• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul ajar seni prakarya 7 Unit menggambar r

N/A
N/A
Yeti Lesmana Sari

Academic year: 2025

Membagikan "Modul ajar seni prakarya 7 Unit menggambar r"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

INFORMASI UMUM

Nama Penyusun : Yeti Lesmana Sari , S.Pd

Jenjang Sekola : SMP

Fase : D

Mata Pelajaran ` : Seni Rupa

Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran X 40 Menit (3x Pertemuan)

Alur Tujuan Pembelajaran

Mengamati untuk mengenal merekam dan menuangkan pengalaman terhadap perasaan pada karya visual yang mengandung proporsi gestur dan ruang

Deskripsi Umum Modul Ajar

Peserta didik diajak untuk belajar mengenai pembelajaran seni rupa dasar tentang mengamati karya seni rupa visual yang sudah ada sejak nenek moyang, mengidentifikasi lukisan dinding gua yang ada di Indonesia, dan membuat gambar bentuk geometris sederhana (lingkaran, segitiga, persegi, persegi panjang, jajargenjang, trapesium, belah ketupat, layang- layang) dengan memperhatikan proporsi, gestur, dan ruang melalui teknik arsir.

Tautan ATP https://drive.google.com/file/d/10Mgu8VlHrKxa0Mk3jPkukE9TGFokhUj9/

view?usp=drive_link

(2)

PERTEMUAN 1

TOPIK: SEJARAH MENGGAMBAR

LANGKAH PEMBELAJARAN

Persiapan guru: Guru menyediakan LCD, proyektor, laptop dan dipastikan memiliki akses internet untuk menayangkan video youtube dan gambar lukisan dinding gua yang terdapat di Indonesia. Guru menunjukkan beberapa bentuk lukisan dinding gua yang tersebar di Indonesia bertujuan untuk menjelaskan kepada peserta didik bahwa kegiatan menggambar sudah ada sejak zaman prasejarah yang digunakan untuk bahasa sehari-harinya sebelum ditemukannya tulisan, kemudian peserta didik untuk mengamati lukisan gua tersebut.

Catatan: Jika tidak tersedia alat penunjang dan tidak terhubung dengan internet maka guru wajib membawa gambar berupa hardfile atau gambar diprint yang nantinya dapat ditunjukan ke peserta didik

1. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dari guru:

Gambar Lukisan Dinding Gua (Sumber: https://tinyurl.com/3ehr2d4u) a. Coba dicermati dengan seksama apakah ini?

b. Apakah diantara kalian pernah melihatnya?

c. Biasanya dapat dilihat atau ditemui dimana?

2. Peserta didik mengamati tayangan video youtube tentang karya seni rupa yang sudah ada sejak nenek moyang dan menyimak penjelasan singkat dari guru. Adapun video sejarah menggambar dapat diakses pada tautan berikut ini:https://youtu.be/EhBnosm9B-U

3. Peserta didik mengajukan pendapat atau pertanyaan terkait tayangan video sejarah menggambar.

4. Peserta didik membuat kelompok diskusi dengan teman sebangkunya dan masing- masing kelompok bebas memilih gambar yang akan mereka bahas. Peserta didik memilih gambar yang ingin dibahas minimal 2 gambar

(3)

5. Adapun tautan gambar yang akan dipilih:

Gambar 1

Tautan: https://tinyurl.com/4mhkukju

Gambar 2

Tautan: https://tinyurl.com/jtspn269

Gambar 3

Tautan: https://tinyurl.com/y88xu37e

Gambar 4

Tautan: https://tinyurl.com/4hfsjzze

(4)

6. Masing-masing kelompok peserta didik menjawab pertanyaan dari guru (LKPD terlampir)

7. Peserta didik berdiskusi di dalam kelompoknya untuk mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan sehingga dapat menjabarkan pembahasan utama di dalam kelompok masing-masing.

8. Peserta didik wajib menjawab pertanyaan singkat dari guru.

9. Peserta didik menyusun hasil diskusinya secara tertulis menggunakan kertas HVS yang sudah dibagikan oleh guru.

10. Peserta didik menyajikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas melalui presentasi, saling menanggapi, saling bertanya, dan memberikan masukan secara santun dan bersikap membangun pada kelompok yang presentasi. Penampilan presentasi di depan kelas dan kemampuan dalam menjelaskan materi pembelajaran dijadikan sebagai dasar untuk asesmen formatif hasil pencarian yang ditulis sebagai ulasan/penjelasan yang dirinci sesuai LKPD.

11. Bagi kelompok peserta didik yang menampilkan presentasi jawabannya di depan kelas dengan sangat tepat akan diberikan poin (+).

12. Guru memberikan penguatan dan meluruskan konsep yang kurang tepat.

13. Peserta didik diberikan referensi lainnya berupa contoh gambar di zaman prasejarah, agar peserta didik mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai sejarah menggambar.

Gambar Lukisan Dinding Gua (Sumber:https://tinyurl.com/4zcst6w8)

14. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, jika masih ada hal-hal yang belum dipahami.

15. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru tentang rencana pembelajaran yang akan datang.

Peserta didik diminta untuk membawa sepidol berwarna minimal 4 jenis warna, warna bebas

(5)

ASESMEN

Asesmen formatif ini dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran topik “Sejarah Menggambar” yang berupa kemampuan dalam memahami dan mengidentifikasi materi pembelajaran pada saat presentasi. Dalam kegiatan pembelaajaran ini guru melakukan penilaian dengan menggunakan rubrik asesmen sebagai berikut:

Lembar Kerja Peserta Didik (tugas presentasi): Butir soal:

a. Dari masing-masing gambar lukisan gua yang kalian pilih tersebut berasal dari mana?

b. Cermati gambar lukisan yang kalian pilih tersebut, gambar apakah itu? Coba jelaskan secara singkat menurut yang kalian ketahui!

c. Ada berapa objek gambar pada gambar yang kalian pilih? Sebutkan apa saja!

d. Kegiatan menggambar sudah ada sejak prasejarah, menurut kalian apa fungsi menggambar di zaman tersebut?

e. Menurut kalian apa manfaat dari kegiatan menggambar itu di kehidupan sehari-hari?

