Identitas Jurnal
Judul PANNACOTTA BIJI BUNGA MATAHARI (HELIANTHUS ANNUUS L) BAGI VEGETARIAN
Jurnal HEJ (Home Economics Journal) Volume Vol. 3, No. 2
Halaman 38-61
Tahun October 2019
Penulis Stevia Tafdhila Ramadhani1 , Siti Hamidah2 , Badraningsih Lastariwati3 Identitas Pengulas
Pengulas Asy Syifa Mega Kumaladewi
NIM 23050130040
Kelas C
Jurusan Pendidikan Tata Boga
Ulasan Struktur Artikel Pendahuluan
- Latar Belakang - Rumusan
Masalah
- Tujuan Penelitian - Tinjauan Pustaka
Latar Belakang: Artikel ini mengangkat pentingnya pengembangan produk pangan berbasis nabati, khususnya dessert seperti pannacotta, yang umumnya berbahan dasar susu dan krim. Dalam penelitian ini, santan digunakan sebagai bahan utama pengganti krim, sejalan dengan tren gaya hidup sehat, vegetarian, dan kebutuhan konsumen dengan intoleransi laktosa. Santan kaya akan lemak nabati dan memiliki potensi meningkatkan cita rasa serta nilai gizi produk.
Gula, sebagai bahan tambahan utama, memiliki pengaruh terhadap rasa, tekstur, dan warna produk, sehingga variasi konsentrasinya menjadi aspek penting yang diuji dalam penelitian ini.
Rumusan Masalah: Apakah variasi konsentrasi gula memengaruhi karakteristik fisik dan sensoris pannacotta berbahan dasar santan? Dan pada konsentrasi berapa diperoleh hasil terbaik dari segi penerimaan konsumen?
Tujuan Penelitian: Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbedaan konsentrasi gula (15%, 20%, dan 25%) memengaruhi karakteristik produk pannacotta dari segi fisik (warna dan tekstur) serta organoleptik (rasa, aroma, dan kesukaan keseluruhan).
Tinjauan Pustaka: Peneliti mengulas fungsi gula dalam makanan, termasuk sebagai pemanis, pengawet, dan bahan penunjang tekstur. Santan juga dibahas sebagai bahan alternatif nabati yang memiliki keunggulan dalam segi nutrisi
dan sensoris. Artikel mengutip beberapa studi terdahulu terkait pengaruh gula terhadap tekstur dan warna produk pangan, meskipun sebagian referensinya masih terbatas.
Metode Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari tiga perlakuan berdasarkan konsentrasi gula:
15%, 20%, dan 25%. Setiap perlakuan dilakukan dengan tiga kali ulangan.
Penilaian terhadap produk dilakukan dengan uji organoleptik oleh panelis menggunakan skala hedonik serta uji fisik (warna dengan colorimeter dan tekstur dengan Texture Analyzer). Data dianalisis menggunakan ANOVA untuk melihat signifikansi pengaruh perlakuan, dan jika berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Metode ini tepat digunakan untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif terhadap karakteristik produk pangan.
Teori Penelitian ini dilandasi oleh teori mengenai peran gula dalam produk pangan.
Gula tidak hanya berfungsi sebagai pemanis, namun juga berperan dalam memberikan tekstur, mengikat air, dan mempengaruhi warna hasil akhir produk melalui reaksi pencoklatan (karamelisasi). Santan dipaparkan sebagai bahan kaya lemak nabati yang dapat meningkatkan kekentalan dan rasa gurih.
Kombinasi antara santan dan gula memberikan peluang untuk menghasilkan produk yang lebih sehat dan inovatif.
Hasil Penelitian Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi gula memberikan pengaruh signifikan terhadap karakteristik organoleptik seperti rasa, aroma, dan tingkat kesukaan panelis. Pannacotta dengan konsentrasi gula 20% mendapatkan skor tertinggi pada uji hedonik karena memiliki keseimbangan rasa manis dan tekstur yang lembut. Sedangkan pada konsentrasi 25%, produk dinilai terlalu manis dan menyebabkan penurunan tingkat kesukaan. Tekstur dan warna secara statistik tidak berbeda nyata antara perlakuan, namun panelis subjektif menilai konsentrasi 20% menghasilkan tekstur paling lembut. Hasil ini menunjukkan pentingnya formulasi gula yang tepat untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik.
Kelebihan Penelitian dilakukan secara sistematis dan menggunakan desain eksperimental yang kuat serta metode analisis yang tepat.
Penjelasan dalam artikel cukup rinci dan mendukung pemahaman pembaca, terutama dalam bagian hasil dan pembahasan.
Visualisasi data seperti tabel dan grafik mendukung pemahaman terhadap
hasil eksperimen dan membuat pembaca lebih mudah menganalisis perbandingan antar perlakuan.
Artikel ini dapat menjadi inspirasi pengembangan produk pangan berbasis lokal, seperti santan, dengan potensi pasar yang besar.
Kekurangan Artikel kurang menjelaskan latar belakang panelis sensoris, seperti jumlah panelis, jenis panelis (terlatih atau tidak), dan kriteria seleksi.
Komposisi bahan lain selain santan dan gula tidak dijelaskan secara mendalam. Misalnya, apakah digunakan gelatin, agar, atau bahan pengental lainnya.
Literatur yang digunakan masih terbatas dan belum banyak mengacu pada jurnal internasional atau referensi terkini mengenai tren makanan vegan/plant-based.
Tidak ada pembahasan lanjut mengenai implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan produk komersial atau potensi pasar produk tersebut.
Ulasan Kebahasaan
Ejaan Secara umum, ejaan dalam artikel ini sudah sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Tidak ditemukan kesalahan besar dalam penulisan huruf kapital, tanda baca, maupun kata serapan. Hanya terdapat beberapa penggunaan kata ulang dan istilah yang dapat diperbaiki agar lebih efektif.
Kalimat Efektif Beberapa kalimat dalam artikel cukup panjang dan kompleks, yang dapat menyulitkan pemahaman pembaca awam. Penyusunan kalimat bisa dibuat lebih ringkas dan langsung ke inti informasi. Contohnya:
Kalimat asli: “Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai gizi dan keanekaragaman pangan adalah dengan memanfaatkan bahan nabati sebagai pengganti bahan hewani yang selama ini umum digunakan.”
Kalimat efektif: “Pemanfaatan bahan nabati sebagai pengganti bahan hewani dapat meningkatkan nilai gizi dan keanekaragaman pangan.”
Tata Bahasa Tata bahasa yang digunakan dalam artikel ini tergolong baku dan sesuai kaidah akademik. Subjek, predikat, objek, dan keterangan disusun dengan struktur yang jelas. Tidak terdapat kesalahan yang mendasar pada penggunaan tenses atau struktur kalimat dalam Bahasa Indonesia.
Kohesi dan Koherensi
Kohesi antar paragraf berjalan dengan baik, meskipun pada beberapa bagian (terutama bagian tinjauan pustaka) hubungan antar paragraf bisa diperkuat dengan kalimat penghubung yang lebih halus. Koherensi secara keseluruhan
cukup terjaga, terutama pada bagian hasil dan pembahasan yang menjelaskan data dan mengaitkannya kembali pada tujuan penelitian dan literatur.