• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Ajar <3

N/A
N/A
Christiana Kusuma Dewi

Academic year: 2025

Membagikan "Modul Ajar <3"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA FASE D

Capaian Umum Fase D

Pada akhir fase D, peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual peserta didik dengan menggunakan konsep-konsep dan keterampilan matematika yang dipelajari pada fase ini. Mereka mampu mengoperasikan secara efisien bilangan bulat, bilangan rasional dan irasional, bilangan desimal, bilangan berpangkat bulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah;

melakukan pemfaktoran bilangan prima, menggunakan faktor skala, proporsi dan laju perubahan. Mereka dapat menyajikan dan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linier satu variabel dan sistem persamaan linier dengan dua variabel dengan beberapa cara, memahami dan menyajikan relasi dan fungsi. Mereka dapat menentukan luas permukaan dan volume bangun ruang (prisma, tabung, bola, limas dan kerucut) untuk menyelesaikan masalah yang terkait, menjelaskan pengaruh perubahan secara proporsional dari bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuran panjang, luas, dan/atau volume. Mereka dapat membuat jaring- jaring bangun ruang (prisma, tabung, limas dan kerucut) dan membuat bangun ruang tersebut dari jaring- jaringnya. Mereka dapat menggunakan sifat-sifat hubungan sudut terkait dengan garis transversal, sifat kongruen dan kesebangunan pada segitiga dan segiempat. Mereka dapat menunjukkan kebenaran teorema Pythagoras dan menggunakannya. Mereka dapat melakukan transformasi geometri tunggal di bidang koordinat Kartesius. Mereka dapat membuat dan menginterpretasi diagram batang dan diagram lingkaran. Mereka dapat mengambil sampel yang mewakili suatu populasi, menggunakan mean, median, modus, range untuk menyelesaikan masalah; dan menginvestigasi dampak perubahan data terhadap pengukuran pusat. Mereka dapat menjelaskan dan menggunakan pengertian peluang, frekuensi relatif dan frekuensi harapan satu kejadian pada suatu percobaan sederhana.

(2)

Capaian Pembelajaran berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Aljabar Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali, memprediksi dan menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan benda dan bilangan.

Mereka dapat menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar.

Mereka dapat menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen. Peserta didik dapat memahami relasi dan fungsi (domain, kodomain, range) dan menyajikannya dalam bentuk diagram panah, tabel, himpunan pasangan berurutan, dan grafik. Mereka dapat membedakan beberapa fungsi nonlinear dari fungsi linear secara grafik. Mereka dapat menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Mereka dapat menyajikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan relasi, fungsi dan persamaan linear. Mereka dapat menyelesaikan sistem persaman linear dua variabel melalui beberapa cara untuk penyelesaian masalah.

(3)

TUJUAN PEMBELAJARAN KELAS VIII / FASE D

Elemen : Aljabar

Capaian Pembelajaran :

Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali, memprediksi dan menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan benda dan bilangan. Mereka dapat menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar. Mereka dapat menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen. Peserta didik dapat memahami relasi dan fungsi (domain, kodomain, range) dan menyajikannya dalam bentuk diagram panah, tabel, himpunan pasangan berurutan, dan grafik. Mereka dapat membedakan beberapa fungsi nonlinear dari fungsi linear secara grafik. Mereka dapat menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Mereka dapat menyajikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan relasi, fungsi dan persamaan linear. Mereka dapat menyelesaikan sistem persaman linear dua variabel melalui beberapa cara untuk penyelesaian masalah.

Alokasi Waktu: 1×35 menit

(4)
(5)

No. Alokas i Waktu

Kelas / Semester

Ruang Lingkup

Materi

Tujuan Pembelajaran Pemahaman Bermakna Rencana

Asesmen

Metode Pembelajaran

1 1×35 menit

VIII/1 Persamaan Garis Lurus

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pendekatan kontekstual, berbasis PPP (Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, Bernalar kritis, Gotong royong, Mandiri) serta metode diskusi kelompok berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan presentasi peserta didik mampu menentukan gradien dari dua titik dan menyusun persamaan garis lurus berdasarkan gradien dan satu titik koordinat dengan tepat.