Jawaban

a. Sulawesi Selatan, Papua

b. Gambar 1 (gua Leang di Sulawesi Selatan), Gambar 2 (gua Pangkajene di Sulawesi Selatan, Gambar 3 (gua Kokas di Papua), Gambar 4 (gua Teluk Speelman di Papua), c. Peserta didik memilih gambar dengan tepat

d. Fungsi menggambar di zaman prasejah untuk media komunikasi sebelum ditemukannya tulisan

e. Meningkatkan imajinasi, meningkatkan keterampilan motorik, belajar berorganisasi, membuang pikiran negatif, membangun keterampilan pemecahan masalah

Konversi Nilai:

Keterangan bobot skor/soal:20 1. Jika dijawab benar skor 20

2. Jika dijawab salah/tidak menjawab 0 3. Jumlah skor total adalah 100

Nilai peserta didik:

5 x 20 = 100

(6)

RUBRIK ASESMEN FORMATIF

Indikator Asesmen

Kriteria Awal Berkembang

(1)

Berkembang (2)

Mahir (3) Kemampuan dalam

menjelaskan sejarah menggambar.

Peserta didik mampu mencoba menjelaskan sejarah menggambar dan istilah

menggambar dengan bahasa sesuai buku teks pelajaran dan

bimbingan guru.

Peserta didik mampu menjelaskan sejarah menggambar dan istilah menggambar dengan bahasa sesuai buku teks pelajaran.

Peserta didik mampu menjelaskan dan

berargumentasi tentang sejarah menggambar dan istilah

menggambar dengan menggunakan bahasa sendiri.

Kemampuan dalam mengidentifikasi berbagai ragam objek lukisan dinding gua yang ada di Indonesia.

(sejarah, tempat ditemukanya)

Peserta didik mampu mengidentifikasi 1 ragam objek lukisan dinding gua yang ada di Indonesia.

Peserta didik mampu mengidentifikasi 2-3 ragam objek lukisan dinding gua yang ada di Indonesia.

Peserta didik mampu mengidentifikasi 4 ragam objek lukisan dinding gua yang ada di Indonesia.

Kemampuan dalam mengamati bentuk objek pada lukisan dinding gua.

(telapak tangan, manusia, hewan anoa, kerbau, kuda, babi, keledai, rusa)

Peserta didik mampu menyebutkan 1-2 bentuk objek gambar.

Peserta didik mampu menyebutkan 3-5 bentuk objek gambar.

Peserta didik mampu menyebutkan 6-8 bentuk objek gambar.

Kemampuan dalam menyebutkan manfaat

menggambar di kehidupan sehari- hari.

Peserta didik mampu menyebutkan 1-2 manfaat menggambar.

Peserta didik mampu menyebutkan 3-4 manfaat menggambar.

Peserta didik mampu menyebutkan 5-6 manfaat menggambar.

Rumus:

Skor x 100 =NA Skor tertinggi

Keterangan:

NA : Nilai Akhir

Skor : Hasil asesmen peserta didik

Skor Tertinggi : Jumlah Skor Total (Indikator Penilaian x Kriteria Tertinggi)

(7)

LEMBAR ASESMEN PRESENTASI KELOMPOK TOPIK: SEJARAH MENGGAMBAR

Kelas : Hari/ Tanggal :

No Nama Kelompok Nilai Catatan

1 2 3 4 5 6 7

(8)

LEMBAR HASIL OBSERVASI

Nama Peserta Didik

Kemampua n dalam menjelaska

n sejarah menggamba

r

Kemampuan dalam mengidentifika si ragam objek lukisan dinding

gua

Kemampua n dalam mengamati

bentuk objek pada

lukisan dinding

gua

Kemampua n dalam menyebutka

n manfaat menggamba

r di kehidupan sehari-hari

Rencan a Tindak Lanjut

(9)

TINDAK LANJUT

Sebagai asesmen formatif yang bertujuan untuk melihat perkembangan pembelajaran dari peserta didik, serta perbaikan perencanaan pembelajaran selanjutnya, rekomendasi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

Indikator Awal Berkembang Berkembang Mahir

Kemampuan dalam menjelaskan

sejarah menggambar.

Guru menjelaskan kembali secara perlahan kepada peserta didik tentang sejarah menggambar yang sudah ada sejak nenek moyang.

Peserta didik diminta untuk membaca dan memahami kembali dengan seksama materi pembelajaran tentang sejarah menggambar yang sudah ada sejak nenek moyang.

Meminta peserta didik untuk mempresentasikan tentang sejarah menggambar.

Kemampuan dalam mengidentifikasi ragam objek lukisan dinding gua.

(sejarah, tempat ditemukanya)

Guru memberikan waktu lebih lama untuk mendampingi peserta didik dalam mengidentifikasi ragam objek lukisan dinding gua yang ada di Indonesia.

Peserta didik

mendapatkan

sumber belajar yang lebih sederhana agar mudah dipahami dan mengidentifikasi 1-2 ragam objek lukisan dinding melalui bimbingan guru.

Meminta peserta didik untuk

mempresentasikan

4-5 hasil

identifikasinya

tentang ragam objek lukisan dinding gua yang tersebar di Indonesia.

Kemampuan dalam mengamati bentuk objek pada lukisan dinding gua.

(telapak tangan, manusia, hewan anoa, kerbau, kuda, babi, keledai, rusa)

Guru menjelaskan kembali secara perlahan bentuk- bentuk objek pada lukisan agar peserta

didik mudah

menyebutkannya.

Peserta didik diminta untuk mengamati kembali dengan seksama materi pembelajaran

tentang lukisan dinding gua agar dapat menyebutkan

3-4 jenis secara mandiri.

