Penelaah :
Iyan Rusyana, S.Pd., M.Pd.
Pengarah :
1. Koordinator Pengawas Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1.
2. MKKS SMA Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1.
3. FKKS SMA Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1.
Pembina :
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1.
Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) Merupakan satu pelajaran yang kecil yang disusun secara berurutan dari yang mudah sampai ke yang sukar. UKBM sebagai perangkat belajar bagi peserta didik untuk mecapai kompetensi pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran dengan menggunakan sistem kredit semester (SKS).
UKBM ini disusun dengan menggunakan pemberian stimulus belajar yang memungkinkan tumbuhnya kemandirian dan pengalaman peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam penguasaan kompetensi secara utuh melalui pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student active) yang mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Other Thinking Skills/Hots), kecakapan hidup abad 21 seperti berpikir kritis, bertindak aktif, bekerja sama, dan bekerja sama dan berkomunikasi serta pembudayaan literasi dan penguatan pendidikan karakter (PPK). Melalui UKBM Pendidik juga dapat mengembangkan strategi pembelajaran mandiri yang membantu peserta didik dalam mencapai ketuntasan belajar. UKBM dirancang untuk dapat digunakan pada pembelajaran klasikal, pembelajaran kelompok, pembelajaran individual dan pembelajaran dalam jaringan (daring/online) atau luar jaringan (luring/offline) sesuai dengan kebutuhan belajar perserta didik yang bervariasi.
Semoga UKBM ini dapat membantu peserta didik untuk mencapai ketuntasan belajar, mendorong kempuan berpikir tingkat tinggi, mendorong budaya literasi serta membantu meningkatkan pendidikan penguatan karakter sehingga ikut andil dalam memberikan yang terbaik bagi peningkatan mutu pendidikan di SMA melalui kurikulum 2013 pada pembelajaran dengan menggunakan sistem kredit semester (SKS).
Bogor, juli 2020
Daftar Isi... ii
Konsep Musik Barat... 1
Kegiatan Belajar 1... 2
Uji Kompetensi 1... 4
Kegiatan Belajar 2... 4
Uji Kompetensi 2... 8
Kegiatan Belajar 3... 9
Uji Kompetensi 3... 12
Kegiatan Belajar 4... 13
Uji Kompetensi 4... 22
Kegiatan Belajar 5... 23
Uji Kompetensi 5... 26
Musik Modal, Musik Tonal dan Atonal... 27
Kegiatan Belajar 1... 29
Uji Kompetensi 1... 31
Kegiatan Belajar 2... 31
Uji Kompetensi 2... 40
● Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Musik) Kelas XI
● Semester : 3/Ganjil
● Kompetensi Dasar : 3.1 Memahami konsep musik Barat 4.1 Memainkan alat musik Barat
● Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Memahami konsep musik Barat ● Membedakan karakteristik musik modal dan tonal secara auditif
● Membedakan karakteristik musik tonal dan atonal secara auditif
● Mendeskripsikan perkembangan konsep musik Barat
4.1 Memainkan alat musik Barat ● Mencoba memainkan karya musik
tonal/modal/atonal sederhana menggunakan alat musik
● Materi Pokok : (1) Konsep musik modal
(2) Konsep musik tonal
(3) Konsep musik atonal
e. Alokasi Waktu : 6 pertemuan X 2 jam Pelajaran (@45’)
f. Tujuan Pembelajaran :
Konsep Musik Barat
Identitas
Melalui pembelajaran kooperatif (cooperative learning) peserta didik dapat memahami konsep musik barat baik secara karakteristik dan auditif serta mendeskrisikan perkembangan konsep music barat sehingga peserta didik dapat mengembangkan sikap jujur, peduli dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas (tuntutan abad 21:C4)
Konsep Musik Barat
Karakteristik Musik Barat
Unsur Musik
Musik Modal
Musik Tonal
Musik Atonal
Notasi 2. Peta Konsep
Nada
Salam Budaya, puji syukur pada Allah SWT lah pemilik segala ilmu, oleh karena itu sebelum memulai aktivitas belajar ini, baiknya kita berdoa terlebih dahulu.
Dalam belajar seni budaya, selain ranah seni rupa, seni musik, dan seni tari, Ada juga ranah seni teater atau seni drama. Semua seni memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam seni teater atau drama sebetulnya kita mencoba untuk memahami orang lain, karena dalam teater biasanya menghadirkan cerita-cerita yang berkaitan dengan kehidupan manusia bersama permasalahannya.
Mau tahu lebih jauh tentang musik Barat... silahkan klik https://youtu.be/AXp_lrBao8A
Yang merupakan karya musik Barat milik komposer Franz Schubert yang berjudul Fruhlingstraum
Petunjuk Umum
1) Ikuti alur modul UKBM ini. Kemudian Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran).
2) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar, baik yang harus Anda kerjakan sendiri maupun bersama teman lainnya sesuai instruksi.
3) Apabila Anda yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar, Anda boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar Anda dapat belajar ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
4) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian dapat mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas.
Kegiatan Belajar 1 1. Karakter Musik Barat
Menurut Ammer, musik Barat zaman klasik adalah musik yang anggun, berkesan formal, mempunyai aturan, yang dimaksud adalah musik klasik tidak dapat dimainkan sekehendak hati pemainnya, setiap bagian harus dimainkan sesuai aslinya dan diikuti secara mendetail.
Pengertian Musik Modal Tonal dan Atonal yang Bersumber dari Pencarian Di Internet a. Musik Modal
Musik modal adalah karya musik yang berasal dari satu jajaran nada dengan jarak interval Dinamik
Tempo
3.Proses Belajar
Pendahuluan
Kegiatan Inti
nada dasar yang merupakan pusat (finalis). Prinsin modal berasal dari musik “monofon” , yaitu satu lagu saja atau satu melodi line yang dinyanyikan oleh satu atau beberapa orang.
Ciri ciri musik modal yaitu : Memiliki pusat nada yaitu nada dasar, Berifat monofon, tidak ada hubungan khusus antara masing masing tangga nada, menggunakan tangga nada pentatonik dan bersifat horizontal. Musik modal memiliki 7 tangga nada: Ionian, Dorian, Phygian, Lydian, Mixolydian, Aeolian, dan locrian. Masing – masing skala modal terdiri dari pengaturan tertentu dari nada diatonis dari satu oktaf.
Contoh musik modal: Iringan gereja, musik monofon abad ke 7 yang namanya “Lagu Gregorian”, Karya Claude Debussy yang berjudul “Epigraphes Antique” Karya Franz Schubert yang berjudul
“Fruhlingstraum”.
Gambar 1.1 Kode QR Karya Franz Schubert yang berjudul Fruhlingstraum
b. Musik Tonal
Musik tonal adalah sistem musik yang memandang bunyi secara vertikal dan horizontal, adanya pusat nada yang didengar atau dirasakan, artinya suatu rangkaian not tidak hanya memiliki hubungan secara horizontal saja, setiap not itu tidak berdiri sendiri, memiliki Tangga Nada Diatonis Mayor dan Diatonis Minor. Karakteristik musik: Polifonik (Banyak suara, vertikal dan horizontal, adanya iringan, harmonis, tidak memiliki nada dasar, sistem 12 Nada.
Contoh Musik Tonal: Karya Beethoven “Fur elise, Karya Mozart “Don Giovanni” dan Musik Jazz
Gambar 1.2 Kode QR Karya Beethoven yang berjudul Fur Elise
c. Musik Atonal
Musik atonal adalah garapan musik yang mengabaikan kunci atau tonal center (harmoni tonal). Atonal adalah jenis musik tanpa nada dan disonansi yang mungkin memiliki kesamaan tetapi sebenarnya tidak sama menurut pendapat yang lain musik atonal merupakan musik yang ditulis tanpa memperhatikan setiap kunci tertentu. Musik yang tidak memiliki nada sepesifik, tidak memiliki nada spesifik dank arena itu tidak memiliki nada spesifik, tidak memiliki akor, tidak enak didengar jika dimainkan.
Pengertian Musik Modal Tonal dan Atonal yang Bersumber dari Pakar Musik
Untuk mendapatkan penjelasan ringkas dari pakar musik tentang musik modal, tonal dan atonal silahkan datang ke Channel Youtube “Guru Seni Budaya Online” atau penejelasan langsung dari pakarnya ke Channel Youtube Prof. Dr. Perry Rumengan, M.Sn
Apakah anda sudah dapat membedakan karakter dari musik modal tonal dan atonal?
Bila sudah mari kita menuju kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Uji Kompetensi 1
1. Bagaimana bentuk karakteristik musik modal, tonal dan atonal secara auditif (Pendengaran) menurut Anda?
2. Apa Perbedaan musik modal barat dan musik modal indonesia setelah anda mendengar ringkasan pembahasan dari pakar musik Indonesia?
3. Sebutkan contoh musik modal Barat dan musik modal Indonesia? (masning – masing minimal 3) 4. Bagaimana perbedaan struktur tangga nada pada musik tonal dengan tangga nada musik modal?
5. Apa hal – hal yang harus diperhatikan pada saat akan membuat musik atonal?
Kegiatan Belajar 2 B, Unsur Musik 1. Notasi
Not adalah tanda-tanda yang berupa lambang atau angka yang berfungsi untuk menyatakan tinggi dan rendahnya serta panjang pendeknya nada. Not digunakan untuk menuliskan nada-nada, digunakan not sebagai satuan penulisan nada dan sistem pengaturan not itu disebut penulisan lagu atau notasi. Dengan notasi, kita dapat mengenal, membaca, mempelajari dan menyanyikan lagu.
Notasi musik yang umum ada dua macam, yaitu notasi angka dan notasi balok.
a. Not Angka
Notasi angka adalah sistem penulisan lagu/musik dengan menggunakan lambang angka. Angka yang dipakai adalah sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7 (0)
do re mi fa sol la ti
1. Oktaf tinggi: 1 2 3 4 5 6 7 1 (titik di atas)
2. Oktaf sedang: 1 2 3 4 5 6 7 1 (tanpa titik)
3. Oktaf rendah: 1 2 3 4 5 6 7 1 (titik di bawah)
b. Not Balok
Notasi balok adalah penulisan lagu/musik dengan menggunakan lambang-lambang pada balok-balok berupa jajaran baris. Agar dapat memahami penulisan not balok, kita harus mempelajari terlebih dahulu bagian-bagian yang ada pada sistem penulisan notasi balok tersebut.
Bentuk, nama dan nilai not
No. Bentuk Not Nama Nilai Not
Birama 4 Birama 8
1 Not penuh (whole note) 4 ketukan 8 ketukan
2 Not setengah (half note) 2 ketukan 4 ketukan
3
Not seperempat (quarter note)
1 ketukan 2 ketukan
4
Not seperdelapan (eight note)
½ ketukan 1 ketukan
5
Not seperenambelas (sixteenth note)
¼ ketukan ½ ketukan Bentuk not berbeda-beda tergantung dari nilainya. Ada not yang memakai bendera dan ada juga not yang tidak memakai tangkai (perhatikan tabel di atas!).
Bentuk, nama dan nilai tanda diam
No. Bentuk Not Nama Nilai Not
Birama 4 Birama 8
1 Not penuh (whole note) 4 ketukan 8 ketukan
2 Not setengah (half note) 2 ketukan 4 ketukan
3 Not seperempat
(quarter note) 1 ketukan 2 ketukan
4 Not seperdelapan
(eight note) ½ ketukan 1 ketukan
5 Not seperenambelas
(sixteenth note)
¼ ketukan
½ ketukan
Tanda diam adalah lambang yang digunakan dalam musik yang menyatakan berapa lama berhenti atau beristirahat sewaktu menyanyikan sebuah lagu. Terdapat beberapa bentuk tanda diam dan nilainya (perhatikan tabel di atas!).
c. Garis Paranada
Garis paranada terdiri dari lima garis sejajar yang jarak atau panjangnya sama dan empat spasi.
Sangkar nada digunakan untuk meletakan not dan tanda diam, baik di garis maupun di spasi. Garis dalam paranada dihitung dari bawah ke atas. Jadi, nomor urut kecil dari bawah (perhatikan gambar).
Cara menuliskan not balok pada sangkar nada adalah sebagai berikut:
● Pada garis sangkar nada
● Pada spasi
Perhatikan cara penulisan not di atas! Arah tiang menghadap ke atas, apabila not berada di bawah garis ke tiga. Sedangkan arah tiang menghadap ke bawah, apabila not berada di atas garis ke tiga. Pada garis ke tiga, arah tiang boleh menghadap ke atas atau ke bawah, tergantung selera.
● Penulisan not di luar garis
● Penulisan tanda diam
Menuliskan tanda diam pada sangkar nada lebih mudah daripada menuliskan not, karena menulis tanda diam letaknya tetap di antara garis kedua dan keempat.
d. Alphabet dalam Musik
Nama-nama dalam musik (musical alphabet) menggunakan 7 huruf pertama dari abjad biasa, dimulai dari: A – B – C – D – E – F – G
Penyusunan sesuai urutan abjad dimulai dari manapun.
setelah nada G selalu kembali ke A Berikut contohnya:
Atau:
Uji Kompetensi 2
1. Lengkapilah table berikut ini dengan jawaban yang benar!
a.
No
. Bentuk Not Nama Nilai Not
Birama 4 Birama 8
1
………..
Not penuh ………. ……….
2 ……….. ………… 2 ketukan ……….
3 ………… ………. ……….
4 ………… Not seperdelapan ………. ……….
5 ………… ………… ………. ½ ketukan
b.
No
. Bentuk Not Nama Nilai Not
Birama 4 Birama 8
1 ………..
Not penuh (whole note) ………. ……….
2 ……….. ………. 2 ketukan ……….
3 ………. ………. ……….
4 ……….. Not seperdelapan (eight note)
………. ……….
5 ………... ………. ………. ½ ketukan
2. Susunlah pada garis paranada!
a. Buatlah 4 not penuh di garis tiga, 4 not seperempat di spasi dua, 4 not setengah di garis empat dan 4 not seperdelapan di spasi empat.
b. Buatlah tanda diam setengah, tanda diam seperempat, tanda diam penuh, tanda diam seperenambelas dan tanda diam seperdelapan.
Kegiatan Belajar 3 e. Tanda Kunci
Kunci merupakan tanda yang digunakan dalam penulisan lagu pada garis paranada atau not balok untuk mengetahui letak nada. Kunci menunjukkan letak nada. Misalnya kunci G menunjukkan letak nada G. Ada tiga macam kunci yang biasa digunakan dalam musik, yaitu: kunci G, kunci F dan kunci C.
● Kunci G
Kunci G adalah kunci yang bentuknya seperti kepala biola. Kunci G disebut juga kunci biola karena kunci G digunakan untuk menuliskan nada-nada tinggi. Kunci G digunakan untuk menunjukkan letak nada G pada garis kedua. Letak nada di garis paranada dengan kunci G:
nama mutlak
C D E F G A B C’
● Kunci F
Kunci F adalah kunci yang biasa digunakan untuk menuliskan nada-nada rendah, maka kunci F disebut juga kunci Bass. Letak kunci F pada garis paranada ada di garis keempat, maka menunjukkan nada F di garis keempat. Letak nada di garis paranada dengan kunci F:
nama mutlak
F G A B C D E F
● Kunci C
Kunci C adalah kunci yang menunjukkan letak nada C, digunakan untuk menuliskan nada sedang (misal pada biola alto). Letak nada di garis paranada dengan menggunakan kunci C
:
nama mutlak
C D E F G A B C
tambahan:
●Kunci Netral
Atau
Digunakan untuk instrumen yang tidak bernada (contoh: bass drum, cymbal).
f. Durasi Nada
●
Pengelompokan durasi notasi (pada birama 4/4):
Atau:
Atau:
= 4 ketuk/beat = 1 bunyi dalam 4 ketuk
= 2 ketuk/beat = 1 bunyi dalam 2 ketuk
= 1 ketuk/beat = 1 bunyi dalam 1 ketuk
= 1 ketuk/beat = 2 bunyi dalam 1 ketuk
= 1 ketuk/beat = 4 bunyi dalam 1 ketuk
= 1 ketuk/beat = 8 bunyi dalam 1 ketuk
g. Not dengan Tanda Titik (Dot), Garis Melengkung Nada Sama (Ties) dan Garis Melengkung Nada Berbeda (Slurs/Legatura)
● Tanda Titik
Penggunaan titik pada not balok tidak selalu sama dengan penggunaan pada notasi angka, bisa jadi berbeda fungsi dan nilainya. Fungsi titik pada not balok ada dua macam. Untuk lebih jelasnya, perhatikan hal-hal berikut ini!
a. Titik di samping kanan not, berfungsi untuk menambah nilai not, setengah dari nilai not tersebut.
Contoh:
( ) not ini dalam birama empat bernilai 1 ketukan.
( ) not ini sekarang bernilai satu setengah ketukan, karena terdapat tanda titik di depannya.
a. Titik di bawah atau di atas not, mengurangi panjang bunyi nada, sehingga menjadi terputus-putus (patah-patah). Disebut sebagai staccato.
dalam notasi angka:
1 3 5 7 2 1 6 4 2 1
● TIES
Tie adalah “garis melengkung” yang menghubungkan dua not dengan nada yang sama, yang berfungsi memperpanjang durasi.
= bernilai 1 ketukan = bernilai 1 ½ ketukan
● SLURS/LEGATURA
Slurs adalah “garis melengkung” yang menyambungkan dua not dengan nada yang
saling berbeda, menunjukkan frase kecil antara dua nada.
Uji Kompetensi 3
1. Lengkapilah not di bawah ini dengan memberikan tangkai dan bendera yang benar, sesuai harga notnya!
a.
semua not 1/4
b.
Not: 1/2 1/8 1/8 1/4 1/4 1/8 1/8 1/2 c.
Not: 1/4 1/8 1/16 1/4 1/8 1/16 1/4 1/8 1/8 1/8 ½
2. Buatlah tanda diam pada garis paranada berikut!
1/4 1/16 1/2 1/8 penuh
Kegiatan Belajar 4
h. Tanda Birama (Time Signature) dan Irama (Rhythm)
● Tanda birama/tanda sukat.
Birama adalah kelompok denyut musik dengan sistem hitungan tetap, yang pada hitungan pertama bertekanan lebih kuat (aksen), muncul secara teratur dan berulang-ulang selama permainan musik berlangsung.
Dalam notasi musik, kelompok-kelompok denyutan musik tersebut dipisahkan oleh garis tegak lurus yang disebut garis birama, sehingga notasi terlihat lebih jelas, bersekat dan membentuk ruas-ruas. Ruas-ruas tersebut dinamakan ruas birama.
Penulisan notasi musik selalu menggunakan tanda birama karena berfungsi untuk menentukan jumlah hitungan dalam setiap ruas birama dan menunjukkan nama not yang bernilai satu hitungan.
Tanda birama biasanya ditulis setelah tanda mulai yang dinyatakan dengan angka tersusun. Angka di atas menunjukkan jumlah hitungan dalam setiap ruas birama dan angka di bawah, menunjukkan not yang bernilai satu hitungan.
= setiap ruas birama terdapat empat hitungan/ketukan
= satuan not adalah not seperempat ( )
Jadi, birama 4/4 artinya dalam setiap ruas birama terdapat empat hitungan/ketukan not seperempat ( )
Tanda Birama Garis Birama Ruas Birama Garis Penutup Birama Birama yang sering digunakan dalam lagu diantaranya adalah birama 2/4, 3/4, 4/4 dan 6/8.
Contoh:
a. Birama 2/4
b. Birama 3/4
c. Birama 4/4
d. Birama 6/8
● Irama dan ritme.
Irama adalah panjang pendeknya nada dibunyikan dalam sebuah melodi. Keindahan irama lebih terasa karena adanya jalinan nilai dari satu-satuan bunyi. Ritme adalah aliran ketukan dasar yang teratur mengikuti beberapa gerak melodi. Ritme dapat dirasakan dengan mendengarkan lagu secara berulang-ulang. Pola irama musik memberikan perasaan ritmis karena pada dasarnya irama adalah yang menggerakkan perasaan kita.
Masing-masing musik menghasilkan pola irama dan warna yang berbeda, sehingga kita dapat mengenal berbagai irama seperti, gamelan, melayu, gambus, pop, dangdut, keroncong, blues, jazz, rock, metal, reggae, hiphop, dll.
i. Perbandingan Not Angka dan Not Balok
Untuk mentranspor not angka ke not balok atau sebaliknya, hendaklah diketahui harga dari masing-masing not tersebut. Untuk itu coba perhatikan harga not angka di bawah ini dan bandingkan dengan bentuk not baloknya.
Contoh:
Not angka : 3 . . 5 4 3 . 2 . 3 4 4 4 4 3 2 . . . Harga not : 3/4 1/8 1/8 1/2 1/2 1/4 1/8 1/8 1/8 1/8 1/4 1
Not balok :
2. Nada (Suara)
Nada adalah suara yang teratur panjang pendeknya, keras lembutnya dan tinggi rendahnya.
Sifat-sifat nada, antara lain:
1. Tinggi nada (pitch), ditentukan oleh frekuensi (banyaknya getaran bunyi per detik). Semakin banyak getaran, semakin tinggi nada itu.
2. Keras lunak nada (intensitas), ditentukan oleh kuat lemahnya bunyi itu disuarakan. Atau sering disebut dengan dinamika.
3. Panjang pendek nada (durasi), ditentukan oleh lamanya nada itu berbunyi atau bergetar. Semakin lama bunyi itu bergetar, semakin panjang suara atau nada tersebut berbunyi.
4. Warna suara (timbre), ditentukan oleh sumber bunyi nada itu. Satu sumber bunyi mempunyai ciri khas tersendiri yang berbeda dengan sumber bunyi lain, tergantung pada bahan benda (kayu, logam, atau kulit), bentuk benda (tabung, kotak, balok, atau kerucut) dan cara memainkan (ditiup, dipetik, dipukul, atau digesek).
Nada merupakan unsur utama dalam musik. Nada adalah bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi yang bergetar dengan kecepatan getar secara teratur. Tinggi rendah frekuensi getarnya menentukan tinggi rendahnya nada. Sekumpulan nada yang frekuensi getarnya berbeda satu sama lain dengan jarak tinggi rendah yang teratur dan tersusun secara urut dalam satu oktaf disebut Tangga Nada. Jarak antar nada yang tinggi rendahnya berbeda dalam satu sistem tangga nada disebut Interval.
a. Tangga Nada
Tangga nada adalah rangkaian nada yang tersusun berjenjang menurut urutan naik turun dimulai dari nada dasar sampai dengan nada oktafnya (C – C’) dengan jarak tertentu, atau sebaliknya.
Tangga nada memiliki dua jenis jarak antar nada (interval), yaitu: jarak 1 dan jarak 1/2. Suatu tangga nada yang mempunyai dua macam jarak nada (1 dan 1/2) disebut dengan tangga nada diatonis. Tangga nada diatonis terbagi menjadi dua macam:
1. Tangga nada diatonis Mayor: C – D – E – F – G – A – B – C’
2. Tangga nada diatonis minor : A – B – C – D – E – F – G – A’
Pada bagian ini kita akan mempelajari tangga nada diatonis Mayor. Tangga nada diatonis Mayor adalah tangga nada yang memiliki susunan jarak: 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½. Ciri lain dari tangga nada diatonis Mayor adalah nada dasar yang digunakan selalu (do) dan yang menjadi oktafnya adalah pengulangan nada dasar tersebut. Berbeda dengan tangga nada diatonis minor yang menggunakan nada dasar (la).
Bagaimana cara menentukan nada dasar pada tangga nada diatonis Mayor. Untuk menentukan dan menyusun nada dasar pada tangga nada diatonis Mayor berkres () dan bermol (), kita mengacu pada tangga nada diatonis C Mayor (tangga nada Natural), yakni:
C – D – E – F – G – A – B – C’ dengan jarak 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½
b. Tangga Nada Diatonis Mayor ber – kres (#)
Aturan dalam menentukan dan menyusun nada dasar pada tangga nada diatonis Mayor berkres () adalah:
1. Nada pertama tangga nada yang baru merupakan nada kelima dari tangga nada sebelumnya.
2. Nada yang mendapat tanda alterasi (kromatik) kres pertama kali adalah nada yang ketujuh, untuk memenuhi pola tangga nada Mayor yang berjarak 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½ , sehingga jika susunan tangga nada berubah, maka nada yang ketujuh harus memakai tanda kres ().
Perhatikan bagan di
bawah ini!
1 2 3 4 5 6 7 8 = C Mayor (Natural)
Tanda alterasi (kromatis):
Kres () berfungsi untuk menaikan ½ nada Mol () berfungsi untuk menurunkan ½ nada
1 2 3 4 5 6 7 8 = G Mayor (1#)
G A B C D E (F#) G’
D Mayor (2#) = 1 2 3 4 5 6 7 8
D E (F#) G A B (C#) D’
“Buatlah latihan seperti bagan di atas untuk menentukan dan menyusun nada dasar pada tangga nada diatonis Mayor berkres yang lain!”
C. Tangga nada diatonis D. mayor ber-mol(
)Aturan dalam menentukan dan menyusun nada dasar pada tangga nada diatonis Mayor bermol () adalah:
1. Nada dasar pada tangga nada yang baru merupakan nada keempat dari tangga nada sebelumnya.
2. Nada yang mendapat tanda alterasi (kromatik) mol pertama kali adalah nada yang keempat, untuk memenuhi pola tangga nada Mayor yang berjarak 1 – 1 – ½ - 1 – 1 – 1 – ½ , sehingga jika susunan tangga nada berubah, maka nada yang ketujuh harus memakai tanda mol ().
Perhatikan bagan di bawah ini!
1 2 3 4 5 6 7 8 = C Mayor (Natural)
C D E F G A B C’
1 2 3 4 5 6 7 8 = F Mayor (1b)
F G A Bb C D E F’
Bb Mayor (2b) = 1 2 3 4 5 6 7 8
Bb C D Eb F G A Bb’
“Buatlah latihan seperti bagan di atas untuk menentukan dan menyusun nada dasar pada tangga nada diatonis Mayor bermol yang lain!”
Beberapa tangga nada lain yang umum dipergunakan, yaitu:
1. Tangga nada kromatik adalah tangga nada yang susunan nadanya berjarak ½.
a. Tangga nada kromatik kres (#)
c.
Nada enharmonis adalah dua nada atau lebih yang berbeda nama tetapi merupakan nada yang sama. Perhatikan contoh berikut!C – Cis – D – Dis – E – F – Fis – G – Gis – A – Ais – B – C’
C – Des – D – Es – E – F – Ges – G – As – A – Bes – B – C’
Dari contoh di atas jelas terlihat bahwa:
● Nada Cis enharmonis dengan nada Des
● Nada Dis enharmonis dengan nada Es
● Nada Fis enharmonis dengan nada Ges
● Nada Gis enharmonis dengan nada As
● Nada Ais enharmonis dengan nada Bes 2. Tangga nada pentatonic
Tangga nada pentatonic adalah tangga nada yang hanya menggunakan nada terdiri dari lima nada. Penta artinya lima, sedangkan tone artinya nada, jadi pentatonik artinya lima nada
Tangga nada pentatonic banyak ragamnya, tapi yang diutarakan disini diantaranya:
a. Tangga nada Pelog
Lagu yang menggunakan tangga nada ini pada umumnya bersifat tenang dan mulia. Susunan tangga nada nadanya yang sudah disempurnakan dapat ditulis dalam tangga nada sebagai berikut:
2 ½ 1 2 ½ ½ 2 1 ½ 2
b. Tangga nada Salendro
Lagu yang menggunakan tangga nada ini pada umumnya bersifat gembira dan lincah. Susunan tangga nadanya yang sudah disempurnakan dapat ditulis dalam bentuk tangga nada sebagai berikut:
1 1 1 ½ 1 1 ½ 1 ½ 1 1 ½ 1 1
Interval adalah jarak antar nada yang satu dengan yang lain. Jarak nada dihitung menurut susunan oktafnya, baik dalam susunan yang naik maupun sususnan yang turun, akan memiliki keadaan suara yang berlainan.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan table berikut!
Contoh Nada Jarak Nada Nama Interval
C – C C – D C – E C – F C – G C – A C – B C – C’
0 nada 1 nada 2 nada 2 ½ nada 3 ½ nada 4 ½ nada 5 ½ nada 6 nada
Prim Sekon
Terts Kuart Kwint Sekts Septim
Oktaf
Untuk menghitung besar interval dalam not balok, setiap garis dan spasi dihitung mulai dari not yang paling rendah sampai not tertentu di atasnya.
Contoh:
Prim Kuart Kuint Oktaf Prim Kuart Kuint Oktaf
Sekon Terts Sekst Septim Sekon
Terts Sekst Septim
Murni Murni
Besar (Mayor) Besar (Mayor)
Lebih (augmented) Lebih (augmented)
Kurang (diminished) Kurang (diminished)
Kecil (minor) Kecil (minor)
Kurang (diminished) Kurang (diminished)
Lebih (augmented) Lebih (augmented)
Bagan Interval
1. C – C jarak 0 dinamaiprime murni C – C# (cis) jarak ½ dinamaiprime lebih C – Cb (ces) jarak ½ dinamaiprime kurang 2. C – G jarak 3 ½ dinamaikuint murni
C – G# (gis) jarak 4 dinamaikuint lebih C – Gb (ges) jarak 3 dinamaikuint kurang
3. C – E jarak 2 dinamaiterts besar C – Eb (es) jarak 1 ½ dinamaiterts kecil C – E# (eis) jarak 2 ½ dinamaiterts lebih
C – Ebb (eses) jarak 1 dinamai terts kurang
Harmoni berarti keselarasan, seimbang atau serasi. Dari keselarasan inilah terpancar keindahan. Suatu karya seni dikatakan indah, apabila unsur keindahan yang terdapat di dalamnya mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya, bahkan saling mendukung dan saling mengisi.
Harmoni dalam musik secarca luas berarti adanya keselarasan nada-nada, melodi, irama dan sebagainya. Hal yang penting kita bahas sehubungan dengan keselarasan ini adalah perpaduan antara nada-nada yang serasi yang biasa disebut akord (trinada).
4. Akor
Akor adalah paduan beberapa nada yang apabila dimainkan atau dinyanyikan secara serempak akan terdengar harmonis. Oleh karena itu, akor terbentuk berdasarkan aturan-aturan ilmu harmoni. Jadi bukan sembarang nada.
Untuk memahami akor secara lebih dalam, kita lebih dulu harus mengetahui interval (sudah dibahas di materi Interval).
1. Akor dua suara (dwinada)
Pembentuk akor pada dasarnya dimulai dari sebuah nada yang dijadikan sebagai nada dasar.
Perhatikan contoh berikut!
Coba bunyikan akor dua nada di atas, kemudian dengarkan baik-baik muali dari nomor 1
selaras), sedangkan akor lainnya terdengar selaras atau harmonis.
Cobalah dengarkan sekali lagi akor sekon dan septim di bawah ini! Kemudian dengarkan akor ters dan kwint di sampingnya!
Berdasarkan uraian tadi, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Akor dua suara yang harmonis tersusun dari dua nada yang mempunyai interval prim, terts, kuart, kwint, sekst dan oktaf.
b. Akor dua suara yang disharmonis tersusun dari dua nada yang mempunyai interval sekon dan septim.
Gerakan akor dengan jarak yang tetap dapat membosankan, karena itu harus bervariasi (bergantian).
Ada tiga macam gerak alor, yaitu: sejajar, berlawanan dan bervariasi. (sejajar)
(berlawanan)
(variasi)
2. Akor tiga suara (trinada)
Akor dasar dikatakan lengkap apabila terdiri dari tiga nada (trinada). Perhatikan trindada dalam tangga natural (C) pada not balok di bawah ini!
Amatilah susunan nada di atas, kemudian bunyikan secara bersamaan! Dengarkan dengan seksama muali dari I sampai VII! Susunan nada tersebut dapat membentuk akor yang harmonis.
Nada-nada pokok dalam susunan nada dasar yang terletak di bawah disebut nada bass. Akor trinada mendapat sebutan berdasar tingkat kedudukannya dalam tangga nada.
Berikut nama-nama akor dari tangga nada natural (C Mayor):
Tingkat Akor Nama Akor Susunan Nada
dalam C Mayor Akor
I Tonika C – E – G Mayor
II Supertonika D – F – A Minor
III Median E – G – B Minor
IV Sub Dominan F – A – C Mayor
V Dominan G – B – D Mayor
VI Sub Median A – C – E Minor
VII Leading Note B – D – F diminished
Setiap trinada dikatakan Mayor, apabila intervalnya terdiri dari terst besar dan kwint murni.
Contoh trinada Mayor (besar):
● C – E – G = C – E berjarak 2 = terst besar 2 1½ C – G berjarak 3½ = kwint murni
● F – A – C = F – A berjarak 2 = terst besar 2 1½ F – C berjarak 3½ = kwint murni
● G – B – D = G – B berjarak 2 = terst besar 2 1½ G – D berjarak 3½ = kwint murni
Dalam tangga nada natural (C Mayor), akor Mayor terdapat pada tingkat I, IV dan V.
Ketiga trinada tersebut disebut sebagai akor pokok. Walaupun hanya dengan tiga macam akor, sebuah lagu sudah dapat diiringi dengan baik.
Trinada pada tingkat II, III dan VI disebut akor minor karena interval bawaannya terdiri dari terst kecil dan kwint murni. Contoh trinada minor (kecil):
● D – F – A = D – F berjarak 1½ = terst kecil 1½ 2 D – A berjarak 3½ = kwint murni
● E – G – B = E – G berjarak 1½ = terst kecil 1½ 2 E – B berjarak 3½ = kwint murni
Sedangkan trinada tingkat VII disebut akor kurang (diminished) karena interval bawaannya terdiri dari terst kecil dan kwint kurang. Contoh trinada diminished (kurang):
● B – D – F = B – D berjarak 1½ = terst kecil 1½ 2 B – F berjarak 3 = kwint kurang Manfaat akor dalam lagu
Penerapan harmoni yang baik akan menampilkan sebuah lagu menjadi indah dan menarik.
Oleh karena itu, penggunaan akor dalam mengiringi sebuah lagu dan mengaransemennya harus memperhatikan melodi, aksen, frase lagu dan irama serta alur gerak akor. Dalam mengaransir lagu, penempatan akor dapat jatuh pada ketukan kuat atau ketuka lemah, begitu juga dengan membuat paduan nada melodi tidak boleh tenggelam, karena keindahan lagu terdapat pada melodi.
Uji Kompetensi 4
1. Peragakanlah ketukan irama dan birama di bawah ini!
a)
b)
c)
2. Lengkapilah setiap ruas birama notnya, agar sesuai ketukan biramanya!
a)
b)
c)
3. Mainkanlah akor yang terdapat dalam tangga nada C Mayor dengan menggunakan alat musik harmonis sepeti gitar, keyboard, pianika dan lain – lain.
Kegiatan Belajar 5 2. Tempo
Tempo berfungsi untuk menyatakan capat lambatnya lagu dimainkan. Tempo pada lagu biasanya ditulis di atas sebelah kiri lagu, baik pada lagu notasi balok maupun notasi angka.
Musik pada dasarnya terdiri atas ketukan-ketukan. Oleh karena itu, kecepatannya dapat diukur. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan lagu atau banyaknya hitungan dalam satu menit disebut metronome maelzel, sering disingkat dengan inisial M.M. Nama tersebut diambil dari penciptanya Johan Nepomuk Maelzel (1770-1838) dari Switzerland.
Misalnya, lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R. Supratman ditulis dengan tempo M.M. 96, artinya lagu tersebut harus dinyanyikan dalam kecepatan 96 ketukan dalam waktu satu menit, dengan not seperempat sebagai satuan hitungannya (kerena menggunakan tanda birama 4/4).
Tempo lagu dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu: lambat, sedang dan cepat. Berikut istilah-istilah tanda tempo:
● Tanda tempo lambat
- Adagio = sedikit lebih cepat dari Largo (52-54 M.M.) - Lento = lambat (56-58 M.M.)
● Tanda tempo sedang
- Andante= secepat orang berjalan (72-76 M.M.)
- Andantino = lebih cepat dari Andante (80-84 M.M.) - Maestoso = agung dan mulia (88-92 M.M.) - Moderato = sedang (96-104 M.M.)
● Tanda tempo cepat
- Allegretto = agak cepat dan riang (108-116 M.M.) - Allegro = cepat, hidup dan riang (132-138 M.M.) - Vivace = hidup dan riang (160-176 M.M.) - Presto = cepat (184-200 M.M.)
Selain itu, ada tanda-tanda lain yang menunjukkan kecepatan lagu, yaitu:
- Accelerando (accel) = semakin cepat - Ritardando (rit) = semakin lambat
- Fermata () = lamanya diatur oleh penyanyi atau dirigen - Staccato ( ) = terputus-putus
Metronome = Alat untuk mengukur ketepatan tempo
3. Dinamika
Tanda dinamika adalah tanda untuk menentukan keras lembutnya lagu dimainkan atau dinyanyikan. Tanda dinamika biasanya ditulis di atas not dan pengaruhnya hanya berlaku pada not di bawahnya atau yang terdekat. Tanda dinamika pada umumnya dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu:
● Tanda dinamika lembut
- p (piano) = lembut
- pp (pianissimo) = sangat lembut - ppp (pianisissimo) = selembut-lembutnya
● Tanda dinamika sedang
- mp (mezzo piano) = agak lembut - mf (mezzo forte) = agak keras
- fp (forte piano) = keras segera menuju lembut
● Tanda dinamika keras
- f(forte) = keras
- ff (fortissimo) = sangat keras - fff (fortisissimo) = sekeras-kerasnya
● Tanda dinamika peralihan
= crescendo (cresc.) = makin lama makin keras
- = mezzo di voce = mengeras lalu berkurang dan melembut a. Tanda Alterasi/Kromarik (Alteration/Kromatik)
Tanda alterasi (kromatis) adalah tanda yang digunakan dalam musik untuk mengubah nada, dengan demikian nada tersebut akan naik atau turun setengah (semi tone). Nada yang dinaikkan atau diturunkan setengah disebut nada kromatis atau nada sisipan. Pada notasi balok, penaikan dan penurunan nada dilakukan dengan menggunakan tanda alterasi (kromatik). Tanda ini ditulis di depan nada notasi balok yang akan dinaikan atau diturunkan setengah.
● Tanda Kres ( /SHARP) berfungsi untuk menaikan 1/2 nada (semi tone). Semua nada yang diberi tanda kres dibaca dengan akhiran is.
● Tanda Mol ( /FLAT) berfungsi untuk menurunkan 1/2 nada (semi tone). Semua nada yang diberi tanda mol dibaca dengan akhiran es, kecuali nada A dan E yang diakhiri s.
● Tanda Pugar ( /NATURAL) berfungsi untuk mengembalikan nada yang telah dinaikan atau diturunkan ke posisi nada semula/asal.
Menaikan atau menurunkan nada sebanyak 1, dapat dilakukan dengan menggunakan dua tanda kres () atau dua tanda mol ().
TANDA KRES ( ) TANDA MOL ( )
C# = cis D# = dis E# = eis F# = fis G# = gis A# = ais B# = bis
Cb =ces Db = des
Eb = es Fb = fes Gb = ges
Ab = as
Tanda ulang adalah tanda mengulang notasi, berbentuk dua garis tegak tipis, tebal bertitik dua. Tanda ulang berfungsi untuk meringkaskan tulisan musik. Dalam penulisan lagu ada beberapa jenis pengulangan yang digunakan, diantaranya:
a.
A B C D Pada bentuk pengulangan seperti ini, lagu dinyanyikan/dimainkan dari A – B – C – D, kemudian diulang dari C dan berakhir di D.
b.
A B C D Pada bentuk pengulangan seperti ini, lagu dinyanyikan/dimainkan dari A – B – C, kemudian diulang A – B – D.
c.
A B C D
D.C. singkatan dari dacapo (kepala), merupakan tanda yang menunjukkan agar komposisi musik atau lagu diulang mulai dari awal. Fine artinya akhir lagu. D.C. al Fine artinya ulang dari awal dan berakhir pada Fine. Jadi, pada bentuk pengulangan seperti ini, lagu dinyanyikan/dimainkan dar A – B – C – D, kemudian diulang dari A – B dan berakhir di C.
d.
A B C D
D.S. singkatan dari dalsegno, artinya ulang dari tanda . Fine artinya akhir lagu. D.S. al Fine artinya ulang dari tanda dan berakhir pada Fine. Jadi, bentuk pengulangan seperti ini, lagu dinyanyikan/dimainkan dari A – B – C – D, kemudian diulang dari B dan berakhir di C.
Uji Kompetensi 5
1. Latihan teknik membaca patitur atau not angka sederhana dengan menggunakan alat musik.
2. Memainkan melodi lagu sederhana dari musik barat dengan partitur dan not angka sederhana mengunakan alat musik musik melodis atau harmonis contoh: Edelweis, Twingkle Little Star, Ode To Joy, Lavender’s Blue dan lain – lain
3. Memainkan akor baru dwinada atau trinada pada lagu sederhana dari musik barat dengan memperhatikan tempo (cepat-lambatnya) dan Dinamika (Keras – Pelannya) dengan baik dan benar.
*Keterangan: alat musik yang digunakan boleh alat musik melodis seperti rekorder dan pianika pada soal no 1 dan menggunakan alat haromonis seperti gitar dan keyboard pada soal nomer 2
Penutup
Setelah Anda belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1, 2, 3, 4 dan 5 isilah tabel berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah Anda pelajari.
Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini.
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No Pernyataan Ya Tidak
1 Apakan anda sudah bisa membedakan karakteristik musik modal, tonal dan atonal secara auditif
2 Apakah Anda sudah memahami konsep musik barat dengan mempelajari teori dasar musiknya
3 Apakah Anda sudah Mencoba memainkan karya musik tonal/modal/atonal sederhana menggunakan alat musik
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut dan pelajari ulang kegiatan belajar 1, 2, 3, 4 dan 5 yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila Anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke materi berikutnya.
a. Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Musik) Kelas XI
b. Semester : 3/Ganjil
c. Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis musik Barat
4.2 Mempresentasikan hasil analisis musik Barat d. Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.2 Menganalisis musik Barat ● Mengidentifikasi musik modal, tonal dan atonal melalui rekaman video dan audio
● Mengidentifikasi karakter nada dan irama dalam musik modal, tonal dan atonal
● Menganalisis perbedaan karakter musik modal, musik tonal dan musik atonal
● Mengidentifikasi bentuk pertunjukan musik modal, tonal dan atonal.
● Menganalisis pertunjukan dan sejarah musik barat dalam musik modal, tonal dan atonal
4.2 Mempresentasikan hasil analisis musik
Barat ● Mempresentasikan pertunjukan dan sejarah
musik barat dalam musik modal, tonal dan atonal
● Mempresentasikan perbedaan nada dan irama dari ragam musik Barat
e. Materi Pembelajaran
● Konsep pertunjukan musik barat
● Sejarah perkembangan musik barat
f. Alokasi Waktu : 4 pertemuan X 2 jam Pelajaran (@45’)
g. Tujuan Pembelajaran :
Identitas
Melalui pembelajaran kooperatif (cooperative learning tipe jigsaw) peserta didik dapat menganalisis musik barat baik secara karakteristik dan auditif serta mendeskrisikan pertunjukan dan sejarah barat sehingga peserta didik dapat mempresentasikan materi pelajaran mengembangkan sikap jujur, peduli dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas (tuntutan abad 21:C4)
Salam Budaya, puji syukur pada Allah SWT lah pemilik segala ilmu, oleh karena itu sebelum memulai aktivitas belajar ini, baiknya kita berdoa terlebih dahulu.
Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang bagaimana bentuk penyajian musik dan bentuk pertunjukannya, mungkin anda pernah melihat pentas musik band barat yang digelar di stadium, pertujukuan paduan suara atau orkestra di dalam gedung pertujukan yang dikemas dengan mewah hingga kita akan membahas akar musik barat ini berawal dari menggunakan tangga nada yunani hingga tangga nada gereja dan berevousi dari abad pertengahan samapai awal abad ke 20 sehingga terciptalah musik – musik barat yang kita dengar saat ini.
Petunjuk Umum
1.) Ikuti alur modul UKBM ini. Kemudian Baca dan pahami BTP (Buku Teks Pembelajaran).
2.) Setelah memahami isi materi, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui tugas-tugas atau kegiatan-kegiatan belajar, baik yang harus Anda kerjakan sendiri maupun bersama teman lainnya sesuai instruksi.
2. Peta Konsep Konsep Musik Barat
Pertunjukan Musik Barat
Sejarah Musik Barat
Pertujukan Seni
Musik Vokal Pertunjukan Seni
Musik Instrumental Pertunjukan
seni Musik
Campuran Zaman Klasik
Zaman Renaisance
Zaman Rokoko Zaman Barok
Zaman Pertengahan
Zaman Romantik
Zaman Abad 20
Musik Jazz
3.Proses Belajar
Pendahuluan
tes formatif agar Anda dapat belajar ke UKBM berikutnya (jika belum memenuhi KKM kalian harus mempelajari ulang materi ini kemudian minta tes lagi sampai memenuhi KKM).
4.) Jangan lupa melalui pembelajaran ini kalian dapat mengembangkan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas.
Kegiatan Belajar 1
A. Pertunjukan Musik Barat
Ditinjau dari sarananya, ada tiga jenis pertunjukan musik barat, yaitu pertunjukan vokal, pertunjungan musik instrumental, dan pertunjukan musik gabungan vokal dan instrumental.
1. Pertunjukan Seni Musik Vokal a. Paduan Suara
Paduan Suara atau koor (dari bahasa Belanda,koor) merupakan istilah yang merujuk kepada ansambel musik yang terdiri atas penyanyi penyanyi – penyanyi maupun musikyang dibawakan oleh ansambel tersebut. Umumnya suatu kelompok paduan suaramembawakan musik paduan suara yang terdiri atas beberapa bagian suara (bahasa inggris: part, bahasa Jerman: Stimme).
Dalam pengetahuan ini, paduan suara juga mencakup kelompok (vokal grup), walaupun kadang kedua istilah ini dibedakan.
Gambar 2.1 Kode QR Kelompok Paduan suara Membawakan lagu Bohemian Rapshody
b. Accapella
Acapella adalah salah satu jenis musik yang tidak menggunakan instrument apapun. Secara harafiah istilah musik accapela dalam bahasa Indonesia berarti “sesuai gaya kapel” A capella diubah penulisannya menjadi acapella
Gambar 2.2 Kode QR Kelompok acapella Filharmonic dengan judul lagu Flashlight
c. Beatbox
Beatbox merupakan salah satu bentuk seni yang memfokuskan diri dalam menghasilkan bunyi – bunyi ritmis dalam ketukan drum, instrumen musik, maupun tiruan dari bunyi – bunyi lainnya, khususnya suara turtable, melalui alat alat ucap manusia seperti mulut, lidah, bibir, dan rongga – rongga ucap lainnya.
Pemain beatnox mampu mendemonstrasikan segala bentuk bunyi – bunyian dengan handal.
Beatbox selalu dikaitkan dengan vokal perkusi maupun dengan multivokalisme
Meskipun pada dasarnya sama, tetapi secara umum perbedaan Beatbox terletak pada keterkaitan budaya dan musik hip hop. Meskipun demikian beatbox juga diterapkan pada genre musik lainnya seperti Rock, Pop, R&B dan sebagainya
2. Pertunjukan Seni Musik Instrumental
Selain pertunjukan seni vokal, musik dapat pula dipertunjukkan dengan hanya menggunakan
instrumen music saja. Pertunjukan resital, ansambel, orkestra, adalah contoh pertunjukan seni musik instrumental
a. Resital
Resital dari bahasa Inggris recital yang dapat berarti deklamasi atau pertunjukan piano secara solo membawakan lagu-lagu karya sendiri yang menggambarkan atau menceritakan perjalanan proses kreatif sang pianis. Biasanya yang dimainkan adalah portofolio karya sang seniman.
b. Ansambel
Ansambel adalah sajian kelompok musik baik dengan instrumen yang sejenis atau campuran.
Ansambel yang memainkan alat musik gesek semuanya disebut sebagai ansambel gesek. Alat musik yang dimainkan tentu saja berupa alat musik gesek sejenis violin, biola, celo, dan contra bas.
Sedangkan ansambel campuran memainkan aneka alat musik mulai dari alat musik ritmis, melodis, maupun harmonis.
Ditinjau dari instrumen yang digunakan, ada bermacam-macam ansambel, seperti ansambel gesek, ansambel tiup, ansambel perkusi, ansambel petik, dan ansambel campuran.
c. Orchestra
Orkestra dimaksudkan sebagai kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama.
Kelompok orkestra memiliki 30-40 pemain hingga 100-an pemain. Yang beranggotakan 30-40 pemain disebut orkestra kecil. Yang memiliki 100-an pemain disebut orkestra besar (Symphony orchestra atau philharmonic orchestra).
Symphony orchestra atau philharmonic orchestra merupakan sebuah orkestra yang beranggotakan sekitar 100 orang. Sebuah orkestra kamar (orkestra yang lebih kecil) bisa beranggotakan 50 orang dan ada juga jumlah yang lebih sedikit dari jumlah tersebut. Namun, jumlah anggota yang pasti digunakan dalam orchetra berbeda – beda tergantung pada karya yang dimainkan dan juga luasnya tempat konser. Biasanya mereka memainkan musik - musik klasik.
Gambar 2.3 Kelompok Orkestra Aucland yang membawakan lagu Pirates of The Carrebean
3. Pertunjukan Seni Musik Campuran a. Band
Band merupakan pertunjukan musik barat yang paling populer. Semua negara di dunia ini pasti pernah menyelenggarakan pertunjukan band. Bahkan, tiap negara juga pasti memiliki grup band yang legendaris.
Band sering disamakan dengan grup musik atau ansambel musik. Karena kemajuan teknologi di bidang akustik, alat musik pun mendapat sentuhan teknologi. Akhirnya, pertunjukan musik pun tidak lagi membutuhkan instrumen yang banyak. Lama-kelamaan instrumen dapat menghasilkan suara yang makin bervariasi dan cukup dimainkan sedikit orang. Maka, band merupakan kumpulan musik yang hanya terdiri atas dua atau lebih musisi yang memainkan alat musik ataupun bernyanyi. Tiap-tiap ragam jenis musik memiliki aturan yang berbeda atas jumlah dan komposisi atas sebuah penampilannya, begitu pula halnya dengan lagu-lagu atau musik yang dibawakan pada permainan
musik tiup (satu atau beberapa saksofon, trompet, dan lain-lain) satu atau dua instrumen yang bermain ritmis, seperti gitar elektrik, piano, atau organ, sebuah instrumen bas, dan seorang drummer atau pemain perkusi.
Pada bentuk penampilan band rock, umumnya terdiri atas beberapa gitar (satu atau dua gitar elektrik, gitar bas, dan pada beberapa kasus, satu atau beberapa gitar akustik), seorang pemain keyboard, sebuah piano, sebuah piano elektrik, atau syntesizer elektronik, dan seorang drummer.
Pertunjukan musik band sangat populer kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya jumlah instrumen yang tidak terlalu banyak sehingga tidak perlu terlalu banyak pemain, teknologi akustik yang mendukung, dan kini bahkan didukungan teknologi multimedia. Oleh karena itu, sekarang cukup dengan 4 atau 5 orang pemain yang terdiri atas satu pemain gitar melodi, satu pemain gitar ritem, satu pemain gitar bas, satu pemain keyboard, dan satu pemain drum, serta mereka merangkap sebagai vokalis, sudah cukup untuk bermain band. Grup band seperti ini cukup banyak, misalnya The Beatles, The Rolling Stones, atau Koes Plus.
Uji Kompetensi 1
1. Buatlah kelompok belajar 4-5 orang, lalu pilihlah salah satu bentuk penyajian musik barat yang untuk dianalisa berdasarkan konsep musiknya bersama teman kelompok belajar!
2. Presentasikanlah hasil analisa tugas kelompok belajar tersebut di depan kelas!
3. Carilah bentuk dari ‘musik modal, tonal dan atonal pada saat mempresentasikan bentuk penyajian musik barat yang anda pilih!
Keterangan: setiap kelompok belajar memilih bentuk penyajian musik yang berbeda-beda agar tidak sama dengan kelompok belajar yang lain.
Kegiatan Belajar 2 B. Sejarah Musik Barat
Berawal dari bangsa Yunani (sebelum 1100 SM) Terpander adalah orang yang mengembangkan susunan nada semula 4 nada dan Polynertus (700 SM) orang yang menggunakan system 7 nada.
Tangga nada Diatonis adalah tangga nada yang mempunyai jarak nada 1 dan ½. Nada dalam tangga nada Diatonis, awalnya hanya mempunyai 4 nada, yang disebut dengan Tetrachord 1, awalnya nada- nada ini dimainkan pada instrumen Lyra, nada-nada tersebut ialah :
Tetrachord 1
Nada-nada kemudian dikembangkan, nada-nada ini disebut Tetrachord 2, nada-nada tersebut adalah :
Dengan demikian jumlahnya menjadi 7 nada. Sehingga untuk menghasilkan satu tangganada utuh dirangkaikan dua Tetrachord, 7 nada ini yang disebut dengan tangganada Lydis, yang sampai saat ini dipergunakan.
Saat ini susunan nada musik Diatonis adalah sebagai berikut :
B. Musik Klasik Barat
Christine Ammer berpendapat, musik klasik adalah musik yang serius. Scholes mempertegas bahwa, musik klasik adalah musik pada akhir abad XVI-XVIII. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, musik klasik digunakan sebagai label bagi musik yang permanen atau tidak berubah-ubah dan mempunyai nilai konstan. Ditekankan lagi oleh Rieman; musik klasik adalah hasil karya seni yang telah terbukti abadi.
1. Karakter Musik Barat
Menurut Ammer, musik klasik adalah musik yang anggun, berkesan formal, mempunyai aturan, yang dimaksud adalah musik klasik tidak dapat dimainkan sekehendak hati pemainnya, setiap bagian harus dimainkan sesuai aslinya dan diikuti secara mendetail.
2. Periode musik klasik 1. Zaman Pertengahan 2. Zaman Renaisance 3. Zaman Barok
4. Zaman Rokoko (pra Klasik) 5. Zaman Klasik
6. Zaman Romantik 7. Abad 20
2.1Pertengahan 1300
Gregorion Chant : Acapela Organum : Tradisional
1500 The Notre Dame Mass : Monofonik, paduan suara, sejenis suara (1 suara)
2.2. Zaman Renaisance (1450 – 1600)
Pada zaman ini vokal lebih dipentingkan daripada instrumen, sehingga komposer lebih memperhatikan syair untuk meningkatkan kualitas syair dan emosi lagu. Ciri khas musik
“renaissance” adalah, Acappella bernyanyi tanpa diiringi instrumen dengan teknik dan harmonisasi yang bagus.
• Choral music yang bertipe 4,5,6 suara
• Polyphonic (banyak suara) contohnya menyanyi dalam kelompok dengan melodi beragam dalam satu kesatuan
• Texturenya Homophonic dengan rentetan akor
• Wilayah nada lebih dari 4 oktaf Musik Ibadah : Josquin des Prez (vokal) Kemudian dibakukan Molet
Komonis : Palestina; Pope Marcellus Mass Thomas Morley
Instrumen Andrea Gabrieli: Karyanya Ricercar in Twelth Mode 2.3 Zaman Barok (1600 – 1750) Karakteristik Musik
Bas Kontinuo adalah suatu ciri khas musik Barok pada awal sampai akhir masa itu, kontinuo lengkap dengan bas berangka. Tekstur musiknya yang polifonik harmonik, suara-suara yang terpenting dalam musik Barok adalah sopran dan bas. Bas merupakan dasar dari semua akor, suara bas dimainkan dengan alat musik melodik, seperti viol atau cello dengan akor-akor, bas atau iringan disuarakan oleh instrument harpa, harpsichord atau orgel pipa.
• Munculnya ornamen (not hias)
• Mempelopori dinamik yang berangsur-angsur dari lembut sekali sampai lembutnya sedang yang disimbolkan (ppp – mp)
• Lahirnya opera dan orkestra.
Komponis : - Antonio vivaldi - Johan Sebastian Bach - George Frideric Handel
Music Bach
Musik Bach adalah paling unik, komposisi Bach bertekstur polyfonik. Yang dimaksud tesktur adalah rajutan musikal atau cara menjalin alur melodi yang terbagi monofonik, polifonik dan homofonik. Komposisi Bach yang bertekstur polifonik artinya adalah masing-masing suara gerakan melodinya mandiri, lebih dari satu suara maksimal 2 atau 3 suara untuk instrumen dan vokal untuk solo performance, bukan sebagai pengiring. Teknik untuk membuat polifonik disebut Kontrapung, contohnya canon dan fuga (bersahut-sahutan dan suara imitasi).
Gambar 2.4 Kode QR Karya J.S yang berjudul Bach Air G String
Komponis Zaman Barok
Gambar 2.5 Johan sebastian Bach Gambar 2.6 Antonio Vivaldi
2.4 Zaman Rokoko (Pra Klasik)
Perbedaan-perbedaan pokok antara Gaya Barok dan Gaya Rokoko :
- Bas tidak lagi terdapat sebagai suara yang bebas, tekstur polifonik berangsur-angsur menjadi homofonik yakni (melodi dan iringan akor dalam satu komposisi)
- Pemakaian Kontinuo masih berfungsi dalam musik Gerejawi.
- Pada Zaman Barok motif yang pendek diperpanjang melalui kontrapung dan sekuens, dalam Zaman Rokoko melodi-melodi berbentuk dalam frase-frase sepanjang 6 birama dengan banyak kadens.
- Gaya Rokoko melodinya kontras terjadi perubahan nuansa.
2.5 Zaman Klasik (1750 – 1820)
Komposisi instrumen periode klasik terdiri dari beberapa bagian yang kontras dari tempo dan karakter.
Karakteristik musik klasik :
Kontras di tema, perubahan nuansa dalam dinamik dengan gaya berangsur-angsur dari lembut berangsur-angsur keras kemudian melambat lagi ataupun dari keras tiba-tiba menjadi lembut, ungkapan ekspresi begitu pula pada pola ritme, penggunaan tanda istirahat, sinkop, perubahan not panjang ke not pendek.
Teksturnya homofonik, komposisinya bukan untuk sebagai pengiring, tetapi untuk permainan solo, kontras pada ritme misal dari melodi dan iringan sederhana, kemudian berubah menjadi komposisi yang sulit pada bagian berikutnya.
Dinamik : munculnya crescendo dan decresendo.
Berakhirnya komposisi bas continue.
Vienna adalah pusat tempat kegiatan musik Eropa sepanjang zaman periode klasik, Vienna adalah penyelenggara kegiatan musik yang berorientasi komersial. Pada zaman klasik muncul bentuk komposisi musik yang disebut sonata dan simfoni, Sonata adalah karya musik untuk permainan solo, sedangkan simfoni adalah sonata untuk orkestra, bentuknya sama dengan Sonata hanya simfoni biasanya dilengkapi dengan bagian sisipan yang disebut minuet, trio dan scherzo.
Bentuk Komposisi Musik Klasik
Karya musik yang terdiri atas empat bagian satu kesatuan yang utuh, masing-masing dirancang dalam rangkaian tempo cepat, lambat kemudian nuansa tempo seperti musik dansa, kembali lagi ke bagian 1 dengan tempo cepat sebagai penutup.
Bentuk Musik Klasik 1. Fast movement 2. Slow movement
4. Fast movement
Bentuk Komposisi Sonata akan dijelaskan sebagai berikut : Sonata adalah karya musik yang terdiri dari atas 3 bagian, satu kesatuan yang utuh, masing-masing dirancang dalam rangkaian tempo cepat, lambat dan kembali ke tempo cepat. Sonata terbagi atas 4 bagian yakni :
- Eksposisi - Pengembangan - Rekapitulasi - Coda
Bagian Eksposisi
Yang dimaksud eksposisi adalah bagian yang menggambarkan nuansa penuh semangat, kuat eksposisi terbagi atas tema pokok, bridge, tema ke II, dan tema penutup, yang dimaksud tema pokok, adalah memuat pola ritmis dan melodis yang dikenal dengan motif, tema pokok dimainkan dalam tonik. Jembatan, berfungsi untuk mengatur perubahan tangganada (modulasi) jika gerakan berada dalam tangganada Mayor maka tangganada kontras ada pada dominan, jika gerakan berada dalam tangganada Minor maka tangganada kontras ada pada relatifnya. Tema II, bernuansa lebih liris (ekspresif) dan berisi nyanyian yang bersifat melodis. Tema penutup, memiliki 1 atau beberapa tema dapat pula mengacu pada tema ke II yang berfungsi untuk menutup bagian eksposisi.
Pengembangan
Bagian ini mengandung uraian tema dari eksposisi dibentuk kedalammotif-motif.
Rekapitulasi
Merupakan sebuah pernyataan kembali bagian eksposisi, tetapidengan modifikasi-modifikasi tertentu, Pada Rekapitulasi Tema ke II dan Tema Penutup menggunakan tangganada Tonika bukan tangganada yangkontras.
Coda
Pada bagian akhir dari sebuah sonata, umumnya menggunakan coda sebagai penutup, coda merupakan penutup dari seluruh rangkaian, bagian ini biasanya diawali dengan dominan, apabila awal lagu dalam mayor apabilaawal lagu dimulai dengan minor, dan berakhir pada tonik tetapi apabila akhir sebuah sonata tidak kembali ke tonika, rangkaian lagu tersebut disebut Atonal.
Jika digambarkan gerakan komposisi bentuk karya musik sonata adalah :
Beethoven J. Haydn
Gambar 2.7 Kode QR Karya W.A Mozart – Turkish March
Instrumen Piano muncul pada zaman Klasik.
Piano
Pada zaman sebelumnya (zaman pra klasik) sebelum menjadi Piano
cikal bakal bentuk instrumennya adalah Harpsichord, kemudian pada tahun 1775, lahirlah Piano seperti yang kita kenal saat ini. Zaman klasik sebagai zaman yang mewakili periode pembabakan musik klasik dikarenakan musiknya yang unik, menegaskan struktur musik yang jelas, mengalami kemajuan pesat dari karya-karyanya yang menjadi dasar perkembangan periode musik selanjutnya.
Tahun 1707, Bartolomeo Christofori menciptakan (Harpsichord) cikal bakal sebelum menjadi piano, yang mempunyai bilah nada bertingkat, bilah nada masih terbuat dari kayu, dan jangkauan oktafnya belum luas.
Sumber : Buku An Appreciation Music
Gambar 2.8 Harpsicord
Piano penting di pelajari karena merupakan induk dari semua Instrumen
1. Piano dalam ukuran yang standard memliki 88 bilah nada 52 putih dan 32 hitam yang tersusun rapih dalam suatu papan nada dengan wilayah nada yang menjangkaui 7 ¼ oktaf, suatu jangkauan yang tidak dapat dicapai oleh alat musik manapun juga, sehingga piano merupakan musik yang mutlak harus dikuasai oleh setiap guru yang bertugas sebagai pendidik musik.
2. Susunan papan bilah nada, merupakan susunan yang paling sederhana sebagai alat visual, dari musik diatonis. Hal ini tidak dapat ditampilkan pada alat musik lain, sehingga nada menjadi suatu yang nyata.
3. Dengan piano, kita dapat bermain musik secara utuh, dengan menampilkan melodi, irama dan harmoni sekaligus.
4. Dapat dipergunakan untuk menjelaskan semua teori musik dengan mudah dan nyata.
5. Dalam memproduksi suara menurut dinamika yang dituntut, diatur lemah lembutnya melalui sentuhan jari serta pengaturan pedal kaki
Sumber Buku Beyer
Gambar 2.9 Papan Bilah Nada
2.6 Zaman Romantik (1820 – 1900)
Musik pada zaman ini menggambarkan nasionalisme , lebih universal, pada komposisi orkestra terdapat tambahan pemakaian cymbal, triangle dan harpa. Piano merupakan pentatonik terfavorit pada zaman pentatonik dan mulai menjadi musik keluarga
Ciri khas musiknya Chromatik
Dinamik yang ekstrim ff x pp
ff artinya nada dimainkan keras sekali, kemudian pp, nada dimainkan lembut sekali yang dilambangkan pp.
Accelerando ritardando
Kebebasan tempo dapat diatur oleh sipemain sendiri, guna penyajian ekspresi.
Claude Debussy : karya-karyanya adalah Atonal yakni akhir lagu tidak kembali ke tonik, Debussy gaya musiknya memadu modus gereja dan pentatonik musik Jawa, Debussy pernah menyaksikan permainan gamelan Jawa, sehingga mengadopsi musik Jawa ke dalam karya musiknya.
Komponis Zaman Romantik
(Awal Romantik)
Schubert : Simfoni No. 8 unvinished in b minor
Franst List : Concerto No. 1 Piano dan orkestra in Es Mayor (Akhir Romantik)
P.I. Tchaikovsky karyanya karyanya Piano Concerto No. 1 in Bes mayor J. Brahms, Simfoni No. 1-4
Impresionisme
C Debussy : Prelude to The Afternoon of a Faun Maurice Rafel : Bolero
Gambar 2.13 Karya F. Chopin Nocturne In Eb Mayor
2.7 Awal Abad 20 Ekpresionisme
Arnold Schoeberg : Five Pieces for Orchestra op. 16
Aturan-aturan kategori musik abad 20, dilihat dari gaya musik yang baru terlepas dari estetika zaman romantik, sistem tangganada baru, system harmoni baru, pola ritmik yang beraneka ragam, pada zaman ini instrument perkusi dalam orchestra lebih mempunyai peran.
Abad 20
Perubahan besar-besaran terjadi pada musik zaman ini, nada, ritme, mendobrak tradisi kelaziman, mengherankan, menakjubkan sebuah karya master piece.
Stravinsky dan Copland Komposisinya menggunakan ritme jazz.
Bela Bartok Komposisinya menggunakan struktur ritme yang bebas.
Mikrokosmos Dance in Bulgarian Rhythm No. 2
Brahms dan Schoenberg mempelopori penggunaan struktur frase yang tidak sama, karya Brahms Rhapsody No. 2 opus 79 in G minor
George Gershwin, karya-karya komposisinya terkenal dengan style jazz.
Contoh Prelude I in Bes Mayor dan Prelude III in Es Minor.
Karakteristiik musik abad 20 adalah :
Warna nada : - memakai komposisi dengan munculnya alterasi - Munculnya teknik pentatonik
Harmoni : - Kreasi harmoni baru yang disebut polychord yang artinya kombinasi 2 akor, atau akor progresif.
Modulasi
Ritmik : - Komposisi pada zaman ini karyanya beraneka nuansa yakni terdiri dari nuansa jazz nuansa dari berbagai Negara.
Poliritmik : - Ritme yang kontras, kaya akan variasi ritmik.
Komponis Abad 20
Gambar 2.14 C Debussy Gambar 2.15 Bella Bartok Gambar 2.16 George.Gershwin
Gambar 2.17 Kode QR Karya C Debussy yang berjudul Arabesque
2.8 Musik Jazz (1910)
Musik yang berasal dari Afrika Amerika, ini adalah musik improvisasi dan ritme yang sinkop, beat yang mantap, warna musik yang berbeda dan menunjukkan teknik yang khas, kekhasan musik jazz dapat dilihat dari uraian berikut :
Ritmik
Ritmik merupakan salah satu pondasi dasar yang membentuk suatu jenis aliran musik. Seperti dalam musik jazz, ritmik dijadikan kekuatan yang digunakan untuk membangun suasana. Hal ini dipengaruhi juga dari akulturasi musik tribal dari Afrika yang kaya akan pola ritmik dan memiliki
ritmik yang sangat kompleks. Beberapa ritmik yang perlu diketahui dalam melakukan improvisasi adalah sebagai berikut :
a. Time Feel : ketukan yang dilakukan tepat dengan birama atau biasa disebut dengan on-beat/down beat, seperti yang dilihat pada contoh gambar berikut :
b. A-head: ketukan yang dilakukan tidak persis tepat pada hitungan melainkan terjadi percepatan hitungan.
c. Swing Feel : mengetuk birama dengan merasakan triplet. Swing feel merupakan hal yang sangat mendasar dalam permainan musik jazz.
Penulisan swing feel :
Cara menyanyikan swing feel :
d. Sinkop : ketukan yang dilakukan tepat pada hitungan gantung, istilah sinkop juga dapat disebut dengan up-beat.
e. Laying back: ketukan yang dilakukan tidak persis tepat pada hitungan melainkan terjadi penundaan hitungan.
Akar Jazz, Ragtime, dan Blues
Awalnya style jazz adalah style Ragtime, the king of ragtime adalah Scott Joplin (1868-1917).
Style Blues mempengaruhi perkembangan rhytm rock and roll dan soul.
Gambar 2.18 Kode QR karya George Gershwin - Summertime
Uji Kompetensi 2
1. Buatlah kelompok belajar 4-5 orang, lalu pilihlah salah satu sejarah musik barat yang untuk dianalisa berdasarkan karakteristik musiknya bersama teman kelompok belajar!
2. Presentasikanlah hasil analisa tugas kelompok belajar tersebut di depan kelas!
3. Carilah bentuk dari ‘musik modal, tonal dan atonal pada saat mempresentasikan periode musik klasik barat yang anda pilih!
*Keterangan: setiap kelompok belajar memilih bentuk penyajian musik yang berbeda-beda agar tidak sama dengan kelompok belajar yang lain.
Penutup
Setelah Anda belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1 dan 2 isilah tabel berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah Anda pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini.
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No Pernyataan Ya Tidak
1
Apakan anda sudah bisa membedakan bentuk penyajian musik dengan memperhatikan karakteristik apakah ada unsur musik modal, tonal dan atonal di dalamnya?
2
Apakah Anda sudah memahami karakteristik musik klasik barat pada setiap periode dari zaman ke zamannya?
3
Apakah anda paham dalam kegiatan presentasi tentang perbedeaan karakter musik modal, tonal dan atonal pada masa periode musik klasik barat?
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut dan pelajari ulang kegiatan belajar 1, 2, 3, 4 dan 5 yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila Anda menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke materi berikutnya.
Gambar 1.2 Kode QR Karya Beethoven yang berjudul Fur Elise
Gambar 2.1 Kode QR Kelompok Paduan suara Membawakan lagu Bohemian Rapshody Gambar 2.2 Kode QR Kelompok acapella Filharmonic dengan judul lagu Flashlight Gambar 2.3 Kelompok Orkestra Aucland yang membawakan lagu Pirates of The Carrebean Gambar 2.4 Kode QR Karya J.S yang berjudul Bach Air G String
Gambar 2.5 Johan sebastian Bach Gambar 2.6 Antonio Vivaldi
Gambar 2.7 Kode