• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP 3.2 Sistem pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani

N/A
N/A
Wilda Gustia Pratiwi

Academic year: 2023

Membagikan "RPP 3.2 Sistem pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 2 Kec. Kapur IX Mata Pelajaran : PKWU (Pengolahan) Kelas/Semester : XI/Ganjil

Materi Pokok : Sistem pengolahan makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani

Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 kali pertemuan) A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar

(2)

3.2 Menganalisis sistem pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

4.2 Pengolahan, pengemasan, dan pengawetan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya

C. Indikator

3.2.1 Pengolahan, pengemasan, dan pengawetan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya

4.2.1 Pengolahan, pengemasan, dan pengawetan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya

4.2.2 Pengolahan, pengemasan, dan pengawetan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Makanan Khas Daerah

Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan menghasilkan masakan dari sayur mayur karen iklim pegunungan yang dingin, umumnya masakannya serba panas atau pedas, untuk menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah

(3)

lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah.

2. Aneka Jenis Produk Makanan Khas Daerah

Negara kita sangat luas dan jumlah yang banyak telah melahirkan kebudayaan yang sangat beragam, termasuk makanan. Perbedaan budaya membuat pengolahan produk makanan khas berbeda di setiap daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk makanan yang beranekaragam pula.

Masakan khas daerah memiliki ciri khas dan karakter tertentu, seperti berikut.

a. Masakan dari Jawa Barat

1) Banyak menggunakan sayur-mayur mentah seperti karedok atau sekedar lalap mentah yang disantap bersama sambal

2) Sedikit pedas dan asam

3) Dominan masakan yang terbuat dari ikan

4) Contoh makanan khas dari Jawa Barat ialah pepes ikan dan karedok

b. Masakan dari Jawa Tengah

1) Bawang putih sering jadi bumbu dominan 2) Banyak ditemukan masakan bersantan

3) Rasa manis lebih disukai daripada rasa lainnya 4) Contoh makanan khas dari Jaa Tengah ialah gudeg c. Masakan dari Jawa Timur

1) Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada masakan

2) Agak pedas

3) Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dipepes, dan dibakar

4) Contoh makanan: rujak cingur d. Masakan dari Sumatera Barat

(4)

1) Menggunakan banyak bumbu 2) Masakan relatif rasa pedas

3) Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, dibakar, dan digoreng

4) Waktu memasaknya relatif lama

5) Masakan banyak menggunakan santan yang kental

6) Masakan dari sayur-mayur tidak banyak jumlahnya.

Kalaupun ada, jenis sayurnya tidak bervariasi. Sayur yang sering dipakai antara lain daun singkong, kacang Panjang, buncis, dan Nangka muda

7) Contoh masakan: rendang

3. Kandungan dan manfaat makanan khas daerah

Makanan khas daerah memiliki kandungan gizi dan manfaat yang beragam, sesuai dengan bahan baku, bahan tambahan, dan Teknik pengolahan digunakan. Bahan utama produk makanan khas daerah adalah bahan nabati dan hewani.

Kandungan nutrisi utamanya adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air. Jumlah komponen-komponen tersebut berbeda-beda pada setiap bahan, bergantung pada susunan, kekerasan, tekstur, citarasa, dan warna.

4. Teknik Pengolahan makanan khas daerah

Untuk mengolah suatu makanan, diperlukan Teknik-teknik tertentu agar dihasilkan suatu produk makanan seperti ang diharapkan yang bercitarasa baik. Adapun Teknik-teknik proses pengolahan untuk membuat makanan khas daerah diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Alat pengolahan makanan khas daerah

Pada jaman dahulu, masyarakat Indonesia melakukan pengolahan makanan khas daerah dengan menggunakan peralatan dapur tradisional. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan jaman, peralatan dapur tradisional mulai tergeser dengan peralatan dapur modern. Meskipun

(5)

demikian masih ada beberapa masyarakat kita yang mengolah makanan khas daerah dengan menggunakan peralatan dapur tradisional.

