Pada dasarnya Manajemen Produksi dan Operasi sudah ada sejak lama, yaitu sejak manusia memproduksi barang dan jasa. Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi begitu pesat berkat dorongan beberapa faktor pendukung menurut Sofjan Assauri (2008:5) khususnya. Dalam kerangka pengambilan keputusan, menurut Assauri, sektor produksi dan operasi mempunyai lima tanggung jawab pengambilan keputusan utama.
Kualitas merupakan tanggung jawab produksi dan operasional yang penting dan harus didukung oleh organisasi secara keseluruhan. Menurut Sofjan Assauri (2008:27), ruang lingkup Manajemen Operasional dan Produksi meliputi perancangan atau penyiapan sistem produksi dan operasi, serta pengoperasian sistem produksi dan operasi. Oleh karena itu, setiap kegiatan produksi dan operasional harus diawali dengan penyelesaian dan perancangan produk yang akan dihasilkan.
Rencana produksi dan operasi harus mencakup penetapan target produksi, perencanaan, pengarahan, pengiriman, dan pelacakan. Hasil atau jaminan keluaran dari proses produksi dan operasi menentukan keberhasilan pengoperasian sistem produksi dan operasi. Penerapan sistem produksi dan operasi ditentukan oleh keterampilan dan kemampuan tenaga kerja atau sumber daya manusia.
Fungsi Sistem Produksi dan Operasi
Manajemen produksi dan operasi mengambil keputusan mengenai fungsi produksi dan operasional serta sistem transformasi yang digunakan. Tiga definisi penting yang mendukung pelaksanaan kegiatan produksi dan manajemen usaha menurut Sofjan Assauri antara lain: Semua manajer bertugas dan tidak dapat dipisahkan dari pengambilan keputusan, sehingga fokus utama dalam menangani produksi dan manajemen usaha adalah proses pengambilan keputusan. .
Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi dan operasional dilakukan oleh beberapa bagian dalam suatu perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Menentukan hubungan dan organisasi kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam waktu atau periode tertentu. Proses produksi dan operasional yang dilakukan dihubungkan satu sama lain dalam suatu sistem sehingga pengolahan atau transformasi dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan yang ada.
Sistem proses produksi dan operasi c. d Produksi massal - banyak/banyak produk e. 2. Layanan dukungan untuk layanan produk.
Pengertian Pengendalian Kualitas
Ruang Lingkup Pengawasan Mutu
Secara umum pengendalian mutu dapat dipisahkan dan digabungkan menjadi dua tingkatan yaitu Sofjan Assauri. Yakni dengan mengambil sampel atau sampel produk dalam interval waktu yang sama dan dilanjutkan dengan pengecekan statistik untuk melihat apakah prosesnya sudah dimulai dengan baik atau belum. Pengendalian yang dilakukan hanya pada sebagian proses saja mungkin tidak ada artinya jika tidak diikuti dengan pengendalian pada bagian lainnya.
Meskipun pengendalian mutu telah dilakukan pada tingkat proses, namun hal ini tidak dapat menjamin tidak akan terjadi kerusakan atau hasil yang buruk atau tercampur dengan hasil yang baik. Untuk menjamin agar barang yang cukup baik atau paling tidak rusak tidak keluar atau berpindah dari pabrik ke konsumen/pembeli, maka perlu dilakukan pengawasan terhadap produk akhir.
Tujuan Pengendalian Kualitas
Faktor faktor yang mempengaruhi pengendalian kualitas
Oleh karena itu, semakin besar beban kerja mesin maka akan semakin besar pula dampaknya terhadap hasil produk yang dihasilkan. Ini merupakan aspek kinerja yang berguna untuk menambahkan fitur-fitur dasar terkait pemilihan dan pengembangan produk. Oleh karena itu, sebagian besar produk yang menjanjikan keberlanjutan menekankan pada masalah keberlanjutan dari segi waktu.
Hal ini terkait dengan tingkat kepatuhan terhadap spesifikasi yang telah disebutkan sebelumnya berdasarkan preferensi konsumen. Reliabilitas menunjukkan kondisi atau kualitas produk yang dapat memberikan keyakinan konsumen dalam memilih produk, dengan kata lain konsumen akan percaya terhadap kualitas produk. Sebagian besar produk ini merupakan hasil perkembangan teknologi baru, tidak hanya pada produk itu sendiri, namun juga pada bahan dan metode yang menjadi dasar produksi produk tersebut.
Hal ini menambah beban manajemen puncak, terutama mengingat semakin sulitnya menetapkan tanggung jawab yang tepat untuk memperbaiki penyimpangan dari standar kualitas. Hal ini mengarah pada kebutuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya akan pendidikan berkualitas dan komunikasi kesadaran yang lebih berkualitas. Karena biaya produksi dan persyaratan kualitas, para insinyur memilih bahan dengan batasan yang lebih ketat daripada sebelumnya dan menggunakan banyak logam dan paduan baru yang disebut logam eksotik untuk tujuan khusus.
Kualitas yang baik merupakan faktor penting dalam menjaga uptime mesin agar fasilitas dapat dimanfaatkan secara maksimal. Semakin besar upaya perusahaan untuk melakukan mekanisasi dan otomatisasi guna mencapai pengurangan biaya, semakin penting kualitas yang baik bagi manufaktur. Kemajuan pesat dalam kompleksitas teknik desain yang memerlukan kontrol lebih ketat atas keseluruhan proses manufaktur telah membuat hal-hal kecil yang sebelumnya terabaikan menjadi berpotensi menjadi penting.
Meningkatnya kompleksitas dan persyaratan kinerja produk yang lebih tinggi telah menekankan pentingnya keamanan dan keandalan produk. Oleh karena itu, kita melihat bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kualitas terus berubah.
Pengendalian Kualitas Statistik
Manfaat Pengendalian Kualitas Statistik
Di perusahaan manufaktur saat ini, biaya material seringkali 3 hingga 4 kali lipat dari biaya tenaga kerja, sehingga perbaikan yang dilakukan dalam pemanfaatan material dapat memberikan penghematan yang menguntungkan. Biaya pemeriksaan, karena Statistical Quality Control dilakukan dengan cara pengambilan sampel dan menggunakan teknik sampling, maka hanya sebagian saja dari hasil produksi yang perlu diperiksa.
Alat Pengendalian Kualitas
Selembar bahan informasi yang tujuannya ditentukan oleh kolom jumlah mata pelajaran atau kegiatan yang akan ditinjau secara berkala atau mandiri. a) Menghitung jumlah produksi yang dihasilkan (b) Menghitung kerusakan produk yang dihasilkan. Tentukan bagaimana data harus diurutkan berdasarkan kinerja pekerjaan. a) Menentukan jangka waktu yang diperlukan untuk mempelajari dan membuat checklist yang mencakup jangka waktu dari semua kemungkinan klasifikasi data, kemudian mengumpulkan data tersebut. Skala vertikal dibuat sedemikian rupa sehingga titik atas sumbu vertikal mewakili angka yang sama dengan jumlah total semua kelompok.
Jika ada kelompok yang disebut “lainnya”, jelaskan kelompok tersebut paling akhir hingga kelompok terkecil. Dari pojok kanan atas kolom pertama, lanjutkan garis ini ke kanan dengan jarak sama dengan tinggi kolom kedua, dari titik tersebut tarik garis lurus untuk ruas berikutnya, terus ke kanan dengan jarak sama dengan lebar kolom dan. ke atas dengan jarak yang sama dengan tinggi kolom ketiga. Ketinggian garis kumulatif pada titik ini menunjukkan jumlah data yang dikumpulkan. f) Buat sumbu vertikal lain di sebelah kanan grafik, dan skalakan dari 0 - 100%.
Ujung garis kumulatif berada pada titik yang menunjukkan 100%. g) Tambahkan informasi ke bagan Pareto. Jelaskan siapa yang mengumpulkan data, kapan dan di mana, serta informasi tambahan apa yang penting untuk mengidentifikasi data. Tuliskan tanggal pembuatan bagan Pareto dan nama anggota kelompok yang bertanggung jawab membuat bagan tersebut.
Pareto Chart Of Damage
Disebut juga dengan “Fishbone Chart”, merupakan diagram yang menunjukkan sebab akibat yang berguna untuk menemukan atau menganalisis penyebab permasalahan yang timbul agar dapat diatasi dengan lebih mudah. Gambarlah garis horizontal dengan panah di ujung kanan dan sebuah kotak di depannya. Tuliskan penyebab utama (manusia, bahan, mesin dan metode) pada kotak yang diletakkan sejajar dan agak menjauhi tanda panah utama.
Pada diagram di sekitar penyebab utama, tuliskan penyebab-penyebab minor, penyebab-penyebab minor mana yang mempengaruhi penyebab utama. Seringkali semua informasi tentang ide-ide ditulis di papan tulis besar dan disajikan untuk brainstorming selama seminggu untuk memberi mereka kesempatan untuk menambahkan beberapa kemungkinan penyebab ke dalam diagram ketika ide-ide tersebut muncul dalam pikiran mereka. Contoh gambar diagram sebab akibat dapat dilihat pada Gambar 2.3 yang akan dijelaskan di bawah ini.
Meskipun histogram dibuat dari data sampel, namun tujuannya adalah untuk memberikan saran mengenai kemungkinan sebaran data (populasi) dari mana data sampel tersebut diambil. Biasanya terdapat satu kolom untuk setiap kelas dan tinggi kolom menggambarkan berapa kali nilai data muncul di dalamnya. Carilah nilai data terbesar (L) dan nilai data terkecil (S) lalu cari selisihnya untuk mendapatkan luas cakupan (range): R = L – S 3.
Menentukan batas bawah kelas interval pertama Menentukan batas bawah kelas interval pertama dengan mengambil nilai ≤ nilai data terkecil (S). Buat daftar dengan memasukkan data numerik ke dalam kelas interval yang telah ditentukan sebelumnya. Pada lembar penghitungan, temukan jumlah poin maksimum dalam kelas tertentu dan gambarkan skalanya pada garis vertikal.
Pindahkan data dari lembar penghitungan jumlah ke kertas grafik dengan cara menggambar satu kolom pada setiap kelas yang tinggi kolomnya sebanding dengan jumlah penghitungan pada kelas tersebut. Tambahkan catatan ke histogram, yang menunjukkan siapa yang mengumpulkan data, kapan dan di mana, dan sertakan informasi tambahan apa pun yang diperlukan untuk mengidentifikasi data.
Scatterplot of Flashrecov vs Volts After
Tujuan utama dari peta kendali adalah untuk mengetahui apakah terdapat variabilitas yang dapat dihindari dalam proses. Suatu proses dikatakan dalam keadaan terkendali bila tidak ada variasi dalam proses yang dapat dihindari. Menurut Rosnani Ginting, peta kendali atau control chart adalah grafik yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu proses berada pada keadaan tunak atau tidak.
Jika seluruh data berada dalam batas kendali, maka proses dikatakan berada dalam batas kendali (stabil). Data variabel didapat dari hasil pengukuran dimensi, seperti berat, panjang, tebal dan lain sebagainya. Bagan ini menggambarkan variasi harga rata-rata (rata-rata) dari suatu lot sampel data (data yang dikelompokkan ke dalam kelompok) yang diambil dari suatu proses kerja.
Peta ini menggambarkan variasi rangkaian data lot sampel yang diambil dari suatu proses pekerjaan. Pemilihan subkelompok dapat didasarkan pada urutan pengukuran atau lot dan setiap subkelompok terdiri dari 2 sampai 5 data. Banyaknya data pada setiap subgrup dinyatakan dengan n, sedangkan jumlah subgrup dinyatakan dengan k.
Tabulasikan data yang ada untuk memudahkan penghitungan x (harga rata-rata subgrup) dan R (kisaran). Jika ada data yang berada di luar batas kendali dan mempunyai penyebab yang dapat ditentukan, maka data tersebut dibuang dan direvisi. Jika tidak ada yang berada di luar batas kendali, maka dapat disimpulkan bahwa proses produksi yang menghasilkan produk tersebut dalam keadaan terkendali.
Revisi dilakukan dengan menggunakan rumus yang sudah ada untuk mendapatkan nilai mean dan batas kendali baru. Peta ini menjelaskan variasi deviasi standar sejumlah sampel data yang diambil dari alur kerja.