cukup mampu memenuhi tuntutan proses pembelajaran yang unik dan luas.

Model PbP membantu siswa mempelajari dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berguna, yang dibangun melalui tugas dan pekerjaan otentik. Perancangan model Project Based Learning (PbP) dikembangkan berdasarkan tiga pilar utama, yaitu; pembelajaran kontekstual, pembelajaran berkelompok (kolaboratif) dan otonomi.

Tabel 2.3. Perbedaan antara Model  PbP dengan          Model Pembelajaran Tradisional   Aspek  Pembelajaran
Tabel 2.3. Perbedaan antara Model PbP dengan Model Pembelajaran Tradisional Aspek Pembelajaran

Metakognisi

  • Pengertian Metakognisi
  • Ciri-Ciri dan Komponen Metakognisi
  • Pemikiran Kritis
    • Pengertian Pemikiran Kritis
    • Karakteristik Pemikiran Kritis
    • Pengukuran Pemikiran Kritis

Banyak ahli yang berpendapat bahwa berpikir kritis merupakan keterampilan dan kemampuan yang sangat perlu dilatih sedini mungkin dan sesering mungkin. Dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan proses berpikir tingkat tinggi yang dapat digunakan dalam membentuk sistem konseptual siswa. Berpikir kritis adalah metode berpikir reflektif yang masuk akal atau berbasis alasan yang bertujuan untuk menentukan apa yang harus diyakini dan dilakukan (King, 1994).

Ciri lain dari orang yang berpikir kritis adalah pengetahuannya mengenai kriteria, tolok ukur atau standar. Salah satu ciri pemikir kritis lainnya adalah kemampuan dan keterampilannya dalam merangkum keterampilan berdasarkan satu asumsi atau lebih.

Kemampuan Komunikasi Mahasiswa

Dalam kerangka yang telah dibahas di atas, pelatihan keterampilan komunikasi di Fakultas Keperawatan Universitas Dokuz Eylul Turki merupakan pengalaman pembelajaran berbasis masalah (PbM) yang mengambil landasan teori model pendidikan Goldstein (Ustun, 2006). Ciri-ciri model ini antara lain: (1) pemahaman yang tepat terhadap topik keterampilan komunikasi, (2) pembelajaran dengan melihat contoh, (3) pembelajaran sambil melakukan, (4) pembelajaran dengan menerima masukan dari orang lain, dan (5) pembelajaran melalui penerapan di lingkungan di luar kelas (situasi sosial atau profesional). Secara umum, model ini menekankan pada siswa dalam mengamati dan mencontohkan keterampilan komunikasi, mempraktikkannya, mengumpulkan umpan balik dari teman sebayanya, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Keberhasilan proses kelompok bergantung pada pengambilan keputusan kecil, yang pada gilirannya dipengaruhi oleh keterampilan komunikasi dan keterampilan interpersonal anggota kelompok (Uden & Beaumont 2006).

Model Pembelajaran Pendidikan

  • Analisis
  • Desain
  • Pengembangan
  • Penerapan
  • Evaluasi

Pengembangan model PVO menghasilkan model pembelajaran dengan sepuluh langkah (sintaks) yaitu; (1) mengidentifikasi masalah, (2) mendefinisikan masalah, (3) memilih dan mengumpulkan informasi, (4) menghasilkan dan memilih beberapa solusi terbaik, (5) merancang proyek, (6) merancang jadwal, (7) menyajikan pemecahan masalah yang terbaik berupa usulan proyek, (8) melaksanakan tugas proyek, (9) menilai hasil pekerjaan siswa dan (10) melaksanakan evaluasi pembelajaran. Pertama, prosedur pengembangan model pembelajaran PVO dilakukan dengan mengadaptasi Research and Development (R&D) yang diadaptasi dari model Borg & Gall dan Puslitjaknov (2008:11), menjadi lima fase utama, sebagai berikut; (1) penelitian pendahuluan, (2) tahap desain dan pengembangan produk, (3) tahap validasi dan perbaikan ahli, (4) tahap pengujian dan evaluasi model, dan (5) tahap implementasi. Tahap evaluasi merupakan prosedur untuk menilai apakah model pembelajaran yang dikembangkan berhasil atau tidak sesuai dengan perencanaan awal.

Misalnya pada tahap desain sangat diperlukan adanya evaluasi atau validasi formatif, seperti validasi oleh para ahli untuk memberikan masukan terhadap desain model pembelajaran yang dibuat. Tahap evaluasi merupakan prosedur yang dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap model pembelajaran PVO yang dikembangkan.