Jenis-jenis peralatan dapur tradisional untuk mengolah makanan khas daerah

Nama Alat

Karakteristik

Tungku Tungku merupakan bagian yang paling utama pada dapur tradisional. Ada beberapa penyebutan lokal untuk tungku, di antaranya orang Jawa menyebutnya pawon. Tungku dibuat dari batu cadas, tanah liat, atau dari batu bata.

Bahan bakar untuk memasak menggunakan tungku adalah kayu.

Dandang Dandang merupakan alat tradisional yang sebagian besar digunakan untuk menanak nasi, singkong, ketela rambat, serta umbi-umbian yang lain. Dandang terbuat dari tembaga warnanya kuning keemasan. Untuk menanak nasi atau umbi-umbian yang lain perlu alat pelengkap lainnya yang dinamakan kukusan.

Kukusan berbentuk kerucut, terbuat dari bambu Belanga Belanga merupakan peralatan dapur tradisional yang bahan bakunya berasal dari tanah liat.

Bentuknya bundar dengan mulut besar , kadang didesain dengan dua kuping sebagai pegangan. Di Jawa, belanga lebih umum disebut dengan kuali, sedangkan di Aceh disebut dengan belangong.

Kendi Kendi adalah tempat atau wadah air minum yang terbuat dari tanah liat. Di beberapa daerah di Indonesia mempunyai penyebutan yang berbeda-beda

Parutan Parutan kelapa berbentuk persegi panjang, biasanya terbuat dari papan melinjo karena kayu melinjo mengandung minyak yang jika bercampur dengan kelapa rasanya menjadi lebih enak.

Cobek dan ulekan

Cobek biasanya terbuat dari batu ataupun tanah liat. Adapun ulekan ada yang terbuat dari batu atau kayu. Penyebutan masyarakat dari

(6)

berbagai daerah berbeda-beda untuk cobek.

Alat ini berfungsi untuk menghaluskan bumbu atau membuat sambal

Wajan Wajan merupakan salah satu peralatan dapur yang digunakan untuk menggoreng, memasak sayur, menyangrai kacangkacangan atau menumis makanan. Pada jaman dahulu wajan menggunakan bahan dari tanah liat ataupun besi.

Seiring dengan perkembangan jaman, penggunaan peralatan untuk mengolah makanan tradisional semakin ditinggalkan oleh masyarakat. Banyak masyarakat yang telah beralih menggunakan peralatan yang lebih modern. Mereka beranggapan bahwa peralatan modern lebih praktis, awet, bersih, dan sebagainya. Padahal apabila ditelusur lebih jauh,banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan peralatan dapur tradisional ini. Beberapa manfaat yang dapat diambil dari penggunaan peralatan dapur tradisional yaitu: 1) Memiliki cita rasa yang khas, 2) Lebih aman bagi pengguna dan lebih ramah lingkungan, 3) Lebih ekonomis, 4) Melestarikan tradisi nenek moyang.

b. Teknik pengolahan makanan khas daerah

Ada 3 teknik dalam pengolahan makanan khas daerah, yaitu:

1) Teknik memasak basah

 Merebus

Merebus adalah memasak bahan makanan di dalam cairan mendidih sehingga gelembung udara pecah di permukaan cairan. Banyak sedikitnya air serta lamanya merebus tergantung pada bahan yang direbus. Teknik merebus dibagi menjadi 2, yaitu (1) simmering (merebus bahan makanan sampai titik didih, kemudian api dikecilkan), teknik ini di Indonesia di kenal dengan menyemur; (2) poaching(merebus bahan makanan di dalam air yang sedikit dengan api

(7)

kecil, temperature kurang dari 100 derajad, teknik ini di antaranya digunakan untuk merebus ikan dan buah-buahan.

 Menyetup

Menyetup ialah memasak bahan makanan di dalam cairan (air, kaldu, atau saus) dalam jumlah yang hampir sama dengan bahan yang dimasak.

Contoh makanan khas asli daerah yang dimasak dengan teknik ini adalah opor ayam dan gulai kambing. Menyetup juga dapat dilakukan pada buah- buahan, dengan menggunakan air gula dan kadang diberi aroma dari cengkeh atau kayu manis, contohnya setup pisang.