Peserta didik memahami bahwa gradien menyatakan kemiringan garis dan dapat digunakan untuk menyusun persamaan garis lurus dari satu titik.

Melalui masalah kontekstual, siswa menyadari bahwa hubungan antara dua variabel yang berubah secara tetap dapat direpresentasikan dalam bentuk matematis, yaitu persamaan garis lurus.

Kuis tertulis

Problem Based Learning (PBL)

Mengetahui Semarang, 24 Juni 2025

Kepala SMPN 5 Semarang Guru Mata Pelajaran

Dr. Bambang Eko Susilo, S.Pd., M.Pd. Christiana Kusuma Dewi

NIP. 198103152006041001 NIP. 4101422129

(6)
(7)

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VIII

PENULIS:

Christiana Kusuma Dewi (4101422129)

SMPN 5 Semarang

DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG 2025

(8)

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XII

Jenjang : SMP

Mata Pelajaran : Matematika

Penulis : Christiana Kusuma Dewi

Kelas / Semester: VIII/1

Fase : D

Rujukan CP :

Pada akhir fase D peserta didik dapat:

mengenali, memprediksi dan menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan benda dan bilangan. Mereka dapat menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar.

Mereka dapat menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen. Peserta didik dapat memahami relasi dan fungsi (domain, kodomain, range) dan menyajikannya dalam bentuk diagram panah, tabel, himpunan pasangan berurutan, dan grafik. Mereka dapat membedakan beberapa fungsi nonlinear dari fungsi linear secara grafik. Mereka dapat menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.

Mereka dapat menyajikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan relasi, fungsi dan persamaan linear. Mereka dapat menyelesaikan sistem persaman linear dua variabel melalui beberapa cara untuk penyelesaian masalah.

(9)

Elemen Capaian Pembelajaran Sub Elemen Capaian Pembelajaran Sub Elemen

Tujuan Pembelajaran Profil Pelajar Pancasila

Kata Kunci Alokasi Waktu

(10)

Aljabar Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali,

memprediksi dan

menggeneralisasi pola dalam bentuk susunan benda dan bilangan.

Mereka dapat

menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar.

Mereka dapat

menggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dan distributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar yang ekuivalen. Peserta didik dapat memahami relasi dan fungsi (domain, kodomain, range) dan menyajikannya dalam bentuk diagram panah,

tabel, himpunan

pasangan berurutan, dan grafik. Mereka dapat membedakan beberapa

Persamaan Garis Lurus

Peserta didik dapat menyatakan suatu situasi ke dalam bentuk aljabar, memahami relasi dan

fungsi (domain,

kodomain, range), serta menyajikan,

menganalisis, dan menyelesaikan masalah menggunakan relasi, fungsi, dan persamaan linear.

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pendekatan kontekstual, berbasis PPP (Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, Bernalar kritis, Gotong royong, Mandiri) serta metode diskusi kelompok berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan presentasi peserta didik mampu menentukan gradien dari dua titik dan menyusun persamaan garis lurus berdasarkan gradien dan satu titik koordinat dengan tepat.

 Keimanan dan

Ketakwaan terhadap Tuhan YME

 Kewargaan

 Penalaran Kritis

 Kreativitas

 Kolaborasi

 Kemandirian

 Kesehatan

 Komunikasi

Persamaan Garis Lurus

Gradien (Kemiringan )

Titik Koordinat

Hubungan Linear

Representasi Grafik

Pemecahan Masalah

Relasi dan Fungsi

Model Matematika

Problem Based Learning Berpikir Kritis dan Kreatif

1×35 menit

(11)

fungsi nonlinear dari fungsi linear secara grafik. Mereka dapat menyelesaikan

persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel. Mereka dapat menyajikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan relasi, fungsi dan persamaan linear. Mereka dapat menyelesaikan sistem persaman linear dua variabel melalui beberapa cara untuk penyelesaian masalah.

