• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menjelajahi Makna dan Kemakmuran

N/A
N/A
Mumu Utad Muhtadi

Academic year: 2023

Membagikan " Menjelajahi Makna dan Kemakmuran"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

NAHDLATUL ULAMA

(2)

1. BOLA DUNIA

Bola dunia menjadi gambar yang paling menonjol dari lambang NU. Gambar ini melambangkan

bumi sebagai tempat umat manusia tinggal,

hidup, bersosial, berikhtiar, beramal, dan bekerja.

Bumi juga menjadi pengingat bahwa manusia sejatinya berasal dari tanah dan akan kembali

menjadi tanah, sementara ruhnya kembali. sesuai dengan surat thaha ayat 55 “dari bumi (tanah)

itulah kami menjadikanmu dan kepadanya kami akan mengembalikanmu dan dari padanya kami mengeluarkanmu pada kali yang lain”

(3)

2. Peta indonesia

Melambangkan bahwa Nahdlatul Ulama didirikan di

indonesia dan berjuang untuk kejayaan negara kesatuan Republik Indonesia.

Di dalam gambar bola dunia, terlukis potret peta

Indonesia sebagai simbol kecintaan NU terhadap Tanah Air. Melalui gambar ini, NU ingin menegaskan bahwa

mencintai negeri tempat berpijak merupakan bagian dari iman

3. Warna dasar lambang hijau melambangkan kesuburan Tanah Air

4. Warna tulisan putih melambangkan kesucian

(4)

5. Tampar (Tali) yang melingkar dengan untaian berjumlah 99

99 melambangkan Asmaul Husna

Tali melambangkan ukhuwah (persaudaraan) yang kokoh yang mengikat anggota sebagai sesama Muslim (ukhuwah

Islamiyyah), sesama bangsa Indonesia (ukhuwah wathoniyyah), dan sesama manusia (ukhuwah basyariah) sesuai surat Ali Imron Ayat 103.

6. Dua simpul ikatan bagian Bawah

Melambangkan hubungan vertikal kepada Allah (hablum

minallah) dan hubungan horizontal dengan sesama manusia (hablum minannas) ikatan longgar tanda bahwa NU selalu fleksibel dan dinamis dalam menentukan hukum dan sifat politik.

(5)

7. Satu bintang besar diatas bola Dunia.

• Bintang yang berada di tengah berukuran

besar dibanding empat yang lainnya. Bintang paling besar itu melambangkan Rasulullah, 8. Empat bintang diatas Bola Dunia

• melambangkan sahabatnya yang mendapat julukan Khulafaur Rasyidin yakni Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

(6)

9. Empat bintang di bawah Bola Dunia

• Melambangkan empat Imam Madzhab :

Imam Syafii, Imam Hanafi, Imam Maliki dan Imam Hambali

10. Jumlah Bintang seluruhnya 9

• Melambangkan wali songo yang menyebarkan agama islam di belahan bumi Nusantara

(7)

11. Tulisan Arab Nahdlatul Ulama melintang di tengah bola dunia

• menunjukkan nama organisasi tersebut,

Nahdlatul Ulama, kebangkitan para ulama.

Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar mengatakan, huruf dladl pada tulisan

Nahdlatul Ulama itu berukuran panjang,

melintasi bola dunia. Hal ini melambangkan, NU akan mendldadlkan dunia. Dladl bisa

dimaknakan kepada hadits yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang paling pasih dalam mengucapkan huruf dladl.

(8)

• Lambang Nahdlatul Ulama adalah karya KH.

Ridwan Abdullah yang diperkenalkan pada

muktamar NU ke 2 di hotel peneleh surabaya pada 9 Oktober 1927.

• Tiga Tokoh penting NU :

1. KH. Wahab Hasbuloh (Pendiri NU)

2. Kh. Mas Alwi Abdul Aziz (Pemberi Nama NU) 3. KH. Ridwan Abdullah (Pencipta Lambang NU)

• NU Berdiri tanggal 31 januari 1926 bertepatan 16 Rajab 1344 H

(9)

Nahdlatul Ulama (NU, bahasa Arab: ُةَضْه َننن

ْءاَمَلُعْلننا , nahḍatul berarti berdiri atau bergerak

‘ulamā', 'Kebangkitan Ulama')

• NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang bergerak di bidang

keagamaan, pendidikan, sosial dan ekonomi.

Sejak awal pendiriannya, NU dari waktu ke waktu berkontribusi besar dalam

memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, dan kini para anggotanya

terlibat aktif dalam pembangunan di berbagai bidang.

(10)

• Embrio lahirnya NU juga berangkat dari sejarah pembentukan Komite Hijaz. Problem

keagamaan global yang dihadapi para ulama pesantren ialah ketika Dinasti Saud di Arab Saudi ingin membongkar makam Nabi

Muhammad SAW karena menjadi tujuan ziarah seluruh Muslim di dunia yang dianggap bid’ah.

Selain itu, Raja Saud juga ingin menerapkan

kebijakan untuk menolak praktik bermazhab di wilayah kekuasaannya. Karena ia hanya ingin menerapkan Wahabi sebagai mazhab resmi kerajaan.

