• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran dan Asesmen dalam Pembelajaran Paradigma Baru

N/A
N/A
Dani Vespa

Academic year: 2025

Membagikan "Pembelajaran dan Asesmen dalam Pembelajaran Paradigma Baru"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan suatu siklus yang dimulai dari perancangan standar kompetensi, perencanaan proses pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian untuk meningkatkan pembelajaran sehingga peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan. Paradigma pembelajaran baru memberikan kebebasan bagi pendidik untuk merumuskan rencana pembelajaran dan penilaian sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Dalam paradigma pembelajaran baru, Profil Siswa Pancasila berperan sebagai pedoman bagi seluruh kebijakan dan reformasi dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran dan penilaian.

Dalam Profil Siswa Pancasila, kompetensi dan nilai yang dapat dipelajari lintas disiplin ilmu ditunjukkan dalam 6 dimensi. Kompetensi dan karakter yang digambarkan dalam Profil Siswa Pancasila dibangun dalam kehidupan sehari-hari dan diwujudkan dalam diri setiap individu siswa melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan Profil Siswa Pancasila, dll. Pemerintah memberikan contoh operasional kurikulum dan berbagai perangkat pengajaran untuk membantu satuan pendidikan dan pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pembelajaran.

Satuan pendidikan diberikan kebebasan untuk memilih atau mengadaptasi contoh operasional kurikulum dan sumber belajar yang tersedia, atau membuat kurikulum dan sumber belajar sendiri, tergantung konteks, karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Contoh sumber belajar: buku teks, bahan ajar, modul pengajaran dan proyek profil siswa pancasila, contoh kurikulum satuan pembelajaran.

Prinsip Pembelajaran

Menganalisis kondisi, latar belakang, tahapan perkembangan dan prestasi siswa sebelumnya dan melakukan pemetaan. Analisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki siswa, guru dan sekolah untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang melibatkan siswa menggunakan kekuatan bertanya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membangun pemahaman bermakna.

Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai dengan konteks, lingkungan, dan budaya siswa, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra. Pembelajaran yang terhubung dengan konteks dunia nyata dan menarik minat siswa untuk belajar. Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran melalui komunikasi dua arah dan saling memberikan feedback.

Umpan balik terus menerus dari pendidik ke siswa dan dari siswa ke siswa. Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dengan memberikan dukungan lebih pada awalnya kemudian secara perlahan melepaskan dukungan tersebut sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjadi pembelajar yang mandiri dan mandiri.

Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar sebagai Dokumen Rencana Pembelajaran

Capaian Pembelajaran

Kurikulum Operasional

Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran

Modul Ajar

Pengawasan Proses Pembelajaran4

Pengawasan P roses pembelajaran

Mengembangkan Modul Ajar5

Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin

Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses

Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di

Menarik, bermakna, dan menantang: Mendorong minat belajar dan melibatkan siswa secara aktif dalam prosesnya. Guru pada satuan pendidikan diberikan kebebasan untuk mengembangkan komponen modul pengajaran dalam kaitannya dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik. Ukur panjang dengan satuan standar (mm, cm, dan m) dan ukur keliling bidang datar dengan menjumlahkan semua rusuknya.

Melengkapi kalimat bilangan dengan satu variabel berupa simbol bergambar yang tidak diketahui nilainya melibatkan penjumlahan dan pengurangan bilangan. Mengukur panjang dengan menggunakan satuan baku (mm, cm dan m) pada benda yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling segiempat, segitiga, dan poligon dengan menjumlahkan panjang rusuk bidang.

Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan luas bayangan suatu benda dengan menghitung banyaknya persegi berukuran 1 cm2 yang menutupi permukaan datar. Gambarlah denah rumah dengan mencantumkan pengukuran panjang dalam satuan standar dan luas (dengan menghitung jumlah persegi) pada kertas isometrik.

MA untuk Kelas 4 IPAS

Prinsip Asesmen

Penilaian merupakan bagian integral dari proses pembelajaran yang memfasilitasi pembelajaran dan memberikan informasi holistik sebagai umpan balik kepada guru, siswa dan orang tua untuk membimbing mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Penilaian dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan fungsi penilaian dengan kebebasan menentukan teknik dan waktu pelaksanaan penilaian agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif. Penilaian dirancang secara adil, proporsional, valid dan dapat diandalkan dalam menjelaskan kemajuan pembelajaran dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.

Laporan kemajuan pembelajaran dan kinerja siswa sederhana dan informatif, memberikan informasi berguna tentang nilai dan keterampilan yang dicapai, serta strategi tindak lanjut. Hasil penilaian digunakan oleh siswa, pendidik, tenaga kependidikan dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Penilaian dilakukan secara terpadu dengan pembelajaran. Penilaian dilakukan terpisah dari pembelajaran.

Umpan baliknya berupa kalimat-kalimat pendek pujian, seperti baik, keren, pintar, cerdik, cerdas, dan sebagainya. Jenis, teknik, dan instrumen penilaian hanya dipahami oleh guru, sehingga siswa belum mengetahui kriteria terbaik yang dapat dicapai. Laporan kemajuan dan prestasi belajar siswa dibuat sederhana dan informatif, memberikan informasi berguna tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjutnya.

