• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF SKRIPSI - repository.metrouniv.ac.id

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF SKRIPSI - repository.metrouniv.ac.id"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A-Match dapat meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman konsep IPS siswa kelas IV SD Negeri 02 Astomulyo Punggur Tahun Pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan aktivitas belajar dan pemahaman konsep dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif make-a-match pada IPS kelas IV SD Negeri 02 Astomulyo Punggur. Teknik pengumpulan data melalui observasi aktivitas siswa untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa, tes untuk mengetahui pemahaman konsep siswa dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A-Match aktivitas belajar siswa meningkat yang ditunjukkan dengan rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I sebesar 62,1% dan siklus II sebesar 62,1%. 82,8%, meningkat dari Siklus I ke Siklus II sebesar 20,7%.

Pemahaman konsep siswa meningkat setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A pass, hal ini terlihat dari peningkatan ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 51,61% dan siklus II sebesar 74,19%. Dari analisis data dapat diketahui bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe Maak A-pas dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPS.

Latar Belakang Masalah

Tingkat pemahaman dan kegairahan siswa terhadap kegiatan pembelajaran nampaknya masih rendah, hal ini dapat dilihat dari pengamatan peneliti. Upaya untuk meningkatkan tingkat aktivitas belajar siswa tidak lepas dari penggunaan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Berdasarkan data di atas dapat dijelaskan bahwa masih terdapat siswa yang tidak lulus hasil belajar sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan oleh guru mata pelajaran.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti melakukan uji coba untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dan pemahaman konsep siswa, meliputi pemahaman dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A-Match selama proses pembelajaran. Karena penggunaan metode pembelajaran ini dianggap relevan dengan permasalahan yang telah diuraikan di atas dalam rangka pemecahan masalah tersebut.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Apakah penggunaan metode pembelajaran Cooperative learning tipe Make A-pass dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran IPS kelas IV SD Negeri 02 Astomulyo Punggur tahun pelajaran.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian yang Relevan

Dini Lyfia Anggraini (1063235) Upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran kolaboratif Make A-Match pada mata pelajaran IPA bagi siswa IV. kelas di SD Pertiwi Teladan Metro. Pada penelitian pertama variabel terikatnya adalah aktivitas belajar dan hasil belajar siswa, sedangkan pada penelitian ini aktivitas belajar siswa dan pemahaman konsep menjadi variabel terikatnya. Menggunakan metode pembelajaran kolaboratif Make a Match untuk meningkatkan kreativitas siswa IPS IV. ke kelas MI Miftahul Huda Punggur Lampung Tengah.

5 Devi Kumalasari, “Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Make a Match Untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa IPS IV. kepada kelas MI Miftahul Huda Punggur Lampung Tengah, 2015, STAIN Jurai Siwo Metro. Peneliti dalam penelitian ini berharap dapat mengetahui lebih jauh tentang keefektifan metode “make a-match” sebagai konsep pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman konsep siswa kelas IV. kelas IPS di SD Negeri 02 Astomulyo Punggur.

KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

Jenis-jenis aktivitas dalam belajar

Kegiatan siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat, seperti yang biasa dilakukan di sekolah-sekolah tradisional. Kegiatan visual yang meliputi misalnya membaca, memperhatikan demonstrasi gambar, percobaan, karya orang lain.5 b. Kegiatan motorik yang meliputi antara lain: melakukan percobaan, membuat struktur, metode perbaikan, bermain, berkebun, beternak.

Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa dalam mengikuti mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif. Serta aktivitas mental berupa kemampuan melakukan percobaan terhadap materi yang dijelaskan atau penalaran/daya tanggap.

Indikator Aktivitas Belajar

Dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar siswa, diperlukan dorongan dan dukungan dari faktor internal dan eksternal. Kegiatan bertanya dalam proses belajar mengajar diperlukan ketika siswa belum memahami suatu konsep atau materi. Suasana belajar yang diharapkan adalah suasana yang mendukung pembelajaran (konduktif), bukan yang tidak membangkitkan semangat dan partisipasi siswa.

Pemahaan Konsep

  • Pengertian Pemahaman Konsep
  • Macam-macam Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep akan membantu siswa meringkas dan menyederhanakan informasi atau materi yang mereka terima dari guru dan akan meningkatkan efisiensi memori, komunikasi dan penggunaan waktu. Dengan demikian, pemahaman konsep yang terjadi dalam pembelajaran di kelas menjadi tanggung jawab masing-masing individu. Salah satu alternatif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan prestasi belajar siswa adalah dengan menerapkan teori belajar Bruner.

Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan pemahaman konsep dan kinerja siswa. Indikasi pemahaman konsep adalah siswa dapat mengungkapkan/menceritakan pengalaman belajarnya dengan gaya bahasanya sendiri.

Metode Pembelajaran

  • Metode Pembelajaran Cooperative Learning
  • Tipe Make A-Match
  • Ruang Lingkup Pembelajaran IPS

Metode pembelajaran merupakan pola yang dijadikan pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas dan tutorial. Metode pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur sistematis untuk mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Lorna Curran berpendapat dalam Miftahul Huda bahwa salah satu manfaat dari metode pembelajaran ini adalah “siswa menemukan pasangan saat belajar mengenal suatu konsep atau mata pelajaran dalam suasana yang menyenangkan sehingga menambah pengetahuan dan keterampilan siswa, hal itu membuat jenis pertandingan dapat dapat diterapkan di semua mata pelajaran dan kelas”.18 Hal yang harus dipersiapkan ketika pembelajaran dikembangkan dengan make a match adalah kartu.

Metode pembelajaran make a match adalah metode pembelajaran kelompok yang beranggotakan dua orang, setiap anggota kelompok tidak diketahui terlebih dahulu, tetapi dicari berdasarkan kesamaan pasangannya, misalnya pasangan soal dan. 31 Syafruddin Nursid, Metode pembelajaran yang menyadari keragaman individu peserta didik dalam kurikulum berbasis kompetensi, (Ciputata: Quantum education, 2005).

Hipotesis Penelitian

Ruang lingkup pengajaran IPS pada tingkat pendidikan dasar terbatas pada gejala dan masalah sosial yang dapat tercakup dalam ilmu geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar siswa.

Definisi Operasional Variabel

  • Variabel bebas
  • Variabel Terikat

Variabel dependen adalah “variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain”. Berdasarkan pemahaman tersebut maka variabel terikatnya adalah kegiatan pembelajaran dan pemahaman konsep siswa. Kegiatan belajar siswa harus dibangun agar siswa tidak pasif dalam proses belajar mengajar (kegiatan belajar mengajar). Apabila kegiatan pembelajaran dan pemahaman konsep siswa dapat terbangun dengan baik, maka hal ini akan mempengaruhi aspek kognitif atau tingkat pemahaman siswa (penerimaan materi).

Setting Penelitian

Lokasi ini dipilih sebagai lokasi penelitian dengan berbagai pertimbangan, antara lain pemahaman siswa terhadap konsep yang tidak terjadi secara optimal sesuai dengan tujuan pembelajaran, serta aktivitas siswa di kelas yang tidak menunjukkan kegiatan belajar yang akan mendorong siswa untuk belajar.

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Prosedur atau langkah penelitian yang dilakukan dibagi menjadi siklus kegiatan yang mengacu pada model yang dianut oleh Hopkins, dimana setiap siklus terdiri dari 4 kegiatan utama yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pada tahap implementasi, kegiatan yang akan dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe make-a-match terencana.

  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data
    • Analisis Kuantitatif
  • Indikator Keberhasilan
  • Hasil Penelitian
    • Deskripsi Lokasi Penelitian
    • Misi SDN 2 Astomulyo
    • Jenis Sarana yang dimiliki Sekolah Tabel 4.2.1
    • Ruang Kelas
    • WC dan Kamar Mandi 3
    • Deskripsi Data Hasil Penelitian
    • SIKLUS II
  • PEMBAHASAN
    • Analisis Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dengan Metode Pembelajaran Cooperative tipe Make A-Match Siklus I Dan II
    • Analisis Data Aktivitas Siswa Siklus I dan II dengan Metode pembelajaran Cooperative tipe Make A-Match
    • Analisis Data Pemahaman Konsep Siswa Siklus I dan II dengan Metode pembelajaran Cooperative tipe Make A-Match

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman konsep siswa kelas IV SD Negeri 2 Astomulyo Punggur pada mata pelajaran IPS tahun ajaran 2016/2017 dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif Make A. . Kegiatan akhir dari proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode Make A-Match dalam proses pembelajaran ini adalah guru dan siswa memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Proses pembelajaran pada siklus I dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A-Match aktivitas belajar siswa diamati menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh guru.

Data hasil tes pemahaman konsep siswa pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A-Match. Berikut hasil pemahaman konsep siswa terkait penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A-Match pada IPS kelas IV SD Negeri 2 Astomulyo Punggur mengenai materi masalah sosial, dengan tujuan. Hasil tes pemahaman konsep siswa pada kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A.