(12)
(13)

MODUL AJAR MATEMATIKA SMP NEGERI 5 SEMARANG

A. IDENTITAS

Nama Christiana Kusuma Dewi

Asal Sekolah SMPN 5 Semarang

Alokasi Waktu 1×35 menit

Fase/Kelas Fase D

Jenjang Kelas VIII

Mata Pelajaran Matematika

Elemen Mata Pelajaran Aljabar

Domain Konten Persamaan Garis Lurus

Pengetahuan/Keterampilan Prasyarat Peserta didik dapat:

1. memahami konsep sistem koordinat Kartesius (titik pada bidang datar),

2. melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan (penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian),

3. mengenali bentuk aljabar sederhana (misal:

ax+b),

4. mengisi dan membaca tabel pasangan nilai, 5. menggambar titik koordinat pada grafik dengan

akurat.

Kata Kunci Persamaan garis lurus, gradien (kemiringan), titik

koordinat, hubungan linear, representasi grafik, pemecahan masalah, relasi dan fungsi, model matematika, problem based learning.

Jumlah Peserta Didik 12 Peserta Didik

Karakteristik Peserta Didik Reguler

(14)

Moda Pembelajaran Tatap Muka

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Target Melalui model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) pendekatan kontekstual, berbasis PPP (Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, Bernalar kritis, Gotong royong, Mandiri) serta metode diskusi kelompok berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan presentasi peserta didik mampu menentukan gradien dari dua titik dan menyusun persamaan garis lurus berdasarkan gradien dan satu titik koordinat dengan tepat.

Daftar Pustaka

Referensi Lain Buku-buku matematika lain atau bila perlu akses

internet untuk menggali informasi.

Sarana dan Prasarana

LKPD, papan tulis, spidol, penggaris, kertas grafik, laptop/gawai guru, proyektor (jika tersedia); ruang kelas yang mendukung diskusi kelompok.

B. PERTEMUAN 1 (35 Menit) 1. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pendekatan kontekstual, berbasis PPP (Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, Bernalar kritis, Gotong royong, Mandiri) serta metode diskusi kelompok berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan presentasi peserta didik mampu menentukan gradien dari dua titik dan menyusun persamaan garis lurus berdasarkan gradien dan satu titik koordinat dengan tepat.

2. Profil Pelajar Pancasila

1. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME

Dimensi profil lulusan Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME menunjukkan individu yang memiliki keyakinan teguh akan keberadaan Tuhan serta menghayati nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Nilai keimanan ini tercermin dalam perilaku yang berakhlak mulia, penuh kasih, serta bertanggung jawab dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Dengan demikian, profil ini menekankan pentingnya keseimbangan antara pengetahuan, moralitas, dan hubungan yang harmonis dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan sekitarnya.

2. Kewargaan

Dimensi profil lulusan kewargaan menunjukan individu yang memiliki rasa cinta tanah air, menaati aturan dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat, memiliki kepedulian, tanggungjawab sosial, serta

(15)

berkomitmen untuk menyelesaikan masalah nyata yang terkait keberlanjutan manusia dan lingkungan. Fokus kewargaan yaitu kesadaran peserta didik untuk berkontribusi terhadap kebaikan bersama sebagai warga negara dan warga dunia. Profil lulusan ini tidak terlepas dari nilai-nilai Pancasila yang mencerminkan individu yang memiliki karakter, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. Peserta didik yang selalu menjunjung moral dan nilai spiritual, bersikap adil dan menghormati hak orang lain, mencintai negara, budaya, dan keberagaman Indonesia, berperan aktif dalam proses demokrasi dengan musyawarah, serta berupaya menciptakan kesejahteraan bersama.

3. Penalaran Kritis

Dimensi profil lulusan penalaran kritis menunjukkan individu yang mampu berpikir secara logis, analitis, dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta memproses informasi. Peserta didik memiliki keterampilan untuk menganalisis masalah, mengevaluasi argumen, menghubungkan gagasan yang relevan, dan merefleksikan proses berpikir dalam pengambilan keputusan. Peserta didik yang memiliki kemampuan penalaran kritis cenderung mampu memecahkan masalah secara sistematis, mempertimbangkan berbagai sudut pandang, dan menghasilkan solusi yang rasional serta berbasis bukti. Kemampuan ini membentuk pribadi yang cermat, tanggap, dan mampu menghadapi tantangan dengan pemikiran yang mendalam dan terstruktur.

