DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jln. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. VII.B Telp/Fax. (021) 5262643, (Direct), 5255733 (Ext.550-554) Jakarta Selatan – Indonesia 12950
KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR : KEP.224/LATTAS/VIII/2006
TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka implementasi program pelatihan berbasis kompetensi diperlukan modul pelatihan berbasis kompetensi;
b. bahwa dalam pelaksanaan penyusunan modul pelatihan diperlukan Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan huruf b perlu ditetapkan Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi dengan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3648);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4408);
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep.227/MEN/2003 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia jo. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 69/MEN/V/2004 tentang Perubahan Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 227/MEN/2003 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.14/MEN/VII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Menetapkan :
KESATU : Menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas tentang Pedoman Penyusunan Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini.
KEDUA : Pedoman sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU sebagai acuan bagi lembaga pelatihan kerja dalam penyusunan program pelatihan berbasis kompetensi.
KETIGA : Peraturan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 29 Agustus 2006 DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
IR. BESAR SETYOKO, MM NIP.160031190
KATA PENGANTAR
Sebagai bagian dari pada kelengkapan perangkat lunak pelatihan selain program/kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) masih diperlukan perangkat lunak lain yang sangat menentukan dalam keberhasilan pelaksanaan program pelatihan yaitu dalam bentuk modul pelatihan yang representatif sebagai bahan ajar.
Adapun tujuan dari penyusunan Pedoman Penyusunan Modul PBK ini adalah sebagai bahan acuan bagi pembina teknis dalam memberikan informasi tentang tata cara penyusunan modul PBK kepada penyusun modul. Sedangkan bagi penyusun modul pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan tentang tata cara penyusun modul.
Kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam penyusunan Pedoman Penyusun Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi ini disampaikan terima kasih.
Semoga pedoman ini dapat berguna untuk menunjang proses penyusunan modul PBK di Lembaga Diklat Profesi (LDP).
Jakarta, 29 Agustus 2006 DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
IR. BESAR SETYOKO, MM NIP. 160031190
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH iv
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
1
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG
...
1
B. TUJUAN DAN SASARAN
...
1
C. DASAR HUKUM
...
2
D. PENGERTIAN-PENGERTIAN
...
2
BAB II TATA CARA PENYUSUNAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
4
A. Keanggotaan Tim Penyusun
4
B. Tahapan Penyusunan
5
BAB III PENYUSUNAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI 8
A. Struktur Format Modul PBK 8
B. Format Buku Informasi
9
C. Format Buku Kerja
15
D. Format Buku Penilaian
19 BAB IV PENUTUP
23
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
1. SKKNI = Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia 2. LSP = Lembaga Sertifikasi Profesi
3. Stakeholder = Pemangku Kepentingan
4. BNSP = Badan Nasional Sertifikasi Profesi
5. KKNI = Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia 6. LDP = Lembaga Diklat Profesi
7. LPK = Lembaga Pelatihan Kerja
8. KBLUI = Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 9. KJI = Klasifikasi Jabatan Indonesia
10. KJN = Klasifikasi Jabatan Nasional
11. RMCS = Regional Model Competency Standard 12. PBK = Pelatihan Berbasis Kompetensi
13. OJT = On the Job Training 14. KUK = Kriteria Unjuk Kerja
15. RCC = Recognition of Current Competency (Pengakuan Kompetensi Terkini)
LAMPIRAN : Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
Nomor : KEP.224/LATTAS/VIII/2006 Tanggal : 29 Agustus 2006
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelatihan kerja yang dilaksanakan oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) diarahkan untuk menghasilkan lulusan pelatihan yang kompeten, sesuai dengan kebutuhan pasar kerja/pengguna jasa tenaga kerja, baik di dalam maupun di luar negeri. Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (Competency Based Training) harus mengacu pada Standar Kompetensi Kerja.