(11)

Centraal Comite Chilafat (CCC)

menyelenggarakan Kongres Al-Islam keempat pada 21-27 Agustus 1925 di Yogyakarta. Dalam forum ini, KH Abdul Wahab Chasbullah secara cepat menyampaikan pendapatnya menanggapi akan diselenggarakannya Muktamar Dunia Islam.

Usul Kiai Wahab antara lain: “Delegasi CCC yang akan dikirim ke Muktamar Islam di Makkah harus mendesak Raja Ibnu Sa’ud untuk melindungi

kebebasan bermazhab. Sistem bermazhab yang selama ini berjalan di tanah Hijaz harus tetap dipertahankan dan diberikan kebebasan”.

(12)

Pada Januari 1926 Pembentukan Komite Hijaz yang akan dikirim ke Muktamar Dunia Islam ini telah mendapat restu KH Hasyim Asy’ari. Perhitungan sudah matang dan izin dari KH Hasyim Asy’ari pun telah dikantongi. Maka pada 31

Januari 1926, Komite Hijaz mengundang ulama terkemuka untuk mengadakan pembicaraan mengenai utusan yang akan dikirim ke Muktamar di Mekkah. Para ulama dipimpin KH Hasyim Asy’ari datang ke Kertopaten, Surabaya dan

sepakat menunjuk KH Raden Asnawi Kudus sebagai delegasi Komite Hijaz. Namun setelah KH Raden Asnawi terpilih,

timbul pertanyaan siapa atau institusi apa yang berhak mengirim Kiai Asnawi? Maka lahirlah Jam’iyah Nahdlatul Ulama (nama ini atas usul KH Mas Alwi bin Abdul Aziz) pada 16 Rajab 1344 H yang bertepatan dengan 31 Januari 1926 M.

(13)

Substansi dan Ideologi Nahdlatul Ulama (NU)

• Dalam sejarah NU, penciptaan Nahdlatul Ulama tidak dapat dipisahkan dengan

dukungan ajaran Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Aswaja).

• Ajaran ini bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma (keputusan ulama terdahulu).

(14)

Qiyas atau contoh kisah Al-Qur’an dan hadits menurut K.H. Mustofa Bisri memiliki tiga

substansi di dalamnya, yakni sebagai berikut:

1. Dalam bidang syariat Islam, sesuai dengan salah satu ajaran dari empat Madzhab

2. Dari perspektif tauhid (ketuhanan), saya akan mengikuti ajaran Imam Abu Hasan Almaty Ali dan Imam Abu Mansur Al Maturidi

3. Dasar-dasar Imam Abu Qosim Al Junaidi di bidang tasawuf Proses mengintegrasikan ide- ide Sunni berkembang.

(15)

Tujuan Berdirinya NU

1. Memperkuat persatuan Diantara sesama ulama yang masih setia pada ajaran mazhab

2. Memberikan bimbingan tentang jenis-jenis buku yang diajarkan oleh lembaga pendidikan Islam

3. Penyebarluasan ajaran Islam atas permintaan empat Madzhab

4. Meningkatkan jumlah Madrasah dan Organisasi 5. Mendukung pembangunan Masjid, Langgar dan

Pesantren

6. Membantu anak yatim dan fakir miskin.

(16)

NAHDLATUL ULAMA SEBELUM KEMERDEKAAN

• Sebelum kemerdekaan, Nahdlatul Ulama berkembang sebagai organisasi yang

disegani oleh penjajah. Sangat

memungkinkan kekuatan Ulama dan anggota NU untuk menjembatani

kepentingan Islam dan negara Indonesia saat itu yang telah menjadi pilar

pengantar lahirnya negara kesatuan

Republik Indonesia.

(17)

NAHDLATUL ULAMA DI MASA KEMERDEKAAN

1. Periode Orde Lama –NU memutuskan

menjadi partai politik semata-mata karena berkonfrontasi dengan Komunis. Kekuatan komunisme sebagai partai politik

membutuhkan pola yang sama. Nahdlatul Ulama akhirnya mampu mempertahankan dasar Pancasila dengan suara lantang.

(18)

2. Masa Orde Baru –Karena kebijakan pemerintah yang kuat, posisi NU adalah Ulama, bersama kelompok Islam lainnya, kembali sebagai kelompok sosiologis dan

religious, kemudian sepakat untuk membentuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Secara sosial

merupakan kepedulian Nafatur Utama dan secara politik merupakan partai Nahdlatul Ulama.

3. Masa Reformasi Pada masa reformasi –Pola politik NU mulai berubah. NU telah sepakat untuk kembali ke

Khittah 1926. Nahdlatul Ulama (NU) adalah organisasi yang murni sosiologis dan religius, menjaga jarak

dengan partai politik yang ada. Oleh karena itu,

Nahdlatul Ulama bukan milik siapa pun, melainkan milik potensi negara Indonesia.

