• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul pelatihan khusus analis kebijakan

N/A
N/A
Maulub Hasiholan

Academic year: 2023

Membagikan "Modul pelatihan khusus analis kebijakan "

Copied!
251
0
0

Teks penuh

Munculnya Jabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK) membuka pintu harapan baru bagi pemerintah Indonesia dalam menjawab tantangan pelaksanaan reformasi birokrasi ke depan. Keberadaan analis kebijakan diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses perumusan kebijakan yang dihasilkan pemerintah, dan seluruh elemen pengambil kebijakan di dalamnya. Dalam upaya meningkatkan profesionalisme analis kebijakan, LAN telah melakukan beberapa upaya untuk mengembangkan kompetensi analis kebijakan.

Kompetensi analitis dan kompetensi kebijakan merupakan dua kompetensi utama yang menjadi standar kompetensi analis kebijakan. Saya juga mengapresiasi langkah Pusat Pengembangan Analis Kebijakan di bawah Deputi Kajian Kebijakan, LAN yang terus bersinergi dengan Knowledge Sector Initiative (KSI) di bawah Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT), Pemerintah Australia dalam rangka untuk menyukseskan penerbitan Modul Pelatihan Khusus JFAK ini. LAN yang ditunjuk sebagai lembaga yang membina jabatan fungsional analis kebijakan mempunyai peran strategis dalam meningkatkan kualitas kebijakan di Indonesia dengan memberikan pelatihan analis kebijakan.

Ketersediaan analis kebijakan yang profesional merupakan prasyarat mutlak bagi upaya peningkatan kualitas kebijakan publik. DKK LAN melalui Pusat Pengembangan Analis Kebijakan (PUSAKA) bekerja sama dengan penulis baik dari praktisi maupun akademisi untuk secara kolektif menyumbangkan pengetahuan dan pengalamannya untuk mengembangkan modul pelatihan khusus JFAK ini.

Konsep dan Studi Kebijakan Publik

Modul ini dikembangkan untuk memudahkan pemahaman peserta pelatihan Analis Kebijakan tertentu tentang konsep dan kajian kebijakan publik. Kondisi ini menunjukkan semakin pentingnya kebijakan publik yang baik, yaitu kebijakan yang mempunyai hasil yang dapat diterima. Lembaga-lembaga (publik) ini dapat terdiri dari eksekutif, legislatif dan yudikatif, dan bahkan birokrasi (di berbagai tingkat pemerintahan) yang terlibat dalam pembuatan/pembuatan dan implementasi kebijakan publik.

Proses kebijakan publik menurut Dunn (2004) dalam praktiknya tidak berbeda dengan Shafritz dan Russell (1997) hanya saja menentukan pelaksanaan proses umpan balik untuk menentukan kelanjutan kebijakan yang ada. Untuk menghasilkan informasi kebijakan yang tepat guna mendorong terwujudnya kebijakan publik yang berkualitas, diperlukan dukungan metode analisis kebijakan. Kebijakan publik sering kali diartikan sebagai peraturan, atau kebijakan yang dicatat dan ditulis secara formal dalam bentuk peraturan hukum.

Kebijakan pemerintah tidak dibuat dari sudut pandang pengambil kebijakan yang selalu berasumsi bahwa masyarakat akan menerima apa yang dirumuskan pemerintah. Peran apa yang dapat dimainkan oleh analis kebijakan dalam menstimulasi proses musyawarah dalam pembuatan kebijakan publik? Melalui pemahaman menyeluruh mengenai topik ini, diharapkan para analis kebijakan dapat memahami konsep kebijakan publik berdasarkan bukti.

Bukti: Informasi kebijakan yang dihasilkan dari kajian dan analisis kebijakan publik untuk mendukung proses pengambilan keputusan oleh pengambil kebijakan.