Gambar 2.4 Kerangka Rancangan Penelitian  Model ADDIE  Reiser dan Mollenda (Maribe, 2009)  Tahapan  Model  ADDIE  oleh  kebanyakan  ahli  dianggap  sebagai  model  desain  instruksional  pembelajaran  yang  sederhana  dan  mudah  dipelajari
Gambar 2.4 Kerangka Rancangan Penelitian Model ADDIE Reiser dan Mollenda (Maribe, 2009) Tahapan Model ADDIE oleh kebanyakan ahli dianggap sebagai model desain instruksional pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari

Unsur-Unsur Model Pembelajaran PVO

  • Unsur Sintak
  • Unsur Sistem Sosial
  • Unsur Prinsip Reaksi
  • Unsur Sistem Penunjang
  • Unsur Dampak Instruksional dan

Secara umum peran dalam proses pembelajaran model PVO memerlukan kemampuan yang berbeda-beda untuk menghasilkan produk. Dalam komunikasi sosial, khususnya dalam model pembelajaran yang berbeda, secara alamiah terbentuk aturan-aturan tentang bagaimana seharusnya mahasiswa memandang dosen dan sebaliknya, bagaimana sebaiknya dosen memandang mahasiswa. Elemen sistem pendukung (pendukung) Sistem pendukung model pembelajaran PVO Sistem pendukung model pembelajaran PVO merupakan elemen yang dapat membantu untuk mengimplementasikan model pembelajaran dengan baik.

Model pembelajaran PVO selalu menuntut siswa untuk bekerja secara mandiri, dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Kemudian perhatian lembaga dan guru mencoba melihat apa saja kekurangan dari model pembelajaran yang mereka terapkan selama ini.

KARAKTERISTIK MODEL PEMBELAJARAN

Karakteristik Pembelajaran PVO

  • Karakteristik PbM
  • Karakteristik PbP
  • Jenis Masalah pada PVO
  • Mahasiswa Belajar dalam
  • Karakteristik Mahasiswa
  • Sintak dengan Fase

Sebelum menggunakan model PVO dalam proses pembelajaran, siswa harus memiliki pengetahuan awal terkait tugas yang dilakukan. Di sisi lain, permasalahan yang digunakan dalam model PVO bertindak sebagai insentif bagi siswa untuk belajar dan mengumpulkan informasi yang diperlukan serta mencari solusi alternatif yang mungkin untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, model PVO juga didasarkan pada permasalahan dan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari (real-life) untuk mendorong siswa belajar dan berpartisipasi.

Hal ini harus diperhatikan agar satu kelompok model PVO terdiri dari siswa dengan karakter yang berbeda-beda. Sehingga mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja proyek pada setiap jenis pekerjaan pada modul skenario masalah model PVO.

Komponen Model Pembelajaran PVO

  • Sintak Model PVO
  • Sistem Sosial
  • Prinsip Reaksi
  • Sistem Penunjang
  • Dampak Instruksional dan Pengiring

Ciri-ciri Model Pembelajaran Pendidikan Kejuruan Otomotif (PVO) yang meliputi; (a) topik tugas proyek didasarkan pada permasalahan nyata, permasalahan bersifat terbuka dan sifat permasalahan tidak terstruktur, (b) siswa belajar dalam kelompok kecil, dan (c) menggunakan modul bahan pembelajaran . Model pembelajaran Pendidikan Kejuruan Otomotif (VOE) merupakan pembelajaran dengan pendekatan yang berpusat pada peserta didik. Dalam model pembelajaran PVO ini prinsip umpan balik yang terjadi dilihat dari tahap siswa memecahkan masalah, siswa diajak.

Sistem pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan model pembelajaran PVO adalah sejumlah perangkat pembelajaran yang mendukung pelaksanaan pembelajaran. Efek pembelajaran model pembelajaran PVO adalah peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Tabel 3.1. Pola Pengembangan Sintak
Tabel 3.1. Pola Pengembangan Sintak

Analisis Kebutuhan

  • Tingkat Pencapaian Kompetensi
  • Tingkat Pencapaian Kompetensi

Berdasarkan hasil analisis data pada analisis kebutuhan yang dilakukan menunjukkan bahwa tingkat kinerja kompetensi siswa diklat Teknik Otomotif berdasarkan pendapat siswa pada kondisi saat ini baru mencapai 70,10 (mean = 3,51) atau masih dalam kategori cukup. kategori. Selanjutnya tingkat kinerja keterampilan mahasiswa vokasi Teknik Otomotif berdasarkan pendapat alumni, keadaan saat ini baru mencapai 70,9 (mean = 3,54) atau masih dalam kategori cukup. Berdasarkan uraian di atas, sangat tepat jika model pembelajaran pada mata kuliah keterampilan Teknik Otomotif perlu dikembangkan, agar kesenjangan antara kompetensi yang ada dengan kompetensi yang diharapkan menjadi lebih kecil.

