• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Batu Laterite dan Limbah Spons Eva (Ethylene-Vinyl Acetate) sebagai Agregat Kasar dalam Campuran Beton Ringan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pemanfaatan Batu Laterite dan Limbah Spons Eva (Ethylene-Vinyl Acetate) sebagai Agregat Kasar dalam Campuran Beton Ringan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

29

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pembuatan Agregat Kasar Dari Spons EVA

Dalam pembuatan agregat kasar dari spons Eva dalam kondisi bersih, proses pemotongan menggunakan pisau cutter, pemotongan dilakukan dengan cara manual. Spons yang telah dipotong memiliki bentuk kotak sampai persegi panjang, ukuran terbesar dengan tinggi 20mm, lebar 15mm dan memiliki ketebalan 15mm, sedangkan untuk ukuran terkecil dengan tinggi 10mm lebar 10mm dengan ketebalan yang sama yaitu 10mm, kemudian diayak lolos ayakan 19mm dan tertahan 4,75mm sebagai syarat untuk digunakan sebagai agregat kasar.

Gambar 4. 1 Ukuran Spons Yang Telah Dipotong 4.2 Hasil Pengujian Agregat Kasar Batu Laterit

Hasil perhitungan dan Analisa terhadap agregat kasar batu laterite, antara lain:

1. Pengujian kadar air agregat kasar batu laterite

2. Pengujian penyerapan kadar air agregat kasar batu laterite 3. Pengujian berat jenis agregat kasar batu laterite

Tabel 4. 1 Analisa Pengujian Agregat Kasar

Pengujian Hasil

Finesse modulus 6.91

Berat isi gembur 1503

Berat isi padat 1561

20mm 15mm

10mm 10mm

(2)

Berat jenis 2.53

Kadar lumpur 0.98%

Sumber : siregar dkk 2022

Tabel 4. 2 Analisa Pengujian Batu Laterite

Pengujian Hasil

Berat jenis 1.82 kg/m3

Berat isi 0.633 kg/m3

Penyerapan 0.5 %

Kadar air 0.15 %

Sumber : penelitian 2023

4.3 Hasil Pengujian Berat Jenis Spons

Tabel 4. 3 Hasil Pengujian Spons Eva

No Pengukuran indeks Hasil

1 Berat beda uji di dalam air Ba 0

2 berat benda uji SSD Bj 0.363

3 berat wadah -

4 berat wadah + benda uji kering

oven -

5 berat benda kering Bk 0.318

6 volume silinder 15 x 30 - 0.0053

7 berat spons di dalam silinder - 0.01365

No Perhitungan Hasil

1 Berat jenis bulk : Bk/(Bj-Ba) 0.876

2 berat jenis SSD : Bj/(Bj-Ba) 1

3 berat jenis semu : Bk/(Bk-Ba) 1

4 penyerapan : (Bj-Bk)/ Bk x 100% 14.15

no Pengukuran Perhitungan

1 berat jenis volume Vsilinder/ berat

0.388 spons+silinder

sumber: penelitian 2023

Dari hasil pengujian spons EVA didapatkan berat jenis spons sebesar 388 kg/m3, hal ini sudah memenuhi persyaratan sebagai agregat kasar dalam pembuatan

(3)

campuran beton ringan dimana agregat yang ringan memiliki berat isi di bawah 1200 kg/m3 ( SNI-03-3449-2002)

4.5 Hasil Pengujian Agregat Halus

Hasil perhitungan dan Analisa terhadap agregat halus pasir palu:

1. Pengujian berat volume pasir 2. Pengujian kadar lumpur 3. Pengujian berat jenis

Dari hasil analisis saringan, gradasi pasir palu berada pada gradasi nomor 1 (pasir kasar) menurut batas-batas gradasi agregat halus yang ditunjukkan pada tabel 4.3.

butiran dari pasir ini pun sangat kasar yang membuat tertahan diukurkannya lebih besar

4.5.1 Berat Volume Pasir

Tabel 4. 4 Hasil pengamatan berat volume pasir

Pengujian Tanpa Rojokan Dengan Rojokan

Berat silinder (gram) 2143 2143

D / H Silinder (cm) 14 / 20 14 / 20

Volume silinder (cm3) 3077,2 3077,2

Berat silinder + pasir (gram) 6197 6658

Berat pasir (gram) 6197 6658

Berat Volume (kg/cm3) 0,0020 0,0021

Sumber : praktikum beton 2021 4.5.2 Berat Jenis Pasir

Tabel 4. 5 Hasil pengujian uji berat jenis pasir

Pengujian No. I

Berat benda uji jenuh kering permukaan (gram) 500 Berat benda uji kering oven (Bk) (gram) 650 Berat piknometer diisi air (pada suhu kamar) (B)

(gram) 660

(4)

Berat piknometer + benda uji (SSD) + air (pada

suhu kamar) (Bt) (gram) 964

Berat jenis curah (Bulk Specific Gravity) 3,3163 Berat jenis jenuh kering permukaan (Bulk

