Term Of Reference (TOR)
WORKSHOP SUSTAINABILITY (II)
“PENTINGNYA PENGELOLAAN AREAL BERNILAI KONSERVASI DAN BER- STOK KARBON TINGGI DI AREAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT”
Di Kabupaten Aceh Tamiang Aceh Tamiang | 26-27 Juni 2019
Pengantar
Sejak tahun 2010, berbagai organisasi non-pemerintah (LSM/Lembaga Swadaya Masyarakat) telah melakukan kampanye terkait produk minyak sawit di seluruh dunia. Mereka mengklaim bahwa produksi minyak sawit telah menyebabkan masalah lingkungan, sosial, dan ekonomi yang signifikan baik ditingkat lokal maupun global. LSM-LSM ini telah mendesak banyak merek barang (brands) konsumen besar yang menggunakan minyak sawit dalam produk mereka untuk berkomitmen mengambil tindakan untuk mengurangi dampak negatif, baik itu kehilangan hutan tropis, perusakan lahan gambut, atau praktik perburuhan yang tidak adil dan kerugian bagi masyarakat setempat. Hal ini menyebabkan pergeseran global menuju peningkatan kesadaran dan minat pada produk minyak sawit yang bersumber secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Menanggapi hal itu, banyak perusahaan telah menyatakan komitmen mereka terhadap rantai pasokan minyak sawit berkelanjutan melalui kebijakan No Deforestation, No Peat and No Exploitation (NDPE) yang terdefinisi dengan baik. Hingga saat ini, kebijakan NDPE telah diadopsi oleh ratusan merek dagang dunia yang menggunakan bahan baku dari produk kelapa sawit serta turunannya, selanjutnya disebut para brands/end buyer dan produser minyak sawit secara global seperti pabrik pengolahan produk kelapa sawit atau refinery. Kebijakan NDPE berlaku untuk seluruh rantai pasokan, terutama pemasok. Pemasok menjadi aktor penting dalam pelaksanaan praktik berkelanjutan karena mereka yang memproduksi bahan mentah untuk merek barang konsumen minyak sawit. Brands dan produser (refinery) ini bekerja secara kolaboratif dengan pemasok mereka (para pabrik dan kebun kelapa sawit) untuk memahami tantangan yang mereka alami dan membantu mereka dalam menerapkan praktik yang berkelanjutan sesuai dengan permintaan global.
Dengan menerapkan praktik yang berkelanjutan, pabrik dan perkebunan kelapa sawit akan mampu mengamankan daya saing mereka di pasar global.
Sejalan dengan trend global dan juga dalam rangka mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan (Sustainable development) yang sesuai dengan Visi Misi Daerah serta upaya untuk mendukung prakarsa inisiatif pengelolaan bentang alam (landscape) dan Pembangunan Hijau di Aceh Tamiang, khususnya pada aspek perlindungan terhadap areal bernilai konservasi tinggi, areal berhutan dan keanekaragaman hayati (No Deforestation). Pemerintah Daerah Aceh Tamiang bekerjasama dengan Earthworm Foundation (EF) dulunya dikenal dengan nama The Forest Trust (TFT) akan mengadakan “WORKSHOP SUSTAINABILITY (II),
PENTINGNYA PENGELOLAAN AREAL BERNILAI KONSERVASI DAN BER- STOK KARBON TINGGI DI AREAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
” untuk Para Perusahaan Perkebuanan Kelapa sawit di Aceh Tamiang. Workshop ini merupakan tindak lanjut dari Workshop sebelumnya yaitu “Workshop Sustainability dan Tools for Transformation-Self Assessment (T4T-SA)”.
Selain itu, Workshop ini juga dalam upaya mendukung pemenuhan perusahaan terhadap ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).Kegiatan Workshop ini akan membahas tentang pendekatan menggunakan HCV (High Conservation Area) atau Nilai Konservasi Tinggi (NKT) dan HCS (High Karbon Stok) atau Stok Karbon Tinggi (SKT) untuk pengelolaan bentang alam (landscape) yang berkelanjutan pada aspek perlindungan terhadap areal bernilai konservasi tinggi, areal berhutan dan keanekaragaman hayati (No Deforestation). Tema workshop ini merupakan salah satu isu terbesar dan rekomendasi dari hasil self assessment pada Workshop sebelumnya dimana para perusahaan perkebunan kelapa sawit dan khususnya para perusahaan yang memiliki areal berhutan yang tersisa atau cadangan areal yang belum dikelola, mereka belum mengetahui pendekatan seperti apa yang bisa mereka lakukan untuk mengelola dan mengkonservasi areal tersebut. Workshop ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan poengetahuan adanya pendekatan dengan HCV dan HCS dalam pengelolaan areal bernilai Konservasi tinggi atau areal berhutan di perkebunan kelapa sawit di Aceh Tamiang.
Tujuan
Workshop ini bertujuan untuk:
1. Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang Konsep dan Prinsip-prinsip HCV dan HCS.
