Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM). Model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu bentuk pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada pembelajar (learner-centered approach).
Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (MPPKB) adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir siswa dengan mempelajari fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang ditetapkan. Model pembelajaran peningkatan keterampilan berpikir atau MPPKB adalah model pembelajaran yang didasarkan pada proses peningkatan dan peningkatan keterampilan berpikir siswa.
Tahap Orientasi
MPPKB menekankan keterlibatan siswa secara penuh dalam pembelajaran, hal ini sejalan dengan sifat MPPKB yang tidak mengharapkan siswa menjadi objek pembelajaran yang hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru kemudian mencatat untuk mengingat. Metode ini tidak hanya bertentangan dengan hakikat belajar sebagai usaha untuk memperoleh pengalaman, tetapi juga dapat menurunkan semangat dan motivasi belajar siswa (George W. Maxim, 1987).
Tahap Pelacakan
Tahap Kontrontasi
Tahap Inkuiri
Tahap Akomodasi
Tahap Transper
Model Pembelajaran Kooperatif a. Konsep Model Pembelajaran Kooperatif
Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompok harus membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompok. Pembelajaran kooperatif memberikan ruang dan kesempatan yang luas bagi setiap anggota kelompok untuk bertatap muka untuk memberikan informasi dan belajar satu sama lain.
Model Pembelajaran Kontekstual
Sedangkan dalam pembelajaran konvensional, siswa ditempatkan sebagai objek pembelajaran yang berperan sebagai penerima informasi secara pasif. Sedangkan dalam pembelajaran konvensional, siswa lebih banyak belajar secara individual dengan cara menerima materi, mencatat, dan mengingatnya.
Asas-Asas CTL
10) Karena tujuan yang ingin dicapai adalah seluruh aspek perkembangan siswa, maka keberhasilan pembelajaran CTL diukur dengan berbagai cara, misalnya dengan mengevaluasi proses, pekerjaan siswa, unjuk kerja, rekaman, observasi, wawancara dan sebagainya; sedangkan dalam pembelajaran konvensional, keberhasilan belajar biasanya diukur hanya dengan tes. Pemodelan merupakan prinsip yang cukup penting dalam pembelajaran CTL karena melalui pemodelan siswa dapat terhindar dari pembelajaran teori-abstrak yang memungkinkan terjadinya verbalisme.
Pola dan Tahapan Pembelajaran CTL
Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru tidak sekedar mentransfer informasi, tetapi memprovokasi agar siswa dapat menemukannya sendiri. Dalam proses pembelajaran menggunakan CTL, pada akhir proses pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksi atau mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya.
Model Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) a. Pengantar
Diskusi kelompok (4-6 orang) tentang inovasi yang ditemukan dalam pembelajaran PAKEM” ditinjau dari beberapa hal, antara lain: aktivitas anak dan bentuk layanan yang diberikan guru, jenis soal atau tugas yang dikerjakan siswa, interaksi antar siswa dan interaksi lainnya, sumber belajar yang digunakan, dll. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa dalam PAKEM, guru menggunakan multimedia dan berbagai metode, sehingga kegiatan pembelajaran yang diciptakan dapat membangkitkan semangat siswa dan mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki. ada pada siswa.
Landasan PAKEM - Landasan Yuridis
Berdasarkan uraian di atas dapat diuraikan bahwa dalam pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan, siswa terlibat dalam berbagai kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan pemahaman dan keterampilannya melalui berbuat atau berbuat. Kegiatan belajar yang efektif adalah kegiatan belajar yang memahami arti belajar yang sebenarnya, belajar terpusat, belajar berdasarkan pengalaman, mengembangkan keterampilan sosial, kognitif dan emosional, mengembangkan rasa ingin tahu, imajinasi dan sifat ketuhanan, belajar yang merupakan perpaduan antara kemandirian dan kerja sama, belajar menghayati segala sesuatu. .
