• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TAFSIR AL-MISBAH QS.LUQMAN AYAT 12-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TAFSIR AL-MISBAH QS.LUQMAN AYAT 12-19"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

Sekehendaknya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TAFSIR AL-MISBAH QS.LUQMAN JILID 12-19. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar (S-1) Tarbiyah di Fakultas Agama Islam Kesugihan UNUGHA, Cilacap Sandi Aji Wahyu Utomo.M.Pd.I selaku Pembimbing Dua yang dengan tulus membantu saya dalam penyusunan tugas ini.

Latar Belakang Masalah

Oleh karena itu, tidak ada makhluk yang mampu menggantikan, mengubah, mengurangi atau memutarbalikkan isi Al-Qur'an. Begitu pula dengan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Al-Quran dan tafsirnya.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan fenomena yang muncul, peneliti tertarik untuk menggali, mendiskusikan dan menggali lebih jauh nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam QS secara mendalam dan komprehensif terkait dengan topik yang diangkatnya. Berdasarkan pertimbangan di atas, peneliti menyoroti permasalahan tersebut dan menuangkannya dalam skripsi yang berjudul: “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Tafsir Al-Misbah QS.Luqman Ayat 12-19”.

Fokus dan Rumusan Masalah

Menggali nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam tafsir El Misbah QS. Luqman ayat 12-19.

Manfaat Penelitian

Kajian Teori

Secara keseluruhan nilai-nilai terbagi menjadi dua kelompok, yaitu nilai hati nurani dan nilai memberi. Tingkatan ini mengandung nilai-nilai yang penting bagi kehidupan, misalnya kesehatan, kebugaran, kesejahteraan umum. Pada tingkatan ini mengandung nilai-nilai spiritual yang sepenuhnya tidak bergantung pada kondisi fisik atau lingkungan. Nilai-nilai tersebut antara lain keindahan, kebenaran, dan pengetahuan murni yang diperoleh dalam filsafat. d) Nilai-nilai spiritual.

Pada tahap ini, seseorang mulai aktif menyikapi dan menyikapi nilai-nilai yang berkembang di luar dirinya. Pada tahap ini seseorang sudah mampu mempersepsikan rangsangan berdasarkan nilai-nilai yang dikandungnya dan mampu membentuk representasi tentang suatu benda. Marzuki, 2015) Artinya mengukur pola, menerapkan nilai-nilai baik dalam tindakan yang sesuai dengan kaidah moral.

Namun pendidikan karakter dapat dikatakan sebagai suatu proses perubahan nilai-nilai kehidupan untuk mengembangkan kepribadian seseorang agar menyatu dalam perilaku hidup orang tersebut. Sedangkan menurut Lickona, pendidikan karakter adalah upaya sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli, dan bertindak berdasarkan inti nilai-nilai etika. Dan pendidikan adalah suatu usaha yang disengaja dengan tujuan membantu seseorang untuk memahami, menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai luhur akhlak.

Kajian Penelitian Yang Relevan

Kemudian Rasulullah bersabda: “Sungguh perkataan yang sangat bagus!” tapi yang kumiliki lebih baik dari itu. Dalam penelitiannya ia menyatakan bahwa konsep pembentukan karakter dalam surat Maryam menjelaskan beberapa hal, yaitu: 1) Cinta kepada Allah SWT, 2) Cinta kepada orang tua, 3) Cinta terhadap sesama, 4) Cinta terhadap ilmu, 5) Menjaga kehormatan , 6) Tawakal, 7) Kejujuran. Serta memuat bentuk-bentuk pendidikan karakter dalam surat Maryam ayat 12-20 yaitu a) Pendidikan berdasarkan nilai-nilai agama, b) Pendidikan karakter berdasarkan nilai-nilai budaya (berupa karakter), c) Pendidikan karakter berdasarkan lingkungan sosial, d) Pembentukan karakter berdasarkan potensi pribadi.

Pertama, Maulana Sani (2016), dengan judul Nilai Pendidikan Karakter dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 261-267. Dengan menyatakan dalam penelitiannya bahwa pendidikan karakter dalam Al-Qur’an, Al-Baqarah ayat 261-267 menjelaskan bahwa pendidikan karakter dalam perspektif Islam adalah pendidikan akhlak yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek duniawi tetapi juga pada ukhrawi. Anica (2017) berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Surat Al-Ahzab Ayat 21 Perspektif Tafsir Al-Misbah Karya Muhammad Quraish Shihab. Dalam penelitiannya menyatakan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter dalam surat Al-Ahzab ayat 21 menjelaskan beberapa hal antara lain: 1) Siddiq merupakan realitas sejati yang tercermin dalam perkataan, perbuatan atau perbuatan, dan keadaan yang ada pada diri Nabi, 2) Amanah merupakan keyakinan yang harus dibawa dalam terwujudnya sesuatu yang dilakukan dengan penuh dedikasi, kompetensi, kerja keras dan konsistensi, 3) Fatanah merupakan kecerdasan intelektual, emosional, sosial dan spiritual, 4.