Specific Gravity Saturated Surface Dry) 2,5510 Berat jenis semu (Apparent Specific Gravity) 1,8786 Sumber : praktikum beton 2021

4.5.3 Kadar Lumpur

Tabel 4. 6 Hasil pengematan uji kadar lumpur dengan cara basah

Pengujian no. I II

Tinggi lumpur (mm) 20 20

Tinggi pasir (mm) 60 84

Kadar lumpur (%) 0,333 0,238

Rata-rata 0,2855

Sumber : praktikum beton 2021 4.6 Hasil pengujian air

Air yang digunakan dalam pembuatan beton merupakan Air PDAM kota Samarinda yang di ambil di laboratorium Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Tabel 4. 7 Hasil pengujian air (Zulkarnain dkk., 2021)

No Parameter Satuan Kadar

Maksimal

Hasil Pemeriksaan A.Fisika

1. Kekeruhan NTU 5 7.15

2. Warna ptCo 15 29

3. Zat pada terlarut (TDS)

Mg/l 500 67.0

4. Bau - Tidak berbau Tidak berbau

5. Rasa - Tidak berasa Tidak berasa

(5)

6. Suhu °C Suhu udara ±3 30.0

7. DHL Sm-1 1500 90.1

B.KIMIA

8. pH - 6.5-8.5 6.88

9. Alumunium Mg/l 0.2 -

10. Besi (Fe) Mg/l 0.3 -

11. Kesadahan (CaCo3) Mg/l 500 53.4

Sumber : Zulkarnain dkk., 2021 4.7 Perencanaan Campuran

Sesuai dengan SNI 032843 2000 Tentang Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan Dengan Agregat Ringan, berikut adalah Langkah pembuatan beton ringan:

Tabel 4. 8 Perancangan Campuran Beton Ringan

No Uraian Tabel Grafik

Perhitungan Nilai 1 Kuat tekan yang di isyaratkan (benda

uji silinder) MPa 20

2 Deviasi standar (s) - -

3 Nilai tambah (m) - -

4 Kuat tekan rata-rata yang direncanakan - -

5 Jenis semen PCC Tipe 1

6 Jenis agregat (HALUS/KASAR) Diketahui Alami/Pecah

7 Faktor air semen Grafik 1 0.64

8 Faktor air semen maksimum - -

9 Slump Ditetapkan 60-180 mm

10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 20 mm

11 Kadar air bebas Diketahui 205

12 Jumlah semen Diketahui 320.31

13 Jumlah Semen maksimum - -

14 Jumlah semen minimum - -

15 Faktor air semen yang disesuaikan - -

16 Susunan besar butir agregat halus Ditetapkan Zona 2 17 Susunan agregat kasar atau gabungan - - 18

Persen agregat

Grafik 2

Agregat Halus 40%

Agregat Kasar 60%

19 Berat jenis relatif, agregat (kering

permukaan) Ditetapkan 2.54

(6)

20 Berat isi beton Grafik 3 2300 21 Kadar agregat gabungan 20 - 12 - 11 1774.69

22 Kadar agregat halus 18 x 21 709.88

23 Kadar agregat kasar 21 - 22 1064.81

24 Proporsi campuran

Volume/ Silinder 0.0053

Semen (kg) Air

(L)

Agregat Kondisi Jenuh Kering Jumlah Silinder 3

Agregat Halus (kg) Agregat Kasar (kg) Volume / Adukan 0.0053 x

3 = 0,0159 0,0159 x 1,2

25 Tiap m3 320.31 205 709.88 1064.81

Tiap campuran uji

0.0159 6.11 3.91 13.54 16.93

26 Koreksi proporsi

campuran - - - -

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 9 Perancangan Campuran Beton Ringan

persentase 0% 10% 20% 30%

Air 3.91 liter 3.91 liter 3.91 liter 3.91 liter

Semen 6.11 kg 6.11 kg 6.11 kg 6.11 kg

Pasir 13.54 kg 13.54 kg 13.54 kg 13.54 kg

Spons 0 0.256 kg 0.511 kg 0.767 kg

Laterite 14.612 kg 10.959 kg 9.741 kg 8.523 kg Sumber : penelitian 2023

4.8 Pembuatan dan perawatan beton

Dalam pembuatan beton, bahan yang digunakan adalah air di laboratorium rekayasa Teknik sipil Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda. Semen tonasa, agregat halus pasir palu, agregat kasar batu laterite, dan agregat kasar spons EVA. Pembuatan beton dilakukan dalam 4 kali pengadukan. 3 benda uji dalam setiap kali pengadukan. Pengadukan pertama dilakukan untuk membuat 0% spons dan 100% batu laterite, diadukan yang kedua untuk membuat 3 sampel benda uji dengan persentase agregat 10%

spons dan 90% batu laterit, kemudian diadukan yang ketiga dengan jumlah 3 sampel benda uji dengan persentase 20% spons dan 80% batu laterit, dan pengadukan yang keempat dengan jumlah 3 sampel benda uji dengan persentase agregat 30% spons dan 70% batu laterite.