Pengelolaan Kegiatan Pembelajaran
Konten (berdasarkan konten) – Siswa memiliki kesempatan untuk mempelajari mata pelajaran yang berbeda dalam tujuan kompetensi yang sama atau berbeda. Tingkat kemampuan (by level) - Siswa memiliki kesempatan untuk mencapai kemahiran maksimum sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya Reaksi yang diberikan oleh siswa (berdasarkan jawaban) - Siswa memiliki kesempatan untuk menunjukkan jawaban melalui.
Penyediaan umpan balik yg bermakna
Minat dan motivasi (sesuai minat) - Siswa memiliki kesempatan untuk berkreasi sesuai dengan minat dan motivasinya untuk belajar baik dalam kompetensi yang sama maupun berbeda. Siklus berpikir (dengan rangkaian melingkar) - Siswa memiliki kesempatan untuk menguasai kompetensi melalui berbagai metode, dan seleksi didasarkan pada perspektif yang mereka pilih.
Pengelolaan Isi Pembelajaran
Perlunya Pembelajaran yang Kreatif
Perlunya Pembelajaran yang Efektif
Perlunya Pembelajaran yang Menyenangkan
Belajar dan Pembelajaran Bermakna
Dalam (Depdiknas, 2006:73) disebutkan bahwa ada beberapa hal yang harus dipahami dan diperhatikan oleh guru dalam melaksanakan PAKEM.
Memahami Sifat yang Dimiliki Anak
Mengenal Anak Secara Perorangan
Memanfaatkan Prilaku Anak dalam Pengorganisasian Belajar
Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, dan Kemampuan Memecahkan Masalah
Mengembangkan Ruang Kelas Sebagai Lingkungan Belajar yang Menarik
Memanfaatkan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Memberikan Umpan Balik yang Baik untuk Meningkatkan Kegiatan Belajar
Membedakan antara Aktif Fisik dan Aktif Mental
Tujuan Pembelajaran A. Standar kompetensi
Kompetensi Dasar
- Diskusi Kelompok (30 menit)
- Membuat Persiapan Simulasi PAKEM ( 60 menit)
- Simulasi Mengajar ( 120 menit)
- Diskusi Kelompok: Hasil Simulasi (30 menit)
- Perbaikan Persiapan PAKEM (120 menit)
- Diskusi Kelompok: Proses Mengajar (180 menit)
- Uraian Materi
- Implikasi PAKEM
- Pengantar
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran PAKEM, maka perlu disiapkan berbagai kegiatan dengan menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran yang dilakukan. Implementasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dilihat dengan guru menghubungkan kegiatan belajar mengajar dengan pengalaman siswa sehari-hari, guru dapat meminta siswa untuk menceritakan atau menggunakan pengalamannya sendiri.
Pelaksanaan PAKEM Bagi Guru 1. Identifikasi Kesulitan Belajar
Cara Melaksanakan Program
Pada dasarnya, kita dilahirkan dengan potensi rasa ingin tahu, imajinasi dan sifat ketuhanan. Potensi rasa ingin tahu dan kemampuan berimajinasi akan berkembang menjadi kreativitas jika tekun.
Karakter bangsa yang diharapkan
Tujuan Pembelajaran
Sumber, Alat, dan Bahan Pembelajaran
Langkah-Langkah Pembelajaran
Penilaian 1. Tes tertulis
- Tujuan
- Tujuan LK
- Tehnik Penilaian
- Pemanfaatan dan Pelaporan hasil Penilaian a) Pengolahan Hasil Penilaian
- Pemanfatan Dan Pelaporan Hasil Penilaian Kelas
- Indikator Monev: (Bahan referensi untuk fasilitator) a) Guru
Komponen penilaian portofolio meliputi: (1) catatan guru, (2) hasil kerja siswa, dan (3) profil perkembangan siswa. Penilaian kelas menghasilkan informasi pencapaian kompetensi siswa yang dapat digunakan antara lain oleh: (1) siswa (remedial atau pengayaan);
CONTOH RPP PAKEM DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN IPS TERINTERGRASI (SMP/SMK)
Guru memberikan materi membahas penyimpangan gaya hidup di Jakarta secara berkelompok (2 orang berpasangan dalam 1 kelompok). Tanya jawab tentang upaya pencegahan penyimpangan sosial dan sikap terhadap perilaku gaya hidup menyimpang di Jakarta.