Gambar 4.1. Systematic Review
Gambar 4.1. Systematic Review

Analisis Kebijakan Publik

Pemerintah dituntut untuk mengambil kebijakan dengan cepat tanpa memiliki pengalaman sebelumnya, sehingga diperlukan analisis kebijakan. Pemerintah memerlukan pertimbangan yang cakupannya lebih luas dan pertimbangan yang lebih kompleks dibandingkan analisis kebijakan yang dilakukan oleh pihak swasta. Metode analisis kebijakan adalah prosedur umum untuk menghasilkan dan mentransformasikan informasi yang relevan secara politik dalam berbagai konteks.

Kedua, pengambilan kebijakan yang bermasalah, artinya kebijakan yang dibuat tidak sesuai dengan permasalahan yang ingin diatasi. Ketika matriks ini digunakan dalam analisis kebijakan publik, matriks ini merupakan entitas yang perlu dipertimbangkan. Identifikasi berbagai peraturan terkait kebijakan yang ingin dibuat atau ditinjau, baik secara vertikal maupun horizontal.

Jika permasalahannya berkaitan dengan kebijakan yang sudah ada, maka perlu dijelaskan juga apakah permasalahan tersebut berkaitan dengan desain kebijakan atau implementasi kebijakan tersebut. Bagian ini menjelaskan siapa saja yang akan terkena dampak dari kebijakan yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan yang ada. Analisis Dampak Regulasi (RIA) adalah proses sistematis yang digunakan untuk menguji dan mengukur potensi dampak kebijakan yang diusulkan dengan menggunakan metode analisis sistematis seperti CBA.

Dalam CBA, kebijakan yang diambil dinilai dan biaya serta manfaatnya dinilai dan biaya serta manfaatnya harus dalam bentuk uang yang setara. Analisis Dampak Peraturan (RIA) Suatu proses sistematis yang digunakan untuk menguji dan mengukur kemungkinan dampak kebijakan yang diusulkan dengan menggunakan metode analisis sistematis seperti CBA.

Gambar  2.1  Tiga Elemen Sistem Kebijakan
Gambar 2.1 Tiga Elemen Sistem Kebijakan

Dokumentasi Saran Kebijakan

Upaya pendokumentasian usulan kebijakan hendaknya dilakukan sebagai bagian dari strategi komunikasi untuk menyampaikan usulan kebijakan kepada khalayak sasaran tertentu. Dokumen kebijakan seperti ringkasan kebijakan dan makalah kebijakan tidak hanya dapat digunakan untuk menyampaikan saran kebijakan kepada pengambil keputusan, namun juga dapat disebarluaskan ke komunitas sasaran kebijakan lainnya untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi khalayak. Dengan berbagai tujuan dan khalayak yang berbeda, maka dokumentasi usulan kebijakan harus disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan khalayak dan tujuan komunikasi kebijakan yang dilakukan.

Modul ini diharapkan dapat membantu para analis kebijakan dalam menjalankan salah satu perannya: memberikan masukan kebijakan kepada pengambil kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan publik, serta melakukan advokasi dan edukasi kebijakan. Selain itu, modul ini dimaksudkan untuk memberikan panduan bagi para analis kebijakan dalam mendokumentasikan hasil analisis kebijakan dan menyusun saran-saran kebijakan agar mudah digunakan oleh pengambil kebijakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Dokumentasi usulan kebijakan ini kemudian dapat menjadi bahan bagi para analis kebijakan untuk terlibat dalam advokasi kebijakan.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Deskripsi Singkat

Tujuan Pembelajaran

Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

KEBIJAKAN PUBLIK DALAM PEMERINTAHAN MODERN

Indikator Hasil Belajar

Pergeseran Peran Pemerintah

Pemerintah dan Kebijakan Publik

Latihan

MEMAHAMI PROSES KEBIJAKAN

Definisi dan Ruang Lingkup Kebijakan Publik

Komponen dari Proses Kebijakan Publik

Proses Kebijakan

Latihan

TANTANGAN KEBIJAKAN PUBLIK DI INDONESIA

Menciptakan Kebijakan Berbasis Bukti

Apa yang dapat dilakukan negara (dalam hal ini pemerintah) untuk menciptakan norma-norma yang sesuai dengan falsafah negara, yaitu membuat kebijakan publik yang sesuai dengan falsafah negara. Sebagai intervensi untuk mengatasi permasalahan, negara harus hadir melalui kebijakan publik sesuai kebutuhan. Kebijakan publik hanyalah suatu bentuk pernyataan formal pemerintah mengenai pilihan terbaik di antara beberapa alternatif penyelesaian permasalahan publik.

