• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN PSIKOEDUKASI UNTUK MEREDUKSI STRES AKADEMIK PESERTA DIDIK - Repository UMBY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PELATIHAN PSIKOEDUKASI UNTUK MEREDUKSI STRES AKADEMIK PESERTA DIDIK - Repository UMBY"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER NAME

2022 Pelatihan Psikoedukasi Untuk Mere duksi Stres Akademik Peserta Didik.pdf

WORD COUNT

3254 Words

CHARACTER COUNT

21184 Characters

PAGE COUNT

11 Pages

FILE SIZE

583.8KB

SUBMISSION DATE

Oct 18, 2022 2:32 PM GMT+7

REPORT DATE

Oct 18, 2022 2:33 PM GMT+7

19% Overall Similarity

The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.

17% Internet database 11% Publications database

Crossref database Crossref Posted Content database

14% Submitted Works database

Excluded from Similarity Report

Bibliographic material Manually excluded sources

Summary

(2)

141

Vol. 6, No. 1, Februari 2022, Hal. 141-151 e-ISSN 2614-5758 | p-ISSN 2598-8158 : https://doi.org/10.31764/jmm.v6i1.6138

PELATIHAN PSIKOEDUKASI UNTUK MEREDUKSI STRES AKADEMIK PESERTA DIDIK

Palasara Brahmani Laras1, Eka Aryani2, Luky Kurniawan3, Natri Sutanti4, Salleh Amat5

1,2,3,4 Bimbingan dan Konseling, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Indonesia

5Faculti Pendidikan, Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia palasara@mercubuana-yogya.ac.id1, eka@mercubuana-yogya.ac.id2, luky@mercubuana-yogya.ac.id3, natrisutanti93@gmail.com4, sallehba@ukm.edu.my5

ABSTRAK

Abstrak Perubahan kegiatan pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran online selama masa pandemic menyebabkan berbagai permasalahan penyesuaian baik bagi guru maupun peserta didik. Stres akademik pada peserta didik tidak dapat dihindarkan sehingga guru bimbingan dan konseling (BK) dituntut untuk bisa memberikan dukungan yang tepat agar peserta didik dapat belajar secara optimal. Perlu adanya pelatihan untuk guru dan praktisi BK untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan pelatihan psikoedukasi untuk mereduksi stres akademik. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru BK khususnya tentang konsep, gejala, faktor penyebab dan dampak stres akademik serta bagaimana cara menerapkan self-instruction untuk mereduksi stres akademik. Pelatihan ini dilakukan selama dua hari yang terdiri dari sesi pemaparan materi, praktik, penugasan dan diskusi. Peserta terdiri dari guru, mahasiswa dan praktisi BK yang berasal dari Indonesia dan Malaysia sebanyak 122 peserta. Peserta menunjukan peningkatan sebesar 27% pada kemampuan analisis gejala stress akademik dan peningkatan sebesar 31% pada kompetensi merancang program psikoedukasi untuk peserta didik.

Kata Kunci: pelatihan; psikoedukasi; stres akademik, guru BK.

Abstract: The change in face-to-face learning activities to online learning during the pandemic caused various adjustment problems for both teachers and students. Academic stress on students cannot be avoided so that guidance and counseling (GC) teachers are required to be able to provide appropriate support to their students. There is a need for training for GC teachers to overcome these problems, one of which is psychoeducational training to reduce academic stress. This training aims to improve the understanding of GC teachers, especially about the concepts, symptoms, causes and effects of academic stress and how to apply self-instruction to reduce academic stress. This training was carried out for two days consisting of presentation sessions, practice, assignments and discussions. Participants consisted of teachers, students and counseling practitioners from Indonesia and Malaysia (N=122 participants). Participants showed an increase of 27% in the ability to analyze symptoms of academic stress and a 31% increase in the competence to design psychoeducational programs for students.

Keywords: training; psychoeducation; academic stress, GC teacher.