CONTOH PENERAPAN PAKEM DALAM PEMBELAJARAN IPS Mata pelajaran : ilmu Pengetahuan Sosial
Contoh Soal
Lesson Study
- Undang Undang Guru dan Dosen
- Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005
- Asal Mula Lesson Study
- Perkembangan Lesson Study di dunia
- Perkembangan Lesson Study di Indonesia
- Lesson Study berbasis sekolah
- Lesson study berbasis MGMP / Bidang Studi
- Pelaksanaan Pembelajaran dalam Lesson Study ( Do )
- Cara Melakukan Observasi dalam Lesson Study
- Kegiatan Refleksi ( See )
Lesson study berkembang di Indonesia melalui IMSTEP (Proyek Pendidikan Guru Matematika dan Sains Indonesia), yang telah dilaksanakan sejak Oktober 1998 di tiga IKIP, yaitu IKIP Bandung (sekarang disebut Universitas Pendidikan Indonesia, UPI), IKIP Yogyakarta (sekarang disebut Universitas Negeri Yogyakarta). UNY), dan IKIP Malang (sekarang bernama Universitas Negeri Malang UM) bekerjasama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency). Lesson Study dilakukan dalam tiga tahap yaitu Plan (merencanakan), Do (melaksanakan) dan See (merefleksikan) secara terus menerus.
Pengembangan Silabus dan RPP
Sistem
Rancangan sistem pembelajaran disusun dengan menerapkan pendekatan sistem, dimana setiap komponen berinteraksi dengan komponen lainnya dan saling bergantung untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Implikasi lainnya adalah melalui pendekatan sistem ini, umpan balik dapat diperoleh segera untuk setiap komponen dan dapat ditinjau setiap saat.
Analisis Peserta Didik
Pembelajaran
Komunikasi
Hirarki tujuan pembelajaran (Perceival dan Ellington) atau tujuan kinerja (Bullard) diklasifikasikan menjadi dua, yaitu tujuan umum (ultimate goal/goal) dan tujuan khusus (motivational goal). Mata pelajaran adalah isi atau isi pelajaran yang disusun menurut tujuan pembelajaran/kompetensi yang dicapai siswa.
Sintaks
Sintaks, adalah urutan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rumpun pembelajaran dan hasil belajar yang ingin dicapai; Prinsip reaksi adalah cara pandang siswa terhadap siswa berupa tingkah laku sesuai dengan keluarga belajar yang digunakan;
Sistem Sosial
Sistem bantu, yaitu hal-hal yang akan membantu tercapainya tujuan dengan menggunakan kluster pembelajaran tertentu; Dan. Efek belajar adalah pengaruh yang timbul dari suatu kegiatan belajar, sedangkan pengaruh kegiatan adalah hasil penyimpangan dari suatu kegiatan belajar.
Prinsip Reaksi
Joyce dan Weil mengembangkan model pembelajaran menjadi keluarga sosial, keluarga proses informasi, keluarga pribadi, dan keluarga sistem perilaku.
Sistem Bantuan
Pengaruh/dampak pembelajaran dan pengaruh/dampak ikutan (pengiring)
Teknik Pembelajaran Massal
Teknik Pembelajaran Berkelompok
Teknik Pembelajaran Individual
Pada panel ini, guru membuat penilaian kinerja kelompok berdasarkan kinerja yang ditunjukkan oleh anggota kelompok selama panel. Dengan kata lain, evaluasi didasarkan pada kinerja kelompok secara keseluruhan, bukan pada kinerja individu siswa.
Persiapan
Pemilihan perwakilan kelompok tidak ditentukan oleh kelompoknya melainkan oleh guru, baik secara acak maupun dengan undian. Hal ini untuk mendorong siswa agar selalu terlibat dalam proses kelompoknya dan bersaing dengan kelompok lain.
Pelaksanaan
Perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kelompoknya (turnamen) kepada seluruh kelas dan kelompok lain diberi kesempatan untuk menyampaikan koreksi, keberatan, kritik atau data yang diperlukan untuk perbaikan. Hal ini bertujuan agar seluruh siswa mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dan tidak menggantungkan harapan pada siswa tertentu.
