KEPUTUSAN KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANDUNG KIWARI DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANDUNG KIWARI
NOMOR :
NOMOR : 445/23/SK/RSU445/23/SK/RSUDBK/V/2022DBK/V/2022 TENTANG
TENTANG
PROGRAM MANAJEMEN RISIKO PROGRAM MANAJEMEN RISIKO
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANDUNG KIWARI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANDUNG KIWARI DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANDUNG KIWARI DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANDUNG KIWARI
Menimbang
Menimbang : : a. a. bahwa bahwa Rumah Rumah sakit sakit yang yang menerapkan menerapkan prinsip prinsip keselamatankeselamatan pasien berkewajiban untuk mengidentifikasi dan mengendalikan pasien berkewajiban untuk mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko strategis dan operasional yang penting.
seluruh risiko strategis dan operasional yang penting.
b.
b. bahwa bahwa Rumah Rumah Sakit Sakit mengidentifikasi mengidentifikasi dan dan mengendalikanmengendalikan seluruh r
seluruh risiko isiko strategis strategis dan operasiodan operasional nal sebagai acuan sebagai acuan dalamdalam melayani pasien;
melayani pasien;
c.
c. bahwa berdasarkan bahwa berdasarkan pertimbangan sepertimbangan sebagaimana dimaksudbagaimana dimaksud dalam a dan b perlu penetapan program manajemen risiko di dalam a dan b perlu penetapan program manajemen risiko di Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Kiwari.
Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Kiwari.
Mengingat
Mengingat : : 1. 1. Undang-Undang Undang-Undang Nomor Nomor 36 36 Tahun Tahun 2009 2009 tentang tentang Kesehatan;Kesehatan;
2.
2. Undang Undang - - Undang Undang Nomor Nomor 44 44 Tahun Tahun 2009 2009 tentang tentang Rumah Rumah Sakit;Sakit;
3.
3. Undang Undang - - Undang Undang Nomor Nomor 36 36 Tahun Tahun 2014 2014 Tentang Tentang TenagaTenaga Kesehatan;
Kesehatan;
4.
4. Peraturan Peraturan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Republik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 1111 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
5.
5. Peraturan Peraturan Menteri Menteri Kesehatan Kesehatan Republik Republik Indonesia Indonesia Nomor Nomor 2525 tahun 2019 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi tahun 2019 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Di Lingkungan Kementrian Kesehatan;
Di Lingkungan Kementrian Kesehatan;
6.
6. Peraturan Peraturan Menteri Menteri kesehatan kesehatan Republik Republik Indonesia Indonesia No No 12 12 TahunTahun 2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
7.
7. Peraturan Peraturan Menteri Menteri Dalam Dalam Negeri Negeri RI RI Nomor Nomor 79 79 Tahun Tahun 20182018 tentang Badan Layanan Umum Daerah;
tentang Badan Layanan Umum Daerah;
8.
8. Peraturan Peraturan Daerah Daerah Kota Kota Bandung Bandung Nomor Nomor 107 107 Tahun Tahun 20212021 tentang Pendirian Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Kiwari;
tentang Pendirian Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Kiwari;
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BANDUNG KIWARI BANDUNG KIWARI
Jl. K H. Wahid Hasyim Nomor. 311 Telp. (022) 86037777 Fax. (022) 5221531 Bandung 40234 Jl. K H. Wahid Hasyim Nomor. 311 Telp. (022) 86037777 Fax. (022) 5221531 Bandung 40234
Email : [email protected] Email : [email protected]
Website : www.rsudbandungkiwari.or.id Website : www.rsudbandungkiwari.or.id
9. 9. Peraturan Peraturan Wali Wali Kota Kota Bandung Bandung Nomor Nomor 2 2 Tahun Tahun 2022 2022 tentangtentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Fungsi Serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Kiwari;
Kiwari;
10.
10. Surat Surat Izin Izin Dinas Dinas Penanaman MPenanaman Modal odal dan dan Pelayanan TPelayanan Terpadu erpadu SatuSatu Pintu Provinsi Jawa Barat Nomor 91202078727760001 Tanggal Pintu Provinsi Jawa Barat Nomor 91202078727760001 Tanggal 5 Januari Tahun 2022 tentang Perizinan Berusaha Berbasis 5 Januari Tahun 2022 tentang Perizinan Berusaha Berbasis Risiko BLU Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Kiwari;
Risiko BLU Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Kiwari;
11.
11. Surat Surat Dinas Dinas kesehatan kesehatan Provinsi Provinsi Jawa Jawa Barat Barat Nomor:Nomor:
19920/KS.01/YK Tentang Pertimbangan Teknis Rumah Sakit 19920/KS.01/YK Tentang Pertimbangan Teknis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari dengan Klasifikasi Kelas Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari dengan Klasifikasi Kelas B.
B.
MEMUTUSKAN MEMUTUSKAN
Menetapkan : Menetapkan : PERTAMA
PERTAMA : : Keputusan Keputusan Direktur Direktur tentang tentang Penetapan Penetapan Program Program ManajemenManajemen Risiko Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Kiwari.
Risiko Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Kiwari.
KEDUA
KEDUA : : Program Program Manajemen Manajemen Risiko Risiko Tahun Tahun 2022 2022 pada pada Rumah Rumah Sakit Sakit UmumUmum Daerah Bandung Kiwari tercantum dalam lampiran yang tidak Daerah Bandung Kiwari tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Keputusan Direktur ini.
terpisahkan dari Keputusan Direktur ini.
KETIGA
KETIGA : : Keputusan Keputusan ini ini berlaku berlaku mulai mulai tanggal tanggal ditetapkan ditetapkan dan dan apabila apabila didi kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
sebagaimana mestinya.
