INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR
Sungai Gelam - Jambi
Desa Sungai Gelam RT. 23 Bumi Perkemahan Pramuka Kec. Sungai Gelam Kab. Muaro Jambi
BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR Sungai Gelam - JAMBI
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan Dan Perikanan
USAHA PEMBENIHAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp)
ANALISA FINANSIAL USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DIKOLAM TERPAL
PENYORTIRAN
– 40 % daritotal volume air dengan cara disiphon atau dengan diresirkulasi. Pemberian cacing diberikan selama 10-12 hari sampai benih lele dapat diberikan pakan buatan berupa pellet halus.
Selama pemberian pellet halus harus dilakukan sedikit demi sedikit karena apabila dilakukan secara berlebihan akan cepat merusak kualitas air
Metoda Analisa FinansialAsumsi dasar yang digunakan dalam perhitungananalisa budidaya pembenihan ikan Lele dalam kolamterpal adalah sebagai berikut.
Satu tahun terdapat 10 kali siklus produksi normal.
Ukuran panen hasil pembenihan adalah berkisar 3-5 cm3. Harga jual benih ikan lele per - ekor Rp. 140,00,- /ekor (Harga terendah di Jambi)4. Target benih 50.000 bulan5. Persentase Sintasan 80%
Biaya Produksi
HPP (harga pokok penjualan) = Biaya Produksi/Hasil Produksi HPP = (3.900.000,- X 8) / (50,000 X 8 )
= Rp. 78,-/ekor Pengembalian Investasi
(R/I) = 17.100.000/26.000.000 = 0.65
Net Benefit Cost (B/C Ratio)
B/C ratio = 60.000.000/ 31.200.000 = 1.92
benih menggunakan baskom yang sudah dilubangi berdasarkan ukuran. Panen Panen benih dilakukan setelah masa pemeliharaan 54– 60 hari dengan ukuran benih 7 – 8 cm.Pemanenan dan distribusi benih sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk menghindari stress pada benih
II. Proyeksi Laba Rugi
I. Biaya Operasional/ Biaya Variabel
No Uraian Vol. Sat. Harga (Rp) Jumlah (Rp) 1 Pakan Induk 413 kg 11.000 4.537.500
2 Artemia 1 klg 500.000 500.000
3 Kapur tohor 25 kg 2.500 62.500
4 Listrik 12 bulan 50.000 600.000
5 Penyusutan Investasi 1 tahun 3.000.000 3.000.000 Sub total 8.700.000
@BPBAT_JAMBI Humas Bpbat Jambi bpbat.sungaigelam@gmail.com
www.kkp.go.id/djpb/bpbatjambi 0821 8222 9696 (Layanan Masyakarat)
Komponen Rupiah (Rp)
Pendapatan
50.000@ Rp. 150,-/ekor (1 siklus) 7.500.000
Pendapatan 1 tahun (8 siklus) 60.000.000
Biaya operasional 31.200.000
Laba Kotor 28.800.000
Biaya penyusutan (10%) 2.800.000
Laba bersih (4 siklus) 26.000.000
Sortir ukuran dimak- sud- kan untuk menyeragamkan benih lele berdasarkan ukuran.
Biasanya sortir pada benih dilakukan 1-3minggu sekali berdasarkan pengamatan pada waktu pemeliharaan, apabila pada saat pemeliharaan sudah terdapat benih yang ukurannya sudah tidak seragam maka benih
itu harus disortir. Sortir Gambar 5. Sortir Benih
No Komponen Unit Satuan Harga perunit
(Rp) Nilai ekonomis (Rp) 1 Kolam terpal
(3X4) 8 Unit 1.500.000 12.000.000
2 Peralatan 1 Paket 100.000 100.000
3 Pompa air 1 Unit 1.500.000 1.500.000
4 Pembelian induk 5 paket 700.000 3.500.000 Total 17.100.000
Biaya Invesasi
USAHA PEMBENIHAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp)
PEMIJAHAN
PENETASAN TELUR
PEMELIHARAAN INDUK
SELEKSI INDUK
Ikan lele (Clarias sp ) merupakan ikan yang sudah lama berkembangdiindonesiadanmerupakanikanyangdigemariolehse- gala lapisan masyarakat sebagai sumber protein. Karena kebutuhan ikan lele relatif stabil dan tidak mengenal musim maka banyak masyarakat menjadikan ikan lele sabagai lahan usaha. Usaha budidaya ikan lele berkembang pesat dikarenakan 1). Dapat dibudi- dayakan dilahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi 2). Teknologi budidaya relative mudah dikuasai oleh masyarakat, 3).pemasarannya relative mudah dan 4). Modal usaha yang dibutuhkan relative rendah karena dapat dilakukan di berbagai media pemeliharaan. Untuk menunjang produksi ikan lele tidak lepas dari ketersediaan benih. Benih dalam hal ini ada;ah benih yang berkualitas baik dari segi pertumbuhan, tidak cacat dan tidak mudah terserang penyakit. Untuk menunjang hal tersebut maka diperlukan tehnik yang baik dari segi pembenihan, pemeli- haraan larva, pendederan benih dan penyortiran ukuran
Induk yang baik adalah induk yang sehat, tidak cacat dan diketahui sumber asalnya karena pemilihan induk sangat mempen- garuhi kualitas benih yang dihasilkan. Ukuran Induk lele sebaiknya telah berumur 12 bulan dan berat minimal 700 gram.
