KELOMPOK 3 :
ARIL NOVIYANTO (042000796)
01
02 03
DITA LAILATUS S (042000979)
LAILATUN NAFI'AH (042001118)
KEBIJAKAN PUBLIK
MODUL 3 | PROSES KEBIJAKAN
PUBLIK
Makna Kebijakan Publik Sebagai proses
KB 01
Makna Kebijakan Publik Sebagai proses
"Process"
Oleh karena itu, tidak aneh kalau kemudian banyak yang menyebut bahwa proses kebijakan (policy process) itu terdiri dari berbagai kegiatan atau aktivitas yang berjalan secara berurutan (bertahap) mulai dari perumusan sampai evaluasi kebijakan.
Dalam kamus bahasa inggris kata "process diartikan sebagai
(Serangkaian kegiatan yang diarahkan ke tercapainya sebuah tujuan tertentu. Jadi, kata proses punya makna berbagai kegiatan yang terangkai atau tidak terpisah satu sama lain dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan tertentu.)
Menurut Parsons pendekatan
Bertahap adalah pendekatan yang memandang
proses pembuatan kebijakan Sebagai serangkaian atau urutan-urutan tahap/langkah
Tahap 1 : intelligence Tahap 2 :
Recommendation
Tahap 3 : Prescription Tahap 4 : Invocation Tahap 5 : Application Tahap 6 : Appraisal Tahap 7 : Termination
Harold Laswell (1956), 7 (tujuh) tahap aktivitas fungsional
dalam proses kebijakan.
Tidak dapat diuji atas dasar empiris
Ia menggambarkan pembuatan kebijakan secara "top-down" dan gagal mempertimbangkan aktor yang ada dibawah dan aktor-aktor lainnya.
Sifat kebijakan tang melingkar (siklus) tidak sesuai dengan dunia nyata proses pembuatan kebijakan yang mencakup berbagai macam tindakan
pemerintahan dan interaksi yang terjadi dalam siklus
Ia tidak menyajikan suatu pandangan terpadu tentang analisis proses kebijakan
dan analisis oengetahuan, informasi dan penelitian yang digunakan dalam proses
kebijakan.
02
03
04
05
Menurut Sabatier dan Jenkins-Smith (1993) ada 5 macam Kritik Terhadap Pendekatan Bertahap (stagist), yaitu:
01 Ia sama sekali tidak memberikan penjelasan kausalitas tentang bagaimanakah proses kebijakan bergerak dari satu tahap ke tahap
lainnya.
Kekuatan pendekatan bertahap dapat mempertimbangkan
realitas ganda.
Setiap tahap
menyediakan sebuah konteks dimana kita
dapat
menggunakannya berbagai model yang
berbeda.
Pendekatan bertahap memberikan kesempatan
kepada kita untuk menganalisis kompleksitas dunia nyata, dengan catatan kita oun harus ingat akan
kelemahannya.