4. Kreativitas

Dimensi profil lulusan kreativitas adalah individu yang mampu berpikir secara inovatif, fleksibel, dan orisinal dalam mengolah ide atau informasi untuk menciptakan solusi yang unik dan bermanfaat. Mereka dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang, menghasilkan banyak gagasan, serta menemukan dan mengembangkan alternatif solusi yang efektif. Peserta didik yang memiliki kreativitas cenderung berpikir di luar kebiasaan, mengembangkan ide- ide secara mendalam, serta memodifikasi atau menciptakan sesuatu yang orisinal, bermakna, dan memiliki dampak positif bagi lingkungan sekitar.

5. Kolaborasi

Dimensi profil lulusan kolaborasi adalah individu yang mampu bekerja sama secara efektif dengan orang lain secara gotong royong untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran dan tanggung jawab.

Mereka menjalin hubungan yang kuat, menghargai kontribusi setiap anggota tim, serta menunjukkan sikap saling menghormati meskipun terdapat perbedaan pendapat atau latar belakang. Peserta didik dengan kemampuan kolaborasi mampu berkontribusi secara aktif, menggunakan pemecahan masalah bersama, dan menciptakan suasana yang harmonis untuk mencapai tujuan bersama.

6. Kemandirian

Dimensi profil kemandirian artinya peserta didik mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri dengan menunjukkan kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, dan menyelesaikan tugas secara tepat tanpa bergantung pada orang lain. Mereka memiliki kebebasan dalam

(16)

menentukan pilihan, menguasai dirinya, serta gigih dalam berusaha untuk mencapai tujuan. Peserta didik yang mandiri mampu mengelola waktu, sumber daya, dan tindakan mereka secara efektif untuk mencapai hasil yang optimal. Profil dimensi kemandirian ini menunjukkan peserta didik sebagai manusia pembelajar, yaitu individu yang secara terus-menerus mencari ilmu, mengembangkan diri, dan beradaptasi dengan perubahan (pembelajar sepanjang hayat).

7. Kesehatan

Dimensi profil kesehatan menggambarkan peserta didik yang sehat jasmani sebagai individu yang menjalankan kebiasaan hidup sehat, memiliki fisik yang prima, bugar, sehat, dan mampu menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin (well-being).

Profil ini menggambarkan peserta didik yang mampu menjalani kehidupan produktif dengan kualitas kesehatan fisik dan mental yang optimal dan berkontribusi secara positif dalam lingkungan sosialnya.

8. Komunikasi

Peserta didik memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk menyampaikan ide, gagasan, dan informasi dengan jelas serta berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi. Profil ini memungkinkan peserta didik mampu berinteraksi dengan orang lain, berbagi serta mempertahankan pendapat, menyampaikan sudut pandang yang beragam, dan aktif terlibat dalam kegiatan yang membutuhkan interaksi dua arah. Dengan demikian diharapkan lulusan yang memiliki kemampuan komunikasi dengan baik dapat membangun hubungan yang positif, menjembatani perbedaan pendapat, dan menciptakan pemahaman bersama dalam lingkungan sosial maupun profesional.

3. KEMAMPUAN PRASYARAT Peserta didik dapat:

1. memahami konsep sistem koordinat Kartesius (titik pada bidang datar),

2. melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan (penjumlahan, pengurangan, pembagian, perkalian),

3. mengenali bentuk aljabar sederhana (misal: ax+b), 4. mengisi dan membaca tabel pasangan nilai,

5. menggambar titik koordinat pada grafik dengan akurat.

4. PEMAHAMAN BERMAKNA

Peserta didik memahami bahwa gradien menyatakan kemiringan garis dan dapat digunakan untuk menyusun persamaan garis lurus dari satu titik. Melalui masalah kontekstual, siswa menyadari bahwa hubungan antara dua variabel yang berubah secara tetap dapat direpresentasikan dalam bentuk matematis, yaitu persamaan garis lurus.