(7)

Dalam pembuatan beton perlu dilakukan pemadatan dengan tujuan menghilangkan rongga udara dalam campuran sehingga beton menjadi padat dan mempunyai kekuatan sesuai dengan rencana. Pemadatan dilakukan terhadap beton yang sudah dituangkan kecetakan dengan cara menumbukkan besi penumbuk sebanyak 25 kali setiap lapisannya, ditekan menggunakan kayu berbentuk lingkaran sehingga apabila cetakan dipukul menggunakan palu karet spons tidak mengambang ke atas, dilakukan sebanyak 3 kali lapisan, setelah dipadatkan, beton disimpan di tempat terlindung agar dapat mengeras dengan baik

4.9 Hasil pengujian slipmu

Hasil pengujian yang dilakukan di laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, didapat kuat tekan pada umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari dari beton ringan

Tabel 4. 10 Hasil Pengujian Slump

kode Nilai Slump (cm) dan Umur Beton

3 hari 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari

BN 9 cm 9 cm 10 cm 9 cm 10 cm

BR10% 11 cm 10 cm 9 cm 9 cm 10 cm

BR20% 11 cm 10 cm 11 cm 10 cm 10 cm

BR30% 10 cm 11 cm 9 cm 9 cm 10 cm

Sumber : penelitian 2023

4.10 Hasil Pengujian Berat Isi Beton

Hasil pengujian berat isi beton ringan dilakukan di laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Didapat pada sampel beton dengan variasi 0%, 10%, 20%, dan 30%, berikut tabel hasil pengujian berat isi beton :

Tabel 4. 11 Hasil Berat Isi Beton Umur 3 Hari BERAT ISI (3 HARI)

No Benda

Uji Variasi

Berat

Benda Uji Volume Bobot Isi Rata-rata Keterangan

(Kg) (m3) (kg/m3)

1 0% 11.205 0.00529875 2114.650 2106.157 Beton Normal

2 11.19 2111.819

(8)

3 11.085 2092.003 4

10%

10.025 1891.956

1909.947 Beton normal

5 10.136 1912.904

6 10.2 1924.982

7

20%

9.38 1770.229

1790.045 Beton Ringan

8 9.655 1822.128

9 9.42 1777.778

10

30%

8.29 1564.520

1550.995 Beton Ringan

11 8.315 1569.238

12 8.05 1519.226

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 12 Hasil Uji Berat Isi Beton Umur 7 Hari BERAT ISI (7 HARI)

No Benda

Uji

Variasi

Berat Benda

Uji Volume Bobot Isi Rata-rata Keterangan

(Kg) (m3) (kg/m3)

1

0%

10.105

0.00529875

1907.054

2049.540 Beton Normal

2 11.29 2130.691

3 11.185 2110.875

4

10%

9.815 1852.324

1888.181 Beton Ringan

5 10 1887.238

6 10.2 1924.982

7

20%

9.28 1751.356

1777.463 Beton Ringan

8 9.555 1803.255

9 9.42 1777.778

10

30%

8.29 1564.520

1540.300 Beton Ringan

11 8.125 1533.381

12 8.07 1523.001

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 13 Hasil Uji Berat Isi Beton Umur 14 Hari BERAT ISI (14 HARI)

No Benda

Uji Variasi

Berat Benda

Uji Volume Bobot Isi Rata-rata Keterangan

(Kg) (m3) (kg/m3)

1

0%

10.105

0.00529875

1907.054

2049.540 Beton Normal

2 11.29 2130.691

3 11.185 2110.875

4

10%

10.075 1901.392

1888.496 Beton Ringan

5 9.85 1858.929

6 10.095 1905.166

7 20% 9.38 1770.229 1790.045 Beton

(9)

8 9.655 1822.128 Ringan

9 9.42 1777.778

10

30%

8.29 1564.520

1550.995 Beton Ringan

11 8.315 1569.238

12 8.05 1519.226

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 14 Hasil Uji Berat Isi Beton Umur 21 Hari BERAT ISI (21 HARI)

No Benda

Uji Variasi

Berat Benda

Uji Volume Bobot Isi Rata-rata Keterangan

(Kg) (m3) (kg/m3)

1

0%

10.075

0.00529875

1901.392

2028.466 Beton Normal

2 11.1 2094.834

3 11.07 2089.172

4

10%

9.5 1792.876

1833.766 Beton Ringan

5 9.85 1858.929

6 9.8 1849.493

7

20%

8.91 1681.529

1674.923 Beton Ringan

8 8.925 1684.360

9 8.79 1658.882

10

30%

8.17 1541.873

1559.802 Beton Ringan

11 8.055 1520.170

12 8.57 1617.363

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 15 Hasil Pengujian Berat Isi Beton Umur 28 Hari BERAT ISI (28 HARI)

No Benda

Uji

Variasi

Berat Benda

Uji Volume Bobot Isi Rata-rata Keterangan

(Kg) (m3) (kg/m3)

