Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Bagaskara Sagita Wijaya, M.A
Program Studi Hubungan Internasional
1
Page 2
Minggu Materi Bobot
1 RPKS
2 Pengantar Pendidikan Pancasila 2.5 % 3 Pancasila dalam Konteks Sejarah;
Era Pra-Kemerdekaan & Era Kemerdekaan 2.5 % 4 Pancaasila sebagai Dasar Negara dan
hubungannya dengan UUD 1945 2.5 % 5 Pancasila dalam Ketatanegaraan Indonesia 2.5 %
6
Pancasila sebagai Ideologi;
Perbandingan Pancasila dengan Ideologi Liberal-Kapitalisme, Sosialisme-Komunis, dan Fasisme
2.5 %
7 Dinamika Pancasila sebagai Ideologi
Indonesia Era OrLa-Reformasi 2.5 %
UTS Tertulis, Minggu 1 -7 30 %
I. Ideologi
3
Pengertian Ideologi
Idea : gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita; Logos : ilmu
“ilmu tentang ide-ide (the science of ideas), atau cara berfikir seseorang atau suatu golongan”
Menurut Heuken, Ideologi adalah:
Ilmu tentang cita-cita, gagasan, dan buah pikiran.
Pandangan Hidup yang dikembangakan berdasarkan kepentingan tertentu.
Kesatuan-kesatuan gagasan dasar yang disusun secara
sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya
Menurut Sastrapratedja, ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.
Fungsi Ideologi
Struktur kognitif, yang merupakan keseluruhan pengetahuan yang menjadi landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan alam.
Orientasi dasar yang memberi wawasan, makna, dan tujuan hidup manusia.
Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan dalam bertindak.
Bekal dan jalan untuk menemukan identitas
Kekuatan yang menyemangati dan mendorong untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
5
Jenis Ideologi
Tertutup
Bersumber dari elit yang harus dipropagandakan kepada masyarakat
Ideologi tertutup tidak mengakui hak masing-masing orang untuk memiliki keyakinan dan pertimbangannya sendiri.
Ajaran suatu ideologi tertutup tidak boleh dipermasalahkan
Tidak hanya menentukan kebenaran nilai-nilai dasar saja, tetapi juga menentukan hal yang bersifat operasional.
Terbuka
Bersumber dari masyarakat berdasarkan musyawarah mufakat
Berisi orientasi dasar, sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat
II. Ideologi di Dunia
7
Ideologi di Dunia
Liberalisme-Kapitalisme
Sosialisme-Komunisme
Fasisme
Pancasila
Fundamentalis Agama
Liberalisme
Istilah ‘liberalisme’ diambil dari bahasa Latin yaitu liber, yang mempunyai arti bebas atau merdeka
Pandangan filsafat yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan hak-hak individu adalah nilai yang utama.
Bermula dari tradisi berfikir Yunani kuno yang mengedepankan otoritas rasio dan mengesampingkan mitos ataupun tradisi. Para filosof seperti, Socrates, Plato dan Aristoteles
Pada abad pertengahan (Dark Age atau masa kegelapan) kebebasan berfikir berada di bawah bayang-bayang gereja; mengatur kehidupan ekonomi, pendidikan, sosial budaya, serta politik; mempengaruhi berbagai kebijakan yg dibuat pemerintah
Gerakan renaissance (pembaharuan) abad 14-17, ciri utama dari Renaissance adalah humanisme yaitu memanusiakan manusia,
empirisme yang berarti kebebasan pengembangan ilmu pengetahuan, dan rasionalisme, yakni kebebasan dalam mengembangkan pikiran; dan Aufklaerung (pencerahan); Manusia mulai menggunakan akalnya untuk meneliti secara kritis segala sesuatu dalam kehidupannya termasuk dalam kehidupan bernegara, membangkitkan kembali liberalism
setiap individu dapat mengembangkan bakat dan pemikiran mereka sendiri, yang penting setiap individu tersebut juga mampu bertanggung jawab atas tindakannya
Ideologi ini melahirkan demokrasi; pemerintah mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas, masyarakat memiliki hak intelektual scr
penuh 9
Sosialisme
istilah socialism berasal dari bahasa Perancis, yaitu “sosial”
yang berarti “kemasyarakatan”. Tujuan utama; sama rasa, sama rata
Secara historis, istilah sosialisme pertama kali muncul di Perancis sekitar tahun 1830.
Umumnya sebutan itu dikenakan bagi aliran atau pandangan yang masing-masing hendak mewujudkan masyarakat yang berdasarkan pada hak milik bersama terhadap alat-alat produksi, dengan maksud agar produksi tidak lagi
diselenggarakan oleh orang-orang atau lembaga perorangan atau swasta yang hanya memperoleh laba, semata-mata untuk melayani kebutuhan masyarakat
kepemilikan kolektif adalah cara hidup terbaik. negara adalah sistem di atas masyarakat, dan ia mengatur masyarakat tanpa syarat.
Sifat manusia; harmoni dengan tatanan sosial.
meletakkan ideologi dalam perspektif kepentingan masyarakat, artinya negara wajib menyejahterakan seluruh masyarakat atau yang dikenal dengan kosep welfare state.
Sosialisme
Sosialisme menurut Franz Magnis-Suseno :
(1) ajaran dan gerakan yang menganut-nya bahwa keadaan dan keadilan sosial tercapai melalui penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi,
(2) Keadaan masyarakat di mana hak milik pribadi atas alat-alat produksi telah dihapus
Sosialisme muncul sebagai reaksi terhadap kondisi buruk yang dialami rakyat di bawah sistem kapitalisme liberal, yg antipasti thdp buruh, sehingga tercipta kelas sosial
11
Komunisme
Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels
Perubahan sosial dimulai dari perubahan cara produksi
Tujuan utamanya; menciptakan masyarakat tanpa kelas sosial. Paham komunisme berusaha untuk membentuk masyarakat atau orang-orang yang lebih adil, dan tidak memandang kelas, strata, dan golongan
Mengacu pada sistem sosial ekonomi, didasarkan pada kepemilikan komunal (bersama) serta produksi barang, baik di lingkup pemerintahan atau kehidupan.