2. Menjelaskan proses penilaian, pengelolaan dan pemantauan HCV dan HCS
3. Membantu perusahaan kelapa sawit di Aceh Tamiang dalam persiapan untuk pemenuhan sertifikasi ISPO yang bersifat mandatory (wajib) oleh Pemerintah.
Tempat & Lokasi
Hari & Tanggal : Rabu-Kamis, 26-27 Juni 2018
Waktu : 08.30 – Selesai WIB.
Lokasi : Aula Bappeda – Aceh Tamiang
Peserta
Peserta workshop adalah seluruh perusahaan kelapa sawit di Aceh Tamiang, dengan total sekitar 43 perusahaan kelapa sawit, yang masing-masing akan diwakili oleh satu personel teknis (staf Sustainability/HSE/ISPO/lingkungan/HCV) yang mengetahui informasi, data, dan bertanggung jawab terhadap penerapan praktek-praktek berkelanjutan (Khususnya pada aspek pengelolaan lingkungan). (Daftar undangan terlampir)
Metode dan Jadwal
Metode penyampaian materi berbasis metode pendekatan workshop-training yakni Experience Learning atau cara belajar berbasis pengalaman, pendekatan POD (pendidikan orang dewasa), alur proses pembelajaran kedua pendekatan tersebut meliputi proses mengajak peserta untuk : Mengalami, Merefleksi, Mengeneralisir dan Mempraktekkan.
Workshop ini akan menggunakan metode berikut:
Presentasi Interaktif
Narasumber akan menyajikan materi yang relevan. Para peserta juga didorong untuk memberikan umpan balik dan mengajukan pertanyaan mengenai materi presentasi.
Praktek & Case study
Para peserta akan diberikan praktek secara langsung berupa case study dan tata cara pembuatan template terkait.
Detail jadwal kegiatan workshop adalah sebagai berikut:
H1 – 26 Juni 2019
No. Waktu Agenda Kegiatan
1. 08.30-09.00 Pendaftaran dan kehadiran Registrasi
Mengisi daftar hadir
2. 09.00-10.00 Pembukaan MC memimpin sesi pembukaan
Pembacaan Ayat Suci Al Quran
Menyanyikan lagu kebangsaan
Laporan Ketua Pelaksana oleh Kepala Bappeda
Sambutan Bupati (sekaligus membuka acara)
Doa
Foto Bersama
3. 10.00-10.30 Coffee Break
4. 10.30-10.45 Pembacaan tata tertib workshop dengan kesepakatan
Oleh : L&K
5. 10.45.11.30 Laporan Hasil Workshop Sustainability dan T4T SA pada tahun 2018 serta Isu-isu utama pada aspek Keberlanjutan di Aceh Tamiang
Presentasi hasil Self Asessment ttg Isu-isu utama pada aspek Keberlanjutan di Aceh Tamiang serta rencana tindak lanjut
Oleh : EF
No. Waktu Agenda Kegiatan
6. 11.30-12.00 Keynote Speak :
“Pentingya Pengelolaan areal bernilai Konservasi dan ber-stok karbon tinggi (HCV & HCS Management) di dalam dan sekitar Areal Perkebunan kelapa Sawit”
Oleh : Golden Agri Resources (GAR), perwakilan perusahaan hilir (downstream)/buyer
7. 12.00-12.15 Wrap up, Ice Breaking Oleh : L&K
8. 12.15-13.30 ISHOMA ISHOMA
9. 13.30-15.00 Diskusi Panel ke-I :
Tema : “Pentingnya pengelolaan Areal Konservasi & Kawasan Lindung di dalam dan sekitar konsesi kebun kelapa sawit”
Materi pemahaman dan pengetahuan tentang Pentingnya pengelolaan Areal Konservasi & Kawasan Lindung di dalam dan sekitar konsesi kebun kelapa sawit (skala landscape)
Upaya-nya dengan menggunakan pendekatan penilaian HCV & HCS
Contoh kasus dan upaya yang sudah dilakukan
Oleh : Panelis I (EF), Panelis 2 (FKL), Panelis 3 (KEMPRA)
10. 15.00-15.30 Tanya Jawab
(Pada Diskusi Panel ke-I)
Oleh : L&K
11. 15.30-16.00 ISHOMA ISHOMA
16.00-17.00 Diskusi Panel ke-II :
Tema : “Implementasi Pentingnya pengelolaan Areal Konservasi &
Kawasan Lindung di dalam dan sekitar konsesi kebun kelapa sawit – Sharing Session”
Contoh kegiatan pengelolaan Areal Konservasi & Kawasan Lindung di dalam dan sekitar konsesi kebun kelapa sawit
Strategi dan tata cara pelaksanaan indentifikasi penilaian HCV & HCS di kebun
Tantangan & Hambatan
Manfaat