Ahmad Nur (2017) berjudul Konsep Nilai Pendidikan Karakter Dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra'. Ia menyatakan dalam penelitiannya bahwa konsep nilai-nilai pendidikan karakter dalam Al-Quran surah Al-Isra' menjelaskan beberapa hal, yaitu: a) Nilai-nilai agama, b) Nilai-nilai Jujur, c) Nilai-nilai disiplin, d) Nilai-nilai kerja keras , e) Nilai cinta damai, f) Nilai kepedulian sosial, g) Nilai tanggung jawab.

Alur Pikir

Dari beberapa penelitian yang ditemukan peneliti, nampaknya penelitian ini belum diteliti oleh pihak lain. Apabila teori yang digunakan berbeda, maka hasil penelitian ini juga akan berbeda.

Jenis Penelitian

Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan, sehingga peneliti dalam penelitian ini mengumpulkan data dari berbagai literatur sebagai sumber data. Sesuai dengan metode yang digunakan dalam penulisan penelitian, peneliti akan mengambil dan mengumpulkan data primer dan data sekunder yang bersumber dari tafsir Al-Qur’an khususnya yang berkaitan dengan topik penulisan, serta beberapa pendapat tentang pemikiran pendidikan Islam. , baik dalam bentuk buku, jurnal, jurnal dan artikel yang sudah ada, serta ayat-ayat Al-Qur'an lainnya yang relevan dengan pembahasan penelitian ini. Data primer merupakan sumber data yang berhubungan langsung dengan subjek penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah Al-Qur'an Surah Luqman ayat 12-19 dan terjemahan Tafsir Al-Misbah M. Quraish Shihab, Jakarta : Lentera Hati, 2002.

Peneliti memilih hal ini karena Tafsir Al-Misbah memiliki keunggulan dibandingkan kitab tafsir lainnya karena penafsirannya bersifat kontekstual dan antroposentris (berpusat pada manusia), serta didasarkan pada pendekatan sosiologis-antropologis yang diberikannya. Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh dari sumber bacaan yang menunjang dan melengkapi data primer yang dianggap penting, hal ini untuk melengkapi bahan penelitian untuk pembahasan dan pemahaman peneliti. Karya Muhammad Kuraish Shihab berjudul Wawasan Al-Qur'an yang diterbitkan oleh PT Mizan Pustaka pada tahun 2007.

Analisis Data

Tafsir Al-Misbah

Hanya butuh waktu dua tahun baginya untuk memperoleh gelar PhD di bidang ilmu Al-Qur'an. Meski demikian, ia tetap mengingatkan betapa pentingnya teliti dan ekstra hati-hati dalam menafsirkan Al-Quran agar tidak mudah menimbulkan opini tentang Al-Quran. Padahal, menurutnya, dosa besar jika seseorang memaksakan pendapatnya atas nama Al-Quran.

Tafsir Al-Misbah merupakan tafsir lengkap 30 juz pertama Al-Qur'an selama 30 tahun terakhir yang ditulis oleh seorang mufasir terkemuka Indonesia: yaitu larangan membunuh anak. Maka Al-Qur'an mengingatkan manusia akan sesuatu yang tidak mungkin diingkari manusia, betapapun jauhnya mereka tersesat atau tersesat.

Lebih lanjut Al-Qur'an membahas kelemahan manusia ini dimana mereka sering lupa bahwa dirinya lemah karena sifat sombongnya di masa lalu. Oleh karena itu, Al-Qur'an mengingat hakikat ini karena suatu saat ia juga akan menjadi orang tua yang lemah. Oleh karena itu, benih ini sering digunakan dalam Al-Qur'an untuk merujuk pada sesuatu yang sangat kecil dan halus.

Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam Tafsir Al-Misbah QS.Luqman Ayat 12-19

Kemudian terima kasih kepada kedua ibu bapa yang memberi penjagaan dan bapa yang membela dan melindungi ibu dan melindungi anak-anaknya, serta bapa yang berusaha mencari pakaian dan makanan setiap hari. Dengan berbakti kepada kedua orang tua, kerana dengan kehadiran orang tua dia hadir di dunia. Maka amat sukar untuk membalas budi kerana budi kedua ibu bapa terhadap kita tidak terhingga.