Induk ikan lele dapat dipelihara diperairan yang tergenang (kolam tanah, bak beton dan bak terpal) dan di perairan yang mengalir (Keramba). Induk dipelihara dengan kepadatan 5 ekor/m2. Pakan yang diberikan berupa pellet degan kadar Protein minimal 30% dengan pemberian pakan sebanyak 1-3 %/bobot biomassa/ hari. Frekuensi pemberian pakan dilakukan 2 kali per hari pada pagi dan sore hari. Pemberian pakan tambahan berupa pakan alami (siput, kerang air tawar maupun ikan rucah ) sangat dianjur- kan dengan takaran secukupnya dan dapat diberikan setiap 3-5 hari.
Untuk mengetahui Tingkat kematangan gonad induk ikan lele dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Induk betina : bagian perutnya terlihat membuncit dan lunak, serta daerah sekitar lubang genitalnya terlihat berwarna kemerahan.
Bagian perut yang membuncit apabila sedikit ditekan akan terlihat telur di bagian ujung lubang genital. Telur yang baik dan siap dipijahkan adalah telur yang bentuk dan besarannya seragam (1 – 1.3 mm).
Induk Jantan: Ditandai dengan papilla yang berwarna kemerahan dan pada bagian ujungnya berwarna kemerahan dan pada bagian ujungnya terlihat melewati pangkal sirip perut.
Pemijahan ikan lele dapat dilakukan dengan alami, semi alami dan secara buatan. Namun yang dianjurkan untuk petani adalah pemijahan secara alami dan semi alami, yang membedakan adalah pada pemijah- an semi alami diberikan rangsangan hormom
melalui penyuntikan dengan tujuan induk dapat mencapai puncak kematangan gonad. Tujuannya adalah produksi telur dan prosen- tase hidupnya lebih besar daripada proses pemijahan alami.
air dan meracuni ikan. Penggantian air wajib dilakukan apabila kondisi air pada wadah sirkulasi pemeli- haraan sudah menurun kualitasn- ya. Ciri-ciri air yang harus diganti adalah anyak larva lele berenang dan mengumpul ke permukaan.
Penggantian air cukup 30 lain dapat menggantikan. Untuk merangsang pemijahan pada bak diberi substrat kakaban atau substrat lainnya yang berfungsi untuk merangsang proses pemijahan dan sebagai tempat untuk menem- pel telur. Substrat diletakkan didasar bak menutupi setengan dasar bak agar telur tidak berserakan dilantai bak. Bak pemijahan sebaikn- ya tidak terkena cahaya matahari langsung pada siang hari dan pada malam hari pada saat pemijahan sebaiknya tidak ada peneran- gan lampu.
Proses pemijahan biasanya pada malam hari sampai sampai pada pagi hari. Pemijahan dapat dikatakan berhasil apabila banyak telur yang menempel pada kakaban. Telur yang dibuahi terlihat berwar- na bening sedangkan yang tidak terbuahi berwarna putih.
Kakaban yang telah ditempeli telur sebaiknya diangkat dan dipindah- kan ke dalam kolam/ bak penetaas- an. Dalam memindahkan telur sebaiknya dilakukan dengan hati-ha- ti agar telur tidak rusak. Kakabandile- takkan terbalik dengan posisi telur menghadap kebawah agar pada saat menetas larva dapa turun ke bawah.
Untuk suplai oksigen bagi telur dan larva nantinya kolam penetasan kita beriaerasi atau dengan resirlkulasi air. Sedangkan induk yang telah memijahkan kita pindahkan ke kolam karantina atau kolam yang terpisah dari induk yang belum diseleksi. Induk setelah memijah biasanya kondisinya lemah dan stress sehingga harus ditempatkan kedalam bak terpisah. Setelah menetas biasanya larva masih menempel di kakaban dan berkumpul di dasar kolam.
Setelah dipastikan telur menetas semua kakaban kita angkat.
Pemeliharaan Dan Pendederan Wadah pemeliharaan larva lele dapat berupa kolam terpal atau kolam beton. Larva lele selama 3 hari tidak perlu diberikan pakan, karena larva lele masih mengand- ung kuning telur
sebagai asupan makanan. Setelah 3 hari larva lele mulai diberikan pakan cacing sutera atau kutu air. Pemberian pakan tidak diberikan secara berlebihan agar pakan yang tidak termakan tidak mengotori Sebelum melakukan pemijahan ikan lele sebaiknya induk
dikondisikan dengan pemijahan hal ini agar memudahkan saat seleksi dan pada saat pemijahan kondisi air tetap terjaga dari kotoran. Proses seleksi induk sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari ini, hal ini untuk mengurangi stress pada induk akibat perbedaan suhu air pada bak pemijahan. Setelah induk lele teselek- si jantan dan betina kemudian disatukan ke dalam bak pemijahan.
Apabila kita ingin melakukan pemijahan secara semi alami, penyuntikan hormone ovaprim dilakukan sebelum induk disatukan dalam bak. Dosis penyuntikan hormone sebanyak 0,2 - 0,3 ml/kg bobot induk. Perbandingan induk direkomendasikan minimal 2 jantan dan betina ke dalam bak pemijahan 2x 2 m dengan tinggi air 30 – 40 cm. Perbandingan 2 : 2 dimaksudkan agar apabila induk jantan maupun betina dalam kondisi yang kuran baik maka jantan maupun betina yang
Jantan Betina
Gambar 1. Perbedaan ikan lele jantan dan betina
Gambar 2. Bak Pemijahan Lele yang telah diisi kakaban
Gambar 3. Telur menempel pada kakaban