Oleh : Panelis I (PT SMART – Sinarmas Group), Panelis 2 (Minamas Group-Region Aceh Tamiang)
12. 17.00-17.30 Tanya Jawab
(Pada Diskusi Panel ke-II)
Oleh : L&K
13. 17.00-17.30 Wrap Up & Tindak lanjut Diskusi tentang Tata Waktu dan Rencana Training Indentifikasi, Pengelolaan dan Pematauan HCV – HCS pada hari ke -2
14. 17.30-selesai Penutupan H1 Oleh L&K
H2 – 27 Juni 2019
No. Waktu Agenda Kegiatan
1. 08.30-09.00 Pendaftaran dan kehadiran Registrasi
Mengisi daftar hadir 2. 09.00-09.45 Pembukaan + Wrap Up H1 Oleh : L&K
Wrap up H1
Penjelasan tentang Tata Waktu dan Rencana Training Indentifikasi, Pengelolaan dan Pematauan HCV – HCS pada hari ke -2
3. 09.45-10.00 Coffee Break
4 10.00-12.15 Penjelasan tentang cara penilaian HCV & HCS
Penjelasan tentang Penilaian HCV & HCS, baik secara individu atau teritegrasi (Indentifikasi)
Contoh pelaksanaan HCV/HCS di
perusahaan lokasl yang sudah melakukan
Oleh PT SMART Tbk & EF, Perwakilan Perusahaan Lokal
6. 12.15-13.30 ISHOMA ISHOMA
7. 13.30-15.30 Penjelasan tentang cara
Pengelolaan dan Pemantauan HCV
& HCS
Penjelasan tentang cara pengelolaan dan pemantauan HCV & HCS, baik secara individu atau teritegrasi (pembuatan Matriks, dll)
Contoh pelaksanaan HCV/HCS di
perusahaan lokasl yang sudah melakukan
Menggunakan case study atau contoh yang sudah ada
Role play sesuai Materi
Oleh PT SMART Tbk & EF, Perwakilan Perusahaan Lokal
10. 15.30-16.00 ISHOMA ISHOMA
16.00-16.30 Role Play ttg Pengelolaan dan Pematauan HCV & HCS (ice Breaking)
Oleh L&K
Sharing & Diskusi lanjutan
16.30-17.00 Wrap Up & Tindak lanjut Oleh L&K
11. 17.00-selesai Penutupan H1 Oleh L&K
Foto Bersama
Catatan : Untuk acara hari ke-2 ini ditujukan dan dikhususkan untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki areal berhutan, kawasan lindung, areal yang berpotensial sebagai areal bernilai konservasi tinggi dan ber- karbon stok tinggi.
Lampiran Daftar Undangan :
Stakeholder
Group Stakeholder
Speaker/
Pembicara
BAPPEDA KAB. ACEH TAMIANG
EARTHWORM FOUNDATION
FORUM KONSERVASI LEUSER (FKL)
GOLDEN AGRI RESOURCES (GAR), PERWAKILAN PERUSAHAAN HILIR/BUYER
PT SMART Tbk
PERWAKILAN PERUSAHAAN KELAPA SAWIT LOKAL
• LSM – KEMPRA
Pemerintah
BAPEDDA KAB. ACEH TAMIANG
DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KAB. ACEH TAMIANG
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KAB. ACEH TAMIANG
DINAS KEHUTANAN - UPTD KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH) WILAYAH III ACEH
BALAI KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM (BKSDA) – WILAYAH I ACEH
Stakeholder Terkait
MUSIM MAS
WILMAR
GAR
IDH
HAkA
PERWAKILAN FORUM PEMBANGUNAN HIJAU KAB. ACEH TAMIANG
Participants/
Peserta
1. PT. TRI AGRO PALMA 2. PT. BIMA DESA SAWITA 3. PT. SOCFINDO
4. PT. ENSEM SAWITA 5. PT. BUMI SAMA GANDA 6. PT SIMPANG KIRI PANTATION 7. PT ALUR GANTUNG
8. PT ANUGRAH SEKUMUR 9. PT BAHARI LESTARI 10. PT BAHRUNI 11. PT BETAMI 12. PT BUKIT SAFA
13. PT CIPTA TAMIANG MAKMUR
Stakeholder
Group Stakeholder
14. PT DARMA AGUNG
15. PT DESA JAYA ALUR JAMBU 16. PT DESA JAYA ALUR MERANTI 17. PT DHARMA SAWITA
18. PT MESTIKA PRIMA LESTARI INDAH (PT PMLI) 19. PT MITRA TAMIANG UTAMA
20. PT NILAM WANGI 21. PT PARASAWITA 22. PT PATI SARI 23. PT.PD PATI
24. PT PERKEBUNAN NUSANTARA I (SEMENTOK) 25. PT PERKEBUNAN NUSANTARA I (P.TIGA) 26. PT PPP
27. PT PUGA RAYA 28. PT RAPALA
29. PT RONGOH MAS LESTARI 30. PT SAUDARA ADHI MEGAH 31. PT SEMADAM
32. PT SINAR JAYA SAWIT MAKMUR 33. PT SINAR KALOY PERKASA 34. PT SISIRAU
35. PT SOCFINDO 36. PT SRI KUALA 37. PT SUMBER ASIH 38. PT SURYA MATA IE
39. PT TANJUNG RAYA BENDAHARA 40. PT TANJUNG RAYA BENDAHARA II 41. PT TENGGULON RAYA
42. PT WAJAR CORP 43. PT. KWARTA PATI