Analisis data hasil observasi aktivitas pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif Make A-Match Siklus I dan II. Pertumbuhan yang terjadi pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan walaupun tidak begitu signifikan yaitu masing-masing sebesar 6,75%, padahal peneliti yang bertindak sebagai subjek dalam penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A-Match mengalami peningkatan. membuat semua upaya mungkin. dalam proses pembelajaran. Analisis data aktivitas loop siswa I dan II dengan metode pembelajaran kooperatif Make A-Match metode pembelajaran kooperatif Make A-Match.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada saat menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A-Match meningkat pada kelas I dan II. siklus seperti yang ditunjukkan pada grafik di atas. Analisis data pemahaman konsep siswa Siklus I dan II menggunakan metode pembelajaran kooperatif Make A-Match. Terdapat pengaruh pembelajaran kolaboratif tipe Make A-Match terhadap aktivitas pembelajaran dan pemahaman konsep siswa Kelas IV IPS SD Negeri 2 Astomulyo Punggur Tahun Pelajaran.

Dari penjelasan di atas dapat dinyatakan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe Make A-Match dapat meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri2 Astomulyo Punggur tahun pelajaran 2016/2017. Dalam penelitian ini terbukti bahwa tingkat keefektifan penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe Make A-Match berpengaruh terhadap aktivitas pembelajaran dan pemahaman konsep siswa.

Tabel kisi-kisi lembar observasi aktivitas belajar siswa dalam proses  pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Astomulyo Punggur  dengan diterapkan model pembelajaran cooperative type make a-match
Tabel kisi-kisi lembar observasi aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Astomulyo Punggur dengan diterapkan model pembelajaran cooperative type make a-match

PENUTUP

Simpulan

Saran

  • Standar Kompetensi
  • Kompetensi Dasar
  • Indikator
  • Tujuan Pembelajaran
  • Metode Pembelajaran 1. Ceramah
  • Kegiatan Pembelajaran
  • Sumber dan Media Belajar
  • Penilaian

Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi kabupaten/kota dan provinsi. kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lainnya di daerah. dengan sumber daya alam dan potensi lainnya di daerah. Melakukan pengamatan tentang potensi sumber daya alam di daerah tersebut. sumber daya alam di lingkungan setempat. Tunjukkan lokasi sumber daya pertanian, kelautan, mineral dan energi serta sumber daya ruang angkasa.

Membuat laporan sederhana hasil observasi lokasi sumber daya alam tersebut 2.2. pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mendeskripsikan bentuk-bentuk kegiatan gotong royong. pengembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi dan pengalaman dengan penggunaannya. 98. . untuk mengambil risiko. kegiatan sosial budaya di daerah setempat.. menulis masalah sosial. . sepuluh/kota, provinsi).

Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi kabupaten/kota dan provinsi. Siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk produksi komunikasi dan transportasi masa lalu dan sekarang.

EVALUASI

TujuanPembelajaran

Mahasiswa dapat membandingkan/membandingkan jenis-jenis komunikasi dan teknologi produksi transportasi di masa lalu dan sekarang. Guru meminta siswa maju ke depan dan menjelaskan hasil diskusi pada kartu tanya jawab dengan pasangannya.

Sumber dan Media Belajar

Penilaian

KISI – KISI SOAL SIKLUS I

KISI – KISI SOAL SIKLUS II

SOAL SIKLUS I (Pre Test & Post Test )

Pada perkembangan teknologi produksi di masa lalu masih menggunakan tenaga manusia dan hewan, sedangkan dalam perkembangannya pada produksi saat ini.

SOAL SIKLUS II (Pre Test dan Post Test )

SOAL

Gambar

Tabel 2.1  Indikator Aktivitas
Tabel kisi-kisi lembar observasi aktivitas belajar siswa dalam proses  pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Astomulyo Punggur  dengan diterapkan model pembelajaran cooperative type make a-match

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Proses cooperative learning tipe make a match yang dapat meningkatkan minat belajar siswa sebagai berikut: (a)

Untuk itulah dalam penelitian ini akan diterapkan model cooperative learning type make a match (pembelajaran mencari pasangan) pada pembelajaran Matematika kelas IV

Observasi dilakukan kepada guru untuk melihat ketercapaian penggunaan model Cooperative Learning tipe Make a Match di dalam kelas dan juga dilakukan kepada siswa

Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan model cooperative learning type make a match dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING MELALUI TIPE MAKE – A MATCH DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS

Kesimpulan dari kelebihan dan kekurangan pembelajaran model Make A Match adalah bahwa kelebihannya dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, karena adanya unsur

Huda (2011: 135) adapun langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe make a match (mencari pasangan) adalah sebagai berikut. 1)

Cooperative Learning MAKE A MATCH dalam Pembelajaran Reading Comprehension di Kelas IV Sekolah Dasar.. Cooperative Learning : Theory, Research ang