Laporan kemajuan pembelajaran digunakan sebagai dasar penerapan strategi tindak lanjut pengembangan kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan oleh siswa, guru, tenaga kependidikan dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

Paradigma Asesmen

Guru diharapkan mampu menerapkan ide-ide growth mindset, terutama yang tercermin dalam pemberian umpan balik yang mendorong growth mindset, memberikan kesempatan kepada siswa untuk menilai diri sendiri dan merefleksikan pembelajarannya, serta mempraktikkan moderasi dalam penilaian. Penilaian holistik sebagai bagian pembelajaran mencakup kompetensi pada bidang sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saling berkaitan. Ketika guru melaksanakan penilaian berdasarkan tujuan pembelajaran yang merupakan turunan dari hasil pembelajaran, maka integrasi tersebut langsung terpenuhi.

Pendidik mempunyai kebebasan menentukan waktu pelaksanaan penilaian formatif dan sumatif sesuai dengan karakteristik kompetensi tujuan pembelajaran. Karena alur tujuan pembelajaran yang digunakan mungkin berbeda, maka waktu pelaksanaan penilaian formatif dan sumatif di setiap kelas mungkin berbeda. Setiap satuan pendidikan dan pendidik akan menggunakan alur tujuan pembelajaran dan modul yang berbeda-beda, oleh karena itu untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran, pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda-beda, baik berupa angka kuantitatif maupun berupa kualitas data sesuai karakteristik. dari tujuan pembelajaran. , kegiatan pembelajaran dan penilaian dilakukan.

Kriteria tercapainya tujuan pembelajaran berfungsi mencerminkan proses pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi siswa sehingga pendidik dapat memperbaiki proses pembelajaran dan/atau memberikan intervensi pembelajaran yang tepat bagi siswa. Dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, hasil pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran, maka pendidik mempunyai kebebasan untuk mengolah hasil penilaian sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pendidik dalam melakukan penilaian dan mengolah data hasil penilaian.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Dalam kegiatan proyek ini, mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mempelajari tema atau topik penting seperti perubahan iklim, anti radikalisme, kesehatan mental, budaya, kewirausahaan, teknologi dan kehidupan demokrasi, sehingga mahasiswa dapat mengambil tindakan nyata dalam menyikapi isu-isu tersebut pada waktu yang tepat. tahapan dan kebutuhan pembelajaran. Proyek pemberdayaan ini juga dapat menginspirasi siswa untuk memberikan kontribusi dan dampak terhadap lingkungan. Sejak tahun 1990-an, para pendidik dan praktisi pendidikan di seluruh dunia mulai menyadari bahwa mempelajari hal-hal di luar kelas dapat membantu siswa memperoleh pemahaman tentang relevansi apa yang mereka pelajari di sekolah dengan kehidupan sehari-hari.

Ki Hajar Dewantara dahulu kala menekankan pentingnya siswa mempelajari sesuatu di luar kelas, namun sayangnya hingga saat ini penerapannya belum maksimal. Dunia saat ini semakin modern dengan kemajuan berkelanjutan yang dicapai melalui berbagai inisiatif proyek yang sukses. Agar anak mampu memecahkan permasalahan di dunia nyata, kita harus mempersiapkan mereka dengan pengalaman (pengetahuan) dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan zaman.

Tujuh Tema untuk dipilih sekolah

Gaya Hidup Berkelanjutan

Kearifan Lokal

Bhinneka Tunggal Ika

Suara Demokrasi

Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/K)

Kewirausahaan

Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI

Jika satuan pendidikan bertujuan memberikan dampak terhadap lingkungan di luar satuan pendidikan, durasi pelaksanaan proyek mungkin lebih lama. Selain durasi pelaksanaan proyek, unit pengajar mengatur kembali jadwal belajar mengajar seperti biasanya.

TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP LANJUTAN

Penentuan tema dan topik spesifik sesuai dengan tahapan sekolah

Mengembangkan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Pengembangan Modul Projek

Mengacu kepada Dimensi, Elemen, dan Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila

Modul proyek dilengkapi dengan komponen-komponen yang menjadi dasar proses persiapan dan diperlukan untuk pelaksanaan pembelajaran secara tuntas.

Komponen Modul Projek

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karenanya, mereka difasilitasi dan didorong agar menguasai konsep-konsep tes, pengukuran, asesmen, evaluasi, kaitan evaluasi dengan pembelajaran, jenis-jenis asesmen

Paradigma baru dunia pembelajaran adalah tatacara bertindak atau melakukan sesuatu dengan didasari oleh kegiatan berfikir di dalam batas-batas tertentu agar dapat

Kegiatan ini menghasilkan beberapa manfaat antara lain: (1) Pendidik memperoleh pemahaman baru tentang perangkat penilaian dengan menggunakan paradigma baru; (2)

Pemateri pertama memberikan materi terkait pembaharuan praktik pembelajaran dengan asesmen otentik dan pemateri kedua melanjutkan sesi dengan menjelaskan cara memanfaatkan asesmen

1) Asesmen merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, sehingga tujuan asesmen harus sejalan dengan tujuan pembelajaran; sebagai upaya utuk mengumpulkan

Pengetahuan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah CPMK Kemampuan akhir tiap tahapan belajar Sub-CPMK Sub-CPMK1 Memahami konsep dasar asesmen Sub-CPMK2 Memahami konsep dasar asesmen

Asesmen Diagnostik adalah asesmen yang dilakukan secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai

agar pelaksanaan asesmen sejlan dengan tujuan yang hendak dicapai, kita perlu memahami dulu karakter dan fungsi asesmen formatif dan sumatif hasil pembelajaran agar pelaksanaan