Berbagai uraian di atas menunjukkan bahwa kebijakan publik tidak hanya berbentuk peraturan atau keputusan pemerintah (formal), seperti undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan (formal) lainnya. Perumusan kebijakan publik berlangsung dalam lingkungan yang dinamis dan terbuka, seringkali tanpa awal dan akhir (hampir tanpa batas). Seiring dengan semakin meluasnya globalisasi, aktor-aktor internasional tidak dapat dipisahkan dari peran mereka dalam pembuatan kebijakan publik (bahkan ketika isu-isu yang ditangani adalah isu-isu dalam negeri).

Menciptakan kebijakan berbasis bukti Kita masih sering menjumpai fenomena mereduksi pentingnya kebijakan publik. Kebijakan publik merupakan suatu keputusan penting yang mempengaruhi masyarakat, kebijakan yang tidak tepat akan menimbulkan kerugian yang besar baik langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Menciptakan Nilai dalam Pembuatan Kebijakan

Mengembangkan Proses Deliberatif Dalam

Memperkuat Eksistensi Analis Kebijakan

Keahlian yang Dibutuhkan oleh Analis Kebijakan

Pengertian kebijakan publik juga dapat dilihat dari sudut pandang para pengambil kebijakan yang menekankan pentingnya peran aktor dalam pengambilan kebijakan. Meskipun kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan sudah ada, namun kebijakan tersebut selalu bergantung pada kebijakan publik untuk perbaikan, evaluasi atau penggantian. Dengan kata lain, kebijakan publik dibuat untuk kepentingan masyarakat luas, bukan sekedar untuk melayani kepentingan pengambil kebijakan atau kelompok tertentu.

Selain nilai-nilai yang diperebutkan, aspek budaya juga sangat mempengaruhi makna dan konteks kebijakan publik. Hal ini berangkat dari pemahaman bahwa administrasi dipengaruhi oleh lingkungan, ekonomi, politik, hukum, institusi dan lain-lain yang memberikan makna dan konteks berbeda dalam kebijakan publik. Sistem politik dan pemerintahan yang berbeda akan menghasilkan model pengambilan kebijakan publik yang berbeda pula.

Selama ini birokrat belum mampu mengolah data dan menggunakannya sebagai bahan untuk merumuskan kebijakan publik. Advokasi kebijakan merupakan upaya mempengaruhi dan mendorong pengambil kebijakan untuk memperbaiki atau mengubah kebijakan publik.

Posisi Analis Kebijakan dalam Struktur Birokrasi

Peran analis kebijakan tidak berhenti pada penerimaan suatu usulan kebijakan oleh pengambil kebijakan dalam bentuk persetujuan kebijakan. Seorang analis kebijakan diperlukan untuk menyatukan kekuatan-kekuatan yang ada agar bersinergi dengan tujuan yang diharapkan. Peran analis kebijakan adalah melakukan berbagai kajian yang nantinya akan diolah menjadi informasi kebijakan.

Selain Badan Penelitian dan Pengembangan, Pemerintah dapat membentuk unit khusus untuk menampung sekelompok analis kebijakan. Dengan menempatkan analis kebijakan pada unit tersendiri, mereka dapat menjadi kelompok think tank yang memikirkan berbagai kebijakan strategis dalam suatu lembaga. Selain menempatkan analis kebijakan di bawah lembaga penelitian, analis kebijakan dapat ditempatkan langsung di bawah unit teknis yang memerlukannya.

Mirip dengan birokrasi, analis politik yang bekerja di lembaga legislatif dapat ditempatkan pada struktur yang berbeda. Penempatan analis politik pada lembaga legislatif sangat diperlukan mengingat lembaga ini banyak menghasilkan aturan hukum yang bersifat rumusan politik.