Braising

Metode memasak bahan makanan dengan sedikit air kaldu. Braising cocok untuk memasak bahan makanan yang agak keras dan diiris tipis-tipis untuk melembutkan serat-seratnya. Bahan makanan yang dimasak dengan cara braising antara lain daging sapi, ayam, dan itik.

 Mengukus

Mengukus atau steaming ialah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Alat yang digunakan ialah dandang dengan kukusan, langseng dan soblungan atau klakat Contoh makanan khas asli daerah yang dimasak dengan dikukus : putu ayu, nogosari, borongko, bacan.

 Mentim

Memasak bahan makanan dengan

menggunakan panci tim, atau 2 panci , yang satu

(8)

lebih kecil sehingga dapat dimasukkan ke dalam panci yang lain.

 Memblansir /blanching

Merebus sebentar bahan makanan dalam air mendidih dengan maksud untuk mengurangi rasa dan bau, misal rebung, isi perut sapi (babat, iso), dan tulang untuk kaldu.

2) Teknik memasak kering

 Memanggang

Memanggang ialah memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api tersebut diletakkan di bawah bahan makanan yang dimasak, sehingga menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan makanan tidak hangus.

Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam bentuk kecil. Contoh makanan khas daerah yang dimasak dengan dipanggang: ayam panggang, otak- otak, pempek panggang,

 Mengepan atau mengoven

Mengepan atau mengoven (baking) ialah memasak bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala jurusan. Mengepan lebih tepat untuk memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan ini adalah macam macam roti dan macam macam kue. Contoh: bakpia, maksuba.

 Menggongseng atau menyangan

Menggongseng atau menyangan ialah memasak bahan makanan tanpa minyak. Selain membuat masak bahan makanan, juga membuat aroma yang sedap. Alat yang digunakan adalah wajan berdasarkan tebal atau kuali dari tanah liat. Seringkali digunakan pasir sebagai pengganti minyak agar panasnya rata.

(9)

Bahan makanan yang disangrai misalnya kacang tanah, wijen untuk pembuatan mochi atau onde-onde.

3) Teknik memasak dengan minyak

 Menumis

Menumis (sautéing, shallow frying) ialah memasak bahan makanan dengan minyak atau lemak sedikit sambil diaduk. Bumbu yang ditumis akan mengeluarkan aroma yang sedap, sayuran terasa lebih gurih dan lebih enak. Bahan makanan yang ditumis adalah bahan makanan dengan tekstur lembut. Contoh masakan ini adalah tumis kangkong.

 Menggoreng

Menggoreng (frying) ialah memasak bahan makanan di dalam minyak. Ada 2 macam menggoreng, yaitu menggoreng di dalam minyak sedikit (panfrying) dan menggoreng di dalam minyak banyak (deep frying). Sebagai contoh menggoreng di dalam minyak sedikit adalah menggoreng ayam, ikan,tahu, tempe.

E. Model Pembelajaran Discovery Learning

F. Metode Pembelajaran

Demonstrasi dan eksperimen, diskusi kelompok, presentasi dan penugasan

G. Media, Alat dan Sumber Belajar

Media: powerpoint, papan tulis, spidol, penghapus

Alat: PC/Laptop, LCD Projector, Alat tulis

Sumber Belajar: modul PKWU (Kemendikbud,2014), bahan ajar lain terkait materi, internet, dll

H. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan ke-1 (2 x 45 menit) Wakt

u Pendahuluan

Guru mengucapkan salam dan berdo’a sebelum memulai

15 menit

(10)

pembelajaran

Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik

Apersepsi

Guru bertanya “apakah siswa mempunyai makanan kesukaan dari bahan nabati dan hewani, dan dari mana asal makanan itu ?”

Orientasi

Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan materi

“makanan khas daerah”

Motivasi

Memberi contoh tentang manfaat mempelajari proses produksi pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti

Mengamati

Peserta didik menyimak pendapat dari berbagai sumber tentang proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Menanya

Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku mengenai contoh gambar dengan menjelaskan nama makanan dan asal makanan

Guru bertanya pendapat peserta didik tentang pengertian proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah.

