• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAJARI TENTANG MAKALAH (EJAAN)

Nur Aeni

Academic year: 2023

Membagikan "PELAJARI TENTANG MAKALAH (EJAAN)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

(EJAAN)

DI SUSUN OLEH : OLEH KELOMPOK 1 :

HIKKY PERDINAND

MONALISA MASSIRINNA

BRADLINE ADELITA

ANDINI NURAINI FEBRIANA

HIKMACAHYANI

BAHASA INDONESIA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU-ILMU SOSIAL UNIVERSITAS FAJAR

MAKASSAR 2022

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat-nya sehingga kita bisa menyelesaikan makalah ini yaitu “EJAAN”.

Penulisan makalah ini merupakan sebuah tugas dari dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Tujuan di berikannya tugas ini ialah untuk menambah wawasan dan pengetahuan terutama mengenai tentang Bahasa Indonesia. Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam perbaikan Makalah ini. Dengan di buatnya makalah ini kami mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. RUMUSAN MASALAH ... 1

C. TUJUAN PENULISAN ... 1

BAB II... 2

PEMBAHASAN ... 2

A. LANDASAN TEORI ... 2

B. SEJARAH SINGKAT EJAAN BAHASA INDONESIA ... 2

C. ATURAN PENULISAN HURUF ... 6

BAB III ... 13

PENUTUP ... 13

A. KESIMPULAN ... 13

B. KRITIK DAN SARAN ... 13

DAFTAR PUSTAKA ... 14

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Banyak diantara kita yang masih banyak menggunakan kata dan susukan kalimat yang masih salah dalam beberapa forum. Ada saatnya kita menggunakan kalimat-kalimat baku, dan ada saatnya pula kita menggunakan kalimat nonbaku.

Hal ini perlu untuk diperhatikan. Ketika penggunaan kalimat telah sesuai namun penggunaan ejaannya masih belum benar, ini dapat mengakibatkan kesalahpahaman, atau bahkan informasi yang hendak disampaikan tidak dapat diterima dengan baik oleh pendengar. Ejaan sangat diperlukan, baik untuk komunikasi secara lisan atau bahkan tulisan.

Sehingga apa yang telah ada pada masyarakat umumnya, perlahan pemahaman ejaan yang digunakan diperhatikan dan diperbaiki dari keadaan semula yang mungkin terjadi kesalahan dalam pemakaiannya.

B. RUMUSAN MASALAH Apa yang disebut dengan ejaan?

Bagaimana sejarah singkat ejaan Bahasa Indonesia?

Bagaimana aturan-aturan penulisan huruf?

C. TUJUAN PENULISAN

Untuk mendeskripsikan pengertian ejaan.

Untuk menjelaskan sejarah singkat ejaan.

Untuk menerangkan aturan-aturan penulisan huruf.

(5)

2 BAB II PEMBAHASAN A. LANDASAN TEORI

Ejaan merupakan penggambaran lambang-lambang bunyi ajaran dan interelasi antar lambang dalam suatu bahasa. Ejaan mengalami tahap perkembangan, sebelum Ejaan Yang Disempurnakan, ejaan telah mengalami perubahan berulang kali, yaitu yang pertama Ejaan Van Ophuysen pada tahun 1901, kemudian Ejaan Republik (Soewandi) pada tahun 1997, baru kemudian Ejaan Yang Disempurnakan yang diresmikan pada tanggal 16 Agustus 1972.

B. SEJARAH SINGKAT EJAAN BAHASA INDONESIA

Ejaan ditinjau dari dua segi, meliputi segi khusus dan segi umum. Secara khusus, ejaan dapat diartikan sebagai perlambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa huruf demi huruf maupun huruf yang telah disusun menjadi kata, kelompok kata atau kalimat. Secara umum, ejaan berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur perlambangan bunyi

 Ejaan Van Ophuysen

Ejaan Van Ophuysen ditetapkan pada tahun 1901 dan diterbitkan dalam sebuah buku Kitab Logat Melajoe, dan mulai berlaku. Ejaan tersebut disusun oleh Ch.A.Van Ophuysen, yang dibantu oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Sebelum ejaan ini dituliskan oleh penulis, pada umumnya memiliki aturan sendiri dan sangat beragam dalam menuliskan konsonan, vokal, kata, kalimat, dan tanda baca. Terbitnya Ejaan Van Ophuysen sedikit banyak mengurangi kekacauan ejaan yang terjadi pada masa itu.