DITETAPKAN
DITETAPKAN DI DI : : BANDUNGBANDUNG PADA
PADA TANGGAL TANGGAL : : 23 23 MEI MEI 20222022
Plt. DIREKTUR RS. UMUM DAERAH Plt. DIREKTUR RS. UMUM DAERAH
BANDUNG KIWARI BANDUNG KIWARI
dr. TAAT TAGORE D. RANGKUTI, M.KKK dr. TAAT TAGORE D. RANGKUTI, M.KKK
Pembina Tk I Pembina Tk I
NIP 19621010 199011 1 003 NIP 19621010 199011 1 003
PROGRAM MANAJEMEN RISIKO PROGRAM MANAJEMEN RISIKO DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
BANDUNG KIWARI BANDUNG KIWARI
Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Kiwari Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Kiwari
Jl. K H. Wahid
Jl. K H. Wahid Hasyim Nomor. 311Hasyim Nomor. 311 LAMPIRAN I LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR RS UMUM DAERAH KEPUTUSAN DIREKTUR RS UMUM DAERAH BANDUNG KIWARI
BANDUNG KIWARI NOMOR
NOMOR : : 445/23/SK/RSUDBK/V/2022445/23/SK/RSUDBK/V/2022 TANGGAL
TANGGAL : 23 MEI 2022: 23 MEI 2022
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan pada dasarnya untuk menyelamatkan Pelayanan kesehatan pada dasarnya untuk menyelamatkan pasien sesuai dengan yang diucapkan oleh HIPOCRATES kira
pasien sesuai dengan yang diucapkan oleh HIPOCRATES kira – – kira kira 2400 tahun yang lalu yaitu
2400 tahun yang lalu yaitu Primum Primum Non nocere Non nocere (First, do no harm) (First, do no harm) yaitu yaitu pertama tidak membahayakan dan tidak melakukan ham namun pertama tidak membahayakan dan tidak melakukan ham namun dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di Rumah Sakit Umum
kesehatan khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah Bandung KiwariDaerah Bandung Kiwari semakin menjadi kompleks dan berpotensi terjadinya insiden.
semakin menjadi kompleks dan berpotensi terjadinya insiden. RumahRumah sakit yang menerapkan prinsip keselamatan pasien berkewajiban sakit yang menerapkan prinsip keselamatan pasien berkewajiban untuk mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko strategis untuk mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko strategis dan operasional yang penting. Hal ini mencakup seluruh area baik dan operasional yang penting. Hal ini mencakup seluruh area baik manajerial maupun fungsional, termasuk area pelayanan, tempat manajerial maupun fungsional, termasuk area pelayanan, tempat pelayanan, juga area klinis. Rumah sakit perlu menjamin berjalannya pelayanan, juga area klinis. Rumah sakit perlu menjamin berjalannya sistem untuk mengendalikan dan mengurangi risiko.
sistem untuk mengendalikan dan mengurangi risiko.
Manajemen risiko berhubungan erat dengan pelaksanaan Manajemen risiko berhubungan erat dengan pelaksanaan keselamatan pasien rumah sakit dan berdampak kepada pencapaian keselamatan pasien rumah sakit dan berdampak kepada pencapaian sasaran mutu rumah sakit. Ketiganya berkaitan erat dalam suatu sasaran mutu rumah sakit. Ketiganya berkaitan erat dalam suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.
rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.
Untuk melakukan antisipasi terhadap kondisi ketidakpastian Untuk melakukan antisipasi terhadap kondisi ketidakpastian dimasa yang akan datang, RSUD Bandung Kiwari dituntut untuk dimasa yang akan datang, RSUD Bandung Kiwari dituntut untuk dapat mengelola risiko yang ada secara teritegrasi dengan program dapat mengelola risiko yang ada secara teritegrasi dengan program manajemen risiko dengan pendekatan yang tepat untuk manajemen risiko dengan pendekatan yang tepat untuk mengidentifikasi , menganalisis, mengevaluasi dan mengendalikan mengidentifikasi , menganalisis, mengevaluasi dan mengendalikan risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan sasaran RSUD risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan sasaran RSUD bandung Kiwari. Manajemen risiko dapat diterapkan ke seluruh unit/
bandung Kiwari. Manajemen risiko dapat diterapkan ke seluruh unit/
instalasi RSUD Bandung Kiwari.
instalasi RSUD Bandung Kiwari.
BAB II BAB II
LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Kiwari sebagai institusi Rumah Sakit Umum Daerah Bandung Kiwari sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat pelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
jalan dan dan gawat gawat darurat darurat saat saat ini ini berupaya berupaya untuk untuk meningkatkanmeningkatkan kualitas pelayanan, sehingga RSUD Bandung Kiwari mulai kualitas pelayanan, sehingga RSUD Bandung Kiwari mulai mengapresiasi pencapaian
mengapresiasi pencapaian kualitasnya dengan kualitasnya dengan mengikuti mengikuti standar ISOstandar ISO dan akreditasi kementrian kesehatan Republik Indonesia. Untuk itu dan akreditasi kementrian kesehatan Republik Indonesia. Untuk itu seluruh unit kerja RSUD Bandung Kiwari harus mengikuti standar seluruh unit kerja RSUD Bandung Kiwari harus mengikuti standar yang
yang ditetapkan ditetapkan Rumah Rumah Sakit Sakit untuk untuk mencapai mencapai kualitas kualitas yangyang diharapkan. Untuk menjaga kualitas tersebut maka Komite Mutu diharapkan. Untuk menjaga kualitas tersebut maka Komite Mutu RSUD B
RSUD Bandung Kiwari andung Kiwari diharapkan dapat diharapkan dapat bekerja dbekerja dengan maksimalengan maksimal dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan RSUD Bandung Kiwari.
dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan RSUD Bandung Kiwari.
Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat dan untuk meningkatkan mutu pelayanan, maka rumah masyarakat dan untuk meningkatkan mutu pelayanan, maka rumah sakit perlu membuat suatu program manajemen risiko yang sakit perlu membuat suatu program manajemen risiko yang berkelanjutan digunakan untuk melakukan identifikasi dan berkelanjutan digunakan untuk melakukan identifikasi dan mengurangi cedera serta mengurangi risiko lain terhadap keselamatan mengurangi cedera serta mengurangi risiko lain terhadap keselamatan pasien dan staf.
pasien dan staf.