Mengumpulkan informasi

Peserta didik membaca buku teks yang berkaitan dengan jenis-jenis makanan khas daerah dan proses pengolahannya Mengasosiasi

Guru membagi peserta didik dalam kelompok kecil

Peserta didik dalam kelompok berdiskusi berbagai proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah (setiap kelompok berbeda pembahasan)

Mengkomunikasikan

Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan membimbing/menilai keterampilan menganalisis, menggunakan teori dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan peserta didik memahami proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah.

60 menit

Penutup

Guru Bersama peserta didik menyimpulkan proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang ada

Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan Kerjasama yang baik.

Mengagendakan materi untuk pertemuan berikutnya

15 menit

(11)

2. Pertemuan ke-2 (2 x 45 menit) Wakt u Pendahuluan

Guru mengucapkan salam dan berdo’a sebelum memulai pembelajaran

Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik

Guru merefleksi kegiatan pada pertemuan sebelumnya

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru melaksanakan pretes tentang beberapa proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

15 menit

Kegiatan Inti Mengamati

Setiap kelompok diberikan bahan ajar tentang proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Menanya

Peserta didik mendiskusikan pemecahan masalah mengenai proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Mengumpulkan informasi

Peserta didik membaca buku teks yang berkaitan dengan proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Mengasosiasi

Kelompok menjelaskan proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Guru memfasilitasi peserta didik merumuskan proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Guru menilai keterampilan mengolah dan menalar Mengkomunikasikan

Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi pemecahan masalah.

Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi

60 menit

Penutup

Guru Bersama peserta didik menyimpulkan proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang ada

Guru memberikan tugas baca lembar kerja praktik yang akan datang

Melaksanakan post test

15 menit

3. Pertemuan ke-3 (2 x 45 menit) Wakt

u Pendahuluan

Guru mengucapkan salam dan berdo’a sebelum memulai pembelajaran

Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik

15 menit

(12)

Guru merefleksi hasil post test pertemuan sebelumnya

Guru menagih tugas baca lembar kerja praktik yang akan dilakukan

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti Mengamati

Peserta didik membaca Kembali lembar kerja praktik Menanya

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang prosedur/Langkah kerja Pratik yang perlu dikonfirmasi

Menyimak contoh beberapa proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Mengumpulkan informasi

Peserta didik membaca buku teks yang berkaitan dengan proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Mencoba

Peserta didik dibagi dalam kelompok

Peserta didik bekerja sesuai Langkah kerja dalam lembar kerja Mengasosiasi

Kelompok mendiskusikan proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Mengkomunikasikan

Perwakilan kelompok mempesentasikan hasil kerja kelompok

Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan pemahaman dan/atau mengklarifikasi tentang proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Setiap peserta didik menyiapkan laporan hasil praktikum dengan perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi Bersama guru

Setiap peserta didik menyerahkan laporan praktikum melalui email, dan laporan cetak dikumpulkan tiga hari kemudian

60 menit

Penutup

Guru Bersama peserta didik menyimpulkan Kembali hasil praktik dan mengingat pentingnya kecermatan, ketelitian, keuletan, dan kejujuran dalam memperoleh, menyajikan, mengolah, dan menganalisis data, serta pentingnya Kerjasama, kolaborasi, dan komunikasi dalam kerja kelompok

Guru memberikan tugas presentasi proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah.

15 menit

4. Pertemuan ke-4 (2 x 45 menit) Wakt

u Pendahuluan

Guru mengucapkan salam dan berdo’a sebelum memulai pembelajaran

15 menit

(13)

Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik

Guru merefleksi hasil laporan praktik yang sudah terkumpul

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti

Mengkomunikasikan

Perwakilan kelompok mempesentasikan tugasnya.

Peserta didik lain dari kelompok berbeda bertanya dan menanggapi presentasi

Peserta didik diminta menyampaikan refleksi pengalaman proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan pemahaman dan/atau mengklarifikasi tentang proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

60 menit

Penutup

Guru Bersama peserta didik menyimpulkan Kembali hasil presentasi dan mengingat pentingnya kecermatan, ketelitian, keuletan, dan kejujuran dalam memperoleh, menyajikan, mengolah, dan menganalisis data, serta pentingnya Kerjasama, kolaborasi, dan komunikasi dalam kerja kelompok

Guru memberikan tugas membuat proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah.