Article History:

Received: 22-11-2021 Revised : 30-12-2021 Accepted: 04-01-2022 Online : 14-02-2022

This is an open access article under the CC–BY-SA license

3

6

6 18

23

24

26

28 31

34

35

37

(3)

A. LATARBELAKANG

Dampak perubahan situasi global akibat pandemi virus Corona (Covid- 19) tidak hanya mengganggu kestabilan dalam dunia kesehataan dan ekonomi melainkan juga dalam dunia pendidikan (Itjen kemdikbud, 2020).

Berbagai penyesuaian dilakukan, salah satunya perubahan sistem belajar tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh atau online. Oleh karena itu, peserta didik, guru, orang tua dan stakeholder perlu beradaptasi secara cepat terhadap perubahan yang ada. Hasil survei yang dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI, 2020) selama pembelajaran jarak jauh menunjukkan bahwa permasalahan kegiatan belajar mengajar pada peserta didik menjadi semakin kompleks selama masa pandemi.

Permasalahan utama yang ada adalah kesulitan mengerjakan tugas karena terlalu banyak yaitu sebesar 77,8% dari seluruh responden. Menurut hasil penelitian Grubic, Badovinac dan Johri (Grubic et al., 2020) perubahan metode pembelajaran luring menjadi daring dengan berbagai tantangan yang ada berakibat pada meningkatnya stres pada peserta didik. Lebih lanjut, penelitian dari (Zhang et al., 2020) juga menunjukkan bahwa problematika perubahan di masa pendemi ternyata dapat meningkatkan potensi gejala depresi, kecemasan, ketidaknyamanan dan ketakutan.

Guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah juga menghadapi tantangan berat dalam memberikan layanan pendampingan psikologis kepada siswa. Mengingat berdasarkan berbagai hasil penelitian, ternyata siswa banyak mengalami permasalahan psikologis yang cukup serius selama pembelajaran daring seperti, stres akademik (Harahap et al., 2020), munculnya gejala kecemasan (Cao et al., 2020; Sundarasen et al., 2020), dan gejala depresi (Zhang et al., 2020). Namun demikian, belum semua guru bimbingan dan konseling siap untuk memberikan layanan pendampingan psikologis yang sesuai dengan keadaan siswa. Berdasarkan diskusi dengan guru-guru bimbingan dan konseling pada forum stadium general di Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Mercu Buana Yogyakarta pada 14 Oktober 2020, banyak guru bimbingan dan konseling yang merasa kebingungan untuk menentukan program layanan pendampingan psikologis untuk siswa. Kebanyakan dari mereka memilih tetap menggunakan metode konvensional meskipun secara terbatas dan cenderung kesulitan untuk melakukan inisiatif program baru yang lebih sesuai dengan situasi saat ini. Hasil diskusi bertema membangun potensi siswa dan konseling di masa pandemi bersama guru bimbingan dan konseling pada 19 November 2020 juga menunjukkan bahwa guru bimbingan dan konseling di sekolah masih belum memiliki kepercayaan diri untuk menyusun program pendampingan psikologis secara mandiri sesuai dengan keadaan siswa masing-masing.

Dalam mendukung guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah agar dapat memberikan layanan dan dukungan psikologis kepada peserta didik secara optimal dimasa pandemi, maka disusunlah kegiatan

8

13

15 19

22

27 30

36

38 39 42

43

(4)

pengabdian masyarakat berjudul “Pelatihan psikoedukasi untuk mereduksi stres akademik peserta didik”. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang salah satu program yang dapat diterapkan untuk mendampingi siswa secara psikologis yaitu melalui program psikoedukasi.

Program psikoedukasi itu sendiri merupakan program layanan yang mengkombinasikan pendekatan pendidikan dan psikoterapi (Lukens &

McFarlane, 2004). Program ini dipandang sesuai untuk diterapkan di masa pandemi seperti ini karena tidak hanya mengedepankan pendekatan psikologis tetapi juga pedagogi. Oleh karena itu, mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah guru bimbingan dan konseling yang tergabung dalam Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas (MGBK-SMA) di wilayah Yogyakarta. MGBK-SMA Yogyakarta saat ini bersekertariat di SMA N 5 Yogyakarta. Jumlah sekolah SMA sederajat di Yogyakarta sendiri tercatat sebanyak 225 sekolah (UMM, 2020). Sementara di Malaysia akan menyasar konselor sekolah tingkat secondary school di wilayah Perak, Malaysia dengan jumlah sekolah sebanyak 250 (Myschoolchildren, 2020). Kegiatan daring bersama antara guru bimbingan dan konseling dan konselor sekolah di Indonesia dan Malaysia memungkinkan pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam mendampingi siswa secara psikologis di masa pandemi Covid-19. Hal ini juga didukung dengan tidak berbeda jauhnya karakteristik demografi, budaya dan konteks pendidikan yang yang ada di Indonesia dan Malaysia.