Ada beberapa kategori risiko yang dapat berdampak pada rumah Ada beberapa kategori risiko yang dapat berdampak pada rumah sakit. Kategori ini antara lain dan tidak terbatas pada risiko strategis sakit. Kategori ini antara lain dan tidak terbatas pada risiko strategis (terkait dengan tujuan organisasi), operasional (rencana (terkait dengan tujuan organisasi), operasional (rencana pengembangan untuk mencapai tujuan organisasi, keuangan pengembangan untuk mencapai tujuan organisasi, keuangan (menjaga aset), kepatuhan terhadap hukum dan peraturan serta (menjaga aset), kepatuhan terhadap hukum dan peraturan serta reputasi (image yang dirasakan oleh masyarakat), risiko
reputasi (image yang dirasakan oleh masyarakat), risiko fraud fraud (kecurangan yang disengaja oleh pihak internal yang merugikan (kecurangan yang disengaja oleh pihak internal yang merugikan keuangan Negara). Kategori - kategori risiko ini dapat menjadi salah keuangan Negara). Kategori - kategori risiko ini dapat menjadi salah satu cara dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang ada di RSUD satu cara dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang ada di RSUD Bandung Kiwari.
Bandung Kiwari.
BAB III BAB III TUJUAN TUJUAN
A.
A. Tujuan Tujuan Umum Umum ::
Program Manajemen Risiko Rumah Sakit Umum Daerah Kota Program Manajemen Risiko Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung) ini dibuat sebagai panduan dalam melaksanakan Bandung) ini dibuat sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan agar dapat memantau pelaksanaan program manajemen kegiatan agar dapat memantau pelaksanaan program manajemen risiko di RSUD Bandung Kiwari.
risiko di RSUD Bandung Kiwari.
B.
B. Tujuan Khusus :Tujuan Khusus : 1.
1. Meningkatkan mutu pelayanan klinis RSUD Bandung KiwariMeningkatkan mutu pelayanan klinis RSUD Bandung Kiwari 2.
2. Meningkatkan mutu manajemen RSUD Bandung KiwariMeningkatkan mutu manajemen RSUD Bandung Kiwari 3.
3. Meningkatkan pemenuhan Sasaran Keselamatan PasienMeningkatkan pemenuhan Sasaran Keselamatan Pasien RSUD Bandung Kiwari
RSUD Bandung Kiwari
BAB IV BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A.
A. Kegiatan PokokKegiatan Pokok
Manajemen Risiko Terintegrasi adalah suatu proses dimana Manajemen Risiko Terintegrasi adalah suatu proses dimana berbagai resiko diidentifikasi, diukur dan dikendalikan di seluruh berbagai resiko diidentifikasi, diukur dan dikendalikan di seluruh bagian organisasi. Melalui pengelolaan resiko terintergrasi, setiap bagian organisasi. Melalui pengelolaan resiko terintergrasi, setiap keputusan strategik yang diambil selalu berdasarkan atas informasi keputusan strategik yang diambil selalu berdasarkan atas informasi yang valid
yang valid dan reliable. dan reliable. Dengan demikian keputusan Dengan demikian keputusan itu diharapkanitu diharapkan mampu mengantisipasi secara efektif kejadian-kejadian dimasa mampu mengantisipasi secara efektif kejadian-kejadian dimasa depan dan mengurangi ketidakpastian. Rumah sakit perlu memakai depan dan mengurangi ketidakpastian. Rumah sakit perlu memakai pendekatan proaktif untuk manajeman risiko dengan melalui proses pendekatan proaktif untuk manajeman risiko dengan melalui proses sebagai berikut:
sebagai berikut:
Gambar 1 Gambar 1
Proses Manajemen Risiko Proses Manajemen Risiko
Bagan diatas menunjukkan dalam melaksanakan program Bagan diatas menunjukkan dalam melaksanakan program manajemen risiko ada beberapa kegiatan yaitu:
manajemen risiko ada beberapa kegiatan yaitu:
1.
1. Komunikasi dan konsultasiKomunikasi dan konsultasi
Komunikasi risiko secara umum dapat diartikan sebagai proses Komunikasi risiko secara umum dapat diartikan sebagai proses interaktif dalam hal tukar menukar informasi dan pendapat yang interaktif dalam hal tukar menukar informasi dan pendapat yang mencakup multi pesan mengenai risiko dan pengelolaannya.
mencakup multi pesan mengenai risiko dan pengelolaannya.
Proses ini berjalan secara internal dalam organisasi, instalasi/
Proses ini berjalan secara internal dalam organisasi, instalasi/
unit. Konsultasi dapat dijelaskan sebagai suatu proses unit. Konsultasi dapat dijelaskan sebagai suatu proses komunikasi
komunikasi antara manajemen antara manajemen dengan unit/ dengan unit/ instalasi, mengenaiinstalasi, mengenai isu tertentu, terkait dengan pengambilan keputusan termasuk isu tertentu, terkait dengan pengambilan keputusan termasuk penerapan manajemen risiko.
penerapan manajemen risiko.
Bentuk komunikasi dan konsultasi dapat berupa:
Bentuk komunikasi dan konsultasi dapat berupa:
a.
a. Rapat berkalaRapat berkala b.
b. Rapat insidentalRapat insidental c.
c. Sosialisasi/Sosialisasi/ in house training in house training d.
d. Koordinasi melalui media elektronikKoordinasi melalui media elektronik
Pelaksanaan komunikasi dan konsultasi merupakan tanggung Pelaksanaan komunikasi dan konsultasi merupakan tanggung jawab pemilik risiko.
jawab pemilik risiko.
2.
2. Penetapan konteksPenetapan konteks
Penetapan konteks merupakan artikulasi tujuan dan Penetapan konteks merupakan artikulasi tujuan dan mendefinisikan parameter eksternal dan internal untuk mendefinisikan parameter eksternal dan internal untuk diperhitungkan ketika mengelola risiko, kemudian menetapkan diperhitungkan ketika mengelola risiko, kemudian menetapkan ruang lingkup dan kriteria risiko untuk prosedur selanjutnya.
ruang lingkup dan kriteria risiko untuk prosedur selanjutnya.