Penutup
8 Simulasi Menjelaskan, menerapkan dan menganalisis suatu konsep dan prinsip 9 Saran Menjelaskan/menerapkan/menganalisis konsep, prinsip dan prosedur. 14 Proyek Melakukan sesuatu/menyusun laporan kegiatan 15 Berperan Menerapkan konsep, prinsip atau prosedur 16 Seminar Menganalisa/memecahkan masalah.
Penilaian Tertulis
Definisi ini sesuai dengan Pasal 20 dan Ayat 1 Pasal 22 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005, yang mengatur tentang penilaian pembelajaran guru sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. Implikasi dari definisi tersebut adalah bahwa evaluasi/penilaian pembelajaran merupakan bagian integral dari proses pembelajaran dan karenanya harus relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Penilaian Penampilan/Kinerja
Dalam pengembangan kurikulum (KTSP) saat ini, rencana penilaian pembelajaran harus didasarkan pada keterampilan minimal yang dapat dilakukan atau diperagakan oleh siswa. Akun adalah apa yang siswa perlu lakukan/lakukan atau perilaku siswa yang perlu diukur dengan menggunakan berbagai alat penilaian.
Penilaian Portofolio
Berbagai alat penilaian di bawah ini dapat digunakan untuk membantu mengukur perhitungan sebagaimana diuraikan dalam Sistem Penilaian Kelas Departemen Pendidikan Nasional.
Penilaian Sikap
Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus disampaikan siswa secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar. Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi inti.
Inti
Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai siswa pada mata pelajaran tertentu sebagai acuan untuk menyusun indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
Desain Materi Pembelajaran
- Mendeskripsikan kondisi geografis dan penduduk
Apabila diperlukan, tingkah laku/pengetahuan awal yang perlu ada pada pelajar sebelum mempelajari subjek tersebut disebut. Soalan yang diambil terus daripada bahan kajian hanya akan mengukur keupayaan hafalan dan bukannya kefahaman.
Faktor Penyebab Penyimpangan Gaya Hidup Jakarta
Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut pula mengiringi budaya asing yang masuk ke Indonesia. Di zaman yang serba canggih ini, perkembangan teknologi modern tidak dibarengi dengan masuknya budaya-budaya asing yang positif.
Upaya Pencegahan Penyimpangan Gaya Hidup di Jakarta
Sikap dalam Menghadapi Penyimpangan Gaya Hidup
Kondisi kepadatan penduduk terhadap pengangguran di kota Jakarta Keadaan Umum
Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) dengan jumlah penduduk sekitar 28 juta jiwa merupakan wilayah metropolitan terbesar di Indonesia atau terbesar keenam di dunia. Selain itu, secara alami akan menyebabkan tingkat produktivitas sosial yang rendah, yang pada gilirannya akan menurunkan tingkat pendapatan masyarakat dan juga dapat mempengaruhi perilaku menyimpang masyarakat di kota Jakarta.
Dampak Pengangguran di Jakarta terhadap Penyimpangan Gaya Hidup
Diskusi
Perangkat nilai kliping *)
LKS merupakan salah satu jenis bahan ajar cetak yang sengaja dirancang untuk membimbing siswa dalam belajar sehingga dapat menunjang proses belajarnya. Rangkuman isi LKS memuat komponen identitas dan komponen pengembangan mata pelajaran yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi, pengalaman belajar, metode, media, waktu dan penilaian.
Garis Besar Isi LKS (GBI LKS) dan Jabatan Isi LKS (JI LKS)
Kreativitas dalam pengembangan konten LKS oleh guru harus ditingkatkan dengan tetap memastikan kesesuaian dengan kurikulum (silabus dan RPP). Di bawah ini adalah contoh LKS IPS Terpadu dengan tema penyimpangan sosial di Jakarta.
Faktor Penyebab Penyimpangan Gaya Hidup Jakarta
Begitu banyak bermunculan gaya hidup menyimpang yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia. Ingin dipuji, perilaku menyimpang terkadang dilakukan hanya untuk dipuji atau sekedar bergaya.