Untuk memenuhi kebutuhan LPK dalam penyusunan materi pelatihan kerja yang berbentuk Modul PBK dengan format yang sesuai dengan kriteria agar mudah dipahami oleh Instruktur dan peserta pelatihan sebagai salah satu media pembelajaran, maka perlu disusun Pedoman Penyusunan Modul PBK. Pedoman ini diharapkan dapat dijadikan acuan oleh LPK.
Modul PBK terdiri atas 3 (tiga) buku petunjuk, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja, dan Buku Penilaian, sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaannya dan menjadi referensi modul pelatihan kerja di LPK.
B. TUJUAN DAN SASARAN
1. TUJUAN
Tujuan Pedoman Penyusunan Modul PBK adalah sebagai acuan bagi pengelola LPK sehingga dapat tersusun modul yang memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
2. SASARAN
Sasaran Pedoman Penyusunan Modul PBK adalah agar tercapai penyusunan modul PBK di berbagai LPK untuk masing-masing sektor/sub sektor lapangan usaha/pekerja (kejuruan program pelatihan) dalam upaya mendukung kelancaran PBK.
C. DASAR HUKUM
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3648);
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4455);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4408);
4. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep.227/MEN/2003 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia jo. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 69/MEN/V/2004 tentang Perubahan Lampiran Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 227/MEN/2003 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Kep.229/
MEN/2003 tentang Tata Cara Perizinan dan Pendaftaran Lembaga Pelatihan Kerja.
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.14/
MEN/VII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
D. PENGERTIAN-PENGERTIAN
1. Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) adalah Instansi Pemerintah, badan hukum, swasta, atau perorangan yang memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan latihan kerja/pendidikan dan pelatihan.
2. Program Pelatihan Kerja adalah keseluruhan isi pelatihan yang tersusun secara sistimatis dan memuat tentang kompetensi yang ingin dicapai, materi pelatihan teori dan praktek, jangka waktu pelatihan, metode dan sarana pelatihan serta evaluasi dan penetapan kelulusan peserta pelatihan.
3. Kompetensi Kerja adalah kemampuan setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
4. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-udangan yang berlaku.
5. Modul Pelatihan adalah uraian materi pelatihan yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi dengan menggunakan PBK sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai ditempat kerja. Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu : Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian.
6. Buku Informasi adalah sumber untuk pelatihan kerja bagi peserta pelatihan program PBK yang berisi informasi yang dibutuhkan oleh para pihak sebelum melaksanakan praktek kerja di LPK/perusahaan.
7. Buku Kerja adalah panduan kerja yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam pelatihan klasikal maupun mandiri.
8. Buku Penilaian adalah panduan penilaian yang digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan.
9. Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang Instruktur dan peserta pelatihannya lebih dari satu.
10. Pelatihan Individual/Mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Modul PBK dapat disusun oleh perorangan atau kelompok yang selanjutnya akan divalidasi oleh suatu Tim Penyusun yang melibatkan wakil-wakil dari unsur pemangku kepentingan (stakeholders), antara lain Instruktur, wakil industri/
pengguna tenaga kerja, pakar yang profesional di bidangnya.
Penyusunan Modul PBK diawali dengan penyiapan draft modul yang berdasarkan unit kompetensi yang dipilih sesuai kebutuhan program pelatihan yang mengacu pada silabus dari setiap unit atau elemen kompetensi yang dipilih.
A. Keanggotaan Tim Penyusun
Anggota Tim Penyusun Modul PBK yang akan dibentuk, unsur-unsurnya terdiri atas :
1. Lembaga Pelatihan Kerja Swasta 2. Lembaga Pelatihan Kerja Pemerintah 3. Asosiasi Perusahaan/Industri
4. Asosiasi Profesi
5. Pakar/Ahli/Praktisi dibidangnya 6. Instansi/Dinas Teknis terkait.
Susunan Tim Penyusun Modul PBK terdiri atas : 1. Narasumber
2. Ketua 3. Sekretaris 4. Anggota
Tugas Tim Validasi adalah sebagai berikut : - Nara Sumber :
Bertugas memberikan narasi tata cara penyusunan modul PBK yang baik dan benar dengan mengacu pada Pedoman Penyusunan Modul PBK dan SKKNI kepada Tim Kerja.