Dalam menentukan konteks perlu diperhatikan beberapa hal, Dalam menentukan konteks perlu diperhatikan beberapa hal, sebagai berikut:
sebagai berikut:
a.
a. Konteks EksternalKonteks Eksternal
Konteks eksternal merupakan situasi dari luar yang dapat Konteks eksternal merupakan situasi dari luar yang dapat mempengaruhi cara organisasi dalam mengelola risiko.
mempengaruhi cara organisasi dalam mengelola risiko.
b.
b. Konteks InternalKonteks Internal
Konteks internal merupakan segala sesuatu dari dalam Konteks internal merupakan segala sesuatu dari dalam organisasi yang dapat mempengaruhi cara organisasi dalam organisasi yang dapat mempengaruhi cara organisasi dalam mengelola risiko
mengelola risiko c.
c. Kriteria RisikoKriteria Risiko
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam mendefinisikan Faktor yang harus dipertimbangkan dalam mendefinisikan kriteria risiko sebagai berikut:
kriteria risiko sebagai berikut:
1)
1) Sifat dan jenis sebab dan akibat yang dapat terjadi danSifat dan jenis sebab dan akibat yang dapat terjadi dan bagaimana akan diukur
bagaimana akan diukur 2)
2) Bagaimana kemungkinan akan di definisikanBagaimana kemungkinan akan di definisikan 3)
3) Jangka Jangka waktu waktu dari dari kemungkinan kemungkinan dan/ataudan/atau konsekuensi
konsekuensi 4)
4) Bagaimana tingkat risiko ditentukanBagaimana tingkat risiko ditentukan 5)
5) Pandangan dari pemangku kepentinganPandangan dari pemangku kepentingan 6)
6) Tingkatan Tingkatan atau atau bobot bobot risiko risiko yang yang dapat dapat diterima diterima atauatau ditoleransi
ditoleransi
7)
7) Apakah kombinasi dari beberapa risiko harusApakah kombinasi dari beberapa risiko harus diperhitungkan, apabila demikian, bagaimana dan diperhitungkan, apabila demikian, bagaimana dan kombinasi apa yang harus dipertimbangkan.
kombinasi apa yang harus dipertimbangkan.
3.
3. Penilaian RisikoPenilaian Risiko a.
a. Identifikasi RisikoIdentifikasi Risiko
Kategori risiko sangat penting dalam menjamin identifikasi Kategori risiko sangat penting dalam menjamin identifikasi risiko yang komprehensif dan pelaporan
risiko yang komprehensif dan pelaporan risiko. Kategori risikorisiko. Kategori risiko disusun sesuai dengan kondisi lingkungan organisasi.
disusun sesuai dengan kondisi lingkungan organisasi.
KATEGORI KATEGORI
RISIKO RISIKO
DEFINISI DEFINISI
RISIKO RISIKO STRATEGIS
STRATEGIS Terkait dengan tujuan organisasi Terkait dengan tujuan organisasi
RISIKO RISIKO KEUANGAN KEUANGAN
Disebabkan oleh segala sesuatu yang Disebabkan oleh segala sesuatu yang menimbulkan tekanan terhadap menimbulkan tekanan terhadap pendapatan dan belanja organisasi
pendapatan dan belanja organisasi
RISIKO RISIKO KEBIJAKAN KEBIJAKAN
Disebabkan oleh adanya penetapan Disebabkan oleh adanya penetapan kebijakan organisasi baik internal maupun kebijakan organisasi baik internal maupun eksternal yang berdampak langsung eksternal yang berdampak langsung terhadap organisasi
terhadap organisasi
RISIKO RISIKO KEPATUHAN KEPATUHAN
Disebabkan oleh organisasi atau pihak Disebabkan oleh organisasi atau pihak eksternal tidak mematuhi dan atau tidak eksternal tidak mematuhi dan atau tidak melaksanakan peraturan perundang- melaksanakan peraturan perundang- undangan dan ketentuan lain yang berlaku undangan dan ketentuan lain yang berlaku
RISIKO LEGAL
RISIKO LEGAL Disebabkan oleh adanya tuntutan hukumDisebabkan oleh adanya tuntutan hukum kepada organisasi
kepada organisasi
RISIKO FRAUD RISIKO FRAUD
Disebabkan oleh kecurangan yang Disebabkan oleh kecurangan yang disengaja oleh pihak internal yang disengaja oleh pihak internal yang merugikan keuangan Negara
merugikan keuangan Negara
KATEGORI KATEGORI
RISIKO RISIKO
DEFINISI DEFINISI
RISIKO RISIKO REPUTASI REPUTASI
Disebabkan oleh menurunnya Disebabkan oleh menurunnya
kepercayaan publik / masyarakat yang kepercayaan publik / masyarakat yang bersumber dari persepsi negatif organisasi bersumber dari persepsi negatif organisasi
RISIKO RISIKO OPERASIONAL OPERASIONAL
A.
A.
Disebabkan oleh ketidakcukupan Disebabkan oleh ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia dan internal, kesalahan manusia dan kegagalan sistem
kegagalan sistem B.
B. Disebabkan adanya kejadian eksternalDisebabkan adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional
yang mempengaruhi operasional organisasi
organisasi
Untuk melaksanakan identifikasi risiko di lingkungan kerja Untuk melaksanakan identifikasi risiko di lingkungan kerja masing-masing, dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
masing-masing, dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1)
1) Memahami dan mengidentifikasi kegiatan utama unit kerjaMemahami dan mengidentifikasi kegiatan utama unit kerja 2)
2) Mengidentifikasi tujuan dari masing-masing kegiatanMengidentifikasi tujuan dari masing-masing kegiatan tersebut
tersebut 3)
3) Mengumpulkan data dan informasi tentang risiko yangMengumpulkan data dan informasi tentang risiko yang mungkin terjadi atas kegiatan tersebut, baik risiko yang mungkin terjadi atas kegiatan tersebut, baik risiko yang pernah terjadi maupun yang belum pernah terjadi
pernah terjadi maupun yang belum pernah terjadi 4)
4) Mencari Mencari penyebab penyebab dari dari risiko-risiko risiko-risiko yang yang telahtelah diidentifikasi untuk mendapatkan penyebab utamanya diidentifikasi untuk mendapatkan penyebab utamanya 5)
5) Mengidentifikasikan apakah penyebab tersebut sifatnyaMengidentifikasikan apakah penyebab tersebut sifatnya dapat dikendalakan
dapat dikendalakan (controllable)(controllable) atau tidak dapatatau tidak dapat dikendalikan
dikendalikan (uncontrollable)(uncontrollable) bagi unit kerja.bagi unit kerja.