1

0%

11.205

0.00529875

2114.650

2337.029 Beton Normal

2 12.875 2429.818

3 13.07 2466.619

4

10%

9.605 1812.692

1824.330 Beton Ringan

5 9.765 1842.887

6 9.63 1817.410

7

20%

9.2 1736.259

1635.291 Beton Ringan

8 8.09 1526.775

9 8.705 1642.840

10

30%

8.2 1547.535

1556.971 Beton Ringan

11 8.345 1574.900

12 8.205 1548.478

Sumber : penelitian 2023

(10)

Tabel 4. 16 Rata-Rata Hasil Uji Berat Isi

persentase 3 hari 7 hari 14 hari 21 hari 28 hari rata-rata 0% 2106.157

kg/m3

2049.540 kg/m3

2077.849 kg/m3

2063.694 kg/m3

2070.771 kg/m3

2073.602 kg/m3

10% 1909.947 kg/m3

1888.181 kg/m3

1899.064 kg/m3

1893.623 kg/m3

1896.343 kg/m3

1897.432 kg/m3

20% 1790.045

kg/m3 1777.463

kg/m3 1783.754

kg/m3 1780.609

kg/m3 1782.181

kg/m3 1782.810 kg/m3

30% 1550.995

kg/m3 1540.300

kg/m3 1545.648

kg/m3 1542.974

kg/m3 1544.311

kg/m3 1544.845 kg/m3 Sumber : penelitian 2023

Dari hasil uji berat isi yang didapat, beton yang menggunakan agregat kasar Spons EVA tidak semua memenuhi kriteria sebagai beton ringan. Nilai hasil pengujian berat jenis dari variasi 0%, 10%, 20%, dan 30%. Hanya beton yang tidak menggunakan Spons EVA (0%) yang tidak memenuhi nilai berat isi beton ringan, dan variasi 10% pada umur 3 hari hal ini dikarenakan umur beton yang sangat mudah dan masih memiliki banyak kandungan air di dalam beton.

Sedangkan beton dengan variasi 10%, 20%, dan 30% pada umur 3, 7, 14, 21, dan 28 dengan hasil rata-rata pada (tabel 4.18) sudah memenuhi syarat sebagai beton ringan yang direncanakan, menurut (SNI-03-3449-2002) beton ringan memiliki berat isi sebesar 1900 kg/m3.

Gambar 4. 2 Grafik Berat Isi Beton Rata-Rata

2073,602

1897,432 1782,810

1544,845

0,000 500,000 1000,000 1500,000 2000,000 2500,000

0 10 20 30

Berat Isi (kg/m3)

Variasi

Berat Isi Beton Rata-rata

(11)

Dari hasil pengujian berat isi beton di dapatkan nilai berat isi beton rata-rata pada varian 0% sebesar 2073.602 kg/m3, 10% sebesar 1897.432 kg/m3, 20%

sebesar 1782.810 kg/m3, dan yang terakhir pada varian 30% dengan berat beton rata-rata sebesar 1544.845. Nilai ini mengalami penurunan dari varian 0% sampai 10% sebesar 8.4%, dan pada varian 10% sampai 20% juga mengalami penurunan sebesar 6%, sedangkan untuk beton dengan varian 20% sampai 30% mengalami penurunan sebesar 13.3%.

Dan pada grafik pengujian berat isi beton diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai berat isi beton semakin turun seiring dengan pertambahan agregat Spons EVA, maka semakin banyak agregat spons yang digunakan, berat isi beton semakin ringan.

4.11 Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton

Hasil pengujian yang dilakukan di laboratorium fakultas Sains dan teknologi universitas Kalimantan timur, didapat kuat tekan pada umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari dari beton ringan.

Tabel 4. 17 Hasil Kuat Tekan Beton Normal Pada Umur 3 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

BN 1 109,4 kN 11,205 75.516 7.408

BN 2 112.5 kN 11,190 77.656 7.618

BN 3 98.0 kN 11,085 67.647 6.636

Rata-Rata 7.220 Mpa

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 18 Hasil Kuat Tekan Beton Normal Pada Umur 7 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

BN 1 139,5 kN 10,105 96.294 9.446

BN 2 142.5 kN 11,290 98.364 9.649

BN 3 145.0 kN 11,185 100.090 9.818

Rata- Rata 9.322 Mpa

Sumber : penelitian 2023

(12)

Tabel 4. 19 Hasil Kuat Tekan Beton Normal Pada Umur 14 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

BN 1 157 kN 10,105 108.374 10.631

BN 2 190.3 kN 11,290 131.363 12.886

BN 3 155 kN 11,185 106.993 10.496

Rata-rata 11.337 Mpa

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 20 Hasil Kuat Tekan Beton Normal Pada Umur 21 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

BN 1 168.4 kN 10,075 116.243 11.403

BN 2 178.5 kN 11,100 123.215 12.087

BN 3 182.0 kN 11,070 125.631 12.324

Rata-rata 11.938 Mpa

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 21 Hasil Kuat Tekan Beton Normal Pada Umur 28 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