Berbagai program untuk mengurangi stres selama masa pandemi telah banyak dilakukan seperti dengan pelatihan manajemen stres (Rochani, 2020), pelatihan psikoedukasi (Djudiyah, 2021), dan pelatihan self- instruction (Nurmaliyah, 2014). Pelatihan-pelatihan tersebut ternyata dapat mengurangi stres para peserta kegiatan. Oleh karena itu, pelatihan psikoedukasi dalam pengabdian ini dirancang secara komprehensif dengan tujuan melatih peserta dalam penggunaan psikoedukasi dengan menyertakan materi relaksasi sebagai bagian dari manajemen stres dan pelatihan self-instruction yang nantinya dapat diterapkan kepada peserta didik. Psikoedukasi sebagai salah satu intervensi yang dikenal dalam cognitive behavioural therapy (CBT) terbukti efektif untuk membantu orang dengan stres dan ganguan kecemasan (Agustini, 2018; Hidayati, 2019;

Rustam, 2020).

Pelatihan psikoedukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru bimbingan dan konseling dalam memfasilitasi siswa yang mengalami permasalahan psikologis melalui kegiatan yang menarik, mudah diaplikasikan dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Kompetensi yang diukur meliputi kemampuan analisis gejala stres dan perancangan program psikoedukasi. Pelatihan ini merupakan ekstensi dari kegiatan kerjasama antara program studi Bimbingan dan Konseling Universita Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dengan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Malaysia dalam bidang penelitian psikoedukasi. Kegiatan ini akan

3 7

8

21

25

44

(5)

dilakukan secara bersama-sama antara UMBY dan UKM Malaysia dengan peserta guru bimbingan dan konseling dan mahasiswa bimbingan dan konseling yang ada di Indonesia dan Malaysia.

B. METODEPELAKSANAAN

Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah pelatihan secara online dengan menggunakan aplikasi Zoom. Mitra dalam kegiatan pelatihan ini adalah 30 peserta dari MGBK di Indonesia dan 10 peserta dari Malaysia. Namun demikian karena minat terhadap pelatihan ini cukup tinggi jumlah peserta yang mengikuti adalah 122 orang. Terdapat lima pemateri dalam pelatihan ini yang berasal dari Indonesia dan Malaysia, seperti terlihat pada Table 1.

Tabel 1. Materi Pelatihan dan Pemateri

No Materi Pemateri

1 Mengenal Gambaran Umum Stres Prof. Madya. Dr. Salleh Amat

2 Apa itu Stres Akademik? Luky Kurniawan, M. Pd.

3 Faktor dan Resiko Stres Akademik Eka Aryani, M. Pd.

4 Fakta tentang Stres Akademik: Kuis Benar

atau Salah Natri Sutanti, M. A.

5 Action Plan untuk Stres Akademik Palasara Brahmani Laras, M.Pd.

Pelatihan psikoedukasi sebagai sebuah sarana pembelajaran eksperiensial perlu disusun tidak hanya pemberian materi atau pengetahuan tetapi perlu dilengkapi dengan pengalaman langsung menjadi bagian dari psikoedukasi itu sendiri, simulasi dan evaluasi (Supratiknya, 2011). Pelatihan ini disusun terdiri dari lima kegiatan utama yang dilakukan selama dua hari Adapun alur dalam kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Alur Kegiatan Pelatihan

Tahap Awal Tahap Inti Tahap Akhir

Persiapan Studi pendahuluan,

persiapan materi, kerjasama dengan luar negeri, mitra

MGBK.

Pelaksanaan

Hari pertama pemberian materi dan demonstrasi Langkah penyusunan program psikoedukasi dengan tknik self-instruction (action plan).