Beberapa hal yang cukup menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen antara lain sebagai berikut:

Huruf “y” ditulis dengan “j”

Contoh: Contoh:

(6)

3

Sayang – Sajang Jakarta – Djakarta

Yakin – Jakin Raja – Radja

Saya – Saja Jalan – Djalan

Huruf “u” ditulis dengan “oe” Huruf “c” ditulis dengan “tj”

Contoh: Contoh:

Umum – Oemoem Pacar – Patjar

Sempurna - Sempoerna Cara – Tjara Huruf “k” ditulis dengan ( ‘ ) Curang – Tjurang

Contoh: Contoh:

Rakyat – Ra’yat Sayang – Sajang

Bapak – Bapa’ Yakin – Jakin

Rusak – Rusa’ Saya – Saja

Huruf “j” ditulis dengan “dj” Huruf “u” ditulis dengan “oe”

 Ejaan Republik (Ejaan Soewandi)

Ejaan Republik disusun oleh Mr.Soewandi. Penyusunan ini dimaksudkan untuk menyempurnakan Ejaan Van Ophuysen dan diresmikan dan ditetapkan berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 264/Bhg.A, tanggal 19 Maret 1947 dan diresmikan dengan nama Ejaan Republik.

Gabungan huruf oe dalam Ejaan Van Ophuysen diganti dengan u dalam Ejaan Republik.

Bunyi hamzah (‘) dalam Ejaan Van Ophuysen diganti dengan k dalam Ejaan Republik.

Kata ulang boleh ditandai dengan angka dua dalam Ejaan Republik.

Huruf e taling dan pepet dalam Ejaan Republik tidak dibedakan.

Tanda trema (“) dalam Ejaan Van Ophuysen dihilangkan dalam Ejaan Republik.

(7)

4

Van Ophuysen Republik

Oemoer Ma’loem Rata-rata ẽkor

Umur Maklum

Rata2,Rata-rata ekor

 Ejaan Yang Disempurnakan

Ejaan Yang disempurnakan (EYD) diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto pada tanggal 16 Agustus 1972.Pedoman ejaan bahasa Indonesia di sebut pedoman umum, karena dasarnya hanya mengatur hal-hal yang bersifat umum. Namun ada hal-hal lain yang bersifat khusus, yang belum di atur dalam pedoman itu, yang di sesuaikan dengan bertitik tolak pada pedoman umum itu. Ejaan Yang Disempurnakan merupakan hasil penyempurnaan dari beberapa ejaan yang di susun sebelumnya.

Hal-hal yang diperhatikan dalam Ejaan EYD:

Perubahan Huruf

Ejaan Lama Ejaan EYD

j j j h

Djika,wadjar tjakap,pertjaja

njata,sunji achir,chawatir

J C Ny Kh

Jika, wajar Cakap, percaya

Nyata, sunyi Akhir, khwatir

Huruf f, v dan z merupakan unsur serapan dari bahasa asing yang telah diresmikan pemakaiannya.

Misal:

Khilaf Fisik

Zakat Universitas

(8)

5

Huruf q dan x yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan , misalnya pada kata furqan dan xenon.

Penulisan di- sebagai awalan dibedakan dengan di yang merupakan kata depan. Sebagai awalan, di- di tulis serangkai dengan unsur yang menyertainya, sedangkan di sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Misal:

Awalan Kata Depan

di- dicuci dibelikan dilatarbelakangi

Di Dikantor Di belakang Di tanah

Kata Ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. angka dua tidak digunakan sebagai penanda perulangan.

Misal:

Anak-anak, bukan anak2

Bersalam-salaman, bukan bersalam2an

Bermain-main, bukan bermain2

Hal-hal yang diatur dalam EYD:

Pemakaian huruf, termasuk huruf kapital dan huruf miring Penulisan kata

Penulisan tanda baca

Penulisan singkatan dan akronim Penulisan angka dan lambang bilangan Penulisan unsur serapan

(9)

6 C. ATURAN PENULISAN HURUF

Pemenggalan Kata

Adakalanya kata harus dipenggal, misalnya karena pindah baris, atau untuk keperluan lain. Kata-kata seperti labrak, keprok, dan caplok sering dipenggal menjadi la-brak, ke-prok, dan ca-plok. Cara pemenggalan tersebut salah, dan yang benar adalah lab-rak, kep-rok, dan cap-lok.

Kata-kata serapan, seperti geografi, moderator, dan musikus, sering dipenggal menjadi ge-o-graf-i, mo-de-rat-or, dan mu-sik-us. Padahal kata- kata ini seharusnya dipenggal menjadi ge-o-gra-fi, mo-de-ra-tor, mu-si-kus.

 Penulisan Kata Depan dan Partikel

Kata depan di dan ke terpisah dengan kata yang mengikutinya. Berbeda dengan penulisan awalan di dan ke yang harus digabung dengan kata dasarnya.

Dipisah Digabung

di pasar di rumah di rumah sakit

ditangkap dikubur dipukul

 Penulisan Gabungan Kata

Unsur kata-kata yang bisa berdiri sendiri penulisannya dipisah.

Sedangkan kata-kata yang tidak bisa berdiri sendiri penulisannya digabung.

Dipisah Digabung

Buku tulis Luar negeri Garam dapur

Antarkota Prasyarat Prasejarah

(10)

7

 Penulisan Kata Ulang

Kata ulang dihasilkan dari proses perulangan dan ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.

Contoh : Lari-lari, Ragu-ragu, kadang-kadang, dll.

Kata ulang yang berubah bunyi.

Contoh : Sayur-mayur, Warna-warni, Bolak-balik.

Perulangan berimbuhan sekaligus, di awal saja atau akhir.

Contoh: Berpeluk-pelukan, Berjalan-jalan, Hormat-menghormati.

 Penulisan Kata Berimbuhan

Macam-macam bentuk imbuhan: meng-, per-, peng-, ter-, -an, -kan, -i

 Penulisan Bentuk Gabungan Terikat

Gabungan kata adalah bentuk terikat yang tidak mandiri sebagai kata, tetapi memiliki arti penuh.

Contohnya : …..kuselesaikan….. , ….kaunyatakan…, …bantuanmu…, …bukunya…

 Penulisan Bentuk Singkatan dan Akronim

Singkatan adalah bentuk bahasa yang dipendekkan dari kata atau kelompok kata yang terdiri dari atas satu bunyi atau lebih.

Ada singkatan biasa (tanpa tanda titik) Singkatan umum (dengan tanda titik) Singkatan ukuran

Akronim

(11)

8

 Penulisan Unsur Serapan

Penulisan kata serapan bahasa asing yang berimbuhan pada dasarnya tidak berbeda dengan kata berimbuhan bahasa indonesia pada umumnya, yang memperlakukan kaidah peluluhan fonem-fonem tertentu. Fonem p, t, k dan s meluluh.

Kata Dasar + meng- + peng- / peng-…-an Kritik Mengkritik/

mengritik Pengkritik/ pengritik Stabil Menstabilkan/

menyetabilkan Penstabil/ penyetabil Program Memprograkan/

memogramkan

Pemprograman/

pemrograman Prediksi Memprediksi/

memrediksi Pemprediksi/ perediksi

 Penulisan Angka

Untuk menyatakan bilangan tingkat, harus diberi awalan ke- dan garis penghubung (-) sehingga penulisannya sebagai berikut:

Contoh : juara ke-2

bangku ke-3 dari depan abad ke-20

Untuk angka Romawi tidak perlu menggunakan awalan ke- dan garis penghubung.

Contoh : juara II

bangku III dari depan abad XX

(12)

9

 Penggunaan Tanda Baca

Permasalahan yang sering ditemukan adalah:

Penggunaan tanda titik pada singkatan nama orang, nama gelar dan nama lembaga

Penggunaan tanda koma pada pemerincian

Penggunaan tanda penghubung pada akhir baris dan pada gabungan kata yang maknanya meragukan.

Penggunaan tanda titik dua (:) dan kutip (“...”) pada kalimat langsung

 Kata-kata Berejaan Kembar

Dewasa ini banyak dijumpai kata yang cara penulisannya bermacam- macam. Misalnya, di samping ahli ada akhli ; di samping doa ada do’a; di samping masalah ada mas’alah dan ada juga masualah.

 Huruf Kapital atau Huruf Besar

Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

Misalnya : Dia mengantuk.

Apa maksudnya?

Kita harus bekerja keras.

Pekerjaan itu belum selesai.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.

Misalnya:

Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”

Bapak menasihatkan, “Berhati-hatilah, Nak!”

(13)

10

“Kemarin engkau terlambat,” katanya.

“Besok pagi,” kata Ibu, “Dia akan berangkat”.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.

Misalnya :

Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam, Kristen

Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.

Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya :

Mahaputra Yamin Sultan Hasanuddin.

Contoh kalimat:

Dia baru saja diangkat menjadi sultan.

Tahun ini ia pergi naik haji.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya :

Siapa gubernur yang baru dilantik itu?

Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.

(14)

11

Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.

Misalnya : bangsa Indonesia suku Sunda

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

Misalnya :

Asia Tenggara Kali Brantas Banyuwangi Lembah Baliem Bukit Barisan Ngarai Sianok Cirebon Pegunungan Jayawijaya

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.

Misalnya :

Republik Indonesia

Majelis Permusyawaratan Rakyat

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.

(15)

12

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.

Misalnya :

“Kapan Bapak berangkat?” tanya Harto.

Adik bertanya, “Itu apa, Bu?”

Surat Saudara sudah saya terima.

“Silakan duduk, Dik!” kata Ucok.

Besok Paman akan datang.

(16)

13 BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ejaan sangat mempengaruhi perkembangan Bangsa Indonesia. Ejaan yang meliputi penulisan huruf, penulisan kata, termasuk singkatan, akronim, angka, dan lambang bilangan, serta penggunaan tanda baca. Selain itu juga tentang pelafalan dan peraturan dalam penyerapan unsur asing.

Fungsi ejaan antara lain :

Sebagai landasan pembakuan tata bahasa

Sebagai landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan

Sebagai alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain kedalam bahasa Indonesia.

Dengan adanya ejaan tersebut tentu membantu kita dalam hal penulisan agar penyampaian informasi dapat diterima dengan baik dan benar oleh para pembaca.

B. KRITIK DAN SARAN

Penggunaan ejaan dengan baik dan benar perlu untuk diperhatikan dan dipahami dengan benar. Penggunaan ejaan tersebut tentunya sangat penting dalam beberapa keadaan. Missal pembuatan makalah, laporan dan atau sebagainya. Penanaman penggunaan yang benar perlu untuk diberikan sedini mungkin pada siswa-siswa, agar tidak terjadi penyalahgunaan yang lumrah terjadi pada masyarakat umumnya.

(17)

14

DAFTAR PUSTAKA

I Nengah Sukarta, I N. Suparwa, I G.N.K Putrayasa, I W. Teguh, 2011. Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi. Edisi I, Cetakan 2. Bali: Swasta Nulus.https://www.ruangguru.com/blog/perkembangan-ejaan-bahasa-

indonesiahttps://id.m.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Bahasa_Indonesia#:~:text=Ejaan

%20Bahasa%20Indonesia%20(disingkat%20EBI,ini%20menggantikan%20Ejaan

%20yang%20Disempurnakan.https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/ejaan-x-eyd- pengertian-fungsi-dan-penulisan-kata-dalam-bahasa-

indonesiahttps://www./blog/perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia

Referensi

Dokumen terkait

MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH BIK (BAHASA INDONESIA KEILMUAN).. DOSEN : HENI DWI

Tujuan dalam pembuatan makalah ini tidak lain adalah untuk memnuhi tugas pembuatan makalah dalam mata kuliah Sastra Nusantara yang ada di semester II ini, namun diluar tujuan

(Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia). Di

Makalah dengan judul Pengaruh Iklan terhadap Perilaku Individu ini merupakan tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia yang diharapkan dapat memenuhi indikator

tugas makalah laporan dari

Makalah ini membahas tentang pengertian dan sejarah ejaan bahasa

Contoh Cover KESANTUNAN BAGIAN AWAL KARANGAN ILMIAH PRELIMINARIES MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Tiga yang Diampu

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Struktur Data dan sebagai bahan ujian semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 dengan topik Quick