Transliterasi kata bahasa Arab yang digunakan dalam penyusunan tesis ini diatur dengan keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987. Ketentuan ini tidak diperlukan untuk kata-kata bahasa Arab yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya). Jika diikuti dengan huruf Qamariyyah maka ditulis dengan menggunakan kata sandang “al” dan jika diikuti dengan huruf Syamsiyyah maka ditulis dengan menggandakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya dan menghilangkan huruf l (el).
Penulisan Kata-Kata Dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut penulisannya
Tiada kata yang lebih baik untuk dilaungkan selain pujian dan kesyukuran kepada Allah (swt) atas segala ilmu dan kehendak-Nya yang memberi inspirasi kepada penulis untuk menyiapkan tesis yang bertajuk Nilai-Nilai Ideologi Kisah As}hu }a>bal-Kahf ini. dalam QS. Phil Sahiron, M.A. sebagai ketua jabatan Al-Qur'an dan Tafsir dan pada masa yang sama sebagai penyelia penyelia tesis. Pensyarah Al-Qur'an dan Tafsir yang banyak memberi ilmu kepada penulis dan memberi nuansa baru dalam pemikiran penulis.
Oleh karena itu, kisah As}h}a>bal-Kahfi sangat tepat jika dikaji dengan menggunakan semiotika. Pada fragmen ini terdapat dua segmen, yaitu segmen tentang gambaran pemuda As}a>b al-Kahfi dan lingkungannya dan segmen tentang tindakan/langkah-langkah yang dilakukan oleh para pemuda Kahfi. Fragmen ini dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen tempat pemuda As}h}a>b al-Kahfi bangkit dan segmen tempat mereka bertemu dengan masyarakat baru.
Demikian juga ketika Alquran menjadi sebuah teks, yang secara konsekuen menjadi bagian dari bahasa. Al-Qur'an sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad diturunkan dengan menggunakan bahasa yang memiliki nilai sastra yang sangat tinggi, bahasa yang dapat melampaui tata bahasa sastra apapun. Menurut kritikus sastra, diksinya telah menjadi bagian dari genre khazanah sastra. Hal ini dapat dipahami dan merupakan keniscayaan mengingat Al-Qur’an diturunkan pada saat bangsa Arab telah mencapai puncak kemajuan dalam bidang sastra.
Keunggulan lainnya adalah seni bercerita yang terkandung dalam al-Qur’an, sehingga tidak heran jika dikatakan bahwa al-Qur’an juga mempengaruhi fiksi prosa dalam sastra Arab dan sastra dunia lainnya. 3 Nasr Hamid Abu Zayd, Tekstualitas Al-Qur'an; Kritik terhadap Ulum al-Qur'a>n, terj. Terlepas dari klasifikasi yang dibuat Khalafullah, kisah-kisah ini memiliki keistimewaan, salah satunya menarik bagi orang-orang Arab ketika Al-Qur'an diturunkan dan para pembacanya secara umum.
Selain itu, kisah ini memiliki keunikan tersendiri, diantaranya surat al-Kahfi ini oleh beberapa perawi disebut dengan surat As}h}a>bal-Kahfi,6 kisah ini merupakan pertengahan Al-Qur'an. 5 Mukammad Ahmad Khalafullah, al-Fann al-Qasasi fi al-Qur'a>n al-Karim (Beirut: . Muassah al-Intisyar al-'Arabi, 1999) hal. Pemilihan kisah-kisah tersebut juga didasarkan pada aspek kemungkinan ketika menerapkan teori semiologi Roland Barthes, kisah As}h}a>bal-Kahfi dalam QS.
Alasan menggunakan Roland Barthes sebagai kerangka acuan adalah bahwa analisis struktural dalam kajian interpretasi tampak lebih jelas dalam konstruksi metodologi Roland Barthes karena Barthes menerapkan analisis strukturalnya pada kritik sastra atau tekstual yang sebagian besar berupa cerita. dan fabel, sehingga dalam kajian tafsir khususnya dalam kajian cerita dalam al-Qur’an, kajian ini sangat penting karena keduanya merupakan kajian tekstual berupa storytelling. Selain itu, Barthes juga seorang perintis yang menaruh perhatian pada dimensi simbolik dan analisis mitos yang menjadi ciri teori semiotiknya di antara tokoh-tokoh semiotik struktural lainnya, sehingga kisah As}h}a>bal-Kahfi dalam QS.