5. PERTANYAAN PEMANTIK Pernahkah kamu melihat tangga?

(17)

Coba perhatikan, apakah setiap anak tangga memiliki ketinggian yang sama? Mengapa menurutmu demikian?

Kalau naik satu anak tangga, kita naik 20 cm. Kalau dua anak tangga? Tiga? Bisa disusun rumusnya nggak?

6. MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 7. RENCANA ASESMEN

1. Asesmen Sikap

Alat ukur: Lembar penilaian antar teman

2. Asesmen Pengetahuan Alat ukur: Kuis individu

3. Asesmen Keterampilan

Alat ukur: LKPD, Unjuk kerja 8. KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Kegiatan Awal (5 menit) - Mindful

1. Guru menyapa dan memberi salam kepada peserta didik. (PPP – Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME:

akhlak terhadap sesama)

2. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan doa bersama. (PPP – Beriman dan bertakwa: akhlak beragama)

3. Peserta didik diajak melihat lingkungan sekitarnya dan diminta membuang sampah jika ada. (PPP – Beriman

(18)

dan bertakwa: akhlak kepada alam)

4. Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan belajar peserta didik. (PPP – Mandiri & Bertanggung jawab)

5. Guru memberikan motivasi singkat tentang pentingnya berpikir logis dan bekerja sama dalam belajar matematika. (PPP – Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong) (slide 1)

6. Peserta didik diminta menyiapkan perlengkapan belajar (LKPD, alat tulis, penggaris, dll). (PPP – Mandiri:

siap belajar tanpa disuruh terus-menerus)

7. Guru menyampaikan topik hari ini secara eksploratif: “Hari ini kita akan memecahkan masalah nyata dan menyusun persamaan garis dari situasi sehari-hari.” (Mindful – menyadari tujuan dan arah berpikir) (slide 2) 8. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. (Mindful – membuat siswa tahu untuk apa mereka

belajar) (slide 3)

9. Guru menampilkan gambar kontekstual (contoh: tangga sekolah, grafik tarif ojek, dll).

10. Guru memberikan pertanyaan apersepsi aktif: (PPP – Bernalar Kritis; Deep Learning – aktivasi kesadaran konsep) (slide 4)

b. Kegiatan Inti (25 menit) - MindfulMeaningfulJoyful 1. Orientasi pada Masalah (3 menit) – Mindful

a. Guru menampilkan pertanyaan pemantik berupa gambar tangga “Coba perhatikan, apakah setiap anak tangga memiliki ketinggian yang sama? Mengapa menurutmu demikian?” “Kalau naik satu anak tangga, kita naik 20 cm. Kalau dua anak tangga? Tiga? Bisa disusun rumusnya nggak?“. (PPP – Penalaran Kritis:

mengolah informasi awal secara reflektif) (slide 5)

b. Peserta didik membaca dan memahami isi masalah secara individu. (PPP – Kemandirian: memahami informasi secara mandiri)

c. Peserta didik menyampaikan ide awal secara lisan dalam kelompok kecil. (PPP – Komunikasi:

menyampaikan gagasan awal secara lisan)

d. Guru memberikan bahan ajar berbentuk barcode berisi dokumen. (slide 6) 2. Langkah 2: Mengorganisasi Siswa dalam Belajar (3 menit) – Mindful

a. Guru membagi peserta didik menjadi kelompok kecil (3–4 orang per kelompok). (PPP – Kolaborasi:

pembagian peran dalam tim belajar) (slide 7)

b. Peserta didik menerima LKPD dan membaca petunjuk pengerjaan. Peserta didik menuliskan hal-hal yang belum dipahami pada masalah di LKPD, lalu mendiskusikannya dalam kelompok. (PPP – Penalaran Kritis: mempertanyakan hal yang belum dipahami) (slide 8)

c. Guru memfasilitasi tanya jawab dan memberi kesempatan kelompok lain menanggapi pendapat teman.