BN 1 187.7 kN 11.205 129.565 12.710

BN 2 239.5 kN 12.875 165.322 16.218

BN 3 227.1.kN 13.070 156.762 15.378

Rata-rata 14.768 Mpa

Sumber : penelitian 2023

(13)

Gambar 4. 3 Grafik Pengujian Kuat Tekan Beton Normal Tabel 4. 22 Hasil Kuat Tekan Rata-Rata Beton Normal

Kode umur Kuat tekan rata-rata

(Mpa)

Beton Normal (BN) 3 7.220

Beton Normal (BN) 7 9.322

Beton Normal (BN) 14 11.327

Beton Normal (BN) 21 11.938

Beton Normal (BN) 28 14.769

Sumber : penelitian 2023

Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa beton normal pada 3 hari memiliki kuat tekan rata-rata 7.20 Mpa, pada umur 7 hari kuat tekan rata-ratanya 9.32 Mpa, 14 hari kuat tekan rata-ratanya 11.32 Mpa, umur 21 hari kuat tekan rata-ratanya 11.93 Mpa, dan untuk umur 28 hari kuat tekan rata-ratanya 14.76 Mpa. Nilai tersebut mengalami kenaikan sebesar 2.83 Mpa seiring pertambahan hari

Menurut Mulyono (2005) adanya semen dalam campuran beton akan cenderung secara langsung memperbaiki kinerja kuat tekannya, hal ini sesuai dengan SNI 03- 6805-2002 yang menyatakan perbandingan umur beton dengan kuat tekan beton adalah berbanding lurus. Maka dari itu, semakin kuatnya semen berikatan dengan bahan campuran beton lainnya.

Selanjutnya, hasil pengujian beton menggunakan agregat kasar Spons sebesar 10% dan 90% batu laterite

(14)

Tabel 4. 23 Hasil kuat Tekan Beton 10% Spons EVA Pada Umur 3 hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B10% 1 57.8 kN 10.025 39.898 3.914

B10% 2 52.5 kN 10.136 36.240 3.555

B10% 3 55.9 kN 10.200 38.587 3.785

Rata-rata 3.751

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 24 Hasil kuat Tekan Beton 10% Spons EVA Pada Umur 7 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B10% 1 94.5 kN 9.815 65.024 6.379

B10% 2 95.1 kN 10.000 65.646 6.440

B10% 3 82.1 kN 10.020 56.672 5.560

Rata -rata 6.126

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 25 Hasil Kuat Tekan Beton 10% Spons EVA Pada Umur 14 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B10% 1 96.8 kN 10.075 66.750 6.548

Kode Gaya tekan (Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B10% 2 99.8.7 kN 9.850 68.890 6.758

B10% 3 101.7 kN 10.095 70.202 6.887

Rata-rata 6.731

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 26 Hasil Kuat Tekan Beton 10% Spons EVA Pada Umur 21 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B10% 1 91.5 9.510 63.161 6.196

B10% 2 85.9 9.820 59.295 5.817

(15)

B10% 3 91.8 9.850 63.368 6.216

Rata-rata 6.076

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 27 Hasil Kuat Tekan Beton 10% Spons EVA Pada Umur 28 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B10% 1 119.9 9.605 82.765 8.119

B10% 2 120.5 9.765 83.179 8.160

B10% 3 117.9 9.63 81.384 7.984

Rata-rata 8.087

Sumber : penelitian 2023

Gambar 4. 4 Grafik Pengujian Kuat Tekan Beton 10%

Tabel 4. 28 Hasil Kuat Tekan Rata-Rata Beton 10%

Kode umur Kuat tekan rata-rata

(Mpa)

Beton 10% spons 3 3.751

Beton 10% spons 7 6.126

Beton 10% spons 14 6.731

Beton 10% spons 21 6.076

Beton 10% spons 28 8.087

Sumber : penelitian 2023

Kenaikan cukup tinggi didapat pada persentase 10% umur 28 hari seperti yang dapat dilihat pada tabel diatas. Beton 10% agregat kasar Spons EVA mempunyai

(16)

kuat tekan rata-rata 8.087 MPa pada umur 28 hari, sedangkan pada umur 3 hari sampai 21 hari memiliki ketidakstabilan kuat tekan, hal ini dapat diliat pada gambar 4.2 (grafik pengujian kuat tekan beton 10%). Dilihat dari data yang didapat beton dengan variasi 10% umur 28 hari sudah memenuhi syarat kuat tekan beton ringan yaitu (6.89 MPa-17.24 MPa)

Selanjutnya, hasil pengujian beton menggunakan agregat kasar spons 20% dan 80% agregat pasir palu

Tabel 4. 29 Hasil Kuat Tekan Beton 20% Spons EVA Pada Umur 3 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B20% 1 48.9 9.38 33.755 3.311

B20% 2 45.9 9.655 31.684 3.108

Kode Gaya tekan (Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B20% 3 50.2 9.42 34.652 3.399