Upaya Pencegahan Penyimpangan Gaya Hidup di Jakarta
Sikap dalam Menghadapi Penyimpangan Gaya Hidup
- Luas dan Letak Geografis
- Keadaan Topografi
- Formasi Geologis dan Tanah
- Iklim
- Penduduk
Wilayah DKI Jakarta termasuk tipe iklim c dan D menurut klasifikasi iklim Schmit Ferguson dengan curah hujan rata-rata sepanjang tahun 2000 mm. Daerah DKI Jakarta merupakan daerah tropis dengan iklim panas dengan suhu rata-rata tahunan 27°C dan kelembaban antara 80% sampai 90°C.
Dampak Pengangguran di Jakarta terhadap Penyimpangan Gaya Hidup
Sedangkan dari banjir kanal sampai batas paling Selatan dari wilayah DKI antara 5 m samapi 50 m di atas permukaan laut. Kekuatan tanah di wilayah DKI Jakarta mengikuti pola yang sama dengan pencapaian lapiasan keras di wilayah bagian utara pada kedalaman 10 m - 25 m.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d dengan jawaban yang benar !
Bentuklah kelompok secara berpasangan dengan teman duduk Anda (2 orang), kemudian diskusikan faktor penyebab penyimpangan yang terjadi pada kasus tersebut dengan membuat laporan. Membuat klip tentang faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial, upaya pencegahannya dan sikap bijak dalam menghadapi perilaku menyimpang di ibu kota Jakarta.
Study kasus !
- DISKUSI KELOMPOK Lembar portofolio
- TUGAS KELOMPOK Hasil Kliping
- UJI PEMAHAMAN MATERI Pilihan Ganda
- Lembar observasi hasil diskusi
- Pemanfaatan dan Pemilihan Media Pembelajaran
Yang harus diingat, media yang dipilih harus digunakan oleh siswa kita dalam proses pembelajaran. Guru dalam penggunaan pembelajaran dapat memilih media yang sudah jadi (tersedia) dan atau media yang dirancang.
PEMBELAJARAN KUANTUM (QUANTUM TEACHING)
Kepala sekolah menentukan tujuan penggunaan media pembelajaran, misalnya untuk menjelaskan konsep pembelajaran kuantum yang ditujukan bagi guru di sekolah. Saat menjelaskan materi, kepala sekolah tidak boleh membaca di laptop, tetapi menggunakan penunjuk pena yang ditampilkan di layar.
Semoga Bermanfaat
Penyusunan Perangkat Penilaian
Pada unit 1 kegiatan pembelajaran dijelaskan bagaimana mengembangkan penilaian hasil belajar dalam sistem pembelajaran. Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil belajar siswa untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi (tujuan pembelajaran) siswa.
Menentukan Tujuan Penilaian
Untuk menghasilkan alat penilaian tersebut, diperlukan perencanaan penilaian hasil belajar dan merancang alat penilaian berbasis kelas. Selain itu, dalam penilaian, memahami klasifikasi hasil belajar seperti yang dijelaskan pada komponen pertama kegiatan pembelajaran merupakan titik awal perencanaan penilaian.
Mengidentifikasi Kompetensi dan Hasil Belajar
Artinya penilaian hasil belajar sesuai dengan kompetensi yang dirumuskan dalam kurikulum dan RPP. Perencanaan penilaian hasil belajar yang baik harus memperhatikan prinsip penilaian dan prosedur perencanaan seperti yang telah dijelaskan pada unit pertama kegiatan pembelajaran.
Menyusun Kisi-kisi
Mengembangkan Draf Instrumen (Menulis butir-butir instrumen)
Uji-coba dan Analisis
Revisi dan Merakit (Instrumen Baru)
Materi Penelitian Tindakan Kelas 1. Prinsip Penelitian Tindakan Kelas
3 Hipotesis Tindakan “Draf metode unjuk kerja akan meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas I SMP IX Jakarta.” 4 Judul Penelitian “Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas I SMP IX Jakarta Melalui Metode Concept Achievement”.