Doktrin politik serta ekonomi yang bertujuan untuk
menggantikan kepemilikan pribadi menjadi kepemilikan publik dengan kontrol komunal/umum, yang setidaknya mencakup alat produksi utama dan penggunaan sumber daya alam.
Perbedaan sosialisme dan komunisme
Sosialisme masih mengakui kepemilikan pribadi (tanah dan rumah), namun komunisme menganggap tidak ada kepemilikan pribadi, yg ada kepemilikan Bersama atau negara
Sosialisme masih memberikan kebebasan beragama, sedangkan komunisme tidak
Sosialisme menyatakan bahwa ada perbedaan status
sosial di masyarakat, sedangkan komunisme menyatakan bahwa semua orang itu sama kelasnya
13
Fasisme
Mein Kampft : Hitler
Doktrine of Fascism : Mussolini
Perkembangan paham yang dipraktikkan di Italia pada tahun 1922-1943, yaitu pada saat Benito Mussolini menjabat
sebagai Perdana Menteri Fasis di Italia. Dilakukan awalnya untuk melawan anarkisme dan komunisme.
ideologi yang dijalankan dengan cara absolut dan tegas, tidak percaya pada politik demokrasi, dan meyakini seorang pemimpin sbg pemimpin kharismatik otoriter.
Sikap nasionalisme yang berlebihan atau tergolong gerakan radikal ideologi nasionalis yang menganut politik otoriter.
(Paham yang anti komunisme, anti demokratis, anti
individualis, anti liberal, anti parlemen, anti konservatif, anti borjuis, dan anti proletary).
Negara dan pemerintah harus bertindak keras agar
“ditakuti” oleh rakyat, intinya negara diperlukan untuk mengatur masyarakat
Prinsip umum : pemerintahan oleh kelompok elit, hirarki yg kaku dan otoriter, pengingkaran derajat kemanusiaan,
totaliterisme, rasialisme dan imperialism, menentang
hukum dan ketertiban internasional 14
Perbandingan Antar Ideologi
15
Aspek Ideologi
Agama
Liberalisme Komunisme Pancasila
Politik Hukum
Kitab suci sebagai dasar hukum
Pemaksaan agama penguasa terhadap individu
Hukum untuk
melindungi individu
Dalam politik mementingkan individu
Demokrasi rakyat
Berkuasa mutlak satu parpol
Hukum untuk melanggengkan komunis
DemokrasiPancasil a
Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat
Ekonomi
Tergantung pada pertanian /
perdagangan yang ditentukan oleh alam dan keadaan alam ditentukan olehTuhan
Peran negara kecil Swasta
mendominasi Monopolisme Persaingan bebas
Peran negara sangat dominan
Monopoli negara
Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli, dan lain- lain yang
merugikan rakyat
Perbandingan Antar Ideologi
Aspek Ideologi
Agama Liberalisme Komunisme Pancasila
Agama
Setiap individu harus beragama dan
menjalan kan ibadah agama kepada Tuhan nya
Agama urusan pribadi Bebas beragama
Bebas tidak beragama
Agama candu masyarakat Agama harus dijauhkan dari masyarakat
Atheis
Bebas memilih salah satu agama
Atheis tidak dilarang, tapi tidak diakui
Ciri Khas
Hukum bersumber pada Kitab Suci
Pemimpin agama memiliki peran besar dalam Negara seperti pemimpin Politik
Penghargaan atas HAM Demokrasi
Negara hukum
Atheisme Otoriter Ingkar HAM
Reaksi terhadap liberalisme dan kapitalisme
Pemerintah yang Demokratis
Keseimbangan Antara liberalism dan
komunisme
III. Pancasila sebagai Ideologi terbuka
17
Tiga Dimensi Pancasila
Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi:
Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang
terkandungdalam ideologi itu secara riil berakar dan hidup dalam masyarakatatau bangsanya, yaitu mencerminkan kenyataan hidup yang ada di dalam masyarakat di mana ideologi itu muncul untuk pertama kalinya.
Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat tentang masa depan yang lebih baik.
Dimensi Fleksibilitas, atau dimensi pengembangan artinya kemampuan ideology dalam mempengaruhi dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.
Tiga Nilai Pancasila
Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga nilai:
Nilai Dasar
Nilai Instrumental
Nilai Praksis
19
Nilai Dasar
Nilai Dasar Pancasila memiliki nilai-nilai essensial (mendasar) yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Nilai-nilai ini dipakai sebagai ”staatfundamentalnorm”
(Pokok kaidah negara yang fundamenatal )
Nilai Instrumental
Nilai instrumental disebut dengan nilai alat yang merupakan norma-norma yang lebih operasional rumusannya.
Berisi aturan-aturan pokok yang dipergunakan sebagai landasan bagi pengambilan kebijakan dan pembuatan perundangan yang lebih konkrit. Dalam konteks pemerintahan negara Republik Indonesia nilai instrumental ini berupa UUD 1945.
Rumusan-rumusan nilai instrumental dapat diubah dan disesuaikan dengan perkembangan jaman.
21
Nilai Praksis
Pengamalan nilai-nilai instrumental dalam kehidupan sehari-hari
Pemerintah : Jaminan sosial, pendidikan nasional
Masyarakat : Gotong Royong, menghormati agama lain
“
”
TERIMA KASIH
23