Rumusan Masalah
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dalam pelaksanaannya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari berupa nilai-nilai ideologis yang dipetik dari kisah Ash}h}a>bal-Kahfi dalam QS.
Telaah Pustaka
Namun, persoalan besar yang membayangi proses kreatif mereka adalah keaslian kisah-kisah dalam Al-Qur'an. Buku ini menceritakan intisari kisah As}h}a>bal-Kahfi dengan beberapa tambahan tafsir atau informasi dari teks Al-Qur'an. Namun, buku ini hanya mencoba mencari keutuhan kisahnya, terutama dari teks Al-Qur'an.
Selain itu, buku berjudul Pesan Al-Qur'an; Mencoba Memahami Hakikat Kitab Suci yang disusun oleh Djohan Effendi juga menyinggung kisah As}h}a>bal-Kahfi, namun dalam buku ini informasinya sangat sedikit karena fokusnya hanya menceritakan bahwa ada kisah-kisah anak muda. orang-orang. laki-laki yang kuat dalam al-Qur'an khususnya dalam QS. Sedangkan penggunaan semiotika dalam penafsiran al-Qur'an dilakukan oleh Muhammad Arkoun dalam pembacaan surat al-Fatihah dan al-Kahfi.14 Dalam bacaannya, seperti dijelaskan ST. Kajian lainnya adalah Semiotika Al-Qur'an; Metode dan Aplikasi Kisah Ali Imran tentang Yusuf.17 Secara metodologis, buku ini memiliki kesamaan dengan tesis ini, yaitu sama-sama menggunakan pendekatan semiotika.
Quraish Shihab22 oleh Azzah Azizah, dan tesis yang ditulis oleh Najib Irsyadi bertajuk Penafsiran Muhammad Ahmad Khalfullah dalam Kitab al-Fann al-Qasasi fi al-Qur‟an al-Karim (Kajian Kisah Nabi Adam, As}h}a > bal -Kahf, dan Zulkarnain).23 Tiada satu pun daripada teks ini menggunakan pendekatan semiotik. 18 Farid Annur: "Qisah Ashab al-Kahfi fi al-Qur'an al-Karim: Dirasat Tahliliyyah Laghwiyyah", Tesis Fakulti Sastera dan Falsafah UIN Sunan Kalijaga, 2009. 19Fathul Hadi: "Kisah Ashh}a>b al-Kahf dalam al - Perspektif Al-Qur'an Muhammad Ahmad Khalafullah dalam al-Fann al-Qasasi fi al-Koran al-Karim", Tesis Ushuluddin Fakulti UIN Sunan Kalijaga, 2010.
20 Mustofa: "Kisah Ashh}a>b al-Kahf dalam Terjemahan Al-Qur'an oleh Maulana Abul Kalam Azad", Ushuluddin Fakulteitsproefskrif UIN Sunan Kalijaga, 2003. 21Mumtaz Ibnu Yasa': "Kisah Ashh} a >b al-Kahf dalam Perspektif al-Koran van Muhammad Mutawalli al-Syarawi dalam Kitab Tafsir al-Mutawalli", Ushuluddin Fakulteitsproefskrif UIN Sunan Kalijaga, 2011. 23 Najib Irsyadi: "Pentafsiran mati van Muhammad Ahmad al-Mutawali dalam Kitab -Fann al - Qasasi fi al-Qur'an al-Karim (Studie oor die verhaal van profeet Adam, Ash}a>b al-Kahf en Zulkarnain)", Ushuluddin Fakulteitsproefskrif UIN Sunan Kalijaga, 2012.