Sehingga kita dapat memahami bahwa menaati Allah itu wajib seperti halnya menaati orang tua. Kita dapat memahami bahwa semua orang yang hidup dan ada di dunia ini berhutang budi kepada orang tuanya. Dalam hal ini hormat merupakan kewajiban anak untuk mengabdi kepada kedua orang tuanya sesuai syariat, tidak bertentangan dengan ajaran Allah.

Walaupun kita memujuk dan mendesak ibu bapa kita ketika kita bersekutu dengan Allah, kita tetap tidak perlu mentaati kedua ibu bapa.

Analisis Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam Tafsir Al-Misbah QS.Luqman Ayat 12-19

Salah satu kewajiban yang harus dipenuhi orang tua adalah mengajarkan nilai-nilai pendidikan karakter kepada anaknya. Seperti dalam surat Luqman ayat 12-19, terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yang dipelajari orang tua dalam pendidikan anaknya, seperti yang dilakukan Luqman terhadap anaknya. Selanjutnya nilai-nilai pendidikan karakter lainnya juga tersebar pada surat dan ayat lain, seperti pada penelitian Ahmad Nur (2017) tentang penelitian pendidikan karakter dalam surat Al-Isra', Andi (2018) tentang pendidikan akhlak dalam surat Al-Isra'. Dan. , Eka Karmila Sari (2020) tentang pendidikan akhlak anak dalam Surat Al-Isra', dan Abdul Rasyid. 2021) tentang pendidikan akhlak dalam surat Al-A'raf dan masih banyak lainnya.

Hal ini dibuktikan dalam penelitiannya yang juga membahas tentang nilai pendidikan karakter yaitu hubungan orang tua dengan anaknya. Setelah peneliti menjelaskan secara gamblang segala permasalahan yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan karakter dalam tafsir Al-Misbah QS.Luqman ayat 12-19, maka peneliti memberikan suatu kesimpulan sebagai inti pembahasan materi penelitian ini. Sedangkan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Tafsir Al-Misbah surah Luqman ayat 12-19 adalah nilai-nilai syukur, kebijaksanaan, amal shaleh, hormat, persahabatan, kesabaran, larangan sombong dan cara berjalan dan berbicara. . .

Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter dalam tafsir Al-Misbah QS.Luqman ayat 12-19 diperlukan metode tafsir tahlily dan metode tafsir al-maudhlu'i.

Keterbatasan Penelitian

Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Dalam Al-Quran Surah Al-A'raf Ayat 199-202 (Kajian Tafsir Ibnu Katsir). Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Al-Quran Surat Al-Isra' Ayat 23 (Studi Kasus Pendidikan Akhlak Anak Di Desa Koto Boyo Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batang Hari Provinsi Jambi. Tafsir Surat Luqman Ayat 12-19 Tentang Anak Pendidikan menurut Muhammad Quraish Shihab dan Mahmud Yubus (Studi Banding).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa Nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung pada surat luqman ayat 18-19, meliputi : larangan bersikap sombong dan angkuh dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam al-Qur‟an surat al-A‟raf ayat 199-202 adalah: a pemaaf b bersikap lemah lembut c lapang dada

Pada surat Luqman ayat 12-19 ini terdapat sembilan metode pendidikan yang disampaikan oleh Luqman,yaitu: keteladanan, perintah dan larangan yang disertai dengan penjelasan,

Kalau diperhatikan, ayat-ayat dalam surah Luqman Ayat 12-19 mengandung wasiat yang harus diajarkan kepada anak sebagai bekal seorang anak menjadi insan kamil (manusia

Fokus yang dikaji pada penelitian ini adalah bagaimana tafsir surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13 tersebut dalam 3 tafsir, yaitu Al-Maraghi, Ibnu Katsir, dan Al-Misbah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat mufassiri tentang pendidikan anak usia dini yang terkandung di dalam surat al-Luqman ayat 12-19 dan untuk

Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab juga Menafsirkan kata Quwwah dalam surat Al-Anfal ayat 60: “Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang

Relevansi Materi Pendidikan Anak dalam Al-Qur’an Surah Luqman Ayat 12-19 Mengenai Pendidikan Saat Ini, definisi pendidikan secara tersurat dan tersirat dalam Surat Luqman ayat 12–19