- Ketua :
Bertanggung jawab kepada Kepala LPK atas tersusunnya modul PBK dengan baik dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan kebenaran modul kepada publik.
- Sekretaris :
Bertugas membantu kelancaran administrasi dan teknis dalam rangka penyusunan modul PBK dan bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penyusun.
- Anggota :
Bertugas menyusun draft modul PBK, membahas draft modul PBK dan memfinalisasi draf modul PBK yang mengacu unit kompetensi pada SKKNI sesuai arahan Nara Sumber dan bertanggung jawab kepada Ketua Tim Penyusun.
B. Tahapan Penyusunan 1. Persiapan
a. Pengumpulan data :
Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer maupun sekunder. Data primer diperoleh dengan survey langsung ke lapangan (industri/pasar kerja) yang berkaitan dengan judul modul (unit-unit kompetensi) apa yang urgent dibutuhkan oleh industri/pasar kerja dengan mengacu pada SKKNI. Data sekunder diperoleh melalui studi litelatur/kepustakaan (buku- buku referensi untuk materi pelatihan) yang terkait dengan judul modul, baik yang dimiliki perusahaan, LPK, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), maupun modul-modul yang sudah ada.
b. Pengolahan/analisis data :
Pengolahan/analisis data dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan dan dianalisis untuk keperluan penyusunan modul PBK dengan melibatkan unsur dari LPK, dunia industri/
pengguna jasa tenaga kerja, dan LSP terkait.
c. Adopsi dan adaptasi modul sejenis yang dimiliki LPK.
Adopsi dan adaptasi modul sejenis yang dimiliki dan diaplikasikan oleh LPK-LPK baik dalam maupun luar negeri.
d. Inovasi dan Revisi Modul yang sudah ada :
Inovasi dan revisi modul yang sudah ada dilakukan untuk menyesuaikan dengan perubahan/revisi unit kompetensi pada SKKNI, sehingga diperoleh modul PBK yang mengacu pada SKKNI dan permintaan kebutuhan, sebab antara modul dengan SKKN merupakan standar baku yang dinamis sifatnya.
2. Penyusunan Draft
Setelah data dianalisis, maka disusun draft sesuai dengan struktur format modul PBK yang terdiri atas 3 (tiga) buku petunjuk, yaitu : 1. Format buku Informasi
2. Format buku kerja 3. Format buku penilaian
Setelah draft modul disusun selanjutnya dibahas dan disempurnakan untuk siap diuji cobakan pada lingkup terbatas.
3. Uji coba Draft Modul
Untuk mengetahui kelayakan modul yang telah disusun, maka perlu dilakukan uji coba dengan cara mengaplikasikan modul terhadap peserta pelatihan di beberapa LPK untuk memperoleh umpan balik guna penyempurnaan modul lebih lanjut.
Dalam mengaplikasikan modul tersebut :
a. Modul digunakan oleh peserta pelatihan dalam proses pencapaian unit kompetensi.
b. Setelah menggunakan modul tersebut peserta pelatihan dan instruktur diminta memberikan tanggapan meliputi aspek bahasa, kedalaman dan keluasan materi, sistematika isi modul, visualisasi grafis yang diperlukan, kesesuaian materi dengan unit/elemen kompetensi, kesesuaian antara Buku Informasi, Buku Kerja, dan Buku Penilaian.
4. Validasi
Validasi merupakan proses pensahihan setelah melalui serangkaian uji coba, dan dilakukan perbaikan atas dasar masukan dari peserta serta instruktur yang menggunakan modul tersebut . Modul yang dinilai sudah Valid maka siap untuk digandakan sebagai bahan untuk diseminasi.
5. Diseminasi
Diseminasi Modul PBK yang telah divalidasi dapat dilakukan melalui kegiatan Workshop , seminar, Semiloka dan Bimbingan Teknis.