Meminta peserta didik untuk mempresentasikan dengan

menyebutkan 5-8 jenis bentuk objek dan secara singkat bisa menjelaskan teknik pembuatan menurut

pemahamannya.

Kemampuan dalam menyebutkan manfaat

menggambar di kehidupan sehari- hari.

Guru memberikan waktu lebih lama lagi untuk mendampingi peserta didik dalam memahami manfaat menggambar di kehidupan sehari- hari.

Peserta didik diminta untuk menyebutkan

1-2 manfaat

menggambar di

kehidupan sehari- harinya dengan pendampingan dari guru

Meminta peserta didik untuk mempresentasikan dengan

menyebutkan 5-6 manfaat

menggambar di kehidupan sehari- hari secara mandiri

(10)

REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU TOPIK: SEJARAH MENGGAMBAR

1. Refleksi Peserta Didik:

1) Apakah saya sudah mampu menjelaskan sejarah menggambar?

2) Apakah saya sudah bisa menjelaskan pengertian menggambar?

3) Apakah saya sudah bisa menyebutkan apa saja lukisan dinding gua yang ada di Indonesia?

4) Apakah saya sudah bisa menyebutkan tempat ditemukan dinding gua?

5) Apakah saya sudah mampu menjelaskan manfaat menggambar di kehidupan sehari- hari

6) Apakah saya sudah melakukan pembelajaran dengan baik dan benar?

7) Apakah saya sudah mengumpilkan tugas secara tepat waktu?

8) Apakah saya sudah mampu menyebutkan bentuk objek apa saja yang ada di lukisan gua?

2. Refleksi Guru:

1) Guru menganalisis materi mana yang membuat peserta didik bosan? Apa usahanya untuk menghilangkan rasa bosan pada materi tersebut?

2) Adakah pada pembelajaran materi ini terdapat sesuatu yang menarik?

3) Materi mana yang ingin Anda fokuskan dan dalami pada kepentingan pembelajaran di pertemuan berikutnya?

Tekung, 17 Juli 2023 Mengetahui

Kepala SMP Negeri 1 Tekung Guru Mapel Seni Rupa

Dra. IRAWANTI YETI LESMANA SARI, S.Pd

NIP. 196705101997022003 NIP.-

(11)

PERTEMUAN 2

TOPIK: MENGGAMBAR POLA GEOMETRIS LANGKAH PEMBELAJARAN

Persiapan guru: Guru membawa hasil karya tradisional khas tempat masing-masing (lukisan, anyaman bambu, kain tenun, batik, foto, dll) yang terdapat bentuk-bentuk geometris ke dalam kelas. Guru juga menyiapkan beberapa karya lukisan abstrak geometris untuk menunjukkan bahwa penggunaan komposisi bentuk geometris bisa menjadi karya seni yang menarik.

1. Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dari guru:

Gambar Contoh Lukisan Rupa Dasar Geometris (Sumber: https://tinyurl.com/4m5u3j4y)

Coba dicermati lukisan tersebut dengan seksama, ada berapa jenis bentuk pola geometris? Apa saja bentuk geometris yang ada di gambar tersebut?.

2. Peserta didik menyimak penjelasan secara singkat materi tentang pengertian seni rupa, unsur-unsur dasar seni rupa, prinsip rupa dasar dari guru

3. Guru mendemonstrasikan di papan tulis kelas dengan menggambar bentuk-bentuk geometris sederhana dan penyusunan bentuknya agar tetap menarik dan memperhatikan komposisi, proporsi, dan gestur. Pendemonstrasian tersebut nantinya bisa membengkitkan inspirasi peserta didik dalam menggambar bentuk geometris sederhana.

4. Peserta didik diminta untuk membuat pola bentuk geometris sederhana dengan sendiri di media kertas tanpa diwarnai atau hitam putih saja.

5. Peserta didik memperhatikan ketentuan dalam menggambar pola geometri sederhana sebelum memulainya:

a. Alat dan bahan harus sudah siap, kecuali kertas A3 sudah disediakan oleh guru.

b. Posisi kertas harus landscape/posisi kertas melebar ke samping.

c. Digaris tepi masing-masing (kanan-kiri-atas-bawah) 1-2cm.

d. Tentukan pola bentuk geometris yang akan digambar e. Gambar bentuk geometris dengan proporsi yang tepat.

f. Bebas memilih bentuk geometris, minimal 3 bentuk saja bisa lebih.

g. Gambar bentuk geometris disusun dengan memperhatikan komposisi, proporsi gestur dengan bantuan penggaris.

h. Gambar tanpa diwarnai, hitam putih saja

(12)

Penerapan pembelajaran diferensiasi pada pertemuan ini ditunjukan pada kebebasan peserta didik dalam memilih bentuk geometris sederhana, jumlah bentuknya minimal 3 (bisa lebih), dan penyusunan bentuknya. Jadi, masing-masing hasil karya peserta didik akan berbeda dengan peserta didik lainnya.

6. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, jika masih ada hal-hal yang belum dipahami.

7. Peserta didik yang telah terdiagnosa kurang berbakat/berminat dalam menggambar mendapat porsi pendampingan lebih dari guru dengan membuat kelompok kecil dan dipandu secara perlahan mulai dari menentukan bentuk yang akan digambar, penyusunan bentuk yang sesuai dengan prinsip rupa dasar pada bentuk gambar geometris.