Dalam tesisnya, ia menganalisis kisah Musa dalam Alquran dengan meneliti ideologi di dalamnya. Hal ini mirip dengan tesis diploma yang ditulis oleh Ulummuddin berjudul Kisah Luth dalam Alquran (pendekatan semiotik oleh Roland Barthes).25 Dalam tesisnya, dia menganalisis kisah Luth dalam Alquran dengan menyelidiki ideologi di dalamnya. 24 Istnan Hidayatullah: “Kisah Musa dan Khaidir dalam Al-Qur'an; Kajian semiotika Roland Barthes, tesis kelulusan Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, 1995.
25 Ulummuddin: “Kisah Luth dalam Al-Qur’an (Pendekatan Semiotika Roland Barthes)”, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, 2013. Al-kahf adalah al-Qur’an al-Karim (khususnya ayat-ayat dalam QS.
Sistematika Pembahasan
Bab ini akan menjelaskan pembagian fragmen ayat-ayat As}h}a>bal-Kahfi di QS. Pembahasan terakhir pada bab ini adalah pembahasan tentang unsur-unsur cerita yang meliputi alur, tokoh, dan latar. Bab IV, merupakan analisis mitis yang menggunakan analisis bahasa sebagai medianya, dalam istilah Barthes disebut semiotika tingkat kedua.
Bagian ini merupakan inti dari semiotika Roland Barthes yaitu untuk menemukan makna ideologis atau nilai-nilai dalam teks, dalam istilah Barthes disebut mitos. Al-Qur’an menggunakan media bahasa untuk menjalankan fungsinya sebagai pedoman bagi seluruh umat hingga akhir zaman, yaitu bahasa Arab. Pada tahap ini, struktur pada tataran pertama menjadi dasar untuk menemukan makna atau makna konotatif, dalam istilah Barthes disebut mitos, yaitu makna ideologis yang terkandung dalam teks.
Tanda-tanda yang ditunjukkan, yang merupakan hasil analisis struktural semiotika tingkat pertama, menghasilkan makna ideologis universal pada analisis semiotika tingkat kedua, yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Roland Barthes menggunakan semiotika untuk menginterpretasikan kisah As}h}a>bal-Kahfi dalam QS.
Saran
Annur, Farid., Thesis: "Qisah Ashab al-Kahfi fi al-Qur'an al-Karim: Dirasat Tahliliyyah Laghwiyyah", Thesis Faculteit van Adab UIN Sunan Kalijaga, 2009. Hadi, Fathul., Thesis: "The Story of As }h} a>bal-Kahf in the Qur'an Perspective of Muhammad Ahmad Khalafullah in al-Fann al-Qasasi fi al-Qur'an al-Karim", Thesis of the Ushuluddin Faculty of UIN Sunan Kalijaga, 2010. Hidayatullah, Istnan., Thesis: "Het verhaal van Musa en Khaidir in de Koran; Semiotische studie van Roland Barthes, proefschrift van de Ushuluddin-faculteit van UIN Sunan Kalijaga, 1995.
Irsyadi, Najib., Tesis: “Tafsir Muhammad Ahmad Khalfullah Terhadap Kitab al-Fann al-Qasasi fi al-Qur’an al-Karim (Studi Tentang Kisah Nabi Adam, As}h}a>b al-Kahfi, dan Zulkarnain)”, Tesis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, 2012. Mustofa., Tesis: “Kisah As}h}a>bal-Kahfi dalam Tarjuman al-Qur'an Maulana Abul Kalam Azad”, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga , 2003. “Perumpamaan Berkah: Makna dan Pesan Al-Qur'an Kisah Para Sahabat Gua” di Dunia Muslim.
Ulummuddin., tesis: "Sejarah Solat Dalam Al-Qur'an (Pendekatan Semiotik Roland Barthes)", Ushuluddin UIN Tesis Fakulti Sunan Kalijaga, 2013. Yasa', Mumtaz Ibnu., tesis: "Sejarah As}h} a> bal-Kahf dalam perspektif al-Quran Muhammad Mutawalli al-Syarawi dalam Kitab Tafsir al-Mutawalli", Tesis Fakulti Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, 2011.