Hari kedua praktik tugas mandiri dan pengumpulan penugasan.

Evaluasi evaluasi dalam pelatihan ini diukur dengan

pre-test dan post-test yang

diberikan selama kegiatan

3

10 17

20

32

(6)

Hari pertama peserta diberikan materi tentang pemahaman stres akademik dan faktor penyebabnya serta mengikuti simulasi pelaksanaan psikoedukasi secara langsung yang dikemas dalam kegiatan Kuis Benar atau Salah. Pada hari pertama juga didemonstrasikan langkah-langkah penyusunan program psikoedukasi dengan self-instruction yang diberi judul

“Action Plan untuk Stres Akademik”. Sementara hari kedua digunakan untuk praktik tugas mandiri dan pengumpulan penugasan yang nantinya akan dievaluasi. Adapun langkah-langkah dan metode pelaksanaan pelatihan, seperti terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Langkah Pelaksanaan Pelatihan

No Aktivitas Metode

1 Materi/Transfer of Knowledge:

a. Mengenal Gambaran Umum Stres b. Apa itu Stres Akademik?

c. Faktor dan Resiko Stres Akademik

Pemaparan materi, tanya jawab dan diskusi

2 Simulasi Psikoedukasi:

Fakta tentang Stres Akademik: Kuis Benar atau Salah

Menyimulasikan langsung psikoedukasi untuk peserta didik

3 Praktik Merancang Program:

Action Plan untuk Stres Akademik Pemaparan materi, demonstrasi, peserta praktik langsung dan tanya jawab 4 Pendampingan dan Penugasan Pemberian petunjuk

pengerjaan penugasan secara mandiri.

5 Monitoring dan Evaluasi Analisis data setelah kegiatan workshop.

Monitoring dan evaluasi dalam pelatihan ini diukur dengan pre-test dan post-test yang diberikan selama kegiatan. Mengingat target capaian pelatihan ini adalah kompetensi kemampuan maka pre-test dan post-test diukur dengan menggunakan instrumen kuesioner dengan pertanyaan terbuka untuk mengungkap kemampuan analisis dan perencanaan peserta.

Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah peserta mampu menunjukkan kemampuan analisis stres akademik di sekolah masing-masing dan mampu merancang rencana bantuan berupa program psikoedukasi yang sesuai dengan kriteria baik yaitu minimal skala 3,8 dari 5 (rentang skala penilaian yang telah dibuat tim pengabdian).

C. HASILDANPEMBAHASAN 1. Materi/Transfer of Knowledge

Pada tahap transfer of knowledge terdapat tiga materi yang disampaikan untuk memberikan pemahaman tentang stres secara umum, konsep stres akademik dan faktor penyebab. Berikut ini ringkasan proses penyampaian masing-masing materi.

10

(7)

a. Mengenal Gambaran Umum Stres

Materi ini disampaikan oleh Prof. Madya. Dr. Salleh Amat sebagai perwakilan pemateri dari Universiti Kebangsaan Malaysia. Pemateri memulai dengan memberikan pertanyaan terkait makna stres secara umum, kemudian menyampaikan konsep stres positif dan negative. Dalam pemaparannya materi yang disampaikan meliputi pengertian stres, gejala stres, stres yang terjadi selama pandemi dan berbagai upaya yang dilakukan untuk mengurangi stres secara umum dan termasuk stres akademik. Adapun dokumentasi pemaparan materi, seperti terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Materi Mengenal Gambaran Umum Stres b. Apa itu Stres Akademik?

Setelah memahami konsep stres secara umum, materi dilanjutkan oleh Luky Kurniawan, M. Pd. yang membahas secara spesifik stres akademik.

Pemateri mengawali dengan memberikan ice breaking untuk mengembalikan fokus para peserta sebelum menyampaikan materi tentang pengertian stres akademik, tipe stres, dan gejala stres akademik. Dokumentasi pemaparan materi ini, seperti terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Materi Apa itu Stres Akademik c. Faktor dan Resiko Stres Akademik

Materi ini disampaikan oleh Eka Aryani, M. Pd. Pemateri menjelaskan tantang berbagai faktor yang memperngaruhi terjadinya stres akademik pada siswa. Selain itu pemateri juga memaparkan tentang resiko dan contoh kasus stres akademik pada peserta didik. Dokumentasi pemaparan materi, seperti terlihat pada Gambar 4.

4

4

4

(8)

Gambar 4. Materi Faktor dan Resiko Stres Akademik 2. Simulasi Psikoedukasi

Simulasi psikoedukasi ini difasilitasi oleh Natri Sutanti, M. A. Kegiatan ini dilakukan pada sesi kedua setelah materi gambaran umum stres. Dalam kegiatan ini peserta diminta untuk secara aktif dan interaktif memahami konsep stres akademik, gejala, faktor dan alternatif solusi yang dapat dilakukan melalui kuis benar dan salah. Sesi ini bertujuan untuk menyimulasikan kegiatan psikoedukasi dan sekaligus menjadi pembelajaran eksperiensial bagi peserta.

Adapun dokumentasi simulasi psikoedukasi dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Simulasi Psikoedukasi (Experiential Learning) 3. Praktik Merancang Program

Kegiatan ini terdiri dari pemaparan materi dan demonstrasi teknik self- instruction oleh Palasara Brahmani Laras, M.Pd. Pemateri menyampaikan tentang berbagai teknik untuk membantu siswa mereduksi stres akademiknya.

Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan praktik cara menerapkan salah satu teknik yaitu self-instruction. Peserta diajak secara interaktif untuk mempraktikan teknik tersebut. Dokumentasi lengkap sesi materi dapat diakses melalui laman berikut https://youtu.be/E0lBCapB-0U, sementara untuk materi ini dapat dilihat pada Gambar 6. 11

(9)

Gambar 6. Praktik Merancang Program Psikoedukasi 4. Pendampingan dan Penugasan

Sebagai bagian komprehensif dari kegiatan pelatihan ini, peserta diminta untuk menyelesaikan penugasan yang diberikan yaitu merancang program psikoedukasi untuk peserta didik setelah kegiatan hari pertama.

Mentoring dan pendampingan dilakukan melalui group WhatsApp dimana peserta dapat menanyakan tentang penugasan yang diberikan. Seluruh peserta yang hadir dapat mengumpulkan penugasan tepat waktu dan selanjutnya dianalisis oleh tim pengabdian. Adapun dokumentasi pendampingan dalam WA grup dapat di lihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Dokumentasi pendampingan 5. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi peningkatan kemampuan analisis dan merancang program untuk mereduksi stres akademik pada peserta didik dilakukan dengan memberikan pre-test dan post-test. Mengingat hasil yang diukur dalam kegiatan ini adalah pemahaman, maka hasil pre-test dan

9 11

29

(10)

post-test adalah data kualitatif yang kemudian di lakukan konversi dalam bentuk skala 1-5 sesuai dengan indikator penilainan yang telah ditentukan oleh tim pengabdian. Peningkatan rata-rata aspek pemahaman analisis dan program untuk mereduksi stress akademik dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Peningkatan Berdasarkan Rata-rata Pre-test dan Post-test

No. Kompetensi Pre-test Post-test

1. Analisis Gejala Stres Akademik 3,17 4,50 2. Rancangan Program Psikoedukasi 3,06 4,61

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan sebesar 27% pada kompetensi analisis gejala stres akademik dan peningkatan sebesar 31% pada komponen rancangan program psikodukasi.

Indikator keberhasilan sebesar 3,8 dari skala 5 yang telah ditentukan tercapai setelah pelaksanaan pelatihan ini. Berdasarkan hasil analisis pre- test dan post-test diketahui bahwa sebanyak 81% peserta mengalami peningkatan dalam hal analisis gejala stres akademik dan 92% peserta mengalami peningkatan dalam merancang program psikoedukasi untuk mereduksi stres akademik. Berdasarkan hasil pengabdian ini, program pengabdian lanjutan yang perlu dilakukan salah satunya adalah pelatihan manajemen stress khusus untuk guru. Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan psikologis guru itu sendiri dalam mendampingi siswanya yang mengalami stres akademik, sehingga proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih optimal.

D. SIMPULANDANSARAN

Berdasarkan hasil pelaksanaan pelatihan psikoedukasi untuk mereduksi stres akademik peserta didik dengan peserta guru bimbingan dan konseling serta mahasiswa dapat diketahui bahwa pelatihan ini dianggap berhasil untuk meningkatkan kompetensi dalam menganalisis gejala stres akademik dan merancang program psikoedukasi. Selama kegiatan peserta berperan aktif dengan bertanya dan berdiskusi serta mempraktikan langsung teknik psikoedukasi self-instruction. Hasil analisis sederhana pre-test dan post-test menunjukkan bahwa indikator keberhasilan kegiatan pelatihan ini tercapai. Terdapat peningkatan sebesar 27% pada kompetensi analisis gejala stres akademik dan peningkatan sebesar 31%. Selain itu dapat disimpulkan bahwa sebanyak 81% peserta mengalami peningkatan dalam kemampuan analisis gejala stres akademik dan 92% peserta mengalami peningkatan dalam merancang program psikoedukasi untuk mereduksi stres akademik. Pelatihan lanjutan yang dapat dilakukan adalah penguatan ketahanan psikologis guru dengan pelatihan manajemen stres kepada guru dalam rangka meningkatkan kompetensi guru bimbingan dan konseling dalam memfasilitasi peserta didik di sekolah. Pelatihan tersebut nantinya akan dapat menguatkan guru

3

7 9

12

14

16 40

(11)

dengan tuntutan beban kerja yang tinggi disertai tanggung jawab untuk mendampingi siswa dengan indikasi stres akademik.

UCAPANTERIMAKASIH

Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada Pusat Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama, Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang telah mendanai kegiatan pengabdian ini sehingga terlaksana dengan baik. Terima kasih juga disampaikan kepada Universiti Kebangsaan Malaysia yang telah bersedia bekerja sama dalam melaksanakan program pengabdian bersama dan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) di Indonesia yang telah berkenan menjadi mitra dalam pengabdian ini.

DAFTARRUJUKAN

Agustini. (2018). Penerapan Cognitive Behavior Therapy Untuk Mengurangi Fobia Darah Pada Usia Dewasa Awal. Biopsikososial, 2(1), 89–105.

Anwar, Z., & Djudiyah. (2021). Pengembangan program psikoedukasi untuk mengelola stres, cemas, dan depresi pada mahasiswa yang sedang menempuh skripsi. Cognicia, 9(1), 1–5.

Cao, W., Fang, Z., Hou, G., Han, M., Xu, X., Dong, J., & Zheng, J. (2020). The psychological impact of the COVID-19 epidemic on college students in China.

Psychiatry Research, 287, 112934.

https://doi.org/10.1016/j.psychres.2020.112934

Grubic, N., Badovinac, S., & Johri, A. M. (2020). Student mental health in the midst of the COVID-19 pandemic: A call for further research and immediate solutions. International Journal of Social Psychiatry, 66(5), 517–518.

https://doi.org/10.1177/0020764020925108

Harahap, A. C. P., Harahap, D. P., & Harahap, S. R. (2020). Analisis Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Selama Pembelajaran Jarak Jauh Dimasa Covid- 19. Biblio Couns: Jurnal Kajian Konseling Dan Pendidikan, 3(1), 10–14.

https://doi.org/10.30596/bibliocouns.v3i1.4804

Itjen kemdikbud. (2020). Dampak Positif-Negatif Corona di Dunia Pendidikan. https://itjen.kemdikbud.go.id/public/post/detail/dampak-positif-negatif-corona- di-dunia-pendidikan

KPAI. (2020). Ada 246 Aduan di KPAI soal Belajar Daring, Peserta didik Keluhkan Tugas Menumpuk-Kuota. www.kpai.go.id/berita/ada-246-aduan-di-kpai-soal- belajar-daring-peserta didik-keluhkan-tugas-menumpuk-kuota

Lukens, E. P., & McFarlane, W. R. (2004). Psychoeducation as Evidence-Based Practice: Considerations for Practice, Research, and Policy. Brief Treatment and Crisis Intervention, 4(3), 205–225. https://doi.org/10.1093/brief- treatment/mhh019

Makwa, D. J., & Hidayati, E. (2019). Cognitive Behaviour Therapy dengan Teknik Mind Over Mood untuk Mengatasi Gangguan Kecemasan Menyeluruh. Jurnal Psikologi Klinis Indonesia, 4(1), 15–34.

Myschoolchildren. (2020). List of All Secondary Schools in Perak (Total 250). http://myschoolchildren.com/data/SEK_MEN_Perak.htm

Nurmaliyah, F. (2014). Menurunkan Stres Akademik Siswa dengan Menggunakan Teknik Self-Instruction. Jurnal Pendidikan Humaniora, 2(3), 273–282.

Rochani. (2020). Pelatihan Manajemen Stres untuk Mereduksi Tingkat Stres Guru Selama Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Jurnal Horizon Pedagogia, 1(1), 11–

21. https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jhp/article/download/10421/6783

5

33 41

(12)

Rustam, A. M. (2020). Efektivitas Cognitive Behavior Therapy Dalam Menurunkan Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Yang Mengerjakan Skripsi

[Universitas Bosowa Makassar].

https://repository.unibos.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/124/Adlu Mulki Rustam 4514091022.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Sundarasen, S., Chinna, K., Kamaludin, K., Nurunnabi, M., Baloch, G. M., Khoshaim, H. B., Hossain, S. F. A., & Sukayt, A. (2020). Psychological Impact of COVID-19 and Lockdown among University Students in Malaysia:

Implications and Policy Recommendations. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(17), 6206.

https://doi.org/10.3390/ijerph17176206

Supratiknya, A. (2011). Merancang Program dan Modul Psikoedukasi (II).

Universitas Sanata Dharma.

UMM. (2020). Data SMA dan SMK Propinsi D I Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Malang. http://www.umm.ac.id/id/pages/d-i-yogyakarta/data- sma-dan-smk-propinsi-d-i-yogyakarta.html

Zhang, J., Lu, H., Zeng, H., Zhang, S., Du, Q., Jiang, T., & Du, B. (2020). The differential psychological distress of populations affected by the COVID-19 pandemic. Brain, Behavior, and Immunity, 87, 49–50.

https://doi.org/10.1016/j.bbi.2020.04.031

(13)

19% Overall Similarity

Top sources found in the following databases:

17% Internet database 11% Publications database

Crossref database Crossref Posted Content database

14% Submitted Works database

TOP SOURCES

The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be displayed.

1

digilib.esaunggul.ac.id

Internet

1%

2

Ratnadewi Ratnadewi, Yohana Susanthi, Agus Prijono, Tio Dewantho S,...

Crossref

1%

3

repository.radenintan.ac.id

Internet

1%

4

ojs.ikipmataram.ac.id

<1%

Internet

5

Dewi Pramita. "PENGENALAN DAN PELATIHAN BERHITUNG DENGAN ...

<1%

Crossref

6

eprints.untirta.ac.id

<1%

Internet

7

journal.ilininstitute.com

<1%

Internet

8

mercubuana-yogya.ac.id <1%

Internet

Sources overview

(14)

9

scribd.com

<1%

Internet

10

adk.gov.my

<1%

Internet

11

jurnalmahasiswa.unesa.ac.id

<1%

Internet

12

fr.scribd.com

<1%

Internet

13

Curtin University of Technology on 2020-09-28

<1%

Submitted works

14

jurnal.lppm.unsoed.ac.id

<1%

Internet

15

jurnal.uns.ac.id

<1%

Internet

16

iGroup on 2013-02-27

<1%

Submitted works

17

repository.urecol.org

<1%

Internet

18

Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta on 2022-07-07

<1%

Submitted works

19

Tenika Illananingtyas. "Online-Based Distance Learning During Covid-1...

<1%

Crossref

20

Tine Badriatin, Lucky Radi Rinandiyana, Elis Listiana Mulyani. "PEMAS...

<1%

Crossref

Sources overview

(15)

21

dspace.uii.ac.id

<1%

Internet

22

eprints.uny.ac.id

<1%

Internet

23

pubs2.ascee.org

<1%

Internet

24

repository.ubharajaya.ac.id

<1%

Internet

25

unnes.ac.id

<1%

Internet

26

Luky Kurniawan, Natri Sutanti, Ruly Ningsih, Nanda Yunika Wulandari, ...

<1%

Crossref

27

Safena Ningsih, Hengki Yandri, Nuzmi Sasferi, Dosi Juliawati. "An Anal...

<1%

Crossref

28

Universitas Bung Hatta on 2020-02-25

<1%

Submitted works

29

Universitas Pelita Harapan

<1%

Submitted works

30

Universitas Trunojoyo on 2022-06-29

<1%

Submitted works

31

id.123dok.com

<1%

Internet

32

journal.unnes.ac.id

<1%

Internet

Sources overview

(16)

33

jurnal.konselingindonesia.com

<1%

Internet

34

obsesi.or.id

<1%

Internet

35

Nuryadi Nuryadi, Luky Kurniawan, Isna Kholifa. "Developing mobile lear...

<1%

Crossref

36

Universitas Negeri Jakarta on 2018-08-10

<1%

Submitted works

37

Universitas Negeri Jakarta on 2021-01-29

<1%

Submitted works

38

Lambung Mangkurat University on 2017-10-28

<1%

Submitted works

39

Universitas Negeri Jakarta on 2021-08-14

<1%

Submitted works

40

Universitas Pendidikan Indonesia on 2015-06-11

<1%

Submitted works

41

Universitas Pendidikan Indonesia on 2021-10-27

<1%

Submitted works

42

Universitas Pendidikan Indonesia on 2021-10-27

<1%

Submitted works

43

digilib.uin-suka.ac.id

<1%

Internet

44

lib.unnes.ac.id

<1%

Internet

Sources overview

(17)

Excluded from Similarity Report

Bibliographic material Manually excluded sources

EXCLUDED SOURCES

journal.ummat.ac.id

Internet

99%

researchgate.net

Internet

8%

core.ac.uk

Internet

5%

media.neliti.com

Internet

5%

eprints.ukmc.ac.id

Internet

5%

Rochester Institute of Technology on 2022-09-03

Submitted works

5%

sirisma.unisri.ac.id

Internet

4%

Universitas Brawijaya on 2022-04-14

Submitted works

4%

staff.universitaspahlawan.ac.id

Internet

4%

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo on 2022-05-18

Submitted works

4%

Excluded from Similarity Report

(18)

Universitas Putera Indonesia YPTK Padang on 2022-07-22

Submitted works

4%

Academic Library Consortium on 2022-05-18

Submitted works

4%

coursehero.com

Internet

3%

Academic Library Consortium on 2022-05-18

Submitted works

3%

garuda.kemdikbud.go.id

Internet

3%

neliti.com

Internet

2%

Excluded from Similarity Report

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik kontrol diri efektif untuk mereduksi prokrastinasi akademik peserta didik kelas

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan teknik self- management untuk mereduksi prokrastinasi akademik pada peserta didik kelas X Pondok

Pelaksanaan Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Peningkatkan Prestasi Belajar Akademik Peserta Didik Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Kediri Menurut Agustino,

EFEKTIVITAS TEKNIK RESTRUKTURISASI KOGNITIF UNTUK MEREDUKSI BODY DISSATISF ACTION PESERTA DIDIK (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta didik Kelas XI. SMA Pasundan 2

Tidak adanya pengaruh pelatihan dzikir terhadap penurunan stres akademik dan adanya temuan kenaikan rata-rata stress akademik pada pretest ke posttest disebabkan adanya

&lt; 0,05) artinya bahwa ada perbedaan skor rata-rata hasil pre test dan post test dari skala stres akademik pada mahasiswa yang mengikuti pelatihan bersyukur. Pada kelompok

a. Gejala stres akademik: Sebanyak 76% peserta didik kelas X di SMA Labschool Rawamangun Jakarta menunjukkan gejala stres akademik kategori sedang. Sebanyak 16%

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode manajemen stres dapat digunakan untuk mereduksi tingkat stres guru selama masa adaptasi kebiasaan baru.. Kata Kunci :