6)
6) Mengidentifikasi dampak jika risiko tersebut terjadiMengidentifikasi dampak jika risiko tersebut terjadi 7)
7) Mengisi hasil identifikasi pada formulir identifikasi risikoMengisi hasil identifikasi pada formulir identifikasi risiko yang disediakan kemenkes.
yang disediakan kemenkes.
b.
b. Analisis RisikoAnalisis Risiko
Untuk melaksanakan analisis risiko dilingkungan kerja Untuk melaksanakan analisis risiko dilingkungan kerja masing-masing dengan urutan langkah-langkah:
masing-masing dengan urutan langkah-langkah:
1)
1) Dapatkan data hasil identifikasi risikoDapatkan data hasil identifikasi risiko 2)
2) Lakukan Lakukan evaluasi evaluasi atas atas kecukupan kecukupan desain desain dandan penyelenggaraan sistem pengendalian internal yang sudah penyelenggaraan sistem pengendalian internal yang sudah ada
ada
3)
3) Ukur tingkat probabilitas terjadinya risikoUkur tingkat probabilitas terjadinya risiko
ANALISIS LEVEL KEMUNGKINAN (PROBABILITAS) ANALISIS LEVEL KEMUNGKINAN (PROBABILITAS)
4)
4) Ukur tingkat besaran dampak jika risiko terjadiUkur tingkat besaran dampak jika risiko terjadi ANALISIS DAMPAK
ANALISIS DAMPAK
5)
5) Hitung tingkat / level risiko yaitu perkalian probabilitasHitung tingkat / level risiko yaitu perkalian probabilitas dangan dampak
dangan dampak
MATRIKS
MATRIKS ANALISIS ANALISIS RISIKORISIKO
MATRIK ANALISIS MATRIK ANALISIS
RISIKO RISIKO
DAMPAK (severity) DAMPAK (severity)
1
1 22 33 44 55
SANGAT SANGAT RENDAH
RENDAH RENDAHRENDAH SEDANGSEDANG TINGGITINGGI SANGATSANGATTINGGITINGGI
KEMUNGKINAN KEMUNGKINAN (PROBABILITY / (PROBABILITY /
LIKELIHOOD LIKELIHOOD))
5 5
HAMPIR HAMPIR PASTI PASTI TERJADI TERJADI
5
5 1010 1515 2020 2525
4
4 TERJADITERJADISERINGSERING 44 88 1212 1616 2020
3
3 MUNGKINMUNGKINTERJADITERJADI 33 66 99 1212 1515
2
2 JARANGJARANGTERJADITERJADI 22 44 66 88 1010
1 1
HAMPIR HAMPIR TIDAK TIDAK TERJADI TERJADI
1
1 22 33 44 55
6)
6) Buat peringkat risiko untuk menentukan apakah risikoBuat peringkat risiko untuk menentukan apakah risiko tersebut termasuk risiko sangat rendah, rendah, sedang, tersebut termasuk risiko sangat rendah, rendah, sedang, tinggi atau sangat tinggi
tinggi atau sangat tinggi
7)
7) Isikan hasil analis ke dalam formulir Isikan hasil analis ke dalam formulir analisis risikoanalisis risiko 8)
8) Dari risikoDari risiko-risiko tersebut -risiko tersebut selanjutnya dibuat selanjutnya dibuat peta risikopeta risiko
c.
c. Evaluasi RisikoEvaluasi Risiko
Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara hasil Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara hasil analisa risiko dengan kriteria risiko untuk menentukan analisa risiko dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko dapat diterima atau ditoleransi.
apakah risiko dapat diterima atau ditoleransi.
Tujuan
Tujuan evaluasi evaluasi risiko risiko adalah adalah untuk untuk membantu membantu dalamdalam membuat keputusan, berdasarkan hasil analisis risiko, membuat keputusan, berdasarkan hasil analisis risiko, berkaitan dengan risiko yang memerlukan prioritas berkaitan dengan risiko yang memerlukan prioritas penanganannya. Evaluasi risiko menggunakan perbandingan penanganannya. Evaluasi risiko menggunakan perbandingan tingkat risiko yang ditemukan selama prosedur analisis tingkat risiko yang ditemukan selama prosedur analisis dengan kriteria risiko yang dibuat ketika konteksnya dengan kriteria risiko yang dibuat ketika konteksnya ditetapkan. Berdasarkan perbandingan ini, penanganan perlu ditetapkan. Berdasarkan perbandingan ini, penanganan perlu dipertimbangkan. Keputusan harus mempertimbangkan dipertimbangkan. Keputusan harus mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari risiko dan mencakup konteks yang lebih luas dari risiko dan mencakup pertimbangan toleransi risiko yang ditanggung oleh pihak pertimbangan toleransi risiko yang ditanggung oleh pihak lainlain selain manfaat risiko bagi organisasi.
selain manfaat risiko bagi organisasi.
4.
4. Penanganan/Pengelolaan risikoPenanganan/Pengelolaan risiko
Penanganan risiko menggunakan pemilihan satu atau lebih Penanganan risiko menggunakan pemilihan satu atau lebih pilihan untuk memodifikasi risiko, dan melaksanakan pilihan pilihan untuk memodifikasi risiko, dan melaksanakan pilihan tersebut. Setelah diimplementasikan penanganannya atau tersebut. Setelah diimplementasikan penanganannya atau modifikasi proses pengendalian risiko.
modifikasi proses pengendalian risiko.