Latihan

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam modul kajian konsep dan kebijakan ini telah dijelaskan pentingnya kebijakan dalam pemerintahan modern, proses/siklus kebijakan, dan tantangan kebijakan. Secara khusus, pada bagian tantangan kebijakan, konsep kebijakan berbasis bukti (EBP) dijelaskan lebih mendalam. Informasi berbasis bukti ini akan memberikan informasi mengenai keakuratan permasalahan kebijakan, sehingga dapat digunakan oleh para pelaku kebijakan sebagai dasar pengambilan keputusan dan juga memberikan informasi mengenai kemungkinan dampak implementasi kebijakan serta gambaran efektivitasnya. . penerapan.

Salah satu metode yang saat ini menjadi acuan para analis kebijakan adalah Systematic Review. Metode ini dikembangkan ketika melihat kondisi luasnya penelitian yang dilakukan oleh berbagai pihak dan juga “kesamaan” antar aspek yang diteliti. Masih mengedepankan perbaikan dan perubahan, konsep utama SR adalah menyelesaikan permasalahan publik, pilihan politik yang dapat diambil berujung pada 4 pilihan utama.

Mempertahankan kebijakan, meniru kebijakan yang berhasil, memodifikasi atau menghentikan kebijakan, dan bahkan mengganti kebijakan merupakan strategi kunci dalam pengambilan kebijakan. Melalui pemahaman EBP dan Systematic Review, seorang Analis Kebijakan diharapkan mampu memanfaatkannya untuk memperkuat perannya dalam mendampingi pengambil kebijakan di birokrasi pemerintahan.

Tindak Lanjut

BENTUK DOKUMENTASI SARAN KEBIJAKAN

Dokumentasi Saran Kebijakan

Policy Paper

Policy Brief

Memo Kebijakan

Persamaan dan Perbedaan Bentuk Dokumentasi Saran

Menggunakan Infografis dalam Dokumentasi Kebijakan

STRATEGI KOMUNIKASI DAN ADVOKASI KEBIJAKAN

Strategi Komunikasi

Memahami Audiens

Komunikasi Lisan

Media Komunitas dan Sosial Media Sebagai Alternatif

Penggunaan Dokumentasi Kebijakan dalam Advokasi

  • Latihan

PENUTUP

Simpulan

Gambar

Gambar 4.1. Systematic Review
Gambar  2.1  Tiga Elemen Sistem Kebijakan
Gambar 2.2  Analisis Kebijakan yang berorientasi pada masalah
Gambar 2.3  Hubungan Antar Peran Pembuat Kebijakan Dengan  Analis Kebijakan dalam Menghasilkan Informasi Kebijakan
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Model Probabilistik untuk Kebijakan Penambahan Persediaan Barang dan Strategi Produksi, pada bagian ini akan dibahas tentang produksi barang dan model multinomial,

Untuk memaksimalkan kebijakan penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam negeri serta penyedia barang/jasa nasional dalam pengadaan barang/jasa Pemerintah sebagaimana dimaksud

Sesuai dengan tuntutan konsumen dan kebijakan perusahaan (company policy) untuk dapat memproduksi barang sesuai dengan spesifikasi, sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, tepat

Jaminan Pengadaan Barang/Jasa berfungsi untuk pengendalian dan mitigasi resiko atas kemungkinan kegagalan atau terhambatnya proses pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa,

Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi

(Montly Certificate atau Termin yang ditentukan dalam SSKK). Perubahan Kegiatan Pekerjaan. Untuk kepentingan pemeriksaan, pengguna barang/jasa dapat membentuk

pengadaan barang/jasa, pada berbagai jenis dan sektor organisasi dan menggunakan hasil identifikasi untuk penyelarasan kebijakan pengadaaan barang/jasa dengan tujuan

Produksi Produksi adalah Memanfaatkan atau mengalokasikan faktor-faktor produksi untuk tujuan meningkatkan penggunaan atau memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia