NAHDLATUL ULAMA
1. BOLA DUNIA
• Bola dunia menjadi gambar yang paling menonjol dari lambang NU. Gambar ini melambangkan
bumi sebagai tempat umat manusia tinggal,
hidup, bersosial, berikhtiar, beramal, dan bekerja.
Bumi juga menjadi pengingat bahwa manusia sejatinya berasal dari tanah dan akan kembali
menjadi tanah, sementara ruhnya kembali. sesuai dengan surat thaha ayat 55 “dari bumi (tanah)
itulah kami menjadikanmu dan kepadanya kami akan mengembalikanmu dan dari padanya kami mengeluarkanmu pada kali yang lain”
2. Peta indonesia
• Melambangkan bahwa Nahdlatul Ulama didirikan di
indonesia dan berjuang untuk kejayaan negara kesatuan Republik Indonesia.
• Di dalam gambar bola dunia, terlukis potret peta
Indonesia sebagai simbol kecintaan NU terhadap Tanah Air. Melalui gambar ini, NU ingin menegaskan bahwa
mencintai negeri tempat berpijak merupakan bagian dari iman
3. Warna dasar lambang hijau melambangkan kesuburan Tanah Air
4. Warna tulisan putih melambangkan kesucian
5. Tampar (Tali) yang melingkar dengan untaian berjumlah 99
• 99 melambangkan Asmaul Husna
• Tali melambangkan ukhuwah (persaudaraan) yang kokoh yang mengikat anggota sebagai sesama Muslim (ukhuwah
Islamiyyah), sesama bangsa Indonesia (ukhuwah wathoniyyah), dan sesama manusia (ukhuwah basyariah) sesuai surat Ali Imron Ayat 103.
6. Dua simpul ikatan bagian Bawah
• Melambangkan hubungan vertikal kepada Allah (hablum
minallah) dan hubungan horizontal dengan sesama manusia (hablum minannas) ikatan longgar tanda bahwa NU selalu fleksibel dan dinamis dalam menentukan hukum dan sifat politik.
7. Satu bintang besar diatas bola Dunia.
• Bintang yang berada di tengah berukuran
besar dibanding empat yang lainnya. Bintang paling besar itu melambangkan Rasulullah, 8. Empat bintang diatas Bola Dunia
• melambangkan sahabatnya yang mendapat julukan Khulafaur Rasyidin yakni Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
9. Empat bintang di bawah Bola Dunia
• Melambangkan empat Imam Madzhab :
Imam Syafii, Imam Hanafi, Imam Maliki dan Imam Hambali
10. Jumlah Bintang seluruhnya 9
• Melambangkan wali songo yang menyebarkan agama islam di belahan bumi Nusantara
11. Tulisan Arab Nahdlatul Ulama melintang di tengah bola dunia
• menunjukkan nama organisasi tersebut,
Nahdlatul Ulama, kebangkitan para ulama.
Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar mengatakan, huruf dladl pada tulisan
Nahdlatul Ulama itu berukuran panjang,
melintasi bola dunia. Hal ini melambangkan, NU akan mendldadlkan dunia. Dladl bisa
dimaknakan kepada hadits yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang paling pasih dalam mengucapkan huruf dladl.
• Lambang Nahdlatul Ulama adalah karya KH.
Ridwan Abdullah yang diperkenalkan pada
muktamar NU ke 2 di hotel peneleh surabaya pada 9 Oktober 1927.
• Tiga Tokoh penting NU :
1. KH. Wahab Hasbuloh (Pendiri NU)
2. Kh. Mas Alwi Abdul Aziz (Pemberi Nama NU) 3. KH. Ridwan Abdullah (Pencipta Lambang NU)
• NU Berdiri tanggal 31 januari 1926 bertepatan 16 Rajab 1344 H
• Nahdlatul Ulama (NU, bahasa Arab: ُةَضْه َننن
ْءاَمَلُعْلننا , nahḍatul berarti berdiri atau bergerak
‘ulamā', 'Kebangkitan Ulama')
• NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang
keagamaan, pendidikan, sosial dan ekonomi.
Sejak awal pendiriannya, NU dari waktu ke waktu berkontribusi besar dalam
memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, dan kini para anggotanya
terlibat aktif dalam pembangunan di berbagai bidang.
• Embrio lahirnya NU juga berangkat dari sejarah pembentukan Komite Hijaz. Problem
keagamaan global yang dihadapi para ulama pesantren ialah ketika Dinasti Saud di Arab Saudi ingin membongkar makam Nabi
Muhammad SAW karena menjadi tujuan ziarah seluruh Muslim di dunia yang dianggap bid’ah.
Selain itu, Raja Saud juga ingin menerapkan
kebijakan untuk menolak praktik bermazhab di wilayah kekuasaannya. Karena ia hanya ingin menerapkan Wahabi sebagai mazhab resmi kerajaan.
• Centraal Comite Chilafat (CCC)
menyelenggarakan Kongres Al-Islam keempat pada 21-27 Agustus 1925 di Yogyakarta. Dalam forum ini, KH Abdul Wahab Chasbullah secara cepat menyampaikan pendapatnya menanggapi akan diselenggarakannya Muktamar Dunia Islam.
Usul Kiai Wahab antara lain: “Delegasi CCC yang akan dikirim ke Muktamar Islam di Makkah harus mendesak Raja Ibnu Sa’ud untuk melindungi
kebebasan bermazhab. Sistem bermazhab yang selama ini berjalan di tanah Hijaz harus tetap dipertahankan dan diberikan kebebasan”.
• Pada Januari 1926 Pembentukan Komite Hijaz yang akan dikirim ke Muktamar Dunia Islam ini telah mendapat restu KH Hasyim Asy’ari. Perhitungan sudah matang dan izin dari KH Hasyim Asy’ari pun telah dikantongi. Maka pada 31
Januari 1926, Komite Hijaz mengundang ulama terkemuka untuk mengadakan pembicaraan mengenai utusan yang akan dikirim ke Muktamar di Mekkah. Para ulama dipimpin KH Hasyim Asy’ari datang ke Kertopaten, Surabaya dan
sepakat menunjuk KH Raden Asnawi Kudus sebagai delegasi Komite Hijaz. Namun setelah KH Raden Asnawi terpilih,
timbul pertanyaan siapa atau institusi apa yang berhak mengirim Kiai Asnawi? Maka lahirlah Jam’iyah Nahdlatul Ulama (nama ini atas usul KH Mas Alwi bin Abdul Aziz) pada 16 Rajab 1344 H yang bertepatan dengan 31 Januari 1926 M.
Substansi dan Ideologi Nahdlatul Ulama (NU)
• Dalam sejarah NU, penciptaan Nahdlatul Ulama tidak dapat dipisahkan dengan
dukungan ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Aswaja).
• Ajaran ini bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma (keputusan ulama terdahulu).
Qiyas atau contoh kisah Al-Qur’an dan hadits menurut K.H. Mustofa Bisri memiliki tiga
substansi di dalamnya, yakni sebagai berikut:
1. Dalam bidang syariat Islam, sesuai dengan salah satu ajaran dari empat Madzhab
2. Dari perspektif tauhid (ketuhanan), saya akan mengikuti ajaran Imam Abu Hasan Almaty Ali dan Imam Abu Mansur Al Maturidi
3. Dasar-dasar Imam Abu Qosim Al Junaidi di bidang tasawuf Proses mengintegrasikan ide- ide Sunni berkembang.
Tujuan Berdirinya NU
1. Memperkuat persatuan Diantara sesama ulama yang masih setia pada ajaran mazhab
2. Memberikan bimbingan tentang jenis-jenis buku yang diajarkan oleh lembaga pendidikan Islam
3. Penyebarluasan ajaran Islam atas permintaan empat Madzhab
4. Meningkatkan jumlah Madrasah dan Organisasi 5. Mendukung pembangunan Masjid, Langgar dan
Pesantren
6. Membantu anak yatim dan fakir miskin.
NAHDLATUL ULAMA SEBELUM KEMERDEKAAN
• Sebelum kemerdekaan, Nahdlatul Ulama berkembang sebagai organisasi yang
disegani oleh penjajah. Sangat
memungkinkan kekuatan Ulama dan anggota NU untuk menjembatani
kepentingan Islam dan negara Indonesia saat itu yang telah menjadi pilar
pengantar lahirnya negara kesatuan
Republik Indonesia.
NAHDLATUL ULAMA DI MASA KEMERDEKAAN
1. Periode Orde Lama –NU memutuskan
menjadi partai politik semata-mata karena berkonfrontasi dengan Komunis. Kekuatan komunisme sebagai partai politik
membutuhkan pola yang sama. Nahdlatul Ulama akhirnya mampu mempertahankan dasar Pancasila dengan suara lantang.