15 menit

I. Penilaian Jenis

Penilaian Teknik Penilaian Bentuk Instrumen

dan Instrumen

Pedoman penskoran

a. Sikap Penilaian diri Penilaian jurnal Penilaian

Observasi

Penilaian teman sebaya

Terlampir Terlampir

b. Pengetahu

an Penugasan

Tes tertulis (uraian

/ PG) Terlampir Terlampir

c. Keterampil

an Proyek Terlampir Terlampir

J. Pengayaan dan Remedial Pengayaan :

 Jika >50% peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran maka dilakukan pemberian tugas

(14)

penelitian berkelompok

 Jika 20% < peserta didik < 50% mampu mencapai tujuan pembelajaran dilakukan pengayaan dengan cara menjadi tutor teman sejawat

 Jika <20% peserta didik mampu mencapai tujuan pembelajaran maka dilakukan pemberian materi tambahan yang lebih mendalam dengan bersifat mandiri

Remedial :

 Jika > 50% peserta didik belum dapat mencapai tujuan pembelajaran dilakukan pelaksanaan remedial secara klasikal

 Jika 20% < peserta didik < 50% peserta didik belum dapat mencapai tujuan pembelajaran maka dilakukan remedial dengan model pembelajaran tutor teman sejawat (yang telah mencapai tujuan pembelajaran sebagai tutor)

 Jika <20% peserta didik belum mencapai tujuan pembelajaran maka dilakukan remedial secara mandiri dengan memberikan tugas-tugas kepada peserta didik K. Refleksi Peserta Didik dan Guru

Refleksi Peserta Didik

Pada sesi sebelumnya, anda telah mengalami pembelajaran yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dari pengalaman tersebut, mari kita melakukan refleksi dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:

1. Apa yang anda pelajari dari pembelajaran yang telah dilakukan?

2. Apa tantangan yang Anda rasakan selama pembelajaran yang telah dilakukan?

3. Hal baik apa yang muncul selama pembelajaran?

4. apa yang perlu ditingkatkan selama pembelajaran?

5. Pilihlah gambar di bawah ini yang mewakili perasaaan Ananda setelah mempelajari modul ajar ini?

Refleksi Guru

(15)

1. Apakah peserta didik sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas yang diberikan!

2. Hal baik apa yang muncul terkait kegiatan pembelajaran?

3. Apa yang perlu ditingkatkan selama kegiatan pembelajaran?

Mengetahui, Kepala Sekolah

A

n t o n , S . P d

NIP. 19761102 200801 1 001

Sialang, Juli 2023 Guru Mata Pelajaran

Wilda Gustia Pratiwi,S.Pd NIP. 19930818 202321 2

042

(16)

LEMBAR PENILAIAN SIKAP PENILAIAN DIRI

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kec. Kapur IX Mata Pelajaran : PKWU (Pengolahan)

Kelas : XI (sebelas)

Materi : Proses Produksi Pengolahan Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah Kompetensi Dasar

2.1 Menunjukkan perilaku gotong royong, bertanggung jawab, toleran, dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh- tokoh Sejarah pada masa lalu.

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, terbuka, dan sikap kritis terhadap permasalahan sosial sederhana

2.3 Menunjukkan perilaku santun, peduli, dan menghargai perbedaan pendapat dalam interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya.

Indikator

2.1.1 Dapat menunjukkan sikap dan perilaku kerja prestatif dalam kehidupan sehari-hari

2.2.1 Dapat menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya

2.3.1 Dapat menghayati sikap kerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk di wilayah setempat dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

(17)

Nama:

Kelas :

Untuk pernyataan 1 sampai 7, tulis masing-masing huruf sesuai dengan pendapatmu!