8. Peserta didik diperbolehkan mencari contoh gambar lain di internet.

9. Peserta didik dibebaskan berdiskusi dengan temannya dalam menentukan struktur pola gambarnya.

10. Guru menghimbau peserta didik agar tetap rapi dan bersih dalam berkarya.

11. Peserta didik harus selesai menggambarnya di waktu pelajaran seni budaya dan bisa dikumpulkan ke guru.

12. Setelah semua peserta didik mengumpulkan karya gambarnya, guru lalu memilih 2 gambar yang sudah baik (menggambar pola bentuk geometris, dan penyusunannya yang sudah sesuai dengan prinsip desain) dan 2 gambar yang masih kurang baik, lalu secara klasikal guru memberikan penguatan dan memberikan motivasi dalam berkarya lebih baik lagi

13. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru tentang rencana pembelajaran yang akan datang. Peserta didik diminta untuk membawa pensil warna, jika ingin hasil akhir gambarnya berwarna, sedangkan ingin hasil akhir berupa hitam putih peserta didik diminta untuk membawa pensil 2B dan 4B

(13)

ASESMEN

Asesmen formatif ini dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran praktik topik “Rupa Dasar Dalam Struktur Komposisi Gambar Pada Bentuk Geometris Sederhana dengan Proporsi dan Gestur” yang berupa kemampuan dalam menciptakan karya. Dalam kegiatan pembelaajaran ini guru melakukan penilaian dengan menggunakan rubrik asesmen sebagai berikut:

RUBRIK ASESMEN FORMATIF

Indikator Asesmen Kriteria

Awal Berkembang Berkembang Mahir

Kemampuan dalam menciptakan bentuk geometris sederhana.

(lingkaran, segitiga, persegi, persegi panjang, trapesium, layang-layang)

Peserta didik mampu menggambar 1-2 jenis bentuk geometris sederhana.

Peserta didik mampu menggambar 3-4 jenis bentuk geometris sederhana.

Peserta didik mampu menggambar 5-6 jenis bentuk geometris sederhana.

Kemampuan dalam menyusun bentuk.

Mulai mencoba Menyusun bentuk geometris sederhana dengan

memperhatikan komposisi, proporsi, dan gestur melalui bimbingan dari guru.

Mampu menyusun bentuk geometris sederhana dengan memperhatikan komposisi, proporsi, dan gestur tanpa panduan dari guru.

Mampu dengan sendiri menyusun bentuk geometris sederhana dengan memperhatikan komposisi, proporsi, dan gestur yang menarik.

Contoh gambar:

Jika gambar hanya 1-2 jenis Jika gambar hanya 3-4 jenis bentuk geometris, peserta didik dapat bentuk geometris, peserta didik dikategorikan: dapat dikategorikan:

Awal berkembang Berkembang

Jika gambar bisa 5-6 jenis bentuk geometris, peserta didik dapat dikategorikan:

Mahir

(14)

LEMBAR ASESMEN FORMATIF MENGGAMBAR POLA GEOMETRIS TOPIK: MENGGAMBAR POLA GEOMETRIS

Pertemuan Hari/Tanggal

No Nama Peserta didik

Kriteria Penilaian

Nilai

Kesesuaian Tema (45)

Kreativitas (55)

(15)

RUBRIK ASESMEN PRAKTIK MENGGAMBAR INDIVIDU TOPIK: MENGGAMBAR POLA GEOMETRIS

Nama:

Kelas:

No Aspek Yang Dinilai Pernyataan Skor

1 Kesesuaian Tema:

(kemampuan dalam membuat gambar bentuk geometris).

(lingkaran, segitiga, persegi, persegi panjang, trapesium, layang-layang)

Peserta didik dapat membuat 5-6 bentuk

geometris sederhana dengan bagus. 44-45 Peserta didik dapat membuat 3-4 bentuk

geometris sederhana dengan bagus. 40-43 Peserta didik dapat membuat 2 bentuk geometris

sederhana dengan cukup bagus. 37-39

Peserta didik dapat membuat kurang dari 2

bentuk geometris sederhana. 0-36

2 Kreativitas:

(kemampuan dalam menyusun bentuk).

Komposisi (simetris, asimetris, central)

Proporsi besar kecilnya bentuk

Gestur pola bentuk

Peserta didik dapat menyusun bentuk geometris sederhana mengacu pada komposisi, proporsi, gestur sesuai kreativitas dengan sangat bagus.

51-55

Peserta didik dapat menyusun bentuk geometris sederhana mengacu pada komposisi, proporsi, dan gestur sesuai kreativitas dengan bagus.

45-50

Peserta didik dapat menyusun bentuk geometris sederhana mengacu pada komposisi, proporsi, dan

gestur sesuai kreativitas dengan cukup bagus. 35-44

Peserta didik tidak dapat menyusun bentuk geometris sederhana yang mengacu pada komposisi, proporsi,

dan gestur dengan cukup bagus. 0-34

(16)

LEMBAR HASIL OBSERVASI

No Nama Peserta Didik

Kemampuan dalam menciptakan bentuk geometris sederhana

Kemampuan dalam menyusun

bentuk

Rencana Tindak Lanjut

TINDAK LANJUT

Sebagai asesmen formatif yang bertujuan untuk melihat perkembangan pembelajaran dari peserta didik, serta perbaikan perencanaan pembelajaran selanjutnya, rekomendasi yang dapat dilakukan adalah sebagai

(17)

REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU TOPIK: MENGGAMBAR POLA GEOMETRIS 1. Refleksi Peserta Didik:

1) Apakah saya sudah mampu menjelaskan materi seni rupa dasar, unsur-unsur rupa dasar, dan prinsip-prinsip rupa dasar?

2) Apakah saya sudah mampu mengidentifikasi macam-macam bentuk geometrissederhana?

3) Apakah kalian sudah bisa menciptakan pola bentuk geometris sederhana?

4) Apakah kalian sudah bisa menyusun pola geometris sederhana tersebut dengan memperhatikan komposisi, proporsi dan gestur?

5) pakah kalian dapat menyelesaikan gambar sesuai waktu yang diberikan?

6) Apakah kalian menyukai kegiatan pembelajaran ini?

7) Pada kegiatan menggambar ini bagian mana yang paling kamu sukai?

8) Adakah di kegiatan menggambar ini yang tidak kalian sukai?