Indikator 1
Setelah menyelesaikan penelitian, dia berkata pada dirinya sendiri, "Sekali ini saja, saya sedang melakukan penelitian." Hal-hal tentang variabel bebas disampaikan secara naratif cukup dalam paragraf. Pada saat pelaksanaan, diadakan pertemuan seminggu sekali pada akhir pekan untuk membahas masalah yang teridentifikasi pada minggu ini dan rencana untuk minggu berikutnya.
Pendahuluan
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Latar belakang masalah berfungsi untuk membuat masalah penelitian Anda tampak lebih menonjol, penting, dan mendesak. Hal ini sesuai dengan ciri seorang profesional yang setiap tindakannya didukung oleh teori yang mapan.
Kajian Pustaka A. Deskripsi Teori
- Hasil Belajar
- Pembelajaran IPS
- Penelitian yang Relevan
- Kerangka Berfikir
- Hipotesis Tindakan
Rata-rata hasil belajar kelas yang diajar dengan model pencapaian konsep berbantuan CD Interaktif yaitu X1 = 75,83 jauh lebih besar daripada kelas yang diajar dengan model konvensional yaitu X2 = 67,93. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas yang diajar dengan model pencapaian konsep berbantuan CD Interaktif lebih baik daripada kelas yang diajar dengan model konvensional (Winasmadi, 2011).
Metodologi Penelitian A. Setting
- Metode Penelitian
- Siklus Penelitian
- Kriteria Keberhasilan
- Instrumen Penelitian
- Analisis Data
- Kolaborasi
- Jadual Penelitian
- Kelengkapan laporan dan sistematika sebagai berikut
Instrumen untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa (variabel peningkatan) akan dilakukan dengan tes prestasi belajar. Peningkatan hasil belajar akan terlihat dari kecenderungan nilai rata-rata yang meningkat dari siklus ke siklus.
PENDAHULUAN
Asli artinya diambil langsung dari penciptanya; baru berarti 10 tahun terakhir publikasi sejauh mungkin.
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
HASIL PENELITIAN
SIMPULAN DAN SARAN
- Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas
PENDAHULUAN
- Identifikasi Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Menentukan peran model pembelajaran berpikir berpasangan, berbagi model pembelajaran terhadap pemahaman siswa terhadap isi mata pelajaran MPŠ terpadu. Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan model shared learning thinking dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah IPS pada topik penyimpangan sosial.
KAJIAN PUSTAKA
Kerangka Berfikir
Ada banyak contoh kasus penyimpangan sosial yang akan mencegah siswa dari menggeneralisasi atau menarik kesimpulan yang terlalu sempit. Model pembelajaran think-pair membekali siswa dengan banyak contoh, disertai dengan contoh.
Hipotesis Tindakan
Siswa akan memahami dengan baik jika mereka terlibat aktif dalam pembelajaran dan menemukan sendiri konsep-konsep yang dipelajarinya. Siswa diberi kesempatan yang luas untuk berpikir aktif dalam mengelompokkan contoh-contoh ke dalam konsep-konsep yang dipelajari.
Setting Penelitian
Metodologi Penelitian
Implementasi model think tank, sebagai variabel independen atau tindakan tertentu, tidak akan diukur secara kuantitatif, tetapi cukup kualitatif dengan menggunakan catatan lapangan. Pada waktu-waktu tertentu, kolaborator bergabung dalam kelas untuk membantu mengamati pelaksanaan model pembelajaran think-pair sharing, sebagai variabel independen atau tindakan dalam PTK, dan di akhir pembelajaran diadakan diskusi singkat.
Jadwal Penelitian
- Daftar Pustaka
Data tersebut tidak akan disajikan dalam puluhan hasil belajar, tetapi cukup ditulis secara naratif dalam bentuk catatan lapangan sebagaimana telah dijelaskan di atas sebanyak 1 halaman pada setiap akhir pertemuan tatap muka. Peningkatan hasil belajar akan terlihat dengan kecenderungan peningkatan nilai rata-rata dari siklus ke siklus.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial dan Konsep Pembelajaran Terpadu dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
- Tujuan Pembelajaran
Kegiatan ekonomi penduduk pada contoh-contoh maju terlihat dari berbagai disiplin ilmu yang dicakup oleh IPS. Model pembelajaran terpadu pada IPS lainnya didasarkan pada permasalahan yang ada, misalnya “perkampungan kumuh”.