A= Selalu B= Sering C= Jarang D=Tidak pernah 1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan

pembelajaran

2 Menunjukkan sikap berusaha secara maksimal dalam melakukan pembelajaran

3 Kejujuran

4 Kedisiplinan

5 Tanggung jawab

6 Toleransi

7 Menghargai teman

Pedoman penskoran: Skor 4, jika A= Selalu Skor 3, jika B= Sering

Skor 2, jika C= Jarang

Skor 1, jika D= Tidak pernah Skor perolehan = jumlah skor perolehan

skor maksimal ×100 Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran

Wilda Gustia Pratiwi,S.Pd NIP. 19930818 202321 2

042

Sialang, Juli 2023 Peserta didik

(18)

LEMBAR PENILAIAN SIKAP PENILAIAN JURNAL

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kec. Kapur IX Mata Pelajaran : PKWU (Pengolahan)

Kelas : XI (sebelas)

Materi : Proses Produksi Pengolahan Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah

Kompetensi Dasar

1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat sebagai anugerah Tuhan

Indikator

1.1.1 Menghayati, menunjukkan rasa Syukur atas anugerah Tuhan atas keanekaragaman jenis bahan pangan nabati dan menjadi makanan khas daerah

Jangka Waktu Pengamatan: ………..

Nama siswa : ………

Kelas : ……….

No

. Hari/Tanggal

Sikap/Perilak

u Keterangan

Positif Neg atif

Kesimpulan:

Mengetahui, Kepala Sekolah

Sialang, Juli 2023 Guru Mata Pelajaran

(19)

A

n t o n , S . P d

NIP. 19761102 200801 1 001

Wilda Gustia Pratiwi,S.Pd NIP. 19930818 202321 2

042

(20)

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP PENILAIAN OBSERVASI

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kec. Kapur IX Mata Pelajaran : PKWU (Pengolahan)

Kelas : XI (sebelas)

Materi: Proses Produksi Pengolahan Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah

Kompetensi Dasar

2.1 Menunjukkan perilaku gotong royong, bertanggung jawab, toleran, dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh- tokoh Sejarah pada masa lalu.

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, terbuka, dan sikap kritis terhadap permasalahan sosial sederhana

2.3 Menunjukkan perilaku santun, peduli, dan menghargai perbedaan pendapat dalam interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya.

Indikator

2.1.1 Dapat menunjukkan sikap dan perilaku kerja prestatif dalam kehidupan sehari-hari

2.2.1 Dapat menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya

2.3.1 Dapat menghayati sikap kerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk di wilayah setempat dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

Rubrik:

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:

1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran

2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum konsisten

3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum konsisten

4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan

(21)

konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok

1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok

2. Cukup jika ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi belum konsisten

3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi belum konsisten

4. Sangat baik jika menunjukkan ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan konsisten Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif

1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif

2. Cukup jika ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi belum konsisten

3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi belum konsisten

4. Sangat baik jika menunjukkan ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten.

(22)

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP PENILAIAN OBSERVASI

Kelas : Materi :

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

Mengetahui, Kepala Sekolah

A

n t o n , S . P d

NIP. 19761102 200801 1 001

Sialang, Juli 2023 Guru Mata Pelajaran

Wilda Gustia Pratiwi,S.Pd NIP. 19930818 202321 2

042

(23)
(24)

REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP PENILAIAN OBSERVASI KELAS:

Mengetahui, Kepala Sekolah

A

n t o n , S . P d

NIP. 19761102 200801 1 001

Sialang, Juli 2023 Guru Mata Pelajaran

Wilda Gustia Pratiwi,S.Pd NIP. 19930818 202321 2

042

(25)

LEMBAR PENILAIAN SIKAP TEMAN SEBAYA

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kec. Kapur IX Mata Pelajaran : PKWU (Pengolahan)

Kelas : XI (sebelas)

Materi: Proses Produksi Pengolahan Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah

Kompetensi Dasar

2.1 Menunjukkan perilaku gotong royong, bertanggung jawab, toleran, dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh- tokoh Sejarah pada masa lalu.

2.2 Memiliki rasa ingin tahu, terbuka, dan sikap kritis terhadap permasalahan sosial sederhana

2.3 Menunjukkan perilaku santun, peduli, dan menghargai perbedaan pendapat dalam interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya.

Indikator

2.1.1 Dapat menunjukkan sikap dan perilaku kerja prestatif dalam kehidupan sehari-hari

2.2.1 Dapat menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya

2.3.1 Dapat menghayati sikap kerja sama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk di wilayah setempat dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha

Instrumen Petunjuk:

Beri tanda (X) pada pilihan yang paling menggambarkan kondisi teman sejawat kamu dalam kurun waktu 1 (satu) minggu terakhir.