Penanganan risiko terdiri atas siklus prosedur sebagai berikut:
Penanganan risiko terdiri atas siklus prosedur sebagai berikut:
a.
a. Menilai penanganan risiko;Menilai penanganan risiko;
b.
b. Memutuskan apakah tingkat risiko residual yang ada;Memutuskan apakah tingkat risiko residual yang ada;
c.
c. Jika Jika tidak tidak ditoleransi, ditoleransi, menghasilkan penanganan, menghasilkan penanganan, risiko risiko baru,baru, dan
dan d.
d. Menilai efektifitas penanganan ituMenilai efektifitas penanganan itu
Pemilihan penanganan risiko tidak harus saling tertutup atau Pemilihan penanganan risiko tidak harus saling tertutup atau tepat dalam segala situasi. Pilihan yang dapat dilakukan tepat dalam segala situasi. Pilihan yang dapat dilakukan mencakup hal berikut:
mencakup hal berikut:
a.
a. Menghindari risiko dengan memutuskan untuk tidak memulaiMenghindari risiko dengan memutuskan untuk tidak memulai atau melanjutkan dengan kegiatan yang menimbulkan risiko;
atau melanjutkan dengan kegiatan yang menimbulkan risiko;
b.
b. Mengambil atau meningkatkan risiko untuk memanfaatkanMengambil atau meningkatkan risiko untuk memanfaatkan peluang;
peluang;
c.
c. Menghilangkan sumber risiko;Menghilangkan sumber risiko;
d.
d. Mengubah kemungkinan;Mengubah kemungkinan;
e.
e. Mengubah konsekuensi;Mengubah konsekuensi;
f.
f. Berbagi risiko ke pihak lain atau pihak tertentu termasukBerbagi risiko ke pihak lain atau pihak tertentu termasuk kontrak dan pembiayaan risiko),dan
kontrak dan pembiayaan risiko),dan g.
g. Mempertahankan risiko dengan keputusan.Mempertahankan risiko dengan keputusan.
Kegiatan pengendalian adalah langkah lanjutan dari hasil Kegiatan pengendalian adalah langkah lanjutan dari hasil penilaian risiko. Setelah risiko diidentifikasi dalam
penilaian risiko. Setelah risiko diidentifikasi dalam register risiko,register risiko, maka perlu diidentifikasi pula pengendalian yang telah ada serta maka perlu diidentifikasi pula pengendalian yang telah ada serta pengendalian yang perlu dirancang dalam rangka mengelola pengendalian yang perlu dirancang dalam rangka mengelola risiko sesuai dengan
risiko sesuai dengan risk appetite risk appetite pemilik risiko. Identifikasi pemilik risiko. Identifikasi pengendalian yang sudah ada dimaksudkan untuk menilai pengendalian yang sudah ada dimaksudkan untuk menilai apakah pengendalian tersebut sudah efektif atau belum untuk apakah pengendalian tersebut sudah efektif atau belum untuk mengatasi risiko yang mungkin terjai. Jika tidak efektif atau mengatasi risiko yang mungkin terjai. Jika tidak efektif atau kurang efektif, maka perlu dibangun/dirancang pengendalian kurang efektif, maka perlu dibangun/dirancang pengendalian yang
yang baru. baru. Alat/sarana Alat/sarana pengendalian pengendalian dapat dapat berupa berupa kebijakan-kebijakan- kebijakan dan prosedur-prosedur yang diharapkan dapat kebijakan dan prosedur-prosedur yang diharapkan dapat meminimal terjadinya risiko sehingga tujuan organisasi dapat meminimal terjadinya risiko sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
tercapai.
Langkah-langkah dalam merancang kegiatan pengendalian Langkah-langkah dalam merancang kegiatan pengendalian adalah sebagai berikut:
adalah sebagai berikut:
a.
a. Berdasarkan Berdasarkan hasil hasil penilaian penilaian risiko, risiko, pemilik pemilik risikorisiko mengidentifikasi apakah kegiatan pengendalian yang ada telah mengidentifikasi apakah kegiatan pengendalian yang ada telah efektif untuk meminimalisasi risiko.
efektif untuk meminimalisasi risiko.
b.
b. Kegiatan pengendalian yang telah ada tersebut perlu dinilaiKegiatan pengendalian yang telah ada tersebut perlu dinilai efektivitasnya dalam rangka mengurangi probabilitas efektivitasnya dalam rangka mengurangi probabilitas terjadinya risiko (abatisasi) maupun mengurangi dampak terjadinya risiko (abatisasi) maupun mengurangi dampak risiko (mitigasi).
risiko (mitigasi).
c.
c. Selain itu, juga perlu diperhatikan ada/ tidaknya pengendalianSelain itu, juga perlu diperhatikan ada/ tidaknya pengendalian alternatif
alternatif (compensasing control) (compensasing control) yang dapat mengurangi yang dapat mengurangi terjadinya risiko.
terjadinya risiko.
d.
d. Terhadap Terhadap risiko risiko yang yang belum belum ada ada kegiatan kegiatan pengendaliannyapengendaliannya maupun yang telah ada, namun dinilai kurang atau tidak maupun yang telah ada, namun dinilai kurang atau tidak efektif, perlu dirancang kegiatan pengendalian yang baru/
efektif, perlu dirancang kegiatan pengendalian yang baru/
merevisi kegiatan pengendalian yang sudah ada.
merevisi kegiatan pengendalian yang sudah ada.
e.
e. Menerapkan kegiatan pengendalian yang telah dirancangMenerapkan kegiatan pengendalian yang telah dirancang dalam mengelola risiko.
dalam mengelola risiko.
f.
f. Identifikasi kecukupan dan efektifitas pengendalian yangIdentifikasi kecukupan dan efektifitas pengendalian yang sudah ada dan rencana kegiatan pengendalian yang sudah ada dan rencana kegiatan pengendalian yang baru/revisi didokumentasikan dalam formulir analisis baru/revisi didokumentasikan dalam formulir analisis kecukupan dan rencana kegiatan pengendalian.
kecukupan dan rencana kegiatan pengendalian.
5.
5. Monitoring dan reviuMonitoring dan reviu
Monitoring dan reviu adalah bagian dari proses manajemen risiko Monitoring dan reviu adalah bagian dari proses manajemen risiko yang
yang memastikan memastikan bahwa bahwa seluruh seluruh tahapan tahapan proses proses dan dan fungsifungsi manajemen risiko memang berjalan dengan baik. Monitoring manajemen risiko memang berjalan dengan baik. Monitoring adalah pemantauan rutin terhadap kinerja aktual proses adalah pemantauan rutin terhadap kinerja aktual proses manajemen risiko dibandingkan dengan rencana yang akan manajemen risiko dibandingkan dengan rencana yang akan dihasilkan. Reviu adalah peninjauan atau pengkajian berkala dihasilkan. Reviu adalah peninjauan atau pengkajian berkala atas kondisi saat ini dan dengan fokus tertentu.
atas kondisi saat ini dan dengan fokus tertentu.