Lingkungan Kehidupan Manusia, Kehidupan Sosial Manusia, dan Usaha Manusia dalam Memenuhi Kebutuhan
- Keragaman Bentuk Muka Bumi, Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
- Lapisan Sial (Silika Alumunium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silika dan alumunium,senyawanya dalam bentuk SiO2 dan AL 2 O3. Lapisan sial dinamakan juga lapisan
- Seisme (Gempa Bumi)
- Batuan Beku
- Batuan Beku Dalam
- Batuan Beku Luar
- Batuan Metamorf
- Batuan sedimen
- Kehidupan pada Masa Pra-Aksara di Indonesia
- Sosialisasi sebagai Proses Pembentukan Kepribadian
- Pembentukan Kepribadian
- Faktor Lingkungan Alam
- Faktor Lingkungan Budaya
- Situasi
- Imitasi
- Sugesti
- Identifikasi
- Simpati
- Empati
- Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral dalam Memenuhi Kebutuhan
- Tindakan Ekonomi
- Prinsip Ekonomi
- Motif Ekonomi
- Latihan Studi Kasus
- Evaluasi
Dari alat-alat yang ditemukan, nampaknya saat ini kehidupan masih berpindah-pindah. Hal ini dikarenakan budaya Bacson-Hoabinh memiliki banyak kesamaan dengan perkakas batu dan perkakas tulang di Indonesia.
Usaha Manusia untuk Mengenali Lingkungannya, Perkembangan Masyarakat Sejak Masa Hindu-Budha sampai Masa Kolonial Eropa dan Kegiatan Ekonomi
- Menggunakan Peta, Atlas, dan Globe untuk Mendapatkan Informasi Keruangan
- Curah Hujan, adalah banyaknya air hujan yang jatuh keermukaan bumi
- Air Tanah, adalah air yang berada dibawah permukaan tanah, baik di dalam tanah maupun pori- pori tanah Laut diklasifikasikan sebagai berikut
- Teori Gujarat, agama Islam dibawa oleh para pedagang dari Gujarat (India)
- Pola Kegiatan Ekonomi Penduduk, Penggunaan Lahan dan Pola Permukiman berdasarkan Kondisi Fisik Permukaan Bumi
- Kegiatan Pokok Ekonomi a) Kegiatan Produksi
- Peran Badan Usaha, Termasuk Koperasi sebagai Tempat Berlangsungnya Proses Produksi dalam Kaitannya dengan Pelaku Ekonomi
- Gagasan Kreatif dalam Tindakan Ekonomi untuk Mencapai Kemandirian dan Kesejahteraan
Salah satu catatan awal mengenai keberadaan agama Buddha di Nusantara berasal dari laporan seorang pengelana Cina bernama Fa Hien pada awal abad ke-5 Masehi. Salah satu ekspedisi penaklukkannya dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu, yang dikirimkan pada tahun 1275 untuk menaklukkan Melayu.
Permasalahan Sosial Berkaitan dengan Pertumbuhan Penduduk, Proses Kebangkitan Nasional, Masalah Penyimpangan Sosial, dan Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat Nasional, Masalah Penyimpangan Sosial, dan Kegiatan Pelaku Ekonomi di Masyarakat
- Uraian Materi
- Permasalahan Kependudukan dan Upaya Penanggulangannya a) Masalah Penduduk secara Makro
- Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan
- Permasalahan Kependudukan dan Dampaknya Terhadap Pembangunan
- Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Barat, serta Pengaruh yang Ditimbulkannya di Berbagai Daerah
Rata-rata laju pertumbuhan penduduk Indonesia selama periode 1990-2000 adalah 1,49 persen per tahun. Faktor yang mempengaruhi penurunan laju pertumbuhan penduduk selama periode 1990-2000 adalah penurunan angka kelahiran dan juga angka kematian.