Nama teman yang dinilai :

Kelas :

Mata Pelajaran :

(26)

Keterangan:

 Tidak pernah (intensitas sikap yang diamati tidak muncul)

 Jarang (intensitas sikap yang diamati Sebagian kecil muncul)

 Sering (intensitas sikap yang diamati Sebagian besar muncul)

 Selalu (intensitas sikap yang diamati selalu muncul) LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN

PENILAIAN PENUGASAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kec. Kapur IX Mata Pelajaran : PKWU (Pengolahan)

Kelas : XI (sebelas)

Materi : Proses Produksi Pengolahan Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah

Kompetensi Dasar:

3.2 Menganalisis sistem pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

Indikator:

3.2.1 Menjelaskan pengetian berbagai jenis bahan pangan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Tugas

1. Catat macam-macam makanan khas daerah yang diolah dari bahan nabati atau hewani yang ada di daerahmu (minimal 2). Bandingkan dengan studi Pustaka mengenai bahan nabati atau hewani serta produk makanan khas daerah lain di Indonesia minimal 5 daerah!

2. Belilah salah satu jenis makanan khas daerahmu!

Rubrik Penilaian

Keterangan:

4 = sangat baik 3 = baik

Nilai=total skor perolehan skor total ×100

Kategori:

86-100: Sangat Baik 71-85 : Baik

55-70 : Cukup

<55 : Kurang

(27)

2 = cukup baik 1 = kurang baik

Nilai perolehan = jumlah skor yang diperoleh skor maksimal ×100

(28)

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN PENILAIAN TERTULIS

(Pilihan Ganda)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kec. Kapur IX Mata Pelajaran : PKWU (Pengolahan)

Kelas : XI (sebelas)

Materi : Proses Produksi Pengolahan Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah

Kompetensi Dasar:

3.2 Menganalisis sistem pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

Indikator:

3.2.1 Menjelaskan pengetian berbagai jenis bahan pangan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

Tes Pilihan Ganda

EVALUASI

Pilihlah satu jawaban yang paling benar dari pilihan jawaban a, b, c, d, atau e.

1. Berikut ini yang merupakan karakteristik makanan khas asli daerah dari Sumatra adalah....

a. Banyak menggunakan sayur mentah b. Masakan cenderung manis

c. Makanan banyak menggunakan terasi dan petis

d. Makanannnya menggunakan banyak cabai hingga rasanya relatif pedas

e. Bawang putih menjadi bumbu dominan

2. Makanan khas daerah berikut ini berasal dari Sulawesi adalah....

a. Sop konro dan buras b. Rendang dan pempek c. Gudeg dan lumpia d. Asinan dan lumpia e. Buras dan papeda

3. Makanan khas daerah berikut ini yang bahan utama pembuatannya dari bahan hewani adalah....

a. Gudeg dan lumpia b. Rendang dan sop konro c. Gudeg dan dan rendang d. Asinan dan papeda

(29)

e. Buras dan papeda

4. Karakteristik bahan pangan hewani yang membedakan dengan bahan pangan nabati adalah....

a. Mengandung protein yang diperlukan oleh tubuh b. Mudah rusak

c. Cenderung tahan terhadap tekanan d. Mengandung vitamin dan mineral e. Merupakan sumber karbohidrat

5. Alat dapur tradisonal berikut ini terbuat dari bahan tanah liat. Alat ini dapat memberikan citarasa yang khas jika digunakan untuk memasak gudheg. Alat yang dimaksud adalah....

a. Belanga atau kuali b. Kukusan

c. Tempaian d. Kendi e. Tempaiyan

6. Rebung merupakan bahan yang dapat digunakan untuk membuat makanan khas daerah. Teknik memasak rebung yang paling tepat untuk menghilangkan aroma menyengat dari rebung adalah...

a. mengukus b. mentim c. memblansir d. menyetup e. merebus

7. Berikut ini yang termasuk teknik memasak kering adalah....

a. Menumis b. Menyetup c. Memblansir d. Memanggang e. Menggoreng

8. Bahan kemasan makanan khas daerah berikut yang bersifat ramah lingkungan adalah....

a. daun kelapa b. plastik

c. sterofoam d. alumunium foil e. kaca

9. Berikut ini yang tidak termasuk prasyarat pemilihan kemasan makanan adalah....

a. bahan kemasan mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar

b. bahan kemasan tidak berbau.

(30)

c. bahan kemasan memiliki daya tarik terhadap konsumen.

d. bahan kemasan mudah didapat

e. bahan kemasan dipilih yang paling mahal

10. Ikan asin merupakan salah satu makanan khas daerah. Teknik pengawetan ikan asin pada dasarnya menggunakan prinsip.... a.

Pengeringan dan penggaraman b. Penambahan asam dan pemanasan c. Pemanasan dan pengeringan

d. Penambahan asam dan pengeringan e. Penambahan gula dan pemanasan

Kunci jawaban dan pedoman penskoran

Nilai = jumlah jawaban benar x 10

(31)

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN PENILAIAN PROYEK

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kec. Kapur IX Mata Pelajaran : PKWU (Pengolahan)

Kelas : XI (sebelas)

Materi : Proses Produksi Pengolahan Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah

Kompetensi Dasar:

4.2 Pengolahan, pengemasan, dan pengawetan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya Indikator

4.2.1 Mengklasifikasi berbagai jenis bahan pangan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah

4.2.2 Mempresentasikan berbagai jenis, bahan dan alat pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.

Tugas:

Lakukan pengamatan/observasi dan wawancara di sekitar tempat tinggal mu. Carilah informasi terkait makanan khas daerah di sekitar tempat tinggal, kemudian isikan pada table berikut ini.

Rubrik Penilaian Proyek

Kriteria Skor

 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah

 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan

 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi pemecahan masalah yang benar dan tepat

 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah yang masuk akal dan penyajian data berbasis bukti

 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai

4

(32)

data, terdapat pengembangan hasil pada masalah lain

 Kerjasama kelompok sangat baik

 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah

 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan

 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi pemecahan masalah yang benar dan tepat

 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah yang masuk akal dan penyajian data berbasis bukti

 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai data, tidak terdapat pengembangan hasil pada masalah lain

 Kerjasama kelompok sangat baik

3

 Jawaban benar tetapi kurang sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah

 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan

 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang kurang jelas dan persiapan/strategi pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat

 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan masalah yang kurang masuk akal dan penyajian data kurang berbasis bukti

 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang kurang sesuai data, tidak terdapat pengembangan hasil pada masalah lain

 Kerjasama kelompok baik

2

 Jawaban tidak benar

 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan

 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang tidak jelas dan persiapan/strategi pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat

 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan masalah yang kurang masuk akal dan penyajian data kurang berbasis bukti

 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang tidak sesuai data, tidak terdapat pengembangan hasil pada masalah lain

 Kerjasama kelompok kurang baik

1

Tidak melakukan proyek 0

(33)

Referensi

Dokumen terkait

pengolahan  makanan khas  daerah yang  dimodifikasi dari bahan pangan  nabati dan  hewani  berdasarkan  daya dukung  yang dimiliki  oleh daerah  setempat

Makanan khas daerah memiliki kandungan gizi danmanfaat yang beragam, sesuai dengan bahan baku,bahan tambahan, dan teknik pengolahan yangdigunakan. Bahan utama produk makanan

4.1 Menyususn perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah yang di modifikasi dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide, peluang usaha, sumber daya, administrasi

Bahan pangan hasil hewani pada umumnya tidak mempunyai daya tahan atau daya simpan yang lama terutama apabila bahan tersebut dalam keadaan segar.. Sedangkan bahan pangan hasil

 Mengolah informasi yang didapat tentang penghitungan titik impas /BEP ( Break Event Point ) usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan

 Mengidentifika si informasi tentang perhitungan titik impas /BEP ( Break Event Point ) usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN iv PETA KONSEP Sistem Pengolahan Makanan Khas Asli Daerah dari Bahan Pangan Nabati dan Hewani Bahan dan Alat

Laporan Pengolahan Bahan Nabati dan Hewani Rice Bowl Curry Chicken