Rata-rata 3.272

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 30 Hasil Kuat Tekan Beton 20% Spons EVA Pada Umur 7 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B20% 1 73 kN 9.28 50.390 4.943

B20% 2 77.7 kN 9.555 53.635 5.262

B20% 3 78.8 kN 9.42 54.394 5.336

Rata-rata 5.180

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 31 Hasil Kuat Tekan Beton 20% Spons EVA Pada Umur 14 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B20% 1 88.9 kN 9.38 61.366 6.020

B20% 2 70 kN 9.655 48.320 4.740

B20% 3 89.1 kN 9.42 61.504 6.034

(17)

Kode Gaya tekan (Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

Rata-rata 5.597

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 32 Hasil Kuat Tekan Beton 20% Spons EVA Pada Umur 21 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B20% 1 105.8 kN 8.91 54.946 5.390

B20% 2 120.7 kN 8.925 60.261 5.912

B20% 3 125.7 kN 8.79 61.987 6.081

Rata-rata 5.794

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 33 Hasil Kuat Tekan Beton 20% Spons EVA Pada Umur 28 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B20% 1 98.6 kN 9.200 68.062 6.677

B20% 2 95 kN 8.090 65.577 6.433

B20% 3 92.0 kN 8.705 63.506 6.230

Rata-rata 6.446

Sumber : penelitian 2023

Gambar 4. 5 Grafik Pengujian Kuat Tekan Beton 20%

(18)

Tabel 4. 34 Hasil kuat tekan rata-rata beton 20%

Kode umur Kuat tekan rata-rata

(Mpa)

Beton 20% 3 3.272

Beton 20% 7 5.180

Beton 20% 14 5.597

Beton 20% 21 5.749

Beton 20% 28 6.446

Sumber : penelitian 2023

Pada persentase 20% umur 28 hari juga mengalami kenaikan, seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.36 beton 20% agregat kasar Spons EVA mempunyai kuat tekan rata-rata 3.272 MPa pada umur 3 hari, pada umur 7 hari sebesar 5.180 MPa, umur 14 hari 5.597 MPa, umur 21 hari 5.749 MPa, dan pada umur 28 hari 6.446 MPa, pada variasi ini, agregat kasar Spons EVA yang digunakan lebih banyak 10% dari variasi sebelumnya yang membuat kuat tekan lebih turun dari pada variasi 10%. Dilihat dari hasil yang didapat, beton 20% agregat Spons EVA tidak memenuhi syarat kuat tekan beton ringan (6.89 MPa-17.24 MPa)

Selanjutnya, hasil pengujian kuat tekan beton agregat kasar spons 30% dan 70%

batu laterite

Tabel 4. 35 Hasil Kuat Tekan Beton 30% Spons EVA Pada Umur 3 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B30% 1 40.1 kN 8.290 27.680 2.715

B30% 2 39.9 kN 8.315 27.542 2.702

B30% 3 37.2 kN 8.050 25.678 2.519

Rata-rata 2.645

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 36 Hasil Kuat Tekan Beton 30% Spons EVA Pada Umur 7 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B30% 1 50.3 kN 8.290 34.721 3.406

B30% 2 49.9 kN 8.125 34.445 3.379

B30% 3 51.5 kN 8.070 35.549 3.487

(19)

Rata-rata 3.424 Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 37 Hasil Kuat Tekan Beton 30% Spons EVA Pada Umur 14 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B30% 1 71.7 kN 8.290 49.424 4.849

B30% 2 60.9 kN 8.315 42.038 4.124

B30% 3 82.9 kN 8.050 57.224 5.614

Rata-rata 4.862

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 38 Hasil Kuat Tekan Beton 30% Spons EVA Pada Umur 21 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B30% 1 68.6 kN 8.170 47.491 4.659

B30% 2 62.5 kN 8.055 43.143 4.232

B30% 3 65.9 kN 8.57 45.489 4.463

Rata-rata 4.451

Sumber : penelitian 2023

Tabel 4. 39 Hasil Kuat Tekan Beton 30% Spons EVA Pada Umur 28 Hari Kode Gaya tekan

(Kn)

Berat benda uji (kg)

Kuat tekan (kg/cm2)

Kuat tekan (Mpa)

B30% 1 89.5 kN 8.200 61.780 6.060

B30% 2 87.6 kN 8.345 60.468 5.931

B30% 3 88.9 kN 8.205 61.365 6.019

Rata-rata 6.004

Sumber : penelitian 2023

(20)

Gambar 4. 6 Grafik Kuat Tekan beton 30%

Tabel 4. 40 Hasil Kuat Tekan Rata-Rata Beton 30%

Kode umur Kuat tekan rata-rata

(Mpa)