(19)

PARTAI DENGAN AFILIASI NAHDLATUL ULAMA

• Partai Kebangkitan Bangsa

• Partai Persatuan Pembangunan

• Partai Kebangkitan Nasional Ulama

• Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia

• Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia

(20)

HIERARKI ORGANISASI

1. Pengurus Besar (PBNU), untuk kepengurusan pusat tingkat nasional di Jakarta.

2. Pengurus Wilayah (PWNU), untuk kepengurusan di tingkat provinsi.

3. Pengurus Cabang (PCNU), untuk kepengurusan di tingkat kabupaten/kota.

4. Majelis Wakil Cabang (MWCNU), untuk kepengurusan di tingkat kecamatan.

5. Pengurus Ranting (PRNU), untuk kepengurusan di tingkat desa/kelurahan.

6. Pengurus Anak Ranting (PARNU), untuk kepengurusan di tingkat dusun/masjid/kelompok.

7. Pengurus Cabang Istimewa (PCINU), untuk kepengurusan di negara luar Indonesia.

(21)

PBNU

• Singkatan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, adalah struktur organisasi NU yang berada di tingkat pusat. Untuk saat ini,

berkedudukan di Jakarta tepatnya berkantor di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Dalam bagan struktur PBNU, terdiri dari pengurus Mustasyar, Syuriyah, A’wan Syuriyah, dan Tanfidziyah.

(22)

1. Mustasyar adalah penasihat yang bertugas memberikan nasehat kepada pengurus NU sesuai dengan tingkatannya.

• Ensiklopedia Nahdlatul Ulama Jilid 3 (2014:

134) menjelaskan bahwa mustasyar berfungsi sebagai ishah zatil bayn, untuk menyelesaikan persengketaan. Mustasyar mempunyai

wewenang menyelenggarakan rapat internal jika dianggap perlu. Meski demikian,

Mustasyar tidak memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan pengurus.

(23)

2. Syuriyah, Pimpinan tertinggi NU

Jabatan di dalam pengurus harian syuriyah terdiri dari rais

‘aam, wakil rais ‘aam, beberapa rais, katib ‘aam, dan beberapa katib.

Kemudian pada pasal 18 Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama tugasnya membina, mengendalikan, mengawasi, serta

penentu kebijakan NU sesuai tingkatannya.

3. A’wan Syuriyah

Pada Anggaran Dasar NU pasal 15 ayat 1 (c) menjelaskan bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama terdiri dari

Pengurus Besar Lengkap Syuriyah.

A'wan terlibat terutama dalam pengambilan kebijakan

dalam rapat pleno atau forum permusyawaratan organisasi yang lebih tinggi, seperti musyawarah nasional (munas), konferensi besar (konbes), dan muktamar.

(24)

4. Tanfidziyah adalah pelaksana, tugasnya adalah melaksanakan program kerja dan memimpin jalannya organisasi, serta

menyampaikan laporan secara periodik kepada pengurus Syuriah.

• Jabatan di dalam struktur tanfidziyah terdiri dari ketua umum, wakil ketua umum,

sekretaris jenderal, beberapa wakil sekretaris jenderal, bendahara umum, dan beberapa

bendahara.

(25)

BADAN OTONOM

• Badan Otonom NU adalah perangkat

organisasi Nahdlatul Ulama yang berfungsi melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama

yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan.

1. Gerakan Pemuda Ansor 2. Muslimat

3. Fatayat

4. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)

5. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)

(26)

6. Jam'iyatul Qurra' wal Huffazh (JQH)

7. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) 8. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 9. Pencak Silat Pagar Nusa

10.Jam'iyah Ahlit Thariqah Al Mu'tabarah an Nahdliyah (Jatman)

11.Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdlatul Ulama (Ishari) 12.Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)

13.Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) 14.Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU)

15.Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) - Diusulkan di Muktamar 34 Lampung 2021

Referensi

Dokumen terkait

menyadari betapa dalamnya makna yang terkandung. dalam amanat mukadimah konstitusi negara kita

Mengetahui lambang kias dan variasi makna gaya bahasa metafora yang terkandung dalam terjemahan Q..

(1) Warna bendera hijau cerah, di tengahnya terdapat lambang Nahdlatul Ulama yang terlukis dengan warna putih dan ditambahkan tulisan NU dengan huruf Arab dan huruf

HUKUM ISLAM DAN DINAMIKA FEMINISME DALAM ORGANISASI NAHDLATUL ULAMA’. Musdah Mulia (Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) 37

Untuk mengetahui komponen makna yang terkandung pada kata dasar verba yang memiliki relasi makna ‘menampakkan’ yaitu dengan cara melihat terlebih dahulu makna kata dari

Dokumen ini membahas tentang pentingnya tenaga listrik untuk kesejahteraan, kemakmuran, dan pembangunan yang

MAKNA GARUDA PANCASILA SEBAGAI LAMBANG NEGARA REPUBLIK

Nilai-Nilai Yang Tergandung Dalam Tradisi Uang Panai’ Pada tradisi uang panai ini ada beberapa nilai yang terkandung di dalamnya yang mana nilai tersebut memiliki makna yang