2. Refleksi Guru:

1) Pada praktik menggambar pola bentuk geometris sederhana, apakah semua peserta didik menyediakan peralatan menggambar?

2) Apakah terdapat peserta didik yang mengalami kesulitan dalam membuat gambar bentuk geometris sederhana ini? Apa yang Anda lakukan untuk membantunya?

3) Apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran di pertemuan ini dapat memberikan semangat kepada peserta didik untuk lebih antusias dalam pembelajaran

selanjutnya?

4) Apakah di pertemuan ini terdapat sesuatu yang menarik dari menggambar bentuk geometris sederhana?

Tekung, 17 Juli 2023 Mengetahui

Kepala SMP Negeri 1 Tekung Guru Mapel Seni Rupa

Dra. IRAWANTI YETI LESMANA SARI, S.Pd

NIP. 196705101997022003 NIP.-

(18)

PERTEMUAN 3

TOPIK: PEWARNAAN TEKNIK ARSIR

LANGKAH PEMBELAJARAN

Persiapan guru: Guru mendemonstrasikan pewarnaan teknik arsiran dengan baik dan benar, diharapkan menjadi referensi dan inspirasi peserta didik dalam teknik pewarnaan

1. Peserta didik menyimak penjelasan tujuan pembelajaran, pembelajaran yang akan diperoleh dan aspek penilaian.

2. Peserta didik diminta untuk melanjutkan tugas di pertemuan sebelumnya, dilanjukan dengan mengomposisikan warna menggunakan teknik arsir.

3. Peserta didik memperhatikan ketentuan sebelum memulainya:

a. Lakukan teknik arsir pada bentuk geometris sederhana tersebut.

b. Arsirlah gambar tersebut dengan komposisi warna gelap terang/monokromatik.

c. Usahakan dalam mengarsir tersebut pada masing-masing bentuk geometris saling terlihat bentuknya.

d. Arsirlah pola bentuk geometris dengan 3 jenis teknik arsiran.

4. Peserta didik mengarsir pola geometris sederhana tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kepekaannya terhadap keseimbangan, kesatuan dan ruang dalam menggambar. Kegiatan mewarnai gambar pola geometris tersebut agar mendapatkan hasil akhir yang menarik. Adanya arsiran bisa memperlihatkan gerakan/gestur dalam pewarnaan.

5. Peserta didik diperbolehkan mencari contoh teknik arsir lainnya di internet.

6. Peserta didik dibebaskan berdiskusi dengan temannya dalam mengarsir gambar.

7. Peserta didik dibebaskan mengarsir bentuk pola geometris tersebut menggunakan pensil biasa/pensil warna.

8. Peserta didik yang telah terdiagnosa kurang berbakat/berminat dalam pewarnaan teknik arsir mendapat porsi pendampingan lebih dari guru dengan membuat kelompok kecil dan dipandu secara perlahan mulai dari menentukan jenis teknik arsiran yang ingin dipilih, cara mengarsir.

9. Tugas praktik harus selesai dan bisa dikumpulkan agar dinilai oleh guru.

10. Kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya visual berupa bentuk gambar geometris sederhana dengan pengomposisian warna dan penguasaan berbagai jenis teknik arsir pada pembelajaran ini dijadikan sebagai dasar untuk asesmen sumatif.

11. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru tentang rencana pembelajaran yang akan datang.

Pembelajaran diferensiasi di pertemuan ini ditunjukan pada kebebasan peserta didik dalam memilih hasil karyanya dengan teknik pewarnaan arsiran hitam putih (pensil biasa) atau arsiran berwarna (pensil warna). Jadi, masing-masing hasil karya peserta didik dengan lainnya berbeda sesuai dengan minat, dan kemampuannya.

(19)

ASESMEN

Asesmen sumatif ini dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran praktik topik “Pewarnaan Bentuk Geometris Sederhana dengan Teknik Arsir” yang berupa kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya visual bentuk geometris yang menarik yang dihasilkan dari pengomposisian warna dan penguasaan terhadap teknik arsir. Dalam kegiatan pembelajaran ini guru melakukan penilaian dengan menggunakan rubrik asesmen sebagai berikut:

RUBRIK ASESMEN

Hasil Akhir Menggambar Bentuk Geometris Sederhana Nama Peserta Didik:

Kelas

Komponen Asesmen

Tidak Memuask

an (0-59)

Butuh Perbaikan

(60-74)

Cukup Baik (75-79)

Baik (80-89)

Sangat Baik (90-100) Penguasa

an elemen unsur seni

Peserta didik tidak mengump ulka n tugas.

Peserta didik mampu

menggunaka n pensil

untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung tetapi kurang tepat bentuk.

Belum ada upaya untuk menyesuaika n tebal/tipis garis dengan kesan ruang benda.

Peserta didik mampu

menggunaka n pensil

untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung yang tepat bentuk. Belum ada upaya untuk menyesuaika n tebal/tipis garis dengan kesan ruang benda.

Peserta didik mampu menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung yang tepat bentuk. Ada upaya untuk menyesuaikan tebal/tipis garis dengan kesan ruang benda.

Peserta didik mampu menggunaka n pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung sesuai dengan bentuk dan kesan ruang.

(20)

Penguasaan prinsip proporsi, gesture

Peserta didik tidak mengump ulka n tugas.

Peserta didik kurang mampu membuat gambar sesuai proporsi, gestur dan komposisi terlihat tidak seimbang dan kesan tidak menyatu.

Peserta didik mampu membuat gambar sesuai proporsi dan gestur. Namun, tidak ada upaya untuk menggunaka n prinsip desain sehingga

komposisi terlihat kurang

seimbang dan kesan kurang menyatu.

Peserta didik mampu membuat gambar sesuai proporsi dan gestur. Ada upaya untuk menggunakan prinsip desain (keseimbanga n & kesatuan), namun

komposisi terlihat kurang seimbang atau kesan kurang menatu.