Beton 30% 3 2.645

Beton 30% 7 3.424

Beton 30% 14 4.862

Beton 30% 21 4.451

Beton 30% 28 6.004

Sumber : penelitian 2023

Hal serupa pada persentase 30% umur 28 hari juga mengalami kenaikan, seperti yang dapat kita lihat pada tabel berikut. Beton ini mengandung 30%

agregat kasar Spons EVA mempunyai nilai kuat tekan rata-rata pada umur 3 hari 2.645 MPa, umur 7 hari 3.424 MPa, umur 14 hari 4.862 MPa, umur 21 hari 4.451 Mpa, dan pada umur 28 hari sebesar 6.004 Mpa. Agregat Spons EVA yang digunakan lebih dari 20% membuat kuat tekan lebih turun dari pada variasi 10%

dan 20%. Di lihat dari hasil yang didapat, beton 30% tidak memenuhi syarat kuat tekan beton ringan (6.89 MPa-17.24 MPa)

4.11.1 Hasil Analisis Kuat Tekan Beton Rata-Rata

Dari hasil analisis kuat tekan beton dengan variasi 0%, 10%, 20%, 30% didapat hasil pada tabel di bawah ini:

2,715 2,702 2,519

3,406 3,379 3,487

4,849

4,125

5,614 4,659

4,232 4,451

6,06 5,931 6,019

0 1 2 3 4 5 6 7

1 2 3

Nilai Kuat Tekan

Nilai Kuat Tekan Beton 30%

3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari

(21)

Tabel 4. 41 Hasil Kuat Tekan Rata-rata Kode Umur Kuat Tekan Rata-rata(MPa)

B0%

3 7.220

7 9.638

14 11.338

21 11.938

28 14.769

B10%

3 3.751

7 6.126

14 6.731

21 6.076

28 8.088

B20%

3 3.273

7 5.180

14 5.598

21 5.794

28 6.447

B30%

3 2.645

7 3.424

14 4.862

21 4.451

28 6.004

Sumber : penelitian 2023

Dari hasil pengujian kuat tekan beton pada umur 28 hari didapatkan nilai kuat tekan MPa pada tabel 4.43. Nilai tersebut mengalami penurunan kuat tekan beton seiring bertambahnya persentase agregat spons EVA. Pada persentase 0% sampai 10% mengalami penurunan kuat tekan sebesar 45% sedangkan pada persentase 10% sampai dengan 20% dan 30% masing-masing mengalami penurunan kuat tekan beton sebesar 20.28% dan 6,87%

(22)

Gambar 4. 7 Grafik Hubungan Antara Kuat Tekan Dan Umur Beton Dari hasil diatas, Nilai kuat tekan beton 0%, 10%, 20%, 30% adalah 14.76 MPa, 8.08 MPa, 6.44 MPa, dan 6.04 Mpa pada umur 28 hari , hanya varian 10%

yang nilainya masuk ke dalam kuat tekan sebagai beton ringan dengan kekuatan sedang (moderate Strength Concrete) . Menurut (Prawito 2010) beton ringan kekuatan sedang memiliki kekuatan tekan berkisar 6.89 Mpa- 17.24 Mpa.

Sedangkan Beton yang menggunakan Sebagian agregat kasar Spons EVA tidak memenuhi kuat tekan beton yang sudah direncanakan yaitu 20 Mpa. Hal ini disebabkan oleh nilai kuat tekan semakin menurun seiring pertambahan agregat Spons EVA, semakin banyak agregat spons yang digunakan maka kuat tekan pada beton akan semakin menurun. Penurunan kuat tekan pada beton yang menggunakan sebagian agregat Spons EVA terjadi karena kekasaran agregat spons tidak sekeras agregat alami atau batu serta pengaruh permukaan agregat

2,645 3,424 4,862 4,451 6,004

3,273

5,180 5,598 5,794 6,447

3,751

6,126 6,731 6,076

8,088 7,220

9,638 11,338 11,938

14,769

0,000 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000

3 7 14 21 28

Nilai Kuat Tekan

Kuat Tekan Beton Rata-rata per variasi

30% 20% 10% 0%

7,220

3,751 3,273 2,645

9,638

6,126

5,180

3,424 11,338

6,731

5,598 4,862

11,938

6,076 5,794

4,451 14,769

8,088

6,447 6,004

0,000 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000

0 10 20 30

Nilai Kuat Tekan

Kuat Tekan Beton Rata-rata

3 Hari 7 Hari 14 Hari 21 Hari 28 Hari

(23)

spons yang memiliki tekstur yang lentur membuat kekuatan ikatan agregat dan semen berkurang. Selain itu, spons memiliki nilai penyerapan yang tinggi dan bentuk agregat spons yang cenderung tidak bulat dan cenderung tidak seragam hal ini turut mempengaruhi rongga di dalam beton itu sendiri. Sedangkan untuk beton yang menggunakan agregat kasar 100% batu laterit juga tidak memenuhi kuat tekan beton yang direncanakan hal ini disebabkan karena batu laterit tidak memiliki kekerasan seperti batu yang pada umumnya digunakan dalam pembuatan beton normal, batu laterit juga akan mudah pecah apabila dalam keadaan basah, bahkan saat laterit diuji keausan dengan menggunakan mesin los angeles, batu laterit hancur menjadi debu (filler). hal ini yang menyebabkan kuat tekan pada varian 0% beton tidak memenuhi kuat tekan yang telah direncanakan