Berdasarkan hasil analisis data pada analisis kebutuhan yang dilakukan menunjukkan bahwa ketercapaian aktivitas proses pembelajaran mata kuliah keterampilan berdasarkan pendapat mahasiswa pada kondisi saat ini baru mencapai 71,40 (mean = 3,57) atau masih dalam kategori cukup. . Sedangkan ekspektasi keadaan yang diinginkan alumni adalah 80,40 (mean = 4,79), sehingga jarak antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diharapkan menurut alumni adalah.

Studi Literatur

Selain itu, berdasarkan observasi selama pelaksanaan pelatihan keterampilan vokasi motorik diketahui terdapat beberapa kendala dan kendala dalam proses pembelajaran. Permasalahan yang teridentifikasi antara lain proses pembelajaran praktik yang hanya berlangsung dengan tujuan melaksanakan prosedur sebagaimana tertulis pada LKS terlampir, dimana proses pembelajaran hanya terfokus pada penyelesaian langkah-langkah pada LKS yang ada, sehingga kegiatan praktikum yang ada yang dilaksanakan menjadi kurang menarik, membosankan, tanpa inovasi dan tidak mendorong siswa untuk berkreasi. Selain itu, model pembelajaran yang ada tidak dapat mengoptimalkan potensi siswa dan tidak dapat mengoptimalkan hasil belajar.

Dengan dikembangkannya model pembelajaran PVO diharapkan permasalahan tersebut dapat teratasi, karena model pembelajaran didasarkan pada permasalahan aktual yang berkembang di masyarakat. Selain itu, informasi penting mengenai penelitian yang relevan diperoleh dari studi literatur yang sejalan dengan penelitian sebelumnya.

Tabel 4.1. Hasil Analisis Studi Literatur  No  Kajian Teori,
Tabel 4.1. Hasil Analisis Studi Literatur No Kajian Teori,

Hasil Pengembangan Model Teoritik

  • Rasional
  • Teori Pendukung
  • Sintak Model PVO
  • Sistem Sosial
  • Prinsip Reaksi
  • Sistem Penunjang
  • Dampak Instruksional dan Pengiring

Tahap Pengembangan Produk

  • Melakukan Uji Validitas
  • Melakukan Uji Praktikalitas
  • Melakukan Uji Efektivitas

Pembahasan

  • Penelitian Pendahuluan
  • Validitas Model PVO
  • Praktikalitas Model PVO
  • Efektivitas Model PVO
  • Persepsi Mahasiswa terhadap
  • Persepsi Dosen terhadap Model PVO . 225

Keunggulan Model PVO

Kebaruan Model PVO

Tahapan Pelaksanaan Model

Skenario Pembelajaran PVO

Panduan Pelaksanaan Model PVO

  • Petunjuk Umum
  • Petunjuk Pelaksanaan Bagi
  • Petunjuk Bagi Mahasiswa
  • Petunjuk Pelaporan Hasil
  • Waktu Pelaksanaan
  • Tabulasi Prosedur Penyelesaian Masalah
  • Contoh Skenario Masalah PVO

Gambar

Gambar 2.1. Tahapan Pembelajaran Konstruktivisme  (Fraser & Walberg, 1995)
Gambar 2.2. Lingkaran Pembelajaran (Dikti, 2005:46)  Gambar di atas memperliahtkan bahwa pada saat  mengkonstruksi pengetahuan sosiokultural maka akan  diikuti  oleh  peningkatan  kompetensi  interpersonal  mahasiswa,  sehingga    dapat  berkembang  secara
Gambar 2.3 Teori Memori ( Ingatan) Teori Pemprosesan  Informasi Berbantuan Media (Gagne & Atkinson) sumber:
Tabel 2.1 Kriteria Perbedaan  antara Masalah   Terstruktur dan Kurang  Terstruktur pada PbM
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hardware Hardware components comprising IE-SVA systems include wired and wireless video cameras equipped with or without onboard processing, a low-power edge computing cluster