2. Masa Orde Baru –Karena kebijakan pemerintah yang kuat, posisi NU adalah Ulama, bersama kelompok Islam lainnya, kembali sebagai kelompok sosiologis dan
religious, kemudian sepakat untuk membentuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Secara sosial
merupakan kepedulian Nafatur Utama dan secara politik merupakan partai Nahdlatul Ulama.
3. Masa Reformasi Pada masa reformasi –Pola politik NU mulai berubah. NU telah sepakat untuk kembali ke
Khittah 1926. Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi yang murni sosiologis dan religius, menjaga jarak
dengan partai politik yang ada. Oleh karena itu,
Nahdlatul Ulama bukan milik siapa pun, melainkan milik potensi negara Indonesia.
PARTAI DENGAN AFILIASI NAHDLATUL ULAMA
• Partai Kebangkitan Bangsa
• Partai Persatuan Pembangunan
• Partai Kebangkitan Nasional Ulama
• Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia
• Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
HIERARKI ORGANISASI
1. Pengurus Besar (PBNU), untuk kepengurusan pusat tingkat nasional di Jakarta.
2. Pengurus Wilayah (PWNU), untuk kepengurusan di tingkat provinsi.
3. Pengurus Cabang (PCNU), untuk kepengurusan di tingkat kabupaten/kota.
4. Majelis Wakil Cabang (MWCNU), untuk kepengurusan di tingkat kecamatan.
5. Pengurus Ranting (PRNU), untuk kepengurusan di tingkat desa/kelurahan.
6. Pengurus Anak Ranting (PARNU), untuk kepengurusan di tingkat dusun/masjid/kelompok.
7. Pengurus Cabang Istimewa (PCINU), untuk kepengurusan di negara luar Indonesia.
PBNU
• Singkatan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, adalah struktur organisasi NU yang berada di tingkat pusat. Untuk saat ini,
berkedudukan di Jakarta tepatnya berkantor di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Dalam bagan struktur PBNU, terdiri dari pengurus Mustasyar, Syuriyah, A’wan Syuriyah, dan Tanfidziyah.
1. Mustasyar adalah penasihat yang bertugas memberikan nasehat kepada pengurus NU sesuai dengan tingkatannya.
• Ensiklopedia Nahdlatul Ulama Jilid 3 (2014:
134) menjelaskan bahwa mustasyar berfungsi sebagai ishah zatil bayn, untuk menyelesaikan persengketaan. Mustasyar mempunyai
wewenang menyelenggarakan rapat internal jika dianggap perlu. Meski demikian,
Mustasyar tidak memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan pengurus.
2. Syuriyah, Pimpinan tertinggi NU
• Jabatan di dalam pengurus harian syuriyah terdiri dari rais
‘aam, wakil rais ‘aam, beberapa rais, katib ‘aam, dan beberapa katib.
• Kemudian pada pasal 18 Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama tugasnya membina, mengendalikan, mengawasi, serta
penentu kebijakan NU sesuai tingkatannya.
3. A’wan Syuriyah
• Pada Anggaran Dasar NU pasal 15 ayat 1 (c) menjelaskan bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama terdiri dari
Pengurus Besar Lengkap Syuriyah.
• A'wan terlibat terutama dalam pengambilan kebijakan
dalam rapat pleno atau forum permusyawaratan organisasi yang lebih tinggi, seperti musyawarah nasional (munas), konferensi besar (konbes), dan muktamar.
4. Tanfidziyah adalah pelaksana, tugasnya adalah melaksanakan program kerja dan memimpin jalannya organisasi, serta
menyampaikan laporan secara periodik kepada pengurus Syuriah.
• Jabatan di dalam struktur tanfidziyah terdiri dari ketua umum, wakil ketua umum,
sekretaris jenderal, beberapa wakil sekretaris jenderal, bendahara umum, dan beberapa
bendahara.
BADAN OTONOM
• Badan Otonom NU adalah perangkat
organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama
yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan.
1. Gerakan Pemuda Ansor 2. Muslimat
3. Fatayat
4. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)
5. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)
6. Jam'iyatul Qurra' wal Huffazh (JQH)
7. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) 8. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 9. Pencak Silat Pagar Nusa
10.Jam'iyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah an Nahdliyah (Jatman)
11.Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdlatul Ulama (Ishari) 12.Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)
13.Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) 14.Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU)
15.Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) - Diusulkan di Muktamar 34 Lampung 2021