Peserta didik mampu membuat gambar sesuai proporsi, gestur dengan komposisi yang seimbang dan kesan menyatu yang kuat.

Kemandiria n: Berani mencoba

Peserta didik tidak

Peserta didik harus

Peserta didik tidak Peserta didik berani

Peserta didik berani mengomposi

sika n warna dan percaya diri

mengump ulka n tugas.

didorong bahkan saat membuat komposisi warna pada obyek yang biasa saja.

mencoba

komposisi warna obyek tidak biasa namun

menunjukkan kepercayaan diri.

mencoba dengan komposisi warna pada obyek tidak biasa meskipun masih dengan dorongan dari guru atau temannya.

mencoba dengan komposisi warna pada obyek yang tidak biasa dan

menunjukkan kepercayaan diri.

Penguas aan teknik arsir

Peserta didik tidak mengump ulka n tugas.

Peserta didik tidak mampu melakukan pewarnaan pada pola geometris dengan teknik arsir secara benar.

Sebatas coret- coret yang belum bisa dikategorikan pada teknik arsir.

Peserta didik hanya mampu melakukan pewarnaan pada pola

geometris dengan 1 jenis teknik arsir saja. Ia pun tidak mampu memilih sendiri jenis

teknik arsiran.

Peserta didik hanya mampu melakukan pewarnaan pada pola geometris dengan 2 jenis teknik arsir saja.

Peserta didik melakukan pewarnaan dengan 3 jenis teknik arsir dan mampu memilih sendiri jenis teknik arsiran yang

menarik untuknya.

(21)

Contoh pewarnaan bentuk geometris dengan teknik arsir:

Jika gambar pada tahap outline:

Butuh perbaikan (60-74)

Jika gambar pada tahap

mengomposisikan warna dan 1 jenis teknik arsiran (75-79)= Awal Berkembang

Jika gambar pada tahap

mengomposisikan warna dan 2 jenis teknik arsiran (80-89)= Berkembang

Jika gambar pada tahap

mengomposisikan warna dan 3 jenis teknik arsiran (90-100)= Mahir

Kesimpulan : Peserta didik dinyatakan mencapai tujuan pembelajaran jika nilai minimumnya adalah 70

Tindak lanjut : Peserta didik yang belum memenuhi ketercapaian nilai minimum dalam pewarnaan bentuk geometris sederhana dengan teknik arsir, maka guru dapat memberikan remidial atau penugasan yang setara Catatan penting : Guru bisa menggunakan pendekatan asesmen yang lain sesuai dengan

kebutuhan guru

(22)

REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU TOPIK: PEWARNAAN TEKNIK ARSIR 1. Refleksi Peserta Didik:

1) Apakah kalian sudah bisa menciptakan gambar berwarna dengan teknik arsir pada pola bentuk geometris sederhana?

2) Apakah kalian sudah bisa mengarsir secara baik dan benar pada pola geometris sederhana tersebut dengan memperhatikan gelap terang sehingga memberikan kesan ruang atau volume?

3) Apakah kalian dapat menyelesaikan gambar sesuai waktu yang diberikan?

4) Apakah kalian menyukai kegiatan pembelajaran ini?

5) Apakah kalian sudah menciptakan karya visual bentuk geometris dengan menarik?

6) Pada kegiatan menggambar ini bagian mana yang paling kamu sukai?

7) Adakah di kegiatan menggambar ini yang tidak kalian sukai?

2. Refleksi Guru:

1) Masalah apa yang saya hadapi dalam perencanaan dan pelaksanaan?

2) Apakah gaya penyampaian materi dan demontrasi mampu ditangkap dengan mudah oleh pemahaman peserta didik?

3) Pada praktik pewarnaan pola geometris sederhana ini, apakah semua peserta didik menyediakan peralatan menggambar?

4) Apakah terdapat peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mewarnai dengan teknik arsir pada pola bentuk geometris sederhana ini? Apa yang Anda lakukan untuk membantunya?

5) Apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran di pertemuan ini dapat memberikan semangat kepada peserta didik untuk lebih antusias dalam pembelajaran

selanjutnya?

6) Apakah di pertemuan ini terdapat sesuatu yang menarik dari pewarnaan menggunakan teknik arsir pada pola bentuk geometris sederhana?Penilaian:

apakah saya sudah menggunakan rubrik penilaian yang sudah disediakan? Jika iya, apakah ada penyesuaian? Jika tidak, apa kesulitannya? Bagaimana saya mengaitkannya dengan sistem penilaian yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan karakteristik peserta didik?

Tekung, 17 Juli 2023 Mengetahui

Kepala SMP Negeri 1 Tekung Guru Mapel Seni Rupa

Dra. IRAWANTI YETI LESMANA SARI, S.Pd

NIP. 196705101997022003 NIP.-

(23)

LAMPIRAN

Bentuk Asesmen 1. Praktik

 Peserta didik mencoba praktik menggambar pola bentuk geometris sederhana dengan memperhatikan komposisi, proporsi, dan gesture

 Peserta didik mengimplementasikan warna ke dalam pola bentuk geometris agar terdapat kesan ruang

2. Portofolio

 Kumpulan karya peserta didik gambar bentuk geometris sederhana 3. Produk

 Peserta didik dapat membuat karya bentuk geometris sederhana dengan komposis, proporsi, gestur, dan ruang yang menarik

Umpan balik peserta didik saat memonitor tugas

1. Melakukan dorongan motivasi ke peserta didik untuk membuat sketsa bentuk geometris sederhana yang beragam

2. Peserta didik melakukan diskusi dengan teman sebangkunya untuk menentukan hasil sketsa terbaik

3. Melakukan bantuan kepada peserta didik agar mampu menggunakan teknik arsir yang berbeda dengan percaya diri

Pertanyaan untuk membantu asesmen

1. Saat merancang pola bentuk geometris sederhana a. Bentuk geometris apa saja yang kamu pilih?

b. Apa menurutmu perbedaan utama dari 4 komposisi yang kamu buat?

c. Komposisi manakah yang menurutmu paling menarik? Mengapa?