Monitoring dan reviu merupakan bagian yang mendasar dan Monitoring dan reviu merupakan bagian yang mendasar dan sangat penting dalam proses manajemen risiko, terutama dalam sangat penting dalam proses manajemen risiko, terutama dalam proses manajemen risiko bagi keseluruhan organisasi.
proses manajemen risiko bagi keseluruhan organisasi.
Pelaksanaan monitoring dan reviu secara berkelanjutan Pelaksanaan monitoring dan reviu secara berkelanjutan bertujuan untuk memberikan jaminan yang wajar terhadap bertujuan untuk memberikan jaminan yang wajar terhadap pencapaian sasaran penerapan system manajemen risiko secara pencapaian sasaran penerapan system manajemen risiko secara keseluruhan.
keseluruhan.
Pelaksanaan monitoring dilaksanakan oleh komite mutu rumah Pelaksanaan monitoring dilaksanakan oleh komite mutu rumah sakit, komite K3RS dan komite PPI, hasil monitoring dilaporkan sakit, komite K3RS dan komite PPI, hasil monitoring dilaporkan kepada jajaran direksi RSUD Bandung Kiwari untuk ditindak kepada jajaran direksi RSUD Bandung Kiwari untuk ditindak lanjuti oleh unit/instalasi.
lanjuti oleh unit/instalasi.
B.
B. Jenis KegiatanJenis Kegiatan a.
a. Sosialisasi kepada unit/instalasi tentang manajemen risikoSosialisasi kepada unit/instalasi tentang manajemen risiko b.
b. Membuat daftar risiko tiap unit/InstalasiMembuat daftar risiko tiap unit/Instalasi c.
c. MembuatMembuat risk register risk register korporat Tahunan RSUD Bandung korporat Tahunan RSUD Bandung Kiwari
Kiwari d.
d. Melakukan Rapat koordinasi Tahunan manajemen risikoMelakukan Rapat koordinasi Tahunan manajemen risiko e.
e. Melakukan Melakukan pengawasan manajemen pengawasan manajemen risiko risiko rumah sakitrumah sakit f.
f. Membuat laporan kegiatan pengawasan setiap 6 bulanMembuat laporan kegiatan pengawasan setiap 6 bulan g.
g. MembuatMembuat FMEA (Failure Methode Effect Analysis) FMEA (Failure Methode Effect Analysis) h.
h. Membuat Kebijakan Strategi Manajemen RisikoMembuat Kebijakan Strategi Manajemen Risiko
BAB V BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1.
1. Sosialisasi kepada unit/instalasi tentang manajemen risiko.Sosialisasi kepada unit/instalasi tentang manajemen risiko.
2.
2. Membuat daftar risiko tiap unit/Instalasi.Membuat daftar risiko tiap unit/Instalasi.
3.
3. Melakukan Melakukan pendampingan pendampingan unit/ unit/ instalasi instalasi dalamdalam penyusunan manajemen risiko unit.
penyusunan manajemen risiko unit.
4.
4. Membuat risk register tahunan RSUD Bandung Kiwari.Membuat risk register tahunan RSUD Bandung Kiwari.
5.
5. Membuat peta risiko RSUD Bandung Kiwari.Membuat peta risiko RSUD Bandung Kiwari.
6.
6. Melakukan Melakukan koordinasi koordinasi dengan dengan unit/instalasi unit/instalasi dalamdalam pelaksanaan pengendalian risiko unit/instalasi.
pelaksanaan pengendalian risiko unit/instalasi.
7.
7. Melakukan koordinasi dengan komite PPI dan komite K3RS.Melakukan koordinasi dengan komite PPI dan komite K3RS.
8.
8. Melakukan pengawasan manajemen risiko bersama komiteMelakukan pengawasan manajemen risiko bersama komite PPI dan komite K3RS.
PPI dan komite K3RS.
9.
9. Membuat laporan pengawasan manajemen risiko terintegrasiMembuat laporan pengawasan manajemen risiko terintegrasi bersama komite PPI dan komite K3RS.
bersama komite PPI dan komite K3RS.
10.
10. Melakukan pendampingan dalam pemantauan manajemenMelakukan pendampingan dalam pemantauan manajemen risiko unit melalui supervisi rutin komite mutu rumah sakit.
risiko unit melalui supervisi rutin komite mutu rumah sakit.
11.
11. Membuat kebijakan strategis manajemen rumah sakit danMembuat kebijakan strategis manajemen rumah sakit dan menganalisa semua risiko yang ada untuk menentukan
menganalisa semua risiko yang ada untuk menentukan RiskRisk Priority Number (RPN).
Priority Number (RPN).
12.
12. Koordinasi dengan jajaran direksi untuk menentukan topikKoordinasi dengan jajaran direksi untuk menentukan topik FMEA sesuai dengan nilai
FMEA sesuai dengan nilai risk priority number (RPN).risk priority number (RPN).
13.
13. Melaksanakan rapat koordinasi dengan pihak terkait dalamMelaksanakan rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam pembuatan
pembuatan FMEA.FMEA.
14.
14. Melaksanakan hasilMelaksanakan hasil FMEA.FMEA.
BAB VI BAB VI SASARAN SASARAN 1.
1. Manajemen Risiko Manajemen Risiko terlaksana pada seterlaksana pada semua Unit / mua Unit / Instalasi Instalasi didi RSUD Bandung Kiwari.
RSUD Bandung Kiwari.
2.
2. Kejadian insiden dapat ditekan seminimalisir mungkinKejadian insiden dapat ditekan seminimalisir mungkin
N
NO O KKEEGGIIAATTAAN N JJAAN N FFEEB B MM AAR R AAPP R R MM EEI I JJUUNNI I JJUULLI I AAGGUUSST T SSEEPP T T OOKKT T NNOOV V DDEESS 1
1 SoSosialsialisasisasi i kepkepadada a unitunit/ins/instaltalasiasi tentang manaj
tentang manajemen emen risiko.risiko.
2 M
2 Me me mbbuuaat t ddaaffttaar r rri si si ki ko o tti ai app unit/Instalasi.
unit/Instalasi.
3
3 MelaMelakukan kukan ppendendampampingaingan n unitunit// i n s
i n st at al al as i s i dda la la m a m ppe n ye n yu su su nu na na n manajemen risiko unit.
manajemen risiko unit.