(PPP – Kewargaan: menghargai pendapat & interaksi antar kelompok)

(19)

3. Langkah 3: Penyelidikan Kelompok (7 menit) – Meaningful

a. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok berdasarkan petunjuk di LKPD. (PPP – Kolaborasi:

bekerja sama menyelesaikan tugas kelompok)

b. Peserta didik melakukan brainstorming strategi dan saling berbagi pendapat. (PPP – Komunikasi &

Kolaborasi: saling tukar ide dengan terbuka)

c. Peserta didik menyelesaikan soal dalam LKPD: menghitung gradien dan menyusun persamaan garis.

(PPP – Penalaran Kritis & Kreativitas: menganalisis dan membuat strategi pemecahan)

d. Guru berkeliling mengamati dan membantu kelompok yang mengalami kesulitan. (PPP – Keimanan &

Ketakwaan: guru menanamkan nilai kesabaran dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas) 4. Langkah 4: Menyajikan Hasil (6 menit) – Joyful

a. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara singkat. (PPP – Komunikasi:

menyampaikan hasil dengan percaya diri)

b. Kelompok lain dan guru memberi tanggapan atau pertanyaan tambahan. (PPP – Kewargaan &

Kolaborasi: menghargai, menanggapi, dan menyempurnakan ide teman) 5. Langkah 5: Evaluasi & Refleksi (6 menit) – Meaningful

a. Peserta didik mengerjakan kuis individu (1 soal uraian singkat). (PPP – Kemandirian: mengerjakan evaluasi secara mandiri dan jujur) (slide 9)

b. Peserta didik mengumpulkan LKPD kelompok kepada guru.

c. Peserta didik mengisi lembar penilaian terhadap teman satu kelompok secara objektif. (PPP – Keimanan

& Ketakwaan serta Kolaborasi: menilai teman dengan adil dan jujur berdasarkan kontribusi) (slide 10) d. Peserta didik menuliskan satu kalimat refleksi: "Hari ini saya belajar bahwa..." (PPP – Penalaran Kritis:

merefleksikan proses berpikir dan pembelajaran) c. Kegiatan Penutup (5 menit)

1. Guru memandu peserta didik menyimpulkan kembali inti pembelajaran hari ini, yaitu tentang cara menentukan gradien dan menyusun persamaan garis lurus dari situasi nyata. (PPP – Penalaran Kritis:

merefleksi proses berpikir) (slide 11)

2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya secara singkat jika ada bagian yang belum dipahami. (PPP – Kemandirian: kesadaran akan kebutuhan belajar) (slide 17)

3. Guru menyampaikan arahan singkat untuk tugas atau persiapan materi berikutnya. (PPP – Kemandirian:

tanggung jawab belajar) (slide 18)

4. Ketua kelas memimpin doa penutup, peserta didik mengikuti dengan khusyuk dan menjawab salam dengan santun. (PPP – Keimanan dan Ketakwaan: akhlak beragama)

(20)

9. PENILAIAN Penilaian Reguler

Asesmen/Penilaian

Ranah Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Sikap Lembar Penilaian Lembar penilaian antar teman

Pengetahuan Kuis tertulis Soal uraian

Keterampilan Unjuk kerja Penyelesaian dan Presentasi LKPD

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Pendekatan problem posing efektif dalam pembelajaran matematika pada materi persamaan garis lurus di kelas VIII A, hal ini terlihat

Dalam pembelajaran Persamaan Garis Lurus (PGL), diharapkan peserta didik dapat: menggambar grafik PGL, menentukan gradien PGL, menentukan persamaan PGL, dan mengaplikasikan dalam

terhadap hasil belajar matematika materi persamaan garis lurus siswa kelas VIII SMPN

Menggambar grafik persamaan garis lurus menggunakan titik potong garis terhadap garis sumbu Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut... Tentukanlah, apakah persamaan garis

Tujuan penelitian ini adalah (1)Mengembangkan media pembelajaran berupa Modul Matematika Dengan Pendekatan Matematika Realistik Pada Materi Persamaan Garis Lurus

Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Persamaan Garis Lurus pada Pembelajaran dengan Media Autograph di Kelas VIII MTsN 2

Untuk mengetahui besar pengaruh model Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi pada pembelajaran persamaan garis lurus terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Jonggat dapat dilakukan

Dokumen ini berisi modul pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa SD kelas V dengan alokasi waktu 35