2. Saat mengimplementasikan warna kedalam pola geometris a. Mengapa kamu menggunakan pilihan warna tersebut?

b. Manakah bagian dari hasil akhir yang menurutmu paling menarik?

(24)

Manfaat menggambar rupa dasar dalam bentuk geometris sederhana pada modul ajar ini nantinya bisa diterapkan di media lain seperti kanvas, kain, dan sebagainya dengan penyusunan bentuk geometris yang sesuai prinsip desain sehingga menghasilkan karya yang

menarik seperti lukisan Mochtar Apin “Rumah-Rumah” (1959).

Gambar lukisan Mochtar Apin “Rumah-Rumah” (1959) dan (1983)

(Sumber: Artnet Worldwide Corporation / http://www.artnet.com/artists/ mochtar- apin/rumah-rumah-va0bilDkNs_Z2z2VYMFNxg2) (https://tinyurl.com/2p9zarzz)

(25)

Lampiran Pertemuan 1

MATERI PENDUKUNG PERTEMUAN A. Sejarah Menggambar

Pada zaman prasejarah gambar merupakan bahasa rupa yang universal oleh manusia primitif sebelum ditemukannya tulisan. Menggunakan media gambar untuk mengkomunikasikan dengan apa yang mereka amati. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya gambar atau lukisan di gua-gua yang gelap tempat manusia tinggal pada saat itu. Mereka menggambar hanya dengan imajinasi dan kreatifitas apa yang mereka ketahui

Di zaman tersebut gambar atau lukisan yang mereka buat, sarat akan isi dan muatan filosofis yang mereka anggap memiliki kekuatan magis. Bagi mereka, gambar tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi untuk roh leluhur saja, melainkan dipercaya dapat memberikan kekuatan dan motivasi untuk dapat bertahan hidup. Contohnya di sebuah gua di Sulawesi Selatan tampak memperlihatkan seekor hewan anoa sedang diburu sekelompok figur setengah manusia dan setengah hewan dengan tombak dan tali.

Kegiatan menggambar melibatkan aktivitas fisik dan aktivitas mental. Aktivitas fisik dalam menggambar merupakan keterampilan dalam menggunakan peralatan menggambar, sedangkan aktivitas mental berhubungan dengan rasa, karsa, dan daya cipta dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan aktivitas menggambar perlu adanya media, alat, dan bahan yang dari zaman ke zaman mengalami perubahan.

Di zaman dahulu aktivitas menggambar dengan menggunakan bahan atau peralatan yang tersedia dari alam, sedangkan di zaman sekarang ini peralatan menggambar telah diproduksi oleh pabrik. Kegiatan menggambar manusia dapat menyampaikan gagasan, ide, serta simbol sebagai bentuk ekspresi atau suasana perasaan. Jadi, dapat disimpulkan menggambar merupakan salah satu bentuk sarana untuk mengekspresikan diri.

B. Objek Menggambar Rupa Dasar

Aktivitas menggambar membutuhkan adanya suatu objek, dalam menciptakan gambar memerlukan proses imajinasi. Bentuk geometris adalah elemen penting dari gambar teknik, karena membantu menciptakan representasi objek, struktur, dan sistem yang akurat dan jelas. Bentuk-bentuk geometris sederhana (lingkaran, segitiga, persegi, persegi panjang, jajargenjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang). Objek menggambar tersebut membantu meningkatkan aspek estetika dan fungsional gambar teknik, seperti keseimbangan (simetris,asimetris,central,segitiga), proporsi, gestur, dan hamnoni

(26)

Objek-objek yang telah disebutkan diatas dapat digambar dan memiliki unsur-unsur keindahan didalamnya. Unsur keindahan yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai sumber inspirasi dan ekplorasi ketika melakukan kegiatan menggambar.

C. Kegiatan Menggambar

Kebanyakan seorang pelukis memulai berkarya dengan membuat gambar sketsa.

Banyak seniman meng gunakan media gambar, yaitu kertas dan alat gambar (pensil, tinta, spidol, krayon, cat poster, cat air, cat akrilik), untuk membuat karya mereka. Menggambar sketsa memudahkan kita untuk mendokumentasikan hal yang menarik yang bisa kita amati di sekitar kita. Semakin sering kita amati sekeliling kita, semakin kita akan sadar bahwa semua benda yang terlihat bisa dikembalikan ke bentuk dasar geometris, yaitu lingkaran, segitiga, persegi, persegi panjang, jajargenjang, trapesium, belah ketupat, layang-layang.

Setelah kita bisa menangkap bentuk dasar tersebut, kita bisa membuat komposisi yang menarik dan menggambar dengan akurat. Kemudian kita bisa menentukan pencahayaan dari obyek gambar yang akan kita buat, sehingga kita bisa menetukan teknik arsiran serta tebal dan tipisnya arsiran.

D. Pengertian Menggambar Menurut Para Ahli 1 Edgar Degas

Menggambar adalah kegiatan mengekspresikan diri secara langsung dan spontan dari seorang seniman

2 Sindoedarsono Sudjojono

Menggambar adalah suatu karya seni yang tidak hanya berupa tiruan, tetapi di dalamnya juga terdapat interpretasi manusia yang menggambarnya

3 Sumanto

Menggambar adalah proses menciptakan suatu gambar dengan cara menggoreskan benda-benda tajam (pensil atau pena) pada bidang datar.

4 Affandi

Menggambar dan melukis merupakan perwujudan bayangan angan-angan ataupun suatu pernyataan perasaan/ekspresi dan pikiran yang diinginkan.