BAB III
PENYUSUNAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
Penyusunan modul PBK merupakan pendekatan yang menjelaskan tentang spesifikasi masing-masing unti kompetensi dari SKKNI yang dibutuhkan untuk persyaratan pelaksanaan tugas ditempat kerja berdasarkan kebutuhan indutri atau pasar kerja, kredibilitas, kepercayaan dan peningkatan pekerjaan sebagai fungsi perlindungan masyarakat.
Unit-unit Kompetensi dari bakuan Standar Kompetensi ini akan lebih mudah dipahami oleh peserta program pelatihan apabila telah disusun dengan baik dan benar sesuai pedoman penyusunan modul dengan satu struktur Format Modul PBK yang seragam.
A. Struktur Format Modul PBK
Struktur Format untuk menyusun modul PBK terdiri atas 3 (tiga) buku petunjuk, yaitu :
1. Buku Informasi 2. Buku Kerja 3. Buku Penilaian
Ketiga buku Petunjuk tersebut diatas satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan menjadi referensi modul Pelatihan Kerja. Modul PBK menggunakan pendekatan PBK sebagai pendekatan individual (kemandirian) untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai di tempat kerja.
PBK memfokuskan pada pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja seseorang yang harus dimiliki di tempat kerja, yaitu pada pencapaian keterampilan/hasil pelatihan (output dan outcome) dan bukan pada berapa lama waktu latihan yang dibutuhkan (target jam pelatihan) untuk mengikuti program pelatihan di LPK.
Modul PBK adalah sebagai bagian dari perangkat Program PBK yang disusun berdasarkan SKKNI. SKKNI merupakan rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Kumpulan unit-unit kompentensi sebagai persyaratan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang telah disepakati melalui konvensi nasional dan diakui secara Nasional dan/atau Internasional untuk penanganan perbaikan dibidang industri dan jasa.
Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian, formatnya terdiri atas : 1. Cover Modul
2. Kata Pengantar 3. Daftar Isi
Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang format masing-masing Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian sehingga memudahkan penyusunan Modul PBK.
B. Format Buku Informasi
Buku Informasi adalah sumber untuk pelatihan peserta program pelatihan yang berisi informasi yang dibutuhkan oleh para pihak sebelum melaksanakan praktek kerja di LPK/Perusahaan.
Buku Informasi terdiri atas : 1. Cover Modul
Cover Modul dapat dicantumkan kalimat-kalimat sebagai berikut : a. Materi PBK:
(Sektor/Sub Sektor/Golongan Lapangan Usaha) b. Judul Modul dan Kode Modul
(Unit Kompetensi dan Kode Unit ) c. Nama dan alamat Instansi/Lembaga :
(Penyusun Modul) 2. Kata Pengantar, berisi:
- Kata pengantar memuat informasi tentang modul untuk dipakai sebagai acuan peserta pelatihan selama mengikuti paket pelatihan berbasis kompetensi.
- Kata pengantar dari Pimpinan Instansi/Lembaga Penyusun Modul
3. Daftar Isi :
BAB I PENGANTAR 1.1 Konsep Dasar PBK
 Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?
 Apakah artinya menjadi kompeten di tempat kerja?
Sub bab ini menjelaskan konsep PBK agar dapat melakukan pekerjaan sesuai standar kompetensi.
1.2 Penjelasan Modul
Sub bab ini memuat penjelasan tentang:
 Desain modul
 Isi Modul (buku informasi, buku Kerja dan buku penilaian)
 Pelaksanaan Modul
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
Sub bab ini menjelaskan tentang kompetensi yang telah dimiliki untuk dapat mengajukan Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC).
1.4 Pengertian-pengertian istilah Sub bab ini terdiri dari:
 Pengertian profesi
 Standardisasi
 Penilaian/Uji Kompetensi
 Pelatihan
 Kompetensi
 Standar Kompetensi
 Sertifikat Kompetensi BAB II STANDAR KOMPETENSI 2.1 Peta Paket Pelatihan
Sub bab ini memberikan gambaran berapa unit kompetensi yang harus dipelajari untuk jenjang tertentu.