4.12 Keretakan Beton Setelah Di Uji

ada beberapa keretakan yang terjadi pada beton yang telah diuji, berikut hasil keretakan pada beton:

Tabel 4. 42 pola keruntuhan beton

No Model Tipikal Benda uji Keterangan

10% Kerucut dan belah

Pada sampel beton dengan persentase 10%

mengalami pola

keruntuhan dengan jenis kerucut dan belah, hal ini dikarenakan tidak homogenya adukan saat pembuatan benda uji sehingga pembebanan yang tidak terdistribusi secara merata

20 % Geser

Pada beton dengan varian 20% mengalami keretakan dengan jenis geser, hal ini dikarenakan pembebanan yang

diberikan oleh mesin benda uji tidak merata

(24)

30% kerucut

Sampel beton pada varian 30% mengalami keretakan setelah diuji, pola keruntuhan terjadi dengan jenis keruntuhan kerucut, hal ini

merupakan tipe paling umum, pembebanan pada benda uji terdistribusi secara merata

sumber (penelitian)

Dan dapat di lihat pada gambar di bawah ini tanda berwarna merah merupakan spons EVA pada sampel beton yang telah dibelah

Gambar 4. 8 Beton Yang Telah Dibelah

4.13 Kontribusi Pemanfaatan Limbah Spons Eva Sebagai Agregat Kasar Limbah bekas pabrik berpotensi menyebabkan pencemaran tanah, dan udara hal ini disebabkan karena kebanyakan pabrik pembuatan roster yang menggunakan bahan baku Spons EVA sebagai bahan dasar cetakan akan dibakar setelah cetakan selesai di pakai atau hanya akan ditumpuk di tanah sehingga akan mencemari lingkungan. Pemanfaatan spons sebagai bahan pengganti sebagian

(25)

agregat kasar untuk konstruksi beton non struktural bisa berguna sebab penggunaan spons dapat menghasilkan bahan konstruksi yang lebih murah dan bahan yang mudah ditemukan.

Berdasarkan tiga variasi dalam penelitian yang menggunakan agregat spons, hasil yang terbaik yang mendapatkan kuat tekan 8.08 MPa dan berat isi 1896.343 kg/m3 ada pada variasi 10% agregat spons dengan 90% agregat kasar batu laterite dengan berat rencana 1900 kg/m3, walaupun tidak mencapai kuat tekan rencana yaitu 20 MPa, tetapi beton ringan dengan variasi 10% sudah memenuhi syarat beton ringan dengan klasifikasi ( moderate Strength Concrete ) atau beton ringan dengan kekuatan sedang

Dengan nilai kuat tekan dan berat isi beton yang telah di uji, dapat disimpulkan bila penggunaan beton dengan campuran agregat kasar Spons EVA dapat digunakan sebagai konstruksi beton non struktural atau struktur yang tidak memerlukan mutu tinggi seperti digunakan sebagai pengisi (fill concrete).

Ringannya Spons EVA pun dapat diaplikasikan untuk mendapatkan hasil beton ringan. Penggunaan agregat kasar spons EVA untuk struktur-struktur utama tidak disarankan karena belum terpenuhinya kuat tekan minimal yakni sebesar 20 MPa

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan Styrofoam Sebagai Substitusi Parsial Agregat Kasar Terhadap Nilai Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Ringan.. Sni 03-1972-2008 Metode Pengujian Slump Beton, Badan Standar

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Mataram Prawito, E., 2010, Analisis Perbandingan Berat Jenis Dan Kuat Tekan Antara Beton Ringan Dan Beton Normal Dengan Mutu Beton 200, Fakultas

PEMANFAATAN BATU LATERIT DAN LIMBAH SPONS EVA ETHYLENE-VINYL ACETATE COATING SEBAGAI AGREGAT KASAR DALAM CAMPURAN BETON RINGAN Utilization of Laterite Stone and Eva Sponge Waste

Penelitian yang dilakukan oleh Siahaan 2020 yang berjudul “Penggunaan Styrofoam Sebagai Substisusi Parsial Agregat Kasar Terhadap Nilai Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Belah Beton Ringan”

Melakukan penelitian untuk tujuan membuat beton ringan disarankan menggunakan presentase dibawah 40% agregat jenis Spons EVA Coating untuk memenuhi beton ringan.. Di saat melakuakan

Saat melakukan pembuatan benda uji, saat melakukan rojokan diusahakan dilakukan secara merata agar beton tidak berpori dan agar didapatkan hasil kuat tekan yang

Untuk mendapatkan hasil dari pengaruh penggunaan laterit dan limbah spons eva memakai presentase 40%, 50%, 60% sebagai agregat kasar terhadap berat pada beton ringan.. Untuk mendapatkan

Pukul batu tersebut sampai menjadi butiran agregat kasar yang siap dipakai 3.4 Pengujian Berat Jenis Material Sebelum melakukan perencanaan campuran beton mix desain terlebih dahulu