Perwujudan tersebut dapat berupa tiruan objek ataupun fantasi yang lengkap dengan garis, bidang, warna, dan tekstur dengan sederha

(27)

Lampiran 2 Rupa dasar

A. Pengertian Rupa Dasar

Rupa dasar sama dengan unsur-unsur menggambar, yaitu bentuk dasar dalam menggambar (titik, garis, bentuk, warna, tekstur, gelap terang) dan pengaturan (komposisi, keseimbangan, proporsi, kesatuan, dan irama). Rupa dasar untuk bangun dua dimensi pada geometris sederhana adalah lingkaran, segitiga, persegi, persegi panjang, jajargenjang, trapesium, belah ketupat, dan layang-layang. Secara umum pengertian menggambar adalah kegiatan menorehkan pensil ataupun pewarna di atas media kertas.

Sedangkan pengertian secara khusus, menggambar adalah kegiatan- kegiatan membentuk imajinasi, dengan menggunakan banyak pilihan teknik dan alat dengan membuat tanda- tanda tertentu di atas permukaan media dengan mengolah goresan dari alat gambar.

B. Unsur-unsur Seni Rupa Dasar 1 Titik

Titik merupakan elemen terkecil dari sebuah gambar, titik merupakan unsur pembentuk dari sebuah garis, bentuk, maupun bidang gambar.

2 Garis

Garis merupakan gabungan dari unsur titik yang sejajar dan sama besar.

Macam dan kesan garis, garis lengkung mempunyai kesan luwes, anggun, lembut, halus, dan lentur, garis lurus berkesan tegas, kaku, dan keras, garis zig-zag adalah garis majemuk yang berkelok-kelok di arah berlawanan. Garis ini mempunyai kesan ke gem biraan, keceriaan dan sesuatu yang intens.

Menurut perwujudannya garis dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu garis nyata dan garis semu, adapun pengertiannya sebagai berikut:

- Garis nyata, yaitu garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan secara langsung.

- Garis semu yaitu garis yang muncul akibat dari perbedaan warna, gelap-terang, bidang, dan lain sebagainya.

3 Bidang

Bidang terbentuk dari pertemuan beberapa unsur garis yang saling menempel satu sama lain sehingga akan terbentuk sebuah bidang. Macam- macam bidang antara lain:

segitiga,lingkaran, persegi, persegi panjang, trapesium, belah ketupat dan lain-lain. Ciri bidang dalam karya seni rupa memiliki luas

(28)

4 Bentuk

Gabungan dari beberapa bidang yang saling menyatu dan memiliki volume. Bentuk dibedakan mejadi dua, bentuk gemometri: silindris, segitiga, persegi panjang, balok dan bentuk non geometri: yaitu flora, fauna, dan alam benda.

5 Tekstur

Tekstur dapat diartikan sebagai kesan dalam menentukan kasar dan halus dari suatu permukaan objek/rasa bahan. Contoh tekstur halus, licin, lembut, kasar, bergirigi, dan lain-lain.

Tekstur berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:

- Tekstur nyata : adalah bentuk suatu permukaan benda yang apabila dilihat maupun diraba akan terasa halus, kasar, licin dll

- Tekstur semu : adalah tekstur yang terbentuk karena adanya bias cahaya terhadap permukaan benda sehingga terkesan nyata dilihat namun semu apabila diraba.

6 Warna

Warna bisa diartikan pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda

Jenis-jenis warna - Warna Primer :

Warna primer/warna pokok merupakan warna asli bagi terciptanya warna- warna lainnya. Jadi pada dasarnya, seluruh warna yangada di sekeliling kita diturunkan oleh tiga warna dasar primer yakni merah (seperti darah), biru (seperti langit atau laut), dan kuning (seperti kuning telur)

- Warna Sekunder :

Warna turunan dari hasil campuran warna pertama (primer). Dengan kata lain, warna sekunder adalah warna yang dibuat dengan mencampurkan dua warna primer menjadi satu. Warna sekunder terdiri dari oranye, hijau, abu dll.

(29)

Daftar Pustaka:

 Kemendikbud. 2022, Buku guru Kelas VII Seni Budaya-seni rupa, Jakarta:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

 Buku LKS Seni Budaya, MGMP Kab. Bantul, Tahun 2022

 Eko Purnomo 2016 Seni Budaya / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud

Tautan Materi Video Ajar :

- Mengenal macam arsir gambar : https://tinyurl.com/j8hfbay5 - Cara mengarsir untuk pemula : https://youtu.be/uMRvySGF_4g - Mewarnai bentuk geometris : https://youtu.be/i2PHUh7CnrU

(30)
(31)

Referensi

Dokumen terkait

Modul Ajar Kelas 7 SMP/MTS Fase D Prakarya Kerajinan Unit 1.4 Kurikulum Merdeka -

Modul Ajar Kelas 7 SMP/MTS Fase D Prakarya Kerajinan Unit 2.2 Kurikulum Merdeka -

Modul Ajar Kelas 7 SMP/MTS Fase D Prakarya Kerajinan Unit 3.2 Kurikulum Merdeka -

Modul Ajar Kelas 7 SMP/MTs Fase D Prakarya Kerajinan Unit 4.4 Kurikulum Merdeka -

Modul Ajar Kelas 7 SMP/MTs Fase D Prakarya Kerajinan Unit 4.2 Kurikulum Merdeka -

Pd Jenjang Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan Instansi SMK Presiden Cirebon Tahun Penyusunan 2022 Mata Pelajaran Matematika Fase/Kelas/Semester E/X/Ganjil Domain/Topik/Tema

MODUL AJAR KETERAMPILAN PILIHAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI TIK Informasi Umum Nama Penyusun Satuan Pendidikan Kelas / Fase Mata Pelajaran Alokasi Waktu Sarana dan

Jenjang / Kelas : SD / V Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit 1 X Pertemuan Tahun Pelajaran : 2022 / 2023  KOMPONEN INTI Capaian Pembelajaran Fase C Pada fase ini, peserta didik mampu: