• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

Seberapa baik penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble pada pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur. Seberapa kuat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur. Mendeskripsikan data penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble pada pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur.

Mendeskripsikan data pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur.

Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun perbedaan terkait dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah: (1) penelitian Tri Rakhmawati dilakukan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar IPA (fisika), sedangkan penelitian dilakukan oleh penyusun untuk meningkatkan minat belajar pada tematik terpadu. pembelajaran, (2) penelitian Tri Rakhmawati dilakukan pada siswa kelas VII SMP sedangkan penelitian penyusun dilakukan pada siswa kelas IV SD dan (3) penelitian Tri Rakhmawti berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sedangkan penelitian penyusun penelitian berupa penelitian korelasional (penelitian yang mencari hubungan/pengaruh suatu variabel). Perbedaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah: (1) penelitian Veny Melia Sya'ban dilakukan.

Kerangka Berpikir

Untuk meningkatkan minat belajar siswa perlu adanya model pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk mau dan rajin belajar, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe scramble. Dengan demikian, konsekuensi logis model pembelajaran kooperatif tipe scramble berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu Kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur.

Hipotesis Penelitian

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble diharapkan siswa lebih tertarik dengan materi pembelajaran, antusias mengikuti proses pembelajaran, lebih fokus pada materi yang disampaikan dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Ha : Penggunaan model pembelajaran kolaboratif tipe scramble berpengaruh signifikan terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif scramble terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur.

Desain Penelitian

Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitian yang didasarkan pada filosofi positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengumpulan data menggunakan alat penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. penelitian adalah penelitian asosiatif. Fokus penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan minat belajar siswa, maka metode penelitian digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble. pada prestasi belajar siswa. minat belajar pada pembelajaran tematik terpadu kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur.

Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon semester gugur tahun ajaran 2018/2019 yang berjumlah 22 siswa. Sampel adalah bagian dari populasi yang memberikan informasi atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian.6 Sampel juga dapat diartikan sebagai objek atau subjek yang menjadi bagian dari populasi yang diteliti. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 22 responden dengan full sample (sampel adalah seluruh anggota populasi).

Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunt yang mengatakan bahwa jika subyeknya kurang dari 100 maka sampelnya lengkap dan jika lebih dari 100 maka sampel yang diambil antara 10 sampai 15% atau 20 sampai 25% atau lebih tergantung kemampuan. peneliti untuk memudahkan perhitungan jawaban responden 7.

Teknik Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data 8 Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner). Kuesioner adalah alat pengumpulan data berupa kumpulan pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan tanggapan yang terstruktur atau terarah. Dari penyebaran angket tersebut diamati jawaban siswa kelas IV tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan minat belajarnya.

Kisi-kisi tersebut berasal dari indikator variabel X (penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble) dan variabel Y (minat belajar siswa). Apakah model pembelajaran kooperatif tipe scramble melibatkan pencocokan kartu soal dengan kartu jawaban yang menyertainya? Apakah model pembelajaran kooperatif tipe scramble menekankan soal latihan berupa permainan yang dilakukan secara berkelompok?

Teknik Analisis Data

Analisis tersebut kemudian dilanjutkan dengan analisis deskriptif untuk mencari persentase, kemudian diinterpretasikan dengan tabel konversi persentase. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui distribusi data normal atau tidak, yang merupakan syarat dalam menggunakan analisis korelasi PPM. Data yang diuji adalah data penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dan data minat belajar siswa.

Rumus uji normalitas untuk distribusi data adalah: =∑ ( ) dengan kriteria uji: jika χ2 hitung ≥ χ2 tabel, berarti distribusi data tidak normal, dan jika χ2 hitung ≤ χ2 tabel, berarti data adalah terdistribusi secara normal. Analisis korelasi Pearson Product Moment (PPM) dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian ketiga yaitu seberapa kuat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur. Jika nilai r = -1 berarti korelasinya benar-benar negatif; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat.

Nilai r yang diperoleh dari perhitungan tersebut kemudian diinterpretasikan atau dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut: Perhitungan KD dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Koefisien determinannya adalah kuadrat dari koefisien korelasi PPM dikalikan 100%.

Deskripsi Data

Sedangkan responden yang menyatakan bahwa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble “tidak” terdapat permainan huruf acak (0%). Sedangkan responden yang menyatakan bahwa pada model pembelajaran kooperatif tipe scramble “tidak” terjadi permainan kata secara acak, tidak ada sama sekali (0%). Sedangkan responden yang menyatakan bahwa pada model pembelajaran kooperatif tipe scramble “tidak” tidak ada kegiatan menulis surat adalah tidak ada sama sekali (0%).

Kesimpulan dari tanggapan responden pada angket di atas dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dalam pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD Negeri 1. 0%). Kesimpulan dari jawaban responden pada angket di atas dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif scramble pada pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur “baik karena menyenangkan.

Sedangkan responden yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe scramble “tidak” mensosialisasikan pembelajaran siswa tidak ada sama sekali (0%). Sedangkan responden yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe scramble “tidak” meningkatkan daya ingat siswa tidak ada sama sekali (0%). Kesimpulan dari jawaban responden terhadap angket di atas dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble pada pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur” sangat baik karena mudah diingat.

Rangkuman angket perhitungan persentase rata-rata penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble pada pembelajaran tematik terpadu. Dengan demikian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble dalam pembelajaran tematik terpadu di kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur adalah “baik”.

Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  (64%)  responden  menyatakan  “ya”  model  pembelajaran  scramble  dapat  mendorong  siswa  lebih  maju  dan  hanya  sebagian  kecil  saja  (36%)  responden  yang  menyatakan  “kadang-kadang”  model  pe
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar (64%) responden menyatakan “ya” model pembelajaran scramble dapat mendorong siswa lebih maju dan hanya sebagian kecil saja (36%) responden yang menyatakan “kadang-kadang” model pe

Pengujian Persyaratan Analisis

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak yang merupakan syarat dalam menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment (PPM). 46,02 dibulatkan menjadi 46. g) Carilah standar deviasi yang diambil dari data ordinal dengan data terdistribusi menggunakan rumus: S i) Buatlah daftar frekuensi harapan dengan:. O - Z dapat dilihat pada Lampiran 4. 4) Carilah luas setiap selang kelas dengan cara mengurangkan bilangan O-Z yaitu baris pertama dikurangi baris kedua, baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya, kecuali bilangan lain pada baris tengah dijumlahkan pada baris berikutnya .

Setelah melakukan perhitungan aritmetika Chi-Square, kemudian membandingkan Chi-Square yang dihitung dengan Chi-Square tabel, maka dapat disimpulkan bahwa “data berdistribusi normal”. 50,82 dibulatkan menjadi 51. g) Mencari simpangan baku yang diambil dari data ordinal dengan data terdistribusi menggunakan rumus: S i) Tuliskan frekuensi harapan dengan :. O - Z dapat dilihat pada Lampiran 4. 4) Carilah luas setiap selang kelas dengan cara mengurangkan bilangan O-Z yaitu baris pertama dikurangi baris kedua, baris kedua dikurangi baris ketiga dan seterusnya. dan seterusnya, kecuali nomor lain di baris tengah ditambahkan ke baris berikutnya.

Untuk menghitung JKE, urutkan data X mulai dari data terkecil hingga data terbesar bersama pasangannya. Untuk menguji validitas suatu data, selanjutnya dilakukan pengujian validitas item pernyataan dalam kuesioner. Rangkuman hasil pengujian validitas variabel X dan Y dengan menggunakan program SPSS 23.0 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Penolong untuk Mencari Chi-Kuadrat Hitung Variabel X
Tabel Penolong untuk Mencari Chi-Kuadrat Hitung Variabel X

Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dan dari tabel interpretasi nilai koefisien korelasi r diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble memiliki pengaruh yang “kuat” (0,72) terhadap minat belajar siswa pada tematik terpadu. pembelajaran kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur , yang berada dalam selang waktu. Artinya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble mempunyai pengaruh yang “kuat” terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur, dengan tingkat pengaruh sebesar 52%. Berdasarkan aturan uji tingkat signifikansi yang menyatakan bahwa “Jika angka t ≥ t tabel maka Ho ditolak yang berarti signifikan dan jika angka t ≤ t tabel maka Ho diterima yang berarti tidak signifikan.

Dengan demikian, hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah Ho ditolak yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu kelas IV SD. Negeri 1 Palimanan Timur.

Tabel Penolong untuk Menghitung Korelasi PPM
Tabel Penolong untuk Menghitung Korelasi PPM

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble berpengaruh “kuat” terhadap minat belajar siswa pada Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur. Sehingga kesimpulan analisis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif dan signifikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe scramble terhadap minat belajar siswa pada Pembelajaran Tematik Terpadu Kelas IV SD Negeri 1 Palimanan Timur.

Keterbatasan Penelitian

Untuk itu bagi penelitian selanjutnya agar lebih aktif dan sabar dalam membimbing dan membantu siswa untuk berani melanjutkan dan memberikan pemahaman yang sejelas-jelasnya tentang prosedur pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe scramble. Selain itu, diharapkan waktu penelitian yang lebih lama dan sampel yang dibutuhkan lebih banyak, sehingga pembuktian dari hasil penelitian ini lebih akurat.

Simpulan

Saran-Saran

Gambar

Tabel 3.4  Analisis Data
Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  (64%)  responden  menyatakan  “ya”  model  pembelajaran  scramble  dapat  mendorong  siswa  lebih  maju  dan  hanya  sebagian  kecil  saja  (36%)  responden  yang  menyatakan  “kadang-kadang”  model  pe
Tabel  di  atas  menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  (64%)  responden  “ya”  model  pembelajaran  scramble  menjadikan  materi  pembelajaran  mengesankan  dan  hanya  sebagian  kecil  saja  (36%)  responden  yang  menyatakan  “kadang-kadang”  model  pembe
Tabel  di  atas  menunjukkan  nilai  rata-rata  sebesar  84.  Nilai  tersebut  jika  diinterpretasikan  dengan  kategori  analisis  skor  ideal,  termasuk dalam kategori  ”baik”
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun pendapat dari Fazlur Rahman sekaligus untuk menjawab permasalah dari penelitian ini, bahwasanya untuk menafsirkan serta memahami al-Qur’an, membutuhkan suatu kajian

Kritik yang dimaksud misalnya ketika melontarkan pernyataan sebagai berikut: menurut Nurcholish Madjid nilai keislaman itu tidak hanya dipandang dari sudut internal umat Islam

Penafsiran pajak bumi tersebut dapat dilakukan dengan interpretasi citra penginderaan jauh dengan menggunakan parameter-parameter yang mempengaruhi nilai harga

Selain itu, untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas terhadap distribusi frekuensi pada tabel 4.X dapat ditunjukkan dalam bentuk Polygon sebagai berikut : Gambar 4.2 Polygon

Untuk hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti mengenai aktivitas guru saat proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini : No Aspek yang Diamati Siklus I Pertemuan 2

Pada perspektif ekonomi syariah, harga merupakan instrumen penting dalam transaksi ekonomi.Menurut Ibnu Khaldun, dalam menentukan harga di pasar atas sebuah produk, faktor yang sangat

Kemudian dari Buku Kas Umum yang dibuat oleh Kantor Camat Tilatang Kamang Kabupaten Agam Sumatera Barat membuat Laporan SPJ Belanja Fungsional,kemudiandalam membuat Laporan Keuangan

Layanan desain LKPD yang dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut: LKPD akan dirancang dengan integrasi nilai karakter sehingga dapat memberikan pemahaman kepada individu