4
4 MemMembbuauat t risrisk k regregistister er tatahuhunannan RSUD Bandung Kiwari.
RSUD Bandung Kiwari.
5
5 Membuat pMembuat peta risiko RSUD eta risiko RSUD BandBandungung Kiwari.
Kiwari.
6 M e l
6 M e la ka ku ku ka n a n k ok ooor dr di n ai n as i s i dde n ge n ga na n unit/insta
unit/instalasi lasi dadalam pelaksanaalam pelaksanaann pengendalian risiko unit/instalasi.
pengendalian risiko unit/instalasi.
7
7 Melakukan Melakukan ppemantauaemantauan risiko un risiko unitnit d
dan an ppelakselaksanaanaan an ppengendengendaliaaliann risiko unit melalui supervisi komite risiko unit melalui supervisi komite mutu
mutu 8 Memb
8 Membuauat t lalappororan an ppemanemantatauauann mana
manajemen jemen risiko risiko setiasetiap p 6 6 bbulaulann diserahkan k
diserahkan k epadepada direktura direktur
N
NO O KKEEGGIIAATTAAN N JJAAN N FFEEB B MM AAR R AAPPR R MM EEI I JJUUNNI I JJUULLI I AAGGUUSST T SSEEPPT T OOKKT T NNOOV V DDEESS 9 M
9 Melaelakukukan kan kokooordrdin ain asi si dden gen ganan komite
komite PPI dPPI dan komite an komite K3RK3RS.S.
1
10 0 MMe le laakkuuk ak an n ppe ne nggaawwaassaann manajemen risiko bersama komite manajemen risiko bersama komite PPI dan komite K3RS.
PPI dan komite K3RS.
11
11 MembMembuat uat laplapororan an ppengaengawawasansan man
manajajemen emen risrisiko iko terterin tin tegregrasasii b
bersaersama ma kokomite mite PPPPI I ddan an kokomitemite K3RS.
K3RS.
12
12 MemMembbu au at t kebkebijaijakan kan ststrarategtegisis m a
m an an aj ej em e n m e n r ur um am ah h s as ak i t k i t dda na n menganalisa semua risiko yang ada menganalisa semua risiko yang ada un
untutuk k menentmenentukaukan n RRisk isk PrPrioriority ity Number (RPN).
Number (RPN).
13
13 KoKoordordinasi inasi ddengan engan jajajajaran ran ddireksiireksi un
untutuk k menentmenentukaukan n totoppic ic FMFMEEAA sesu
sesuai ai ddengaengan n nilanilai i risk risk pprioriority rity number (RPN).
number (RPN).
14
14 MelaMelaksaksanakanakan n raprapat at kookoordrdinasinasii d
de n ge n ga n a n ppi hi ha k a k t et er kr ka i t a i t dda la la ma m pembuatan FMEA.
pembuatan FMEA.
15
15 Melaksanakan hasil FMelaksanakan hasil FMEMEAA
BAB BAB VIIIVIII EVALUASI
EVALUASI PELAKSANAN PELAKSANAN KEGIATANKEGIATAN
adalah pemantauan rutin terhadap kinerja aktual proses adalah pemantauan rutin terhadap kinerja aktual proses manajemen risiko dibandingkan dengan rencana yang akan manajemen risiko dibandingkan dengan rencana yang akan dihasilkan. Reviu adalah peninjauan atau pengkajian berkala dihasilkan. Reviu adalah peninjauan atau pengkajian berkala atas kondisi saat ini dan dengan fokus tertentu.
atas kondisi saat ini dan dengan fokus tertentu.
Monitoring dan evaluasi merupakan bagian yang mendasar dan Monitoring dan evaluasi merupakan bagian yang mendasar dan sangat penting dalam proses manajemen risiko, terutama dalam sangat penting dalam proses manajemen risiko, terutama dalam proses manajemen risiko bagi keseluruhan organisasi.
proses manajemen risiko bagi keseluruhan organisasi.
Pelaksanaan monitoring dan reviu secara berkelanjutan Pelaksanaan monitoring dan reviu secara berkelanjutan bertujuan untuk memberikan jaminan yang wajar terhadap bertujuan untuk memberikan jaminan yang wajar terhadap pencapaian sasaran penerapan system manajemen risiko secara pencapaian sasaran penerapan system manajemen risiko secara keseluruhan.
keseluruhan.
Pelaksanaan monitoring dilaksanakan oleh komite mutu rumah Pelaksanaan monitoring dilaksanakan oleh komite mutu rumah sakit, komite K3RS dan komite PPI, hasil monitoring dilaporkan sakit, komite K3RS dan komite PPI, hasil monitoring dilaporkan kepada jajaran direksi RSUD Bandung Kiwari untuk ditindak kepada jajaran direksi RSUD Bandung Kiwari untuk ditindak lanjuti oleh unit/instalasi.
lanjuti oleh unit/instalasi.
Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berkala dalam Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berkala dalam waktu satu tahun.
waktu satu tahun.
BAB IX BAB IX
PENCATATAN DAN PELAPORAN PENCATATAN DAN PELAPORAN
b.
b. Pengisian tabel analisis risiko tiap unit/InstalasiPengisian tabel analisis risiko tiap unit/Instalasi c.
c. Pengisian analisis kecukupan pengendalian yang ada danPengisian analisis kecukupan pengendalian yang ada dan rencana kegiatan pengendalian tiap unit/Instalasi
rencana kegiatan pengendalian tiap unit/Instalasi d.
d. Pengisian profil risiko tiap unit/InstalasiPengisian profil risiko tiap unit/Instalasi e.
e. Pengisian tabel pemantauan pengendalian risiko tiapPengisian tabel pemantauan pengendalian risiko tiap unit/Instalasi
unit/Instalasi f.
f. Pelaporan pelaksanaanPelaporan pelaksanaan Failure Mode and effect AnalysisFailure Mode and effect Analysis (FMEA).
(FMEA).
g.
g. PembuatanPembuatan risk register risk register RSUD Bandung Kiwari RSUD Bandung Kiwari h.
h. Pembuatan Peta risiko RSUD Bandung KiwariPembuatan Peta risiko RSUD Bandung Kiwari