2.2 Pengertian Unit Standar Sub bab ini berisi:
 Pengertian tentang unit standar kompetensi
 Unit kompetensi yang akan dipelajari
 Durasi waktu
 Kesempatan untuk mencapai kompetensi 2.3 Unit Kompetensi yang dipelajari
Sub bab ini memuat standar kompetensi yang diharapakan bagi peserta pelatihan.
2.3.1 Judul Unit
Berisi judul unit kompetensi sesuai dengan SKKNI pada sektornya.
2.3.2 Kode Unit
Berisi kode unit kompetensi sesuai SKKNI.
2.3.3 Deskripsi Unit
Sub bab ini menjelaskan identifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu.
2.3.4 Elemen Kompetensi
Berisi elemen-elemen kompetensi yang harus dikuasai dalam unit kompetensi sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja
Masing-masing elemen kompetensi memiliki Kriteria Unjuk Kerja (KUK) sesuai Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
2.3.6 Batasan Variabel
Sub bab ini menjelaskan batasan-batasan variabel yang termuat dalam elemen kompetensi dan KUK.
2.3.7 Panduan Penilaian
Sub bab ini menjelaskan bagaimana cara melakukan penilaian unit kompetensi yang meliputi tugas tertulis dan tugas praktek.
2.3.8. Kompetensi Kunci
Berisi 7 Kompetensi kunci beserta level/tingkatan pada masing-masing kompetensi kunci.
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 3.1 Strategi Pelatihan
Berisi:
 Persiapan/perencanaan
 Permulaan dari proses pembelajaran
 Pengamatan dari tugas praktik
 Implementasi
 Penilaian 3.2 Metode Pelatihan
Sub bab ini memberikan penjelasan tentang:
 Belajar secara mandiri
 Belajar berkelompok
 Belajar terstruktur BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI
Berisi materi yang harus dipelajari untuk mencapai kompetensi pada unit yang bersangkutan.
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia:
- Pelatih - Penilai
- Teman kerja/sesama teman pelatihan 5.2. Sumber-sumber perpustakaan
- Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan.
5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan :
- Daftar Peralatan/Mesin yang digunakan - Daftar Bahan yang digunakan
4. Format Modul Buku Informasi
a. Format Cover Modul Buku Informasi
Logo LPK
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi ...
BUKU INFORMASI
Nama Instansi/Lembaga ...
...
Judul Modul (Unit Kompetensi)
Kode Modul :
b. Format Halaman Buku Informasi : 1 s/d n
Materi Pelatihan Berbasis kompetensi
... Kode Modul
...
Judul Modul :
Buku Informasi Versi : tgl ...-bln...-th ... Halaman : .. dari ..
C. Format Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan mandiri/individual Peserta Pelatihan yang belum memenuhi modul unit kompetensi dapat mengulang.
Buku Kerja ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
1. Kegiatan-kegiatan yang membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi
2. Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian kemampuan/keterampilan peserta pelatihan
3. Kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
4. Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja
Buku Kerja terdiri atas : 1. Cover Modul
- Bahan Pelatihan Nasional (sektor/sub sektor/golongan lapisan usaha) - Judul Modul dan Kode Modul (unit Kompetensi dan Kode Unit)
- Nama Instansi/Lembaga 2. Daftar Isi
BAB I : STANDAR KOMPETENSI 1.1. Judul Unit Kompetensi 1.2. Kode Unit
1.3. Deskripsi Unit 1.4. Kemampuan awal
1.5. Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja 1.6. Batasan Variabel
1.7. Panduan Penilaian 1.8. Kompetensi Kunci BAB II : TAHAPAN BELAJAR
- Langkah-langkah/ Tahapan Belajar
BAB. III : TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA 3.1 Tugas Tertulis
3.2 Lembar Pemeriksaan Tugas Tertulis 3.3 Tugas Unjuk Kerja
3.4 Lembar Pemeriksaan Tugas Unjuk Kerja 3.5 Daftar Cek Unjuk Kerja
Buku-buku Referensi untuk bahan pelatihan yang telah direkomendasikan :
- Data Buku Manual
- Data Buku Pendukung Teori
3. Format Modul Buku Kerja
a. Format Cover Modul Buku Kerja
LOGO
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi ...
BUKU KERJA
Nama Instansi/Lembaga ...
...
Judul Modul (Unit Kompetensi)
Kode Modul :
b. Format Halaman Buku Kerja : 1 s/d n
Materi Pelatihan Berbasis kompetensi
... Kode Modul
...
Judul Modul :
Buku Kerja Versi : tgl ...-bln...-th ... Halaman : .. dari ..
D. Format Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada buku kerja dan berisi :
1. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai persyaratan kemampuan
2. Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian kemampuan/
keterampilan peserta pelatihan
3. Sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai kemampuan/keterampilan
4. Semua jawaban/tanggapan pada setiap pertanyaan yang diisikan pada buku kerja
5. Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek 6. Catatan pencapaian kemampuan/keterampilan peserta pelatihan
Buku Penilaian terdiri atas:
1. Cover Modul:
- Bahan Pelatihan Nasional (sektor/sub sektor/golongan lapangan usaha)
- Judul Modul dan Kode Modul (unit kompetensi dan kode Unit) - Nama Instansi/Lembaga
2. Daftar Isi :
BAB I : KONSEP PENILAIAN
1.1. Bagaimana Instruktur akan menilai.
Sub bab ini mengemukakan pendekatan penilaian yang akan digunakan, dan tempat pengumpulan bukti.
1.2. Tipe Penilaian.
Sub Bab ini menjelaskan metode penilaian yang akan dilakukan baik untuk menguji aspek pengetahuan maupun aspek unjuk kerjanya.
BAB II : PELAKSANAAN PENILAIAN
2.1. Kunci Jawaban Tugas-Tugas Teori.
Sub bab ini terdiri atas jawaban-jawaban yang benar dari setiap tugas teori yang ada pada buku kerja.
2.2. Daftar Check Unjuk Kerja (Praktek)
Sub bab ini memuat daftar check untuk setiap tugas- tugas praktek sebagai sarana ”self check” / penilaian sendiri bagi peserta pelatihan.
LEMBAR PENILAIAN :
Memuat Keputusan apakah peserta pelatihan dinyatakan kompeten/
belum kompoten, yang harus ditanda tangani oleh kedua belah pihak, instruktur maupin peserta pelatihan.
Buku-buku Referensi untuk bahan pelatihan yang telah direkomendasikan :
- Data Buku Manual
- Data Buku Pendukung Teori
3. Format Modul Buku Penilaian
a. Format Cover Modul Buku Penilaian:
Logo LPK
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi ...
BUKU PENILAIAN
Nama Instansi/Lembaga ...
...
Judul Modul (Unit Kompetensi)
Kode Modul :
b. Format Halaman Buku Penilaian 1 s/d n
Materi Pelatihan Berbasis kompetensi
... Kode Modul
...
Judul Modul :
Buku Penilaian Versi : tgl ...-bln...-th ... Halaman : .. dari ..
BAB IV PENUTUP
Upaya pengembangan program pelatihan dengan menggunakan modul PBK untuk menyesuaikan kualifikasi kompetensi lulusan LPK dengan kebutuhan pasar kerja/industri dan pengguna jasa tenaga kerja baik di dalam maupun luar negeri perlu secara terus menerus dilakukan oleh berbagai pihak terkait. Modul PBK yang disusun oleh LPK sifatnya dinamis dan secara periodik perlu dikaji dan disesuaikan dengan perkembangan pasar kerja/industri dan IPTEK dan mengacu pada SKKNI perlu terus dikembangkan.
Pedoman penyusunan Modul PBK ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh LPK untuk mendorong para instruktur meningkatkan kualitas pelatihan kerjanya agar sesuai dengan permintaan masyarakat.